Anda di halaman 1dari 38

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

CUCI TANGAN

Topik : PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)


Sub topik : Cuci Tangan Pakai Sabun
Sasaran : Siswa- siswi Paud
Hari/ tanggal : 4-9 Maret 2020
Waktu : 15 Menit
Tempat : Ruang kelas SDN 03 Kuripan, TK PGRI Seruni, TK Negri Kuripan,
Paud Kasih Ibu
Penyuluh : Mahasiswa KKN Kuripan

A. Tujuan Intruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan, siswa-siswi paud dapat mengetahui cuci tangan
pakai sabun yang baik dan benar.

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 15 menit peserta penyuluhan dapat:
1. Menjelaskan pengertian cuci tangan
2. Menyebutkan manfaat mencuci tangan
3. Menyebutkan waktu yang dianjurkan untuk mencuci tangan
4. Menjelaskan cara cuci tangan 6 langkah pakai sabun yang baik dan benar

C. Materi ( Terlampir)
1. Pengertian cuci tangan
2. Manfaat mencuci tangan
3. Waktu yang dianjurkan untuk mencuci tangan
4. Cara cuci tangan 6 langkah pakai sabun yang baik dan benar
D. Media dan alat
1. Leaflet

E. Metode
1. Demonstrasi
2. Tanya Jawab

F. Kegiatan Penyuluhan
NO WAKTU TAHAPAN KEGIATAN KEGIATAN
PENYULUH PESERTA
KEGAIATAN

1 3 Menit Pembukaan/ - Salam - Menjawab salam


pendahuluan - Memperkenalkan - Mendengarkan
diri
- Menjelaskan - Memperhatikan
tujuan penyuluhan
- Mengkondisikan
peserta untuk - Memperhatikan
berkonsentrasi
- Apersepsi materi
yang akan - Menyimak dan
disampaikan menyampaikan
pendapatnya

2 8 Menit Pelaksanaan/ - Memberikan - Mend


Penyampaian penjelasan tentang engarkan
materi pengertian cuci
tangan pakai sabun
- Memberikan - Meny
penjelasan tentang imak dan
manfaat cuci memperhatikan
tangan pakai sabun
- Memberikan
penjelasan tentang
waktu yang
dianjurkan untuk - Meny
cuci tangan imak dan
- Memberikan memperhatikan
penjelasan tentang
cara cuci tangan 6
langkah yang baik
dan benar.
- Meny
- Mempraktekkan
imak dan
cara cuci tangan 6
memperhatikan
langkah yang baik
dan benar.
- Menjawab
- Mem
pertanyaan, apabila
praktekkan yang
peserta bertanya.
telah dijelaskan

- Berta
nya apabila
kurang jelas

3 4 Menit Evaluasi - Memberi - Menj


pertanyaan awab
mengenai hal – hal
yang sudah
dijelaskan
mengenai cuci
tangan pakai sabun
- Memberikan
reinforcement atas
jawaban yang - Mem
benar perhatikan
- Menyimpulkan
- Mendengarkan
- Memberi salam
dan
penutup
memperhatikan

- Menj
awab salam

G. Evaluasi
Teknik evaluasi akan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan lisan.
Berikut ini pertanyaan lisan yang akan diajukan:
1. Apa itu cuci tangan?
2. Apa saja manfaat dari cuci tangan?
3. Kapan saja waktu cuci tangan yang dianjurkan?
4. Sebutkan dan praktikan 6 langkah cuci tangan pakai sabun yang baik dan benar?

H. Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. Edisi Revisi 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: CV. Pustaka Setia
Mubarak, et al. 2005. Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar
Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta
MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
CUCI TANGAN

A. Cuci Tangan
1. Pengertian Cuci Tangan
Menurut Kemenkes (2007), mencuci tangan adalah proses yang secara
mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan
sabun biasa dan air, yang bertujuan mencegah penularan penyakit infeksi.
Sedangkan menurut WHO (2009), mencuci tangan adalah istilah umum yang
mengacu untuk setiap tindakan membersihkan tangan.
2. Manfaat Cuci Tangan
a. Untuk menghindarkan penularan penyakit melalui tangan.
b. Untuk menjaga kebersihan diri (perorangan).
c. Untuk membuat tubuh kita tetap sehat dan bugar.
d. Supaya tidak menjadi agen penular bibit penyakit kepada orang lain
3. Waktu yang dianjurkan untuk Mencuci Tangan
Dalam program PHBS waktu yang tepat untuk mencuci tangan adalah
(Kemenkes RI, 2011):
a) Sebelum dan sesudah makan
b) Sebelum memegang makanan
c) Setelah BAB dan BAK
d) Setelah menyentuh hewan
e) Setelah mengobati luka
f) Sebelum melakukan kegiatan apapun yang memasukkan jari-jari ke dalam
mulut atau mata
g) Setelah membuang ingus dan membuang sampah
h) Setelah memegang uang
i) Setelah memegang sarana umum
j) Sebelum masuk kelas dan kantin
Beberapa waktu tersebut perlu kita biasakan kepada anak sekolah agar
menjadi kebiasaan yang baik setelah mereka dewasa nanti.
4. Cara Cuci Tangan 6 Langkah Pakai Sabun yang Baik dan Benar
a) Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air yang
mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara
lembut.

b) Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian

c) Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih


\
d) Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan

e) Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian

f) Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

Topik : Demam Berdarah Dengue (DBD)


Sub topik : Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD)
Sasaran : Masyarakat Kuripan
Hari/ tanggal : 07 Maret 2020
Waktu : 15 Menit
Tempat : Rumah RT Dusun Pelabu
Penyuluh : Mahasiswa KKN Kuripan

A. Tujuan Intruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan, masyarakat dapat mengetahui pencegahan demam
berdarah dengue (dbd).

