Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Computech & Bisnis, Vol. 8, No.

2, Desember 2014, 80-91


ISSN 2442-4943

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KREDIT USAHA


RAKYAT DI PT. BPR NUSAMBA TANJUNGSARI

Muhamad Sandi Sudrajat1, Jajat Sudrajat2,


STMIK Mardira Indonesia, Bandung
Email: jajat_sudrajat@stmik-mi.ac.id2

Abstract

People's Business Credit Application System Development in PT. BPR Nusamba


Tanjungsari, its data processing still make use of Microsoft Excel or semi EDP
(Electronic Data Processing) and not available file reports on a running system. The
author also tries to make a credit application system using Delphi7 programming
language that can generate a report file. The examines the system uses descriptive
method and develop the waterfall method. The credit information system maybe one
solution that can be used to facilitate the submission of the data processing system of
credit reports credit transaction becomes easier, because the available facilities in this
program directly print files to media reports the paper.Credit information system is built
using Borland Delphi7 to make the main interface and Microsoft Accessas its database.
This program allows the user to input the data, edit data, delete data, data retrieval, and
data printing to paper media. The data entered in the form of customer data, the data
requirements of credit and credit data. While the resulting output of this applicationin the
form of credit data reports and reports of customer data.

Keywords: credit application system;

Abstrak

Pengembangan Sistem Pengajuan Kredit Usaha Rakyat yang ada di PT. BPR Nusamba
Tanjungsari, pengolahan data nya masih menggunakan MicrosoftExcel atau semi EDP
(Electronic Data Processing) dan tidak tersedia laporan berkas pada sistem yang
berjalan. Dengan demikian perlu untuk untuk membuat sistem pengajuan kredit
menggunakan bahasa pemograman Delphi7 yang dapat menghasilkan laporan berkas.
Dengan menggunakan metode deskriptif dan mengembangkan dengan metode waterfall.
Sistem informasi kredit ini dapat menjadi salah satu solusi yang dapat digunakan untuk
mempermudah sistem pengolahan data pengajuan kredit membuat laporan transaksi
kredit menjadi lebih mudah, karena didalam program ini tersedia fasilitas langsung cetak
laporan berkas ke media kertas. Sistem informasi kredit ini dibuat dengan menggunakan
Borland Delphi7 untuk membuat interface utama dan Microsoft Access sebagai basis
datanya. Program ini memungkinkan user untuk input data, edit data, hapus data,
pencarian data, dan pencetakan data ke media kertas. Data yang diinputkan berupa data
nasabah, data persyaratan kredit dan data kredit. Sedangkan output yang dihasilkan
aplikasi ini berupa laporan data kredit dan laporan data nasabah.

