Laporan Asuhan Keperawatan Kesehatan Matra Adelia Putri F - 1610711098
Laporan Asuhan Keperawatan Kesehatan Matra Adelia Putri F - 1610711098
KESEHATAN MATRA
Dosen Pembimbing :
1610711098
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya serta telah memberikan kesehatan
bagi saya selaku penulis, sehingga mampu menyelesaikan laporan
praktik kesehatan matra tentang “Asuhan Keperawatan Coronavirus
(Covid-19) pada Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. 05, Kel. Ratu
Jaya, Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat”. Dalam penulisan laporan ini
tidak lepas dari hambatan dan kesulitan, namun berkat bantuan serta
kerjasama dari berbagai pihak, laporan praktik ini dapat terselesaikan
dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu disini penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah mebantu
dalam penyusunan laporan praktik kesehatan matra ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
DAFTAR DIAGRAM................................................................................................ix
BAB I............................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................5
TINJAUAN TEORI.....................................................................................................5
iii
II.7.1. Pemeriksaan Penunjang...................................................................................12
II.7.2. Penatalaksanaan Umum...................................................................................12
II.8. PENCEGAHAN CORONAVIRUS (COVID-19)...................................................13
II.9. PENANGANAN CORONAVIRUS (COVID-19)...................................................16
BAB III.......................................................................................................................21
ASUHAN KEPERAWATAN...................................................................................21
BAB IV........................................................................................................................57
BAB V.........................................................................................................................66
KESIMPULAN..........................................................................................................66
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................67
iv
DAFTAR DIAGRAM
v
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan hasil data per 5 mei 2020, coronavirus atau yang lebih dikenal
dengan corona saat ini sudah terjadi pada 65 negara di Dunia yang jumlahnya sudah
mencapai 3.584.174 jiwa yang positif terkontaminasi oleh virus tersebut dengan
jumlah 1.167.991 jiwa sudah berhasil dipulihkan dan dinyatakan sembuh serta
dengan jumlah 251.580 jiwa yang meninggal dunia. Sedangkan di Indonesia sendiri
jumlahnya sudah mencapai 12.071 jiwa yang positif terkontaminasi oleh virus
tersebut dengan jumlah 2.197 jiwa sudah berhasil dipulihkan dan dinyatakan sembuh
serta dengan jumlah 872 jiwa yang meninggal dunia (WHO, 2019). Angka ini
semakin hari semakin bertambah, jumlah jiwa yang meninggal pun semakin
bertambah, namun berdasarkan data yang mendominasi menjadi korban jiwa adalah
1
lansia karena mereka banyak dari mereka yang sudah memiliki penyakit bawaan
seperti hipertensi, diabetes mellitus, asma, bahkan kanker. Selain itu lansia juga
memiliki daya tahan tubuh atau imunitas yang sudah menurun sehingga antibodi di
dalam tubuh kurang dari rentang normal. Oleh karena itu banyak dari mereka yang
menjadi korban jiwa.
Seseorang yang sudah dinyatakan positif akan dapat dengan mudah menularkan
virus ini kepada orang lain dengan berbagai macam penyebaran, seperti menghirup
percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita covid-19 batuk atau bersin,
emegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh
benda yang terkena cipratan ludah penderita covid-19, kontak jarak dekat dengan
penderita covid-19. Hal tersebut menyebabkan semakin melonjaknya jumlah kasus
Covid-19 di Indonesia, ditambah penyebaran yang tidak terlihat menjadi salah satu
penyebab utama dalam kasus ini.
Selain itu, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan sebagai pencegahan untuk
mengurangi atau memutus rantai penyebaran Covid-19, yakni dengan cara seringlah
mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun, atau cairan antiseptik berbahan
2
dasar alcohol karena mencuci tangan dengan bersih mampu membunuh virus di
tangan, menjaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang yang batuk-batuk atau bersin-
bersin karena batuk atau bersin mengeluarkan percikan yang dapat membawa virus
yang jika terhirup dapat terkontaminasi oleh virus ini, hindari menyentuh mata,
hidung, dan mulut karena virus ini dapat tertempel di tangan dan jika virus ini ke
mata, hidung atau mulut, virus akan masuk ke tubuh, tetaplah tinggal di rumah jika
merasa kurang sehat dan jika demam, batuk dan kesulitan bernapas, segeralah cari
pertolongan medis serta tetap ikuti informasi terbaru tentang covid-19 (kota atau
daerah di mana covid-19 menyebar luas).
3
5. Mengetahui Manifestasi Klinis Corona Virus (Covid-19)
6. Mengetahui Penyebaran Corona Virus (Covid-19)
7. Mengetahui Diagnosisi Corona Virus (Covid-19)
8. Mengetahui Pencegahan Corona Virus (Covid-19)
9. Mengetahui Penanganan Corona Virus (Covid-19)
10. Mengetahui Gambaran Pengetahuan, Persepsi, dan Perilaku Terkait Corona
Virus (Covid-19) pada Masyarakat Di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu
Jaya, Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
Coronavirus muncul sejak akhir tahun 2019, lebih tepatnya Desember 2019.
Coronavirus pertama kali muncul di Negara Cina yakni di pasar seafood wilayah
Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok (Huang, et.al, 2020). Berawal 1 jiwa yang
terkontaminasi di 1 wilayah, sampai hingga saat ini sudah menyebar ke seluruh Dunia
yang semakin hari semakin meningkat dengan panah yang terus melonjak ke atas
hingga sampai saat ini. Berikut gambar melonjaknya coronavirus di Dunia :
5
Gambar 2 & 3. Kasus Coronavirus (Covid-19) di Dunia
6
yang paling banyak terjadi kasus coronavirus adalah Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa
Timur. Berikut gambar melonjaknya coronavirus di Dunia :
Coronavirus merupakan virus RNA strain tunggal positif, berkapsul dan tidak
bersegmen. Coronavirus tergolong ordo Nidovirales, keluarga Coronaviridae.
Struktur coronavirus struktur seperti kubus dengan protein S berlokasi divirus
permukaan. Protein S atau protein lonjakan merupakan salah satu protein dan antigen
utama virus merupakan struktur utama untuk merancang gen. Protein S ini berperan
dalam penempelan danmasuknya virus ke sel inang (berinteraksi protein S dengan
reseptornya di sel inang) (Wang, 2020).
7
II.3. KLASIFIKASI PENDERITA CORONAVIRUS (COVID-19)
Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI, 2020)
terdapat beberapa istilah individu yang terkontaminasi coronavirus (Covid-19), yaitu :
II.3.2. Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
merupakan definisi yang digunakan untuk mengelompokkan individu berdasarkan:
Secara umum, ODP dan PDP bisa dibedakan dari gejala yang dialami. Pada ODP,
gejala yang muncul hanya salah satu antara demam atau gangguan pernapasan,
seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan sesak napas. Sedangkan pada PDP, sudah
ada gejala demam maupun gangguan pernapasan. Terhadap PDP, dilakukan rawat
inap terisolasi di rumah sakit, pemeriksaan laboratorium, dan pemantauan pada orang
lain yang memiliki kontak erat dengan PDP tersebut. Sementara ODP harus
8
menjalani isolasi di rumah dan kondisinya akan dipantau setiap hari selama 2 minggu,
menggunakan formulir khusus. Jika kondisi ODP mengalami perburukan dan sudah
memenuhi kriteria PDP atau hasil laboratoriumnya positif terinfeksi virus Corona,
maka ODP tersebut harus dibawa ke rumah sakit.
II.3.3. Suspect
Ketika Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ternyata memiliki riwayat kontak yang
diyakini dengan orang positif covid-19, maka orang itu masuk dalam kategori
suspect. Istilah suspect merujuk pada orang yang sudah menunjukkan gejala corona.
Mereka diduga kuat sudah melakukan kontak dekat dengan pasien positif corona.
Pasien dalam kategori suspect akan diperiksa menggunakan dua metode, yaitu
Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Genome Sequencing. Dua metode
pemeriksaan itu akan dilakukan untuk melihat status infeksi corona pada tubuh orang
dalam kategori 'suspect', apakah positif atau negatif.
Coronavirus hanya bisa memperbanyak diri melalui sel host -nya. Virus tidak bisa
hidup tanpa tuan rumah. Berikut siklus dari Coronavirus setelah menemukan sel host
sesuai tropismenya :
9
1. Penempelan dan masuk virus ke sel host diperantarai oleh Protein S yang ada
dipermukaan virus. Protein S penentu utama dalam menginfeksi spesies inang-
nya serta penentu tropisnya. Pada studi SARS-CoV protein S berikatan dengan
reseptor di sel host yaitu enzim ACE-2 (Enzim pengonversi angiotensin).
2. ACE-2 dapat ditemukan pada mukosa oral dan nasal, nasofaring, paru, lambung,
usus halus, usus besar, kulit, timus, sumsum tulang, limpa, hati, ginjal,otak, sel
epitel alveolar paru, sel enterosit usus halus, sel endotel arteri vena, dan sel otot
polos. Setelah berhasil masuk selanjutnya translasi replikasi gen dari virus
genom RNA.
