Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

OLEH

NAMA : MARIA NANCIANA WAGO


NIM : 146902719
JURUSAN : S1 Keperawatan

PRODI ALIH JENJANG


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA
KUPANG
2020
1. Contoh kasus korupsi dibidang kesehatan
Kasus Korupsi Alkes, Siti Fadilah Supari Divonis 4 Tahun Penjara 
Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta menjatuhkan vonis
kepada mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari , pidana 4 tahun
penjara. Selain itu, terdakwa dikenakan denda Rp 200 juta dengan subsider 2
bulan kurungan. “Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana
korupsi sesuai dengan dakwaan kesatu alternatif keempat dan kedua alternatif
ketiga,” ujar ketua majelis hakim, Ibnu Basuki, di Pengadilan Tipikor Jakarta,
Jumat, 16 Juni 2017. Majelis hakim juga menjatuhkan pidana uang pengganti
kerugian negara sebesar Rp 1,9 miliar. Namun Siti telah mengembalikan Rp
1,35 miliar sehingga tersisa Rp 550 juta. Ibnu menuturkan, apabila dalam
waktu sebulan setelah putusan berkekuatan hukum tetap Siti tidak dapat
membayar Rp 550 juta, negara berhak menyita aset-aset terdakwa untuk
dilelang. Namun jika tetap belum bisa menutupi pembayaran uang pengganti,
terdakwa dijatuhkan hukuman tambahan selama 6 bulan kurungan. Vonis
terhadap Siti lebih ringan dibanding tuntutan jaksa. Jaksa penuntut umum
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Iskandar Marwanto, pada 31 Mei
2017 menjatuhkan tuntutan pidana 6 tahun penjara dan denda Rp 500 juta
subsider 6 bulan kurungan. Majelis hakim meyakini Siti telah menerima duit
senilai total Rp 1,9 miliar. Terdiri atas Rp 1,4 miliar melalui eks Kepala Pusat
Penanggulangan Krisis Kementerian Kesehatan, Rustam Syarifudin Pakaya,
yang diperoleh dari Direktur Utama PT Graha Ismaya Masrizal Achmad
Syarif. Siti juga terbukti menerima duit Rp 500 juta berupa cek pelawat dari
Sri Wahyuningsih, Direktur Keuangan PT Graha Ismaya. Duit itu diyakini
sebagai bagian dari suap pengadaan alat kesehatan karena perusahaan
tersebut terlibat dalam pengadaan. Hakim Yohanes Prihana mengatakan Siti
telah terbukti melakukan penunjukan langsung terhadap PT Indofarma untuk
pengadaan alat kesehatan buffer stock. Hakim menilai seharusnya, sebagai
menteri, Siti tidak memiliki kewenangan untuk hal teknis tersebut. Selain itu,
pengadaan alat kesehatan harus melalui proses lelang. Adapun perihal yang
memberatkan terdakwa adalah tidak mengakui perbuatannya dan tidak
mendukung upaya pemberantasan korupsi. Sedangkan hal yang meringankan
adalah usia terdakwa yang sudah lanjut dan terdakwa dinilai telah berjasa
menanggulangi wabah flu burung. Sementara itu, Siti berkukuh tidak merasa
bersalah dalam kasus pengadaan alat kesehatan saat ia menjabat. Ia
menyayangkan sikap hakim yang tidak melihat fakta-fakta yang ia sampaikan
selama persidangan. “Ini namanya memberantas korupsi dengan korup fakta
dan data,” ujar menuturkan kemungkinan pihaknya tidak akan mengajukan
banding. Ia justru berkali-kali mengkritik penegakan hukum di Indonesia.
“Kalau fakta persidangan dipakai, semestinya tidak segini, apa gunanya kami
sidang berkali-kali dengan menggunakan biaya negara,” katanya. Namun ia
tetap akan mengembalikan uang pengganti Rp 550 juta yang dinilai sebagai
kerugian negara. Jaksa penuntut umum KPK, Ali Fikri, menyatakan pihaknya
akan menggunakan waktu 7 hari untuk pikir-pikir. “Kami akan
mempertimbangkan,” ucapnya.

2. Pendapat dalam kasus korupsi

Berdasarkan kasus korupsi diatas menurut saya tidak pantas dan tidak wajar
sama sekali, apalagi yang dilakukan tindakkan korupsinya adalah seorang
menteri kesehatan. Dan seharusnya sebagai menteri kesehatan seharusnya
memberi contoh yang baik dan tidak sepantasnya melakukan tidakkan
korupsi.

3. Hukuman

Hukuman yang pantas yang diberikan bagi tindakkan kasus korupsi diatas
adalah memberikan hukuman yang setimpal sesuai dengan perbuatannya, dan
bila perlu semua aset atau hasil korupsi yang dilakukannya diambil semua.
Sehingga membuat efek yang jerah bagi pelaku sehingga dilain waktu tidak
mengulagi lagi perbuatannya.

Anda mungkin juga menyukai