Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

PRAKTIKUM KIMIA

Nama : Eryda Dwi Rossa

Kelas : X MIPA 2

Kelompok : 5

Hari/Tanggal : Rabu,17 MEI 2017

Percobaan 1
Judul Percobaan :
MOLARITAS DAN PENGENCERAN LARUTAN

SMA NEGERI 1 REJANG LEBONG


KABUPATEN REJANG LEBONG
PROVINSI BENGKULU
2017

Laboratorium Kimia SMAN 1 Rejang Lebong,Laporan praktikum kimia


A. Judul
MOLARITAS
DAN PENGENCERAN LARUTAN

B. Tujuan Percobaan
- Siswa dapat membuat larutan dengan konsentrasi tertentu
- Siswa dapat membuat larutan dengan pengenceran
C. Landasan Teori
Entalpi adalah pertukaran energi panas yang terjadi selama reaksi kimia. Entalpi memiliki
simbol H dan diukur dalam kJ / mol, atau kilojoule per mol.

Entalpi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah energi dari


suatu sistem termodinamika. Entalpi terdiri dari energi dalam sistem, termasuk satu dari
lima potensial termodinamika dan fungsi keadaan juga volume dan tekanannya merupakan
besaran ekstensif.

Entalpi dari suatu sistem homogen didefinisikan sebagai

H = U + pV
Keterangan

- H = entalpi sistem (joule)


- U = energi dalam (joule)
- P = tekanan dari sistem (Pa)
- V = volume sistem (m3)

Entalpi adalah property ekstensif yang berarti untuk system homogeny, besarnya
berbanding lurus dengan ukuran system. Terkadang digunakan juga entalpi spesifik h=H/m
dengan m adalah massa system, atau entalpi molar Hm = H/n, dengan n adalah jumlah mol

H = ΣkHk
Dengan k merujuk pada beberapa subsistem. Pada kasus untuk nilai p, T, dan komposisi
yang berbeda-beda maka jumlah menjadi integral:

H = ∫ ρhdV
Dengan ρ adalah densitas.

Entalpi H(S,p) dari suatu sistem homogen dapat diturunkan sebagai fungsi


karakteristik S dan tekanan p sebagai berikut: kita mulai dari hukum pertama
termodinamika untuk sistem tertutup

dU = δQ−δW
Disini, δQ adalah sejumlah kecil panas yang ditambahkan dalam sistem dan δW adalah
sejumlah kerja yang dilakukan sistem. δQ = TdS dengan T adalah temperatur absolut sistem. Jika
hanya kerja PV yang ada, δW = pdV. Sehingga

Laboratorium Kimia SMAN 1 Rejang Lebong,Laporan praktikum kimia


dU = TdS – pdV
Menambahkan d(pV) di kedua sisi sehingga menjadi

dU + d(pV) = TdS – pdV + d(pV)


Atau

d (U + pV) = TdS – Vdp


Maka

dH (S,p) = Tds + Vdp


Energi ditukar dengan lingkungan sekitarnya pada tekanan konstan disebut perubahan
entalpi dari suatu reaksi. Untuk mengukur perubahan, kondisi standar digunakan, termasuk
tekanan 1 atmosfer dan suhu 298 Kelvin (77 ° F atau 25 ° C). Ketika reaksi menghasilkan
keluaran panas, dikatakan eksotermik. Dalam situasi ini, perubahan entalpi negatif, karena reaksi
yang terjadi dari energi tinggi ke energi rendah karena hilangnya energi panas ke sekitarnya.

Diagram tingkat energi adalah cara yang paling umum menunjukkan perubahan tersebut
dalam panas. Ada dua diagram umum yang digunakan, satu untuk reaksi eksotermik dan satu
untuk reaksi endotermik. Untuk reaksi eksotermis, energi dari reaktan reaksi akan lebih tinggi
daripada energi dari produk yang dihasilkan. Hal sebaliknya berlaku untuk reaksi endotermik.
Perubahan tersebut ditandai dengan jelas di kedua diagram.

