Anda di halaman 1dari 13

Konsolidasi pada Anak Perusahaan yang Dimiliki Kurang dari Kepemilikan Penuh

OLEH :

KELOMPOK 6

1. NANDA ANGGRENI 1807311008 (08)

2. HENDIWI AZ’ZAHRA 1807311010 (10)

3. NI MADE SRI JATI 1807311018 (17)

PROGRAM DIPLOMA III AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2020
Konsolidasi pada Anak Perusahaan yang Dimiliki Kurang dari Kepemilikan Penuh

Laporan keuangan konsolidasi sering kali termasuk satu atau lebih anak perusahaan yang
dimiliki kurang dari kepemilikan penuh. Pemegang saham yang tidak dimiliki oleh induk
perusahaan disebut secara kolektif sebagai kepemilikan non pengendali atau kepemilikan
minoritas.

Seluruh asset, kewajiban, pndapatan dan beban anak perusahaan termasuk dalam laporan
keuangan konsolidasi apakah anak perusahaan dimiliki pnuh atau tidak. Persntase kepmilikan
induk atas anak perusahaantidak mempengaruhi besarnya jumlah laporan keuangan anak
perusahaan yang trmasuk dalam laporan keuangan konsolidasi- 100

1. PENGARUH KPEMILIKAN NONPNGENDALI.


a. Laba Netto Konsolidasi

Laba netto konsolidasi adalah bagian dari total laba perusahaan yang dialokasikan ke
pemegang sahan induk perusahaan. Laba netto konsolidasi dihitung dengan menambahkan
bagian induk atas laba anak-anak perusahaan disesuaikan dengan penghapusbukuan penurunan
nilai goodwill, dengan laba induk perusahaan dari hasil operasinya sendiri ( laba netto induk
dikurangi pendapatan investasin dari anak perusahaan baik dengan metode biaya atau ekuitas ).

Peerhitungan laba netto konsolidasi dapat dilakukan dengan dua cara. Pendekatan tambahan
dapat digunakan dengan menambahkan bagian induk atas laba netto anak perusahaan dengan
laba induk dari hasil operasinya sendiri, sama dengan perhitungan laba netto induk perusahaan
menggunakan metode ekuitas.

Sebagai Contoh :

PT Idaman memiliki 80% saham PT Amanah yang dibeli pada nilai bukunya. Selama tahun
20X1, PT Amanah melaporkan laba bersih Rp.25.000.000 sementara PT Idaman melaporkan
laba Rp. 100.000.000 dari hasil operasinya sendiri dan pendapatan dengan metode ekuitas
sebesar Rp.20.000.000. laba bersih konsolidasi untuk periode 20X1 dihitung sebagai berikut:

Perhitungan tambahan :

Laba operasi terpisah PT. idaman Rp.100.000.000


Laba netto PT. Amanah Rp. 25.000.000

Proporsi kepemilikan PT. Idaman x 0,80 Rp. 20.000.000

Laba netto konsolidasi Rp. 120.000.000

Perhitungan Residual :

Laba netto PT. Idaman Rp. 120.000.000

Dikurangi pendapatan dari anak prusahaan Rp. (20.000.000) Rp. 100.000.000

Laba netto PT. Amanah Rp. 25.000.000

Rp. 125.000.000

Dikurangi laba kepemilikan nonpengendali Rp. 25.000.000

x 0,20 Rp. (5.000.000)

Laba netto konsolidasi Rp. 120.000.000

b. Saldo Laba Konsolidasi

Saldo laba konsolidasi adalah bagian dari laba tidak terdistribusikan perusahaan yang
dikonsolidasikan yang dimiliki oleh pemegang saham induk perusahaan. Dihutung dengan
menggunkan bagian induk atas komutatif laba netto anak perusahaan sejak akuisisi dengan saldo
laba induk dari hasil operasi sendiri ( diluar pendapatan dari anak perusahaan yang termasuk dari
saldo laba).

Untuk mengilustrasikan perhitungan saldo laba konsolidasi ketika terdapat kepemilikan


nonpengendali. AsumsiKAN PT. Idaman membeli 80% saham PT. Amanah pada 1 januari 20x1
dan mencatat investasi menggunakan metode ekuitas. Laba netto dan deviden yang yang
diperoleh dan diumumkan PT. Idaman dan PT. Amanah selama dua tahun setelah akuisisi
sebagai berikut :

Keterangan PT. Idaman PT. Amanah


Saldo laba 1 jan 20x1 400.000.000 250.000.000
Laba netto 20x1 120.000.000 25.000.000
Deviden 20x1 ( 30.000.000 ) ( 10.000.000 )
490.000.000 265.000.000
Laba netto 20x2 148.000.000 35.000.000
Deviden 20x2 ( 30.000.000 ) ( 10.000.000 )
Saldo laba, 1 jan 20x2 608.000.000 290.000.000

