Anda di halaman 1dari 6

Marizka dan Ratna | KehamilanAterm dengan Riwayat Pecah Ketuban danPresentasi Bokong

KehamilanAtermdengan Riwayat Pecah Ketuban danPresentasi Bokong

Marizka Putri Aftria, Ratna Dewi


Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Presentasi bokong merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong di
bawah kavum uteri.Angka kejadian presentasi bokong jika dihubungkan dengan paritas ibu maka kejadian terbanyak adalah
pada ibu dengan multigravida dibanding pada primigravida.Seorang wanitaberusia 15 tahun dengan keluhan akan
melahirkan dengan anak letak sungsang. Pasien mengeluh perut mulas yang menjalar kepinggang sejak 7 jam yang lalu,
hilang timbul, semakin lama semakin sering dan kuat. Terapi yang dilakukan kemudian adalah observasi tanda vital ibu, his,
denyut jantung janin.Pasien diberikan IVFD RL gtt xx/menit, ampisilin 3x1 gr IV, evaluasi dengan partograf WHO modifikasi
dan rencana partus pervaginam. Seorang wanita G3P2A0 hamil 40 minggu inpartu kala 1 fase aktif dengan riwayat pecah
ketuban(+) 7 jam, janin tunggal hidup dengan presentasi bokong.Pemilihan partus pervaginam pada kasus ini sudah tepat
sesuai dengan kriteria Indeks Zatuchni Andros dimana indeks Zatuchni-Andros pada kasus ini adalah 7.

Kata kunci: kehamilan, ketuban pecah dini, presentasi bokong

Aterm Pregnancy with History of Ruptured Membranes and Breech


Presentation
Abstract
A breech presentation is a condition where the fetus is located with head in fundus and buttocks beneath the uterine
cavity. The incidence of breech presentation if associated with maternal parity, the highest incidence is in women with
multigravida than in primigravida. Woman aged 15 years old with complaints of a woman in labor with breech
presentation. Patient complains the stomach pains since 7 hours ago, intermittent, more frequent and stronger. The
management is the observation of vital signs mother, contraction, the fetal heart rate. Patient’s given IVFD RL gtt
xx/minute, 3x1 gr IV ampicillin, evaluation by WHO partograf modifications and vaginal birth plan.A woman G3P2A0, 40
weeks pregnancy inpartu of the active phase with history of ruptured membranes 7 hours, alive single fetus with breech
presentation.

Keywords: breech presentation, pregnancy, premature rupture of membranes

Korespondensi: Marizka Putri Aftria, S.Ked, alamat Jl. Samratulangi Kedaton, Bandarlampung, HP 081366420400, e-mail
marizkaaft@yahoo.co.id

Pendahuluan dengan panggul ibu maka angka kejadian


Presentasi bokong merupakan keadaan presentasi bokong terbanyak adalah pada
dimana janin terletak memanjang dengan panggul sempit, dikarenakan fiksasi kepala
kepala di fundus uteri dan bokong di bawah janin yang tidak baik pada pintu atas panggul.3
kavum uteri.1 Presentasi bokong dalam Tujuan penanganan pada masa
persalinan terdapat 3-4% kehamilan. kehamilan adalah mencegah malpresentasi
Insidensinya berkurang mendekati cukup pada waktu persalinan. Salah satu cara yang
bulan dan bertambah pada persalinan dapat dipakai untuk mengubah presentasi
prematur.2 bokong menjadi presentasi kepala adalah versi
Kehamilan dengan presentasi bokong luar. Perubahan spontan menjadi presentasi
merupakan kehamilan yang memiliki risiko. kepala sebagian besar akan terjadi pada umur
Hal ini dikaitkan dengan abnormalitas janin kehamilan 34 minggu, sehingga penemuan
dan ibu. Pada tahun 2011 ditemukan 67 kasus adanya presentasi bokong mulai umur
letak sungsang di RSUD Sukoharjo. Banyak kehamilan 34 minggu akan bermanfaat untuk
faktor yang dapat menyebabkan kelainan pertimbangan melakukan tindakan versi luar.
letak presentasi bokong, diantaranya paritas Versi luar adalah suatu tindakan dimana letak
ibu dan bentuk panggul ibu. Angka kejadian janin diubah secara lege artis dari suatu kutub
presentasi bokong jika dihubungkan dengan ke kutub lain dengan tangan penolong
paritas ibu maka kejadian terbanyak adalah seluruhnya di luar kavum uterus, yang lebih
pada ibu dengan multigravida dibanding pada menguntungkan untuk pesalinan
1,4
primigravida, sedangkan jika dihubungkan pervaginam.