Kata kunci: sistem informasi kredit; kredit usaha rakyat

80
Sudrajat, Pengembangan Sistem Informasi 81
Kredit

PENDAHULUAN sistem informasi kredit usaha rakyat


Dalam era globalisasi dan teknologi, yang mampu melakukan penginputan
penggunaan perangkat komputer sebagai foto, mencari data nasabah secara
salah satu alat teknologi informasi otomatis, mampu menghasilkan laporan
sangat dibutuhkan keberadaannya transaksi per periode dan mampu
sebagai pendukung manajemen dan melakukan update data nasabah setiap
pengolahan data sangat tepat dengan terjadi transaksi pembayaran.
mempertimbangkan kuantitas dan
kualitas data, dengan demikian KAJIAN TEORI
penggunaan perangkat komputer sangat Konsep Pengelolaan Data dan Basis
mendukung sistem pengambilan Data
keputusan. Pengolahan data sebagai serangkaian
operasi atas informasi yang
Demikian pula dengan BPR Nusamba direncanakan, guna mencapai tujuan
Tanjungsari, yang bergerak di bidang atau hasil yang diinginkan. Unsur-unsur
perbankan, peranan komputer sangat dalam pengolahan data yaitu membaca,
penting untuk mendukung menulis dan mengetik, mencatat dan
kelangsungan kegiatan bank, maka mencetak, menyortir, menyampaikan
dalam hal ini bank harus memiliki atau memindahkan, menghitung,
teknologi informasi yang baik. membandingkan dan menyimpan.
Salah satu kegiatan di BPR Nusamba
Tanjungsari adalah memberikan kredit Sedangakan pengertian pengolahan data
usaha. Kredit usaha ini sangatlah seperti yang ditulis pada buku
penting untuk mengukur kemajuan bank Pengenalan Komputer yaitu: “Data
karena dari transaksi kredit tersebut adalah kumpulan kejadian yang diangkat
maka bank mendapatkan keuntungan. dari suatu kenyataan, yang berupa
angka-angka, huruf-huruf atau symbol-
Namun pada sistem yang sudah pernah simbol khusus atau gabungan darinya”.
dibuat sebelumnya terdapat beberapa Pengertian pengolahan data menurut
proses yang belum bisa dilakukan oleh Jogiyanto (2006: 2) “Pengolahan data
sistem yaitu sistem yang berjalan belum adalah manipulasi dari data ke dalam
bisa menginput foto, sistem yang bentuk yang lebih berguna dan lebih
berjalan belum bisa melakukan berarti, berupa suatu informasi”.
pencarian data nasabah secara otomatis,
belum tersedianya fasilitas untuk Data dapat didefinisikan sebagai bahan
membuat laporan perperiode sehingga keterangan tentang kejadian nyata atau
dalam melakukan pelaporan kredit fakta-fakta yang dirumuskan dalam
mengalami hambatan, sistem yang sekelompokan lambang tertentu yang
berjalan tidak bisa menampilakn foto ke tidak acak yang menunjukkan jumlah,
dalam laporan, dan sistem yang berjalan tindakan atau hal.
blum bisa melakukan update data
nasabah secara otomatis setiap terjadi Menurut Susanto (2004: 3) “Basis data
pembayaran angsuran kredit, sistem adalah suatu kumpulan data terhubung
yang berjalan belum mempunyai (interrelated data) yang disimpan secara
fasilitas untuk melakuakn bersama-sama pada suatu media, tanpa
pembaritahuan tanggal jatuh tempo mengatap satu sama lain atau tidak perlu
kepada nasabah yang sudah melewati suatu kerangkapan data (kalaupun ada
tanggal jatuh tempo. maka kerangkapan data tersebut harus
seminimal mungkin dan terkontrol
Berdasarkan pada fenomena
(controlled redundancy), data disimpan
permasalahan di atas maka tujuan
dengan cara-cara tertentu sehingga
dilakukannya penelitian ini adalah untuk
mudah untuk digunakan atau yang diharapkan sehingga dapat
ditampilkan kembali”. diusulkan perbaikan – perbaikan.”
Menurut Robi’in (2005: 3) “ Database Langkah – langkah didalam tahap
adalah kumpulan fakta-fakta sebagai analisis sistem terdapat langkah dasar
representasi dari dunia nyata yang saling yang harus dilakukan, yaitu sebagai
berhubungan dan mempunyai arti berikut:
tertentu”. Sedangkan menurut Nugroho 1. Identify, mengidentifikasi batasan
(2004:5) dalam Wahyudi (2013) dan tujuan serta pokok
mendefiniskan bahwa “Basisdata permasalahan yang ada pada
sebagai kumpulan terorganisasi dari pemakai.
data-data yang berhubungan sedemikian 2. Understand, mempelajari struktur
rupa sehingga mudah disimpan, organisasi dan fungsi – fungsi
dimanipulasi, serta dipanggil oleh organisasi yang terkait pada
pengguna”. permasalahan yang ada.
3. Analyze, menentukan prioritas
Menurut Fatansyah “Sistem basis data penanganan dari masalah kebutuhan
merupakan sistem yang terdiri atas dari pemakai (user).
kumpulan file (table) yang saling 4. Report, membuat laporan atau
berhubungan (dalam sebuah basis data merekomendasikan sistem
di sebuah sistem komputer) dan pendekatan yang dipergunakan
sekumpulan program (DBMS) yang dalam pemecahan masalah.
memungkinkan beberapa pemakai dan
atau program lain untuk mengakses dan Perancangan Sistem
memanipulasi file-file (table-tabel) Setelah melakukan tahap analisis sistem
tersebut” (Fatansyah, 2003: 8). dan mendapatkan gambaran dengan
jelas tentang apa yang harus dikerjakan
Menutut Potter Basis data adalah maka dilakukan tahan berikutnya yaitu
pengaturan sekumpulan relasi file atau Perancangan Sistem.
record pada penyimpanan data dan
hubungan di antara file atau record Menurut Robert JV “Perancangan
tersebut (Fatansyah, 2003: 12 ). sistem adalah tahap setelah analisis
dari siklus pengembangan sistem;
Analisis Sistem pendefinisian dari kebutuhan –
Tahapan analisis sistem dilakukan kebutuhan fungsional dan persiapan
setelah tahap perencanaan dan sebelum untung rancang bangun implementasi;
tahap perancangan. Tahap analisis menggambarkan bagaimana suatu
sistem merupakan suatu tahap yang sistem dibentuk” (Agtrisari, 2005:196)
sangatlah penting karena kesalahan
dalam tahap ini akan menyebabkan Adapun tujuan dari perancangan Sistem
kesalahan yang fatal ditahap –tahap yaitu sebagai berikut:
berikutnya. a. Untuk memenuhi kebutuhan
pemakai sistem
Menurut Jogyanto (2005: 129) “Analisis b. Untuk memberikan gambaran yang
sistem yaitu penguraian dari suatu jelas dan ranang bangun yang
sistem informasi yang utuh kedalam lengkap pemograman komputer dan
bagian – bagian komponennya dengan ahli – ahli teknik lainnya yang
maksud untuk mengidentifikasikan dan terlibat.
mengevaluasi permasalahan –
permasalahan, kesempatan – Tahap – tahap dalam sebuah
kesempatan, hambatan- hambatan yang perancangan sistem, meliputi :
telah terjadi dan kebutuhan – kebutuhan a. Untuk memenuhi kebutuhan
pemakai sistem
Analisis model dapat mendesain A. Mengidentifikasi masalah
model dari sistem informasi yang B. Membuat aliran informasi
diusulkan dalam bentuk phisycal Desain sistem adalah menyusun suatu
System dan Logic Model. Bagai alur sistem yang digunakan untuk maksud
sistem (System Flow Chart) tertentu dalam mencapai tujuan. Desain
merupakan alat yang tepat sistem bertujuan memberikan gambaran
digunakan untuk menggambarkan yang terinci kepada pengguna tentang
phisycal System. sistem yang baru. Perancangan sistem
b. Perancangan Input dan Output yang secara terperinci, dilakukan dengan
Perancangan input yang perlu cara :
dirancang adalah bentuk dari
dokumen dasar yang digunakan a. Diagram alir Dokumen
untuk menangkap data, kode –kode (Flowmap)
input yang digunakan dan bentuk Diagram alir data (Flowmap)
dari tampilan input dan alat output. merupakan penguraian dari suatu
c. Perancangan Basis Data (DataBase) sistem informasi yang utuh kedalam
Basis data merupakan kumpulan bagian-bagian komponen dengan
dari data yang saling berhubungan maksud untuk mengidentifikasi
satu dengan yang lainnya, yang serta dapat mengevaluasi suatu
tersimpan disimpanan luar komputer permasalahan yang diharapkan
dan digunakan perangkat lunak dapat diusulkan perbaikan-
tertentu untuk memanipulasinya. perbaikan.