Saldo laba konsolidasi pada 31 desember 20X2, dua tahun setelah tanggal penggabungan
dihitung sebagai berikut :

Saldo laba PT. Idaman 31 desember 20x2 Rp. 608.000.000


Ekuitas akrual dari pt. amanah sejak akuisisi (48.000.000)
(rp.25.000.000 + rp. 35.000.000 ) x 0,80
Saldo laba PT. Idaman dari hasil operasinya Rp. 560.000.000
sendiri , 31 desember 20x2
Bagian PT. Idaman atas laba netto PT. 48.000.000
Amanah sejak akuisisi 50.000.000 x 0,80
Saldo laba konsolidasi 31 desember 20x2 Rp. 608.000.000

1. PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI SESAAT SETELAH AKUISISI


KEPEMILIKAN PENGENDALI

PT Induk membeli 80% saham biasa beredar dari PT Anak seharga Rp. 310.000.000. situasi
kepemilikan dapat digambarkan sebagai berikut:

Biaya perolehan Rp. 310.000.000


Nilai buku :
Saham biasa PT. Anak 200.000.000
Laba ditahan PT. Anak 100.000.000
300.000.000
Bagian PT. Induk x 0,8 (Rp.240.000.000)
Perbedaan antara nilai buku dan harga Rp. 70.000.000
perolehan

PT. Induk mencatat saham PT. Anak dengan ayat jurnal :

E (1) Investasi pada Saham Pt. Anak 310.000.000

Kas 310.000.000

(Mencatat pembelian saham PT. Anak)


Total nilai buku saham PT. Anak sebesar 300.000.000 ( total ekuitas pt anak ) karena Pt. Induk
membeli hanya 80% saham PT. Anak nilai buku yang dibeli adalah 240.000.000 ( 300.000.000 x
0,80 ). Total harga bli yang dibayar PT. Induk sebesar 310.000.000 menghasilkan diferensial
70.000.000 berupa perbedaan harga beli dan nlai asset yang diperoleh ( 310.000.000 –
240.000.000). PT. Anak memiliki nilai wajar 75.000.000 lebih besar dari nilai buku. Namun
karena PT. Induk hanya memiliki 80% klaim.

Neraca PT. INDUK dan PT. ANAK , 1 Januari 20x1 sesaat setlah penggabungan

Nilai ast-aset tertentu dari PT. ANAK

Dengan diferensial 60.000 dialokasikan ke aset dapat diidentifikasikan PT Anak, sisa 10.000
(70.000-60.000) didistribusikan ke goodwill.

Ayat Jurnal Eliminasi :

E (2) saham biasa – PT. Anak 200.000.000

Saldo laba, 1 januari 100.000.000


Diferensial 70.000.000

Investasi pada saham PT.Anak 310.000.000

Kepemilikan nonpengendali 50.000.000

(Mengeliminasi saldo investasi awal dan mmunculkan kepemilikan nonpengedali)

E (3) Persediaan 4.000.000

Tanah 8.000.000

Bangunan dan peralatan 48.000.000

Goodwiil 10.000.000

Difrensial 70.000.000

(mengalokasikan diferensial)

2. KONSOLIDASI SETELAH AKUISISI KEPEMILIKAN PENGENDALI

Konsolidasi laba dan Deviden PT. Induk dan PT.Anak tahun 20X1 dan 20X2

PT. INDUK PT. ANAK


20X1
Laba operasi terpisah Rp. 140.000.000
Pt.Induk
Laba netto Pt. Anak Rp. 50.000.000
Deviden Rp. 60.000.000 Rp. 30.000.000
20X2
Laba operasi terpisah, PT. Rp. 160.000.000
Anak
Laba netto Pt. Anak Rp.75.000.000
Deviden Rp. 60.000.000 Rp. 40.000.000

a. Tahun penggabungan usaha

Ayat jurnal Induk Perusahaan

E (4) Investasi pada saham PT. Anak 310.000.000

Kas 310.000.000
( mencatat pembelian saham PT. Anak )

E (5) kas 24.000.000

Investasi pada saham PT. Anak 240.000.000

( mencatat deviden dari PT.Anak 30.000.000 x 0,80 )

E (6) investasi pada saham PT.Anak 40.000.000

Pendapatan dari anak perusahaan 40.000.000

( mencatat pendapatan metode ekuitas 50.000.000 x 0,80)

Sebagai tambahan PT. Induk menghapusbukukan sebagian diferensial pembelian melalui ayat
jurnal sebagai berikut :

