Anda di halaman 1dari 9

PENGKAJIAN PEMELIHARAAN FASILITAS PKP-PK

DI BANDAR UDARA ADI SUCIPTO-YOGYAKARTA

Muhammad Yusuf Dedes Kusumawati


Peneliti Bidang Transportasi Udara Peneliti Bidang Transportasi Udara
Badan Litbang Perhubungan Badan Litbang Perhubungan
Jl. Medan Merdeka Timur No. 5 Jakarta Pusat 10110 Jl. Medan Merdeka Timur No. 5 Jakarta Pusat 10110
Email: dedeskusumawati@yahoo.com

Abstract-Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan pemeliharaan fasilitas PKP-PK di bandar udara.


Pemadam Kebakaran (P KP-PK) or the Metodologi kajian yang digunakan adalah deskriptif-
Aircraft Rescue and Fire Fighting unit (ARFF) is a unit of analisis. Hasil kajian adalah bandar udara Adi
the emergency response at airports that have afacility that Sucipto, Yogyakarta memiliki Unit PKP-PKkategori
is vehicle PKP-KP, PKP-PK operational equipment and VII dan pada tahun 2011, menangani 46 keadaan
its supporting materials and personnel are provided at darurat yang tercatat pada Data Siaga Laksana PKP-
each airport to provide aircraft rescue and fire fighting. In PK Bandar Udara Adi Sucipto serta telah
the implementation ofmaintenance, each airport must have dilaksanakannya pemeliharaan kendaraan dan
a manual of procedure for vehicle maintenance and PKP- peralatan penunjang operasi PKP-PK meliputi
PK operational support equipment must be updated ac- kegiatan pemeliharaan pencegahan (preventive)dan
cording to the conditions as well as equipment and facili- perbaikan (corrective).
ties with reference to the applicable standards. Objective Kata kunci : kecelakaan penerbangan, pemadam
of the assessment was to determine the system overview kebakaran, PKP-PK, pemeliharaan
maintenance of PKP-PK facility at the airport. Assess-
ment methodology used descriptive analysis. The results
of the study are Adi Sucipto airport, Yogyakarta has PKP-
PK Unit VII category and in 2011, handle 46 emergen- PENDAHULUAN
cies condition recorded on Laksana Siaga Data PKP-PK
Transportasi merupakan sektor penting untuk
Adi Sucipto airport and has been the implementation of keterhubungan antar wilayah baik dalam suatu
vehicle maintenance and operational support PKP-PK
negara ataupun antarnegara. Salah satu moda
equipment includes preventive maintenance activities (pre- transportasi yang berkembang pesat saat ini di In-
ventive) and repair (corrective).
donesia adalah transportasi udara. Peningkatan
Keywords: aircraft accidents, fire fighting, PKP-PK, fa- industri jasa angkutan udara di Indonesia belum
cilities, maintenance sebanding dengan jaminan keamanan dan
keselamatan yang ditawarkan.Hal ini ditunjukkan
pada tahun 2011, rasio kecelakaan paling tinggi
Abstrak-Pertolongan kecelakaan penerbangan dan adalah moda transportasi udara.
pemadam kebakaran (PKP-PK) merupakan unit
bagian dari penanggulangan keadaan darurat di Salah satu langkah upaya untuk meningkatkan
bandar udara yang memiliki fasilitas yaitu kendaraan keamanan, keselamatan penerbangan dan
PKP-PK, peralatan operasional PKP-PK dan bahan pelayanan jasa transportasi udara adalah dengan
pendukungnya serta personel yang disediakan di memberlakukan syarat berupa sertifikat bandar
setiap bandar udara untuk memberikan pertolongan udara yang wajib dimiliki oleh setiap bandar udara.
kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran. Untuk memperoleh sertifikat tersebut, harus
Dalam pelaksanaan pemeliharaan tersebut, setiap memiliki fasilitas pertolongan kecelakaan
bandar udara wajib memiliki buku manual prosedur penerbangan dan pemadam kebakaran sesuai
pemeliharaan kendaraan dan peralatan penunjang dengan kategorinya.
operasi PKP-PK yang harus selalu diperbaharui sesuai Pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam
kondisi serta peralatan dan fasilitas dengan mengacu kebakaran (PKP-PK) merupakan unit bagian dari
pada standar dan persyaratan yang berlaku. Tujuan penanggulangan keadaan darurat di bandar udara
pengkajian adalah mengetahui gambaran sistem yang memiliki fasilitas yaitu kendaraan PKP-PK,