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 15 menit masyarakat dapat:
1. Menjelaskan pengertian Demam Berdarah Dengue
2. Mengetahui penyebab Demam Berdarah Dengue
3. Menyebutkan tanda dan gejala Demam Berdarah Dengue
4. Mengetahui cara pencegahan Demam Berdarah Dengue

C. Materi ( Terlampir)
1. Pengertian Demam Berdarah Dengue
2. Penyebab Demam Berdarah Dengue
3. Tanda dan gejala Demam Berdarah Dengue
4. Cara pencegahan Demam Berdarah Dengue
D. Media dan alat
1. Leaflet

E. Metode
1. Demonstrasi
2. Tanya Jawab

F. Kegiatan Penyuluhan
NO WAKTU TAHAPAN KEGIATAN KEGIATAN
PENYULUH PESERTA
KEGAIATAN

1 3 Menit Pembukaan/ - Salam - Menjawab salam


pendahuluan - Memperkenalkan - Mendengarkan
diri
- Menjelaskan - Memperhatikan
tujuan penyuluhan
- Mengkondisikan - Memperhatikan
peserta untuk
berkonsentrasi - Menyimak dan
- Apersepsi materi menyampaikan
yang akan pendapatnya
disampaikan

2 8 Menit Pelaksanaan/ - Memberikan - Menyimak dan


Penyampaian penjelasan tentang memperhatikan
materi pengertian demam
berdarah dengue
- Memberikan - Meny
penjelasan tentang imak dan
penyebab demam memperhatikan
berdarah dengue
- Memberikan
audiens bertanya
- Berta
nya
- Menjawab
pertanyaan, apabila
peserta bertanya.
- Memberikan - Berta

penjelasan tentang nya apabila

tanda dan gejala kurang jelas

demam berdarah - Meny


dengue imak dan
- Memberikan memperhatikan
penjelasan tentang
cara pencegahan
demam berdarah
dengue
- Mem
praktekkan yang
telah dijelaskan

3 4 Menit Evaluasi - Men - Mendengarkan


yimp dan
ulkan Memperhatikan
mater
i
yang - Menjawab
disa pertanyaan yang
mpai diberikan
kan
oleh
peny
uluh
- Menj
- Mengevaluasi
awab salam
peserta atas
penjelasan yang
disampaikan dan
penyuluh
menanyakan
kembali mengenai
materi penyuluhan
- Salam Penutup

G. Evaluasi
Teknik evaluasi akan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan lisan.
Berikut ini pertanyaan lisan yang akan diajukan:
1. Apa pengertian Demam Berdarah Dengue (DBD) ?
2. Apa saja yang bisa menyebabkan terjadinya DBD ?
3. Bagaimana cara penularan DBD ?
4. Sebutkan tanda dan gejala DBD ?
5. Bagaimana cara pencegahan DBD ?
MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

A. Pengertian
Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue yang disebarkan nyamuk Aedes Aegypty yang dapat menyerang pada anak dan
dewasa dengan gejala utama demam,nyeri otot,tulang dan sendi yang biasanya
memburuk setelah dua hari pertama dan dapat menyebabkan perdarahan

B. Penyebab (Etiologi)
Penyebab Demam Berdarah Dengue adalah karena adanya virus dengue dan
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypty. Meskipun dapat juga ditularkan oleh
Aedes Albopictus yang biasanya hidup di kebun-kebun. DBD ini banyak di temukan di
daerah tropis yang curah hujannya cukup tinggi. Sebab nyamuk akan mudah berkembang
biak di daerah yang tergenang air. Umumnya sering terjadi di daerah Asia Tenggara,
khususnya Indonesia yang saat ini menjadi masalah utama di negeri kita ini.

C. Ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypty


1. Warna hitam dengan belang-belang putih di seluruh badannya
2. Berbadan kecil
3. Biasanya menggigit pada siang hari dan sore hari
4. Hidup dan berkembang biak di dalam rumah (bak mandi,kaleng bekas,kolam ikan,ban
bekas,pot tanaman air,tempat minuman burung)
5. Senang hinggap pada pakaian yang bergantung,kelambu dan ditempat yang gelap dan
lembab.
6. Jentik nyamuk berperan aktif di dalam bak air
7. Posisi jentik nyamuk tegak lurus dengan permukaan air
8. Gerakan jentik nyamuk naik turun ke atas pemukaan air untuk bernafas
9. Kemampuan terbang kira-kira 100 meter
D. Cara penularan Demam Berdarah Dengue
1. Demam berdarah dengue hanya dapat ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypty
betina,yang tersebar luas di rumah-rumah dan tempat-tempat umum
(Sekolah,Pasar,Terminal,Warung dsb)
2. Nyamuk ini mendapatkan virus dengue waktu menggigit/menghisap darah orang yang
sakit DBD atau orang yang tidak sakit tetapi dalam darahnya terdapat Virus Dengue.
3. Orang yang darahnya mengandung Virus Dengue tetapi tidak sakit dapat pergi
kemana-mana dan menularkan virus itu kepada orang lain di tempat yang ada nyamuk
Aedes Aegyptynya.
4. Virus dengue yang terhisap nyamuk Aedes Aegypty akan berkembang biak dalam
tubuh nyamuk.
5. Bila nyamuk tersebut menggigit/menghisap darah orang lain,virus tersebut akan
dipindahkan bersama air liur nyamuk ke orang tersebut.
6. Orang yang digigit nyamuk Aedes Aegypty yang mengandung virus dengue gejala
sakit/demam setelah 4-7 hari (masa inkubasi)
7. Bila orang yang ditularkan tidak memiliki daya tahan tubuh yang baik,ia akan segera
menderita DBD (demam berdarah dengue)

E. Tanda dan gejala Demam Berdarah Dengue

1. Demam tinggi 2 – 7 hari disertai menggigil. kurang nafsu makan, nyeri pada
persendiaan,serta sakit kepala.

2. Pendarahan dibawah kulit berupa : Bintik-bintik merah pada kulit dan mimisan


(epistaksis).

3. Nyeri perut ( ulu hati ) tapi tidak ada  gejala kuning,ada mual dan muntah.

4.  Terjadi syok atau pingsan pada hari ke 3-7 secara berulang-ulang. Dengan tanda syok
yaitu lemah, kulit dingin , basah dan tidak sadar.

F. Cara pencegahan Demam Berdarah Dengue


Untuk mencegah penyakit DBD, nyamuk penularnya (Aedes aegypti) harus
diberantas sebab vaksin untuk mencegahnya belum ada. Cara yang tepat dalam
pencegahan penyakit DBD adalah dengan pengendalian vektornya, yaitu nyamuk  Aedes
aegypti.

Cara yang tepat untuk memberantas nyamuk  Aedes aegypti adalah


memberantas jentikjentiknya di tempat berkembang biaknya. Cara ini dikenal dengan Pe
mberantasan Sarang Nyamuk DBD (PSN-DBD). Oleh karena tempat-tempat berkembang
biaknya terdapat di rumah-rumah dan tempat-tempat umum maka setiap keluarga harus
melaksanakan PSN-DBD secara teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ANEMIA PADA IBU HAMIL

Topik : Anemia Pada Ibu Hamil


Sub topik : Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil
Sasaran : Ibu Hamil
Hari/ tanggal : Jumat, 06 Maret 2020
Waktu : 15 Menit
Tempat : Rumah warga
Penyuluh : Mahasiswa KKN Kuripan

A. Tujuan Intruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan, ibu hamil dapat mengetahui cara pencegahan
anemia pada ibu hamil.

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 15 menit diharapkan ibu hamil
dapat:
1) Menjelaskan pengertian anemia pada ibu hamil
2) Mengetahui ciri-ciri ibu hamil dengan anemia
3) Mengetahui macam-macam anemia pada ibu hamil serta penyebabnya
4) Mengetahui akibat anemia pada ibu hamil
5) Mengetahui penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil

C. Materi ( Terlampir)
1) Pengertian anemia pada ibu hamil
2) Ciri-ciri ibu hamil dengan anemia
3) Macam-macam anemia pada ibu hamil serta penyebabnya
4) Akibat anemia pada ibu hamil
5) penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil
D. Media dan alat
1. Leaflet

E. Metode
1. Demonstrasi
2. Tanya Jawab

F. Kegiatan Penyuluhan
NO WAKTU TAHAPAN KEGIATAN KEGIATAN
PESERTA
KEGAIATAN PENYULUH

1 3 Menit Pembukaan/ - Salam - Menjawab salam


pendahuluan - Memperkenalkan - Mendengarkan
diri
- Menjelaskan - Memperhatikan
tujuan penyuluhan
- Mengkondisikan - Memperhatikan
peserta untuk
berkonsentrasi
- Apersepsi materi - Menyimak dan
yang akan menyampaikan
disampaikan pendapatnya

2 8 Menit Pelaksanaan/ - Memberikan - Mend


Penyampaian penjelasan tentang engarkan
materi pengertian anemia
pada ibu hamil
- Memberikan
penjelasan tentang
- Meny
ciri-ciri ibu hamil
imak dan
dengan anemia
- Memberikan memperhatikan
kesempatan
- Berta
audiens bertanya
nya
- Menjawab
pertanyaan, apabila
peserta bertanya.
- Berta
- Memberikan
nya apabila
penjelasan
kurang jelas
tentang macam-
macam anemia - Meny
pada ibu hamil imak dan
serta penyebabnya memperhatikan
- Memberikan
penjelasan
tentang akibat
anemia pada ibu
hamil
- Memberikan - Meny
penjelasan tentang imak dan
penatalaksanaan memperhatikan
dan pencegahan
anemia pada ibu
hamil