Pengembangan Sistem Informasi b. Diagram konteks (Context


Pengembangan sistem informasi adalah Diagram)
menyusun suatu sistem yang baru untuk Context Diagram adalah bagian dari
menggantikan sistem yang lama secara DFD yang berfungsi memetakan
keseluruhan atau memperbaiki sistem model lingkungan, yang
yang telah ada. Beberapa hal yang dipresentasikan dengan lingkaran
menyebabkan sistem yang lama perlu tunggal yang mewakili keseluruhan
diperbaiki antara lain karena timbul sistem. Context Diagram menyoroti
permasalahan pada sistem yang sejumlah karakteristik sistem yaitu :
menyebabkan sistem yang beroperasi
tidak sesuai dengan yang diinginkan. 1. Kelompok Pemakai, organisasi
atau sisitem lain dimana sistem
Proses pengembangan sistem melewati melakukan komunikasi (sebagai
beberapa tahapan, mulai dari sistem terminator)
direncanakan sampai dengan sistem 2. Data Masuk, yaitu data yang
tersebut diterapkan. Dalam diterima sistem dari lingkungan
pengembangan sistem terdapat beberapa dan harus diproses dengan cara
langkah, yaitu : tertentu.
3. Data Keluar, yaitu data yang
1. Analisis Sistem dihasilkan sistem dan diberikan
Analisis sistem dapat diartikan sebagai ke dunia luar.
suatu proses penguraian sistem 4. Penyimpanan data (Storage),
informasi ke dalam komponen- yaitu digunakan secara
komponen untuk mengidentifikasi atau bersamaan antara sistem dengan
mengevaluasi permasalahan- terminator. Data ini dapat
permasalahan, kesempatan-kesempatan dibuat oleh sistem dan
dan hambatan-hambatan untuk dapat digunakan oleh atau sebaliknya
diusulkan perbaikannya. Adapun dibuat oleh lingkungan dan
langkah-langkah analisis sistem yang digunakan oleh sistem. Hal ini
digunakan adalah sebagai berikut : berarti pembuatan simbol
penyimpanan dalam Context rincian fungsional. Level-0 pada
Diagram di benarkan dengan DFD, menyatakan prosedur-
syarat simbol tersebut prosedur dan keseluruhan sistem
merupakan bagian dari dunia yang digambarkan pada model
diluar sistem. konteks, sedangkan model konteks
5. Batasan antara sistem dan merupakan model sistem pokok
lingkungan yang menggambarkan keseluruhan
6. Simbol yang digunakan dalam elemen perangkat lunak sebagai
Context Diagram (CD) antara sebuah lingkaran dengan data
lain : masukan dan data keluaran
a) Persegi Panjang dinyatakan dengan anak panah
(terminator) masuk atau keluar, berturut-turut
Untuk berkomunikasi dengan kata lain model konteks
langsung dengan sistem menjelaskan bagaimana gambaran
melalui aliran data. sistem dan hubungan dengan pihak
b) Lingkaran luar.
Untuk menunjukan adanya Setiap proses dan jalur-jalur aliran
kegiatan proses dalam data di gambarkan pada tingkat yang
sistem. lebih tinggi (misalnya level-1) dan
dinyatakan proses-proses dari
c. Data Flow Diagram (DFD)
keseluruhan proses dari keseluruhan
DFD sering digunakan untuk
prosedur yang digambarkan pada
menggambarkan suatu sistem yang
level-0.
telah ada atau sistem baru yang
dikembangkan secara logika tanpa d. Entity Relantioship Diagram
mempertimbangkan lingkungan fisik (ERD)
dimana data tersebut mengalir atau ERD adalah sebuah diagram yang
lingkungan fisik di mana data menggambarkan model relasi antara
tersebut akan disimpan. DFD rancangan data tersimpan atau file,
merupakan alat yang digunakan model relasi ini diperlukan untuk
pada metodologi pengembangan menggambarkan struktur data dari
sistem yang terstruktur. Sedangkan relasi antar data serta digunakan
arti dari DFD tersebut adalah sebuah pula untuk menentukan hak pemakai
teknik yang mengambarkan aliran (use) serta pemilikan data
data dan transformasi yang
digunakan sebagai perjalanan data Model ERD diagram dibentuk dari
dari masukan menuju keluaran. komponen dasar yaitu :
Diagram ini menjelaskan bagaimana 1. Entitas
data masukan diubah menjadi Entitas adalah segala sesuatu yang
keluaran dimana setiap bagian pada ada dapat dibedakan entitas dapat
diagram menjelaskan proses berupa orang, benda, peristiwa atau
transformasi yang berbeda. DFD konsep yang bisa memberikan atau
dapat digunakan untuk mengandung informasi.
menggambarkan sistem atau
perangkat lunak pada banyak 2. Atribut
tingkatan dari suatu abstraksi. Setiap entitas mempunyai atribut
atau elemen data yang mencirikan
DFD dapat dibagi kedalam entitas tersebut.
tingkatan-tingkatan yang
menggambarkan bertambahnya atau 3. Relasi
meningkatkan aliran data dan Hubungan antara entitas atau
beberapa entitas.
Relationship Table 2. Bentuk Normal Kedua (2NF)
Relasi Antar Tabel atau Entity Bentuk normal kedua mempunyai
Relationship digunakan untuk syarat yaitu bentuk data telah
menghubungkan beberapa tabel memenuhi kriteria bentuk normal
sehingga data-data yang disimpan di kesatu. Atribut bukan kunci
dalamnya tetap terjaga. Jenis-jenis relasi haruslah bergantung secara fungsi
antar tabel, yaitu : pada kunci utama / primary key
1. One to Many Relationship (relasi 3. Bentuk Normal Ketiga (3NF)
satu ke banyak) Untuk menjadi bentuk normal
Hubungan antara file pertama ketiga akan relasi haruslah dalam
dengan file kedua adalah satu bentuk Boyce Codd Noral Form
berbanding banyak atau dapat pula (BCNF) normal kedua dan setiap
dibalik banyak lawan satu. atribut bukan kunci haruslah
2. Many to Many Relationship (relasi bergantung hanya pada primary key
banyak ke banyak) secara menyeluruh.
Hubungan antara file pertama 4. Boyce
dengan file kedua adalah satu Untuk menjadi BCNF relasi harus
berbanding banyak atau dapat pula dalam bentuk normal kesatu dan
dibalik banyak lawan satu. Jenis setiap atribut harus bergantung
relasi ini hanya mungkin jika fungsi pada atribut Super Key.
mendefinisikan tabel sebagai
perantara. Relasi banyak ke banyak Kamus Data
sebenarnya merupakan dua buah Kamus data atau system data dictionary
relasi satu ke banyak terhadap tabel adalah katalog fakta tentang data
perantara. kebutuhan-kebutuhan informasi dari
suatu sistem informasi. Dengan kamus
3. One to One Relationship (relasi satu data analisis sistem dapat
ke satu) mendefinisikan data yang mengalir ke
Hubungan antara satu atribut yang sistem dengan lengkap pada tahap
lain dalam satu file yang sama analisis sistem kamus data digunakan
mempunyai hubungan satu sama sebagai alat komunikasi antara analisis
lain. sistem dengan pemakai sistem tentang
4. Many to One Relationship (relasi data yang mengalir ke sistem. Pada
banyak ke satu) tahap perancangan sistem kamus data di
Hubungan antara satu atribut gunakan untuk merancang input,
dengan atribut yang lain dalam satu merancang laporan-laporan dan
file yang sama mempunyai database.
hubungan satu lawan banyak.

Teknik Normalisasi Kredit dan Kredit Usaha Rakyat


Proses normalisasi yaitu proses Pengertian kredit secara umum menurut
pengelompokan data elemen menjadi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1967
tabel-tabel yang menunjukan Entity dan tentang Pokok - pokok Perbankan, yang
Relasinya dimaksud dengan kredit adalah : “
penyediaan uang atau tagihan-tagihan
1. Bentuk Normal Pertama (1NF) yang dapat disamakan dengan
Bentuk normal pertama biasanya itu berdasarkan
dikenakan pada tabel yang belum persetujuan pinjam
ternormalisasi yaitu tabel yang meminjam antara bank dengan pihak
memiliki atribut yang terulang. lain dalam hal mana pihak peminjam
berkewajiban melunasi utangnya
setelah
jangka waktu tertentu dengan jumlah KUR mikro (plafon sampai dengan Rp.
bunga yang telah ditetapkan”. 20 juta) yang diberikan kepada usaha
mikro, kecil, menengah dan koperasi
Adapun pengertian kredit menurut UU (UMKM-K) yang memiliki usaha
Perbankan No.7 tahun 1992 : produktif dan akan mendapat
“Kredit adalah penyediaan uang atau penjaminan dari perusahaan penjamin.
tagihan yang dapat dipersamakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kredit atau pembiayaan yang diberikan
kesepakatan pinjam meminjam antara oleh perbankan kepada UMKM-K yang
suatu perusahaan dengan pihak lain feasible tapi belum bankable.
yang mewajibkan pihak peminjam untuk Maksudnya adalah usaha tersebut
melunasi hutangnya setelah jangka memiliki prospek bisnis yang baik dan
waktu tertentu dengan jumlah uang, memiliki kemampuan untuk
imbalan atau pembagian hasil mengembalikan. Usaha mikro, kecil,
keuntungan.” menengah dan koperasi (UMKM-K)
yang diharapkan dapat mengakses KUR
Menurut Kent mendeskripsikan bahwa adalah yang bergerak di sektor usaha
“kredit adalah hak untuk menerima prodiktif antara lain: pertanian,
pembayaran atau kewajiban untuk perikanan, dan kelautan, perindustrian,
melakukan pembayaran pada waktu kehutanan, dan jasa keuangan simpan
diminta, atau pada waktu yang akan pinjam.
datang, karena penyerahan barang-
barang sekarang” (Kasmir, 2000: 12). Bank dan Bank Perkreditan Rakyat
Menurut Insukendro dalam bukunya
Beberapa definisi dari pengertian kredit Ekonomi Uang dan Bank (1994: 45).
usaha rakyat adalah : “Bank adalah lembaga
Menurut Muhdarsah Sinungan (1984: keuangan, pencipta uang,
9) “Kredit usaha adalah semua jenis pengumpul dana dan pemberi kredit,
pinjaman uang atau barang yang wajib mempermudah pembayaran
dibayar bersama bunganya oleh dan penagihan, stabilisator moneter,
peminjam pembayaran bisa cicilan dan dinamisator pertumbuhan
maupun sekaligus, tergantung pada perekonomian”.
perjanjian yang telah disepakati oleh
kreditur dan debitur”. Sedangkan menurut Undang-Undang
Negara Republik Indonesia Nomor 10
Menurut peraturan menteri keuangan Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998
Nomor 135/PMK.05/2008 tentang tentang perbankan, yang dimaksud
fasilitas penjaminan kredit usaha rakyat dengan bank adalah :“badan usaha yang
KUR adalah “kredit atau pembiayaan menghimpun dana dari masyarakat
kepada UMKM-K (Usaha Mikro, Kecil, dalam bentuk simpanan dan
Menengah-Koperasi) dalam bentuk menyalurkannya kepada masyarakat
pemberian modal kerja dan investasi dalam bentuk kredit dan atau bentuk-
yang didukung fasilitas penjaminan bentuk lainnya dalam rangka
untuk usaha produktif “.(Gunarto meningkatkan taraf hidup rakyat
Suhardi. 2007; 53). banyak”.
KUR merupakan kredit modal kerja dan Sedangkan menurut pasal 5 Undang-
kredit investasi yang disediakan secara Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang
khusus untuk unit usaha produktif Perbankan “Bank adalah badan usaha
melalui program penjaminan kredit. yang melaksanakan kegiatan usaha
Perseorangan, kelompok atau koperasi secara konvensional dan/atau