104 Volume25,Nomor2,Februari 2013


peralatan operasional PKP-PK dan bahan 5. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2010
pendukungnya serta personel yang disediakan di tentang Standardisasi Nasional bahwa sistem
setiap bandar udara untuk memberikan pertolongan standardisasi nasional memberikan acuan bagi
kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran. pemangku kepentingan dalam melaksanakan
Tugas dan fungsi unit PKP-PK di bandar udara yaitu kegiatan standardisasi nasional.
memberikan pelayananPKP-PK untukmenyelamatkan
Persyaratan Unit Pertolongan Kecelakaan Pesawat
jiwa dan harta benda dari suatu pesawat udara yang
dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK)
mengalami kejadian (incident) atau kecelakaan (acci-
dent) di bandar udara dan sekitamya serta mencegah, Fasilitas keselamatan dan keamanan sesuai dengan
mengendalikan, memadamkan api, melindungi Keputusan Menteri Nomor 11Tahun2010 tentang
manusia dan barang yang terancam bahaya Tatanan Kebandarudaraan Nasional antara lain
kebakaran pada fasilitas di bandar udara. Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam
Kebakaran (PKP-PK), salvage, alat bantu pendaratan
Mengingat peran PKP-PK yang sangat penting
visual, catu daya kelistrikan dan pagar. Indonesia
tersebut, maka sudah sepantasnya PKP-PK memiliki
sebagai negara yang turut serta dalam menanda
fasilitas yang andal. Fasilitas minimal PKP-PK yang
tangani konvensi Chicago Indonesia mempunyai
wajib disediakan antara lain kendaraan utama dan
kewajiban untuk menyediakan pelayanan
pendukung, bahan pemadam serta pakaian
Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam
pelindung keselamatan kerja dan peralatan bantu
Kebakaran (PKP-PK) sesuai dengan ketentuan Chap-
pemafasan. Selain menyediakan fasilitas PKP-PK,
ter 9.2 Annex 14 Konvensi Chicago.
setiap penyelenggara bandar udara wajib melakukan
pemeliharaan kendaraan dan peralatan penunjang Untuk memenuhi kewajiban dimaksud, pemerintah
operasi PKP-PK agar kinerja operasi dapat mewajibkan penyelenggara bandar udara yang
maksimum sesuai dengan kategori bandar udara melayani penerbangan internasional atau
untuk PKP-PK. penerbangan domestik dengan tingkat operasi
penerbangan tertentu diwajibkan yang berlaku
Kajian ini dilaksanakan untuk dapat memberikan
penyelenggara bandar udara lain, yang hanya
saran dan rekomendasi terkait dengan pemeliharaan
melayani penerbangan domestik dapat menyediakan
fasilitas PKP-PK pada bandar udara dengan
pelayanan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan
mengambil studi kasus di Bandar Udara Adisucipto-
dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) dengan tingkat
y ogyakarta.
pelayanan (level of service) alternative.
Berdasarkan latar belakang kajian ini, maka disusun
Sehubungan dengan hal tersebut, maka pemerintah
rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana
menetapkan Keputusan Menteri Nomor 24 Tahun
melakukan pemeliharaan fasilitas PKP-PK di Bandar
2005 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indo-
Udara?
nesia (SNI) 03-7067-2005 mengenai Teknis Fasilitas
Tujuan pengkajian adalah mengetahui sistem Pertolongan Kecelakaan Penerbangan danPemadam
pemeliharaan fasilitas PKP-PK di Bandar Udara. Kebakaran (PKP-PK) di Bandar udara Sebagai
Standar Wajib dan menjadi acuan pelaksanaan
TINJAUAN PUSTAKA penyediaan fasilitas tersebut. Peraturan tersebut di
atas disempumakan dengan terbitnya Peraturan
Landasan hukum yang dipakai antara lain: Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: KP.
1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 420 Tahun 2011 tentang Persyaratan Standar Teknis
Tahun 2009 tentang Penerbangan; dan Operasional Peraturan Keselamatan Penerbangan
Sipil bagian 139 (Manual of Standard CASR Part 139)
2. Annex 14 Konvensi Chicago chapter 9.2;
Volume IV, Pelayanan Pertolongan Kecelakaan
3. Keputusan Direktutr Jenderal Perhubungan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK).
Udara Nomor : KP. 420 Tahun 2011 tentang
Berdasarkan peraturan tersebut pelayanan
Persyaratan Standar Teknis dan Operasional
Pertolongan Kecelakaan Penerbangan danPemadam
Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil;
Kebakaran yang selanjutnya disebut PKP-PK adalah
4. Keputusan Menteri No. 002 Tahun 2012 tentang salah satu unit kerja yang terdapat dalam struktur
Petunjuk Dan Tata Cara Peraturan Keselamatan organisasi pengelola bandar udara/Badan Usaha
Penerbangan Sipil Bagian 139-12 (Advisory Cir- Kebandarudaraan (BUK), merupakan bagian dari
cular Casr Part 139-12); bidang operasi darat, ditetapkan berdasarkan Surat