3. Selanjutnya replikasi dan transkripsi melalui sintesis virus RNA melalui translasi
dan persiapan dari kompleks virus replikasi. Dan yang terakhir adalah fase dan
rilis virus (Fehr, 2015).
4. Setelah terjadi transmisi, virus masuk ke saluran pernapasan kemudian
bereplikasi di sel epitel saluran pernapasan atas. Setelah itu menyebar ke saluran
napas bawah. Pada infeksi akut terjadi peluruhan virus dari saluran napas dan
virus dapat melewati meluruh beberapa waktu di sel pencernaan setelah
menjalani pengobatan. Virus masa inkubasi sampai muncul penyakit sekitar 3-7
hari (PDPI, 2020).
10
oleh coronavirus. Secara umum terdapat 3 gejala yang menandakan seseorang
terinfeksi virus Corona, yaitu:
1. Menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita covid-19 batuk
atau bersin.
2. Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah
menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita covid-19.
3. Kontak jarak dekat dengan penderita covid-19.
Akibat penularan yang dapat terjadi dengan mudah, virus covid-19 berisiko tinggi
untuk menginfeksi para tenaga medis yang merawat pasien covid-19. Oleh karena itu,
para tenaga medis dan orang-orang yang memiliki kontak dengan pasien covid-19
wajib menggunakan alat pelindung diri (APD) untuk melindungi dirinya dari
penyebaran virus covid-19 dan sebagai masyarakat untuk memutus tali rantai
penyebaran covid-19 kita harus menjaga jarak 1 meter (social distancing) dan tetap
berada dirumah saja (WHO, 2019).
11
II.7. DIAGNOSIS CORONAVIRUS (COVID-19)
Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan
menanyakan gejala yang dialami pasien dan apakah pasien baru saja bepergian atau
tinggal di daerah yang memiliki kasus infeksi virus Corona sebelum gejala muncul.
Dokter juga akan menanyakan apakah pasien ada kontak dengan orang yang
menderita atau diduga menderita covid-19. Untuk memastikan diagnosis covid-19,
dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan berikut:
12
Sesuai dengan gejala klinis yang muncul, baik ringan maupun sedang.
2. Implementasi pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)
3. Serial foto toraks untuk menilai perkembangan penyakit
4. Suplementasi oksigen
Pemberian terapi oksigen segera kepada pasien dengan, kesusahan, hipoksemia
atau syok.Terapi oksigen pertama sekitar 5L / menit dengan target SpO2 ≥90%
pada pasien tidak hamildan ≥ 92-95% pada pasien hamil
5. Kenali kegagalan napas hipoksemia berat
6. Terapi cairan
Terapi cairan konservatif diberikan jika tidak ada bukti syok. Diharapkan dalam
terapi cairannya, karena harus tersedia cairan yang agresifmemperberat kondisi
kesulitan pernapasan atau oksigenasi. Memonitor keseimbangan cairan
danelektrolit
7. Pemberian antibiotik empiris
8. Terapi simptomatik
Terapi simptomatik diberikan seperti antipiretik, obat batuk dan lainnya jika
memang diperlukan.
9. Pemberian kortikosteroid sistemik tidak rutin diberikan pada tatalaksana
pneumonia viral atauARDS selain indikasi lain.
10. Observasi ketat
11. Pahami komorbid pasien
1. Seringlah mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun, atau cairan
antiseptik berbahan dasar alkohol. Karena, mencuci tangan dengan air bersih
yang mengalir dan sabun, atau cairan antiseptik berbahan dasar alkohol dapat
13
membunuh virus di tangan. Berikut cara cuci tangan yang baik dan benar,
yaitu:
a. Tuang cairan di telapak tangan hingga menyeluruh
b. Gosokan kedua telapak tangan
c. Telapak kanan di atas punggung tangan kiri dengan jari saling terkait dan
sebaliknya
d. Gosokkan kedua telapak tangan dengan jari saling terkait
e. Kedua telapak tangan saling berhadapan, kemudian jari saling mengunci
f. Gosok jempol kiri memutar dengan telapak tangan kanan menggenggam,
dan sebaliknya
g. Jari tangan menguncup pada telapak kiri, gosok memutar, ke belakang dan
ke depan lalu sebaliknya
2. Jaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang yang batuk-batuk atau bersin-
bersin. Karena, ketika batuk atau bersin orang akan mengeluarkan percikan
dari hidung atau mulutnya dan percikan ini dapat membawa virus. Jika terlalu
dekat dan dapat terhirup percikan ini menyebabkan terkontaminasi oleh virus.
3. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) jika memang diharuskan untuk keluar
rumah karena ada sesuatu hal yang penting. Berikut cara yang benar dan bijak
untuk penggunaan masker, yaitu :
a. Cuci tangan hingga bersih sebelum memakai masker
b. Gunakan masker kain sesuai anjuran Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia (Kemenkes RI)
c. Masker harus menutupi mulut dan hidung
Pastikan tidak ada celah antara wajah dengan masker untuk perlindungan
yang maksimal
d. Jangan menyentuh masker
Saat menggunakan masker, bersihkan tangan jika tak sengaja
menyentuhnya. Saat melepas, jangan sentuh bagian depan masker
e. Tidak meletakkan masker setelah dipakai di leher
14
Hal ini akan menyebabkan dengan mudah terjadi penyebaran virus dan
bakteri ketika akan digunakan kembali
f. Hal yang perlu diingat :
1) Segera cuci masker kain setelah 4 jam pemakaian dan gunakanlah
kembali masker baru yang bersih
2) Cuci tangan dengan air dan sabun atau handrub berbasis alkohol
hingga bersih agar terhindar dari virus
4. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut. Karena, tangan menyentuh
berbagai permukaan benda dan virus penyakit ini dapat tertempel di tangan.
Tangan yang terkontaminasi dapat membawa virus ini ke mata, hidung atau
mulut, yang dapat menjadi titik masuk virus ini ke tubuh.
5. Pastikan individu dan orang-orang di sekitar mengikuti etika batuk dan bersin.
Karena, percikan dapat menyebarkan virus. Dengan mengikuti etika batuk dan
bersin, dapat melindungi orang-orang di sekitar dari virus-virus seperti batuk
pilek, flu dan coid-19. . Etika batuk yang baik, adalah :
a. Tutup mulut serta hidung menggunakan tissue atau lengan baju bila ingin
batuk atau bersin
b. Buang tissue yan sudah digunakan ke tempat sampah
c. Cuci tangan dengan air dan sabun atau handrub berbasis alkohol hingga
bersih agar terhindar dari virus
d. Jika sedang flu atau batuk gunakan masker agar orang lain tidak tertular
6. Tetaplah tinggal di rumah jika merasa kurang sehat. Jika demam, batuk dan
kesulitan bernapas, segeralah cari pertolongan medis dan tetap
memberitahukan kondisi terlebih dahulu. Ikuti arahan Dinas Kesehatan
setempat. Karena, Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan daerah akan
memiliki informasi terbaru tentang situasi wilayah. Dengan memberitahukan
kondisi tubuh terlebih dahulu, petugas kesehatan yang akan merawat dapat
segera mengarahkan ke fasilitas pelayanan kesehatan yang tepat. Langkah ini
juga melindungi dan membantu mencegah penyebaran virus dan infeksi
lainnya.
15
7. Tetap ikuti informasi terbaru tentang covid-19 (kota atau daerah di mana
covid-19 menyebar luas).
8. Perlindungan jika sedang berada di atau pernah berkunjung ke (dalam waktu
14 hari terakhir) wilayah di mana covid-19 menyebar.
16
mudah yang dapat membantu, untuk dapat tetap aktif secara fisik dan mental
seperti:
1) Tetap melakukan aktivitas fisik dan melihat beberapa ide olahraga di
rumah (yoga, senam untuk sendiri, dan sebagainya).
2) Lakukan hal yang anda nikmati, seperti membaca, masak, melakukan
hobi di dalam rumah, mendengarkan radio atau menonton TV
3) Makan makanan sehat, seimbang, minum air cukup, olahraga teratur,
dan menghindari rokok.
4) Buka jendela rumah untuk udara segar, dan usahakan dapat sinar
matahari cukup, atau pergi ke taman.
5) Berkomunikasi dengan keluarga melalui telepon atau platform media
sosial.
6) Anda juga bisa berjalan keluar rumah jika bisa mempertahankan jarak
1-2 meter dari yang lain.
e. Cari dukungan dari teman, keluarga, dan jaringan sosial lainnya. Usahakan
untuk tetap kontak dengan orang di sekitar anda melalui telepon dan
platform media sosial. Beri tahu mereka anda ingin tetap terhubung secara
rutin, untuk membantu anda menyampaikan apa yang anda rasakan.
Ingatlah, bahwa tidak ada masalah untuk berbagi pikiran dengan mereka dan
melakukan hal ini bisa memberikan dukungan bagi mereka juga.
