Anda di halaman 1dari 51

Belajar Filsafat Yunani

Kuno (Part 1)

“The School of Athens” karya Raphael seniman abad Renaissance dari Italia antara
tahun 1509-1511. Lukisan ini ada di Istana Apostolik dan sekarang menjadi Museum
Vatikan. Kalau kita jeli, orang-orang di dalam lukisan tersebut merupakan tokoh-
tokoh filsafat yang sangat terkenal seperti Plato, Aristoteles, Socrates, Ibnu Rusyd,
dll (sumber: wikipedia)
Belajar filsafat katanya bikin pusing. Bahkan ada yang takut kalo belajar filsafat bisa
membuat bingung dan mengacaukan pikiran. Ada yang bilang hati-hati kalau belajar
filsafat nanti bisa jadi Atheis. Lucu ya pandangan beberapa orang tentang filsafat.
Kalaupun filsafat itu bisa menyesatkan mengapa bisa menjadi salah satu mata kuliah
dasar di hampir semua jenjang di perguruan tinggi? Pastilah filsafat ini penting bagi
mahasiswa ketika menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Namun tidak sedikit
yang bingung ketika mempelajarinya. Kebingungan ini bisa jadi karena cara dosen
dalam membawakannya kurang menarik atau mahasiswa sendiri yang kurang giat
dalam belajar sehingga tidak mendapatkan pemahaman di ilmu tersebut jadi akhirnya
kapok untuk belajar lagi.

Kalau kita pelan-pelan belajar dan mendapatkan pengajar yang enak, filsafat
merupakan ilmu yang sangat menarik. Banyak pencerahan-pencerahan yang kita
dapatkan. Melalui filsafat kita mengetahui perkembangan suatu ilmu/pengetahuan
mulai dari era Yunani kuno dan pengaruhnya hingga saat ini. Bisa dikatakan filsafat
adalah “ibu dari segala ilmu” karena asal muasal ilmu yang kita pelajari sekarang
seperti fisika, astronomi, matematika, kimia, merupakan hasil dari ilmu filsafat.

Di tulisan ini saya akan menuliskan ringkasan tentang perkembangan ilmu filsafat
Yunani Kuno yang saya peroleh dari serial kelas filsafat yunani kuno tiap sabtu
tanggal 5,12, 19, dan 26 Maret 2016 yang diadakan di salihara. Pembicara dalam
kelas ini adalah Romo A. Setyo Wibowo, Lulusan Program Doktoral tahun 2007
di Paris I-Pantheon Sorbonne di bawah bimbingan Luc Brisson. Saat ini kegiatan
beliau adalah sebagai dosen dan Ketua Program Studi Ilmu Filsafat STF Driyarka
Jakarta.
Romo A. Setyo Wibowo. Bersahaja, tenang, dan jelas dalam memberikan materi filsafat sehingga peserta
menjadi antusias dan tercerahkan (sumber: dokumentasi salihara)
Paris I-Pantheon Sorbonne, Bagian dari Universitas Paris yang sangat terkenal dan prestisius di dunia.
Banyak intelektual yang lahir di Universitas ini seperti Victor Hugo, Claude Levi-Strauss, Roland
Barthes, dll. (sumber: wikipedia)
Suasana kelas di serambi salihara (sumber: dokumentasi pribadi)

Sebelum masuk ke teori, akan dijelaskan lebih dulu latar belakang para pemikir (sumber: dokumentasi
pribadi)
Para peserta kuliah filsafat (sumber: dokumentasi salihara)

(sumber: dokumentasi pribadi)

Tulisan ini nantinya akan dibagi menjadi 4 bagian yaitu:

 Part I Pengenalan Kaum Prasokratik dan Kaum Phusikoi (Abad ke-4 SM)
 Part II Pengenalan Sofisme
 Part III Pengenalan Platon (Plato)
 Part IV Pengenalan Aristoteles
 Sekilas sejarah filsafat Yunani Kuno
Jika kita belajar tentang filsafat barat, maka awal mulanya berasal dari filsafat Yunani
karena pertama kali kita temukan kronologis ilmu filsafat mulai dari debat publik,
diskusi ilmiah, tanya jawab (perdebatan) mengenai berbagai hal (Tuhan, Alam, Adat
Kebiasaan, dan Politik). Disebut Yunani Kuno karena filsafat ini muncul di era
sebelum masehi (SM).