dapat mengakses program ini dengan berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kredit maksimum Rp.500 juta termasuk kegiatannya memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran”.
(System Development Life Cycle) dan
Bank perkreditan rakyat adalah bank analisis deskriptif, yaitu suatu metode
penunjang yang memiliki keterbatasan penelitian yang bertujuan untuk
wilayah operasional dan dana yang menggambarkan suatu keadaan yang ada
dimiliki dengan layanan yang terbatas di perusahaan.
pula seperti memberikan kredit Penelitian yang dilakukan menggunakan
pinjaman dengan jumlah yang terbatas, teknik pengembangan sistem waterfall,
menerima simpanan masyarakat umum, menurut Sri Susilo (2006: 21) waterfall
menyediakan pembiayaan dengan adalah model klasik yang bersifat
prinsip bagi hasil, penempatan dana sistematis, berurutan dalam membangun
dalam sbi / sertifikat bank indonesia, software.
deposito berjangka, sertifikat / surat
berharga, tabungan, dan lain sebagainya. Adapun Metode waterfall mempunyai
Sedangkan menurut pasal 5 Undang- tahap-tahap sebagai berikut;
Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan, dikatakan “Bank a. Requitment Analysis
Perkreditan Rakyat adalah bank yang Seluruh kebutuhan software harus
melaksanakan kegiatan usaha secara bisa didapatkan dalam fase ini,
konvensional atau berdasarkan prinsip termasuk di dalamnya kegunaan
syariah yang dalam kegiatannya tidak software yang diharapkan pengguna
memberikan jasa dalam lalu lintas dan batasan software. Informasi ini
pembayaran”. biasanya dapat diperoleh melalui
wawancara, survey atau diskusi.
Informasi tersebut dianalisis untuk
METODE PENELITIAN mendapatkan dokumentasi
Metode penelitian yang akan digunakan kebutuhan pengguna untuk
adalah metode deskriptif analisis. digunakan pada tahap selanjutnya.
Menurut Sri Susilo (2006:5) “metode b. System Design
deskriptif yaitu suatu metode untuk Tahap ini dilakukan sebelum
memperoleh gambaran mengenai situasi melakukan coding. Tahap ini
dari keadaan dan berusaha bertujuan untuk memberikan
mengumpulkan, menyajiakan atau gambaran yang seharusnya
memaparkan data yang diperoleh, dikerjakan dan tampilannya. Tahap
kemudian dianalis sehingga dapat ini membantu dalam
memberikan gambaran yang cukup jelas menspesifikasikan kebutuhan
atas objek yang diteliti”. hardware dan sistem serta
mendefinisikan arsitektur sistem
Metode penelitian ini kemudian dibagi secara keseluruhan.
ke dalam dua teknik yaitu teknik c. Implementation
pengumpulan data dan teknik Pada tahap ini dilakukan
pengembangan sistem, terdapat pemrogramana. Pembuatan software
beberapa tahapan yang dilakukan, yang dipecah menjadi modul – modul
meliputi : kecil yang akan digabungkan dalam
tahap berikutnya. Selain itu, dalam
Teknik Pengumpulan Data tahap ini juga dilakukan
Teknik pengumpulan data dalam pemeriksaan terhadap modul yang
penulisan penelitian ini dilakukan dibuat, apakah telah memenuhi
dengan dua cara yaitu observasi, dan fungsi yang diinginkan atau belum.
studi pustaka. d. Integration dan Testing
Pada tahap ini digabungkan modul –
Teknik Pengembangan Sistem modul yang telah dibuat dan
Metodologi yang digunakan adalah dilakukan. Pengujian ini dilakukan
metode pengembangan sistem SDLC untuk mengetahui apakah software
yang dibuat telah sesuai dengan menggambarkan aliran – aliran data dari
desainnya dan apakah masih entitas – entitas yang masuk dan keluar
terdapat kesalahan atau tidak. dari sistem tersebut.
e. Operation dan Maintenance
Tahap ini merupakan tahap terakhir
dalam model waterfall. Software
yang sudah jadi dijalankan serta
dilakukan pemeliharaan.
Pemeliharaan termasuk dalam
memperbaiki kesalahan yang tidak
ditemukan pada langkah
sebelumnya. Perbaikan
implementasi unti sistem dan
peningkatan jasa sistem sebagai
kebutuhan baru.