E (7) pendapatan dari anak perusahaan 4.000.000

Investasi pada saham PT. Anak 4.000.000

(Menyesuaikan laba atas diferensial yang terkait atas persediaan yang telah terjual )

E (8) pendapatan dari anak prusahaan 4.800.000

Investasi pada saham PT. Anak 4.800.000

(mengamortisasi diferensial yang terkait pada bangunan dan peralatan 48.000.000 + 10


tahun)

E (9) pendapatan anak perusahaan 2.000.000

Investasi pada saham PT. Anak 2.000.000

( mengamortisasi diferensial yang terkait pada goodwill 10.000.000 + 5 tahun).

b. Tahun Kedua Kepemilikan

Metode ekuitas dan prosedur konsolidasi yang diterapkan pada tahun kedua kepemilikan
dan etelahinya mengikuti prosedur yang sama dengan konsolidasi pada tahun pertama dan
diilustrasikan melalui contoh berkelanjutan PT Induk dan PT Anak selama tahun 20X2.

Ayat Jurnal Induk Perusahaan


PT Induk membuat ayat jurnal berikut di pembukuan terpisah selama tahun 20X2

E ( 16) Kas 32.000.000

Investasi pada saham PT Anak 32.000.000

Mencatat deviden dari PT anak Rp 40.000.000 x 0,80

E ( 17) Investasi pada Saham PT Anak 60.000.000

Pendapatan dari anak perusahaan 60.000.000

Mencatat pendapatan metode ekuitas RP75.000.000 x 0,80

E ( 18) Pendapatan dari Anak Perusahaan 48.000.000

Investasi pada Saham PT Anak 48.000.000

Mengamortisasi diferensial yang terkait pada bangunan dan peralatan

E ( 19) Pendapatan dari Anak Perusahaan 2.000.000

Investasi pada Saham PT Anak 2.000.000

Mengamortisasi diferensial yang terkait pada goodwill

Kertas Kerja Konsolidasi-Tahun Kedua Setelah Penggabungan Usaha

Kertas kerja untuk menyusun laporan keuangan konsolidasi lengkap tahun 20X2 ditampilkan
puda Figur 5-7. Ayat-ayat jurnal eliminasi pada akhir tahun 20X2 sanma dengan yang dibuat
pada akhie tahun 20X1.

Ayat jurnal eliminasi pertama, menghapus pendapatan PT Induk dari PT Anak dan
bagian P1 Induk atas dividen PT Anak tahun 20X2.

E120) Pendapatan dari Anak Perusuhaan 53.200.000

Dividen Diumumkan 32.000.000

Investasi pada Saham PT Anak 21.000.000

Mengeliminasi pendapatan dari anak perusahaan.


Kredit neto akun investasi Rp21.200.000 menggambarkan kenaikan saldo akun selama periode
berjalan dan mengembalikan saldo akun kembali ke nilai 1 Januari 20X2, saldo awal periode.

Jumlah laba anak perusahaan yang dialokasikan ke pemegang saltan nonpengendali di


tahun 20X2 sebesar Rp15.000.000, dan jumlah ini dimasukkan ke kertas kerja melalui ayat jurnal
eliminasi

3. PENGHENTIAN KONSOLIDASI

Anak perusahaan terkonsolidasi dikeluarkan dari konsolidasi jika tidak lagi memenuhi kriteria
konsolidasi, bíasanya karena induk perusahaan tidak lagi memiliki pengendalian atas anak
perusahaan (misalnya, anak perusahaan bangkrut).

4. PERLAKUAN UNTUK LABA KOMPREHENSIF LAINNYA

Laba komprehensif lainnya (other comprehensive income), di mana di dalamnya termasuk


semua pendapatan, heban, keuntungan, dan kerugian yang berdasarkan prinsip akuntansi yang
berlaku

Laba Neto dan Saldo Laba Konsolidasi, 20X2; 80% Pembelian di Atas Nilai Buku

Laba neto konsolidasi, 20x2

Laba operasi terpisah PT Induk Bagian PT induk Rp160.000.000

Bagian PT Anak: Ap75.000.000 x 0,80 60.000.000

Amortisasi diferensial terkait dengan bangunan dan peralatan (4.800.000)

Amortisasi goodwil (2.000.000)

Laba neto konsolidasi Rp213.200.000

Saldo laba konsolidasi, 31 Desember 20X2

Saldo laba konsolidasi, 31 Desember 20X1 Rp409.200.000

Laba operasi terpisah PT Induk. 20X2 160.000.000

Bagian PT Induk atas laba neto PT Anak: Rp75 000.000 x 0,80 60.000.000

Amortisasi diferensial terkait dengan bangunan dan peralatan (4.800.000)


Amortisasi goodwill (2.000.000)

Dividen yang diumumkan PT Induk. 20X2 (80.000.000)

Saldo laba konsolidasi, 31 Desember 20X2 Rp562.400.000 Rp562.400.000

Ayat Jurnal Penyesuaian yang Dicatat oleh Anak Perusahaan

Pada tanggal 31 Desember 20X2, PT Anak mengakui peningkatan nilai wajar atas efek tersedia
untuk dijual yang dimilikinya dengan mencatat ayat jurnal penyesuaian berikut.

