PENDAHULUAN
UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) adalah unit usaha produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau Badan Usaha disemua
Mikro (UMi), Usaha Kecil (UK), Usaha Menengah (UM) dan Usaha Besar (UB)
umumnya didasarkan pada nilai asset awal (tidak termasuk tanah dan bangunan),
omset rata-rata pertahun atau jumlah pekerja tetap. Namun definisi UMKM
berdasarkan ketiga alat ukur ini berbeda disetiap negara. Sriyana (2010) mencatat
bahwa usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mempunyai peranan penting
untuk memotong mata rantai masalah yang dihadapi UMKM, khususnya untuk
produk dan pemasaran. Adapun regulasi dari pemerintah yang diperlukan untuk
prasarana, akses perbankan dan perba1ikan iklim ekonomi yang lebih baik untuk
mend ukung dan meningkatkan daya saing mereka serta untuk meningkatkan
pangsa pasar.
oleh usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Hal ini karena potensi pasar
industri kerajinan yang luas dan beragam membuat industri ini mampu terus
bertahan dan tumbuh disaat kondisi perekonomian tidak stabil. Faktor lain yang
dilandasi hobi serta unsur tradisi dan budaya. Indonesia memiliki budaya yang
2018 dihasilkan oleh lapangan usaha Industri Pengolahan, yaitu mencapai 27,88
persen (angka ini sedikit meningkat dari 27,52 persen di tahun 2014). Selanjutnya
lapangan usaha Konstruksi sebesar 26,36 persen (turun dari 26,84 persen di tahun
2014), disusul oleh lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi
Mobil, dan Sepeda Motor sebesar 13,78 persen (turun dari 14,39 persen di tahun
2014). Berikutnya lapangan usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 7,22 persen
(naik dari 7,21 persen di tahun 2014) dan lapangan usaha Jasa Keuangan dan
Asuransi sebesar 4,43 persen. Pada kategori ini termasuk sektor industri tekstil
dan industri pakaian jadi dengan contoh hasil produksi kain tenun ikat, benang,
banyak tenaga kerja. Berdasarkan observasi oleh peneliti, tenaga kerja pada
industri pakaian jadi di wilayah Semarang Timur adalah ibu-ibu rumah tangga hal
produktivitas tinggi justru lebih memilih bekerja di luar subsektor industri pakaian
jadi. Jika hal ini dibiarkan terus maka tidak menutup kemungkinkan suatu saat
industri pakaian jadi yang ada di Semarang Timur akan menghilang karena tidak
ada generasi penerus untuk melanjutkan kegiatan usaha industri pakaian jadi
dihadapi industri pakaian jadi di Semarang Timur seperti ketatnya persaingan, dan
tingginya biaya produksi (karena naiknya harga bahan baku) yang pada akhirnya
akan mempengaruhi kinerja (keutungan) dari industri Pakaian jadi menurun.
pakaian jadi yang gulung tikar atau beralih ke subsektor lainnya. Untuk alasan
fenomena yang terjadi pada industri pakaian jadi di Semarang Timur dengan
mempengaruhi bentuk struktur pasar yang kemudian untuk bisa bertahan dalam
pasar maka perusahaan akan melakukan perilaku yang bisa membuatnya bertahan
dalam pasar untuk mempertahankan keutungannya. Oleh karena itu setiap pelaku
Penciptaan nilai dari perspektif perusahaan adalah alat strategis utama untuk
mencapai keunggulan kompetitif dan kinerja perusahaan. Ini adalah konsep yang
kebutuhan pelanggan lebih dari produk yang sudah ada (O’Cass & Ngo, 2012;
O’Cass & Sok, 2013). Nuryakin,et.al (2018) menekankan bahwa penciptaan nilai
pelanggan. Upaya untuk menarik pelanggan agar tetap loyal kepada perusahaan
yang pada akhirnya akan mencapai Kinerja Bisnis (Killa, 2017, Nuryakin, et.al,
2018). Gulati et al. (2000) membahas bahwa nilai yang diciptakan dalam jaringan
hubungan mempengaruhi perilaku dan kinerja suatu perusahaan. Ini dapat dicapai
ketika biaya koordinasi dan transaksi dilihat sebagai peristiwa yang terjadi dalam
hubungan yang bermakna dengan nilai, maka biaya transaksi dan koordinasi akan
rendah dan mengarah pada peningkatan kinerja perusahaan. Ngugi, Johnsen, dan
Choirunissa (2016).