- Mem
praktekkan yang
telah dijelaskan

3 4 Menit Evaluasi - Memberi - Menj


pertanyaan awab
mengenai hal – hal
yang sudah
dijelaskan
mengenai anemia
pada ibu hamil
- Memberikan
reinforcement atas
- Mem
jawaban yang
perhatikan
benar
- Menyimpulkan - Mendengarkan
- Memberi salam dan
penutup memperhatikan

- Menj
awab salam

G. Evaluasi
Teknik evaluasi akan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan lisan.
Berikut ini pertanyaan lisan yang akan diajukan:
1. Apa itu anemia pada ibu hamil?
2. Apa saja ciri-ciri ibu hamil dengan anemia?
3. Sebutkan macam-macam anemia pada ibu hamil?
4. Apa saja akibat anemia pada ibu hamil?
5. Sebutkan cara pencegahan anemia pada ibu hamil?

H. Daftar Pustaka
1. Asyitah, Sitti. 2012. “Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Anemia Pada Ibu
Hamil Diwilayah Kerja Puskesmas Bajeng Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa
Tahun 2012”. Skripsi S1. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia.
2. Masrizal. 2007. “Anemia Defisiensi Besi”. Jakarta: Jurnal Kesehatan Masyarakat.
3. Nurhidayati, Rohmani. 2013. “Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Anemia

Pada Ibu Hamil Diwilayah Kerja Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo”.

Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

4. Salmariatity. 2012. “Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Anemia Pada Ibu

Hamil Diwilayah Kerja Puskesmas Gajah Mada Tembilahan Kabupaten Indragiri

Hilir Tahun 2012”. Skripsi S1. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Indonesia.

MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ANEMIA PADA IBU HAMIL

A. Pengertian
Menurut WHO anemia pada ibu hamil adalah kondisi ibu dengan kadar
hemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 11,0gr% sebagai akibat ketidakmampuan
jaringan pembentuk sel darah merah (erytrhropoetic) dalam produksinya untuk
mempertahankan kosentrasi Hb pada tingkat normal (Asyirah, 2012).
Anemia pada kehamilan adalah suatu kondisi ibu dengan kadar nilai Hb di bawah
11 g5% pada trimester I dan III, atau kadar nilai Hb kurang dari 10,5 gr% pada trimester
II (Asyirah, 2012). Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Hb
dibawah 11 gr/dl pada trimester I dan II, kadar Hb <10,5 gr/dl pada trimester ke II. Nilai
batas tersebut terjadi karena hemodialisis terutama pada trimester II (Salmariantity,
2012).

B. Ciri- Ciri Ibu Hamil Dengan Anemia


1. Lemah, letih, lesu, muda lelah dan lalai
2. Wajah tampak pucat
3. Sering pusing
4. Mata berkunang-kunang
5. Nafsu makan berkurang
6. Sulit berkonsentrasi dan mudah lupa
7. Sering sakit
8. Nafas pendek (pada anemia berat)
9. Keluhan mual mutah lebih hebat pada kehamilan muda