Volume 25, Nomor 2, Februari 2013 105


Keputusan Direksi BUK yang mempunyai tugas b. Menentukan collection area;
melakukan pertolongan kecelakaan penerbangan c. Mendirikan tenda-tenda perawatan di lokasi care
dan pemadam kebakaran serta penanggulangan area; dan
keadaan gawat darurat di lingkungan bandar udara
d. Setelah operasi pertolongan dan pemadaman
yang bersangkutan, menyelamatkan manusia dan
selesai segera menyerahkan tanggung jawab
barangnya dari suatu pesawat udara yang
pengamanan crash area pada pengamanan
mengalami kecelakaan atau kebakaran pada saat
bandar udara.
take-off atau landing, mengendalikan dan
memadamkan serta melindungi manusia dan 2. Full Emergency (Siaga II)
barangnya yang terancam oleh api atau kebakaran Setelah menerima berita adanya pesawat udara
baik itu di pesawat udara atau bukan. Walaupun yang mengalami masalah, maka segera personel dan
lingkup tugas unit PKP-PK terdapat di bandar udara kendaraan PKP-PK menuju pada tempat-tempat
yang bersangkutan, namun tidak menghalangi unit standby di posisi yang telah ditetapkan pada filet atau
ini untuk memberikan pertolongan kecelakaan taxiway berdasarkan dimana landasan yang akan
penerbangan dan pemadam kebakaran di tempat dipakai untuk mendarat, dengan tetap
lain selain bandar udara dengan ketentuan prioritas berkomunikasi dengan ATC untuk mengumpulkan
utama tetap pada bandar udara. informasi yang diperlukan seperti:
Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara, a. Tipe pesawat udara;
Nomor : KP. 420 Tahun 2011 tentang Persyaratan b. Jumlah bahan bakar yang dimuat;
Standar Teknis dan Operasional Peraturan
c. Jumlah penumpang;
Keselamatan Penerbangan Sipil bagian 139 (Manual
of Standard CASR Part 139) Volume IV, Pelayanan d . Jenis kerusakannya;
Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam e. Arah landasan yang akan digunakan untuk
Kebakaran (PKP-PK) menyatakan bahwa tugas dan mendarat;
fungsi unit PKP-PK di bandar udara, yaitu f. Waktu pendaratan yang diperkirakan;
memberikan pelayanan PKP-PK untuk g. Barang-barang berbahaya yang dimuat termasuk
menyelamatkan jiwa dan harta benda dari suatu jumlah dan lokasinya bila diketahui.
pesawat udara yang mengalami kejadian (incident) ...
atau kecelakaan (accident) di bandar udara dan 3. Lokasi Standby (Siaga I)
sekitarnya; dan mencegah, mengendalikan, Semua personel naik kendaraan operasi PKP-
memadamkan api, melindungi manusia dan barang PK dan kendaraan dihidupkan kemudian
yang terancam bahaya kebakaran pada fasilitas di menunggu berita lebih lanjut dengan tetap
bandar udara. mengumpulkan informasi dari ATC seperti:
Berdasarkan dokumen dari ICAO yaitu DOC, 9137- a. Tipe pesawat;
AN / 898 Part I Chapter 11.2, tindakan prosedur b. Jumlah bahan bakar yang dimuat;
pelayanan PKP-PK dalam menangani keadaan
c. Jumlah penumpang;
darurat adalah sebagai berikut:
d. Landasan yang akan dipakai mendarat;
1. Aircraft Accident (Siaga III) e. Waktu pendaratan yang diperkirakan;
Berdasarkan informasi dari Air Traffic Controller f. Barang-barang berbahaya jika ada.
(ATC),bahwa tindakan pelayanan oleh PKP-PK yaitu
segera bereaksi menuju ke lokasi kecelakaan melalui Unit PKP-PK diklasifikasikan dalam 4 (empat) tipe,
access road dengan tetap berkomunikasi radio dengan yaitu:
ATC untuk informasi lebih lanjut seperti: 1. unit PKP-PK tipe A untuk kategori 8 s/ d 10;
a. Tipe pesawat udara; 2. unit PKP-PK tipe B untuk kategori 6 dan 7;
b. Bahan bakar yang dimuat; 3. unit PKP-PK tipe C untuk kategori 4 dan 5;
c. Jumlah penumpang; 4. unit PKP-PK tipe D untuk kategori 1 s/ d 3
d. Adakah barang berbahaya yang dibawa.
METODOLOGI
Setelah tiba di lokasi Unit PKP-PK segera:
Jenis analisis yang digunakan adalah bersifat
a. Melaksanakan operasi pertolongan dan
kualitatif. Metodologi kajian yang digunakan adalah
pemadaman;