suatu organisasi usaha dan informasi yang terstruktur mengenai pasar, pelanggan,
untuk memahami sumber daya nilai pelanggan yang terkait dengan hubungan
yang dilakukan oleh Munawar, (2015), Sidiq dan Wijayanti (2018) dan
hasil yang berbeda ditemukan dalam penelitian Nuryakin, et.al (2018) dimana
merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Nuryakin, et.al (2018)
pakaian dan dilaksanakan pada tahun 2019. Berdasarkan fenomena gap dan
Semarang ?
Semarang ?
pakaian Semarang
pakaian Semarang
a. Manfaat Teoritis
semakin kompleks.
b. Manfaat Praktis
LANDASAN TEORI
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan
merupakan catatan outcome yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan atau
fungsi suatu pekerjaan atau kegiatan tertentu selama periode waktu tertentu..
situasi kerja, kerjasama antara pimpinan dengan karyawan, dan antar sesama
karyawan.
individu yang didasarkan pada faktor intern yaitu motivasi dan kecakapan serta
faktor ekstern yaitu faktor situasi atau kondisi lingkungan kerja. Untuk
menghasilkan kinerja yang baik, maka suatu organisasi membutuhkan sistem yang
baik pula. Sistem ini bukan hanya peraturan atau baku yang ada melainkan juga
2005).
volume atau jumlah penjualan produk yang berhasil di capai oleh perusahaan.
a. volume penjualan,
b. pertumbuhan penjualan,
c. profitabilitas dan
d. pangsa pasar
bersaing,. Kompetensi tersebut diperoleh dari dua sumber utama, yaitu sumber
strategi yang sama (Sofyan, 2013:1). Senada dengan pendapa tersebut Spulber
penciptaan nilai (value creation) merupakan sumber yang sangat penting untuk
manfaat yang dapat diciptakan melalui interaksi antara perusahaan dan konsumen,
(value creation) menurut Mckinnon, Gowland, & Worzel (200) merupakan suatu
keunggulan bersaing dapat diraih dengan penciptaan nilai ekstra oleh perusahaan.
dengan biaya paling rendah atau penawaran produk atau jasa dengan harga sedikit
lebih tinggi, sehingga nilai tambah diperoleh melebihi biaya tambahan yang
ini dilakukan pada tingkat bisnis dalam bentuk strategi generic (generic strategis).
Pada dasarnya, ada tiga strategi generik, yaitu strategi untuk menjadi
untuk menargetkan segmen yang sempit dalam pasar tertentu. Strategi bisnis yang
indikator
bisnis baru.
pelanggan,
(Charir,et.al, 2017).
Pada penelitian ini indikator yang digunakan adalah sebagai berikut :
b. efisiensi biaya,
norma sosial memungkinkan terjalinnya kerja sama antar aktor pasar (Nirfadhilah,
2016). Jaringan pemasaran terdiri dari tiga dimensi utama, antara lain kepercayaan
(trust), norma dan jaringan (network) (Nirfadhilah, 2016). Rasa percaya adalah
dasar dari perilaku moral dimana modal sosial dibangun. Moralitas menyediakan
arahan bagi kerja sama dan koordinasi sosial dari semua aktivitas sehingga
manusia dapat hidup bersama dan berinteraksi satu dengan lainnya. Norma adalah
nilai bersama yang mengatur perilaku individu dalam suatu masyarakat atau
kelompok. Modal sosial sebagai norma informal yang bersifat instan yang dapat
mengembangkan kerja sama antar dua atau lebih individu. Sedangkan Hakansson
(1997) dalam menjelaskan bahwa jaringan pemasaran dapat diukur antara lain
dengan melakukan hubungan baik dan dekat, saling memberi informasi dan
rekanan,
kompetitor,
pengembangan dari empat komponen yang ditawarkan oleh Walter, et al. (2006)
adalah
dari seseorang bagian dari kepribadian seseorang yang telah tertanam dan
berlangsung lama dan dapat memprediksi perilaku dalam berbagai tugas dan
atau memprediksi perilaku dan kinerja (performance) (Spencer & Spencer, 2011).