(26) Investasi pada Efek Tersedia untuk Dijual 10.000.000

Keuntungan Investasi Belum Direalisasi 10.000.000

Mencatat peningkatan nilai wajar elek lersedia untuk dijual.

Ayat Jurnal Penyesuaian yang Dicatat oleh Induk Perusahaan

Tahun 20X2, PT Induk mencatat semua ayat jurnal [(16) sampai (19)| schubungan dengan
investasinya di PT Anak seolah-olah anak perusahaan tidak melaporkan laba komprehensif
lainnya. Selain itu, pada tanggal 31 Desember 20X2, PT Induk secara terpisah mengakui bagian
proporsionalnya atas keuntungan belum direalisasi anak perusahaan dari peningkatan nilai wajar
efek tersedia untuk dijual.

Investasi pada Saham PT Anak 8.000.000

Laba Komprehensif Lainnya dari Anak Perusahaan- 8.000.000

Keuntungan Belum Direalisasi dari Investasi

5. PERTIMBANGAN TAMBAHAN

Setelah prosedur dasar konsolidasi dibahas, heberaps tambahan item harus dipertimbangkan
untuk melengkapi dan mengklarifikasi. Pembahasan dalam bagian ini terkait dengan beberapa
perbedaan akun konsolidasi.

a. Penilaian Akun-akun Anak Perusahaan Saat Akuisisi.

Akumulasi penyusutan anak perusahaan pada tanggal aktuisisi secara teori seharusnya
dieliminasi dalam rangka penyusunan laporan keuangan konsolidasi. Ketika aset tetap dipetoleh
melalui penggabungan usaha atau cara lainnya, saldo akumulasi penyusutan penjual atas aset
tersebut tidak pernah dialihkan ke pembukuan pembeli.

b. Saldo Laba Negatif Anak Perusahaan Saat Akuisisi

Induk perusahaan mungkin membeli anak perusahaan dengan akun saldo laba bernilai negatif
atau memiliki saldo debit. Akumulasi defisit anak perusahaan saat akuisisi tidak menimbulkan
masalah khusus dalam proses konsolidasi. Ayat jurnal eliminasi normal dibuat dalam kertas kerja
konsolidasi kecuali bahwa saldo debet Saldo Laba anak perusahaan dieliminasi dengan ayat
jurnal kredit, sehingga ayat jurnal eliminasi investasi adalah sebagai berikut.

Madal Saham-Anak Perusahaan xxx

Diteransi xxx

Saldo Laba xxx

Investati pada Saham PT Anak xxx

Mengalokasikan diferensial awal

c. Akun-akun Ekuitas Pemegang Saham Lainnya

Pembahasan laporan konsolidasi sampai titik ini berhadapan dengan kondisi dimana ekuitas
pemegang saham hanya terdiri dari saldo laba dan satu jenis modal saham yang diterbitkan pada
nilai nominal. Umumnya, perusahaan memiliki struktur ekuitas pemegang saham yang lebih
kompleks, dimana sering termasuk adanya saham preferen dan berbagai jenis modal disetor.

d. Pelepasan Aset Anak Perusahaan Yang Terkait Diferensial

Pelepasan aset biasanya memiliki implikasi laporan laba rugi. Apabila anak perusahaan
melepaskan aset dan merupukan salah satu aset yang mendapat alokasi diferensial dalam kertas
kerja maka akan memengaruhi laba metode ekuitas yang dicatat induk perusahaan dan laba
konsolidasi.

6. KONSOLIDASI-TAHUN KEDUA KEPEMILIKAN

Perbedaan konsolidasi antara akuntansi metode biaya dan akuntansi metode ekuitas lebih terlihat
di tahun kedua kepemilikan. Untuk melihat ini, asumsikan bahwa PT Induk memperoleh laba
dari operasi terpisahnya sebesar Rp160.000.000 selama tahun 20X2 dan membayar dividen
sebesar Rp60.000.000, PT Anak laba laba neto sebesar Rp75.000.000 untuk tahun 20X2 dan
membayar dividen sebesar Rp40.000.000.
Daftar Pustaka

Baker, Richard E., dkk. 2010. Akuntansi Keuangan Lanjutan Perspektif Indonesia. Jakarta :
Selemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai