Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

MANAJEMEN INDUSTRI DAN K3


Dosen pengampu : LukitoDwiYuono, S.T., M.T.

Disusun Oleh :
Mahfuzh Aqil (17520028)

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahma-
tnya, sehingga tugas tentang merangkum materi pertemuan 10 ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya. Tugas ini dibuat guna menunjukkan partisipasi kami dalam menyelesaikan
tugas sebagai salah satu penunjang nilai mata kuliah Manajemen Idustri dan K3 ini.

Semoga tugas ini bermanfaat bagi mahasiswa prodi teknik mesin sebagai bekal
pengalaman nyata. Dan tentunya tugas ini masih sangat jauh dari sempurna. Untuk itu
kepada dosen kami minta masukannya demi perbaikan pembuatan tugas kami di masa
yang akan datang.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ 2

DAFTAR ISI................................................................................................................ 3

BAB 1 Pembahasan..................................................................................................... 4

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 8

3
BAB 1
PEMBAHASAN

1.1 Latar belakang

1. K3 sebagai salah satu aspek penting dalam perlindungan tenaga kerja


2. K3 belum mendapatkan perhatian yg memadai dari semua pihak. Tingkat kepedulian
masyarakat khususnya masyarakat industri terhadap K3 relatif masih rendah
3. Komitmen pimpinan perusahaan di bidang K3 relatif rendah
4. Tuntutan global dalam hal perlindungan K3 semakin meningkat
5. Isu HAM, K3 dan lingkungan yang terkait dgn perlindungan K3 saat ini dimanfaatkan
sbg alasan pembatasan atau persaingan untuk produk

1.2 Kondisi Pengawasan Ketenagakerjaan

A. OBJEK PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN


Perusahaan Besar > 50 orang : 17.128 (7,78%), Perusahaan Sedang 25 s.d. 49 orang : 41.009
(18,64%), Perusahaan Kecil < 25 orang : 165.001 (75,01%)
2. Pekerja: 108,207 juta, laki laki:67,462 juta, perempuan:40,745 juta (data bps agustus 2010)
3. Seluruh peralatan dan alat produksi yang digunakan dalam proses produksi, antara lain
perkakas kerja, mesin, pesawat, instalasi dan bahan –bahan berbahaya serta beracun.
B. PERSONAL PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN
1. Jumlah pengawas ketenagakerjaan : 2.384 orang
2. Kualifikasi pengawas ketenagakerjaan : pengawas umum : 1.460 orang, pengawas
spesialis: 361 orang, penyidik pegawai negeri sipil (ppns) : 563 orang
C. ORGANISASI PENGAWAS KETENAGAKERJAAN
1. Jumlah disnaker di kab./kota : 506 kab./kota
2. Penyebaran pengawas ketenagakerjaan : disnaker yg memiliki pengawas : 304 dinas,
disnaker yg belum memiliki pengawas : 202 dinas
Ratio kebutuhan pengawas ketenagakerjaan “1 orang pengawas idealnya mengawasi 5
perusahaan dalam satu bulan atau 60 kali pemeriksaan setahun”

2.1 Kondisi

Data kecelakaan kerja di Indonesia (2010) : 98.711 kasus ( PT. Jamsostek (Persero), Jumlah
tenaga kerja peserta jamsostek (2010) : 31.746.300 tenaga kerja Berita Acara Penyidikan
(BAP) : 100 BAP Provinsi Jatim : 40 BAP Provinsi Sumatera Utara : 30 BAP (1 Putusan)
Provinsi DKI Jakarta : 18 BAP Provinsi Sumetera Selatan : 2 BAP ( 1 putusan)
a) Obyek pengawasan (peralatan)
A.Pesawat Tenaga dan Produksi : Penggerak mula(perlengkapan transmisi tenaga mekanik,
Mesin produksi, Mesin pekakas kerja, Dapur
B.Pesawat Angkat dan Angkut : Peralatan Angkat, Pita transport, Pesawat angkutan di atas
landasan dan diatas permukaan, Alat angkutan jalan ril
1. Pesawat Uap dan Bejana Tekan

4
a. Pesawat uap: Ketel Uap,Pesawat Uap Selain Ketel Uap,Pemanas Air,Penguap,Bejana
Uap,Pengering Uap √ Mesin/Turbin Uap
b.Pesawat Cairan Panas
c.Bejana Tekan: Botol Baja,Bejana Transport,Bejana Penyimpanan,Pesawat,Pendingin
d.Bejana Penimbun
e.Instalasi pipa Pipa Uap :Pipa air pengisi/buang, Pipa gas, dll,Springkler,Hidrant,Smoke
detector.
2.2 Pekerjaan Konstruksi Bangunan : Gedung,Air,Transportasi
B. Obyek Pembinaan: Lembaga K3 Perusahaan Jasa K3 (PJK3):Jasa Konsultan,Jasa
Fabrikan, Pemeliharaan, Reparasi & Instalasi Teknik K3,Jasa Pemeriksaan & Pengujian
dan atau Pelayanan Kesehatan Kerja,Jasa Audit K3,Jasa Pembinaan K3
 Personil K3 : Operator dan Juru las
Petugas peran kebakaran,Anggota regu penanggulangan kebakaran,Koordinator unit
penanggulangan kebakaran,Dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja,Ahli K3 umum
( ahli keselamatan kerja & ahli kesehatan kerja) dan spesialis.

3.1 Arah Kebijakan dan Program

1.Masyarakat : PJK3, Organisasi profesi,Asosiasi,Perguruan tinggi,pemerintah pusat &


daerah,DK3N/W/K. Mendorong pelaksanaan k3 di masyarakat, Meningkatkan pentingnya
k3,k3 menjadi kebutuhan masyarakat.
2. Perusahaan : P2K3,Ahli K3,Dokter Perusahaan & Pemeriksa Kesehatan Operator, Teknisi,
Petugas,Paramedis . Mendorong Terlaksananya K3 Mandiri disetiap Perusahaan,
Meningkatnya Kepatuhan Pengusaha/ Pengurus & Tenaga Kerja, dalam Pelaksanaan
Ketentuan dan Standar K3, Tercapainya Peningkatan Efisiensi, efektifitas dan produktifitas
serta ketenangan berusaha.
3. Sinergitas / Koneksitas : Indonesia Berbudaya K3, Budaya K3 ,Kebiasaan Melaksanakan
K3,Berperilaku K3, Pelaksanaan K3 di perusahaan Pelaksanaan K3 di masyarakat,
Pembinaan k3 biaya , lembaga sdm, Metode Tatalaksana.
Dasar :
Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan.No. Kep. 02/DJPPK-
PNK3/X/2009, Tgl. 12 Oktober 2009. Tahun 2010 – 2014. Visi : “ INDONESIA
BERBUDAYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TAHUN 2015 “
K3 menjadi budaya di tempat kerja dan menjadikan masyarakat Indonesia mandiri berbudaya
K3. Diharapkan seluruh lapisan masyarakat, baik masyarakat umum maupun industri, para
cendikiawan, organisasi profesi, asosiasi dan lain-lain dapat termotivasi untuk berperan aktif
dalam peningkatan pemasyarakatan K3 sehingga tercipta pelaksanaan K3 secara mandiri dan
dapat mendukung pencapaian ”Kemandirian Masyarakat Indonesia Berbudaya K3 Tahun
2020”. Misi : Meningkatkan Pelaksanaan Pembinaan dan Pengawasan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
Tema Pokok Tahunan
a.Tema Pokok Bulan K3 Nasional Tahun 2015
“MELALUI PENERAPAN SMK3 KITA WUJUDKAN INDONESIA BERBUDAYA K3
DALAM MENGHADAPI PERDAGANGAN BEBAS”

5
b.Tema Pokok Bulan K3 Nasional Tahun 2016“
TINGKATKAN BUDAYA K3 UNTUK MENDORONG PRODUKTIVI TAS DAN DAYA
SAING DI PASAR INTERNASIONAL“
c.Tema Pokok Bulan K3 Nasional Tahun 2017“
DENGAN BUDAYA K3 KITA TINGKATKAN KUALITAS HIDUP MANUSIA
MENUJU MASYARAKAT YANG SELAMAT, SEHAT DAN PRODUKTIF”
d.Tema Pokok Bulan K3 Nasional Tahun 2018
“MELALUI BUDAYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
MENDORONG TERBENTUKNYA BANGSA YANG BERKARAKTER”.
e.Tema Pokok Bulan K3 Nasional Tahun 2019
“WUJUDKAN KEMANDIRIAN MASYARAKAT INDONESIA BERBUDAYA
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) UNTUK MENDUKUNG
STABILITAS EKONOMINASIONAL”
Strategi :
Menyusun dan meningkatkan kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
Meningkatkan Sumber Daya Manusia di Bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
Meningkatkan sarana dan prasarana pembinaan dan pengawasan Keselamatan dan Kesehatan
kerja, Meningkatkan Jejaring kerja dan peran serta instansi, lembaga, personil dan pihak-
pihak terkait.
Program :
Penyusunan dan penyempurnaan norma, standar, pedoman dan kriteria,Peningkatan
kuantitas dan kualitas pengawas di bidang Keselamatan dan Kesehatan kerja,Peningkatan
kuantitas dan kualitas Ahli K3, dokter, personil, petugas, teknisi, operator di bidang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja,Peningkatan kuantitas dan kualitas pembinaan
Keselamatan dan kesehatan Kerja bagi pengusaha, tenaga kerja dan masyarakat,Peningkatan
kuantitas dan kualitas perusahaan/ lembaga/ badan bidang jasa Keselamatan dan Kesehatan
kerja, Peningkatan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pembinaan, pemeriksaan dan
pengujian K3,Peningkatan pembinaan dan penilaian penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan kesehatan kerja,Peningkatan penilaian dan pemberian penghargaan
Keselamatan dan kesehatan kerja,Peningkatan kerjasama dengan instansi, institusi, lembaga,
asosiasi dan pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan pembinaan dan pengawasan Keselamatan
dan kesehatan kerja,Peningkatan kerja sama dengan instansi, institusi,lembaga K3 di tingkat
nasional dan internasional dalam rangka pengembangan pelaksanaan keselamatan dan
kesehatan kerja.

4.1 Pelaksanaan K3

1. Manfaat bagi masyarakat: Menumbuhkembangkan pengetahuan, pengertian,


kesadaran dan kepedulian mengenai K3, Menjadi perilaku dalam hidup masyarakat dan mulai
di tanamkan pada keluarga, Masyarakat hidup sehat dan disiplin.
2. Manfaat bagi tenaga kerja : Meningkatkan kepedulian dan pengetahuan mengenai
K3,Meningkatkan kinerja tenaga kerja dan bekerja setelah yakin akan jaminan perlindungan
K3,Meningkatkan kesadaran berperilaku K3 dan disiplin.

6
3. Manfaat bagi persahaan : Mengetahui pemenuhan perusahaan terhadap peraturan
perundangan dibidang K3, Mendapatkan bahan umpan balik bagi tinjauan manajemen dalam
rangka meningkatkan kinerja SMK3, Mengetahui efektifitas, efisiensi dan kesesuaian serta
kekurangan dari penerapan SMK3, Mengetahui kinerja K3 di perusahaan, Meningkatkan
image perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing perusahaan
4. Manfaat bagi pemerintah : Meningkatkan mutu kehidupan bangsa dan image bangsa
di forum internasional, Mengetahui tingkat penerapan terhadap peraturan perundangan,
Mengurangi angka kecelakaan kerja yang sekaligus akan meningkatkan produktifitas
kerja/nasional.

Prinsip – Prinsip

Semua kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat di cegah, K3 merupakan bagian
integral dari budaya, nilai dan operasi perusahaan, K3 merupakan bagian integral dari
perilaku, tanggung jawab dan peran setiap tenaga kerja, Manajemen harus menetapkan arah,
menyiapkan dan menjamin sepenuhnya dalam pelaksanaan K3, Setiap tenaga kerja harus
mempunyai rasa memiliki atas kelangsungan operasi perusahaan, Setiap tenaga kerja harus
dapat memimpin, mengatur dirinya sendiri dan mengoreksi satu sama lain, Semua potensi
bahaya harus di identifikasi dan dikendalikan, Semua kekurangan harus dilakukan koreksi,
Akuntabilitas K3 harus ditetapkan, kinerja di ukur dan di ketahui, K3 merupakan “Good for
Business Success”, Vitality and sustainability.

5.1 Peran Pemangku Kepentingan (Stake Holder)

1. Peran masyarakat: Mengimplementasikan K3 dalam Kehidupan sehari-hari


2. Peran tenaga kerja: Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur kerja
aman,Mengembangkan pengetahuan bidang K3,Memberikan masukan pada pihak
manajemen dalam rangka merencanakan program K3 di tempat
kerja,Mengimplementasikan K3 di tempat kerja,Mengembangkan pelaksanaan
K3,Meningkatkan kesadaran dan perilaku K3.
3. Peran Manajemen:Diawali dengan adanya komitmen pihak manajemen,Penetapan
kebijakan K3, Pembentukan organisasi K3 yang bertanggung
jawab,Penyebarluasan kebijakan K3,Seluruh Manajemen harus mendukung
program K3,Pengenalan dan penilaian sumber bahaya,Penentuan jenis proteksi
yang diperlukan berdasarkan resiko,Perencanaan preventif maintenance,
Penyiapan dan penggunaan SOP menangani permasalahan K3,Mendorong
aktivitas P2K3, Pemilihan dan penempatan karyawan (pekerja), Diklat, Motivasi,
Investigasi, Review atas keberhasilan dan atau kegagalan.
4. Peran Pemerintah : Mendorong masyarakat atas ditaatinya perundangan dan
standar dibidang K3,Mendorong lembaga-lembaga K3 untuk berperan aktif dalam
pelaksanaan K3, Mengembangkan Kebijakan K3.

7
DAFTAR PUSTAKA

 https://spada.ummetro.ac.id/course/view.php?id=266
 https://spada.ummetro.ac.id/mod/resource/view.php?id=6005

Anda mungkin juga menyukai