C. Klasifikasi Anemia
Berdasarkan WHO, kadar hemoglobin pada ibu hamil dapat di bagi menjadi 3
kategori sebagai berikut :
1. Normal : >11 gr%
2. Anemia Ringan : 8-10 gr%
3. Anemia Berat : <8 gr%
Klasifikasi anemia pada ibu hamil menurut Prawirohardjo dalam Asyirah (2012)
yaitu:
1. Anemia defisiesi besi
Anemia yang paling sering dijumpai dalam kehamilan adalah anemia akibat
kekurangan zat besi karena kurangnya asupan unsur besi dalam makanan, gangguan
penyerapan, peningkatan kebutuhan zat besi atau karena terlampau bayaknya zat besi
yang keluar dari tubuh, misalnya perdarah. Anemia ini mempunyai ciri yaitu ukuran
sel darah merah lebih dari ukuran normal dan warna coklat, yang disebabkan
kekurangan ion Fe komponen Hb dan disertai dengan penurunan kuantatif pada
sintesa Hb. Patofisiologi simpanan zat besi habis, kadar serum menurun, dengan
gejala klinis timbul karena jumlah Hb tidak adekuat untuk mengangkat oksigen ke
jaringan tubuh. Manifestasi klinik pucat, vertigo, keletihan, sakit kepala, deprsi,
takikardi, dan amenorhe
2. Anemia Haemolitik
Anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah merah yang
lebih cepat dari pembiatannya. Gejala utama adalah anemia dengan kelainan-kelainan
gambaran darah, kelelahan, kelemahan, serta gejala komplikasi bila terjadi kelainan
pada organ-organ vital. Wanita dengan anema hemolitik sukar menjadi hamil, apabila
hamil maka aneminya biasanya menjadi berat
3. Anemia Megaloblastik
Sekelompok anemia yang ditandai oleh adanya eritoblas yang besar yang terjadi
akibat gangguan maturasi inti sel yang dinamakan megaloblas, anemia megaloblas
disebabkan oleh difisiensi B12, asam folat, gangguan metabolism vitamin B12 dan
asam folat, gangguan sintesis DNA akibat dari defisiensi enzim congenital dan
didapat setelah pemberian obat sitostatik tertentu, patofisiologinya defisiesi asam
folat dan vitamin B12 jelas akan menganggu sintesis DNA higga terjadi gangguan
maturasi inti sel dengan akibat timbulnya sel-sel megaloblas
4. Anemia Hipoplastik
Anemia hipoplastik dalam kehamilan terjadi karena sumsum tulang tidak mampu
membuat sel-sel darah baru. Penyebab anemia hingga kini belum diketahui dengan
pasti, kecuali yang disebabkan oleh sepsis, sinar rontgen, racun dan obat-obatan
D. Akibat Anemia Pada Ibu Hamil
1. Bahaya Selama Kehamilan
a. Dapat terjadi abortus
b. Persalinan prematuritas
c. Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim
d. Mudah terjadi infeksi
e. Ancaman decompensasi cordis atau payah jantung (Hb<6gr%)
f. Molahidatidosa (hamil anggur)
g. Hipermisis gravidarum (mual muntah saat hamil muda)
h. Perdarahan antepartum (sebelum melahirkan)
i. Ketuban Pecah Dini (KPD) sebelum proses melahirkan
2. Bahaya Saat Persalinan
a. Gangguan his-kekuatan mengejam
b. Kala pertma dapat berlangsung lama dan terjadi partus terlatar
c. Kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukan
tindakan operasi kebidanan
d. Kala uri dapat diikuti retensi placenta (plasenta tidak terlepas dengan spontan),
dan perdarahan postpartum (setelah melahirkan) karena atonia uteri (rahim tidak
berkontraksi)
3. Bahaya pada Kala Nifas
a. Terjadi subinvolusi uteri menimbulkan perdarahan postpartum
b. Memudahkan infeksi puerperium (daerah di bawah geniatalia)
c. Pengeluaran ASI berkurang
d. Terjadi dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan
e. Anemia kala nifas (masa setelah melahirkan hingga 42 hari)
f. Mudah terjadi infeksi mamae (payudara)
(Salmariantity, 2012)

E. Penatalaksanaan
Dalam mengatasi masalah anemia pada ibu hamil, berikut meupakan
penatalaksaan menurut (Masrizal, 2007) :
1. Meningkatkan Konsumsi Zat Besi dari Makanan
Mengkonsumsi pangan hewani dalam jumlah cukup. Namun karena harganya cukup
tinggi sehingga masyarakat sulit menjangkaunya. Untuk itu diperlukan alternatif yang
lain untuk mencegah anemia gizi besi.
Memakan beraneka ragam makanan yang memiliki zat gizi saling melengkapi
termasuk vitamin yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi, seperti vitamin C.
Peningkatan konsumsi vitamin C sebanyak 25, 50, 100 dan 250 mg dapat meningkatkan
penyerapan zat besi sebesar 2, 3, 4 dan 5 kali. Buah-buahan segar dan sayuran sumber
vitamin C, namun dalam proses pemasakan 50-80 % vitamin C akan rusak. Mengurangi
konsumsi makanan yang bisa menghambat penyerapan zat besi seperti: fitat, fosfat,
tannin.
2. Suplementasi Zat Besi
Pemberian suplemen besi menguntungkan karena dapat memperbaiki status
hemoglobin dalam waktu yang relatif singkat. Di Indonesia pil besi yang umum
digunakan dalam suplementasi zat besi adalah frrous sulfat. Program pemerintah saat
ini, setiap ibu hamil mendapatkan tablet besi 90 tablet selama kehamilannya. Tablet
besi yang diberikan mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 0,25
mg. program tersebut bertujuan mencegah dan menangani anemia pada ibu hamil
3. Pemberian suplement Fe untuk anemia berat dosisnya adalah 4-6mg/Kg BB/hari
dalam 3 dosis terbagi. Untuk anemia ringan-sedang : 3 mg/kg BB/hari dalam 3 dosis
terbagi
4. Mengatur pola diet seimbang berdasarkan piramida makanan sehingga kebutuhan
makronutrien dan mikronutrien dapat terpenuhi.
5. Terapi jus jambu biji sebagai peningkatan kadar Hb

F. Pencegahan
Upaya yang dilakukan dalam pencegahandan penanggulangan anemia adalah
(Masrizal 2007) :
1. Suplementasi tabet Fe
2. Fortifikasi makanan dengan besi
3. Mengubah kebiasaan pola makanan dengan menambahkan konsumsi pangan yang
memudahkan absorbsi besi seperti menambahkan vitamin C.
4. Penurunan kehilangan besi dengan pemberantasan cacing. Dalam upaya mencegah
dan menanggulangi anemia adalah dengan mengkonsumsi tablet tambah darah. Telah
terbukti dari berbagai penelitian bahwa suplementasi, zat besi dapat meningkatkan
kada Hemoglobin
5. Pengobatan Anemia Defisiensi Besi
Sejak tahun 1997 pemerintah telah merintis langkah baru dalam mencegah dan
menanggulangi anemia, salah satu pilihannya adalah mengkonsumsi tablet tambah
darah. Telah terbukti dari berbagai peneltian bahwa suplemen zat besi dapat
meningkatkan hemoglobin.
6. Membatasi konsumsi bahan makanan yang dapat menghambat absorpsi besi seperti
bahan makanan yang mengandung polifenol atau pitat
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ANEMIA

Topik : Anemia
Sub topik : Pencegahan Anemia
Sasaran : Siswi SMA
Hari/ tanggal : Rabu, 11 Maret 2020
Waktu : 15 Menit
Tempat : SMAN 01 Kuripan
Penyuluh : Mahasiswa KKN Kuripan

A. Tujuan Intruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan, siswi SMA dapat mengetahui cara pencegahan
anemia.

