NIM : 19430100003
MATA KULIAH : Manajemen Pemasaran
DOSEN PENGAMPU : Candraningrat, S.E., M.SM.
2. Pengalaman
Menurut Nilam, kemasan tidak hanya sebagai wadah dari sebuah produk saja. Namun
ia ingin menjadikan kemasan sebagai salah satu media untuk konsumen merasakan
pengalaman mengkonsumsi kebab. Pengalaman tersebut didapat ketika kita
mengeluarkan kebab dari kemasannya. Nilam ingin kemasan tersebut tetap terlihat
seperti awal ketika kebab belum dikeluarkan dari kemasannya. Ia memiliki ide untuk
mengeluarkan kebab tanpa harus merobek kemasannya, karena menurutnya kemasan
yang sudah di desain secara bagus tidak seharusnya disobek hanya untuk
mengeluarkan produknya saja. Oleh sebab itu kemasan Kebab Turki Baba Rafi
memiliki desain kemasan ‘pull up experience’ dimana ketika kita ingin mengeluarkan
kebab tersebut, maka kitataris bagian berwarna merah yang ada di bungkus,
menyerupai ‘lidah’ yang kemudian ketika ditarik maka kebab tersebut akan keluar
dari bungkusnya. Dengan begitu konsumen tidak merasa kerepotan dan tangan
mereka tetap bersih.
2. Container
Kebab Turki Baba Rafi dengan konsep container atau food truck merupakan
konsep baru yang memanfaatkan container sebagai lapak jualnya. Tentunya menu-
menu yang disajikan juga lebih banyak dan bervariasi dibanding dengan menu
yang ada di gerobak Baba Rafi. Harga yang ditawarkan juga cenderung lebih
mahal, namun tentunya dengan lebih banyak variasi rasa.
3. Smokey Kebab
Smokey kebab merupakan outlet yang konsepnya lebih industrialis yang ditujukan
untuk masyarakat saat ini yang sangat menyukai desain yang lebih simpel.
Konsep Ghost kitchen yang dilakukan oleh Kebab Turki Baba Rafi
Konsep ghost kitchen merupakan konsep baru dalam dunia FnB yang mana
memanfaatkan dapur pribadi untuk menjalankan bisnisnya. Dengan cara tersebut, maka
biaya operasional untuk dine in akan dipangkas, karena ghost kitchen tidak
menyediakan tempat dine in untuk konsumennya. Mereka hanya menyediakan layanan
delivery order, sehingga cost yang ada untuk memulai operasional restoran akan lebih
kecil dibanding dengan restoran pada umumnya. Sejak tahun lalu, Kebab Turki Baba
Rafi telah mengadopsi konsep ini dan telah memiliki lebih dari 200 mitra yang bekerja
sama. Mulanya, Nilam didaulat menjadi perwakilan APEC di Chile dan ia membawa
konsep ini, yang mana saat itu ia juga mengangkat isu pemberdayaan perempuan.
Sehingga konsep ghost kitchen ini menjadi garda utama dalam Kebab Turki Baba Rafi
memasarkan produknya. Karena biaya investasi untuk memulai bisnis ini juga relatif
kecil dan mudah untuk dilakukan.
Kesimpulan
Kebab Turki Baba Rafi melakukan upaya maksimal agar semua sarana dan objek dapa
dijadikan media penjualan mereka. Mulai dari tempat, bungkus, rasa, hingga strategi
marketing mereka semuanya dapat dijadikan sebuah media penjualan. Oleh sebab itu
Baba Rafi telah mencapai kesuksesan yang besar seperti sekarang karena mereka
memanfaatkan dan memperhatikan hingga barang terkecil pun. Sehingga konsumen
dapat merasakan experience ketika mereka membeli kebab. Kebab Turki Baba Rafi
juga menjadi contoh bahwa kita dapat memanfaatkan pesaing bisnis kita menjadi
partner bisnis kita. Dengan begitu, kita dapat bertukar pasar dan penjualan juga dapat
dilakukan secara maksimal. Selain itu konsep ghost kitchen yang dilakukan oleh Baba
Rafi juga membantu para pelaku ekonomi kecil untuk dapat merasakan omzetnya pula.
Dan lebih bisa menyesuaikan dengan keadaan apapun, karena tidak adanya tempat dine
in. Sehingga hal tersebut menjadi satu ide cemerlang, untuk menghidupkan berbagai
pelaku ekonomi yang ada di dalam proses pembelian kebab dari konsep Kebab Kitchen
ini. Pada dasarnya saat ini yang kita lakukan bukan lagi tentang membuka cabang
restoran dan memperluas jaringan ekspansi. Namun penting saat ini untuk
menghidupkan ekonomi kembali mulai dari yang terkecil agar semuanya dapat
merasakan dampaknya. Sehingga pertumbuhan ekonomi di Indonesia dapat meningkat.