Anda di halaman 1dari 95

LAPORAN PRAKTIK

KESEHATAN MATRA

Asuhan Keperawatan Coronavirus (Covid-19) pada Masyarakat Di Lingkungan RT.


02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya, Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat.

Dosen Pembimbing :

Desak Nyoman Sithi, Skp., MARS

Adelia Putri Fitriansyah

1610711098

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya serta telah memberikan kesehatan
bagi saya selaku penulis, sehingga mampu menyelesaikan laporan
praktik kesehatan matra tentang “Asuhan Keperawatan Coronavirus
(Covid-19) pada Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. 05, Kel. Ratu
Jaya, Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat”. Dalam penulisan laporan ini
tidak lepas dari hambatan dan kesulitan, namun berkat bantuan serta
kerjasama dari berbagai pihak, laporan praktik ini dapat terselesaikan
dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu disini penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah mebantu
dalam penyusunan laporan praktik kesehatan matra ini.

Depok, Mei 2020

Penulis

Adelia Putri Fitriansyah

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................................iii

DAFTAR DIAGRAM................................................................................................ix

BAB I............................................................................................................................1

PENDAHULUAN........................................................................................................1

I.1. Latar Belakang............................................................................................................1


I.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................3
I.3. Tujuan Penulisan.........................................................................................................3

BAB II...........................................................................................................................5

TINJAUAN TEORI.....................................................................................................5

II.1. PREVALENSI CORONAVIRUS (COVID-19).......................................................5


II.1.1. Prevalensi di Dunia.............................................................................................5
II.1.2. Prevalensi di Indonesia.......................................................................................6
II.2. DEFINISI CORONAVIRUS (COVID-19)...............................................................7
II.3. KLASIFIKASI PENDERITA CORONAVIRUS (COVID-19)...............................8
II.3.1. Orang Tanpa Gejala (OTG)...............................................................................8
II.3.2. Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).....8
II.3.3. Suspect.................................................................................................................9
II.4. PATOFISIOLOGI CORONAVIRUS (COVID-19).................................................9
II.5. MANIFESTASI KLINIS CORONAVIRUS (COVID-19).....................................10
II.6. PENYEBARAN CORONAVIRUS (COVID-19)...................................................11
II.7. DIAGNOSIS CORONAVIRUS (COVID-19)........................................................12

iii
II.7.1. Pemeriksaan Penunjang...................................................................................12
II.7.2. Penatalaksanaan Umum...................................................................................12
II.8. PENCEGAHAN CORONAVIRUS (COVID-19)...................................................13
II.9. PENANGANAN CORONAVIRUS (COVID-19)...................................................16
BAB III.......................................................................................................................21

ASUHAN KEPERAWATAN...................................................................................21

III.1. PENGKAJIAN KEPERAWATAN.......................................................................21


III.2. ANALISA DATA....................................................................................................38
III.3. DIAGNOSA KEPERAWATAN............................................................................42
III.4. INTERVENSI KEPERAWATAN.........................................................................49

BAB IV........................................................................................................................57

IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN..............................................................57

IV.1. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN..................................................................57


IV.2. EVALUASI KEPERAWATAN.............................................................................63

BAB V.........................................................................................................................66

KESIMPULAN..........................................................................................................66

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................67

iv
DAFTAR DIAGRAM

v
BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Tahun 2020 merupakan tahun yang sangat mengkhawatirkan untuk Dunia, karena
di tahun ini banyak sekali terjadi permasalahan serta bencana yang salah satunya
adalah muncul wabah virus yang memakan banyak korban jiwa. Virus ini berawal
dari pasar seafood yang berada di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok dan telah
menyebar ke seluruh Dunia termasuk Indonesia (Huang, et.al, 2020). World Health
Organization (WHO) menyebutkan virus ini dikenal dengan sebutan Coronavirus
(covid-19) karena virus ini muncul pertama kali di penghujung tahun 2019 yang lebih
tepatnya Desember, 2019). Coronavirus atau severe acute respiratory syndrome
coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan
manusia yang dapat menyebabkan infeksi saluran nafas, sehingga menyebabkan
gangguan ringan seperti batuk dan flu, infeksi paru-paru, dan gangguan yang lebih
serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS) bahkan bisa menyebabkan kematian (Channel News
Asia, 2020).

Berdasarkan hasil data per 5 mei 2020, coronavirus atau yang lebih dikenal
dengan corona saat ini sudah terjadi pada 65 negara di Dunia yang jumlahnya sudah
mencapai 3.584.174 jiwa yang positif terkontaminasi oleh virus tersebut dengan
jumlah 1.167.991 jiwa sudah berhasil dipulihkan dan dinyatakan sembuh serta
dengan jumlah 251.580 jiwa yang meninggal dunia. Sedangkan di Indonesia sendiri
jumlahnya sudah mencapai 12.071 jiwa yang positif terkontaminasi oleh virus
tersebut dengan jumlah 2.197 jiwa sudah berhasil dipulihkan dan dinyatakan sembuh
serta dengan jumlah 872 jiwa yang meninggal dunia (WHO, 2019). Angka ini
semakin hari semakin bertambah, jumlah jiwa yang meninggal pun semakin
bertambah, namun berdasarkan data yang mendominasi menjadi korban jiwa adalah

1
lansia karena mereka banyak dari mereka yang sudah memiliki penyakit bawaan
seperti hipertensi, diabetes mellitus, asma, bahkan kanker. Selain itu lansia juga
memiliki daya tahan tubuh atau imunitas yang sudah menurun sehingga antibodi di
dalam tubuh kurang dari rentang normal. Oleh karena itu banyak dari mereka yang
menjadi korban jiwa.

Coronavirus awalnya hanya menginfeksi hewan dan bersirkulasi pada hewan.


Namun, ternyata coronavirus menyebabkan jumlah besar penyakit pada hewan seperti
babi, sapi, kuda, kucing dan ayam ditransmisikan dari hewan ke manusia. Hewan
yang memiliki peran besar dengan kejadian coronavirus adalah kelelawar, tikus
bambu, unta dan musang yang merupakan host dan sumber utama untuk Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle East Respiratory Syndrome
(MERS) (PDPI, 2020). Awalnya virus akan masuk ke sel host, kemudian mereka
akan menempel di saluran pernafasan dan melakukan replikasi melalui sintesis virus
RNA yang nantinya akan menyebar ke saluran pernafasan bawah. Virus ini akan
mengalami masa inkubasi sekitar 3-7 hari yang nantinya akan menimbulkan gejala
khas coronavirus seperti demam (suhu tubuh ≥ 38° Celsius), batuk kering (sebagian
berdahak) atau nyeri tenggorokan dan sesak napas (takipneu : frekuensi nafas > 30x/
menit) sekitar 2-14 hari setelah terkontaminasi oleh individu yang positif covid-19.

Seseorang yang sudah dinyatakan positif akan dapat dengan mudah menularkan
virus ini kepada orang lain dengan berbagai macam penyebaran, seperti menghirup
percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita covid-19 batuk atau bersin,
emegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh
benda yang terkena cipratan ludah penderita covid-19, kontak jarak dekat dengan
penderita covid-19. Hal tersebut menyebabkan semakin melonjaknya jumlah kasus
Covid-19 di Indonesia, ditambah penyebaran yang tidak terlihat menjadi salah satu
penyebab utama dalam kasus ini.

Selain itu, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan sebagai pencegahan untuk
mengurangi atau memutus rantai penyebaran Covid-19, yakni dengan cara seringlah
mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun, atau cairan antiseptik berbahan

2
dasar alcohol karena mencuci tangan dengan bersih mampu membunuh virus di
tangan, menjaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang yang batuk-batuk atau bersin-
bersin karena batuk atau bersin mengeluarkan percikan yang dapat membawa virus
yang jika terhirup dapat terkontaminasi oleh virus ini, hindari menyentuh mata,
hidung, dan mulut karena virus ini dapat tertempel di tangan dan jika virus ini ke
mata, hidung atau mulut, virus akan masuk ke tubuh, tetaplah tinggal di rumah jika
merasa kurang sehat dan jika demam, batuk dan kesulitan bernapas, segeralah cari
pertolongan medis serta tetap ikuti informasi terbaru tentang covid-19 (kota atau
daerah di mana covid-19 menyebar luas).

I.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana Prevalensi Corona Virus (Covid-19) ?
2. Bagaimana Definisi Corona Virus (Covid-19) ?
3. Bagaimana Klasifikasi Penderita Corona Virus (Covid-19) ?
4. Bagaimana Patofisiologi Corona Virus (Covid-19) ?
5. Bagaimana Manifestasi Klinis Corona Virus (Covid-19) ?
6. Bagaimana Penyebaran Corona Virus (Covid-19) ?
7. Bagaimana Diagnosisi Corona Virus (Covid-19) ?
8. Bagaimana Pencegahan Corona Virus (Covid-19) ?
9. Bagaimana Penanganan Corona Virus (Covid-19) ?
10. Bagaimana Gambaran Pengetahuan, Persepsi, dan Perilaku Terkait Corona Virus
(Covid-19) pada Masyarakat Di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat ?

I.3. Tujuan Penulisan


1. Mengetahui Prevalensi Corona Virus (Covid-19)
2. Mengetahui Definisi Corona Virus (Covid-19)
3. Mengetahui Klasifikasi Penderita Corona Virus (Covid-19)
4. Mengetahui Patofisiologi Corona Virus (Covid-19)

3
5. Mengetahui Manifestasi Klinis Corona Virus (Covid-19)
6. Mengetahui Penyebaran Corona Virus (Covid-19)
7. Mengetahui Diagnosisi Corona Virus (Covid-19)
8. Mengetahui Pencegahan Corona Virus (Covid-19)
9. Mengetahui Penanganan Corona Virus (Covid-19)
10. Mengetahui Gambaran Pengetahuan, Persepsi, dan Perilaku Terkait Corona
Virus (Covid-19) pada Masyarakat Di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu
Jaya, Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat

4
BAB II

TINJAUAN TEORI

II.1. PREVALENSI CORONAVIRUS (COVID-19)


II.1.1. Prevalensi di Dunia
Berdasarkan hasil data per 5 mei 2020, coronavirus atau yang lebih dikenal
dengan corona saat ini sudah terjadi pada 65 negara di Dunia yang sudah mencapai
3.584.174 jiwa yang positif terkontaminasi oleh virus tersebut dengan jumlah
1.167.991 jiwa sudah berhasil dipulihkan dan dinyatakan sembuh serta dengan
jumlah 251.580 jiwa yang meninggal dunia.

Gambar 1. Prevalensi Coronavirus (Covid-19) di Dunia

Coronavirus muncul sejak akhir tahun 2019, lebih tepatnya Desember 2019.
Coronavirus pertama kali muncul di Negara Cina yakni di pasar seafood wilayah
Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok (Huang, et.al, 2020). Berawal 1 jiwa yang
terkontaminasi di 1 wilayah, sampai hingga saat ini sudah menyebar ke seluruh Dunia
yang semakin hari semakin meningkat dengan panah yang terus melonjak ke atas
hingga sampai saat ini. Berikut gambar melonjaknya coronavirus di Dunia :

5
Gambar 2 & 3. Kasus Coronavirus (Covid-19) di Dunia

II.1.2. Prevalensi di Indonesia


Berdasarkan hasil data per 5 mei 2020, kasus coronavirus di Indonesia sudah
mencapai 12.071 jiwa yang positif terkontaminasi oleh virus tersebut dengan jumlah
2.197 jiwa sudah berhasil dipulihkan dan dinyatakan sembuh serta dengan jumlah
872 jiwa yang meninggal dunia.

Gambar 4. Prevalensi Coronavirus (Covid-19) di Indonesia

Coronavirus memang sudah muncul sejak Desember 2019, namun di Indonesia


sendiri kasus baru mulai muncul pada Maret 2020. Pertama kali muncul di wilayah
Depok, Jawa Barat.Terbukti pasien terkonfrimasi mengidap coronavirus berawal dari
suatu acara di Jakarta, dimana terjadi kontak secara langsung dengan warga negara
asing (WNA) yang berasal dari jepang dan menetap di Malaysia. Setelah pertemuan
tersebut penderita mengeluhkan demam, batuk dan sesak napas. Sejak saat itu hingga
saat ini coronavirus telah menyebar ke seluruh penjuru Indonesia, dengan wilayah

6
yang paling banyak terjadi kasus coronavirus adalah Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa
Timur. Berikut gambar melonjaknya coronavirus di Dunia :

Gambar 5 & 6. Kasus Coronavirus (Covid-19) di Indonesia

II.2. DEFINISI CORONAVIRUS (COVID-19)


Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada
hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi
saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti
Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan menyebabkan penyakit COVID-19
(WHO, 2019).

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-


2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini
disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem
pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian (Channel News Asia,
2020).

Coronavirus merupakan virus RNA strain tunggal positif, berkapsul dan tidak
bersegmen. Coronavirus tergolong ordo Nidovirales, keluarga Coronaviridae.
Struktur coronavirus struktur seperti kubus dengan protein S berlokasi divirus
permukaan. Protein S atau protein lonjakan merupakan salah satu protein dan antigen
utama virus merupakan struktur utama untuk merancang gen. Protein S ini berperan
dalam penempelan danmasuknya virus ke sel inang (berinteraksi protein S dengan
reseptornya di sel inang) (Wang, 2020).

7
II.3. KLASIFIKASI PENDERITA CORONAVIRUS (COVID-19)
Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI, 2020)
terdapat beberapa istilah individu yang terkontaminasi coronavirus (Covid-19), yaitu :

II.3.1. Orang Tanpa Gejala (OTG)


Orang Tanpa Gejala (OTG) merupakan istilah yang digunakan untuk orang yang
positif terinfeksi virus corona namun tidak mengalami gejala atau gejalanya sangat
ringan. OTG tetap harus melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari, dipantau
melalui telepon oleh petugas pemantau, dan melakukan kontrol setelah 14 hari isolasi
mandiri. Selama isolasi mandiri, OTG wajib melakukan pengukuran suhu 2 kali
sehari, menggunakan masker, rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
atau hand sanitizer, melakukan physical distancing, menerapkan etika batuk, dan
tinggal di kamar atau ruangan yang terpisah dari penghuni rumah lainnya. Jika OTG
mengalami gejala demam lebih dari 380 C, maka OTG wajib menginformasikan hal
ini kepada petugas pemantau.

II.3.2. Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
merupakan definisi yang digunakan untuk mengelompokkan individu berdasarkan:

1. Gejala demam dan/atau gangguan pernapasan


2. Riwayat perjalanan ke daerah pandemi infeksi virus Corona atau tinggal di
daerah tersebut selama 14 hari terakhir sebelum gejala timbul
3. Riwayat kontak dengan orang yang terinfeksi atau diduga terinfeksi COVID-19
dalam 14 hari terakhir sebelum gejala timbul

Secara umum, ODP dan PDP bisa dibedakan dari gejala yang dialami. Pada ODP,
gejala yang muncul hanya salah satu antara demam atau gangguan pernapasan,
seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan sesak napas. Sedangkan pada PDP, sudah
ada gejala demam maupun gangguan pernapasan. Terhadap PDP, dilakukan rawat
inap terisolasi di rumah sakit, pemeriksaan laboratorium, dan pemantauan pada orang
lain yang memiliki kontak erat dengan PDP tersebut. Sementara ODP harus

8
menjalani isolasi di rumah dan kondisinya akan dipantau setiap hari selama 2 minggu,
menggunakan formulir khusus. Jika kondisi ODP mengalami perburukan dan sudah
memenuhi kriteria PDP atau hasil laboratoriumnya positif terinfeksi virus Corona,
maka ODP tersebut harus dibawa ke rumah sakit.

II.3.3. Suspect
Ketika Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ternyata memiliki riwayat kontak yang
diyakini dengan orang positif covid-19, maka orang itu masuk dalam kategori
suspect. Istilah suspect merujuk pada orang yang sudah menunjukkan gejala corona.
Mereka diduga kuat sudah melakukan kontak dekat dengan pasien positif corona.
Pasien dalam kategori suspect akan diperiksa menggunakan dua metode, yaitu
Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Genome Sequencing. Dua metode
pemeriksaan itu akan dilakukan untuk melihat status infeksi corona pada tubuh orang
dalam kategori 'suspect', apakah positif atau negatif.

II.4. PATOFISIOLOGI CORONAVIRUS (COVID-19)


Coronavirus menginfeksi hewan dan bersirkulasi pada hewan. Coronavirus
menyebabkan jumlah besar penyakit pada hewan dan kemampuannya menyebabkan
penyakit berat pada hewan seperti babi, sapi, kuda, kucing dan ayam. Coronavirus
disebut dengan virus zoonotik yaitu virus yang ditransmisikan dari hewan ke
manusia. Banyak hewan pembohong yang dapat membawa pathogen, dan sebagai
vektor untuk penyakit menular tertentu. Kelelawar, tikus bambu, unta dan musang
merupakan host yang biasa ditemukan untuk Coronavirus. Coronavirus pada
kelelawar merupakan sumber utama untuk Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS) dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS) (PDPI, 2020).

Coronavirus hanya bisa memperbanyak diri melalui sel host -nya. Virus tidak bisa
hidup tanpa tuan rumah. Berikut siklus dari Coronavirus setelah menemukan sel host
sesuai tropismenya :

9
1. Penempelan dan masuk virus ke sel host diperantarai oleh Protein S yang ada
dipermukaan virus. Protein S penentu utama dalam menginfeksi spesies inang-
nya serta penentu tropisnya. Pada studi SARS-CoV protein S berikatan dengan
reseptor di sel host yaitu enzim ACE-2 (Enzim pengonversi angiotensin).
2. ACE-2 dapat ditemukan pada mukosa oral dan nasal, nasofaring, paru, lambung,
usus halus, usus besar, kulit, timus, sumsum tulang, limpa, hati, ginjal,otak, sel
epitel alveolar paru, sel enterosit usus halus, sel endotel arteri vena, dan sel otot
polos. Setelah berhasil masuk selanjutnya translasi replikasi gen dari virus
genom RNA.
3. Selanjutnya replikasi dan transkripsi melalui sintesis virus RNA melalui translasi
dan persiapan dari kompleks virus replikasi. Dan yang terakhir adalah fase dan
rilis virus (Fehr, 2015).
4. Setelah terjadi transmisi, virus masuk ke saluran pernapasan kemudian
bereplikasi di sel epitel saluran pernapasan atas. Setelah itu menyebar ke saluran
napas bawah. Pada infeksi akut terjadi peluruhan virus dari saluran napas dan
virus dapat melewati meluruh beberapa waktu di sel pencernaan setelah
menjalani pengobatan. Virus masa inkubasi sampai muncul penyakit sekitar 3-7
hari (PDPI, 2020).

II.5. MANIFESTASI KLINIS CORONAVIRUS (COVID-19)


Gejala-gejala COVID-19 yang paling umum menyerupai gejala flu, yaitu demam,
pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, sakit kepala dan rasa lelah. Beberapa pasien
mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan
atau diare, Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara
bertahap. Namun pada penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami demam
tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala
tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona. Bahkan, beberapa
orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apa pun dan tetap merasa sehat.
Gejala ini umumnya terjadi dalam kurun waktu 2 – 14 hari setelah terpapar langsung

10
oleh coronavirus. Secara umum terdapat 3 gejala yang menandakan seseorang
terinfeksi virus Corona, yaitu:

1. Demam (suhu tubuh ≥ 38° Celsius)


2. Batuk kering (sebagian berdahak) atau nyeri tenggorokan
3. Sesak napas (takipneu : frekuensi nafas > 30x/ menit)

II.6. PENYEBARAN CORONAVIRUS (COVID-19)


Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu
kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Sebagian besar kasus,
coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti
flu. Namun, virus ini juga dapat menyebabkan infeksi pernapasan akut, seperti
pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus awalnya ditularkan dari hewan ke
manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa virus juga dapat menular dari manusia
ke manusia. Seseorang dapat terkontaminasi oleh coronavirus bisa dengan berbagai
macam penyebaran, yaitu :

1. Menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita covid-19 batuk
atau bersin.
2. Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah
menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita covid-19.
3. Kontak jarak dekat dengan penderita covid-19.

Akibat penularan yang dapat terjadi dengan mudah, virus covid-19 berisiko tinggi
untuk menginfeksi para tenaga medis yang merawat pasien covid-19. Oleh karena itu,
para tenaga medis dan orang-orang yang memiliki kontak dengan pasien covid-19
wajib menggunakan alat pelindung diri (APD) untuk melindungi dirinya dari
penyebaran virus covid-19 dan sebagai masyarakat untuk memutus tali rantai
penyebaran covid-19 kita harus menjaga jarak 1 meter (social distancing) dan tetap
berada dirumah saja (WHO, 2019).

11
II.7. DIAGNOSIS CORONAVIRUS (COVID-19)
Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan
menanyakan gejala yang dialami pasien dan apakah pasien baru saja bepergian atau
tinggal di daerah yang memiliki kasus infeksi virus Corona sebelum gejala muncul.
Dokter juga akan menanyakan apakah pasien ada kontak dengan orang yang
menderita atau diduga menderita covid-19. Untuk memastikan diagnosis covid-19,
dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan berikut:

II.7.1. Pemeriksaan Penunjang


1. Pemeriksaan radiologi: foto toraks, torak CT-scan, torak USG.
Pada pencitraan dapat menunjukkan: opasitas bilateral, persetujuan
subsegmental, lobar atau kolaps paru atau nodul,tampilan ground glass.
2. Pemeriksaan spesimen saluran napas atas dan bawah
Saluran napas atas dengan swab tenggorok (nasofaring dan orofaring)· Saluran
napas bawah, dahak, bilasan bronkus, BAL, bila menggunakan endotrakeal tube
dapat terdiri dari aspirat endotrakeal
3. Bronkoskopi
4. Pungsi pleura sesuai kondisi
5. Pemeriksaan kimia darah
Biakan mikroorganisme dan uji kepekaan dari bahan saluran napas (dahak,
bilasan bronkus,cairan pleura) dan darah (kultur darah untuk bakteri dilakukan,
idealnya sebelum terapiantibiotik. Namun, jangan menunggu terapi antibiotik
dengan menunggu hasil kultur darah)
6. Pemeriksaan feses dan urin.
7. Rapid test sebagai penyaring
8. Swab test atau tes PCR (polymerase chain reaction) untuk mendeteksi virus
Corona di dalam dahak

II.7.2. Penatalaksanaan Umum


1. Isolasi pada semua kasus

12
Sesuai dengan gejala klinis yang muncul, baik ringan maupun sedang.
2. Implementasi pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)
3. Serial foto toraks untuk menilai perkembangan penyakit
4. Suplementasi oksigen
Pemberian terapi oksigen segera kepada pasien dengan, kesusahan, hipoksemia
atau syok.Terapi oksigen pertama sekitar 5L / menit dengan target SpO2 ≥90%
pada pasien tidak hamildan ≥ 92-95% pada pasien hamil
5. Kenali kegagalan napas hipoksemia berat
6. Terapi cairan
Terapi cairan konservatif diberikan jika tidak ada bukti syok. Diharapkan dalam
terapi cairannya, karena harus tersedia cairan yang agresifmemperberat kondisi
kesulitan pernapasan atau oksigenasi. Memonitor keseimbangan cairan
danelektrolit
7. Pemberian antibiotik empiris
8. Terapi simptomatik
Terapi simptomatik diberikan seperti antipiretik, obat batuk dan lainnya jika
memang diperlukan.
9. Pemberian kortikosteroid sistemik tidak rutin diberikan pada tatalaksana
pneumonia viral atauARDS selain indikasi lain.
10. Observasi ketat
11. Pahami komorbid pasien

II.8. PENCEGAHAN CORONAVIRUS (COVID-19)


Saat ini belum ada vaksin untuk mencegah infeksi coronavirus (covid-19). Jadi, cara
pencegahan yang efektif untuk dilakukan saat ini adalah dengan menghindari
penyebab yang bisa menyebabkan individu terkontaminasi oleh virus ini, yaitu:

1. Seringlah mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun, atau cairan
antiseptik berbahan dasar alkohol. Karena, mencuci tangan dengan air bersih
yang mengalir dan sabun, atau cairan antiseptik berbahan dasar alkohol dapat

13
membunuh virus di tangan. Berikut cara cuci tangan yang baik dan benar,
yaitu:
a. Tuang cairan di telapak tangan hingga menyeluruh
b. Gosokan kedua telapak tangan
c. Telapak kanan di atas punggung tangan kiri dengan jari saling terkait dan
sebaliknya
d. Gosokkan kedua telapak tangan dengan jari saling terkait
e. Kedua telapak tangan saling berhadapan, kemudian jari saling mengunci
f. Gosok jempol kiri memutar dengan telapak tangan kanan menggenggam,
dan sebaliknya
g. Jari tangan menguncup pada telapak kiri, gosok memutar, ke belakang dan
ke depan lalu sebaliknya
2. Jaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang yang batuk-batuk atau bersin-
bersin. Karena, ketika batuk atau bersin orang akan mengeluarkan percikan
dari hidung atau mulutnya dan percikan ini dapat membawa virus. Jika terlalu
dekat dan dapat terhirup percikan ini menyebabkan terkontaminasi oleh virus.
3. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) jika memang diharuskan untuk keluar
rumah karena ada sesuatu hal yang penting. Berikut cara yang benar dan bijak
untuk penggunaan masker, yaitu :
a. Cuci tangan hingga bersih sebelum memakai masker
b. Gunakan masker kain sesuai anjuran Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia (Kemenkes RI)
c. Masker harus menutupi mulut dan hidung
Pastikan tidak ada celah antara wajah dengan masker untuk perlindungan
yang maksimal
d. Jangan menyentuh masker
Saat menggunakan masker, bersihkan tangan jika tak sengaja
menyentuhnya. Saat melepas, jangan sentuh bagian depan masker
e. Tidak meletakkan masker setelah dipakai di leher

14
Hal ini akan menyebabkan dengan mudah terjadi penyebaran virus dan
bakteri ketika akan digunakan kembali
f. Hal yang perlu diingat :
1) Segera cuci masker kain setelah 4 jam pemakaian dan gunakanlah
kembali masker baru yang bersih
2) Cuci tangan dengan air dan sabun atau handrub berbasis alkohol
hingga bersih agar terhindar dari virus
4. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut. Karena, tangan menyentuh
berbagai permukaan benda dan virus penyakit ini dapat tertempel di tangan.
Tangan yang terkontaminasi dapat membawa virus ini ke mata, hidung atau
mulut, yang dapat menjadi titik masuk virus ini ke tubuh.
5. Pastikan individu dan orang-orang di sekitar mengikuti etika batuk dan bersin.
Karena, percikan dapat menyebarkan virus. Dengan mengikuti etika batuk dan
bersin, dapat melindungi orang-orang di sekitar dari virus-virus seperti batuk
pilek, flu dan coid-19. . Etika batuk yang baik, adalah :
a. Tutup mulut serta hidung menggunakan tissue atau lengan baju bila ingin
batuk atau bersin
b. Buang tissue yan sudah digunakan ke tempat sampah
c. Cuci tangan dengan air dan sabun atau handrub berbasis alkohol hingga
bersih agar terhindar dari virus
d. Jika sedang flu atau batuk gunakan masker agar orang lain tidak tertular
6. Tetaplah tinggal di rumah jika merasa kurang sehat. Jika demam, batuk dan
kesulitan bernapas, segeralah cari pertolongan medis dan tetap
memberitahukan kondisi terlebih dahulu. Ikuti arahan Dinas Kesehatan
setempat. Karena, Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan daerah akan
memiliki informasi terbaru tentang situasi wilayah. Dengan memberitahukan
kondisi tubuh terlebih dahulu, petugas kesehatan yang akan merawat dapat
segera mengarahkan ke fasilitas pelayanan kesehatan yang tepat. Langkah ini
juga melindungi dan membantu mencegah penyebaran virus dan infeksi
lainnya.

15
7. Tetap ikuti informasi terbaru tentang covid-19 (kota atau daerah di mana
covid-19 menyebar luas).
8. Perlindungan jika sedang berada di atau pernah berkunjung ke (dalam waktu
14 hari terakhir) wilayah di mana covid-19 menyebar.

II.9. PENANGANAN CORONAVIRUS (COVID-19)


1. Dukungan dalam Karantina Kesehatan
a. Minta bantuan keluarga, teman, dan tetangga untuk membantu atau gunakan
layanan online, dengan tetap menjaga prinsip pembatasan sosial. Jika tidak
memungkinkan, maka layanan publik (RT/RW), bisnis, badan amal,
relawan, dan masyarakat umum telah bersiap untuk membantu orang yang
perlu tinggal di rumah. RT/RW juga dapat mengkoordinasi ke BPBD
setempat untuk mendapatkan bantuan. Penting untuk dapat menghubungi
dan minta tolong orang lain untuk mengatur pengiriman makanan, obat dan
kebutuhan lainnya, serta ikut memperhatikan kondisi fisik dan mental anda.
b. Kami menyarankan semua orang untuk mengakses layanan medis secara
jarak jauh, melalui telepon di nomor 119, 117, dan online. Bicarakan dengan
dokter atau tenaga kesehatan anda untuk memastikan keberlanjutan
perawatan yang anda butuhkan dan mempertimbangkan jika jadwalnya
dapat ditunda.
c. Perlu menghubungi orang yang biasanya berkunjung seperti teman,
keluarga, perawat dan memberitahukan bahwa anda sedang melakukan
pembatasan sosial dan mereka sebaiknya tidak datang dalam waktu ini,
kecuali untuk orang yang memberikan perawatan penting (seperti membantu
mencuci, pakai baju dan siapkan makanan) dengan tetap menjaga prinsip
pembatasan sosial.
d. Pembatasan sosial dapat membuat bosan dan frustasi. Anda bisa merasakan
dampak pada perasaan seperti murung, kurang bersemangat, cemas, atau
kurang tidur dan rindu keluar rumah bertemu orang lain. Beberapa langkah

16
mudah yang dapat membantu, untuk dapat tetap aktif secara fisik dan mental
seperti:
1) Tetap melakukan aktivitas fisik dan melihat beberapa ide olahraga di
rumah (yoga, senam untuk sendiri, dan sebagainya).
2) Lakukan hal yang anda nikmati, seperti membaca, masak, melakukan
hobi di dalam rumah, mendengarkan radio atau menonton TV
3) Makan makanan sehat, seimbang, minum air cukup, olahraga teratur,
dan menghindari rokok.
4) Buka jendela rumah untuk udara segar, dan usahakan dapat sinar
matahari cukup, atau pergi ke taman.
5) Berkomunikasi dengan keluarga melalui telepon atau platform media
sosial.
6) Anda juga bisa berjalan keluar rumah jika bisa mempertahankan jarak
1-2 meter dari yang lain.
e. Cari dukungan dari teman, keluarga, dan jaringan sosial lainnya. Usahakan
untuk tetap kontak dengan orang di sekitar anda melalui telepon dan
platform media sosial. Beri tahu mereka anda ingin tetap terhubung secara
rutin, untuk membantu anda menyampaikan apa yang anda rasakan.
Ingatlah, bahwa tidak ada masalah untuk berbagi pikiran dengan mereka dan
melakukan hal ini bisa memberikan dukungan bagi mereka juga.
2. Usaha Perlindungan Diri di Sarana Publik
a. Transportasi Publik
1) Menjaga kebersihan dan melakukan desinfeksi
2) Duduk berjarak minimal 1 meter
b. Pusat Kegiatan Keagamaan
1) Menjaga kebersihan dan melakukan desinfeksi
2) Tidak berkegiatan keagamaan secara fisk – berganti menjadi daring
c. Pusat Perbelanjaan
1) Skrining Pengunjung
2) Hindari Berkegiatan secara fisik selama melakukan perbelanjaan.

17
3) Menyediakan tempat cuci tangan dengan air dan sabun atau hand
sanitizer.
4) Menjaga kebersihan dan melakukan disinfeksi pada tempat-tempat
yang mudah dijangkau tangan seperti pegangan tangga, tombol lift,
mesin ATM, meja restoran dll.
d. Institusi Pendidikan
1) Menjaga kebersihan dan melakukan desinfeksi
2) Tidak berkegiatan fisik saat belajar mengajar – berganti menjadi daring
3. Karantina
a. Karantina Rumah
Karantina rumah adalah upaya pembatasan penghuni dalam suatu rumah
beserta isinya yang diduga terinfeksi penyakit dan/atau terkontaminasi untuk
mencegah penyebaran penyakit atau kontaminasi. Masyarakat lain di luar
rumah tersebut harus menghindari berinteraksi langsung dengan penghuni
rumah atau tidak boleh menggunakan/ bersentuhan dengan barang yang
belum didisinfeksi. Apabila masyarakat menjalani karantina rumah maka
harus berkomunikasi per telpon dengan keluarga di luar rumah tersebut
secara periodik, dan meminta dukungan apabila memerukan bantuan.
Karantina rumah dilakukan melalui isolasi diri.
b. Isolasi diri
Isolasi diri dilakukan dengan memantau kondisi kesehatan diri sendiri
dengan menghindari kemungkinan penularan dengan orang-orang sekitar
termasuk keluarga, melaporkan kepada fasyankes terdekat kondisi
kesehatannya. Yang dilakukan saat isolasi diri:
1) Tinggal di rumah dan tidak boleh berinteraksi dengan masyarakat
2) Menggunakan kamar terpisah dari anggota keluarga lain
3) Jika memungkinkan jaga jarak setidaknya 1 meter dari anggota
keluarga lain
4) Menggunakan masker selama isolasi diri
5) Melakukan pengukuran suhu harian dan observasi gejala klinis

18
6) Hindari pemakaian bersama peralatan makan, peralatan mandi dan
linen/sprei.
7) Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
8) Berada di ruang terbuka dan berjemur di bawah sinar matahari setiap
pagi
9) Jaga kebersihan dengan cairan disinfektan
10) Hubungi segera fasyankes jika mengalami perburukan gejala untuk
perawatan lebih lanjut
c. Karantina Fasilitas Khusus
Karantina fasilitas khusus adalah karantina yang dilakukan di fasilitas
khusus yang disediakan oleh otoritas yang berwenang dan didasarkan
kepada orang yang memiliki gejala dan riwayat kontak dengan seseorang
yang positif. Yang termasuk ke dalam daftar orang yang dilakukan karantina
rumah adalah ODP (Orang Dalam Pemantauan): orang yang memiliki gejala
dan kontak serta memiliki hasil tes positif.
Yang dimaksud dengan Karantina Fasilitas Khusus (KFK) sebagai berikut:
1) Karantina dilakukan di Fasilitas yang dikelola pihak berwenang
seperti : Wisma, Hotel, Asrama Haji dan lain-lain yang di fungsikan
sebagai Rumah Sakit Darurat COVID-19.
2) Diawasi oleh Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah setempat
yang dapat terdiri dari Dinkes,Puskesmas,Rumah Sakit,Badan
Penanggulangan Bencana Daerah, TNI/Polri dan lain-lain.
3) Pembiayaan oleh pemerintah dan sumber lain yang sah,
4) Penanggung jawab: Kementerian/Lembaga/Gubernur/Walikota/Bupati
d. Karantina Rumah Sakit
Karantina rumah sakit adalah pembatasan seseorang dalam rumah sakit
yang diduga terinfeksi penyakit dan/atau terkontaminasi sedemikian rupa
untuk mencegah kemungkinan penyebaran penyakit atau kontaminasi.
e. Karantina Wilayah

19
Karantina wilayah adalah pembatasan penduduk dalam suatu wilayah
termasuk wilayah Pintu Masuk beserta isinya yang diduga terinfeksi
penyakit dan/atau terkontaminasi untuk mencegah kemungkinan penyebaran
penyakit atau kontaminasi. Karantina wilayah perlu dipertimbangan untuk
dilakukan di daerah episenter. Pimpinan daerah episenter
bertanggungjawab agar masyarakatnya mengurangi/ melarang melakukan
perjalanan ke luar daerah episentrum. Pimpinan daerah yang bukan
episenter harus menjelaskan kepada masyarakatnya agar tidak memasuki
daerah episenter.
4. Penanganan berdasarkan klasifikasi

Orang
Orang Dalam Pasien Dalam
Tanpa
Klasifikasi Pemantauan Pengawasan Konfirmasi
Gejala
(ODP) (PDP)
(OTG)
Orang tanpa Orang yang Pasien yang Pasien yang
gejala yang memiliki memiliki terinfeksi
memiliki gejala ringan, gejala ringan/ COVID-19
kontak dan sedang/berat dengan hasil
dengan membutuhkan yang memiliki pemeriksaan
Pengertian
kasus positif pemeriksaan. riwayat positif
perjalanan/kon
tak dan
membutuhkan
pemeriksaan.
Penanganan Isolasi diri di Isolasi diri di Ringan: Isolasi Ringan:
rumah rumah diri di rumah Isolasi diri
Sedang: Rawat di Rumah
di RS Darurat Sedang:
Berat: Rawat Rawat di RS
di RS Rujukan Darurat

20
Berat:
Rawat di RS
Rujukan

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

III.1. PENGKAJIAN KEPERAWATAN


1. Data Demografi
Pengumpulan Data Responden
a. Jumlah Kepala Keluarga : 15 KK
b. Jumlah Responden : 55 jiwa
a. Laki-laki : 28 jiwa
b. Perempuan : 27 jiwa
c. Distribusi Penduduk Menurut Usia dan Jenis Kelamin
Diagram III.1.
Distribusi Responden Menurut Usia Dan Jenis Kelamin di Lingkungan
RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya, Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat.
( N = 55 Responden )

14

12

10

0
Anak Remaja Dewasa Lansia

Laki-laki Series 3

21
Pembahasan : Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat dominan ada pada
agregat dewasa, dengan dominan jenis kelamin laki-laki.

d. Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan


Diagram III.2.
Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan di Lingkungan RT.
02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya, Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat.
( N = 55 Responden )
SD SMP SMA D3/S1 Lainnya

8%
16%

16%

13%

47%

Pembahasan : Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,


Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat paling banyak memiliki
tingkat Pendidikan SMA dengan presentase 47%.

e. Distribusi Penduduk Menurut Agama


Diagram III.3.
Distribusi Responden Menurut Agama di Lingkungan RT. 02 / RW. O5
Kel.Ratu Jaya, Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat.
( N = 55 Responden )
Agama

Islam

22
Pembahasan : Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat sebanyak 55 jiwa
menganut agama islam dengan presentase 100%.

f. Distribusi Penduduk Menurut Pekerjaan


Diagram III.4.
Distribusi Responden Menurut Pekerjaan di Lingkungan RT. 02 / RW.
O5 Kel.Ratu Jaya, Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat.
( N = 55 Responden )
Pegawai Negri Karyawan Swasta Pemilik Usaha/Pedagang
Driver Ojol Pelajar IRT

4%
16%

24%

36% 15%

6%

Pembahasan : Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,


Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat rata-rata memiliki
pekerjaan, namun masyarakat yang mendominasi adalah
yakni pelajar yang kemudian diikuti oleh pekerjaan sebagai
karyawan swasta dengan presentase 24%.

2. Pengkajian Klinis
a. Distribusi Penduduk Menurut Tanda dan Gejala

23
Diagram III.5.
Distribusi Responden Menurut Tanda dan Gejala di Lingkungan RT.
02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya, Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat.
( N = 55 Responden )
Demam Batuk/Flu/Sakit Tenggorokan Sesak Nafas

17%

33%

Pembahasan : Masyarakat
50%
di

Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya, Kec.


Cipayung, Depok, Jawa Barat memiliki keluhan yang
berbeda-beda selama 14 hari terakhir, keluhan yang
merupakan tanda dan gejala paling dominan adalah
batuk/flu/sakit tenggorokan dan keluhan yang sedikit terjadi
adalah sesak nafas dengan presentase 17%.

b. Distribusi Penduduk Menurut Riwayat Perjalanan

Diagram III.6.
Distribusi Responden Menurut Riwayat Perjalanan di Lingkungan RT.
02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya, Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat.
( N = 55 Responden )

Pergi ke Luar Negri yang Terdapat


Kasus Covid-19
Pergi ke Daerah yang Terdapat Kasus
Covid-19

100%

Pembahasan : Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,


Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat tidak pergi ke luar negri

24
dengan kasus covid-19, namun masih terdapat 3,6%
masyarakat yang pergi ke daerah dengan kasus covid-19.

c. Distribusi Penduduk Menurut Riwayat Kontak

Diagram III.7.
Distribusi Responden Menurut Riwayat Kontak di Lingkungan RT. 02 /
RW. O5 Kel.Ratu Jaya, Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat.
( N = 55 Responden )

Riwayat Kontak dengan


ODP/PDP/Pasien Covid-19
Mengunjungi Fasilitas Kesehatan
yang Menangani Covid-19

100% Pembahasan : Masyarakat


di
Lingkungan
RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya, Kec. Cipayung, Depok,
Jawa Barat tidak memiliki kontak dengan ODP/PDP/Pasien
covid-19 dengan presentas 0%, namun sebanyak 3,6%
masyarakat masih mengunjungi fasilitas Kesehatan yang
menangani kasus covid-19.

3. Pengetahuan dan Persepsi Masyarakat


a. Distribusi Penduduk Menurut Pengetahuan dan Persepsi tentang Bahaya
Covid-19

Diagram III.8.
Distribusi Responden Menurut Pengetahuan dan Persepsi tentang
Bahaya Covid-19 di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya, Kec.
Cipayung, Depok, Jawa Barat.
( N = 55 Responden )

6%

Covid-19 merupakan situasi yang


serius dan berbahaya
Covid-19 merupakan situasi yang
46% cukup berbahaya namun dapat
dicegah
48% Covid-19 merupakan situasi yang
tidak berbahaya dan hanya dibesar-
besarkan

25
Pembahasan : Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat sebanyak 48%
menganggap bahwa keadaan saat ini merupakan situasi yang
berbahaya tetapi masih dapat dicegah.

b. Distribusi Penduduk Menurut Pengetahuan dan Persepsi tentang Gerakan


#dirumahaja

Diagram III.9.
Distribusi Responden Menurut Pengetahuan dan Persepsi tentang
Gerakan #dirumahaja di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat.
( N = 55 Responden )
Mendukung gerakan #dirumahaja Tidak memiliki pendapat dan hanya ikut-ikutan
Tidak mendukung gerakan #dirumahaja

10%

8%

82%

Pembahasan : Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,


Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat sebanyak 8% dan 10%
masih belum memahami dan menerapkan gerakan
#dirumahaja.

c. Distribusi Penduduk Menurut Pengetahuan dan Persepsi tentang


Penyemprotan Disinfektan

26
Diagram III.10.
Distribusi Responden Menurut Pengetahuan dan Persepsi tentang
Penyemprotan Disinfektan di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu
Jaya, Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat.
( N = 55 Responden )
Penyemprotan disinfektan dapat mencegah covid-19 Penyemprotan tidak memiliki pengaruh
Tidak tau kegunaan penyemprotan disinfektan

12%

17%

71%

Pembahasan : Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,


Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat Sebagian besar sekitar
70% sudah melakukan penyemprotan disinfektan pada
benda-benda dirumah untuk mencegah covid-19.

d. Distribusi Penduduk Menurut Pengetahuan dan Persepsi tentang Tanda dan


Gejala Covid-19

Diagram III.11.
Distribusi Responden Menurut Pengetahuan dan Persepsi tentang Tanda
dan Gejala Covid-19 di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat.
( N = 55 Responden )
Mengetahui tanda dan gejala covid-19 Ragu tentang tanda dam gejala covid-19
Tidak mengetahui tanda dan gejala covid-19

8%

30%

62%

27
Pembahasan : Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat masih ada yang belum
mengetahui tanda dan gejala covid-19 dengan presentase
8%.

e. Distribusi Penduduk Menurut Pengetahuan dan Persepsi tentang Penyebaran


Covid-19

Diagram III.12.
Distribusi Responden Menurut Pengetahuan dan Persepsi tentang
Penyebaran Covid-19 di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat.
( N = 55 Responden )

Penyebaran covid-19 melalui percikan air liur Penyebaran covid-19 akan menetap di udara
Tidak mengetahui penyebaran covid-19

9%

13%

78%

Pembahasan : Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,


Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat Sebagian besar
mengganggap bahwa penyebaran covid-19 melalui percikan
air liur orang yang positif.

f. Distribusi Penduduk Menurut Pengetahuan dan Persepsi tentang Orang Tanpa


Gejala (OTG)

28
Diagram III.13.
Distribusi Responden Menurut Pengetahuan dan Persepsi tentang Orang
Tanpa Gejala (OTG) di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat.
( N = 55 Responden )
Orang yang tidak menunjukkan gejala artinya bebas covid-19
Orang yang tidak menunjukkan gejala ada kemungkinan covid-19
Tidak mengetahui apa itu OTG

10% 10%

80%

Pembahasan : Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,


Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat sebanyak 10%
menganggap orang yang tidak memiliki gejala dianggap
bebas covid-19.

g. Distribusi Penduduk Menurut Pengetahuan dan Persepsi tentang Orang Dalam


Pemantauan (ODP)

Diagram III.14.
Distribusi Responden Menurut Pengetahuan dan Persepsi tentang Orang
Dalam Pemantauan (ODP) di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu
Jaya, Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat.
( N = 55
Orang yang mengalami demem (>38 C) atau riwayat demam, memiliki gejala seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk
dan memiliki riwayat berpergian atau kontak langsung dengan kasus positif covid-19
Responden
Orang tanpa gejala namun memiliki riwayat kontak atau berpergian dengan kasus positif covid-19 )
Tidak mengetahui apa itu ODP

7%

23%

29

70%
Pembahasan : Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat Sebagian besar sudah
menganggap orang tanpa gejala tetapi memiliki kontak atau
pergi ke daerah dengan kasus covid-19 dengan presentase
70%.

h. Distribusi Penduduk Menurut Pengetahuan dan Persepsi tentang Pasien Dalam


Pengawasan (PDP)

Diagram III.15.
Distribusi Responden Menurut Pengetahuan dan Persepsi tentang Pasien
Dalam Pengawasan (PDP) di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu
Jaya, Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat.
( N = 55 Responden )

30
Tidak mengetahui
Orang yang hanya
mengalami
apa
memiliki
itu
demam
PDP
gejala
(> demam,
38 C) atau
batuk/pilek/sakit
riwayat demam,tenggorokan
memiliki gejala
dan memiliki
seperti pilek/sakit
riwayat berpergian
tenggorokan/batuk
atau kontak
atau dengan
langsung dengan
infeksi
kasus
saluran
covid-19
pernafasan akut (ISPA) yang membutuhkan perawatan rumah sakit dan memiliki riwayat
berpergian atau kontak langsung den

12%

15%

74%

Pembahasan : Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,


Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat masih belum
mengetahui apa aitu PDP dengan presentase 12%.

4. Perilaku Masyarakat

31
a. Distribusi Penduduk Menurut Perilaku Mencuci Tangan

Diagram III.16.
Distribusi Responden Menurut Perilaku Mencuci Tangan di Lingkungan
RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya, Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat.
( N = 55 Responden )

Mencuci Tangan
Sering Jarang Tidak Pernah

10%

90%

Pembahasan :
Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat semuanya sudah
melakukan perilaku mencuci tangan, walaupun masih

b. Distribusi Penduduk Menurut Perilaku Memakai Masker

Diagram III.17.
Distribusi Responden Menurut Perilaku Memakai Masker di
Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya, Kec. Cipayung, Depok,
Jawa Barat.
( N = 55 Responden )
Memakai Masker
Sering Jarang Tidak Pernah

7%

93%

32
Pembahasan : Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat semuanya sudah
melakukan perilaku memakai masker jika keluar rumah,
namun masih terdapat 7% masyarakat yang jarang
melakukannya.

c. Distribusi Penduduk Menurut Perilaku Etika Bersin dan Batuk

Diagram III.18.
Distribusi Responden Menurut Perilaku Etika Bersin dan Batuk di
Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya, Kec. Cipayung, Depok,
Jawa Barat.
( N = 55 Responden )
Etika Bersin & Batuk
Sering Jarang Tidak Pernah

6%

17%

78%

Pembahasan :
Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat Sebagian besar sudah

d. Distribusi Penduduk Menurut Perilaku Membersihkan Benda dengan


Disinfektan

Diagram III.19.
Distribusi Responden Menurut Perilaku Membersihkan Benda dengan
Disinfektan di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya, Kec.
Cipayung, Depok,
Membersihkan dengan Disinfektan Jawa Barat.
Sering Jarang Tidak Pernah ( N = 55
12% Responden )

50%
33
39%
Pembahasan : Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat setengahnya yakni
sekitar 50% sudah sering membersihkan benda rumah
tangga dengan disinfektan.

e. Distribusi Penduduk Menurut Perilaku Kontan Fisik dengan Orang Lain

Diagram III.20.
Distribusi Responden Menurut Perilaku Kontak Fisik dengan Orang
Lain di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya, Kec. Cipayung,
Depok, Jawa Barat.
( N = 55 Responden )
Kontak Fisik
Sering Jarang Tidak Pernah

3%

30%

68%

Pembahasan : Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,


Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat hanya 3% yang masih
melakukan kontak fisik dengan orang lain seperti berjabat
tangan atau berpelukan.

f. Distribusi Penduduk Menurut Perilaku Mengkonsumsi Vitamin dan Makanan


Bergizi

34
Diagram III.21.
Distribusi Responden Menurut Perilaku Mengkonsumsi Vitamin dan
Makanan Bergizi di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya, Kec.
Cipayung, Depok, Jawa Barat.
( N = 55 Responden )

Konsumsi Vitamin & Makanan Bergizi


Sering Jarang Tidak Pernah

4%

48%

48%

Pembahasan :

Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,


Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat rata-rata hamper semua
sudah mengkonsumsi vitamin dan makanan bergizi dengan
presentase sering 48% dan jarang juga 48%.

g. Distribusi Penduduk Menurut Perilaku Menyentuh Wajah

Diagram III.22.
Distribusi Responden Menurut Perilaku Menyentuh Wajah di
Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya, Kec. Cipayung, Depok,
Jawa Barat.
( N = 55 Responden )
menyentuh wajah
Sering Jarang Tidak Pernah

10%

32%

58%
35
Pembahasan : Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat masih terdapat 10%
masyarakat yang sering menyentuh wajahnya, entah hidung,
mulut, ataupun mata.

h. Distribusi Penduduk Menurut Perilaku Tidak Keluar Rumah

Diagram III.23.
Distribusi Responden Menurut Perilaku Tidak Keluar Rumah di
Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya, Kec. Cipayung, Depok,
Jawa Barat.
( N = 55 Responden )
Tidak Keluar Rumah
Sering Jarang Tidak Pernah

9%

28%

63%

Pembahasan :
Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat sudah Sebagian
masyarakat yakni 63% yang jarang keluar rumah, jika
keadaan tidak terlalu mendesak.

i. Distribusi Penduduk Menurut Perilaku Ibadah di Luar Rumah

36
Diagram III.24.
Distribusi Responden Menurut Perilaku Ibadah di Luar Rumah di
Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya, Kec. Cipayung, Depok,
Jawa Barat.
( N = 55 Responden )
Ibadah di Luar Rumah
Sering Jarang Tidak Pernah

9%

18%

73%

Pembahasan :
Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat sudah Sebagian besar
melakukan ibadah di dalam rumah, karena hanya 9% yang
tidak pernah ibadah di dalam rumah.

j. Distribusi Penduduk Menurut Perilaku Mengindari Kerumunan

Diagram III.25.
Distribusi Responden Menurut Perilaku Menghindari Kerumunan di
Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya, Kec. Cipayung, Depok,
Jawa Barat.
( N = 55 Responden )
Menghindari Kerumunan
Sering Jarang Tidak Pernah

2%

29%

69%

Pembahasan : Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,


Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat rata-rata sudah

37
menerapkan sistem untuk menjaga jarak, karena sudah
sebagian besar masyarakat menghindari kerumunan.

5. Aktivitas Masyarakat
a. Distribusi Penduduk Menurut Aktivitas Masyarakat

Diagram III.26.
Distribusi Responden Menurut Aktivitas Masyarakat di Lingkungan
RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya, Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat.
( N = 55 Responden )

Saya pelajar/mahasiswa yang diberikan kesempatan untuk belajar dirumah


Saya bekerja namun diberi kesempatan bekerja dirumah
Saya tidak diberi kesempatan bekerja dirumah, walaupun sebenarnya pekerjaan saya bisa dilakukan dirumah
Saya tidak bekerja dirumah, karena pekerjaan saya tidak memungkinkan dikerjakan dirumah
Saya tetap bekerja diluar, jika saya tidak bekerja di luar, maka saya tidak memiliki penghasilan

15%

27%

16%

12%
31%

Pembahasan : Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,


Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat memiliki aktivitas yang
beragam, dengan presentase tertinggi tetap berkerja tetapi
dari rumah / work from home (WFH) dan presentase
terendah yakni berkerja namun tidak diberi kesempatan
WFH walaupun sebenernya bisa dilakukan WFH.

38
6. Sumber Informasi Masyarakat
a. Distribusi Penduduk Menurut Sumber Informasi Masyarakat

Diagram III.27.
Distribusi Responden Menurut Sumber Informasi Masyarakat di
Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya, Kec. Cipayung, Depok,
Jawa Barat.
( N = 55 Responden )

Media Sosial (WhatsApp. Instagram, Facebook, dll) Media Online


Situs Resmi Pemerintah Televisi

25%

59%
12%

4%

Pembahasan : Masyarakat di Lingkungan RT. 02 / RW. O5 Kel.Ratu Jaya,


Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat rata-rata sudah
mendapatkan informasi terkait covid dari berbagai macam
sumber, sumber informasi terbanyak yakni melalui televisi
kemudian diikuti oleh media social.

III.2. ANALISA DATA


Data Problem Etiologi
a. 27,8% responden Perilaku Kesehatan Kurang Pemahaman
memiliki riwayat Cenderung Beresiko
perjalan di daerah yang
terdapat kasus positif

39
covid-19
b. 2,3% responden tidak
menghindari
kerumunan dan masih
suka berkumpul
c. 2,9% responden masih
melakukan kontak fisik
dengan orang lain
(bersalaman)
d. 5,5% responden tidak
melakukan etika batuk
dan bersin
menggunakan lengan
baju/tisu
e. 10,1% responden
jarang mencuci tangan
setelah dari luar rumah
f. 10,2% responden masih
menyentuh bagian
wajah seperti hidung,
mata dan mulut saat
tangan kotor
g. 11,9% responden tidak
pernah membersihkan
barang-barang dengan
disinfektan
h. 5,8% responden
mengatakan situasi
covid-19 saat ini tidak

40
berbahaya
a. 10% responden tidak Ketidakefektifan Sumber Daya Tidak
mendukung gerakan Pemeliharaan Kesehatan Cukup
#dirumahaja (Pengetahuan dan
b. 16,8% responden Sosial)
menganggap
penyemprotan
disinfektan tidak
memiliki pengaruh
besar terhadap covid-19
dan 11,9% responden
tidak pernah
membersihkan barang-
barang dengan
disinfektan
c. 6,8% responden masih
jarang yang memakai
masker ketika ingin
keluar rumah
d. 48,2% responden
jarang mengkonsumsi
vitamin dan makanan
bergizi serta 4,1%
responden tidak pernah
mengkonsumsi vitamin
dan makanan bergizi
e. 27,8% responden masih
keluar rumah ketika ada
kepentingan mendesak
yang sebenarnya

41
mengharuskan untuk
tetap #dirumahaja
a. 28,8% responden masih Defisiensi Pengetahuan Kurang Informasi
ragu dengan tanda
gejala covid-19 dan
7,7% responden tidak
tahu tanda gejala covid-
19 seperti apa
b. 12,9% responden masih
menjawab bahwa
penyebaran covid-19
menetap di udara dan
9,3% responden tidak
tahu cara penyebaran
covid-19
c. 9,7% responden
mengatakan OTG
berarti bebas covid-19
dan 10,3% responden
tidak tahu apa itu OTG
d. 70% responden
mengatakan ODP
adalah orang yang tidak
memiliki gejala covid-
19 dan 7,4% tidak tahu
apa itu ODP
e. 14,8% responden masih
menjawab salah ketika
ditanya mengenai PDP
dan 11,7% responden

42
tidak tahu apa itu PDP
f. 16,8% responden
mengatakan
penyemprotan
disinfektan tidak
memiliki pengaruh apa-
apa dan 12,4%
responden tidak tahu
manfaat disinfektan

III.3. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Skoring Diagnosa Keperawatan

Diagnosa 1 :

Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko terkait Covid-19 berhubungan dengan


Kurang Pemahaman pada Masyarakat di RT.02 / RW.05 Kel. Ratu Jaya, Kec.
Cipayung, Depok.

No Kriteria Bobot Perhitungan Pembenaran


1. Sifat masalah 1 3/3 x 1 = 1 Sifat masalah aktual
hal ini dibuktikan dari
Potensial = 1
27,8% responden
Resiko = 2 memiliki riwayat

Aktual = 3 perjalan di daerah


yang terdapat kasus
positif covid-19 dan
2,9% responden
masih melakukan
kontak fisik dengan
orang lain

43
(bersalaman).
2. Kemungkinan 2 1/2 x 2 = 1 Kemungkinan
masalah dapat masalah dapat diubah
diubah sebagian karena
10,1% responden
Mudah = 2
masih jarang mencuci
Sebagian = 1 tangan setelah dari

Tidak dapat = 0 luar rumah dan


10,2% responden
masih menyentuh
bagian wajah seperti
hidung, mata dan
mulut saat tangan
kotor
Potensial 1 2/3 x 1 = 2/3 Potensial masalah
masalah dapat dapat dicegah cukup,
3.
dicegah dapat dilihat dari
46,2% responden
Tinggi = 3
mengetahui bahwa
Cukup = 2 keadaan saat ini
Rendah = 1 serius dan berbahaya
serta 82,4%
responden
mendukung gerakan
untuk tetap
#dirumahaja.
Menonjolnya 1 2/2 x 2 = 2 Menonjolnya masalah
masalah harus segera
4.
ditangani, karena
Segera ditangani
2,3% responden tidak

44
=2 menghindari
kerumunan dan masih
Tidak perlu
suka berkumpul dan
segera ditangani
5,8% responden
=1
mengatakan situasi
masalah tidak covid-19 saat ini
dirasakan = 0 tidak berbahaya
5. Total Skor 4 2/3

Diagnosa 2 :

Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan terkait Covid-19 berhubungan dengan


Sumber Daya Tidak Cukup (Pengetahuan dan Sosial) pada Masyarakat di RT.02 /
RW.05 Kel. Ratu Jaya, Kec. Cipayung, Depok.

No Kriteria Bobot Perhitungan Pembenaran


1. Sifat masalah 1 2/3 x 1 = 2/3 Sifat masalah resiko
hal ini dibuktikan dari
Potensial = 1
16,8% responden
Resiko = 2 menganggap

Aktual = 3 penyemprotan
disinfektan tidak
memiliki pengaruh
besar terhadap covid-
19 dan 11,9%
responden tidak
pernah membersihkan
barang-barang
dengan disinfektan
2. Kemungkinan 2 2/2 x 2 = 2 Kemungkinan

45
masalah dapat masalah dapat diubah
diubah mudah karena hanya
10% responden tidak
Mudah = 2
mendukung gerakan
Sebagian = 1 #dirumahaja dan

Tidak dapat = 0 hanya 6,8%


responden masih
jarang yang memakai
masker ketika ingin
keluar rumah
Potensial masalah 1 1/3 x 1 = 1/3 Potensial masalah
dapat dicegah dapat dicegah rendah,
3.
dapat dilihat dari
Tinggi = 3
48,2% responden
Cukup = 2 jarang mengkonsumsi

Rendah = 1 vitamin dan makanan


bergizi serta 4,1%
responden tidak
pernah
mengkonsumsi
vitamin dan makanan
bergizi
Menonjolnya 2 2/2/ x 2 = 1 Menonjolnya
masalah masalah segera
4.
ditangani, karena
Segera ditangani
27,8% responden
=2
masih keluar rumah
Tidak perlu ketika ada
segera ditangani kepentingan
=1 mendesak yang

46
masalah tidak sebenarnya
dirasakan = 0 mengharuskan untuk
tetap #dirumahaja
5. Total Skor 4

Diagnosa 3 :

Defisiensi Pengetahuan terkait Covid-19 berhubungan dengan Kurang Informasi pada


Masyarakat di RT.02 / RW.05 Kel. Ratu Jaya, Kec. Cipayung, Depok.

No Kriteria Bobot Perhitungan Pembenaran


1. Sifat masalah 1 3/3 x 1 = 1 Sifat masalah aktual,
hal ini dibuktikan
Potensial =1
dari 28,8% responden
Resiko = 2 masih ragu dengan

Aktual = 3 tanda gejala covid-19


dan 7,7% responden
tidak tahu tanda
gejala covid-19
seperti apa
2. Kemungkinan 2 1/2 x 2 = 1 Kemungkinan
masalah dapat masalah dapat diubah
diubah sebagian karena
12,9% responden
Mudah = 2
masih menjawab
Sebagian = 1 bahwa penyebaran

Tidak dapat = 0 covid-19 menetap di


udara dan 9,3%
responden tidak tahu
cara penyebaran

47
covid-19
Potensial masalah 1 2/3 x 1 = 2/3 Potensial masalah
dapat dicegah dapat dicegah cukup,
3.
dapat dilihat dari
Tinggi = 3
9,7% responden
Cukup = 2 mengatakan OTG

Rendah = 1 berarti bebas covid-


19 dan 10,3%
responden tidak tahu
apa itu OTG dan 70%
responden
mengatakan ODP
adalah orang yang
tidak memiliki gejala
covid-19 dan 7,4%
tidak tahu apa itu
ODP
Menonjolnya 2 2/2 x 2 = 2 Menonjolnya masalah
masalah harus segera
4.
ditangani, karena
Segera ditangani
14,8% responden
=2
masih menjawab
Tidak perlu salah ketika ditanya
segera ditangani = mengenai PDP dan
1 11,7% responden

masalah tidak tidak tahu apa itu

dirasakan = 0 PDP

16,8% responden
mengatakan

48
penyemprotan
disinfektan tidak
memiliki pengaruh
apa-apa dan 12,4%
responden tidak tahu
manfaat disinfektan
5. Total Skor 4 2/3

Prioritas Masalah

No Diagnosa Keperawatan

1. Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko terkait Covid-19 berhubungan


dengan Kurang Pemahaman pada Masyarakat di RT.02 / RW.05 Kel.
Ratu Jaya, Kec. Cipayung, Depok.
2. Defisiensi Pengetahuan terkait Covid-19 berhubungan dengan Kurang
Informasi pada Masyarakat di RT.02 / RW.05 Kel. Ratu Jaya, Kec.
Cipayung, Depok.
3. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan terkait Covid-19 berhubungan
dengan Sumber Daya Tidak Cukup (Pengetahuan dan Sosial) pada
Masyarakat di RT.02 / RW.05 Kel. Ratu Jaya, Kec. Cipayung, Depok.

III.4. INTERVENSI KEPERAWATAN


Rencana Asuhan Keperawatan Pada Masyarakat RT.02 / RW.05, Kel. Ratu
Jaya, Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat.

N Diagnosa Tujuan Rencana Kegiatan Evaluasi


o Keperawatan Strategi Intervensi Standar Kriteria
1 Perilaku Tujuan Umum : Strategi yang 1. Memberikan edukasi 1. Menge Kognitif
kesehatan digunakan masyarakat melalui tahui faktor-

49
cenderung Setelah dilakukan adalah penyuluhan kesehatan faktor yang
beresiko intervensi partnership mengenai Covid-19, me-
terkait Covid- keperawatan dan penyebaran Covid-19, nyebabkan
19 dengan penyuluhan pendidikan dan perilaku perilaku
berhubungan kesehatan terkait kesehatan pencegahan yang masyarakat
dengan Covid-19 pada (memberikan dapat dilakukan untuk RT.02 /
Kurang masyarakat video edukasi menghindari Covid-19 RW.05 Kel.
Pemahaman RT.02/RW.05 Kel. Covid-19) melalui video. Ratu Jaya,
pada Ratu Jaya, Kec. 2. Menganjurkan dan Kec.
Masyarakat di Cipayung, Depok mendorong Cipayung,
RT.02/RW.05 melalui proses masyarakat untuk Depok terkait
Kel. Ratu penyebaran video meningkatkan perilaku kejadian
Jaya, Kec. edukasi tentang kesehatan: Covid-19
Cipayung, pengetahuan dan a. Mencuci tangan 2. Terjadi
Depok. tindakan hingga bersih peningkatan
pencegahan, dengan 6 langkah perilaku
diharapkan perilaku menggunakan secara
kesehatan sabun signifikan
masyarakat akan b. Menghindari tentang
lebih baik dan menyentuh wajah pencegahan
mengurangi resiko menggunakan Covid-19
terhadap tindakan tangan 3. Terbin
yang dapat c. Melakukan etika a hubungan
mencegah batuk dan bersin baik antar
Afektif
terjadinya Covid- sesuai dengan masyarakat
19. anjuran Kementrian untuk
Kesehatan meningkat-
d. Membersihkan kan perilaku
Tujuan Khusus : peralatan rumah dalam

1. Meningkatkan dengan pencegahan

50
perilaku menggunakan Covid-19
kesehatan disinfektan
masyarakat 3. Mendorong
mengenai masyarakat untuk
kebersihan tidak berkerumun
tangan dengan dengan masyarakat
cara cuci tangan lain serta mendorong
6 langkah masyarakat untuk
dengan sabun. tidak melakukan
2. Meningkatkan kontak secara fisik
perilaku seperti berjabat tangan
kesehatan atau berpelukan.
masyarakat
mengenai etika
batuk dan bersin
yang baik untuk
menghindari
penularan virus
Covid-19.
3. Meningkatkan
perilaku
kesehatan
masyarakat
mengenai
kebersihan
tangan untuk
tidak menyentuh
mata, hidung,
dan mulut.

51
Psikomotor

2 Defisiensi Tujuan Umum : Strategi yang 1. Menganjurkan dan 1. Mengetahui Kognitif


Pengetahuan digunakan mendorong dan
Setelah dilakukan
terkait Covid- adalah masyarakat untuk memahami
intervensi
19 partnership mencari informasi informasi
keperawatan
berhubungan dan mengenai tanda dan terkait
dengan penyuluhan
dengan pendidikan gejala covid-19 kondisi
kesehatan terkait
Kurang kesehatan 2. Menganjurkan dan kesehatan
Covid-19 pada
Informasi (memberikan mendorong masyarakat
masyarakat
pada video edukasi masyarakat untuk RT.02 /
RT.02/RW.05 Kel.
Masyarakat di Covid-19) mencari informasi RW.05 Kel.
Ratu Jaya, Kec.
RT.02 / mengenai bagaimana Ratu Jaya,
Cipayung, Depok
RW.05 Kel. tahap dan proses Kec.
melalui proses
Ratu Jaya, penyebaran virus Cipayung,
penyebaran video
Kec. covid-19 Depok agar
edukasi tentang
Cipayung, 3. Menganjurkan dan terhindar
pengetahuan dan
Depok. mendorong dari
tindakan
masyarakat untuk kejadian
pencegahan,
mencari informasi Covid-19
diharapkan
mengenai Orang 2. Mengetahui
masyarakat mampu
Tanpa Gejala (OTG) dan
mengetahui dan
4. Menganjurkan dan memahami
memahami terkait
mendorong informasi

52
hal yang terjadi saat masyarakat untuk terkait
ini dan mencari mencari informasi perilaku
informasi tentang mengenai Orang masyarakat
kejadian Covid-19. Dalam Pemantauan RT.02 / Afektif

(ODP) RW.05 Kel.


5. Menganjurkan dan Ratu Jaya,
Tujuan Khusus : mendorong Kec.

1. Meningkatkan masyarakat untuk Cipayung,

perilaku mencari informasi Depok agar

masyarakat mengenai Pasien terhindar

untuk mencari Dalam Pengawasan dari

informasi dan (PDP) kejadian

pemahaman Covid-19

terkait tanda 3. Terbina

gejala covid-19 hubungan

seperti apa dan baik antar

bagaimana serta masyarakat

proses terkait

penyebaran informasi

covid-19 tentang

2. Meningkatkan terkait
perilaku Covid-19

masyarakat
untuk mencari
informasi dan
pemahaman
terkait klasifikasi Psikomotor
Orang Tanpa
Gejala (OTG),
Orang Dalam

53
Pemantauan
(ODP), Pasien
Dalam
Pengawasan
(PDP) dalam
Covid-19

3 Ketidakefektif Tujuan Umum : Strategi yang 1. Memberikan edukasi 1. Mengetahui Kognitif

an digunakan masyarakat melalui tindakan


Setelah dilakukan
Pemeliharaan adalah penyuluhan kesehatan yang
intervensi
Kesehatan partnership mengenai Covid-19, mampu
keperawatan
terkait Covid dengan penyuluhan dan penyebaran Covid-19, meningkat-

-19 pendidikan dan pemeliharaan kan


kesehatan terkait
berhubungan kesehatan kesehatan yang dapat kesehatan
Covid-19 pada
dengan (memberikan dilakukan untuk masyarakat
masyarakat
Sumber Daya RT.02/RW.05 Kel. video edukasi menghindari Covid-19 RT.02 /

Tidak Cukup Ratu Jaya, Kec. Covid-19) melalui video. RW.05 Kel.

(Pengetahuan 2. Menganjurkan dan Ratu Jaya,


Cipayung, Depok
dan Sosial) melalui mendorong Kec.
proses
pada masyarakat untuk Cipayung,
penyebaran video
Masyarakat di edukasi mengkonsumsi Depok agar
tentang
RT.02 / pengetahuan vitamin dan makanan terhindar
dan
RW.05 Kel. tindakan bergizi untuk dari

Ratu Jaya, pencegahan, meningkatkan daya kejadian


tahan tubuh agar Covid-19

54
Kec. diharapkan terhindar dari virus 2. Terjadi

Cipayung, masyarakat mampu dan penyakit peningkat-

Depok. dan lebih peduli 3. Menganjurkan dan an cara


terhadap dirinya mendorong masyarakat
dan lingkungan masyarakat untuk dalam
untuk selalu mendukung gerakan memelihara
melakukan tindakan pemerintah tetap kesehatan
memelihara #dirumahaja dan work terkait
kesehatan agar from home serta Covid-19
Afektif
terhindar dari gerakan pembatasan 3. Terbina
permasalahan social berskala besar hubungan
Covid-19. (PSBB) untuk baik antar
menjagara jarak agar masyarakat
terhindar dari orang- untuk
Tujuan Khusus : orang yang ternyata meningkat-

1. Meningkatkan terkontaminasi oleh kan

kesadaran Covid-19 kesehatan

masyarakat 4. Menganjurkan dan individu

mengenai mendorong ataupun

kesehatan untuk masyarakat untuk masyarakat

tetap melakukan menggunakan masker terkait


gerakan jika ingin keluar Covid-19

#dirumahaja dan rumah ketika sangat

mengikuti penting dan mendesak

anjuran 5. Menganjurkan dan

pemerintah mendorong

terkait gerakan masyarakat untuk

Pembatasan tidak berkerumun

Sosial Berskala dengan masyarakat

Besar (PSBB) lain untuk memutus

55
2. Meningkatkan tali rantai penyebaran
kesadaran Covid-19
masyarakat
mengenai
kesehatan untuk
menggunakan
APD seperti
masker jika ingin
keluar rumah
ketika sangat
penting dan
mendesak
3. Meningkatkan
kesadaran
masyarakat
mengenai
kesehatan untuk
mengkonsumsi
vitamin dan
makanan bergizi
untuk sistem
imunitas tubuh

56
Psikomotor

57
BAB IV

IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

IV.1. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


No Diagnosa Keperawatan Hari / Kegiatan
Tanggal
1. Perilaku Kesehatan Rabu, 1. Melakukan izin kepada
Cenderung Beresiko pihak RT.02 / RW.05, Kel.
29/04/2020
terkait Covid-19 Ratu Jaya, Kec. Cipayung,
berhubungan dengan Depok yakni kepada Ketua
Kurang Pemahaman pada RT untuk melakukan
Masyarakat di RT.02 / pengkajian serta
RW.05 Kel. Ratu Jaya, pengambilan data kepada
Kec. Cipayung, Depok. masyarakat sebagai tugas
kuliah
2. Melakukan kerjasama serta
Kamis,
survey dengan pihak RT.02
30/04/2020 / RW.05, Kel. Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok
untuk mendata masyarakat
mana saja yang bisa
dilakukan pengkajian serta
pengambilan data dengan
jumlah 15 KK
Jum’at, 3. Melakukan pengkajian data
demografi dan geografis
01/05/2020
kepada masyarakat RT.02 /
RW.05, Kel. Ratu Jaya,

58
Kec. Cipayung, Depok
4. Melakukan pengkajian
terkait Persepsi,
Sabtu, Pengetahuan, dan Perilaku

02/05/2020 kepada masyarakat RT.02 /


RW.05, Kel. Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok
5. Melakukan penyuluhan
kesehatan kepada
masyarakat RT.02 /
Sabtu,
RW.05, Kel. Ratu Jaya,
09/05/2020 Kec. Cipayung, Depok
terkait permasalahan
Covid-19 mengenai
pencegahan serta perilaku
yang dapat dilakukan untuk
mengurangi resiko
terkontaminasi virus
Covid-19 melalui video
edukasi.
6. Melakukan evaluasi kepada
Rabu, masyarakat RT.02 /

13/05/020 RW.05, Kel. Ratu Jaya,


Kec. Cipayung, Depok
terkait perilaku yang sudah
dilakukan untuk
pencegahan terhadap
coronavirus (covid-19)
melalui evaluasi langsung
dan pengiriman foto di

59
grup.
2. Defisiensi Pengetahuan Rabu, 1. Melakukan izin kepada
terkait Covid-19 pihak RT.02 / RW.05, Kel.
29/04/2020
berhubungan dengan Ratu Jaya, Kec. Cipayung,
Kurang Informasi pada Depok yakni kepada Ketua
Masyarakat di RT.02 / RT untuk melakukan
RW.05 Kel. Ratu Jaya, pengkajian serta
Kec. Cipayung, Depok. pengambilan data kepada
masyarakat sebagai tugas
kuliah
2. Melakukan kerjasama serta
Kamis,
survey dengan pihak RT.02
30/04/2020 / RW.05, Kel. Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok
untuk mendata masyarakat
mana saja yang bisa
dilakukan pengkajian serta
pengambilan data dengan
jumlah 15 KK
Jum’at, 3. Melakukan pengkajian data
demografi dan geografis
01/05/2020
kepada masyarakat RT.02 /
RW.05, Kel. Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok
4. Melakukan pengkajian
terkait Persepsi,
Sabtu, Pengetahuan, dan Perilaku
kepada masyarakat RT.02 /
02/05/2020
RW.05, Kel. Ratu Jaya,

60
Kec. Cipayung, Depok
5. Melakukan penyuluhan
Sabtu,
kesehatan kepada
09/05/2020 masyarakat RT.02 /
RW.05, Kel. Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok
terkait permasalahan
Covid-19 mengenai
pengetahuan serta
pemahaman tentang hal
yang terjadi saat ini untuk
memiliki keinginan
mencari informasi tentang
kejadian Covid-19 agar
bisa menjadi lebih waspada

Rabu, melalui video edukasi.


6. Melakukan evaluasi kepada
13 Mei 2020
masyarakat RT.02 /
RW.05, Kel. Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok
terkait informasi serta
pengetahuan yang sudah
dimiliki dengan
memberikan pertanyaan
serta berdiskusi secara
online di WhatsApp.
3. Ketidakefektifan Rabu, 1. Melakukan izin kepada
Pemeliharaan Kesehatan pihak RT.02 / RW.05, Kel.
29/04/2020
terkait Covid-19 Ratu Jaya, Kec. Cipayung,
berhubungan dengan Depok yakni kepada Ketua

61
Sumber Daya Tidak RT untuk melakukan
Cukup (Pengetahuan dan pengkajian serta
Sosial) pada Masyarakat pengambilan data kepada
di RT.02 / RW.05 Kel. masyarakat sebagai tugas
Ratu Jaya, Kec. kuliah
Cipayung, Depok. 2. Melakukan kerjasama serta
survey dengan pihak RT.02
Kamis, / RW.05, Kel. Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok
30/04/2020
untuk mendata masyarakat
mana saja yang bisa
dilakukan pengkajian serta
pengambilan data dengan
jumlah 15 KK
3. Melakukan pengkajian data

Jum’at, demografi dan geografis


kepada masyarakat RT.02 /
01/05/2020
RW.05, Kel. Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok
4. Melakukan pengkajian
terkait Persepsi,
Sabtu, Pengetahuan, dan Perilaku

02/05/2020 kepada masyarakat RT.02 /


RW.05, Kel. Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok
5. Melakukan penyuluhan
kesehatan kepada
masyarakat RT.02 /
Sabtu, RW.05, Kel. Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok

62
09/05/2020 terkait permasalahan
Covid-19 mengenai tahap
penyebaran virus Covid-19
serta informasi agar
masyarakat mampu dan
lebih peduli terhadap
dirinya dan lingkungan
untuk selalu melakukan
tindakan memelihara
kesehatan agar terhindar
dari permasalahan Covid-
19 melalui video edukasi.
6. Melakukan evaluasi kepada
masyarakat RT.02 /
Rabu, RW.05, Kel. Ratu Jaya,

13/05/2020 Kec. Cipayung, Depok


terkait kepedulian
masyarakat terhadap tindak
kesehatan yang dilakukan
untuk dirinya maupun
lingkungan dengan diskusi
serta pengiriman gambar di
WhatsApp.

Berikut beberapa dokumentasi atas implementasi yang sudah dilakukan dengan


melakukan pengisian kuesioner secara door to door:

63
IV.2. EVALUASI KEPERAWATAN
Berdasarkan hasil dari pengisian kuesioner yang sudah saya disebarkan, saya
mendapatkan data bahwa masyarakat di lingkungan RT.02 / RW.05 Kel. Ratu Jaya,
Kec. Cipayung, Depok, Jawa Barat bahwa rata-rata masyarakat disini sudah
mengetahui secara garis besar informasi serta pengetahuan terkait coronavirus (covid-
19) maupun pencegahan yang dilakukan dengan semua sudah menggunakan masker
jika keluar rumah dan sudah cuci tangan jika dari luar rumah namun masih beberapa
tidak mengetahui cuci tangan yg baik dan benar dan tidak menerapkan social
distancing karena masih banyak masyarakat di lingkungan ini masih berkerja diluar
rumah karena tidak ada penerapan WFH. Dan terdapat beberapa masyarakat yang
masih kurang paham serta kurang menerapkan perilaku pencegahan tersebut. Berikut
beberapa dokumentasi atas evaluasi yang sudah dilakukan :

64
65
66
BAB V

KESIMPULAN

Coronavirus merupakan virus yang awal mula munculnya dari pasar seafood
yang berada di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok dan sekarang telah menyebar
ke seluruh Dunia termasuk Indonesia (Huang, et.al, 2020). Coronavirus (covid-19)
akan menyerang sistem pernapasan manusia yang dapat menyebabkan infeksi saluran
nafas, sehingga menyebabkan gangguan ringan seperti batuk dan flu, infeksi paru-
paru, dan gangguan yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome
(MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) bahkan bisa menyebabkan
kematian. Coronavirus memiliki 3 gejala khas yakni demam, batuk kering dan sesak
napas. Jika memiliki gejala tersebut segera ke fasilitas kesehatan untuk dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut (Channel News Asia, 2020).

Saat ini, coronavirus sudah terjadi di 65 negara di Dunia dengan total 3.584.174
jiwa yang positif, 1.167.991 jiwa sudah berhasil dipulihkan dan dinyatakan sembuh
serta dengan jumlah 251.580 jiwa yang meninggal dunia. Angka ini semakin hari
semakin bertambah, jumlah jiwa yang meninggal pun semakin bertambah jika tidak
segera di atasi. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan sebagai pencegahan
mulai dari cuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, menjaga jarak aman 1
meter dengan orang lain terlebih yang batuk-batuk serta bersin-bersin, serta
mengikuti anjuran untuk tetap melakukan aktivitas #dirumahaja.

67
DAFTAR PUSTAKA

Channel News Asia. 2020. Wabah virus Wuhan: 15 pekerja medis terinfeksi, 1 dalam
kondisi kritis. Diakses pada tanggal 05 Mei 2020. Pada link berikut:
https://www.channelnewsasia.com/news/asia/wuhanpneumonia-outbreak-health-
workers-coronavirus-12294212

Huang, C., Wang, Y., Li, X., Ren, L., Zhao, J., Zan, g Li., Fan, G., dll. (2020).
Gambaran klinis dari pasien yang terinfeksi virus corona novel 2019 di Wuhan,
Cina. Lancet. Diakses pada tanggal 05 Mei 2020.

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. (2020). Panduan Praktik Klinis: Pneumonia


2019-nCoV. PDPI: Jakarta

Yuliana. 2020. Corona Virus Diseases. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

WHO. (2020). Pernyataan Direktur Jenderal WHO pada briefing media pada 2019-
nCov pada 11 Februari 2020. Diakses pada tanggal 05 Mei. Pada link berikut :
https://www.who.int/dg/speeches/detail/who-director-generals-komentar-at-the-
media-briefing-on-2019-ncov-on-11-februari- 2020

Wang, Z., Qiang, W., Ke, H. (2020). Buku Pegangan Kontrol Pneumonia 2019-nCoV
dan Pencegahan. Hubei Sains dan Technologi Press. Cina

68
Lampiran

Lampiran 1. Kuesioner

Formulir Pengkajian Persepsi dan Pengetahuan Masyarakat Terkait Covid-19

Assalamu’alaikum wr.wb. Selamat pagi/siang/malam. Perkenalkan Adelia Putri


Fitriansyah, Mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jakarta. Saya sedang melakukan Praktik Kesehatan Matra dengan
melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) terkait Covid-19 sebagai
bencana kesehatan (Pandemi Global) untuk mengkaji bagaimana persepsi dan
pengetahuan masyarakat terhadap bencana Covid-19 dengan memberikan edukasi
guna meningkatkan pengetahuan masyarakat agar terhindar dari Covid-19.

Maka dari itu, saya meminta bantuan kepada Bapak/Ibu/Saudara/Saudari sebagai


responden untuk memberikan waktu luangnya dalam mengisi kuesioner ini. Saya
dapat menjamin bahwa identitas responden dan data yang diisi akan dirahasiakan dan
hanya digunakan sebagai kepentingan yang sedang saya lakukan dalam Praktik
Kesehatan Matra.

Akhir kata saya ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

1. Data Demografi
a. Nama
b. Usia
c. Jenis Kelamin
d. Pendidikan Terakhir
e. Pekerjaan
f. Agama
g. Domisili
h. Nama Kepala Keluarga
i. No. Hp (WhatssApp)

69
2. Persepsi Masyarakat Terhadap Covid-19
a. Bagaimana pandangan anda mengenai bahaya virus covid-19?
1) Situasi saat ini serius dan tidak boleh diremehkan
2) Situasi sekarang sudah gawat darurat
3) Penyebaran covid-19 ini bukan ancaman, dibesar-besarkan atau tidak
tahu
b. Perilaku pencegahan yang sudah anda lakukan untuk menghindari
penyebaran covid-19 (Pilihlah jawaban berikut, boleh lebih dari 1)
1) Menjaga kekebalan tubuh/meningkatkan sistem imunitas
2) Sering mencuci tangan
3) Bekerja, belajar dan beribadah dari rumah
4) Menghindari salaman atau bersentuhan fisik
5) Mencoba untuk tidak menyentuh muka
6) Memborong masker, sembako dan barang lainnya
7) Tetap bersalaman dengan alasan budaya
8) Menganggap saat ini liburan
9) Menggunakan masker (alat pelindung diri) saat keluar rumah
c. Bekerja/Belajar dari rumah
1) Saya pelajar/mahasiswa yang diberikan kesempatan untuk belajar
dirumah
2) Saya bekerja, namun diberi kesempatan untuk bekerja di rumah
3) Saya tidak diberi kesempatan bekerja dirumah, walaupun sebenarnya
saya bisa bekerja dari rumah
4) Saya tidak bekerja dari rumah, karena pekerjaan saya tidak
memungkinkan untuk bekerja dirumah
5) Saya tetap bekerja diluar. Jika saya tidak bekerja diluar, maka saya tidak
mempunyai penghasilan
d. Apa yang sudah anda lakukan untuk meningkatkan dan menjaga sistem
imuntas tubuh? (Boleh pilih lebih dari 1)
1) Konsumsi gizi seimbang

70
2) Aktifitas fisik/senam ringan
3) Istirahat cukup
4) Mengkonsumsi suplemen vitamin
5) Tidak merokok
6) Mengendalikan penyakit penyerta (seperti diabetes mellitus, hipertensi,
kanker)
e. Perilaku anda dalam hal beribadah
1) Beribadah dirumah sendiri
2) Saya tetap pergi ke rumah ibadah
f. Efek yang anda rasakan dalam gerakan #dirumahaja
1) Batal pergi ke acara-acara yang sudah direncanakan sebelumnya
2) Tetap pergi kalau acaranya sangat penting
3) Tetap pergi seperti biasanya
g. Anda mendapat informasi covid-19 dari (boleh pilih lebih dari 1)
1) Media sosial
2) Media online
3) Situs resmi pemerintah
4) Televisi
5) WhatsApp
3. Pengetahuan Masyarakat Terhadap covid-19
a. Bagaimana pengetahuan anda tentang gejala covid-19?
1) Saya tidak tahu gejala-gejala covid-19
2) Saya masih ragu tentang gejala-gejala covid-19
3) Saya mengetahui gejala-gejala covid-19
b. Bagaimana pendapat anda tentang orang positif covid-19 tanpa gejala?
1) Saya menganggap orang yang tidak menunjukkan gejala berarti bebas
covid-19
2) Saya menganggap orang yang tidak menunjukkan gejala ada
kemungkinan positif terinfeksi covid-19
3) Saya tidak tahu

71
c. Apa yang anda ketahui dari ODP (Orang Dalam Pemantauan)?
1) Orang yang mengalami demam (≥38oC) atau riwayat demam, memiliki
gejala seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk dan memliki riwayat
berpergian atau berkontak langsung dengan kasus positif covid-19
2) Orang tanpa gejala namun memiliki riwayat kontak atau berpergian
dengan kasus positif covid-19
3) Saya tidak tahu
d. Apa yang anda ketahui dari PDP (Pasien Dalam Pengawasan)
1) Orang yang mengalami demam (≥38oC) atau riwayat demam, memiliki
gejala seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk atau dengan Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA) yang membutuhkan perawatan rumah sakit dan
memliki riwayat berpergian atau berkontak langsung dengan kasus
positif covid-19.
2) Orang yang hanya mempunyai gejala sepeti demam, pilek/sakit
tenggorokan/batuk dan memiliki riwayat berpergian atau kontak
langsung dengan kasus positif covid-19.
3) Saya tidak tahu

72
Lampiran 2. Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

KESEHATAN MATRA

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

CORONAVIRUS (COVID-19)

Dosen Pengampu : Desak Nyoman Sithi, Skp., MARS

Disusun Oleh :

Adelia Putri Fitriansyah 1610711098

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

TAHUN 2020

73
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

CORONAVIRUS (COVID-19)

Pokok Bahasan :  Coronavirus (Covid-19)

Sasaran :  Masyarakat Di Lingkungan RT. 02 / RW. O5


Kel.Ratu Jaya, Kec. Cipayung, Depok, Jawa
Barat.

Hari dan Tanggal :  Rabu, 13 Mei 2020

Waktu :  60 menit (09.30-10.30 WIB)

Penyuluh :  Adelia Putri Fitriansyah

Tempat : di Grup WhatsApp (online)

A. Latar Belakang
Tahun 2020 merupakan tahun yang sangat mengkhawatirkan untuk Dunia,
karena di tahun ini banyak sekali terjadi permasalahan serta bencana yang
salah satunya adalah muncul wabah virus yang memakan banyak korban jiwa.
Virus ini berawal dari pasar seafood yang berada di Kota Wuhan, Provinsi
Hubei, Tiongkok dan telah menyebar ke seluruh Dunia termasuk Indonesia
(Huang, et.al, 2020). World Health Organization (WHO) menyebutkan virus
ini dikenal dengan sebutan Coronavirus (covid-19) karena virus ini muncul
pertama kali di penghujung tahun 2019 yang lebih tepatnya Desember, 2019).
Coronavirus atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-
CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan manusia yang dapat
menyebabkan infeksi saluran nafas, sehingga menyebabkan gangguan ringan
seperti batuk dan flu, infeksi paru-paru, dan gangguan yang lebih serius
seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute

74
Respiratory Syndrome (SARS) bahkan bisa menyebabkan kematian (Channel
News Asia, 2020).
Coronavirus awalnya hanya menginfeksi hewan dan bersirkulasi pada
hewan. Namun, ternyata coronavirus menyebabkan jumlah besar penyakit
pada hewan seperti babi, sapi, kuda, kucing dan ayam ditransmisikan dari
hewan ke manusia. Hewan yang memiliki peran besar dengan kejadian
coronavirus adalah kelelawar, tikus bambu, unta dan musang yang merupakan
host dan sumber utama untuk Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS) (PDPI, 2020). Awalnya virus
akan masuk ke sel host, kemudian mereka akan menempel di saluran
pernafasan dan melakukan replikasi melalui sintesis virus RNA yang nantinya
akan menyebar ke saluran pernafasan bawah. Virus ini akan mengalami masa
inkubasi sekitar 3-7 hari yang nantinya akan menimbulkan gejala khas
coronavirus seperti demam (suhu tubuh ≥ 38° Celsius), batuk kering (sebagian
berdahak) atau nyeri tenggorokan dan sesak napas (takipneu : frekuensi nafas
> 30x/ menit) sekitar 2-14 hari setelah terkontaminasi oleh individu yang
positif covid-19.

B.  Tujuan
1) Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan masyarakat dapat
mengetahui informasi terkait coronavirus (covid-19) mulai dari definisi,
prevalensi coronavirus (covid-19) di Dunia dan Indonesia, klasifikasi
penderita coronavirus (covid-19), tanda dan gejala coronavirus (covid-
19), patofisiologi coronavirus (covid-19), penyebaran coronavirus
(covid-19), diagnosis coronavirus (covid-19), pencegahan coronavirus
(covid-19), sampai dengan penanganan coronavirus (covid-19).
2) Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan diharapkan
masyarakat mampu:

75
a) Menjelaskan Kembali Definisi Corona Virus (Covid-19)
b) Menyebutkan Klasifikasi Penderita Corona Virus (Covid-19
c) Menjelaskan Kembali Patofisiologi Corona Virus (Covid-19)
d) Menyebutkan Manifestasi Klinis Corona Virus (Covid-19)
e) Menjelaskan Kembali Penyebaran Corona Virus (Covid-19)
f) Menjelaskan Kembali Diagnosisi Corona Virus (Covid-19)
g) Mengetahui Cara Pencegahan Corona Virus (Covid-19)
h) Mengetahui Cara Penanganan Corona Virus (Covid-19)

C. Materi :
(Terlampir)

D. Metode :
1) Memberikan Video Edukasi via Online
2) Berdiskusi
3) Tanya jawab

E. Media :
1) Video
2) Handphone untuk melihat video

F. Setting tempat
Tidak ada setting tempat dalam Pendidikan Kesehatan kali ini, karena semua
dilakukan di rumah masing-masing dengan Gerakan #dirumahaja.

G. Pengorganisasian
1) Moderator : Adelia Putri Fitriansyah
2) Penyuluh : Adelia Putri Fitriansyah
3) Fasilitator : Adelia Putri Fitriansyah
4) Observer : Adelia Putri Fitriansyah

76
Pembagian Tugas
1) Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal sampai
akhir
2) Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
3) Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
4) Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir

H. Strategi Pelaksanaan

No Waktu Kegiatan Perawat Kegiatan Klien


1 Pembukaan 1.    Mengucapkan salam Menjawab salam
(10 menit) 2.   Memperkenalkan diri Menerima dengan
3.    Menjelaskan tujuan baik
Menyimak dengan
baik
2 Kegiatan Inti 1.    Memberikan video Menyimak video
(40 menit) edukasi ke grup dengan baik
WhatsApp RT.02/ Mengajukan beberapa
RW.05 pertanyaan
2.    Memberikan Mampu menjawab
kesempatan untuk pertanyaan yang di
berdiskusi serta bertanya ajukan
3.    Menjawab
pertanyaan yang diajukan
4. Mempraktikkan
gambar / foto tentang
pencegahan coronavirus
(covid-19)
3 Penutup 1.Menanyakan kembali Menyimak dengan
(10 menit) materi yang disampaikan baik
apakah sudah dipahami Menjawab salam

77
atau belum
2. Rencana tindak lanjut
untuk di rumah
3. Mengucapkan salam

I. Evaluasi 
Masyarakat Mengajukan beberapa pertanyaan :
1) Bagaimana cara cuci tangan yang baik dan benar?
2) Apakah dengan berjemur dapat menghilangkan coronavirus (covid-19)
3) Apakah seseorang yang dikatakan Orang Dalam Pemantauan (ODP)
harus di rawat di RS?

78
Lampiran

MATERI PENYULUHAN

A. Definisi
Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan
penyakit pada hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui
menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek
hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS)
dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru
yang ditemukan menyebabkan penyakit COVID-19 (WHO, 2019).
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2
(SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit
karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan
gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga
kematian (Channel News Asia, 2020).

B. Klasifikasi Penderita
1) Orang Tanpa Gejala (OTG)
Orang Tanpa Gejala (OTG) merupakan istilah yang digunakan untuk
orang yang positif terinfeksi virus corona namun tidak mengalami gejala
atau gejalanya sangat ringan. OTG tetap harus melakukan isolasi mandiri
di rumah selama 14 hari, dipantau melalui telepon oleh petugas pemantau,
dan melakukan kontrol setelah 14 hari isolasi mandiri.
2) Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
merupakan definisi yang digunakan untuk mengelompokkan individu
berdasarkan:
a) Gejala demam dan/atau gangguan pernapasan

79
b) Riwayat perjalanan ke daerah pandemi infeksi virus Corona atau
tinggal di daerah tersebut selama 14 hari terakhir sebelum gejala
timbul
c) Riwayat kontak dengan orang yang terinfeksi atau diduga terinfeksi
COVID-19 dalam 14 hari terakhir sebelum gejala timbul

3) Suspect
Ketika Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ternyata memiliki riwayat
kontak yang diyakini dengan orang positif covid-19, maka orang itu
masuk dalam kategori suspect. Istilah suspect merujuk pada orang yang
sudah menunjukkan gejala corona. Mereka diduga kuat sudah melakukan
kontak dekat dengan pasien positif corona.

C. Manfaat Guided Imagery


Banyak sekali manfaat yang kita dapat dari menerapkan prosedur guided
imagery, berikut ini manfat dari guided imagery menurut Townsend(1977):
1. Mengurangi stres dan kecemasan
2. Mengurangi nyeri
3. Mengurangi sakit kepala
4. Mengurangi tekanan darah tinggi
5. Mengurangi biaya rumah sakit
6. Mengurangi alergi dan gejala gangguan pernafasan
7. Meningkatkan penyembuhan

D. Patofisiologi
Coronavirus menginfeksi hewan dan bersirkulasi pada hewan. Coronavirus
menyebabkan jumlah besar penyakit pada hewan dan kemampuannya
menyebabkan penyakit berat pada hewan seperti babi, sapi, kuda, kucing dan
ayam. Coronavirus disebut dengan virus zoonotik yaitu virus yang

80
ditransmisikan dari hewan ke manusia. Banyak hewan pembohong yang dapat
membawa pathogen, dan sebagai vektor untuk penyakit menular tertentu.
Kelelawar, tikus bambu, unta dan musang merupakan host yang biasa
ditemukan untuk Coronavirus. Coronavirus pada kelelawar merupakan
sumber utama untuk Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle
East Respiratory Syndrome (MERS) (PDPI, 2020).

E. Manifestasi Klinis
Gejala-gejala COVID-19 yang paling umum menyerupai gejala flu, yaitu
demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, sakit kepala dan rasa lelah.
Beberapa pasien mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat,
pilek, sakit tenggorokan atau diare, Gejala-gejala yang dialami biasanya
bersifat ringan dan muncul secara bertahap. Secara umum terdapat 3 gejala
yang menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu:
1) Demam (suhu tubuh ≥ 38° Celsius)
2) Batuk kering (sebagian berdahak) atau nyeri tenggorokan
3) Sesak napas (takipneu : frekuensi nafas > 30x/ menit)

F. Cara Penyebaran
Seseorang dapat terkontaminasi oleh coronavirus bisa dengan berbagai
macam penyebaran, yaitu :
1) Menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita covid-19
batuk atau bersin.
2) Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu
setelah menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita covid-
19.
3) Kontak jarak dekat dengan penderita covid-19.

81
G. Diagnosis
1) Pemeriksaan radiologi: foto toraks, torak CT-scan, torak USG. Pada
pencitraan dapat menunjukkan: opasitas bilateral, persetujuan
subsegmental, lobar atau kolaps paru atau nodul,tampilan ground glass.
2) Pemeriksaan spesimen saluran napas atas dan bawah. Saluran napas atas
dengan swab tenggorok (nasofaring dan orofaring)· Saluran napas
bawah, dahak, bilasan bronkus, BAL, bila menggunakan endotrakeal
tube dapat terdiri dari aspirat endotrakeal
3) Bronkoskopi
4) Pungsi pleura sesuai kondisi
5) Pemeriksaan kimia darah. Biakan mikroorganisme dan uji kepekaan dari
bahan saluran napas (dahak, bilasan bronkus,cairan pleura) dan darah
(kultur darah untuk bakteri dilakukan, idealnya sebelum terapiantibiotik.
Namun, jangan menunggu terapi antibiotik dengan menunggu hasil
kultur darah.
6) Pemeriksaan feses dan urin.
7) Rapid test sebagai penyaring
8) Swab test atau tes PCR (polymerase chain reaction) untuk mendeteksi
virus Corona di dalam dahak

H. Pencegahan
1) Seringlah mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun, atau
cairan antiseptik berbahan dasar alkohol.
2) Jaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang yang batuk-batuk atau bersin-
bersin.
3) Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) jika memang diharuskan untuk
keluar rumah karena ada sesuatu hal yang penting.
4) Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut. Karena, tangan menyentuh
berbagai permukaan benda dan virus penyakit ini dapat tertempel di

82
tangan. Tangan yang terkontaminasi dapat membawa virus ini ke mata,
hidung atau mulut, yang dapat menjadi titik masuk virus ini ke tubuh.
5) Pastikan individu dan orang-orang di sekitar mengikuti etika batuk dan
bersin. Karena, percikan dapat menyebarkan virus.
6) Tetaplah tinggal di rumah jika merasa kurang sehat. Jika demam, batuk
dan kesulitan bernapas, segeralah cari pertolongan medis dan tetap
memberitahukan kondisi terlebih dahulu.
7) Tetap ikuti informasi terbaru tentang covid-19 (kota atau daerah di mana
covid-19 menyebar luas).

I. Penanganan

Orang
Orang Pasien
Dalam
Tanpa Dalam
Klasifikasi Pemantaua Konfirmasi
Gejala Pengawasan
n
(OTG) (PDP)
(ODP)
Orang tanpa Orang yang Pasien yang Pasien yang
gejala yang memiliki memiliki terinfeksi
memiliki gejala gejala ringan/ COVID-19
kontak ringan, dan sedang/berat dengan
dengan kasus membutuhk yang hasil
positif an memiliki pemeriksaa
Pengertian
pemeriksaa riwayat n positif
n. perjalanan/ko
ntak dan
membutuhka
n
pemeriksaan.
Penanganan Isolasi diri di Isolasi diri Ringan: Ringan:
rumah di rumah Isolasi diri di Isolasi diri

83
rumah di Rumah
Sedang: Sedang:
Rawat di RS Rawat di
Darurat RS Darurat
Berat: Rawat Berat:
di RS Rawat di
Rujukan RS Rujukan

J. Kesimpulan
Coronavirus merupakan virus yang awal mula munculnya dari pasar
seafood yang berada di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok dan sekarang
telah menyebar ke seluruh Dunia termasuk Indonesia (Huang, et.al, 2020).
Coronavirus (covid-19) akan menyerang sistem pernapasan manusia yang
dapat menyebabkan infeksi saluran nafas, sehingga menyebabkan gangguan
ringan seperti batuk dan flu, infeksi paru-paru, dan gangguan yang lebih serius
seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS) bahkan bisa menyebabkan kematian.
Coronavirus memiliki 3 gejala khas yakni demam, batuk kering dan sesak
napas. Jika memiliki gejala tersebut segera ke fasilitas kesehatan untuk
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut (Channel News Asia, 2020).

84
Lampiran 3.
Setelah dilakukan pengkajian kepada 12 KK dengan total masyarakat sebanyak 43
jiwa, kemudian dilakukan pengkajian kepada 3 KK dengan total maayarakat
sebanyak 12 jiwa.

Nama Usia Jenis Kelamin Pendidikan Terakhir Agama Pekerjaan Domisili


Wahyu Utoro Saputro 22 Laki-Laki SMA Islam Pelajar/Mahasiswa RT 2 RW 5
Rida Ningsih 29 Perempuan D3/S1 Islam Karyawan Swasta RT 2 RW 5
Amad Kholaimi 59 Laki-Laki SMA Islam Pegawai Negri RT 2 RW 5
Jumiati 46 Perempuan SMA Islam Lainnya RT 2 RW 5
Refina Milati Wahdah 22 Perempuan D3/S1 Islam Lainnya RT 2 RW 5
Sudjono 59 Laki-Laki SMA Islam Lainnya RT 2 RW 5
Rohana 50 Perempuan SMP Islam IRT RT 2 RW 5
Desyita Nuraida Fitri 17 Perempuan SMP Islam Pelajar/Mahasiswa RT 2 RW 5
Andi Nur Hanif 22 Laki-Laki SMA Islam Pelajar/Mahasiswa RT 2 RW 5
Hamdi 47 Laki-Laki SMA Islam Lainnya RT 2 RW 5
Anik 43 Perempuan SMA Islam IRT RT 2 RW 5
Bilqis 8 Perempuan TK Islam Pelajar/Mahasiswa RT 2 RW 5

Nama KepalNo HP (WhSaat ini b Saat ini ba Saat ini ba Apakah bapa
Apakah bapa
Apakah bapaBagaimana pandangan anda mengenai bahaya virus cov
Amad Khola081310950Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Saya tidak Situasi saat ini serius dan tidak boleh diremehkan
Ahmad Khol085778499Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Saya tidak Situasi saat ini serius dan tidak boleh diremehkan
Amad Khola081383307Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Riwayat koSituasi saat ini serius dan tidak boleh diremehkan
Amad Khola081315655Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Riwayat koSituasi saat ini serius dan tidak boleh diremehkan
Sudjono 082213795Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Saya tidak Situasi saat ini serius dan tidak boleh diremehkan
Sudjono 082213795Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Saya tidak Situasi saat ini serius dan tidak boleh diremehkan
Sudjono 082213795Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Saya tidak Situasi saat ini serius dan tidak boleh diremehkan
Sudjono 082213795Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Saya tidak Situasi saat ini serius dan tidak boleh diremehkan
Hamdi 081227803Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Saya tidak Situasi saat ini serius dan tidak boleh diremehkan
Hamdi 081227803Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Bekerja ataSituasi saat ini serius dan tidak boleh diremehkan
Hamdi 081227803Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Saya tidak Situasi saat ini serius dan tidak boleh diremehkan
Hamdi 081227803Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Saya tidak Penyebaran covid-19 ini bukan ancaman dan hanya dibe

85
Apakah andApakah andApakah andBagaimanaApap yang aApa yang anda ketahui dari PDP (Pasien Dalam Pengawasan)
Saya menget
Dengan menTidak TahuSaya menganOrang yangOrang yang hanya mempunyai gejala sepeti demam, pilek/sakit tenggorokan/batuk dan memili
Saya menget
Dengan menTidak TahuSaya menga Orang yangOrang yang hanya mempunyai gejala sepeti demam, pilek/sakit tenggorokan/batuk dan memili
Saya menget
Dengan menTidak TahuSaya menga Orang yangOrang yang hanya mempunyai gejala sepeti demam, pilek/sakit tenggorokan/batuk dan memili
Saya menget
Dengan menTidak TahuSaya menga Orang yangOrang yang hanya mempunyai gejala sepeti demam, pilek/sakit tenggorokan/batuk dan memili
Saya menget
Dengan menTahu Saya menganOrang tanpaOrang yang mengalami demam (≥38℃) atau riwayat demam, memiliki gejala seperti pilek/sakit
Saya menget
Dengan menTahu Saya menganOrang tanpaOrang yang mengalami demam (≥38℃) atau riwayat demam, memiliki gejala seperti pilek/sakit
Saya menget
Dengan menTahu Saya menganOrang yangSaya Tidak Tahu
Saya menget
Dengan menTahu Saya menganSaya TidakSaya Tidak Tahu
Saya menget
Dengan menTahu Saya tidak Orang tanpaOrang yang mengalami demam (≥38℃) atau riwayat demam, memiliki gejala seperti pilek/sakit
Saya menget
Dengan menTahu Saya menganOrang tanpaOrang yang mengalami demam (≥38℃) atau riwayat demam, memiliki gejala seperti pilek/sakit
Saya menget
Dengan menTahu Saya tidak Orang yangOrang yang mengalami demam (≥38℃) atau riwayat demam, memiliki gejala seperti pilek/sakit
Saya masihDengan menTahu Saya tidak Orang tanpaOrang yang mengalami demam (≥38℃) atau riwayat demam, memiliki gejala seperti pilek/sakit

Perilaku p Aktivitas / Apa yang sEfek yang Perilaku anSumber yanSaya selaluSaya selaluSaya selalu mencuci tangan untuk menceg
Sering mencSaya pelaj Konsumsi gTetap pergiBeribadah Media sosia4. Sering 2. Jarang 2. Jarang
Menjaga kekSaya tidak Konsumsi gTetap pergiBeribadah Media sosia4. Sering 4. Sering 3. Kadang-kadang
Menjaga kekSaya tidak Konsumsi gTetap pergiBeribadah Televisi 4. Sering 3. Kadang-3. Kadang-kadang
Menjaga kekSaya tidak Konsumsi gTetap pergiBeribadah Media sosia4. Sering 3. Kadang-3. Kadang-kadang
Menjaga keSaya bekerMengkonsum Batal perg Beribadah Televisi 5. Sangat S5. Sangat S5. Sangat Sering
Sering menSaya tidak Istirahat c Batal perg Beribadah Media sosia4. Sering 4. Sering 4. Sering
Sering mencSaya bekerMengkonsum Batal perg Beribadah Media Onli 4. Sering 4. Sering 4. Sering
Menjaga kekSaya pelaj Konsumsi gBatal perg Beribadah Media sosia4. Sering 4. Sering 4. Sering
Menjaga kekSaya pelaj Konsumsi gTetap pergiBeribadah dTelevisi 5. Sangat S4. Sering 5. Sangat Sering
Menjaga keSaya tidak Konsumsi gTetap pergiBeribadah Situs resmi5. Sangat S5. Sangat S5. Sangat Sering
Menjaga kekSaya pelaj Istirahat c Batal perg Beribadah Televisi 5. Sangat S3. Kadang-5. Sangat Sering
Bekerja, beSaya tidak Istirahat c Batal perg Beribadah Media sosia4. Sering 4. Sering 4. Sering

86
Saya selal Saya selaluSaya selal Saya selaluSaya akan Saya
k selaluSaya selalu menggunakan transportas
1. Tidak Pe3. Kadang-2. Jarang 3. Kadang-4. Jarang 4. Jarang 5. Tidak pernah
3. Kadang-3. Kadang-3. Kadang-3. Kadang-4. Jarang 5. Tidak pe3. Kadang-kadang
2. Jarang 3. Kadang-2. Jarang 3. Kadang-4. Jarang 5. Tidak pe5. Tidak pernah
2. Jarang 2. Jarang 2. Jarang 2. Sering 3. Kadang-4. Jarang 4. Jarang
3. Kadang-5. Sangat S4. Sering 4. Jarang 4. Jarang 4. Jarang 4. Jarang
3. Kadang-3. Kadang-3. Kadang-5. Tidak pe4. Jarang 4. Jarang 2. Sering
4. Sering 4. Sering 4. Sering 5. Tidak pe5. Tidak pe5. Tidak pe3. Kadang-kadang
4. Sering 3. Kadang-4. Sering 3. Kadang-4. Jarang 1. Sangat s5. Tidak pernah
5. Sangat S5. Sangat S4. Sering 4. Jarang 4. Jarang 1. Sangat s5. Tidak pernah
5. Sangat S5. Sangat S5. Sangat S5. Tidak pe4. Jarang 5. Tidak pe5. Tidak pernah
2. Jarang 4. Sering 2. Jarang 5. Tidak pe3. Kadang-5. Tidak pe5. Tidak pernah
3. Kadang-4. Sering 3. Kadang-5. Tidak pe5. Tidak pe5. Tidak pe5. Tidak pernah

87
Lampiran 4. Lampiran Dokumentasi

Berikut beberapa dokumentasi saat melakukan pengkajian door to door :

88
Berikut beberapa dokumentasi evaluasi terkait implementasi yang dilakukan :

Berikut dokumentasi pengisian kuesioner kepada 3 KK melalui google form yang


disebarkan via WhatsApp :

89
90

Anda mungkin juga menyukai