106 Volume 25, Nomor 2, Februari 2013


deskriptif-analisis, yaitu meneliti status sekelompok HASIL DAN PEMBAHASAN
manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu Profil Bandar Udara Adi Sucipto-Yogyakarta
sistem pemikiran atau suatu kelas peristiwa pada
masa sekarang. Tujuan penelitian deskriptif ini Bandar Udara Intemasional Adi Sucipto memiliki
adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan klasifikasi bandar udara kelas IB dengan runway
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta- arah09-27, dimensi2200 x45 m 2, PCN : 55/F/C/X/
-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang T, pesawat maksimum: B-737, A-319, A-320/F-100
diselidiki dengan cara mengumpulkan data-data serta apron bersifat flexible apron : 12.409 m 2, rigid
yang diperoleh kemudian dianalisis dengan Apron: 15.646 m 2, kapasitas: 8 pesawat, PCN: 40/
memadukan teori-teori yang terkait menggunakan F/B/X/T.
pendekatan kualitatif. Terdapat terminal penumpang dan terminal kargo.
Metode Pengumpulan Data Terminal penumpang dibagi menjadi dua yaitu ter-
minal intemasional (luas keberangkatan : 424,42 m 2
Penetapan Responden dan luas kedatangan: 646,58 m2) dan domestik (luas
Penetapan responden ditentukan berdasarkan keberangkatan: 2.172,66 m 2 dan luas kedatangan:
pertimbangan, bahwa responden adalah sesuai dan 1.277,05 m 2). Untuk terminal kargo pun terbagi
mampumemberikan tanggapan yang bemilai informasi, menjadi dua yaitu kargo intemasional (384 m 2) dan
serta dapat memberikan data yang sesuai dan akurat, kargo nasional (384 m2).
agar pengumpulan data baik bersifat primer maupun Bandar udara ini memiliki unit PKP-PK kategori VII.
sekunder dapat memberikan konstribusi yang cukup Fasilitas pengamanan yang terdapat di bandar udara
lengkap dan terpercaya untuk mendukung analisis. ini antara lain x-ray baggage, walk through, explosive
Penetapan sampel dan lokasi survei didasarkan pada detector, handy metal detector, security cctv, handy talky,
pertimbangan bahwa responden secara langsung gas air mata, air taser, radio mobil, borgol, knupple,
berkaitan dengan kasus, dan berkenaan dengan sepeda motor, mobil patroli.
kebijakan yang diambil.
Fasilitas transportasi darat antara lain taxi, bus,
Pengumpulan data damri, transjogja, kereta api, travel, kendaraan sewa
Pengumpulan data/ informasi dilakukan dengan serta terdapat fasilitas umum dan fasilitas penunjang
survei lapangan ke lokasi yang dinilai cukup dapat lainnya seperti bank, atm, telepon umum, restoran
memberikan gambaran topik penelitian. dan kafetaria, kantor pos, money changer, musholla,
Pengolahan data
nursery room, perkantoran, gedung vip, wifi,
eksekutif lounge, waving gallery, pengamanan 24 jam,
Data/ informasi yang telah terkumpul merupakan vat refund for tourists,troley, tourist information centre,
data terstruktur yang telah diarahkan kepada toilet penyandang cacat, smoking area, kotak saran,
pengolahan yang telah disiapkan. Struktur yang chs, changer point, porter service.
dimaksudkan adalah urutan sistematis data itu
sendiri. Tahap-tahap berikutnya setelah data Data statistik lalu lintas angkutan udara Bandar
terkumpul, adalah : U dara Adi Sucipto, Yogyakarta menunjukkan
perkembangan yang cukup signifikan. Dalam tahun
a. Verifikasi data, yaitu penyempurnaan data 2011 pergerakan penumpang domestik sebesar
dalam segi kelengkapan, dan relevansinya 3.630.852 orang sedangkan pergerakan penumpang
dengan tujuan penelitian; internasional sebesar 186.685 orang. Rata-rata
b. Kompilasi data, yaitu menggabungkan ke dalam pergerakan penumpang yaitu 10.459 pergerakan per
format hasil dengan memanfaatkan sistematika hari. Pergerakan pesawat udara Bandar Udara Adi
penomoran sebagai kodifikasi tulisan; Sucipto sebesar 28.680 pergerakan. Maskapai
c. Komputasi, yaitu menuangkan seluruh hasil penerbangan domestik antara lain Garuda Indone-
kompilasi ke dalam format secara komputer. sia, Lion Air, Wings Air, Batavia Air, Air Asia,
Sriwijaya Air, Merpati Nusantara, Express Air
Di samping itu sebagian di antaranya berupa data
sedangkan maskapai intemasional antara lain Air
terstruktur yaitu berupa saran-saran, komentar /
Asia dan Malaysia Airlines.
pendapat ditulis langsung dalam format yang sesuai.
Pemanfaatannya dilakukan dengan menuangkan Matriks Standar Perawatan Fasilitas PKP-PK
makna langsung dari tulisan itu dan menganalisisnya Standar perawatan fasilitas PKP-PK dapat diperoleh
dalam konteks seluruh permasalahan yang dianalisis. matriks sebagai berikut:

Volume 25, Nomor 2,. Februari 2013 107


Tabel 1. Dasar Penyusunan Standar Perawatan Fasilitas PKP-PK
Peraturan uu No.1 Annex 14 Keputusan Keputusan SOP Bandar
Tahun 2009 Konvensi Direktutr Jenderal Menteri No. UdaraAdi
Chicago Perhubongan 002 Tahon Socipto
Udara Nomor: KP. 2012
420 Tahon 2011
Sobtansi fasilitas bandar uda ra setiap bandar u dara setiap pedoman
pokok diwajibkan wajib membentuk penyelenggara pengoperasian
meliputi: untuk organisasi PKP -PK bandar udara kendaraan
fasilitas menyediakan sesua i dengan wajib
keselamatan pelayanan kategori bandar memperkerj aka
dan Pertolongan udara untuk PKP - n personel PKP-
keamanan, Kecelakaan PK PK yang
antara lain Penerbangan memiliki lisensi
Pertolongan dan Pemadam yang sah dan
Kecelakaan kebakaran masih berlaku
Penerbangan (PKP-PK) Kegiatan Tindakan Pemeliharaan
dengan pence gahan pencegahan kendaraan
standar yang (harian, harian
berlaku untuk Kegiatan Perbaikan mingguan, Prosedur
kelas bandar bulanan, Service dan
udara tersebut triwulan, Pelumasan pada
semesteran) 100 iam
Kategori kerusakan Prosedur
kenda raan Service dan
Pelumasan pada
250jam
Pengujian keandalan Prosedur
Service dan
Pelumasan pada
500 iam
Lisensi teknik Prosedur
pemeliharaan Service dan
kendaraan PKP-PK Pelumasan pada
1000 iam
Pemeriksaan
Mine:e:uan
Pemeriksaan
setiap 6 bulanan
Sumber: Hasil Analisis, 2012
Profil Unit PKP-PK Bandar Udara Adi Sucipto- Untuk program kerja Unit PKP-PK Bandar Udara
Yogyakarta Adi Sucipto terbagi menjadi dua program kerja besar
UnitPKP-PKBandarUdaraAdiSuciptoberadadibawah yaitu program koordinator pelatihan dan
standardisasi personel serta program kerja
Manajer Teknik dan Operasi PT. Angkasa Pura I
komandan pemeliharaan. Program kerja koordinator
(Persero) Bandar Udara Adi Sucipto. Struktur organisasi
pelatihan dan standardisasi personel antara lain yaitu
PKP-PKbandarudaraini, (Gambar 1).
fireman ship (olah raga, kerja bakti), fire fighting dan
_la.. nM~

K . . . lam~dan teknik, airport rescuework, fire fighting appliances, fire


K4NlftUlnan
fighting equipment, fire fighting agent, emergency re-
S IRwanto. !U!
sponse time test, theory/class room dan lain-lain. Untuk
Kotn8ndan
P ........h.,...n
Juw•I
...,..,.._,....._.
Koordt...-
-.
............n dan

Sokknfn
tugas program kerja komandan pemeliharaan dapat
dilihat pada tabel 2.
Kondisi peralatan dinas PKP-PK Bandar Udara Adi
Sucipto kategori VII (Bulan Januari, 2012) meliputi
kendaraan utama (3 unit), kendaraan pendukung
(4 unit) dan rescue tender (2 unit)fasilitas pendukung
KOfl'Mlnclmn fll. .u
1 . Nuh Ma"'ldl terdiri dari fasilitas operasi pemadaman (12 jenis),
2 . EkoMatQI
3 . Tri.no fasilitas operasi rescue (22 jenis), alat penerangan (2
jenis dan medical first aid kit (18 jenis) serta bahan
pemadam (4 jenis).
~--"·
~k••,,.

Data personil PKP-PK di Bandar Udara Adi Sucipto


Gambar 1. Struktur Organisasi PKP-PK Yogyakarta berjumlah 33 orang yaitu meliputi 1 or-

108 Volume 25, Nomor 2, Februari 2013


ang asistem manajer, 3 orang koordinator operasi dilakukan oleh teknisi dari Dinas Peralatan dan Alat-
PKP-PK, 1 orang koordinator pelatihan dan Alat Besar. Pelaksanaan tugas pemeriksaan dan
standardisasi personel, 1 orang komandan perawatan ringan dilaksanakan oleh teknisi/
pemeliharaan fasilitas PKP-PK, 9 orang komandan Komandan Regu Pemeliharaan PKP-PK dan
regu PKP-PK, 9 orang pelaksana senior, 6 orang pelaksana operasi dibawah pengawasan Komandan
pelaksana junior, 1 orang asisten pelaksana serta 2 Jaga dan regu dari masing-masing shift yang
orang outsourcing. bertugas.
Berdasarkan dokumen dari ICAO yaitu DOC, 9137- Hal-hal yang adalah sebagai berikut:
AN/898 Part I Chapter 11.2, tindakan prosedur 1. Pedoman Pengoperasian
pelayanan PKP-PK dalam menangani keadaan
darurat adalah Tingkat Siaga I, Tingkat Siaga II dan a. Sebelum pengoperasian Crash Car, operator
Tingkat Siaga III dengan yang paling berat yaitu di harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Tingkat Siaga III. Pada tahun 2011, terdapat 46 1) Periksa level oli mesin;
keadaan darurat yang tercatat pada Data Siaga 2) Periksa level air radiator;
Laksanan PKP-PK Bandar Udara Adi Sucipto 3) Periksa level air accu;
meliputi 38 kali Tingkat Siaga I, 6 kali Tingkat Siaga
II dan 2 kali Tingkat Siaga III. Tingkat Siaga III terjadi 4) Periksa level solar di tanki;
ketika pesawat latih jenis glacier jatuh di kebun teh 5) Periksa level minyak rem;
(28 April 2011 jam 15.45 menggunakan kendaraan 6) Periksa tekanan angin pada setiap ban, baik
A.2) dancrash pesawatsriwijaya B.737-300PK-CKM ban depan maupun belakang;
Pax 118 (20 Desember 2011jam17.13 menggunakan 7) Periksa air dalam tanki.
kendaraan Comando, F.1, F.2, R.1, A.1, A.2, utility).
b. Menghidupkan mesin (Starting Engine)
Tabel 2. Program Kerja Komandan Pemeliharaan 1) Periksa handle dual range selector level dan main
PKP-PK Tahun 2012 gear level pada posisi netral;
No U raian Tturns Keteran11:an
I. Ganti oli mesin utama Dua kali setahun 2) Putar kunci kontak ke posisi start jangan lebih
2. Ganti oli transmisi Penambahan dari 10 detik;
3. Tangki foam Perawatan
4. Kuras tangki air Dua kali setahun 3) Setelah mesin hidup lepaskan kunci kontak
5. Ganti filter oli Satu tahun sekali
6. Ganti fuel filter Satu tahun sekali
akan kembali ke posisi on. Apabila salah satu
7. Ganti filter udara Satu tahun sekali lampu instrumen menyala matikan mesin
8. Ganti oli power sterring Penambahan
9. Greasing Perawatan
segera dan periksa komponen yang sesuai
IO. Ganti air dryer catred!!e Perawatan dengan instrumen yang menyala tersebut.
11. Ac cu Perawatan
12. Ganti busi Perawatan 4) Beri waktu agar mesin panas sebelum
13. Ganti kondesor/platina Perawatan menjalankan Tank Car/ melakukan
14. Iniection pump/vanbelt Perawatan
15. Check air radiator Setiao ganti shift pengoperasian lebih kurang 60 detik dengan
16. Pemeriksaan DCP Tiga bulan sekali putaran rendah/ idle lebih kurang 540 rpm.
17. Aduk DCP Kendaraan Rescue Tiga bulan sekali
18. Pemeriksaan Hvdran Fire Tiga bulan sekali
19. Pemeriksaan level oli Setiap 11:anti shift
c. Selama Pengoperasian/ Manual Drawing
20. Check level bbm di tangki Satu kali seming11:u
21. Pemeriksaan level minvak rem Satu kali seminoou
Untuk menjalankan Tank Car sesuaikan dengan
22. Check tekanan Udara pada setiap Setiap saat temporary kebutuhan, posisikan main gear sambil menginjak
kendaraan operasional
23. Terkait maintenance Setiap saat temporary kopling.
24. Ganti oli gear box Setiap saat temporary
25 . Ganti oli gardan Setiap saat temporary 2. Pedoman Pemeliharaan
26. Ganti oli hidrolik Setiap saat temporary
Sumber: PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Adi
Untuk mendapatkan penampilan, keandalan dan
Sucipto Yogyakarta keamanan yang memadai diperlukan pemeliharaan
mesin yaitu pemeliharaan preventif, antara lain
Standar Operasi Dan Prosedur Pemeliharaan yaitu:
Fasilitas PKP-PK Bandar Udara Adi Sucipto-
Yogyakarta a. Pemeliharaan Harian
1) Periksa oli mesin;
Untuk menjaga/ memelihara kesiapan peralatan
operasi PKP-PK perawatan lanjutan/ perbaikan yang 2) Periksa air radiator;
memerlukan penggantian sparepart dan lain-lain 3) Periksa saringan udara;

Volume 25, Nomor 2, Februari 2013 109


4) Periksa level solar; sampai seterusnya langkah-langkah pada
5) Periksa ketegangan tali kipas, setel kembali bagian-bagiannya (Crash Car) adalah:
bila perlu;
1) Mesin tidak dapat start
6) Periksa tenakan ban, tekanan yang a) Sekring utama putus;
diperlukan 15-23 PSI
b) Terminal accu kendor;
7) Periksa oli hidrolik setiap tanki (beberapa
menit setelah mesin hidup); c) Motor stater rusak;
8) Periksa indikator pembersih saringan udara d) Air accu kurang (sumber listrik tidak ada).
(selagi mesin hidup), bersihkan elemen 2) Motor stater hidup mesin tidak dapat hidup
utama sebelum menguning; a) Tidak ada bahan bakar;
9) Beri gemuk pada bearing roda, nepel- b) Terdapat suara dalam bahan bakar.
nepelnya;
3) Putaran mesin tidak normal
10) Periksa oli gear box, penggantian oli pada 50
jam pertama selanjutnya setiap 500 jam; a) Saluran bahan bakar tersumbat;
11) Periksa oli defferensial penggantian pertama b) Bahan bakar bercampur air;
50 jam selanjutnya 500 jam. c) Saluran bahan bakar tidak lancar.
b. Prosedur Service dan Pelumasan pada 100 jam 4) Mesin panas
1) Pelumasan pada drive shafts; a) Air radiator kurang/kotor;
b) V. Belt kendor atau pompa air rusak;
2) Pelumasan pada Nepel Fron Axel Pivot Pins;
c) Mesin kurang olijhabis;
3) Pelumasan pada Nepel Steering Coloumn; d) Over load atau kelebihan beban.
4) Pelumasan pada Nepel Break Pedal Bearing; 5) Tenaga kurang
5) Periksa oli hidrolis, ketika mesin hid up ambil a) Saringan udara kotor/tersumbat;
contoh oli hidrolis untuk dianalisis, jika oli b) Nozzle kotor;
temyata kotor/keruh maka segera ganti oli
c) Kompresi rendah;
hidrolis tersebut.
d) Stelan klep kurang tepat;
c. Prosedur Service dan Pelumasan pada 250 jam
e) Timing pembakaran kurang tepat.
1) Ganti oli mesin;
Hal-hal yang dilaksanakan dalam tugas
2) Ganti filter mesin;
pemeriksaaan dan perawatan ringan/harian adalah
3) Setel ram; meliputi:
4) Cek oli untuk gear box;
1. Periksa dan penuhi (bila perlu):
5) Periksa tali kipas untuk alternator;
a. Bahan bakar;
6) Periksa baterai.
b. Air radiator;
d. Prosedur Service dan Pelumasan pada 500 jam c. Oli mesin/ transmisi;
1) Ganti filter solar; d. Minyak rem;
2) Pelumasan pada front axle; e. Air accu;
3) Pelumasan pada differential lock; f. Tangki air;
4) Periksa kipas pada lift pump; g. Tangki foam;
5) Ganti oli hidrolik apabila kotor atau keruh; h. DU.
6) Bersihkan dan berikan grease pada ball bear-
2. Periksa fungsi perlengkapan/ peralatan:
ings roda-roda;
a. Semua lampu-lampu;
7) Ganti saringan di hodrolik;
b. Klakson;
8) Ganti oli gear box;
c. Sirine;
9) Ganti oli defferential.
d. Wiper;
e. Prosedur service dan pelumasan pada 1000 jam
e. Instrumen spedometer, oil pressure dan air