Filsafat lahir bukan di Athena yang kita popular kita kenal. Awalnya di Miletos,
sebuah kota di Ionia, di Asia Minor. Kota Miletos adalah kota penting pada periode
Arkhaik Yunani (800-400 SM). Miletos menjadi titik simpul pertukaran intelektual
dan kultural di abad ke 7 s.d akhir abad 6 SM. Ilmu-ilmu seperti kosmologi,
astronomi, geografi, geometri, dan matematika hadir di kota ini.
Peta Kota Miletos, di Ionia, Asia Minor. Sekarang masuk ke dalam wilayah Turki di Asia (sumber:
wikipedia)

Teater di Kota Miletus, Peninggalan Yunani Kuno (sumber: wikipedia)

Rekonstruksi Kota Miletus. Kota yang tertata dengan rapi dan indah. Mungkinkah peradaban zaman
kuno sebetulnya “menyamai” peradaban saat ini (sumber: http://www.ime.gr/choros/miletus/en/photos)
Gabungan antara kemakmuran ekonomi, kedatangan ilmu-ilmu, dan adanya
pertukaran ilmu para kaum inteletual membuat filsafat tumbuh subur di tempat ini.
Ada 4 faktor mengapa filsafat lahir di Yunani:

1. Polis-polis (negara kota) Yunani sekitar abad 6 SM sudah mulai stabil


2. Sudah mengetahui cara penulisan sebagai sarana untuk menyimpan dan
menyebarkan pengetahuan
3. Sejak abad 5 SM, polis-polis besar di Yunani sudah memiliki lembaga-lembaga
demokratis. Pengalaman di majelis atau pengadilan membuat masyarakat Yunani
paham pentingnya argumentasi kritis dan proses refleksi yang mendasarinya.
4. Abada 6-5 SM adalah masa dimana ilmu Kedokteran, Astronomi, dan
Matematika berkembang subur di Yunani
Inti warisan filsafat Yunani yaitu:

1. Realitas di depan mata kita adalah sebuah dunia yang terbatas, yang terstruktur
dan bisa diketahui manusia
2. Manusia adalah makhluk duniawi yang bisa mati, tidak sempurna. Kita bisa
sempurna kalau mampu menggunakan rasio kita. Jika rasio digunakan secara
individu bisa menyempurnakan manusia (seperti dewa) dan jika rasio digunakan
secara kolektif bisa membangun negara kota (polis) yang tertata dengan baik
 Pengenalan Kaum Prasokratik dan Kaum
Phusikoi
Mengapa dinamakan Kaum Prasokratik? Penyebutan Prasokratik (Sebelum Socrates)
untuk menandakan kaum filsuf sebelum Socrates yang kebanyakan memikirkan
tentang hakekat alam semesta (di luar manusia). Mereka selalu bertanya dan mencari
jawaban mengapa segala sesuatu di alam semesta ini bisa berubah. Dari semua
perubahan, apakah ada sesuatu yang tetap yang menjadi inti dari segalanya. Para
pemikir ini berusaha keras dengan menggunakan nalar untuk mencari apa yang tetap
itu. Sesuatu yang tetap dinamakan phusis. Dalam bahasa latin disebut natura,atau
dalam bahasa inggris nature. Phusis adalah esensi atau inti pembentuk alam semesta
yang muncul kemudian berkembang. Romo Setyo wibowo lebih senang kaum di era
ini sebagai kaum Phusikoi yaitu para pemikir awal yang pusat kajiannya tertuju ke
soal-soal phusis (alam semesta, realitas, jiwa, para dewa).
Salah satu jasa utama dari kaum Phusikoi adalah mereka mengawali cara berpikir baru
yang revolusioner. Mereka melakukan pendekatan secara rasional bukan mitos.
Meskipun berkali-kali gagal namun cara mereka untuk menstrukturkan hakekat alam
semesta dengan menggunakan akal dengan konsep-kosenp yang mereka buat menjadi
landasan para pemikir hingga saat ini.
TImeline tokoh-tokoh filsafat Yunani Kuno (sumber: http://superscholar.org/history-of-pholosophy)

Uraian di bawah ini  akan membawa anda berkelana mengenal tokoh-tokoh


kaum Phusikoi, apa sumbangannya terhadap umat manusia dan latar belakang
hidupnya:

Thales

Thales membuka sekolah filsafat sekitar tahun 600-an SM di Miletos (ditempat yang
sama akan mengajar muridnya Anaximandros dan Anaximenes). Hidup sekitar 637-
547 SM. Thales tidak menulis apapun. Penemuannya tentang konsep alam semesta
berasal dari kutipan-kutipan para filsuf yang mencatat beberapa ratus tahun kemudian
setelah Thales meninggal.