J Medula Unila|Volume 5 |Nomor 1 | Mei 2016 |91


Marizka dan Ratna | KehamilanAterm dengan Riwayat Pecah Ketuban danPresentasi Bokong

Kasus sekitar 7 jam. Sebelumnya pasien


Seorang wanita berusia 39 tahun mengatakan sudah ada tanda-tanda inpartu
diantar ke Rumah Sakit Abdul Moeloek seperti perut mulas yang reguler dan
(RSAM) oleh keluarganya dengan keluhan mau pengeluaran darah lendir. Dari pemeriksaan
melahirkan dengan anak letak sungsang. keadaan umum, pasien tidak mengalami
Pasien mengeluh perut mulas yang menjalar hipotensi atau hipertensi, dengan tanda vital
kepinggang sejak 7 jam yang lalu, hilang lain dalam batas normal, serta tidak
timbul, semakin lama semakin sering dan menunjukkan gejala demam.
kuat. Riwayat keluar darah lendir tidak ada Pada pemeriksaan fisik, didapatkan
namun terdapat riwayat keluar air-air.Pasien tinggi fundus uteri sesuai kehamilan aterm
lalu ke bidan, dikatakan bahwa anaknya letak dengan taksiran berat janin sekitar 2.945 g.
sungsang.Pasien lalu dirujuk ke RSAM.Pasien Janin dalam posisi memanjang dengan
mengaku hamil cukup bulan dengan gerakan punggung di kiri dan ballotement kepala
anak masih bisa dirasakan. terdapat di daerah fundus dan bagian besar
Pada pemeriksaan fisikdidapatkan bokong teraba di bagian bawah. Denyut
kesadaran umum tampak komposmentis, jantung janin dalam batas normal dan sudah
tekanan darah120/80 mmHg, nadi100x/menit, terdapat his yang adekuat.
pernapasan 20x/menit, dan suhu 36,8oC. Pada Keluhan keluar air-air dapat
pemeriksaan Leopold I menunjukan tinggi dikonfirmasi dengan pemeriksaan inspeksi
fundusuteri30cm, bagian keras, bulat dengan inspekulo dan tes lakmus
melenting, dan kesan kepala. Pada menunjukkan hasil positif adanya ketuban
pemeriksaan LeopoldII didapatkantahanan pecah dini. Namun pada kasus ini tidak
terbesar di kiri, bagian kecil di kanan, dan dilakukan inspekulo dan tes lakmus sehingga
kesan punggung kiri dengan letak memanjang. tidak dapat memastikan adanya ketuban
Pada pemeriksaan Leopold III didapatkan pecah dini. Pada pemeriksaan dalam,
bagian teraba lunak, tidak melenting, pembukaan porsio menunjukan pembukaan
dankesan bokong. PemeriksaanLeopoldIVtidak serviks7 cm dan pendataran serviks 100%
dilakukan. Taksiran beratjanin2.945 g dan sehingga ketuban dan penunjuk dapat
denyut jantung janin150x/menit. Pada dinilai.4,6,7
pemeriksaan dalam didapatkan porsio lunak, Diagnosis kerja yang ditegakkan adalah
posisianterior, pendataran serviks100%, G3P2A0 hamil 40 minggu, inpartu kala 1 fase
pembukaan serviks7 cm, ketuban tidak ada, aktif dengan ketuban pecah dini 7 jam, dan
jernih, bagian terendahbokong, janin tunggal hidup presentasi bokong.
penurunanHodge II, dan penunjuksakrum kiri Berdasarkan diagnosis kerja tersebut, pasien
depan.Pemeriksaan laboratorium menunjukan diberikan penatalaksanaan dengan rencana
hemoglobin 11,3 gr/dl, hematokrit 33%, partus pervaginam, dengan penunjang
leukosit 15.600/μl, dan trombosit 161.000/μl. pertimbangan skor Zatuchni-Andros,
Berdasarkan hasil anamnesis, pemberian antibiotika, pemeriksaan
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang laboratorium dan ultrasonografi,
penunjang didapatkan diagnosis G3P2A0 dan pengawasan proses persalinan sesuai
hamil 40 minggu, proses persalinan atau evaluasi partograf.8
inpartu kala 1 fase aktif dengan riwayat pecah Berdasarkan tenaga yang dipakai dalam
ketuban +7 jam,dan janin tunggal hidup melahirkan janin pervaginam, persalinan
presentasi bokong. Terapiyangkemudian pervaginam dibagi menjadi 3, yaitu5:
dilakukan adalah observasi tanda vital ibu, his, a. Pelahiran spontan (spontaneous
dan denyut jantung janin. Pasien diberikan breech)
IVFD RL gttxx/menit, ampisilin 3x1 gr IV, Janin dilahirkan dengan kekuatan
evaluasi dengan partograf WHO modifikasi, dan tenaga ibu sendiri. Cara ini lazim
dan rencana partus pervaginam. disebut caraBracht.
b. Prosedur manual aid(partial breech
Pembahasan extraction)
Pada saat masuk rumah sakit, pasien Janin dilahirkan sebagian dengan
mengatakan sudah mengalami keluar air-air tenaga dan kekuatan ibu dan

J Medula Unila|Volume 5 |Nomor 1 | Mei 2016 |92


Marizka dan Ratna | KehamilanAterm dengan Riwayat Pecah Ketuban danPresentasi Bokong

sebagian lagi dengan tenaga Prinsip persalinan secara Lovset


penolong. ialah memutar badan janin dalam
Indikasi: setengah lingkaran bolak-balik
i. Persalinan secara Bracht sambil dilakukan traksi curam ke
mengalami kegagalan, misalnya bawah sehingga bahu yang
bila terjadi baik pada waktu sebelumnya berada di belakang
melahirkan bahu atau kepala akhirnya lahir di bawah simfisis.
ii. Dari semula memang hendak Cara Lovset ini dianjurkan dalam
melakukan pertolongan secara memimpin persalinan letak
manual aid. sungsang pada keadaaan-keadaan
Cara/teknik untuk melahirkan bahu dimana diharapakan akan terjadi
dan lengan yaitu : kesukaran, misalnya : primigravida,
1) Klasik janin yang besar, panggul yang
Prinsip melahirkan bahu dan relatif sempit.
lengan secara klasik ini ialah c. Ekstraksi total (total breech
melahirkan lengan belakang lebih extraction)
dahulu, karena lengan belakang Janin dilahirkan seluruhnya dengan
berada di ruangan yang lebih luas memakai tenaga penolong.
(sakrum), baru kemudian Pada kasus ini dilakukan tindakan
melahirkan lengan depan yang persalinan karena ibu dipimpin mengejan
berada di bawah simfisis. Tetapi sebanyak 3x setelah bokong lahir spontan,
bila lengan depan sukar dilahirkan, namun skapula tidak tampak dibawah simfisis
maka lengan depan diputar sehingga diputuskan untuk dilakukan ekstraksi
menjadi lengan belakang, yaitu parsial secara lovset untuk melahirkan bahu
dengan memutar gelang bahu ke dan kepala dilahirkan secara mauriceau.
arah belakang dan baru kemudian Pemilihan partus pervaginam pada
lengan belakang ini dilahirkan. kasus ini sudah tepat.Prognosis persalinan
2) Mueller dengan presentasi bokong dapat dinilai
Prinsip melahirkan bahu dan menggunakan indeks Zatuchni
lengan secara Mueller adalah Andros.Persalinan sungsang dapat dilakukan
melahirkan bahu dan lengan depan secara pervaginam maupun secara
lebih dahulu dengan ekstraksi, baru perabdominam.Zatuchni dan Andros telah
kemudian melahirkan bahu dan membuat suatu indeks prognosis untuk
lengan belakang. menilai lebih tepat apakah persalinan dapat
3) Lovset dilahirkan pervaginam atau perabdominam,
sebagai berikut.
4
Tabel 1. Indeks Zatuchni Andros
0 1 2

Paritas Primi Multi

Umur kehamilan >39 minggu 38 minggu <37 minggu

Taksiran berat janin >3630 gram 3629-3176 gram <3176 gram

Pernah letak sungsang Tidak 1 kali >2 kali


(2500gr)

