Anda di halaman 1dari 3

DANIEL INDRAWAN PRIANDANA

19430100018

Resume Materi Webinar “Surviving Business with The New Normal Adaptation”

Dampak COVID-19 terhadap bisnis.

Pandemi COVID-19 yang ada sejak awal Maret 2020 telah mempengaruhi
seluruh aspek kehidupan, termasuk ekonomi yang tidak berjalan dengan semestinya.
Beberapa prediksi tentang sektor bisnis yang akan maju di tahun 2020 seakan menjadi
pukulan telak bagi para pelaku usaha yang ada. Ada yang gulung tikar, ada yang
dengan berat hati mengurangi jumlah tenaga kerjanya, ada yang terseok-seok agar
para karyawan tetap dapat bekerja. Hal tersebut tentunya dipengaruhi oleh gaya hidup
kita di masa pandemi yang sudah 100% berubah.
COVID-19 mengharuskan kita untuk menerapkan protokol kesehatan yang
sebenarnya merupakan hal yang bertolak belakang dengan bisnis yang dijalani.
Sehingga para pelaku usaha harus melakukan penyesuaian terhadap usaha mereka.
Kebijakan pemerintah juga mengharuskan para pelaku usaha untuk beradaptasi
dengan keadaan yang baru ini, sehingga mereka tetap akan menjalankan bisnisnya
meskipun memang banyak perubahan yang terjadi.

Industri paling terdampak COVID-19


Pada awal tahun 2020, banyak yang memperkirakan bahwa industri kreatif akan
naik pada tahun ini. Nyatanya COVID-19 membuat beberapa kegiatan yang
melibatkan industri kreatif menjadi terhambat atau bahkan batal. Banyak konser
musik yang akhirnya ditiadakan, sehingga pihak promotor harus mengembalikan uang
tiket kepada penonton konser. Lalu ada wedding organizer yang tidak bisa meraup
keuntungan sebanyak kondisi normal. Karena berkenaan dengan peraturan baru
pemerintah mengenai acara pernikahan yang tidak boleh dihadiri lebih dari 30 orang.
Kemudian ada industri manufaktur yang tidak bisa melakukan kegiatan produksi
dalam jumlah besar seperti biasanya. Karena orang-orang saat ini cenderung
melakukan savings untuk kebutuhannya selama kondisi yang tidak menentu seperti
ini. Sehingga masyarakat cenderung tidak se-impulsif seperti biasanya dalam
melakukan pembelian.
Bisnis UMKM dan pariwisata merupakan bisnis yang juga terdampak karena
COVID-19 ini, kedua bisnis tersebut juga dapat dikatakan saling berhubungan, karena
selama ini melalui pariwisata lah UMKM sekitar tempat wisata dapat berjalan dan
berkembang. Hal ini membuat para pelaku bisnis cukup merugi karena tidak adanya
pemasukan dari turis lokal atau mancanegara.

Ancaman dan kendala yang dihadapi seorang wirausahawan di tengah pandemi


1. Penurunan Penjualan
Penurunan omzet yang akan terjadi kepada para pengusaha membuat tidak
mencukupinya biaya operasional untuk perusahaan. Akibat dari kondisi ekonomi
masyarakat saat ini yang menurun karena terhambatnya kegiatan perputaran uang
yang membuat daya beli masyarakat menjadi menurun.
2. Kesulitan bahan baku
Bahan baku yang sulit karena pembatasan kegiatan untuk mendapatkan bahan baku
hingga proses produksi karena kebijakan pemerintah yang diterapkan mengakibatkan
distribusi bahan baku yang digunakan untuk proses produksi menjadi terhambat.

Kedua hal tersebut mengakibatkan kerugian yang besar hingga tak jarang perusahaan
gulung tikar karena tidak dapat memenuhi biaya operasional karena penurunan
penjualan.

Pengaturan keuangan dalam perusahaan di masa Pandemi COVID-19


1. Mengelola kas perusahaan
Hal tersebut harus lebih diperhatikan lagi, karena akan ada pengeluaran baru yang ada
karena kondisi ini. Kita harus lebih bijak dalam mengeluarkan dana di masa pandemi
ini, agar arus kas tidak sampai pada minus karena kita tidak mengelola kas dengan
baik.
2. Membuat budget jangka pendek
Pembuata budget jangka pendek diperlukan agar kita setidaknya mengetahui
bagaimana langkah untuk mengelola uang tersebut. Dikarenakan kondisi yang masih
berubah-ubah maka pengelolaan jangka pendek juga menjadi solusi yang baik karena
perubahan-perubahan yang nantinya dilakukan jika kebijakan pemerintah masih
berubah-ubah juga menjadi lebih fleksibel dan ramah kondisi.
3. Mencatat pengeluaran
Mencatat pengeluaran sekecil apapun sangat berpengaruh agar disaat kita menyusun
pembukuan lebih terstruktur dan lebih mudah. Sehingga di masa krisis saat ini kita
tetap mengetahui cash flow yang terjadi di perusahaan kita dan memastikannya agar
tetap aman.

Adaptasi bisnis di masa pandemi COVID-19


1. Manfaatkan secara maksimal teknologi
Dewasa ini, kita telah menikmati teknologi secara gratis dan mudah. Teknologi
membuat kita dapat melakukan apapun termasuk mendorong penjualan. Hal tersebut
tertentu mempermudah para pelaku usaha dalam melakukan kegiatan promosinya,
serta menjangkau market yang lebih luas. Teknologi juga dinilai dapat mengenai
sektor ekonomi mulai dari pelaku ekonomi terkecil hingga yang terbesar, sehingga
dampak nya akan lebih dirasa oleh semua orang.
2. Keamanan produk yang harus dijaga
Karena COVID-19 merupakan permasalaha kesehatan, maka sebaiknya pelaku usaha
dapat menjamin keamanan dan kebersihan produk hingga sampai ke tangan
konsumen. Buat konsumen merasa nyaman dengan membeli produk kita, agar
kepercayaan konsumen tidak serta merta menghilang dan kita tetap bisa melakukan
penjualan secara maksimal.

Anda mungkin juga menyukai