2. Usaha Perlindungan Diri di Sarana Publik
a. Transportasi Publik
1) Menjaga kebersihan dan melakukan desinfeksi
2) Duduk berjarak minimal 1 meter
b. Pusat Kegiatan Keagamaan
1) Menjaga kebersihan dan melakukan desinfeksi
2) Tidak berkegiatan keagamaan secara fisk – berganti menjadi daring
c. Pusat Perbelanjaan
1) Skrining Pengunjung
2) Hindari Berkegiatan secara fisik selama melakukan perbelanjaan.
17
3) Menyediakan tempat cuci tangan dengan air dan sabun atau hand
sanitizer.
4) Menjaga kebersihan dan melakukan disinfeksi pada tempat-tempat
yang mudah dijangkau tangan seperti pegangan tangga, tombol lift,
mesin ATM, meja restoran dll.
d. Institusi Pendidikan
1) Menjaga kebersihan dan melakukan desinfeksi
2) Tidak berkegiatan fisik saat belajar mengajar – berganti menjadi daring
3. Karantina
a. Karantina Rumah
Karantina rumah adalah upaya pembatasan penghuni dalam suatu rumah
beserta isinya yang diduga terinfeksi penyakit dan/atau terkontaminasi untuk
mencegah penyebaran penyakit atau kontaminasi. Masyarakat lain di luar
rumah tersebut harus menghindari berinteraksi langsung dengan penghuni
rumah atau tidak boleh menggunakan/ bersentuhan dengan barang yang
belum didisinfeksi. Apabila masyarakat menjalani karantina rumah maka
harus berkomunikasi per telpon dengan keluarga di luar rumah tersebut
secara periodik, dan meminta dukungan apabila memerukan bantuan.
Karantina rumah dilakukan melalui isolasi diri.
b. Isolasi diri
Isolasi diri dilakukan dengan memantau kondisi kesehatan diri sendiri
dengan menghindari kemungkinan penularan dengan orang-orang sekitar
termasuk keluarga, melaporkan kepada fasyankes terdekat kondisi
kesehatannya. Yang dilakukan saat isolasi diri:
1) Tinggal di rumah dan tidak boleh berinteraksi dengan masyarakat
2) Menggunakan kamar terpisah dari anggota keluarga lain
3) Jika memungkinkan jaga jarak setidaknya 1 meter dari anggota
keluarga lain
4) Menggunakan masker selama isolasi diri
5) Melakukan pengukuran suhu harian dan observasi gejala klinis
18
6) Hindari pemakaian bersama peralatan makan, peralatan mandi dan
linen/sprei.
7) Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
8) Berada di ruang terbuka dan berjemur di bawah sinar matahari setiap
pagi
9) Jaga kebersihan dengan cairan disinfektan
10) Hubungi segera fasyankes jika mengalami perburukan gejala untuk
perawatan lebih lanjut
c. Karantina Fasilitas Khusus
Karantina fasilitas khusus adalah karantina yang dilakukan di fasilitas
khusus yang disediakan oleh otoritas yang berwenang dan didasarkan
kepada orang yang memiliki gejala dan riwayat kontak dengan seseorang
yang positif. Yang termasuk ke dalam daftar orang yang dilakukan karantina
rumah adalah ODP (Orang Dalam Pemantauan): orang yang memiliki gejala
dan kontak serta memiliki hasil tes positif.
Yang dimaksud dengan Karantina Fasilitas Khusus (KFK) sebagai berikut:
1) Karantina dilakukan di Fasilitas yang dikelola pihak berwenang
seperti : Wisma, Hotel, Asrama Haji dan lain-lain yang di fungsikan
sebagai Rumah Sakit Darurat COVID-19.
2) Diawasi oleh Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah setempat
yang dapat terdiri dari Dinkes,Puskesmas,Rumah Sakit,Badan
Penanggulangan Bencana Daerah, TNI/Polri dan lain-lain.
3) Pembiayaan oleh pemerintah dan sumber lain yang sah,
4) Penanggung jawab: Kementerian/Lembaga/Gubernur/Walikota/Bupati
d. Karantina Rumah Sakit
Karantina rumah sakit adalah pembatasan seseorang dalam rumah sakit
yang diduga terinfeksi penyakit dan/atau terkontaminasi sedemikian rupa
untuk mencegah kemungkinan penyebaran penyakit atau kontaminasi.
e. Karantina Wilayah
19
Karantina wilayah adalah pembatasan penduduk dalam suatu wilayah
termasuk wilayah Pintu Masuk beserta isinya yang diduga terinfeksi
penyakit dan/atau terkontaminasi untuk mencegah kemungkinan penyebaran
penyakit atau kontaminasi. Karantina wilayah perlu dipertimbangan untuk
dilakukan di daerah episenter. Pimpinan daerah episenter
bertanggungjawab agar masyarakatnya mengurangi/ melarang melakukan
perjalanan ke luar daerah episentrum. Pimpinan daerah yang bukan
episenter harus menjelaskan kepada masyarakatnya agar tidak memasuki
daerah episenter.
4. Penanganan berdasarkan klasifikasi
Orang
Orang Dalam Pasien Dalam
Tanpa
Klasifikasi Pemantauan Pengawasan Konfirmasi
Gejala
(ODP) (PDP)
(OTG)
Orang tanpa Orang yang Pasien yang Pasien yang
gejala yang memiliki memiliki terinfeksi
memiliki gejala ringan, gejala ringan/ COVID-19
kontak dan sedang/berat dengan hasil
dengan membutuhkan yang memiliki pemeriksaan
Pengertian
kasus positif pemeriksaan. riwayat positif
perjalanan/kon
tak dan
membutuhkan
pemeriksaan.
Penanganan Isolasi diri di Isolasi diri di Ringan: Isolasi Ringan:
rumah rumah diri di rumah Isolasi diri
Sedang: Rawat di Rumah
di RS Darurat Sedang:
Berat: Rawat Rawat di RS
di RS Rujukan Darurat
20
Berat:
Rawat di RS
Rujukan
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
14
12
10
0
Anak Remaja Dewasa Lansia
Laki-laki Series 3
21
Pembahasan : Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat dominan ada pada
agregat dewasa, dengan dominan jenis kelamin laki-laki.
8%
16%
16%
13%
47%
Islam
22
Pembahasan : Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat sebanyak 55 jiwa
menganut agama islam dengan presentase 100%.
4%
16%
24%
36% 15%
6%
2. Pengkajian Klinis
a. Distribusi Penduduk Menurut Tanda dan Gejala
23
Diagram III.5.
Distribusi Responden Menurut Tanda dan Gejala di Lingkungan RT.
02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya, Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat.
( N = 55 Responden )
Demam Batuk/Flu/Sakit Tenggorokan Sesak Nafas
17%
33%
Pembahasan : Masyarakat
50%
di
Diagram III.6.
Distribusi Responden Menurut Riwayat Perjalanan di Lingkungan RT.
02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya, Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat.
( N = 55 Responden )
100%
24
dengan kasus covid-19, namun masih terdapat 3,6%
masyarakat yang pergi ke daerah dengan kasus covid-19.
Diagram III.7.
Distribusi Responden Menurut Riwayat Kontak di Lingkungan RT. 02 /
RW. O5 Kel.Ratu Jaya, Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat.
( N = 55 Responden )
Diagram III.8.
Distribusi Responden Menurut Pengetahuan dan Persepsi tentang
Bahaya Covid-19 di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya, Kec.
Cipayung, Depok, Jawa Barat.
( N = 55 Responden )
6%
25
Pembahasan : Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat sebanyak 48%
menganggap bahwa keadaan saat ini merupakan situasi yang
berbahaya tetapi masih dapat dicegah.
Diagram III.9.
Distribusi Responden Menurut Pengetahuan dan Persepsi tentang
Gerakan #dirumahaja di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat.
( N = 55 Responden )
Mendukung gerakan #dirumahaja Tidak memiliki pendapat dan hanya ikut-ikutan
Tidak mendukung gerakan #dirumahaja
10%
8%
82%
26
Diagram III.10.
Distribusi Responden Menurut Pengetahuan dan Persepsi tentang
Penyemprotan Disinfektan di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu
Jaya, Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat.
( N = 55 Responden )
Penyemprotan disinfektan dapat mencegah covid-19 Penyemprotan tidak memiliki pengaruh
Tidak tau kegunaan penyemprotan disinfektan
12%
17%
71%
Diagram III.11.
Distribusi Responden Menurut Pengetahuan dan Persepsi tentang Tanda
dan Gejala Covid-19 di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat.
( N = 55 Responden )
Mengetahui tanda dan gejala covid-19 Ragu tentang tanda dam gejala covid-19
Tidak mengetahui tanda dan gejala covid-19
8%
30%
62%
27
Pembahasan : Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat masih ada yang belum
mengetahui tanda dan gejala covid-19 dengan presentase
8%.
Diagram III.12.
Distribusi Responden Menurut Pengetahuan dan Persepsi tentang
Penyebaran Covid-19 di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat.
( N = 55 Responden )
Penyebaran covid-19 melalui percikan air liur Penyebaran covid-19 akan menetap di udara
Tidak mengetahui penyebaran covid-19
9%
13%
78%
28
Diagram III.13.