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 15 menit diharapkan siswi SMA
dapat:
1. Menjelaskan pengertian anemia
2. Menyebutkan penyebab anemia
3. Menyebutkan tanda dan akibat anemia pada remaja
4. Menyebutkan Kriteria anemia
5. Menyebutkan penanggulangan dan pencegahan anemia

C. Materi ( Terlampir)
1. Pengertian anemia
2. Penyebab anemia
3. Tanda dan akibat anemia pada remaja
4. Kriteria anemia
5. Penanggulangan dan pencegahan anemia
D. Media dan alat
1. Leaflet

E. Metode
1. Demonstrasi
2. Tanya Jawab

F. Kegiatan Penyuluhan
NO WAKTU TAHAPAN KEGIATAN KEGIATAN
PESERTA
KEGAIATAN PENYULUH

1 3 Menit Pembukaan/ - Salam - Menjawab salam


pendahuluan - Memperkenalkan - Mendengarkan
diri
- Menjelaskan - Memperhatikan
tujuan penyuluhan
- Mengkondisikan - Memperhatikan
peserta untuk
berkonsentrasi
- Apersepsi materi - Menyimak dan
yang akan menyampaikan
disampaikan pendapatnya

2 8 Menit Pelaksanaan/ - Memberikan - Mend


Penyampaian penjelasan tentang engarkan
materi pengertian anemia
pada remaja
- Memberikan
penjelasan tentang
- Meny
penyebab anemia
imak dan
pada remaja
- Memberikan memperhatikan
kesempatan
- Berta
audiens bertanya
nya
- Menjawab
pertanyaan, apabila
peserta bertanya.
- Berta
- Memberikan
nya apabila
penjelasan
kurang jelas
tentang tanda dan
gejala anemia - Meny
pada remaja imak dan
- Memberikan memperhatikan
penjelasan
tentang kriteria
anemia
padaremaja
- Meny
- Memberikan
imak dan
penjelasan
memperhatikan
tentang
penanggulangan
dan pencegahan
anemia
- Mem
praktekkan yang
telah dijelaskan

3 4 Menit Evaluasi - Memberi - Menj


pertanyaan awab
mengenai hal – hal
yang sudah
dijelaskan
mengenai anemia
pada remaja
- Memberikan
reinforcement atas - Mem
jawaban yang perhatikan
benar
- Mendengarkan
- Menyimpulkan
dan
- Memberi salam
memperhatikan
penutup
- Menj
awab salam

G. Evaluasi
Teknik evaluasi akan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan lisan.
Berikut ini pertanyaan lisan yang akan diajukan:
1. Apa itu anemia pada remaja?
2. Apa saja penyebab anemia pada remaja?
3. Sebutkan tanda dan gejala anemia pada remaja?
4. Apa saja kriteria anemia pada remaja?
5. Sebutkan cara penanggulangan dan pencegahan anemia pada remaja?

H. Daftar Pustaka
http://drhennyzainal.wordpress.com/2009/11/21/anemia-defisiensi-fe-sering-terjadi-pada-
anak-asi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Anemia
http://dimasmis.blogspot.com/2008/08/anemia-kekurangan-zat-besi-pencegahan.html
http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/05/sap-anemia-satuan-acara-penyuluhan-
pada.html
MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ANEMIA PADA REMAJA

A. Pengertian
Anemia/kurang darah adalah keadaan dimana darah merah (Hemoglobin/ Hb)
kurang dari normal (normal 12-13 gr%). Anemia adalah rendahnya kadar hemoglobin
(Hb) dalam sel-sel darah merah, yaitu kurang dari 11 gr %

B. Penyebab Anemia
1. Kurang nutrisi / kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, terutama
yang berasal dari sumber hewani yang mudah diserap
2. Penyakit kronis
3. Kurang zat besi karena kebutuhan yang meningkat seperti pada kehamilan, masa
tumbuh kembang (untuk laki-laki sampai dengan usia 20 tahun, untuk perempuan
sampai dengan usia 18 tahun), dan penyakit infeksi
4. Kehilangan zat besi yang berlebihan pada perdarahan seperti haid yang berlebihan,
sering melahirkan, kecelakaan dan infeksi karena cacing.
5. Meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi.

C. Tanda dan Gejala Anemia


1. Perasaan Mudah lelah, lemah, letih, lesu, lunlai (5 L)\
2. Sering Mengantuk
3. Pandangan berkunang-kunang dari posisi jongkok ke posisi berdiri/ perubahan posisi
4. Pucat pada wajah, telapak tangan, kuku, dan selaput dalam kelopak mata serta bibir
5. Sering Pusing/ sakit kepala.

D. Akibat Anemia
1. Gangguan/ hambatan pada pertumbuhan badan dan perkembangan otak
2. Kecerdasan dan prestasi belajar menurun
3. Tubuh menjadi lemah dan kurang bugar
4. Produktivitas dan aktivitas menurun
5. Daya tahan tubuh menurun sehingga mudah terserang penyakit.

E. Cara Mencegah Anemia


1. Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung zat besi terutama yang berasal
dari sumber hewani seperti  ikan, hati, susu, keju, telur. Sedangkan zat besi yang
berasal dari sumber nabati/tumbuh-tumbuhan yaitu bayam, kangkung, daun singkong,
kacang panjang, kecipir, daun katuk, sawi hijau, kacang – kacangan, tahu, tempe.
2. Menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan perorangan agar tubuh tidak
kemasukan cacing
3. Agar zat besi dapat diserap dengan baik oleh tubuh maka konsumsi juga makanan
yang mengandung vitamin C yang terdapat pada buah-buahan
4. Periksakan diri ke dokter atau bidan atau ke pelayanan kesehatan terdekat.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

GIZI PADA IBU HAMIL

Topik : Gizi Pada Ibu Hamil


Sasaran : Ibu Hamil
Hari/ tanggal : Jumat, 06 Maret 2020
Waktu : 15 Menit
Tempat : Rumah warga
Penyuluh : Mahasiswa KKN Kuripan

A. Tujuan Intruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan, ibu hamil dapat mengerti dan memahami tentang
berbagai kebutuhan zat gizi  pada ibu hamil

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 15 menit diharapkan ibu hamil
dapat:
1. Mengerti pentingnya gizi seimbang bagi ibu hamil
2. Mengerti dan paham tentang Kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil
3. Mengerti Manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil
4. Mengerti Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil

C. Materi ( Terlampir)
1. Pengertian gizi seimbang bagi ibu hamil
2. Kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil
3. Manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil
4. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil

D. Media dan alat


1. Leaflet

E. Metode
1. Demonstrasi
2. Tanya Jawab

F. Kegiatan Penyuluhan
NO WAKTU TAHAPAN KEGIATAN KEGIATAN
PESERTA
KEGAIATAN PENYULUH

1 3 Menit Pembukaan/ - Salam - Menjawab salam


pendahuluan - Memperkenalkan - Mendengarkan
diri
- Menjelaskan - Memperhatikan
tujuan penyuluhan
- Mengkondisikan - Memperhatikan
peserta untuk
berkonsentrasi
- Apersepsi materi - Menyimak dan
yang akan menyampaikan
disampaikan pendapatnya

2 8 Menit Pelaksanaan/ - Memberikan - Mend


Penyampaian penjelasan tentang engarkan
materi pengertian gizi
seimbang bagi ibu
hamil
- Memberikan
penjelasan tentang
kebutuhan zat gizi - Meny
untuk ibu hamil imak dan
- Memberikan memperhatikan
kesempatan
audiens bertanya
- Menjawab - Berta
pertanyaan, apabila nya
peserta bertanya.
- Memberikan
penjelasan - Berta
tentang manfaat nya apabila
gizi seimbang kurang jelas
untuk ibu hamil
- Meny
- Memberikan
imak dan
penjelasan
memperhatikan
tentang dampak
kekurangan gizi
pada ibu hamil

- Meny
imak dan
memperhatikan

3 4 Menit Evaluasi - Memberi - Menj


pertanyaan awab
mengenai hal – hal
yang sudah
dijelaskan
mengenai gizi
seimbang pada ibu
hamil
- Memberikan
- Mem
reinforcement atas
perhatikan
jawaban yang
benar

- Menyimpulkan
- Memberi salam
penutup
- Mendengarkan
dan
memperhatikan

- Menj
awab salam

G. Evaluasi
Teknik evaluasi akan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan lisan. Berikut ini
pertanyaan lisan yang akan diajukan:
1. Apa itu gizi seimbang pada ibu hamil?
2. Apa saja kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil?
3. Sebutkan manfaat gizi seimbang bagi ibu hamil?
4. Apa saja dampak kekurangan gizi pada ibu hamil?

H. Daftar Pustaka
Probolinggo: Akademi Kebidanan Hafshawaty
Sulistyoningsih,Hariyani.2011.Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha
Ilmu
MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

GIZI SEIMBANG PADA IBU HAMIL

A. Gizi seimbang pada ibu hamil


Gizi seimbang ibu hamil adalah makanan yang mengandung zat-zat yang
dibutuhkan ibu selama kehamilan dalam susunan yang seimbang dan jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan gizi ibu hamil.
Gizi seimbang sangat penting terutama pada ibu yang sedang hamil untuk
keperluan dirinya sendiri dan juga janinnya. Keadaan gizi juga dapat mempengaruhi
kesehatan ibu dan janin, pertumbuhan dan perkembangan janin, serta persiapan laktasi
ibu. Sehingga kebutuhan makanan ibu meningkat. Makanan tersebut digunakan untuk
pembentukan janin, persiapan pembentukan ASI, tumbuh kembang bayi selanjutnya dan
untuk kesehatan ibu. Pada tiga bulan kehamilan, kebutuhan makan naik perlahan-lahan
tetapi pada bulan-bulan selanjutnya pertumbuhan janin yang dikandung tumbuh dengan
pesat sehingga makanan yang dibutuhkan juga meningkat.

B. Kebutuhan zat gizi selama kehamilan


1. Karbohidrat
a. Sebagai sumber tenaga
b. Dapat diperoleh dari jenis padi – padian, umbi – umbian seperti kentang.
2. Protein
a. Sebagai zat utama untuk membangun jaringan – jaringan bagian tubuh.
b. Sumber protein hewan, daging, ikan, unggas, telur.
c. Sumber protein nabati : kacang kedelai, kacang tanah, kacang merah, kacang-
kacangan dan lain-lain
3. Vitamin C
a. Dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
b. Dapat diperoleh dari :Buah – buahan yang berwarna kuning seperti : jeruk, wortel,
sayur – sayuran
4. Vitamin A
a. Untuk perkembangan psikomotor dan penglihatan anak.
b. Sumber vitamin
1) Bahan hewani : - Minyak ikan, kuning telur
2) Bahan nabati   : - Wortel dan sayuran daun seperti bayam, kangkung. Buah –
buahan yang berwarna merah seperti tomat dan pepaya
5. Zat Besi
a. Untuk pembentukan darah.
b. Dapat diperoleh dari :
1) Bahan makanan hewan seperi telur, hati, daging
2) Bahan makanan nabati kacang – kacangan seperti : kacang tanah, kacang
kedelai,sayuran hijau seperti bayam, daun singkong, kangkung.
6. Cairan
Air merupakan bagian tubuh yang terbesar. Hampir ¾ dari berat tubuh adalah
air. Tubuh menggunakan air untuk beberapa fungsi. Air adalah pelarut semua hasil
pencernaan, pembawa zat – zat kotoran dari sel – sel ke ginjal. Air juga menolong
mengatur suhu tubuh. Seseorang memerlukan sekitar 6 – 8 gelas air dalam sehari.
- Ibu hamil dianjurkan minum 2 liter per hari.
- Prinsip makan ibu hamil à Makan 1 – 2 piring lebih  banyak dari biasanya
selama hamil.
- Makan aneka ragam makanan 4 – 5 kali sehari untuk memenuhi gizi ibu selama
hamil
- Menghindari makanan yang berbumbu pedas dan berlemak.
- Menghindari alcohol, karena dapat mengganggu pencernaan dan janin.

Sumber air bagi tubuh ada 3 macam yaitu:

- Melalui cairan yang diminum seperti air bersih, susu, sari – sari buah dan lain  
sebagainya.
- Melalui makanan seperti sayur mentah, buah – buahan yang kaya air, sop dan
makanan lainnya yang mengandung banyak air.
- Melalui metabolisme dalam tubuh.
7. Mineral
Mineral dibutuhkan untuk pembentukkan darah dan tulang, keseimbangan
cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi system pembuluh darah jantung dan
lain-lain. mineral berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan
fungsinya seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan. Ada 15
macam mineral yang diperlukan tubuh seperti kalsium, ferrum, yodium, mangan,
chlorine, fosfor, belerang, seng, kalium, sodium, dsb. Makanan yang mengandung
mineral diantaranya adalah susu, hati, kuning telur, sayur-sayuran yang berwarna
hijau,  daging, dan ikan.

C. Manfaat fizi seimbang pada ibu hamil


1. Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan
2.  Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu sendiri
3. Supaya luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifas

Contoh menu makanan ibu hamil


1. Makan pagi
- Nasi 150 gram = 1 gelas
- Telur 60 gram = 1 butir
- Tempe 50 gram = 2 potong
- Sayuran 50 gram = ½ gelas
- Minyak 5 gram = ½ sendok makan
- Susu 200 cc = 1 gelas
- Pukul 10 : bubur kacang hijau 1 gelas
2. Makan siang / sore
- Nasi 200 gram = 1 ½ gelas
- Ikan 50 gram = 1 potong
- Tempe 50 gram = 2 potong
- Sayuran 100 gram = 1 gelas
- Papaya 100 gram = 1 potong
- Minyak 10 gram = 1 sendok makan
D. Dampak bila ibu hamil kekurangan gizi
1. Pengaruh bagi ibu hamil:
a. Ibu lemah dan kurang nafsu makan
b. Perdarahan dalam masa kehamilan
c. Kemungkinan terjadi infeksi tinggi
d. Anemia/kurang darah
2. Pengaruh waktu persalinan:
a. Persalinan sulit dan lama
b. Persalinan sebelum waktunya (prematur)
c. Perdarahan setelah persalinan
3. Pengaruh pada janin:
a. Keguguran
b. Bayi lahir mati
c. Cacat bawaan
d. Anemia pada bayi
e. Berat badan lahir rendah

Anda mungkin juga menyukai