110 Volume 25, Nomor 2, Februari 2013


pressure; serta pemberian minyak pelumas untuk keseluruhan
f. Radio tranceiver; bagian yang perlu (pelumasan umum).Penggantian/
pengisian dan pemberian minyak pelumas pada
g. PTO system;
suatu kendaraan harus sesuai dengan petunjuk yang
h. Monitor/Turret; dikeluarkan oleh pabrik kendaraan.
i. Dll.
3. Lain-lain KESIMPULAN DAN SARAN
a. Bersihkan kepala accu; A. Kesimpulan
b. Periksa sambungan/hubungan kabel batter- Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat
ies accu; ditarik kesimpulan sebagai berikut :
c. Periksa seluruh badan kendaraan;
1. Bandar U dara Adi Sucipto, Yogyakarta memiliki
d. Periksa posisi alat prosedur penggunaan air, Unit PKP-PK kategori VII dengan personil
foam dan Dry Chemical Powder harus dalam berjumlah 33 orang.
kondisi yang tepat;
e. Periksa jumlah peralatan/ perlengkapan 2. Pada tahun 2011, terdapat 46 keadaan darurat
yang ada disetiap kendaraan, dicocokan yang tercatat pada Data Siaga Laksana PKP-PK
dengan data yang ada pada daftar Bandar Udara Adi Sucipto meliputi 38 kali
perlengkapan disetiap kendaraan; Tingkat Siaga I, 6 kali Tingkat Siaga II dan 2 kali
Tingkat Siaga III. Tingkat Siaga III terjadi ketika
f. Bersihkan kendaraan/ peralatan setiap selesai pesawat latih jenis glader jatuh di kebun teh (28
dipergunakan operasi/latihan dan setiap April 2011jam15.45 menggunakan kendaraan
selesai serah terima tugas. A.2) dan crash pesawat Sriwijaya B.737-300 PK-
Hasil pengecekan harian tersebut yang telah dicatat CKM Pax 118 (20 Desember 2011 jam 17.13
dalam buku/kartu catatan pemeriksaan kendaraan/ menggunakankendaraan Comando, F.1, F.2, R.1,
peralatan dilaporkan kepada komandan jaga/ super- A.1, A.2, utility).
visor untuk diketahui dan jika disangsikan perlu 3. Pemeliharaan fasilitas PKP-PK di Bandar Udara
diadakan eek ulang bersama.
Adi Sucipto dibawahAsistenManajer Keselamatan
Pemeriksaan mingguan dan uji coba kemampuan dan Keamanan SubKomandan Pemeliharaan.
kegiatan kerja yang dilakukan bersama dengan Pemeliharaan fasilitas PKP-PK yang dilakukan
teknisi A2B meliputi: antara lain ganti oli mesin utama, ganti oli
1. Kemampuan pompa (pressure output); transmisi, tangki foam, kuras tangki air, ganti
2. Operasi penggunaan hose reel; filter oli, ganti fuel filter, ganti filter udara, ganti
oli power sterring, greasing, ganti air dryer catredge,
3. Penggunaan gigi-gigi roda 4 x 4 dan atau 6 x 6; accu, ganti busi, ganti kondesor / platina, injection
4. High dan low ratio drive; pump/vanbelt, check air radiator, pemeriksaan dcp,
5. Penggunaan tekanan udara pada roda sesuai aduk dcp kendaraan rescue, pemeriksaan hydran
aturan; fire, pemeriksaan level oli, check level bbm di
6. Kegunaan rem/brakes; tangki, pemeriksaan level minyak rem, check
tekanan udara pada setiap kendaraan
7. Kegunaan kemudi steering;
operasional, ganti oli gear box, ganti oli garden,
8. Keadaan/kondisi lapisan karet roda; ganti oli hidrolik yang memiliki jadwal berkala.
9. Pengeringan tangki udara; Selain itu terdapat pemeliharaan mesin yang
10. Keadaan lapisan karet delivery outlet; dilaksanakan secara harian, penggunaan 100 jam,
11. Keadaan coupling delivery outlet atau keran/ penggunaan 250 jam, penggunaan 500 jam dan
valvenya. penggunaan 1000 jam.

Tangki foam pada tiap kendaraan harus dibersihkan 4. Untuk prosedur pemeliharaan perawatan
dan diisi kembali setiap 6 (enam) bulan sekali dan kendaraan unit PKP-PK mengacu kepada
dilaksanakan bersamaan dengan uji coba mutu foam Standar Operasi dan Prosedur (SOP) PKP-PK PT.
atau selesai latihan penggunaan turreet dan foam Angkasa Pura I yang tentunya berbeda dengan
branch. Perawatan mekanikal antara lain meliputi SOP yang terdapat di PT. Angkasa Pura II
penambahan atau penggantian minyak pelumas maupun bandar udara UPT.

Volume 25, Nomor 2, Februari 2013 111


B. Saran Keputusan Menteri No. 002 Tahun 2012 tentang
Berdasarkan hasil analisis maka saran yang dapat Petunjuk Dan Tata Cara Peraturan Keselamatan
disampaikan untuk Pemeliharaan Fasilitas PKP-PK Penerbangan Sipil Bagian 139-12 (Advisory Circu-
adalah sebagai berikut:
lar Casr Part 139-12), Lisensi Dan Standar
Kompetensi Personel Pertolongan Kecelakaan
1. Penyusunan standar pemeliharaan fasilitas PKP- Penerbangan Dan Pemadam Kebakaran
PK merupakan konsensus antara berbagai stake-
holders terkait seperti PT. Angkasa Pura I, PT. Nasution, M.N, 1996, Manajemen Transportasi, Ghalia
Angkasa Pura II dan Direktorat Jenderal Indonesia: Bogor
Perhubungan Udara yang membawahi bandar
udara UPT. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2010
tentang Standardisasi Nasional
2. Standar pemeliharaan fasilitas PKP-PK yang
digunakan harus diperbaharui secara berkala Peraturan Kepala Badan Standardisasi Nasional
untuk mengikuti kemungkinan adanya Nomor 135/PER/BSN/12/2010 tentang Sistem
perubahan peraturan internasional maupun Standardisasi Nasional.
perubahan kondisi eksisting yang ada.
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009
tentangPenerbangan
DAFTAR PUSTAKA
Annex 14 Konvensi Chicago chapter 9.2 2011, Laporan Studi Penyusunan Kebutuhan Norma,
Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Standar, Pedoman, dan Kriteria (NSPK) di Bidang
Nomor: KP. 420 Tahun 2011 tentang Persyaratan Penerbangan. Puslitbang Perhubungan Udara:
Standar Teknis dan Operasional Peraturan Jakarta
Keselamatan Penerbangan Sipil

112 Volume 25, Nomor 2, Februari 2013

Anda mungkin juga menyukai