Distribusi Responden Menurut Pengetahuan dan Persepsi tentang Orang
Tanpa Gejala (OTG) di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat.
( N = 55 Responden )
Orang yang tidak menunjukkan gejala artinya bebas covid-19
Orang yang tidak menunjukkan gejala ada kemungkinan covid-19
Tidak mengetahui apa itu OTG
10% 10%
80%
Diagram III.14.
Distribusi Responden Menurut Pengetahuan dan Persepsi tentang Orang
Dalam Pemantauan (ODP) di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu
Jaya, Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat.
( N = 55
Orang yang mengalami demem (>38 C) atau riwayat demam, memiliki gejala seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk
dan memiliki riwayat berpergian atau kontak langsung dengan kasus positif covid-19
Responden
Orang tanpa gejala namun memiliki riwayat kontak atau berpergian dengan kasus positif covid-19 )
Tidak mengetahui apa itu ODP
7%
23%
29
70%
Pembahasan : Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat Sebagian besar sudah
menganggap orang tanpa gejala tetapi memiliki kontak atau
pergi ke daerah dengan kasus covid-19 dengan presentase
70%.
Diagram III.15.
Distribusi Responden Menurut Pengetahuan dan Persepsi tentang Pasien
Dalam Pengawasan (PDP) di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu
Jaya, Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat.
( N = 55 Responden )
30
Tidak mengetahui
Orang yang hanya
mengalami
apa
memiliki
itu
demam
PDP
gejala
(> demam,
38 C) atau
batuk/pilek/sakit
riwayat demam,tenggorokan
memiliki gejala
dan memiliki
seperti pilek/sakit
riwayat berpergian
tenggorokan/batuk
atau kontak
atau dengan
langsung dengan
infeksi
kasus
saluran
covid-19
pernafasan akut (ISPA) yang membutuhkan perawatan rumah sakit dan memiliki riwayat
berpergian atau kontak langsung den
12%
15%
74%
4. Perilaku Masyarakat
31
a. Distribusi Penduduk Menurut Perilaku Mencuci Tangan
Diagram III.16.
Distribusi Responden Menurut Perilaku Mencuci Tangan di Lingkungan
RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya, Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat.
( N = 55 Responden )
Mencuci Tangan
Sering Jarang Tidak Pernah
10%
90%
Pembahasan :
Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat semuanya sudah
melakukan perilaku mencuci tangan, walaupun masih
Diagram III.17.
Distribusi Responden Menurut Perilaku Memakai Masker di
Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya, Kec. Cipayung, Depok,
Jawa Barat.
( N = 55 Responden )
Memakai Masker
Sering Jarang Tidak Pernah
7%
93%
32
Pembahasan : Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat semuanya sudah
melakukan perilaku memakai masker jika keluar rumah,
namun masih terdapat 7% masyarakat yang jarang
melakukannya.
Diagram III.18.
Distribusi Responden Menurut Perilaku Etika Bersin dan Batuk di
Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya, Kec. Cipayung, Depok,
Jawa Barat.
( N = 55 Responden )
Etika Bersin & Batuk
Sering Jarang Tidak Pernah
6%
17%
78%
Pembahasan :
Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat Sebagian besar sudah
Diagram III.19.
Distribusi Responden Menurut Perilaku Membersihkan Benda dengan
Disinfektan di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya, Kec.
Cipayung, Depok,
Membersihkan dengan Disinfektan Jawa Barat.
Sering Jarang Tidak Pernah ( N = 55
12% Responden )
50%
33
39%
Pembahasan : Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat setengahnya yakni
sekitar 50% sudah sering membersihkan benda rumah
tangga dengan disinfektan.
Diagram III.20.
Distribusi Responden Menurut Perilaku Kontak Fisik dengan Orang
Lain di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya, Kec. Cipayung,
Depok, Jawa Barat.
( N = 55 Responden )
Kontak Fisik
Sering Jarang Tidak Pernah
3%
30%
68%
34
Diagram III.21.
Distribusi Responden Menurut Perilaku Mengkonsumsi Vitamin dan
Makanan Bergizi di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya, Kec.
Cipayung, Depok, Jawa Barat.
( N = 55 Responden )
4%
48%
48%
Pembahasan :
Diagram III.22.
Distribusi Responden Menurut Perilaku Menyentuh Wajah di
Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya, Kec. Cipayung, Depok,
Jawa Barat.
( N = 55 Responden )
menyentuh wajah
Sering Jarang Tidak Pernah
10%
32%
58%
35
Pembahasan : Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat masih terdapat 10%
masyarakat yang sering menyentuh wajahnya, entah hidung,
mulut, ataupun mata.
Diagram III.23.
Distribusi Responden Menurut Perilaku Tidak Keluar Rumah di
Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya, Kec. Cipayung, Depok,
Jawa Barat.
( N = 55 Responden )
Tidak Keluar Rumah
Sering Jarang Tidak Pernah
9%
28%
63%
Pembahasan :
Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat sudah Sebagian
masyarakat yakni 63% yang jarang keluar rumah, jika
keadaan tidak terlalu mendesak.
36
Diagram III.24.
Distribusi Responden Menurut Perilaku Ibadah di Luar Rumah di
Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya, Kec. Cipayung, Depok,
Jawa Barat.
( N = 55 Responden )
Ibadah di Luar Rumah
Sering Jarang Tidak Pernah
9%
18%
73%
Pembahasan :
Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat sudah Sebagian besar
melakukan ibadah di dalam rumah, karena hanya 9% yang
tidak pernah ibadah di dalam rumah.
Diagram III.25.
Distribusi Responden Menurut Perilaku Menghindari Kerumunan di
Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya, Kec. Cipayung, Depok,
Jawa Barat.
( N = 55 Responden )
Menghindari Kerumunan
Sering Jarang Tidak Pernah
2%
29%
69%
37
menerapkan sistem untuk menjaga jarak, karena sudah
sebagian besar masyarakat menghindari kerumunan.
5. Aktivitas Masyarakat
a. Distribusi Penduduk Menurut Aktivitas Masyarakat
Diagram III.26.
Distribusi Responden Menurut Aktivitas Masyarakat di Lingkungan
RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya, Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat.
( N = 55 Responden )
15%
27%
16%
12%
31%
38
6. Sumber Informasi Masyarakat
a. Distribusi Penduduk Menurut Sumber Informasi Masyarakat
Diagram III.27.
Distribusi Responden Menurut Sumber Informasi Masyarakat di
Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya, Kec. Cipayung, Depok,
Jawa Barat.
( N = 55 Responden )
25%
59%
12%
4%
39
covid-19
b. 2,3% responden tidak
menghindari
kerumunan dan masih
suka berkumpul
c. 2,9% responden masih
melakukan kontak fisik
dengan orang lain
(bersalaman)
d. 5,5% responden tidak
melakukan etika batuk
dan bersin
menggunakan lengan
baju/tisu
e. 10,1% responden
jarang mencuci tangan
setelah dari luar rumah
f. 10,2% responden masih
menyentuh bagian
wajah seperti hidung,
mata dan mulut saat
tangan kotor
g. 11,9% responden tidak
pernah membersihkan
barang-barang dengan
disinfektan
h. 5,8% responden
mengatakan situasi
covid-19 saat ini tidak
40
berbahaya
a. 10% responden tidak Ketidakefektifan Sumber Daya Tidak
mendukung gerakan Pemeliharaan Kesehatan Cukup
#dirumahaja (Pengetahuan dan
b. 16,8% responden Sosial)
menganggap
penyemprotan
disinfektan tidak
memiliki pengaruh
besar terhadap covid-19
dan 11,9% responden
tidak pernah
membersihkan barang-
barang dengan
disinfektan
c. 6,8% responden masih
jarang yang memakai
masker ketika ingin
keluar rumah
d. 48,2% responden
jarang mengkonsumsi
vitamin dan makanan
bergizi serta 4,1%
responden tidak pernah
mengkonsumsi vitamin
dan makanan bergizi
e. 27,8% responden masih
keluar rumah ketika ada
kepentingan mendesak
yang sebenarnya
41
mengharuskan untuk
tetap #dirumahaja
a. 28,8% responden masih Defisiensi Pengetahuan Kurang Informasi
ragu dengan tanda
gejala covid-19 dan
7,7% responden tidak
tahu tanda gejala covid-
19 seperti apa
b. 12,9% responden masih
menjawab bahwa
penyebaran covid-19
menetap di udara dan
9,3% responden tidak
tahu cara penyebaran
covid-19
c. 9,7% responden
mengatakan OTG
berarti bebas covid-19
dan 10,3% responden
tidak tahu apa itu OTG
d. 70% responden
mengatakan ODP
adalah orang yang tidak
memiliki gejala covid-
19 dan 7,4% tidak tahu
apa itu ODP
e. 14,8% responden masih
menjawab salah ketika
ditanya mengenai PDP
dan 11,7% responden
42
tidak tahu apa itu PDP
f. 16,8% responden
mengatakan
penyemprotan
disinfektan tidak
memiliki pengaruh apa-
apa dan 12,4%
responden tidak tahu
manfaat disinfektan
Diagnosa 1 :
43
(bersalaman).