Dua cara mengukur perubahan entalpi adalah kalorimeter sederhana. Sebuah kalorimeter
sederhana terbuat dari wadah air, dengan panas yang ditransfer ke dalam air. Perubahan suhu air
yang direkam akan terjadi karena pertukaran energi reaksi. Ketika kalorimeter sederhana
digunakan, reaksi berlangsung dalam air dalam kalorimeter itu sendiri.

Dengan kalorimeter sederhana, reaksi terjadi di luar perangkat. Selama reaksi, panas
harus dipindahkan ke air dalam kalorimeter. Jenis kalorimeter digunakan untuk mengukur
perubahan reaksi pembakaran. Untuk menghitung perubahan entalpi, tiga hal yang harus
diketahui. Yang pertama adalah konstan, yang merupakan kapasitas panas spesifik air, yaitu 4,2 J
/ g / ° C.

Massa air dan jumlah perubahan suhu air harus diukur. Rumus untuk menghitung
perubahan ini adalah 4,2 x massa air x perubahan suhu. Perubahan entalpi reaksi yang diukur
pada keadaan standar yaitu pada 25°C (298 K) dan tekanan 1 atmosfer (1 atm) disebut perubahan
entalpi dasar dan diberi lambang ΔH°. Satuan energi yang digunakan untuk ΔH° menurut satuan
internasional (SI) adalah joule (J).

Macam-macam perubahan entalpi :


· Perubahan entalpi pembentukan standar (ΔHf°)
· Perubahan entalpi penguraian standar (ΔHd°)
· Perubahan entalpi pembakaran standar (ΔHc°)
· Perubahan entalpi pelarutan standar (ΔHs°)

Laboratorium Kimia SMAN 1 Rejang Lebong,Laporan praktikum kimia


Alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan sistem
pada suatu reaksi adalah kalorimeter. Secara sederhana kalorimeter dapat dibuat dari gelas gabus
atau styrofoam. Gabus bersifat isolator sehingga dianggap dapat menahan kalor untuk pindah ke
lingkungan. Pada reaksi eksotermis, kalor yang dilepaskan tetap berada dalam larutan untuk
menaikkan suhu. Sedangkan pada reaksi endotermis, kalor diserap dari larutan dan suhu pun
turun. Kalorimeter bom merupakan kalorimeter yang dirancang khusus untuk reaksi pembakaran
yang melibatkan gas. Pada kalorimeter bom terdapat ruang khusus berisi pereaksi dan hasil reaksi
(tempat terjadinya reaksi kimia atau sistem). Ruang khusus ini dikelilingi oleh air, termometer,
pengaduk, dan wadah pembatas kalorimeter sebagai lingkungan.Cara penentuan kalor reaksi
dengan menggunakan kalorimeter disebut kalorimetri. Kalorimeter adalah sistem terisolasi
dengan lingkungan di luar kalorimeter. Karena energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan
(Hk. Termodinamika I), maka:

q reaksi = –q larutan
Dengan mengukur perubahan suhu di dalam kalorimeter, dapat ditentukan jumlah kalor
yang diserap/dibebaskan oleh larutan serta perangkat kalorimeter berdasarkan rumus :
q = m x c x ∆t
q = jumlah kalor (J)
m = massa larutan di dalam kalorimeter (g)
c = kalor jenis larutan di dalam kalorimeter ( J g−1 K −1 atau J g−1 º C−1)
∆t = perubahan suhu larutan (kalorimeter)( ºC atau K)

Ada 2 metode dalam penentuan kalor reaksi secara kalorimeter, yaitu kalorimetri
pembakaran dan kalorimetri reaksi. Kalorimeter yang digunakan untuk eksperimen metode
kalorimetri pembakaran menggunakan kalorimeter tipe bom. Sedangkan,Kalorimeter yang
digunakan untuk eksperimen metode kalorimetri reaksi menggunakan kalorimeter tipe reaksi.
Kalorimetri adalah ilmu dalam pengukuran panas dari reaksi kimia atau perubahan
fisik.Kalorimeter adalah alat untuk mengukur panas dari reaksi yang dikeluarkan. Kalorimetri
termasuk penggunaan kalorimeter. Kata kalorimetri berasal dari bahasa Latin yaitu calor, yang
berarti panas.
Bahan yang masuk kedalam kalorimetri digambarkan sebagai volume air, sumber panas
yang dicirikan sebagai massa air dan wadah atau kalorimeter dengan massanya dan panas
spesifik. Keseimbangan panas diasumsikan setelah percobaan perubahan suhu digunakan untuk
menghitung energi tercapai.
Kalorimetri bom terdiri dari sebuah bom (wadah tempat berlangsungnya reaksi
pembakaran, biasa terbuat dari bahan stainless steel) dan sejumlah air atau suatu larutan yang
dibatasi dengan wadah kedap panas.
Kalorimeter sederhana dapat disusun dari 2 buah gelas styrofoam seperti gambar diatas.
Styrofoam merupakan bahan nonkonduktor, sehingga jumlah kalor yang diserap atau yang
berpindah ke lingkungn dapat di abaikan. Jika suatu reaksi berlangsung secara eksoterm, maka
kalor sepenuhnya akan diserap oleh larutan di dalam gelas. Sebaliknya, jika reaksi yang
berlangsung tergolong endoterm, maka kalor itu diserap dari larutan di dalam gelas. Jadi, kalor

Laboratorium Kimia SMAN 1 Rejang Lebong,Laporan praktikum kimia


reaksi sama dengan jumlah kalor yang diserap atau yang dilepaskan larutan, sedangkan kalor
yang diserap oleh gelas dan lingkungan diabaikan.
Kalorimeter yang baik memiliki kapasitas kalor kecil. Artinya kalorimeter tersebut benar-
benar sebagai sistem yang terisolasi, sehingga perubahan kalor yang terjadi dari reaksi hanya
berpengaruh terhadap perubahan suhu air atau larutan yang ada di dalam kalorimeter. Reaksi
yang berlangsung dalam calorimeter merupakan reaksi yang berlangsung pada volum konstan
(∆V = 0), maka perubahan kalor yang terjadi dalam sistem akan sama dengan perubahan energi
dalamnya.
Salah satu cara yang digunakan untuk mengukur perubahan entalpi reaksi adalah dengan
kalorimetri, yaitu proses pengukuran jumlah panas dari sistem reaksi menggunakan kalorimeter.
Berdasarkan fungsinya, kalorimeter dibedakan menjadi :
a. Kalorimeter tipe reaksi (sederhana), untuk menentukan kalor reaksi dari semua reaksi,
kecuali reaksi pembakaran.
b. Kalorimeter tipe Bom, untuk menentukan jumlah kalori dalam bahan makanan
berdasarkan reaksi pembakaran (biasanya dioksidasi dengan oksigen).
c. Kalorimeter Thiemann, untuk menentukan kalor bahan bakar yang berfase cair seperti
metanol atau etanol.
d. Kalorimeter listrik, untuk menentukan kalor jenis zat cair
Adapun besarnya transfer kalor tergantung pada faktor-faktor berikut.
a. jumlah zat
b. kalor jenis zat
c. perubahan suhu
d. kapasitas kalor dari kalorimeter
Pada Percobaan ini akan ditentukan perubahan entalpi reaksi antara larutan Natrium
Hidroksida dengan larutan Asam Klorida yang menghasilkan satu mol air.

NaOH(aq) + HCl(aq) à NaCl(aq) + H2O(l)

Penetapan kalor reaksi secara kalorimeter merupakan penentuan yang didasarkan atau
diukur dari perubahan suhu larutan dan kalorimeter dengan prinsip perpindahan kalor, yaitu
jumlah kalor yang diberikan sama dengan jumlah kalor yang diserap. Panas yang terjadi dapat
dihitung dengan rumus:

Qlarutan = m.c. ∆T
∆H reaksi = Qlarutan + Qkalorimeter

Kalorimeter sederhana dapat dibuat dari gelas plastik. Jumlah kalor yang diserap atau
dilepas ke lingkungan oleh plastik dapat diabaikan, karena plastik merupakan isolator. Sehingga
jumlah kalor yang diserap atau dilepas oleh larutan dapat dihitung.

Qreaksi = - Qlarutan
Berdasarkan perubahan kalor sistem reaksi kimia dapat dibedakan menjadi reaksi eksoterm
dan reaksi endoterm.

Laboratorium Kimia SMAN 1 Rejang Lebong,Laporan praktikum kimia


Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari lingkungan ke
sistem ( kalor diserap oleh sistem dari lingkungannya ); ditandai dengan adanya penurunan suhu
lingkungan di sekitar sistem. Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan
kalor dari sistem ke lingkungan ( kalor dibebaskan oleh sistem ke lingkungannya ); ditandai
dengan adanya kenaikan suhu lingkungan di sekitar sistem. Reaksi eksoterm pada umumnya
berlangsung spontan, sedangkan reaksi endoterm tidak.
Pada reaksi endoterm: ΔH= Hproduk – Hpereaksi > 0 ( bertanda positif )
Pada reaksi eksoterm: ∆H= Hproduk – Hpereaksi < 0 ( bertanda negatif).

Simak contoh reaksi peruraian H2O (reaksi endoterm) dan pembentukan CH4 (reaksi
eksoterm) berikut ini.

1. Reaksi Penguraian H2O


H2O dapat terurai menjadi gas H2 dan gas O2, dengan bantuan energi yang diperoleh
dari arus listrik.

Reaksi penguraian air

Diagram tingkat energy perubahan entalpi

Dari diagram terlihat bahwa ∑ (energi ikatan pereaksi) < ∑ (energi ikatan produk
reaksi). Dengan menggunakan rumus ∆H di atas, maka diperoleh ∆H reaksi adalah
positif (+) atau reaksi bersifat endoterm.
Ada 2 tahapan dalam reaksi seperti yang ditunjukkan pada diagram entalpi pada
gambar 2:

- Pemutusan 2 ikatan H - O menjadi atom-atom H dan O. energi yang diperlukan


adalah sebesar ∑ (energi ikatan pereaksi)

- Pembentukan 2 ikatan H - H dan 1 ikatan O = O dari atom H dan O. energi yang


dilepas adalah sebesar ∑ (energi ikatan produk reaksi).

2. Reaksi Pembentukan CH4

Reaksi pembakaran CH4 dengan O2, dihasilkan gas CO2 dan gas H2O. raeksinya adalah
sebagai berikut:

Laboratorium Kimia SMAN 1 Rejang Lebong,Laporan praktikum kimia


Reaksi pembakaran metana

Diagram tingkat energy pembakaran metana

Dari diagram, terlihat bahwa ∑ (energi ikatan pereaksi) > ∑ (energi ikatan produk
reaksi). Dengan menggunakan rumus ∆H di atas, maka diperoleh ∆Hreaksi adalah
negatif (-) atau reaksi bersifat eksoterm.

Ada 2 tahapan dalam reaksi seprti yang ditunjukkan pada diagram entalpi pada gambar:
o Pemutusan 4 ikatan C – H dan ikatan rangkap O = O menjadi atom-atom C, H,
dan O. energy yang diperlukan adalah sebesar Σ (energy ikatan pereaksi
o Pembentukan 2 ikatan C = O dan 2 ikatan H – O dar atom-atom C, H, dan O.
energy yang dilepas adalah sebesar Σ (energy ikatan produk reaksi)

Secara umum, hubungan antara ∆H reaksi dengan ∑ (energi ikatan pereaksi) dan ∑
(energi ikatan produk reaksi) untuk reaksi endoterm dan reaksi eksterm dapat dilihat
pada gambar berikut.

Diagram tingkat energy endoterm

Laboratorium Kimia SMAN 1 Rejang Lebong,Laporan praktikum kimia


Diagram tingkat energy eksoterm

D. Alat dan Bahan


1. Alat
 Pipet Gondok/ Pipet Volume
 Batang pengaduk
 Neraca
 Labu ukur 100ml
 Gelas Kimia 100ml
 Kaca Arloji
 Botol Akuades

2.Bahan

 CusO4.5H2O
 Akuades
E. Prosedur Kerja

a. Membuat 100ml larutan CuSO4


F. Hasil Pengamatan
Tabel pengamatan

Suhu larutan NaOH 0,1 M 25,5 ℃

Suhu larutan HCl 0,1 M 26,5 ℃

Suhu rata-rata (suhu awal) 26 ℃

Suhu akhir 28 ℃

Kenaikan suhu 2℃
Persamaan reaksinya :

HCL( aq)+¿ NaOH (aq ) →¿


NaCl( aq)+¿ H 2 O(l) ¿

Suhu larutan NaOH = 25,5 ℃


Suhu larutan HCl = 26,5 ℃
Suhu rata-rata awal = 26 ℃
Suhu akhir = 28 ℃
∆T =2℃

Laboratorium Kimia SMAN 1 Rejang Lebong,Laporan praktikum kimia


Untuk mencari kalor yang diperlukan
m. c . ∆T 100. 4,2. 2
 Q = mol = 0,05
840
= 0,05
= 16.800 J Cara singkat

= 16,8 kJ

G.Jawaban Pertanyaan
1. Berapakah kenaikan suhu yang terjadi pada campuran kedua larutan dalam
calorimeter sederhana?
Kenaikan suhu yang terjadi adalah 2 ℃
2. Jika kalor jenis larutan dianggap sama dengan kalor jenis air (4,2 J J g−1 º C−1).
Hitunglah perubahan entalpi reaksi!
m. c . ∆t
Q =
mol

−100.4,2.2
Q =
0,05

Q = 16800 J

Q = 16,8 kJ

∆ H = 16,8 kJ

3. Tuliskan persamaan termokimia dari reaksi tersebut!

HCl (aq ) + NaOH (aq) → NaCl( aq) + H 2 O (l) ...............(belum setara)

2 HCl(aq) + 2 NaOH (aq) → 2 NaCl( aq) + 2 H 2 O (l) ..........(setara)

Persamaan termokimianya adalah

2 HCl(aq) + 2 NaOH (aq) → 2 NaCl( aq) + 2 H 2 O (l) ∆ H = -12,6 J


4. Termausk jenis reaksi apakah persamaan termokimia tersebut? Jelaskan!\

Persamaan termokimia tersebut merupakan reaksi eksoterm karena ∆ H nya bernilai


negatif. Raksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor atau menghasilkan
energi.

5. Gambarkan diagram tingkat energinya!

2 HCl(aq) + 2 NaOH (aq) → Reaktan

∆ H = -12,6

2 NaCl( aq) + 2 H 2 O (l) → Produk

Laboratorium Kimia SMAN 1 Rejang Lebong,Laporan praktikum kimia


H.Pembahasan

Termokimia adalah persamaan reaksi yang mengikut-sertakan perubahan entalpinya.


Nilai yang dituliskan pada persamaan termokimia disesuaikan dengan stoikiometri reaksi
, artinya jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi sama dengan koefisien reaksinya.

Kalorimeter adalah alat yang dapat digunakan untuk menentukan reaksi melalui
pengukuran kalor reaksi. Ada dua jenis kalorimeter yaitu kalorimeter sederhana dan
kalorimeter bom. Kalorimeter sederhana paling mudah digunakan untuk mengukur kalor
dari reaksi yang berlangsung dalam larutan. Maka dapat diasumsikan bahwa besarnya
kalor yang dilepas/diserap reaksi sama dengan besarnya kalor yang diserap/dilepas
larutan. Dengan kata lain, tidak ada kalor yang diserap/dilepas sistem atau sistem
terisolasi. Maka dapat dirumuskan bahwa :

Pada tekanan tetap, perubahan entalpi sama dengan kalor (q) yang diserap atau
dilepas.

qreaksi = -m x c x ∆ t

Percobaan ini karena prinsip kerja kalorimeter yang dapat mengisolasi kalor di sistem
sehingga perpindahan kalor dapat diperlambat.Pada percobaan pencampuran air dingin
dan air panas diperoleh suhu campuran yangnilainya lebih tinggi dari suhu air dingin dan
lebih rendah dari suhu air panas.Ini menandakan bahwa air dingin menyerap kalor atau
suhu dari air panas dan sebaliknya air panas melepaskankalor.Untuk menyerap dan
melepaskan kalor diperlukan energi.Berdasarkan perhitungan, besarnya kalor yang
dilepaskan oleh air panas lebih besar dari kalor yang diserap oleh airdingin.Besarnya
kalor ini sebanding dengan perubahan suhu.Semakin besar perubahan suhumaka semakin
besar pula kalor yang diserap atau diterima oleh suatu zat.Sisa kalor yangdilepaskan oleh
air panas diserap oleh kalorimeter.

Setiap reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan energi yaitu dalam menyerap
kalor(reaksi endoterm) maupun melepas kalor (reaksi eksoterm). Perubahan kalor atau
perubahan energi dapat dipelajari dan diukur melalui percobaan yang sederhana, salah
satunya melalui percobaa

Jadi dalam kalorimeter sederhana tersebut yang terdapat larutan NaOH dan HCl
terjadi pembebasan kalor dari ke dua larutan tersebut yang hasilnya telah dijelaskan
diatas.dalam pengukuran kaloriumeter sederhana, gunakanlah alat yang aman dan berhati
hatilah dalam menggunakan bahan-bahan kimia.

I. Kesimpulan
 Percampuran antara larutan NaOH dengan larutan HCl akan menyebabkan terjadinya
kenaikan suhu. Sehingga reaksi ini dikatakan sebagai reaksi eksoterm (-).

Laboratorium Kimia SMAN 1 Rejang Lebong,Laporan praktikum kimia


 Termasuk jenis reaksi ΔH pelarutan standar (reaksi pelarutan bukan reaksi kimia tapi
reaksi fisika > hanya terjadi perubahan fase).

J. Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Entalpi
http://artikeltop.xyz/pengertian-entalpi-dalam-reaksi-kimia.html
http://jauziasitanirmala.blogspot.co.id/2013/11/laporan-praktikum-kimia-
menentukan.html
https://santrinitas.wordpress.com/kelas-xi/termokimia-2/entalpi-dan-perubahan-entalpi/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kalorimeter
http://ilmualam.net/pengertian-kalorimeter.html

K. Lampiran

Perkenalan

Kalibrasi neraca

Laboratorium Kimia SMAN 1 Rejang Lebong,Laporan praktikum kimia


Letakkan kaca arloji pada neraca

Letakkan NaOH pada kaca arloji

Masukkan NaOH ke dalam gelas kimia

Laboratorium Kimia SMAN 1 Rejang Lebong,Laporan praktikum kimia

Tuangkan dan aduk larutan NaOH


Masukkan larutan NaOH ke dalam labu ukur

Kocok larutan dalam labu ukur secara perlahan

Masukkan NaOH ke gelas ukur

Laboratorium Kimia SMAN 1 Rejang Lebong,Laporan praktikum kimia


Ukur suhu NaOH

Masukkan HCl ke gelas ukur

Ukur suhu HCl

Laboratorium Kimia SMAN 1 Rejang Lebong,Laporan praktikum kimia


Masukkan larutan NaOH ke kalorimeter sederhana

Masukkan HCl ke kalorimeter sederhana

Ukur suhu larutan di dalam kalorimeter

Laboratorium Kimia SMAN 1 Rejang Lebong,Laporan praktikum kimia

Anda mungkin juga menyukai