Sketsa muka Thales (sumber: wikipedia)


Sumbangan Thales terhadapilmu filsafat yaitu:

1. Phusis segala sesuatu adalah air


2. Dunia ini mengambang di atas air. Makanan bersifat lembab, panas yang
muncul dari yang lembab, juga benih (sperma) yang memiliki kodrat lembab
3. Besi berani memiliki jiwa. Jiwa yang bergerak. Jiwa yang punya prinsip
motoris
4. Berhasil meramalkan terjadinya gerhana matahari di Miletos tanggal 28 Mei
585 SM
5. Orang pertama yang membuktikan bahwa garis diameter membagi lingkaran
menjadi dua bagian
6. Menemukan metode untuk mengukur ketinggian piramida dengan cara
mengukur bayang-bayang dengan sumbernya.

Konsepsi Thales bahwa bumi terletak di atas air dan mengambang di atasnya (sumber: wikipedia)
Skema prediksi Gerhana Matahari yang melewati Kota Miletus tanggal 28 Mei 585 SM. (sumber:
wikipedia)

 Anaximandros

Berbeda dengan Thales yang merupakan gurunya, Anaximandros meninggalkan


tulisan. Ia hidup dari 610-547/546 SM. Kematangannya sekitar tahun 565 SM (atau 20
tahun setelah Thales). Ia menolak jika phusis dari air karena bertentangan dengan api
dan menjadi tiada sehingga tidak mungkin itu inti alam semesta.
Relief yang menggambarkan wajah Anaximandros di Museum Nasional Roma. Peradaban Romawi
menirunya dari peninggalan Yunani Kuno (sumber: wikipedia)

Beberapa sumbangan penting Anaximandros adalah:

1. Menurutnya Phusis bukan air, api, udara atau tanah, melainkan unsur lain yang
menjadi landasan keempat unsur tadi yaitu phusis adalah ketakterbatasan
(Apeiron). Alam semesta ini muncul dari gerakan yang abadi—yang tak terbatas
—yang tidak dibatasi oleh keempat unsur tadi. Gerakan inilah yang memunculkan
semua langit-langit dan dunia-dunia yang ada didalamnya.
2. Penemu jam matahari
3. Pertama kali membuat peta geografi
4. Mendirikan koloni di Appolonia

Lokasi Apollonia sekarang merupakan wilayah Bulgaria (sumber: wikipedia)


Peta Geografi menurut Anaximandros (sumber: wikipedia)
konsep Kosmologi menurut Anaximandros (sumber: wikipedia)

 Anaximenes
Phusikoi ketiga dari Melitos yaitu Anaximenes murid dari Anaximandros. Hidup
tahun 585-525 SM. Ia hanya memodifikasi dari para pendahulunya. Baginya Phusis
adalah udara karena udara adalah satu dasar dan tak terbatas. Puncak hidupnya
adalah tahun 546 SM. Ia adalah pemimpin terakhir sekolah Miletos (pada tahun 494
SM, Miletos dikuasai Persia dan dihancurleburkan). Menurut Anaximenes proses
terjadinya kosmos karena adanya gerakan tanpa henti yang menggunakan prinsip
udara yaitu pemampatan dan pemuaian. Jika udara memuai maka menjadi api, jika ia
memampat maka menjadi angin, jika lebih besar lagi maka menjadi air, lalu menjadi
tanah. Jika dimampatkan secara maksimum udara menjadi batu.
Anaximenes (sumber: wikipedia)

Ajaran Anaximenes kemudian menjadi ide bagi Pythagoras tentang asal-usul teori
jiwa pneuma (nafas). Pytaghoras hidup sezaman dengan Anaximenes yang
memungkinkan menginspirasi ide jiwa pneuma.
Phythagoras
Pythagoras berasal dari Samos pulau kecil di laut Aegea. Ia bekerja sebagai pemotong
cincin. Pulau samos menjadi makmur di bawah Pemerintahan Polikratos. Kedatangan
dan penaklukan yang dilakukan Persia (522 SM) di Samos kemudian MIletos (494
SM) membuat orang Ionia pergi mengungsi. Entah karena kedatangan kaum Persia ke
Samos atau Pemerintahan Polikratos yang tiran membuat Pythagoras peri ke Kroton
(Italia Selatan) tahun 530 SM.
Pythagoras. Namanya sudah sangat dikenal ya waktu kita SD (sumber: wikipedia)
Pulau Samos, lokasi kelahiran Pythagoras. Sekarang masuk ke dalam wilayah Turki (Asia) (sumber:
wikipedia)
Pantai di Samos (sumber: http://www.greeceturkeytours.com)

 
Nelayan menyerahkan ikan ke raja polikratos (sumber: wikipedia)

Menurut legenda, Pytagoras dikisahkan melakukan perjalanan ke Mesir, Khaldea,


bahkan sampai ke Prancis untuk berguru dengan druids (dukun lokal). Sesampai di
Italia Selatan ia mendirikan sekte politico-religius. Sekte ini berjalan dari 530-510 SM
dan ia memiliki murid 600 orang. Ia menjadi pemimpin partai politik Pythagorisme.
Aktivitasnya hanya bertahan sampai 20 tahun karena warga pulau Kroton tidak
menerima. Kejadian ini memicu penindasan dan kekerasan semua bentuk sekte
Pythagorisian di seluruh Yunani Raya (Koloni-koloni Yunani). Tahun 400-an SM,
sekte ini akan muncul lagi di Italia Selatan.

Kroton masuk di wilayah Italia Selatan, tempat Pythagoras menyebarkan “sektenya”


(sumber: http://www.pinterest.com)

Paham Pythagorisme akan berpengaruh panjang sampai abad ke-4 M bersamaan


dengan lahirnya Kristianisme. Ajarannya akan mempengaruhi Platon dan Para
Neoplatonian (penerus ide-ide Plato) seperti Porphyrios (234-305 M) dan Lamblikhos
(250—330 M).
Porphyrios (Neoplatonian) lahir di Tyre, masuk ke jajahan Romawi. Sekarang masuk wilayah Libanon
(sumber: http://full-of-grace-and-ruth.blogspot.co.id/2014/07/st-porphyrios-advice-to-pedestrician.html)
Lamblikhos lahir di Chalcis ad Belum, masuk jajahan Romawi. Sekarang bernama
Qinnasrin, negara Suriah. (sumber: wikipedia)

Dalam ajarannya Pythagoras mengajarkan tentang harmoni moral. Setiap orang yang
masuk ke sektenya harus melalui inisiasi tertentu. Bersifat ekslusif dan berlaku
“hukum tutup mulut”. Jika masuk ke dalamnya akan terikat sumpah untuk tidak
mengatakan kepada siapapun. Jika filsuf lainnya meremehkan perempuan, Pythagoras
mengizinkan perempuan dan orang asing bergabung di organisasinya.

Para anggotanya harus menaati aturan yang diberikan berupa larangan makanan dan
macam-macam simbol. Sementara anggota lain mendapatkan ajaran tentang
Aritmatika dan Geometri serta Kosmologi dan Akustik.

Teori Pythagoras untuk mengukur bangun datar segitiga. Ilmu ini sudah berusia 2400 tahun lebih dan
masih dipelajari umat manusia hingga kini (sumber: wikipedia)
 Pythagoras menemukan skala musik diatonik (sumber: wikipedia)
Phytagoras adalah orang yang banyak tahu dan seorang peneliti. Hal yang menarik
menurut Porphyrios, Pythagoras menekankan ajaran soal jiwa yang tak mati
(immortal) yang melekat dan berpindah-pindah (metempsikose) dalam berbagai
macam tubuh baik manusia maupun non-manusia. Mirip seperti konsep Reinkarnasi
dalam ajaran Hindu. Baginya Phusis adalah jiwa karena tidak pernah mati.
Ia juga mengajarkan untuk tidak memakan daging binatang (vegetarianisme) karena
manusia dan binatang berada dalam satu spesies yang sama. Menurutnya jiwa
manusia akan kembali secara abadi, artinya dalam kondisi yang sama ketika didunia.