Pembukaan serviks <2 cm 3 cm > 4 cm

Station < -3 -2 -1 atau lebih


rendah

J Medula Unila|Volume 5 |Nomor 1 | Mei 2016 |93


Marizka dan Ratna | KehamilanAterm dengan Riwayat Pecah Ketuban danPresentasi Bokong

Arti nilai : >5 : dilahirkan pervaginam


≤3 :persalinan per abdominam
4 : evaluasi kembali secara cermat, Pemilihan partus pervaginam sudah
khususnya berat badan janin; bila tepat.Indeks Zatuchni-Andros pada kasus ini
nilai tetap, dapat dilahirkan adalah 7.
pervaginam

Tabel 2.Skor Zatuchni-Andros Pada Pasien


Paritas Skor
Umur kehamilan 1

Taksiran berat janin 2


Pernah letak sungsang 0
(2500 gr)
Pembukaan serviks 2
Station 2

Beberapa jenis persalinan bokong yang bahwa hasil dari percobaan acak multisenter
sering terjadi adalah bokong murni (50–70%) yang menunjukkan peningkatan signifikan
dengan fleksi pada paha dan ekstensi pada mortalitas perinatal dan morbiditas neonatus
lutut (pike position), bokong sempurna (5- jangka pendek yang berhubungan dengan
10%) dengan fleksi pada paha dan ekstensi persalinan bokong pervaginam. Salah satu
pada lutut (cannonball position), serta bokong pertimbangannya adalah berat badan janin
tidak sempurna (10-30%) dengan satu atau lebih dari 4.000g lebih diutamakan melalui
kedua tungkai atas ekstensi (footling).9 Pada persalinan seksio sesaria. Presentasi bokong
kasus ini, jenis persalinan bokong yang terjadi murni lebih diutamakan pada persalinan
adalah jenis bokong murni, sesuai dengan pervaginam, sedangkan presentasi bokong
frekuensi jenis persalinan bokong terbanyak. sempurna maupun footling masih perlu
Menurut Fischer, persalinan bokong dipertimbangkan selama presentasinyabaik
terjadi dalam 3-4% kasus dari semua jenis mencapai serviks dan kesiapan dari ahli
persalinan. Persentase persalinan bokong kandungan serta ahli anestesi. Pada
berkurang dengan meningkatnya usia gestasi, primigravida dengan presentasi bokong
22-25% persalinan terjadi pada usia gestasi sebaiknya dilakukan metode seksio sesaria.10
kurang dari 28 minggu, 7-15% persalinan pada Karena pada kasus ini usia kehamilan aterm
32 minggu, dan 3-4% persalinan pada usia atau lebih dari 37 minggu dengan presentasi
aterm.Faktor-faktoryang menjadi predisposisi bokong murni dan berat badan janin kurang
terjadinya persalinan bokong yaitu dari 4.000gram serta ibu yang multigravida,
prematuritas, malformasi uterus, maka pemilihan persalinan pervaginam adalah
polihidramnion, plasenta previa, abnormalitas tepat.
fetus, dan gestasi multipel.9Sedangkan pada Menurut Kotaska, persalinan bokong
kasus ini yang merupakan kasus aterm dengan pervaginam dapat berhubungan dengan
kondisi ketuban yang telah pecah sehingga tingginya risiko mortalitas perinatal dan
kurang diketahui faktor apa yang menjadi morbiditas neonatus jangka pendek daripada
predisposisi terjadinya presentasi bokong. seksio sesaria. Persalinan bokong pervaginam
Untuk usia kehamilan antara 26-32 dapat dilakukan dengan perkiraan berat
minggu, penelitian retrospektif yang telah badan janin antara 2.500-4.000g.10 Hal
dilakukan sebelumnya menyarankan hasil tersebut menjadi salah satu alasan yang
yang lebih baik dengan metode persalinan mendukung pemilihan persalinan pervaginam
seksio sesaria. Sedangkan untuk usia pada kasus ini.
kehamilan antara 32-36 minggu, persalinan Insiden Premature Rupture of
bokong pervaginam dapat dipertimbangkan Membrane (PROM) pada kehamilan aterm,
setelah adanya diskusi risiko dan manfaat preterm, dan midtrimester adalah 8%, 1-3%,
dengan orangtuanya. Untuk usia kehamilan di dan <1% dari seluruh kehamilan.11 Laporan
atas 37 minggu, orangtua harus mengetahui terbaru memperlihatkan insiden KPSW antara