2. Kemungkinan 2 1/2 x 2 = 1 Kemungkinan
masalah dapat masalah dapat diubah
diubah sebagian karena
10,1% responden
Mudah = 2
masih jarang mencuci
Sebagian = 1 tangan setelah dari
44
=2 menghindari
kerumunan dan masih
Tidak perlu
suka berkumpul dan
segera ditangani
5,8% responden
=1
mengatakan situasi
masalah tidak covid-19 saat ini
dirasakan = 0 tidak berbahaya
5. Total Skor 4 2/3
Diagnosa 2 :
Aktual = 3 penyemprotan
disinfektan tidak
memiliki pengaruh
besar terhadap covid-
19 dan 11,9%
responden tidak
pernah membersihkan
barang-barang
dengan disinfektan
2. Kemungkinan 2 2/2 x 2 = 2 Kemungkinan
45
masalah dapat masalah dapat diubah
diubah mudah karena hanya
10% responden tidak
Mudah = 2
mendukung gerakan
Sebagian = 1 #dirumahaja dan
46
masalah tidak sebenarnya
dirasakan = 0 mengharuskan untuk
tetap #dirumahaja
5. Total Skor 4
Diagnosa 3 :
47
covid-19
Potensial masalah 1 2/3 x 1 = 2/3 Potensial masalah
dapat dicegah dapat dicegah cukup,
3.
dapat dilihat dari
Tinggi = 3
9,7% responden
Cukup = 2 mengatakan OTG
dirasakan = 0 PDP
16,8% responden
mengatakan
48
penyemprotan
disinfektan tidak
memiliki pengaruh
apa-apa dan 12,4%
responden tidak tahu
manfaat disinfektan
5. Total Skor 4 2/3
Prioritas Masalah
No Diagnosa Keperawatan
49
cenderung Setelah dilakukan adalah penyuluhan kesehatan faktor yang
beresiko intervensi partnership mengenai Covid-19, me-
terkait Covid- keperawatan dan penyebaran Covid-19, nyebabkan
19 dengan penyuluhan pendidikan dan perilaku perilaku
berhubungan kesehatan terkait kesehatan pencegahan yang masyarakat
dengan Covid-19 pada (memberikan dapat dilakukan untuk RT.02 /
Kurang masyarakat video edukasi menghindari Covid-19 RW.05 Kel.
Pemahaman RT.02/RW.05 Kel. Covid-19) melalui video. Ratu Jaya,
pada Ratu Jaya, Kec. 2. Menganjurkan dan Kec.
Masyarakat di Cipayung, Depok mendorong Cipayung,
RT.02/RW.05 melalui proses masyarakat untuk Depok terkait
Kel. Ratu penyebaran video meningkatkan perilaku kejadian
Jaya, Kec. edukasi tentang kesehatan: Covid-19
Cipayung, pengetahuan dan a. Mencuci tangan 2. Terjadi
Depok. tindakan hingga bersih peningkatan
pencegahan, dengan 6 langkah perilaku
diharapkan perilaku menggunakan secara
kesehatan sabun signifikan
masyarakat akan b. Menghindari tentang
lebih baik dan menyentuh wajah pencegahan
mengurangi resiko menggunakan Covid-19
terhadap tindakan tangan 3. Terbin
yang dapat c. Melakukan etika a hubungan
mencegah batuk dan bersin baik antar
Afektif
terjadinya Covid- sesuai dengan masyarakat
19. anjuran Kementrian untuk
Kesehatan meningkat-
d. Membersihkan kan perilaku
Tujuan Khusus : peralatan rumah dalam
50
perilaku menggunakan Covid-19
kesehatan disinfektan
masyarakat 3. Mendorong
mengenai masyarakat untuk
kebersihan tidak berkerumun
tangan dengan dengan masyarakat
cara cuci tangan lain serta mendorong
6 langkah masyarakat untuk
dengan sabun. tidak melakukan
2. Meningkatkan kontak secara fisik
perilaku seperti berjabat tangan
kesehatan atau berpelukan.
masyarakat
mengenai etika
batuk dan bersin
yang baik untuk
menghindari
penularan virus
Covid-19.
3. Meningkatkan
perilaku
kesehatan
masyarakat
mengenai
kebersihan
tangan untuk
tidak menyentuh
mata, hidung,
dan mulut.
51
Psikomotor
52
hal yang terjadi saat masyarakat untuk terkait
ini dan mencari mencari informasi perilaku
informasi tentang mengenai Orang masyarakat
kejadian Covid-19. Dalam Pemantauan RT.02 / Afektif
pemahaman Covid-19
proses terkait
penyebaran informasi
covid-19 tentang
2. Meningkatkan terkait
perilaku Covid-19
masyarakat
untuk mencari
informasi dan
pemahaman
terkait klasifikasi Psikomotor
Orang Tanpa
Gejala (OTG),
Orang Dalam
53
Pemantauan
(ODP), Pasien
Dalam
Pengawasan
(PDP) dalam
Covid-19
Tidak Cukup Ratu Jaya, Kec. Covid-19) melalui video. RW.05 Kel.
54
Kec. diharapkan terhindar dari virus 2. Terjadi
pemerintah mendorong
55
2. Meningkatkan tali rantai penyebaran
kesadaran Covid-19
masyarakat
mengenai
kesehatan untuk
menggunakan
APD seperti
masker jika ingin
keluar rumah
ketika sangat
penting dan
mendesak
3. Meningkatkan
kesadaran
masyarakat
mengenai
kesehatan untuk
mengkonsumsi
vitamin dan
makanan bergizi
untuk sistem
imunitas tubuh
56
Psikomotor
57
BAB IV
58
Kec. Cipayung, Depok
4. Melakukan pengkajian
terkait Persepsi,
Sabtu, Pengetahuan, dan Perilaku
59
grup.
2. Defisiensi Pengetahuan Rabu, 1. Melakukan izin kepada
terkait Covid-19 pihak RT.02 / RW.05, Kel.
29/04/2020
berhubungan dengan Ratu Jaya, Kec. Cipayung,
Kurang Informasi pada Depok yakni kepada Ketua
Masyarakat di RT.02 / RT untuk melakukan
RW.05 Kel. Ratu Jaya, pengkajian serta
Kec. Cipayung, Depok. pengambilan data kepada
masyarakat sebagai tugas
kuliah
2. Melakukan kerjasama serta
Kamis,
survey dengan pihak RT.02
30/04/2020 / RW.05, Kel. Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok
untuk mendata masyarakat
mana saja yang bisa
dilakukan pengkajian serta
pengambilan data dengan
jumlah 15 KK
Jum’at, 3. Melakukan pengkajian data
demografi dan geografis
01/05/2020
kepada masyarakat RT.02 /
RW.05, Kel. Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok
4. Melakukan pengkajian
terkait Persepsi,
Sabtu, Pengetahuan, dan Perilaku
kepada masyarakat RT.02 /
02/05/2020
RW.05, Kel. Ratu Jaya,
60
Kec. Cipayung, Depok
5. Melakukan penyuluhan
Sabtu,
kesehatan kepada
09/05/2020 masyarakat RT.02 /
RW.05, Kel. Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok
terkait permasalahan
Covid-19 mengenai
pengetahuan serta
pemahaman tentang hal
yang terjadi saat ini untuk
memiliki keinginan
mencari informasi tentang
kejadian Covid-19 agar
bisa menjadi lebih waspada
61
Sumber Daya Tidak RT untuk melakukan
Cukup (Pengetahuan dan pengkajian serta
Sosial) pada Masyarakat pengambilan data kepada
di RT.02 / RW.05 Kel. masyarakat sebagai tugas
Ratu Jaya, Kec. kuliah
Cipayung, Depok. 2. Melakukan kerjasama serta
survey dengan pihak RT.02
Kamis, / RW.05, Kel. Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok
30/04/2020
untuk mendata masyarakat
mana saja yang bisa
dilakukan pengkajian serta
pengambilan data dengan
jumlah 15 KK
3. Melakukan pengkajian data
62
09/05/2020 terkait permasalahan
Covid-19 mengenai tahap
penyebaran virus Covid-19
serta informasi agar
masyarakat mampu dan
lebih peduli terhadap
dirinya dan lingkungan
untuk selalu melakukan
tindakan memelihara
kesehatan agar terhindar
dari permasalahan Covid-
19 melalui video edukasi.
6. Melakukan evaluasi kepada
masyarakat RT.02 /
Rabu, RW.05, Kel. Ratu Jaya,
63
IV.2. EVALUASI KEPERAWATAN
Berdasarkan hasil dari pengisian kuesioner yang sudah saya disebarkan, saya
mendapatkan data bahwa masyarakat di lingkungan RT.02 / RW.05 Kel. Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat bahwa rata-rata masyarakat disini sudah
mengetahui secara garis besar informasi serta pengetahuan terkait coronavirus (covid-
19) maupun pencegahan yang dilakukan dengan semua sudah menggunakan masker
jika keluar rumah dan sudah cuci tangan jika dari luar rumah namun masih beberapa
tidak mengetahui cuci tangan yg baik dan benar dan tidak menerapkan social
distancing karena masih banyak masyarakat di lingkungan ini masih berkerja diluar
rumah karena tidak ada penerapan WFH. Dan terdapat beberapa masyarakat yang
masih kurang paham serta kurang menerapkan perilaku pencegahan tersebut. Berikut
beberapa dokumentasi atas evaluasi yang sudah dilakukan :
64
65
66
BAB V
KESIMPULAN
Coronavirus merupakan virus yang awal mula munculnya dari pasar seafood
yang berada di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok dan sekarang telah menyebar
ke seluruh Dunia termasuk Indonesia (Huang, et.al, 2020). Coronavirus (covid-19)
akan menyerang sistem pernapasan manusia yang dapat menyebabkan infeksi saluran
nafas, sehingga menyebabkan gangguan ringan seperti batuk dan flu, infeksi paru-
paru, dan gangguan yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome
(MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) bahkan bisa menyebabkan
kematian. Coronavirus memiliki 3 gejala khas yakni demam, batuk kering dan sesak
napas. Jika memiliki gejala tersebut segera ke fasilitas kesehatan untuk dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut (Channel News Asia, 2020).
Saat ini, coronavirus sudah terjadi di 65 negara di Dunia dengan total 3.584.174
jiwa yang positif, 1.167.991 jiwa sudah berhasil dipulihkan dan dinyatakan sembuh
serta dengan jumlah 251.580 jiwa yang meninggal dunia. Angka ini semakin hari
semakin bertambah, jumlah jiwa yang meninggal pun semakin bertambah jika tidak
segera di atasi. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan sebagai pencegahan
mulai dari cuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, menjaga jarak aman 1
meter dengan orang lain terlebih yang batuk-batuk serta bersin-bersin, serta
mengikuti anjuran untuk tetap melakukan aktivitas #dirumahaja.
67
DAFTAR PUSTAKA
Channel News Asia. 2020. Wabah virus Wuhan: 15 pekerja medis terinfeksi, 1 dalam
kondisi kritis. Diakses pada tanggal 05 Mei 2020. Pada link berikut:
https://www.channelnewsasia.com/news/asia/wuhanpneumonia-outbreak-health-
workers-coronavirus-12294212
Huang, C., Wang, Y., Li, X., Ren, L., Zhao, J., Zan, g Li., Fan, G., dll. (2020).
Gambaran klinis dari pasien yang terinfeksi virus corona novel 2019 di Wuhan,
Cina. Lancet. Diakses pada tanggal 05 Mei 2020.
WHO. (2020). Pernyataan Direktur Jenderal WHO pada briefing media pada 2019-
nCov pada 11 Februari 2020. Diakses pada tanggal 05 Mei. Pada link berikut :
https://www.who.int/dg/speeches/detail/who-director-generals-komentar-at-the-
media-briefing-on-2019-ncov-on-11-februari- 2020
Wang, Z., Qiang, W., Ke, H. (2020). Buku Pegangan Kontrol Pneumonia 2019-nCoV
dan Pencegahan. Hubei Sains dan Technologi Press. Cina
68
Lampiran
Lampiran 1. Kuesioner
Wassalamu’alaikum wr.wb.
1. Data Demografi
a. Nama
b. Usia
c. Jenis Kelamin
d. Pendidikan Terakhir
e. Pekerjaan
f. Agama
g. Domisili
h. Nama Kepala Keluarga
i. No. Hp (WhatssApp)
69
2. Persepsi Masyarakat Terhadap Covid-19
a. Bagaimana pandangan anda mengenai bahaya virus covid-19?
1) Situasi saat ini serius dan tidak boleh diremehkan
2) Situasi sekarang sudah gawat darurat
3) Penyebaran covid-19 ini bukan ancaman, dibesar-besarkan atau tidak
tahu
b. Perilaku pencegahan yang sudah anda lakukan untuk menghindari
penyebaran covid-19 (Pilihlah jawaban berikut, boleh lebih dari 1)
1) Menjaga kekebalan tubuh/meningkatkan sistem imunitas
2) Sering mencuci tangan
3) Bekerja, belajar dan beribadah dari rumah
4) Menghindari salaman atau bersentuhan fisik
5) Mencoba untuk tidak menyentuh muka
6) Memborong masker, sembako dan barang lainnya
7) Tetap bersalaman dengan alasan budaya
8) Menganggap saat ini liburan
9) Menggunakan masker (alat pelindung diri) saat keluar rumah
c. Bekerja/Belajar dari rumah
1) Saya pelajar/mahasiswa yang diberikan kesempatan untuk belajar
dirumah
2) Saya bekerja, namun diberi kesempatan untuk bekerja di rumah
3) Saya tidak diberi kesempatan bekerja dirumah, walaupun sebenarnya
saya bisa bekerja dari rumah
4) Saya tidak bekerja dari rumah, karena pekerjaan saya tidak
memungkinkan untuk bekerja dirumah
5) Saya tetap bekerja diluar. Jika saya tidak bekerja diluar, maka saya tidak
mempunyai penghasilan
d. Apa yang sudah anda lakukan untuk meningkatkan dan menjaga sistem
imuntas tubuh? (Boleh pilih lebih dari 1)
1) Konsumsi gizi seimbang
70
2) Aktifitas fisik/senam ringan
3) Istirahat cukup
4) Mengkonsumsi suplemen vitamin
5) Tidak merokok
6) Mengendalikan penyakit penyerta (seperti diabetes mellitus, hipertensi,
kanker)
e. Perilaku anda dalam hal beribadah
1) Beribadah dirumah sendiri
2) Saya tetap pergi ke rumah ibadah
f. Efek yang anda rasakan dalam gerakan #dirumahaja
1) Batal pergi ke acara-acara yang sudah direncanakan sebelumnya
2) Tetap pergi kalau acaranya sangat penting
3) Tetap pergi seperti biasanya
g. Anda mendapat informasi covid-19 dari (boleh pilih lebih dari 1)
1) Media sosial
2) Media online
3) Situs resmi pemerintah
4) Televisi
5) WhatsApp
3. Pengetahuan Masyarakat Terhadap covid-19
a. Bagaimana pengetahuan anda tentang gejala covid-19?
1) Saya tidak tahu gejala-gejala covid-19
2) Saya masih ragu tentang gejala-gejala covid-19
3) Saya mengetahui gejala-gejala covid-19
b. Bagaimana pendapat anda tentang orang positif covid-19 tanpa gejala?
1) Saya menganggap orang yang tidak menunjukkan gejala berarti bebas
covid-19
2) Saya menganggap orang yang tidak menunjukkan gejala ada
kemungkinan positif terinfeksi covid-19
3) Saya tidak tahu
71
c. Apa yang anda ketahui dari ODP (Orang Dalam Pemantauan)?
1) Orang yang mengalami demam (≥38oC) atau riwayat demam, memiliki
gejala seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk dan memliki riwayat
berpergian atau berkontak langsung dengan kasus positif covid-19
2) Orang tanpa gejala namun memiliki riwayat kontak atau berpergian
dengan kasus positif covid-19
3) Saya tidak tahu
d. Apa yang anda ketahui dari PDP (Pasien Dalam Pengawasan)
1) Orang yang mengalami demam (≥38oC) atau riwayat demam, memiliki
gejala seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk atau dengan Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA) yang membutuhkan perawatan rumah sakit dan
memliki riwayat berpergian atau berkontak langsung dengan kasus
positif covid-19.
2) Orang yang hanya mempunyai gejala sepeti demam, pilek/sakit
tenggorokan/batuk dan memiliki riwayat berpergian atau kontak
langsung dengan kasus positif covid-19.
3) Saya tidak tahu
72
Lampiran 2. Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
KESEHATAN MATRA
CORONAVIRUS (COVID-19)
Disusun Oleh :
TAHUN 2020
73
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
CORONAVIRUS (COVID-19)
A. Latar Belakang
Tahun 2020 merupakan tahun yang sangat mengkhawatirkan untuk Dunia,
karena di tahun ini banyak sekali terjadi permasalahan serta bencana yang
salah satunya adalah muncul wabah virus yang memakan banyak korban jiwa.
Virus ini berawal dari pasar seafood yang berada di Kota Wuhan, Provinsi
Hubei, Tiongkok dan telah menyebar ke seluruh Dunia termasuk Indonesia
(Huang, et.al, 2020). World Health Organization (WHO) menyebutkan virus
ini dikenal dengan sebutan Coronavirus (covid-19) karena virus ini muncul
pertama kali di penghujung tahun 2019 yang lebih tepatnya Desember, 2019).
Coronavirus atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-
CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan manusia yang dapat
menyebabkan infeksi saluran nafas, sehingga menyebabkan gangguan ringan
seperti batuk dan flu, infeksi paru-paru, dan gangguan yang lebih serius
seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
74
Respiratory Syndrome (SARS) bahkan bisa menyebabkan kematian (Channel
News Asia, 2020).