PEMBAHASAN Gambar 2 Contex Diagram Sistem


Analisis Dan Perancangan Sistem Pengajuan Kredit Usaha Rakyat PT. BPR
Analisis sistem adalah uraian dari suatu Nusamba Tanjungsari
sistem yang utuh dengan maksud untuk
mengidentifkasi dan mengevaluasi
pemasalahan-permasalahan pada ruang Perancangan Sistem
lingkup sistem yang terangkum dalam Perancangan basis data diperlukan, agar
sistem diagram alir data. kita memiliki basis data yang efisien
dalam penggunaan ruang penyimpanan,
cepat dalam pengaksesan dan mudah
dalam memanipulasi (tambah, ubah,
edit, hapus) data. Dalam merancang
basis data dapat dilakukan dengan cara :

1. Penerapan normalisasi terhadap


struktur tabel yang telah
diketahui.
2. Langsung membuat model Entity-
Relationship.

Perancangan basis data seringkali


diasosiasikan dengan pembuatan model
Entity-Relationship (Model E-R),
dimana kelompok-kelompok data dan
relasi antar kelompok data tersebut
digambarkan dalam bentuk diagram.

Normalisasi sendiri merupakan cara


Gambar 1 Flow Map Sistem pengajuan pendekatan lain dalam membangun
Kredit Usaha Rakyat desain logik basis data relasional yang
tidak secara langsung berkaitan dengan
Setelah menganalisis sistem, kegiatan model data, tetapi dengan menerapkan
selanjutnya adalah membuat diagram sejumlah aturan dan kriteria standar
konteks tingkat atas, yaitu diagram untuk menghasilkan struktur tabel
global dari sebuah sistem yang normal. Namun demikian, dalam
Sudrajat, Pengembangan Sistem Informasi Kredit89

pelaksanaannya desain logik basis data


relasional yang didasari baik oleh
prinsip normalisasi maupun yang
didasari oleh transformasi secara hati-
hati dari model E-R ke bentuk fisik akan
menghasilkan hasil yang mirip.

Gambar 4 Menu Utama

Halaman Login merupakan menu untuk


masuk ke program aplikasi yang
mengharuskan mengisikolom User
Name dan Password, tujuannya untuk
hak akses aplikasi.

Gambar 3 ERD (Entity Relations Diagram)


Gambar 5 Form Menu Login

Implementasi Sistem
Tahap implementasi sistem Input data pengajuan berfungsi untuk
merupakan tahap penerapan terhadap menyimpan data nasabah yang
sistem yang telah dibuat untuk dapat mengajukan pengajuan dan memeriksa
disosialisasikan sesuai dengan prosedur kelengkapan persyaratan pegajuan
kredit.
yang berlaku,prosedur yang dilakukan
pada tahap ini adalah memindahkan dari
bahasa logika ke bahasa pemrograman
yang telah diplih, menguji program dan
menguji keluaran dari program yang
telah dibuat. Dalam hal ini penyusun
menggunakan suatu program aplikasi
dengan bahasa pemrograman Borland
Delphi7 sebagai perangkat pendukung
database. Gambar 6 Input Data Pengajuan

Halaman Menu Utama ini merupakan Form Input Data Nasabah.


