“MIOMA UTERI”
Disusun oleh:
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah Pemenuhan keutuhan dengan judul
“mioma uteri“.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah kesehatan ibu saat ini, merupakan suatu tantangan yang cukup besar
di Indonesia. Tingginya angka kesakitan ibu tidak terlepas dari beberapa faktor
diantaranya diagnosa karena tanda-tanda dan gejala yang masih banyak kurang
dipahami/kurang diketahui, kurangnya pengetahuan ibu, pencegahan jarang
disosialisasikan dan penanganannya yang terlambat / fasilitas yang kurang. Salah satu
penyebab angka kesakitan ibu adalah, adanya penyakit dan kelainan tidak langsung
yang menyertai kehamilan, yaitu, myoma uteri.
Insiden myoma yang mempersulit kehamilan adalah 1 dalam 200, tetapi
kebanyakan myoma tersebut kecil dan tidak menimbulkan masalah. Komplikasi yang
terjadi tergantung pada jumlah, ukuran, dan posisi myoma di dalam uterus. Dengan
adanya neoplasma jinak yang paling umum pada fraktus genitalia ini akan saling
berkaitan, dengan kehamilan dan persalinan. Dimana kehamilan dan persalinan
berpengaruh pada mioma uteri dan mioma uteri mempengaruhui kehamilan dan
persalinan. Oleh karena itu, kehamilan pada myoma uteri memerlukan pengamatan
yang cermat.
Selain itu penyebab dari myoma uteri itu sendiri belum jelas kebenarannya.
Berdasarkan basil penelitian semua hasilnya masih sebatas perkiraan-perkiraan saja.
Yang pasti myoma uteri merupakan salah satu dari sekian banyak penyakit yang
menjadi momok tersendiri bagi kaum wanita.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas kami membuat makalah mengenai myoma uteri
yang diambil, dari beberapa pustaka bersama kesimpulan .
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Definisi
Mioma uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan
ikat sehingga dalam kepustakaan disebut juga leiomioma, fibromioma, atau fibroid.
Mioma Uteri (Fibromtoma, Fibroid). Mioma merupakan tumor yang paling umum
pada traktus genitalia. Mioma terdiri atas serabut-serabut otot polos yang diselingi
dengan untaian jaringan ikat, dan dikelilingi kapsul yang tipis.
1. Miometrium
Neoplasma jinak ini berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang
rnenumpangnya, sehingga dalam kepustakaan dikenal juga istilah fibrbmioma,
leiomioma, atau pun fibroid.
2. Fibroid/fibromyoma
Myoma uteri yaitu pertumbuhan sel miometrium yang immature. Penyakit ini
timbul dan tumbuh secara perlahan. Bila banyak mengandung sel otot maka
konsistensinya lunak, sedangkan bila mengandung banyak jaringan ikat (fibroid )
maka konsistensinya kenyal.
3. Leimyomata (Fibroid)
Tumor jinak tersebut berasal dari dinding otot uterus. Ukuran bervariasi, dari
sangat kecil sampai sangat besar yang mengisi pelvik dan abdomen, dapat tunggal
atau multipel.
Mioma uteri merupakan tumor jinak otot rahim, disertai jaringan ikatnya,
sehingga dapat dalam bentuk padat karena jaringan ikatnya dominan dan lunak karena
otot rahimnya dominan. Kejadian mioma uteri sukar ditetapkan karena tidak semua,
mioma uteri memberikan keluhan dan memerlukan tindakan operasi. Sebagian
penderita mioma uteri tidak memberikan keluhan apapun dan ditemukan secara
kebetulan saat pemeriksaan.
4. Leiomiowa
Tumor uterus jinak tak berkapsul, berbatas tegas Otot polos dengan beberapa
elemen jaringan penyambung fibrosa (Scott, James R, dkk, 2002 : 484)
B. Etiologi
Pada dasarkan penyebab myoma uteri ini sebelumnya diketahui secara pasti
dan belum jelas. Namur dari perkiraan sementara, penyebabnya yaitu adanya sel-sel
otot miometrium yang belum matang (immature). Perkiraan lainnya yaitu ada
hubungannya dengan pengaruh estrogen. Dimana, terjadinya tumor yaitu mulai dari
adanya, benih-benih multiple yang sangat kecil dan tersebar di miometrium. Benih-
benih ini tumbuh sangat lambat tetapi progresif dibawah pengaruh estrogen, dan jika
tidak terdeteksi dini maka akan membentuk tumor yang berat. Dan setelah
menopause, ketika estrogen tidak lagi diskresi dalam, jumlah yang banyak, myoma
cenderung mengalami otrofi.