Coronavirus awalnya hanya menginfeksi hewan dan bersirkulasi pada
hewan. Namun, ternyata coronavirus menyebabkan jumlah besar penyakit
pada hewan seperti babi, sapi, kuda, kucing dan ayam ditransmisikan dari
hewan ke manusia. Hewan yang memiliki peran besar dengan kejadian
coronavirus adalah kelelawar, tikus bambu, unta dan musang yang merupakan
host dan sumber utama untuk Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS) (PDPI, 2020). Awalnya virus
akan masuk ke sel host, kemudian mereka akan menempel di saluran
pernafasan dan melakukan replikasi melalui sintesis virus RNA yang nantinya
akan menyebar ke saluran pernafasan bawah. Virus ini akan mengalami masa
inkubasi sekitar 3-7 hari yang nantinya akan menimbulkan gejala khas
coronavirus seperti demam (suhu tubuh ≥ 38° Celsius), batuk kering (sebagian
berdahak) atau nyeri tenggorokan dan sesak napas (takipneu : frekuensi nafas
> 30x/ menit) sekitar 2-14 hari setelah terkontaminasi oleh individu yang
positif covid-19.
B. Tujuan
1) Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan masyarakat dapat
mengetahui informasi terkait coronavirus (covid-19) mulai dari definisi,
prevalensi coronavirus (covid-19) di Dunia dan Indonesia, klasifikasi
penderita coronavirus (covid-19), tanda dan gejala coronavirus (covid-
19), patofisiologi coronavirus (covid-19), penyebaran coronavirus
(covid-19), diagnosis coronavirus (covid-19), pencegahan coronavirus
(covid-19), sampai dengan penanganan coronavirus (covid-19).
2) Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan diharapkan
masyarakat mampu:
75
a) Menjelaskan Kembali Definisi Corona Virus (Covid-19)
b) Menyebutkan Klasifikasi Penderita Corona Virus (Covid-19
c) Menjelaskan Kembali Patofisiologi Corona Virus (Covid-19)
d) Menyebutkan Manifestasi Klinis Corona Virus (Covid-19)
e) Menjelaskan Kembali Penyebaran Corona Virus (Covid-19)
f) Menjelaskan Kembali Diagnosisi Corona Virus (Covid-19)
g) Mengetahui Cara Pencegahan Corona Virus (Covid-19)
h) Mengetahui Cara Penanganan Corona Virus (Covid-19)
C. Materi :
(Terlampir)
D. Metode :
1) Memberikan Video Edukasi via Online
2) Berdiskusi
3) Tanya jawab
E. Media :
1) Video
2) Handphone untuk melihat video
F. Setting tempat
Tidak ada setting tempat dalam Pendidikan Kesehatan kali ini, karena semua
dilakukan di rumah masing-masing dengan Gerakan #dirumahaja.
G. Pengorganisasian
1) Moderator : Adelia Putri Fitriansyah
2) Penyuluh : Adelia Putri Fitriansyah
3) Fasilitator : Adelia Putri Fitriansyah
4) Observer : Adelia Putri Fitriansyah
76
Pembagian Tugas
1) Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal sampai
akhir
2) Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
3) Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
4) Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
H. Strategi Pelaksanaan
77
atau belum
2. Rencana tindak lanjut
untuk di rumah
3. Mengucapkan salam
I. Evaluasi
Masyarakat Mengajukan beberapa pertanyaan :
1) Bagaimana cara cuci tangan yang baik dan benar?
2) Apakah dengan berjemur dapat menghilangkan coronavirus (covid-19)
3) Apakah seseorang yang dikatakan Orang Dalam Pemantauan (ODP)
harus di rawat di RS?
78
Lampiran
MATERI PENYULUHAN
A. Definisi
Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan
penyakit pada hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui
menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek
hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS)
dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru
yang ditemukan menyebabkan penyakit COVID-19 (WHO, 2019).
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2
(SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit
karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan
gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga
kematian (Channel News Asia, 2020).
B. Klasifikasi Penderita
1) Orang Tanpa Gejala (OTG)
Orang Tanpa Gejala (OTG) merupakan istilah yang digunakan untuk
orang yang positif terinfeksi virus corona namun tidak mengalami gejala
atau gejalanya sangat ringan. OTG tetap harus melakukan isolasi mandiri
di rumah selama 14 hari, dipantau melalui telepon oleh petugas pemantau,
dan melakukan kontrol setelah 14 hari isolasi mandiri.
2) Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
merupakan definisi yang digunakan untuk mengelompokkan individu
berdasarkan:
a) Gejala demam dan/atau gangguan pernapasan
79
b) Riwayat perjalanan ke daerah pandemi infeksi virus Corona atau
tinggal di daerah tersebut selama 14 hari terakhir sebelum gejala
timbul
c) Riwayat kontak dengan orang yang terinfeksi atau diduga terinfeksi
COVID-19 dalam 14 hari terakhir sebelum gejala timbul
3) Suspect
Ketika Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ternyata memiliki riwayat
kontak yang diyakini dengan orang positif covid-19, maka orang itu
masuk dalam kategori suspect. Istilah suspect merujuk pada orang yang
sudah menunjukkan gejala corona. Mereka diduga kuat sudah melakukan
kontak dekat dengan pasien positif corona.
D. Patofisiologi
Coronavirus menginfeksi hewan dan bersirkulasi pada hewan. Coronavirus
menyebabkan jumlah besar penyakit pada hewan dan kemampuannya
menyebabkan penyakit berat pada hewan seperti babi, sapi, kuda, kucing dan
ayam. Coronavirus disebut dengan virus zoonotik yaitu virus yang
80
ditransmisikan dari hewan ke manusia. Banyak hewan pembohong yang dapat
membawa pathogen, dan sebagai vektor untuk penyakit menular tertentu.
Kelelawar, tikus bambu, unta dan musang merupakan host yang biasa
ditemukan untuk Coronavirus. Coronavirus pada kelelawar merupakan
sumber utama untuk Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle
East Respiratory Syndrome (MERS) (PDPI, 2020).
E. Manifestasi Klinis
Gejala-gejala COVID-19 yang paling umum menyerupai gejala flu, yaitu
demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, sakit kepala dan rasa lelah.
Beberapa pasien mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat,
pilek, sakit tenggorokan atau diare, Gejala-gejala yang dialami biasanya
bersifat ringan dan muncul secara bertahap. Secara umum terdapat 3 gejala
yang menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu:
1) Demam (suhu tubuh ≥ 38° Celsius)
2) Batuk kering (sebagian berdahak) atau nyeri tenggorokan
3) Sesak napas (takipneu : frekuensi nafas > 30x/ menit)
F. Cara Penyebaran
Seseorang dapat terkontaminasi oleh coronavirus bisa dengan berbagai
macam penyebaran, yaitu :
1) Menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita covid-19
batuk atau bersin.
2) Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu
setelah menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita covid-
19.
3) Kontak jarak dekat dengan penderita covid-19.
81
G. Diagnosis
1) Pemeriksaan radiologi: foto toraks, torak CT-scan, torak USG. Pada
pencitraan dapat menunjukkan: opasitas bilateral, persetujuan
subsegmental, lobar atau kolaps paru atau nodul,tampilan ground glass.
2) Pemeriksaan spesimen saluran napas atas dan bawah. Saluran napas atas
dengan swab tenggorok (nasofaring dan orofaring)· Saluran napas
bawah, dahak, bilasan bronkus, BAL, bila menggunakan endotrakeal
tube dapat terdiri dari aspirat endotrakeal
3) Bronkoskopi
4) Pungsi pleura sesuai kondisi
5) Pemeriksaan kimia darah. Biakan mikroorganisme dan uji kepekaan dari
bahan saluran napas (dahak, bilasan bronkus,cairan pleura) dan darah
(kultur darah untuk bakteri dilakukan, idealnya sebelum terapiantibiotik.
Namun, jangan menunggu terapi antibiotik dengan menunggu hasil
kultur darah.
6) Pemeriksaan feses dan urin.
7) Rapid test sebagai penyaring
8) Swab test atau tes PCR (polymerase chain reaction) untuk mendeteksi
virus Corona di dalam dahak
H. Pencegahan
1) Seringlah mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun, atau
cairan antiseptik berbahan dasar alkohol.
2) Jaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang yang batuk-batuk atau bersin-
bersin.
3) Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) jika memang diharuskan untuk
keluar rumah karena ada sesuatu hal yang penting.
4) Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut. Karena, tangan menyentuh
berbagai permukaan benda dan virus penyakit ini dapat tertempel di
82
tangan. Tangan yang terkontaminasi dapat membawa virus ini ke mata,
hidung atau mulut, yang dapat menjadi titik masuk virus ini ke tubuh.
5) Pastikan individu dan orang-orang di sekitar mengikuti etika batuk dan
bersin. Karena, percikan dapat menyebarkan virus.
6) Tetaplah tinggal di rumah jika merasa kurang sehat. Jika demam, batuk
dan kesulitan bernapas, segeralah cari pertolongan medis dan tetap
memberitahukan kondisi terlebih dahulu.
7) Tetap ikuti informasi terbaru tentang covid-19 (kota atau daerah di mana
covid-19 menyebar luas).