J Medula Unila|Volume 5 |Nomor 1 | Mei 2016 |94


Marizka dan Ratna | KehamilanAterm dengan Riwayat Pecah Ketuban danPresentasi Bokong

14-17%. Literatur lain menyebutkan, PROM dengan ditemukannya peningkatan leukosit


terjadi pada 2,7%-17% dari seluruh persalinan darah.Namun, faktor malpresentasi juga
dan kebanyakan kasus terjadi secara spontan memberikan kontribusi terjadinya KPSW.
dan tanpa diketahuisebab jelasnya.12,13Setelah Dimana tekanan intraamnion lebih tinggi,
terjadi PROM pada kehamilan aterm, 70% sehingga regangan atau faktor-faktor
wanita akan mulai inpartu dalam waktu 24 kelemahan lain dari selaput ketuban memicu
jam dan 95% dalam waktu 72 jam.12 Banyak robek atau pecahnya ketuban.7,14
pasien dengan Ketuban Pecah Sebelum Buletin praktis American College of
Waktunya (KPSW ) melahirkan dalam 48 jam, Obstetricians and Gynecologists (ACOG) pada
tapi ini tergantung pada usia kehamilan. tahun 2007 menganjurkan pada kasus
Dengan penanganan yang baik, kurang lebih 9 ketuban pecah dini aterm, persalinan
dari 10 pasien KPSW akan masuk dalam sebaiknya diinduksi segera untuk mengurangi
kemajuan persalinan secara spontan dengan risiko komplikasi ibu dan janin, sesuai dengan
fase laten tidak lebih dari 48 jam dan dapat pertimbangan presentasi janin dan keadaan
mengurangi risiko terjadinya infeksi janin.14 Namun, pada kasus ini dilakukan
intraamnion dan melahirkan dengan seksio observasi terlebih dahulu mengenai
sesarea.14 perkembangan proses persalinan. Sesuai
Dengan mengetahui riwayat alamiah protap Bagian Kebidanan dan Kandungan,
perkembangan persalinan yang relatif cepat indikasi induksi dilakukan minimal pada KPSW
setelah PROM pada kehamilan aterm, maka 12 jam. Pasien ini diterapi dengan pemberian
tujuan penatalaksanaannya untuk antibiotik mengingat kemungkinan infeksi
meminimalkan risiko infeksi intrauterin tanpa sebagai penyebab terbanyak terjadinya KPSW
meningkatkan insiden persalinan dengan serta sebagai profilaksis.8
seksio sesarea.6 Pada literatur-literatur yang Komplikasi persalinan pervaginam pada
telah dipublikasikan, rasio sepsis neonatorum persentasi bokong, salah satunya adalah
setelah Preterm Premature Rupture of sufokasi.Bila sebagian besar badan janin sudah
Membrane (PPROM) berkisar dari 2-20%, dan lahir, terjadilah pengecilan rahim, sehingga
insiden kematian neonatal yang disebabkan memicu gangguan sirkulasi plasenta dan
oleh infeksi kira-kira 5%.12,13 Apabila PROM menimbulkan anoksia janin.Keadaan ini
terjadi saat kehamilan aterm atau merangsang janin untuk bernapas. Akibatnya
sebelumnya, penatalaksanaannya adalah darah, mukus, cairan amnion, dan mekonium
manajemen ekspektatif (dengan observasi akan diaspirasi, yang dapat menimbulkan
ketat tanda-tanda inpartu, tanda-tanda gawat sufokasi. Badan janin yang sebagian sudah
janin, atau infeksi intrauterin) atau induksi berada di luar rahim, juga merupakan
persalinan.6,7 rangsangan yang kuat untuk janin bernapas.4
Infeksi intrauterin menjadi predisposisi Komplikasi lain yang dapat terjadi
pecahnya selaput ketuban melalui beberapa adalah (1) asfiksia fetalis; selain akibat
mekanisme, semuanya menyebabkan mengecilnya uterus pada waktu badan janin
degradasi dari matriks ekstraseluler. Beberapa lahir, yang menimbulkan anoksia, maka
organisme merupakan flora normal vagina, anoksia ini diperberat lagi dengan bahaya
termasuk Streptokokus grup B, Staphylococcus terjepitnya tali pusat pada waktu kepala
aureus, Trichomonas vaginalis, dan bakteri masuk panggul (fase cepat); (2) kerusakan
penyebab vaginosis bakteri, menghasilkan jaringan otak; trauma pada otak janin dapat
protease yang dapat menurunkan kadar terjadi, khususnya pada panggul sempit atau
kolagen dan melemahkan selaput ketuban.6-8 adanya disproporsi sefalo-pelvik, serviks yang
Faktor predisposisi KPSW lainnya adalah belum terbuka lengkap, atau kepala janin yang
proses apoptosis, defek lokal pada membran, dilahirkan secara mendadak, sehingga timbul
berkurangnya kolagen cairan amnion, dekompresi; serta (3) fraktur pada tulang-
perubahan struktur kolagen, iritabilitas uterus, tulang janin.4
degradasi kolagen, dan peregangan pada
membran.6,11,13 Simpulan
Pada kasus ini, penyebab terjadinya Pemilihan partus pervaginam pada
pecah ketuban sebelum inpartu diduga karena kasus ini sudah tepat sesuai dengan kriteria
terjadinya infeksi.Dugaan tersebut didukung indeks Zatuchni Andros adalah 7.Pada kasus

J Medula Unila|Volume 5 |Nomor 1 | Mei 2016 |95


Marizka dan Ratna | KehamilanAterm dengan Riwayat Pecah Ketuban danPresentasi Bokong

ini,bokong telah lahir spontan namun skapula 8. Saleh AZ, Ansyori MH, Said MU, Rusydi
tidak tampak dibawah simfisis sehingga SD, Fauzi A. Standar prosedur operasional
diputuskan untuk dilakukan ekstraksi parsial obstetri dan ginekologi RSMH.
secara lovset untuk melahirkan bahu dan Palembang: Fakultas Kedokteran
kepala dilahirkan secara mauriceau. Universitas Sriwijaya; 2008.
9. Fischer R. Breech presentation.New York:
Daftar Pustaka WebMD Health Professional
1. Prawirohardjo S. Ilmu kebidanan. Edisi Network[diperbarui 29 Maret 2016;
ke-4. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka diaksestanggal 29 April 2016]. Tersedia
Sarwono Prawirohardjo; 2010. dari:
2. Oxorn H, Forte WR. Ilmu kebidanan: http://www.emedicine.medscape.com/
patologi & fisiologi persalinan. 10. Kotaska A, Menticoglou S, Gagnon R,
Yogyakarta: Yayasan Essentia Medica; Farine D, Basso M, Bos H, et al. Vaginal
2010. delivery of breech presentation. J Obstet
3. Saifuddin A. Buku acuan nasional Gynaecol Can. 2009; 31(6):557-66.
pelayanan kesehatan maternal dan 11. Chan PD, Johnson SM. Gynecology and
neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka obstetrics.California: Current Clinical
Sarwono Prawirohardjo; 2010. Strategies Publishing; 2006.
4. Prawirohardjo S. Ilmu bedah kebidanan. 12. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL,
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Hauth JC, Gilstrap LC, Wenstrom KD.
Prawirohardjo; 2010. William’s manual of obstetrics. Edisi ke-
5. Universitas Padjajaran. Obstetri patologi. 22. New York: McGraw-Hill; 2005.
Bandung: Bagian Obstetri dan Ginekologi 13. Malak TM, Bell SC. Structural
Fakultas Kedokteran Universitas characteristics of term human fetal
Padjajaran; 1984. membranes: a novel zone of extreme
6. McGregor JA, Schoonmaker JN, Lunt BD, morphological alteration within the
Lawellin DW. Antibiotic inhibition of rupture site. Br J Obstet Gynaecol
bacterially induced fetal membrane 1994;101(5):375-86.
weakening. Obstet Gynecol. 14. American College of Obstetricians and
1990;76(1):124-8. Gynecologists. Premature rupture of
7. Hannah ME, Ohlsson A, Farine D, Hewson membranes.Clinical management
SA, Hodnett ED, Myhr TL, et al. Induction guidelines for obstetri¬cian-
of labor compared with expectant gynecologists. ACOG practice bulletin no.
management for prelabor rupture of the 1. Int J Gynaecol Obstet 1998;63:75-84.
membranes at term. N Engl J Med, 1996;
334(16):1005-10.

J Medula Unila|Volume 5 |Nomor 1 | Mei 2016 |96

Anda mungkin juga menyukai