C. Klasifikasi
Pengaruh Kehamilan dan Persalinan pada, mioma uteri adalah meningkatnya
vaskularisasi uterus ditambah dengan meningkatnya kadar estrogen. Sirkulasi sering
menyebabkan pembesaran dan pelunakan mioma, terjadinya torsi dengan tanda dan
gejala sindrom abdomen akut, infeksi dan necrosa dari mioma, pengaruh mioma pada
kehamilan dan persalinan, subfertil sampai infertil
Pada umumnya wanita yang menderita myoma uteri ini akan menjadi infertil.
Hal ini dapat disebabkan oleh karena:
Hambatan pada jalannya telur.
Gangguan ovulasi karena kadar estrogen yang tinggi.
Gangguan implantasi
Abortus
Dapat menyebabkan abortus karena:
Gangguan nutrisi.
Gangguan vaskularisasi placenta
Penekanan oleh myoma yang dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan
menyebabkan late abortion (partus immaturus)
Kelainan letak janin dalam rahim (malpersentasi)
Distosia tumor yang menghalangi jalan lahir
Iersia uteri pada kala I dan kala II
Atonia uteri
Kelainan letak plasenta
Plasenta sukar lepas
Menghalangi kemajuan persalinan karena letaknya pada servik uteri
Perdarahan pasca persalinan karena adanya gangguan mekanik dalam fungsi
miometrium
Mengganggu involusi dalam masa nifas
Menyebabkan placenta previa dan placenta accreta
Prematuritas (karena kapasitas uterus menurun)
Intrauterine fetal death
D. PATOLOGI
Tumor ini hampir selalu berasal dari miometrium dan dapat tumbuh ke berbagai arah.
Menurut letaknya, mioma terdiri dari:
1. Mioma Submukosum.
Tumbuh tepat di bawah endometrium hingga ke dalam rongga uterus. Hal ini
ditunjukkan dengan perubahan pada pola menstruasi. Mioma jenis ini sering
mempunyai tangkai yang panjang sehingga menonjol melalui cervix dan vagina atau
disebut myomageburt.
3. Myomektomi
Adalah pengambilan sarang mioma saja tanpa pengangkatan uterus sehingga
pasien masih bisa hamil. Jika menyebabkan infertilitas dikerjakan myomektomi
sebelum kehamilan. Boleh dikerjakan pada kehamilan bila tenyata terpaksa yaitu
karena menyebabkan komplikasi
● Kerugian
- Melemahkan dinding uterus – rupture uteri pada waktu hamil
- Menyebabkan perlekatan
- Residif
4. Hyterektomi
Hysterektomi yaitu operasi pengangkatan uterus. Dapat dilaksanakan per abdomen
atau pervaginam Dilakukan pada :
- Myoma yang besar
- Multipel
Pada wanita muda sebaiknya ditinggalkan 1 atau kedua ovarium maksudnya :
a. Menjaga jangan terjadi menopause sebelum waktunya
b. Menjaga gangguan coronair atau aeroteroselerosis umum, Indikasinya :
- Anak sudah cukup
- Anak sudah tua
- Ada keluhan penekanan yaitu : retensi urine, penekanan saraf
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mioma uteri atau disebut liomioma, fibromioma dan fibroid adalah neoplasma
jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat dengan ukuran bervariasi.
Menurut, hasil pemantauan ultrasonografik kemungkinan akurat pertumbuhan mioma
tidak dapat dibuat, meningkatnya vaskularisasi dan estrogen menyebabkan
pembesaran dan pelunakan mioma, mengalami degradasi, terjadi torosi dan infeksi.
Pengaruh mioma pada kehamilan dan persalinan : subfertil – fertile, abortus,
kelainan letak janin, distorsi tumor, insersia uteri kala I dan II, anatonia uteri dan
lain-lain.
Menurut letaknya, mioma terdiri dari : submukosum, interstisila, subserosum,
intaligamenter, servikal, leiomyoma tosis.Perubahan sekunder meliputi : atrofi,
degenerasi hialin, degenerasi kistik, degenerasi membatu, degenerasi merah,
degenerasi lemak.
Gejala primer : perdarahan abnormal, nyeri abdomen, gejala dan tanda penekanan,
abortus spontan, nyeri panggul. Gejala Sekunder : anemia, lemah, pusing, sesak
nafas.Untuk membantu mengegakkan dugaan klinis . yaitu dengan : pemeriksaan
bimanual,USG abdominal klinis dan transvaginal, pemeriksaan ultrasound pelvic,
dan uterus sonde.
Komplikasi myoma uteri degenerasi ganas, torsi.
Penatalaksanaan : Konservatif, radioterapi, myomektomi, hysterektomi.
DAFTAR PUSTAKA