I. Penanganan
Orang
Orang Pasien
Dalam
Tanpa Dalam
Klasifikasi Pemantaua Konfirmasi
Gejala Pengawasan
n
(OTG) (PDP)
(ODP)
Orang tanpa Orang yang Pasien yang Pasien yang
gejala yang memiliki memiliki terinfeksi
memiliki gejala gejala ringan/ COVID-19
kontak ringan, dan sedang/berat dengan
dengan kasus membutuhk yang hasil
positif an memiliki pemeriksaa
Pengertian
pemeriksaa riwayat n positif
n. perjalanan/ko
ntak dan
membutuhka
n
pemeriksaan.
Penanganan Isolasi diri di Isolasi diri Ringan: Ringan:
rumah di rumah Isolasi diri di Isolasi diri
83
rumah di Rumah
Sedang: Sedang:
Rawat di RS Rawat di
Darurat RS Darurat
Berat: Rawat Berat:
di RS Rawat di
Rujukan RS Rujukan
J. Kesimpulan
Coronavirus merupakan virus yang awal mula munculnya dari pasar
seafood yang berada di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok dan sekarang
telah menyebar ke seluruh Dunia termasuk Indonesia (Huang, et.al, 2020).
Coronavirus (covid-19) akan menyerang sistem pernapasan manusia yang
dapat menyebabkan infeksi saluran nafas, sehingga menyebabkan gangguan
ringan seperti batuk dan flu, infeksi paru-paru, dan gangguan yang lebih serius
seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS) bahkan bisa menyebabkan kematian.
Coronavirus memiliki 3 gejala khas yakni demam, batuk kering dan sesak
napas. Jika memiliki gejala tersebut segera ke fasilitas kesehatan untuk
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut (Channel News Asia, 2020).
84
Lampiran 3.
Setelah dilakukan pengkajian kepada 12 KK dengan total masyarakat sebanyak 43
jiwa, kemudian dilakukan pengkajian kepada 3 KK dengan total maayarakat
sebanyak 12 jiwa.
Nama KepalNo HP (WhSaat ini b Saat ini ba Saat ini ba Apakah bapa
Apakah bapa
Apakah bapaBagaimana pandangan anda mengenai bahaya virus cov
Amad Khola081310950Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Saya tidak Situasi saat ini serius dan tidak boleh diremehkan
Ahmad Khol085778499Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Saya tidak Situasi saat ini serius dan tidak boleh diremehkan
Amad Khola081383307Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Riwayat koSituasi saat ini serius dan tidak boleh diremehkan
Amad Khola081315655Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Riwayat koSituasi saat ini serius dan tidak boleh diremehkan
Sudjono 082213795Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Saya tidak Situasi saat ini serius dan tidak boleh diremehkan
Sudjono 082213795Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Saya tidak Situasi saat ini serius dan tidak boleh diremehkan
Sudjono 082213795Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Saya tidak Situasi saat ini serius dan tidak boleh diremehkan
Sudjono 082213795Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Saya tidak Situasi saat ini serius dan tidak boleh diremehkan
Hamdi 081227803Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Saya tidak Situasi saat ini serius dan tidak boleh diremehkan
Hamdi 081227803Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Bekerja ataSituasi saat ini serius dan tidak boleh diremehkan
Hamdi 081227803Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Saya tidak Situasi saat ini serius dan tidak boleh diremehkan
Hamdi 081227803Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Saya tidak Penyebaran covid-19 ini bukan ancaman dan hanya dibe
85
Apakah andApakah andApakah andBagaimanaApap yang aApa yang anda ketahui dari PDP (Pasien Dalam Pengawasan)
Saya menget
Dengan menTidak TahuSaya menganOrang yangOrang yang hanya mempunyai gejala sepeti demam, pilek/sakit tenggorokan/batuk dan memili
Saya menget
Dengan menTidak TahuSaya menga Orang yangOrang yang hanya mempunyai gejala sepeti demam, pilek/sakit tenggorokan/batuk dan memili
Saya menget
Dengan menTidak TahuSaya menga Orang yangOrang yang hanya mempunyai gejala sepeti demam, pilek/sakit tenggorokan/batuk dan memili
Saya menget
Dengan menTidak TahuSaya menga Orang yangOrang yang hanya mempunyai gejala sepeti demam, pilek/sakit tenggorokan/batuk dan memili
Saya menget
Dengan menTahu Saya menganOrang tanpaOrang yang mengalami demam (≥38℃) atau riwayat demam, memiliki gejala seperti pilek/sakit
Saya menget
Dengan menTahu Saya menganOrang tanpaOrang yang mengalami demam (≥38℃) atau riwayat demam, memiliki gejala seperti pilek/sakit
Saya menget
Dengan menTahu Saya menganOrang yangSaya Tidak Tahu
Saya menget
Dengan menTahu Saya menganSaya TidakSaya Tidak Tahu
Saya menget
Dengan menTahu Saya tidak Orang tanpaOrang yang mengalami demam (≥38℃) atau riwayat demam, memiliki gejala seperti pilek/sakit
Saya menget
Dengan menTahu Saya menganOrang tanpaOrang yang mengalami demam (≥38℃) atau riwayat demam, memiliki gejala seperti pilek/sakit
Saya menget
Dengan menTahu Saya tidak Orang yangOrang yang mengalami demam (≥38℃) atau riwayat demam, memiliki gejala seperti pilek/sakit
Saya masihDengan menTahu Saya tidak Orang tanpaOrang yang mengalami demam (≥38℃) atau riwayat demam, memiliki gejala seperti pilek/sakit
Perilaku p Aktivitas / Apa yang sEfek yang Perilaku anSumber yanSaya selaluSaya selaluSaya selalu mencuci tangan untuk menceg
Sering mencSaya pelaj Konsumsi gTetap pergiBeribadah Media sosia4. Sering 2. Jarang 2. Jarang
Menjaga kekSaya tidak Konsumsi gTetap pergiBeribadah Media sosia4. Sering 4. Sering 3. Kadang-kadang
Menjaga kekSaya tidak Konsumsi gTetap pergiBeribadah Televisi 4. Sering 3. Kadang-3. Kadang-kadang
Menjaga kekSaya tidak Konsumsi gTetap pergiBeribadah Media sosia4. Sering 3. Kadang-3. Kadang-kadang
Menjaga keSaya bekerMengkonsum Batal perg Beribadah Televisi 5. Sangat S5. Sangat S5. Sangat Sering
Sering menSaya tidak Istirahat c Batal perg Beribadah Media sosia4. Sering 4. Sering 4. Sering
Sering mencSaya bekerMengkonsum Batal perg Beribadah Media Onli 4. Sering 4. Sering 4. Sering
Menjaga kekSaya pelaj Konsumsi gBatal perg Beribadah Media sosia4. Sering 4. Sering 4. Sering
Menjaga kekSaya pelaj Konsumsi gTetap pergiBeribadah dTelevisi 5. Sangat S4. Sering 5. Sangat Sering
Menjaga keSaya tidak Konsumsi gTetap pergiBeribadah Situs resmi5. Sangat S5. Sangat S5. Sangat Sering
Menjaga kekSaya pelaj Istirahat c Batal perg Beribadah Televisi 5. Sangat S3. Kadang-5. Sangat Sering
Bekerja, beSaya tidak Istirahat c Batal perg Beribadah Media sosia4. Sering 4. Sering 4. Sering
86
Saya selal Saya selaluSaya selal Saya selaluSaya akan Saya
k selaluSaya selalu menggunakan transportas
1. Tidak Pe3. Kadang-2. Jarang 3. Kadang-4. Jarang 4. Jarang 5. Tidak pernah
3. Kadang-3. Kadang-3. Kadang-3. Kadang-4. Jarang 5. Tidak pe3. Kadang-kadang
2. Jarang 3. Kadang-2. Jarang 3. Kadang-4. Jarang 5. Tidak pe5. Tidak pernah
2. Jarang 2. Jarang 2. Jarang 2. Sering 3. Kadang-4. Jarang 4. Jarang
3. Kadang-5. Sangat S4. Sering 4. Jarang 4. Jarang 4. Jarang 4. Jarang
3. Kadang-3. Kadang-3. Kadang-5. Tidak pe4. Jarang 4. Jarang 2. Sering
4. Sering 4. Sering 4. Sering 5. Tidak pe5. Tidak pe5. Tidak pe3. Kadang-kadang
4. Sering 3. Kadang-4. Sering 3. Kadang-4. Jarang 1. Sangat s5. Tidak pernah
5. Sangat S5. Sangat S4. Sering 4. Jarang 4. Jarang 1. Sangat s5. Tidak pernah
5. Sangat S5. Sangat S5. Sangat S5. Tidak pe4. Jarang 5. Tidak pe5. Tidak pernah
2. Jarang 4. Sering 2. Jarang 5. Tidak pe3. Kadang-5. Tidak pe5. Tidak pernah
3. Kadang-4. Sering 3. Kadang-5. Tidak pe5. Tidak pe5. Tidak pe5. Tidak pernah
87
Lampiran 4. Lampiran Dokumentasi
88
Berikut beberapa dokumentasi evaluasi terkait implementasi yang dilakukan :
89
90