menu utamadalam program aplikasi Halaman ini berfungsi ntuk menginput
yang terhubung ke dalam halaman data nasabah yang sudah mempuyai
Login. kedit ke dalam database.
90Jurnal Computech & Bisnis, Vol. 8, No. 2, Desember0 2014, 80-81

yang baru ini disediakan fasilitas


untuk input foto.
2. Dalam sistem yang sebelumnya
belum tersedianya otomatisasi
pencarian data nasabah, kini sistem
yang baru sudah tersedia fasilitas
untuk mencari data nasabah dan
akan sedikit lebih membantu admin
Gambar 7 Form Input Data Nasabah dalam mengontrol data nasabah
kredit.
Form Cetak Bukti Pembayaran 3. Dalam pembuatan laporan kredit,
Halaman ini berfungsi untuk cetak bukti ataupun pencairan kredit pada
pembayaran berupa kwiansi. sistem yang sebelumnya masih
secara keseluruhan belum secara
periodik, maka dengan adanya
sistem yang baru ini penyajian
laporan sudah mampu dilakukan
secara periodik. .
4. Dalam sistem yang sebelumnya
belum bisa melakukan update data
nasabah secara otomatis, maka
dalam sistem yang baru bisa
Gambar 8 Form Cetak Bukti Pembayaran melakuan update data nasabah kredit
secara otomatis setelah terjadi
transaksi kredit
Form Laporan
Halaman ini berfungsi untuk cetak Penelitian mengenai Sistem Pengajuan
lapoan data pengajuan kredit Kredit Usaha Rakyat ini dapat
dilanjutkan pada penelitian-penelitian
selanjutnya untuk memperoleh hasil
yang lebih baik, penelitian-penelitian
selanjutnya yang dapat dilakukan adalah
:

1. Dengan adanya pengembangan


sistem kredit usaha rakyat ini
diharapkan bisa membantu dalam
Gambar 9 Form Laporan pengolahan data, penyajian data, dan
pembuatan laporan secara cepat.
2. Pengembangan sistem informasi ini
masih memerluk pengembangan
KESIMPULAN DAN SARAN terutama pada bagian pelaporan.
3. Pengembangan sistem informasi ini
Kesimpulan yang dapat diambil dari masih memerluk pengembangan
Pengembangan Sistem Pengajuan Kredit karena belum tersedianya fasilitas
Usaha Rakyat ini adalah sebagai berikut untuk menampilkan foto pada
: bagian laporan.
4. Pengembangan sistem informasi ini
1. Dalam sistem yan sebelumnya masih memerluk pengembangan
belum tersedia fasilitas untuk input karena belum bisa membuat
foto, maka dalam pembuatan sistem pemberitahuan tanggal jatuh tempo
secara otomatis.
Sudrajat, Pengembangan Sistem Informasi Kredit 91

REFERENSI Susanto, A. (2004). Sistem Informasi


Fathansyah. (2003). Basis Data. Manajemen. Bandung: Lingga
Bandung: Informatika Bandung. Jaya.
Kristanto, A. (2010). Perancangan Susilo, S. (2000). Bank dan Lembaga
Sistem Informasi. Bandung: Keuangan Lain. Jakarta: Salemba
Lingga Jaya. Empat.
Gunarto, S. (2007). Ekonomi Uang dan Sutanta, E. (2004). Sistem Informasi
Bank. Jakarta: Salemba Empat. Manajemen. Bandung: Graha
Jogiyanto, HM. (2010). Analisa dan Ilmu.
Desain Sistem Informasi: Sutabri, T. (2004). Analisa Sistem
Pendekatan Terstruktur. Informasi. Yogyakarta: Andi
Yogyakarta: Penerbit Andi Offset. Offset.
Kasmir. 2000. Manajemen Perbankan. Wahyudi, H. (2013). Perancangan
Edisi Satu. Jakarta: PT. Raja Sistem Informasi Penyaringan
Grafindo Persada. Siswa Baru SMU Menggunakan
Martina, I. (2004). 36 Jam Belajar PHP Dan Mysql. Jurnal
Komputer Pemograman Borland Computech & Bisnis, 7(2), 84-95.
Delphi 7. Jakarta: PT. Elex Media Undang-Undang Republik Indonesia
Komputindo. Nomor 10 Tahun 1998 tentang
Robi'in, B. (2005). Manajemen dan Perbankan.
Administrasi Database Undang-UndangRepublik Indonesia
Menggunakan SQL Server 2000. Nomor 14 Tahun 1967 tentang
Yogyakarta: Andi Offset. Pokok-Pokok Perbankan.
Sinungan, M. (1984). Dasar-Dasar dan
Teknik Manajemen Kredit.
Yogyakarta: Graha ilmu.

Anda mungkin juga menyukai