ketrampilan yang terhubung satu dengan yang lainnya yang diperlukan pengusaha
untuk dilatih dan dikembangkan agar mampu menghasilkan kinerja terbaik dalam
mengelola usahannya agar sesuai dengan target pasar. Sedangkan menurut Mawu,
tentang pelanggan dan pilihannya, pesaing, produk, saluran distribusi dan tren.
orientasi pasar dan kapabilitas pemasaran. Marketing know-how lebih pada aspek
a. informasi pasar,
2010;. Lee et al, 2001;.. Fazli et al 2013; Elango dan Pattnaik 2007). Kemampuan
relasional menurut penelitian yang dilakukan oleh Ngugi et al. (2010) dapat dibuat
Hal ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan Thaghieh (2013)
dalam menciptakan nilai produk dalam usaha bersaing dengan produk kompetitor.
Penelitan yang sejalan dikemukakan oleh Gutierez dan Cabanelas (2018) serta
Nuryakin, et.al (2018) dimana semakin luas jaringan pemasaran (networking),
maka akan sangat membantu perusahaan memahami produk apa yang diinginkan
dihasilkan dengan biaya paling rendah atau penawaran produk atau jasa dengan
harga sedikit lebih tinggi, sehingga nilai tambah diperoleh melebihi biaya
Hal ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan Nuryakin, et.al
makaa kan semakin baik strategi bisnis yang diciptakan sebagai bentuk penciptaan
memiliki kemampuan untuk memimpin pasar memberikan efek yang kuat pada
Hal ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan Nuryakin, et.al
(2018) menjelaskan adanya pengaruh positif dan signifikan antara penciptaan nilai
terhadap Kinerja Bisnis . Penelitian yang sejalan dikemukakan oleh Killa (2017)
pada kinerja bisnis. Oleh sebab itu, hipotesis yang diajukan adalah:
lainnya yang diperlukan pengusaha untuk dilatih dan dikembangkan agar mampu
menghasilkan kinerja terbaik dalam mengelola usahanya agar sesuai dengan target
Hal ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan Charir, et.al (2017)
bisnis yang positif . Oleh sebab itu, hipotesis yang diajukan adalah:
Jejaring pemasaran yang baik dan luas akan sangat membantu perusahaan
dalam memasarkan produknya bahkan hingga ke luar negeri. Hal tersebut mampu
lebih mudah mengenali pasar dan saluran distribusinya melalui jejaring pemasaran
pemasaran produk. Dengan semakin luas jejaring yang dimiliki oleh perusahaan
maka semakin besar kesempatan perusahaan dalam memasarkan produknya dan
Hal ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan Sidiq dan
oleh Rohmaniyah dan Nurhayati (2017) dimana semakin luas jaringan pemasaran
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah
berusaha untuk menjelaskan suatu kedudukan variabel variabel yang diteliti serta
pengaruh dari variabel satu dengan yang lain (Sugiyono, 2015). Tujuan penelitian
ini adalah untuk menguji adanya hubungan antar variabel independent maupun
3.2.2. Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
penelitian ini yang menjadi populasi adalah produsen industri UMKM industri
pakaian Semarang.
3.2.3. Sampel
kriteria sebagai sampel. Jadi teknik sampling yang digunakan penelitian ini adalah
semua anggota populasi dalam posisi yang sama-sama memiliki peluang untuk
proporsional, karena jumlah populasi yang tidak menentu dan tidak dapat di
Dimana :
n = jumlah sampel
= 0,9604
0,01
= 96,01
populasi dan memenuhi standar minimum dari alat statistik yang digunakan dalam
penelitian ini.
Penelitian ini memperoleh sumber data penelitian dari data primer yaitu
data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri dan data sekunder yaitu data yang
3.3.1. Primer
Menurut Sugiyono (2015) Data primer yaitu data yang diperoleh secara
langsung dengan permasalahan yang diteliti. Sumber data primer merupakan data
yang diperoleh dari responden. Responden dalam penelitian ini adalah produsen
3.3.2. Sekunder
melalui data yang telah diteliti dan dikumpulkan oleh pihak peneliti sebelumnya
penelitian, artikel-artikel, majalah, buku ilmiah, serta web organisasi tersebut yang
yang akan ditujukan kepada mahasiswa unissula secara tidak langsung. Kelebihan
menggunakan google form adalah dapat menjangkau responden lebih luas, selain
itu juga dapat menghemat biaya, dan efektif . Skala pengukuran yang digunakan
b. Setuju (S)
c. Netral (N)
Setiap poin jawaban memiliki skor yang berbeda – beda, yaitu untuk jawaban
digunakan agar peneliti dapat mengetahui dan memiliki data mengenai penilaian
yang diberikan oleh setiap responden dan nantinya dapat ditarik kesimpulan.