Ilustrasi tentang reinkarnasi, ajaran dari Pythagoras. Kalau berperilaku buruk jadi hewan, kalau
berperilaku baik menjadi manusia. Jiwa kekal tidak akan mati, hanya berpindah-pindah dari tubuh satu
ke tubuh lain (sumber: riversidemathrocks.wikispaces.com)

Xenophenes
Berasal dari Kolophon di Ionia, Asia Minor. Ia meninggalkan kotanya pada usia 25
tahun karena diserang Persia tahun 545 SM. Menurutnya phusis adalah
Tuhan. Semua terjadi secara mekanis dan dibawah hukum keniscayaan Tuhan.
ArtinyaTuhan sudah menciptakan alam semesta ini sesuai dengan aturannya sebagai
yang Maha Kuasa. Diskusi yang sangat menarik adalah Tuhan dikatakannya sebagai
satu, ia adalah yang paling besar diantara semua Tuhan dan semua manusia. Ia tidak
mirip dengan manusia yang nantinya mati, ataupun tidak sama dengan yang manusia
pikirkan dan segala wujud yang ada di semesta ini. Phusis Tuhan tidak memiliki awal,
tengah , maupun akhir. Pemikiran Xenophanes bertentangan dengan Bangsa Yunani
yang menganut banyak dewa. Xenophenes mengkritik tajam bahwa Tuhan
disesuaikan dengan citra mereka sendiri. misalnya jika Dewa dari bangsa Yunani
dicirikan bermata biru tapi jika Dewa dari Ethiopia dicirikan berkulit hitam dan pesek.

(sumber: fightforyourfaith.blogspot.com)
Kolophon, tempat lahir Xenophanes. Sekarang masuk ke wilayah Turki (sumber:
wikipedia)
Pandangan Xenophanes tentang Tuhan sungguh menarik karena membedakan
pengetahun pada tingkat prinsip dan fenomenal. Pada tingkat prinsip Tuhan itu
sesuatu yang lebih tinggi dari apapun. Para tingkat fenomenal, Tuhan tidak bisa
dikatakan tak terbatas karena ini menurut tafsiran manusia yang terbatas. Tak terbatas
karena manusia tidak mampu menjangkaunya secara inderawi. Padahal Tuhan lebih
dari apa yang digambarkan manusia sebagai tak terbatas.Ia juga dijuluki Bapak
Skeptisisme karena  mengajak orang untuk memeriksa kembali, apakah itu proyeksi
pikiran belaka. Ia menganjurkan setiap pengetahuan yang didapat melalui inderawi
harus diperiksa kembali

 Herakleitos
Lahir di Efesus tahun 540 SM. Ia dikenal sebagai orang yang pemikirannya gelap,
punya karakter sombong dan tinggi hati. Katanya Pythagoras dan Xenophanes belum
berpikir secara benar. Bagi Herakleitos Phusis adalah api. Ia menggambarkan
kosmos sebagai yang tertata dan menyatu. Ia menemukan bahwa yang tetap dalam
segala perubahan semesta adalah api, kekal, dan tidak memiliki asal-usul.
Herakleitos (sumber: wikipedia)
(sumber: www.alexmorgan.com)
Ia membuat teori tentang Pantha Rei, artinya semua mengalir. Segala sesuatu berubah
dan tidaklah sama dengan yang dulu. Seperti air sungai yang mengalir dan berubah.
pantha rei: semua mengalir (sumber: wikipedia)

Bagi Herakleitos hal-hal yang bertentangan justru menjadi kondisi (syarat) bagi
munculnya segala sesuatu. Seperti kelak apa yang diungkapkan filsuf Jerman oleh
Georg Wilhelm Friedrich Hegel (1770-1831 M) tentang tesis-anti tesis = sintesis.

Ia mengatakan bahwa untuk mengetahui tentan realitas semesta ini jangan berhenti
dengan persepsi inderawi. Tapi harus menggunakan logos yang artinya rasio, logika,
cara berpikir. Logos untuk memahami realitas yang berubah-ubah. Dengan demikian
untuk menangkap realitas ini butuh pengetahuan lewat panca indera juga ditambah
dengan akal.

Parmenides
Parmenides lahir di Elea (Velia) di wilayah Yunani. Menurut Parmenides
pengetahuan inderawi adalah salah yang benar adalah lewat logos. Baginya Phusis
adalah ada. Untuk mencari atau meneliti sesuatu harus ada dulu, karena kalau tidak
ada percuma. Tentu tidak mungkin bisa dicari kalau itu tidak ada. Ia juga menekankan
tentang pemikiran logis. Kita hanya bisa berpikir karena ada sesuatu yang dipikirkan.
Perminedes menyimpulkan bahwa yang ada itu ada; yang tidak ada itu tidak ada.

Parmenides (sumber: wikipedia)

Elea (Velia) tempat kelahiran Parmenides dan Zenon (sumber: wikipedia)

Parmenides percaya bahwa alam semesta ini dulu sudah ada, sekarang ada, dan esok
lusa juga tetap ada. Parmenides adalah yang pertama kali membawa filsafat ke
spekulasi mendalam tentang ada dan pikiran kita.
Menurut plato, “ada” dan “tidak ada” adalah berkaitan (relasional). Kita bisa
mengatakan tiada ada karena kaitannya dengan ada. Juga sebaliknya. Yang “tidak
ada” itu juga merupakan bentuk lain dari “ada” (tidak ada adalah ada). Maka Platon
akan berbicara “ada” dan “yang lain” (other).

Zenon

Zenon berasal dari Elea. Hidup sekitar tahun 490-430 SM. Ia adalah sahabat sekaligus
murid tersohor dari Parmenides. Zenon merupakan pencetus sofisme yaitu paham
yang mengetengahkan cara berpikir yang nampaknya benar padahal salah.

Zenon (paling kanan) sedang menunjukkan pintu untuk kebenaran dan kesalahan (sumber: wikipedia)

Zenon mengatakan bahwa yang ada, ada; tidak ada, tidak ada; tidak memiliki realitas.
Artinya bahwa realitas perubahan itu tidak bisa dipikirkan. Yang “menjadi” tidak bisa
dipikirkan.

Bagi Zenon, “gerak” itu ternyata tidak bisa dipikirkan. Ia mengandaikan tentang anak
panah yang bergerak dari titik A ke titik B. untuk mencapai ke B, anak panah itu harus
melewati titik-titik yang lain, yang menurut Zenon tidak pernah sampai. Ini sangat
bertentangan dengan yang kita alami bahwa kita semua sebenarnya adalah bergerak.
Namun itulah filsafat. Mengajak kita berpikir keras. Apakah memang kita benar-benar
bergerak.

Mengenai pendapat Zenon, dapat digambarkan tentang cerita epic Yunanti yaitu
Achilles yang mengejar kura-kura. Achilles dikenal berkaki ringan tapi tidak mampu
mengejar kura-kura di depannya. Karena begitu ia mengejar kura-kura di titik tertentu,
si kura-kura sudah mencapai di titik depannya. Begitu seterusnya. Sampai akhirnya
Achilles tidak pernah bisa mengejar kura-kura.
Menurut Zenon Achilles gak bakal bisa mengejar kura-kura (sumber: http://www.ericgerlach.com)

Empedokles, Anaxagoras, dan Demokritos


Empedokles dan Anaxagoras hidup sezaman. Empedokles lahir di Agrigente (482-424
SM). Anaxagoras lahir di Klazomene (500-428 SM). Empedokles mengarang puisi
bertema alam yang sesuai dengan tradisi kaum Phusikoi. Puisinya bercerita tentang
kosmologi dan zoogoni (munculnya makhluk hidup). Alam semesta menurutnya taat
kepada kekuatan cinta (Philotes) dan benci (neikos). Bahan penyusun bahan penyusun
alam semesta adalah “akar-akar”. Ia orang pertama yang menyebutkan pembentuk
alam semesta berasal dari empat elemen fundamental yaitu air, api, tanah, dan udara.
Alam semesta ini bersifat bisa diketahui lewat inderawi maupun menggunakan proses
berpikir (intelektual).
Empedokles (sumber: wikipedia)

 
Agrigente tempat lahir Empedokles, sekarang masuk ke wilayah Italia (sumber: wikipedia)
Agrigente adalah kota puncak bukit di pantai barat daya Sisilia. Agrigente dengan artefak dan Telamon
(patung laki-laki besar). Kuil ini dibangun saat Empedokles masih muda, sekitar tahun 470 SM (sumber:
ratp-sicilejuillet2015.0ver-blog.com)

Sementara Anaxagoras, dunia ini ada merupakan hasil percampuran dari elemen-
elemen yang sudah ada. Dari transformasi substansi-substansi kecil (homemeres)
inilah yang menghasilkan alam semesta. Anaxogaras hidup di Athena dan menjadi
pembantu dekat Perikles, sampai ia akhirnya diadili dan diusir karena dianggap
memberikan “ajaran menyesatkan” tahun 436-437 SM. Ia meninggal dalam
pembuangan di Lampsakhos. Ia menjadi simbol filsafat yang dianggap mengancam
masyarakat yang established. Kelak Socrates mengalami nasib yang sama dengan
Anaxagoras.
Anaxagoras (sumber: wikipedia)

Klazomene (Turki) (sumber: wikipedia)


Wilayah Klazomene sekarang (sumber: wikipedia)
“Tuannya” Anaxagoras, Pericles. Negarawan Athena (Yunani) yang berhasil membawa ke masa
kejayaan. Dia adalah orator dan Jendral Athena selama perang dengan Persia (Iran) dan Pelopponesos
(Yunani). Di era kepemimpinannyalah (461-429 SM) Ia membangun Akropolis termasuk Parthenon yang
saat ini masih ada (sumber: wikipedia)

Lampsakhos, tempat pembuangan  Anaxagoras hingga ia meninggal (sumber: wikipedia)

Kemudian yang paling akhir dalam pemikir Yunani Kuno adalah dari Kaum
Atomis, melalui tokohnya Demokritos (460-371 SM) lahir di Abdera. Hidup satu
masa dengan Socrates. Kemudian Leukippos (480-420 SM) lahir di Abdera.
Leukippos merupakan guru dari Demokritos.
Demokritos (sumber: wikipedia)
Leukippos (sumber: wikipedia)

Abdera (Makedonia) (sumber: wikipedia)


Kota kuno Abdera adalah kota yang kaya. Kota pelabuhan dan perdagangan. Kota ini kemudian dijajah
oleh Persia yang dipimpin oleh Darius I tahun 496 SM (sumber: wikipedia)

Mereka berdua berusaha menerangkan alam semesta melalui secara rasional dengan
menggunakan dua prinsip yaitu atom dan kekosongan. Mereka berdua pendiri ajaran
atomis. Menurutnya alam semesta ini merupakan hasil dari kumpulan atom-atom
(bahan yang sangat kecil dan tak terlihat). Komposisi atom sangat menentukan
mengapa sesuatu bisa bergerak dan dan berubah. Komposisinya yaitu bentuk atom,
ukuran atom, posisi atom, dan susunannya. Canggih ya 2400 tahun lalu ternyata sudah
ada pemikiran tentang atom. Padahal saat itu asumsinya teknologi tidak secanggih
sekarang.
Teori Atom menurut Demokritos (sumber: wikipedia)

 Kesimpulan Tentang Kaum Phusikoi


Para pemikir kuno di atas mencirikan pemikiran kaum Miletos dimana tujuan
pemikirannya adalah tentang kosmologi, hakekat alam. Karya mereka dapat dianggap
sebagai awal filsafat karena:

1. Filsafat mereka tentang kosmogini, dimana para dewa “dialamiahkan” menurut


konsep-konsep filsafat mereka
2. Cara berpikir mereka tidak bertentangan dengan filsafat sokratik (era Socrates)
yang tidak membatasi pembahasan soal manusia saja.
3. Mereka mengawali cara baru dalam berpikir untuk memahami dan menjelaskan
tentang alam semesta.
Mereka berpikir berdasarkan hipotesis yang mereka alami dalam pengalaman sehari-
hari kemudian dideduksikan bagaimana alam semesta bisa terjadi. Cara ini sangat
berharga di kemudian hari dan turut mengembangan ilmu filsafat sehingga
menghasilkan berbagai macam ilmu alam lainnya.
Mitos dan teologi (tentang Ketuhanan) tidak dibuang melainkan ditundukan dengan
argumentasi rasional. Selain juga dikaitkan dengan cara pandang bagaimana manusia
harus hidup dengan menyinggung soal psikologi, etika, dan politik. Pemikiran mereka
meliputi baik pengetahuan teoritis maupun praktis dalam kehidupan sehari-hari. Inilah
yang penting sumbangannya untuk umat manusia di dunia.

Anda mungkin juga menyukai