Tabel 3. 1.
Variabel dan Indikator
No Variabel Indikator Skala
1. Kemampuan Jaringan a. informasi pasar, 1-5
merupakan perekat yang b. kecepatan respon dengan Keterangan :
mengikat semua orang atau kondisi pasar, Skor 1 : Sangat Tidak Setuju
kelompok dalam c. ekspansi masuk pasar (STS)
masyarakat untuk baru Skor 2 : Tidak Setuju (TS)
mengakses sumber d. pelanggan pendekatan Skor 3 : Netral (N)
keuangan, mendapatkan untuk prestasi pasar Skor 4 : Setuju (S)
informasi, menentukan Nuryakin, et.al (2018) Skor 5 : Sangat Setuju (SS)
pekerjaan, merintis usaha,
dan meminimalkan biaya
transaksi
2 Market Knowledge a. informasi pasar, 1–5
Competence merupakan b. kecepatan respon Keterangan :
sekumpulan proses yang dengan kondisi pasar, Skor 1 : Sangat Tidak Setuju
menciptakan, memisahkan c. ekspansi masuk pasar (STS)
dan menyimpan Skor 2 : Tidak Setuju (TS)
baru
pengetahuan tentang Skor 3 : Netral (N)
d. pelanggan pendekatan
pelanggan dan pilihannya, Skor 4 : Setuju (S)
pesaing, produk, saluran untuk prestasi pasar Skor 5 : Sangat Setuju (SS)
distribusi dan tren Nuryakin, et.al (2018)
mengetahui apakah hipotesis yang dibuat dalam penelitian dapat diterima atau
ditolak.
1. Uji Validitas
mengetahui sejauh mana suatu konsep diukur secara akurat dalam studi
kuantitatif. Selain itu Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau
masing skor item dengan skor total. Skor total merupakan penjumlahan
dalam mengungkap apa yang ingin diungkap. Jika r hitung ≥ r tabel (uji 2
2. Uji Reliabilitas
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data
SPSS.
1. Uji Multikolinieritas
Prasyarat yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya
factor (VIF). JIka Nilai toleransi rendah dan nilai VIF tinggi maka
menunjukkan adanya kolinieritas atau hubungan yang tinggi, jika VIF <10
maka tidak terjadi multikolinieritas, tetapi jika nilai VIF>10 maka terjadi
multikolinieritas.
2. Uji Heterokedastisitas
asumsi yang utama dari regresi adalah bahwa varian dari kesalahan adalah
grafik plot dan uji statistik. Idealnya, residu secara acak tersebar di sekitar
menunjukan tidak ada pola yang jelas serta titik titiknya menyebar di atas
sig kurang dari 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas. Sedangkan jika sig
3. Uji Normalitas
digunakan terdapat gangguan atau tidak. Tujuan dari Uji normalitas adalah
yang baik dalam regresi adalah memiliki distribusi yang normal(Osborne &
kumulatif yang diharapkan dari data.Apabila angka Sig. lebih besar atau
sama dengan 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal akan tetapi
apabila kurang dari 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal (Ito,
2014)
Pada penelitian ini, uji regresi linier berganda digunakan untuk menguji
Angkatan 2016.
Keterangan :
Y2 : Kinerja Bisnis
Y1 : Value Creation
X2 : Market Knowledge Competence
X1 : Kemampuan Jaringan
b1,b2,b3,b4,b5 : Koefisien variabel
e1, e2 : error
2. Uji t
diterima).
atau tidak. Kata layak yaitu untuk dapat menjelaskan variabel independen
terhadap dependen.
variable.
Uji sobel test merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui apakah
oleh sobel (1982) yang kemudian dikenal dengan uji sobel (Sobel test).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji sobel test online. Variabel