Anda di halaman 1dari 10

DERTA LARASATI

PO714203161007

D.IV TK.4

TUGAS KKNP HEMATOLOGI (KELOMPOK 1)

A. Pemeriksaan Kadar Hemaglobin (Hb)


1. Metode Sahli
a. Prinsip
Hemoglobin dihidrolisis dengan HCL menjadi asam hematin yang
berwarna coklat, warna yang terbentuk dibandingkan dengan warna standar.
b. Prosedur Kerja
1) Menyiapkan alat dan bahan
2) Memipet larutan HCL 0,1 N ke dalam tabung hemometer hingga tanda
2
3) Setelah itu, menghisap darah vena/kapiler EDTA menggunakan pipet
sahli tepat pada tanda 20 ul, lalu menggunakan tissue untuk menghapus
kelebihan darah yang ada pada ujung luar pipet secara hati-hati agar
volume darah didalam pipet tidak berkurang
4) Kemudian, memasukkan darah sebanyak 20 ul didalam pipet sahli ke
dalam tabung berisi larutan HCL tanpa menimbulkan gelembung udara
dan membilas pipet sebelum diangkat dengan cara menghisap dan
mengeluarkan HCL dari dalam pipet secara berulang sebanyak 3 kali
5) Lalu, didiamkan sejenak sekitar 5 menit untuk pembentukan hematin
asam dan selanjutnya diencerkan dengan aquadest setetes demi setetes
sambil dihomogenkan menggunakan batang pengaduk hingga warnanya
telah sama dengan pembanding /warna standar.
6) Dan membaca kadar hemoglobin yang tertera pada skala tabung.
c. Nilai Rujukan
Laki-laki :13-17gr/dl
Perempuan : 12-16 gr/dl
2. Metode Talquist
a. Prinsip
Warna darah yang menempel pada kertas saring Talquist, dibandingkan
dengan warna standar yang tersedia pada buku Talquist. Standar
menunjukkan kadar Hb dalam persentase. Kadar Hb 100% setara dengan
15.8 gr/dl.
b. Prosedur Kerja
1) Menyiapkan alat dan bahan
2) Mensterilisasi lokal dengan kapas alkohol 70%
3) Lalu, melakukan tusukkan perifer (hapus tetesan pertama yang keluar)
4) Selanjutnya meneteskan setetes darah pada kertas saring talquist
5) Setelah kering, cocokkan warnanya dengan standar warna yang ada
pada buku talquist
6) Dan membaca persentasinya
c. Nilai Rujukan
Persentase minimal 80%

3. Metode Cupri Sulfat


1. Prinsip
Pemeriksaan Hb dengan Cuprisulfat adalah mengkur kadar Hb
berdasarkan perbedaan berat jenis darah dengan berat jenis suatu larutan
Cupersulfat.

2. Prosedur Kerja :
1) Menyiapkan 1 tabung transparan/tembus pandang dengan diameter
2,5 cm dan tinggi 10 cm atau menggunakan beaker glass 50 ml dan
masing-masing tabung diisi dengan larutan Cupfer Sulfat Bj 1.053
2) Kemudian melakukan pengambilan darah kapiler
3) Lalu, mengisap darah yang mengalir menggunakan mikrokpiler.
4) Diteteskan 1 tetes darah tersebut ke dalam larutan cuper sulfat (jarak
± 1 cm di atas permukaan larutan). Dan, amati tetesan darah di dalam
larutan dalam waktu 15 detik
3. Nilai Rujukan :
- Darah tenggelam/langsung tenggelam (+) : Darah Hb > 12,5 gr% atau ±
di atas 80%
- Darah melayang (+-) : Darah Hb 12,5 gr% atau ± berkisar 80%
- Darah mengapung (-) : Darah Hb < 12,5 gr% atau dibawah 80%

B. Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED)


1. Metode Wintrobe
1. Prinsip
Darah EDTA dimasukkan ke dalam tabung Wintrobe setinggi garis tanda 0
mm dengan hati-hati, kemudian tabung dibiarkan dalam sikap tegak lurus
selama 60 menit dan tinggi lapisan plasma dilaporkan sebagai nilai LED.
2. Prosedur Kerja :
1) Menyiapkan alat dan bahan
2) Sampel yang digunakan berupa darah EDTA atau darah Amonium
kalium oksalat. Homogenisasi sampel sebelum diperiksa.
3) Sampel dimasukkan ke dalam tabung Wintrobe menggunakan pipet
Pasteur sampai tanda 0.
4) Letakkan tabung dalam posisi tegak lurus.
5) Diamkan 1 jam dan amati serta catatlah berapa mm menurunnya
eritrosit.
3. Nilai rujukan
Pria : 0-9 mm/jam
Wanita : 0-15 mm/jam

2. Metode Westergreen
1. Prinsip
Darah dengan antikoagulan dibiarkan di dalam pipet dengan ukuran tertentu
dengan posisi tegak lurus dan kecepatan eritrosit mengendap diukur dalam
jangka waktu tertentu.
2. Prosedur kerja
1) Menyiapkan alat dan bahan
2) Menyiapkan sampel darah citrat 4 : 1 (4 bagian darah vena + 1 bagian
natrium sitrat 3,2 % ) atau darah EDTA yang diencerkan dengan NaCl
0.85 % 4 : 1 (4 bagian darah EDTA + 1 bagian NaCl 0.85%).
3) Kemudian menghomogenkan sampel sebelum diperiksa
4) Sampel darah yang telah diencerkan tersebut dimasukkan ke dalam
tabung Westergreen hingga tanda 0
5) Kemudian meletakkan tabung pada rak dengan posisi tegak lurus dan
jauhkan dari sinar matahari langsung
6) Diamkan 1 jam dan amati serta catatlah berapa mm penurunan
eritrosit.
3. Nilai rujukan
Pria : 0-9 mm/jam Wanita : 0-15 mm/jam

C. Pemeriksaan Hitung Jumlah Eritrosit


1. Metode Pipet Thoma
1. Prinsip
Darah diencerkan dengan larutan Hayem kemudian dibaca menggunakan
bilik hitung improver neubaeur dibawah mikroskop dengan perbesaran
40X10 dalam 5 kotak sedang bagian tengah.
2. Prosedur Kerja
1) Menyiapkan alat dan bahan
2) Memipet darah menggunakan pipet thoma hingga tanda 0,5
3) Kemudian, membersihkan sisa darah yang menempel pada ujung pipet
menggunakan tissue
4) Selanjutnya memipet larutan hayem hingga tanda 101 menggunakan
pipet yang telah berisi darah
5) Melepaskan selang penghisap dan menutup kedua ujung pipet
menggunakan jari dan homogenkan
6) Mendiamkan pipet selama ± 3 menit agar sel eritrosit terwarnai dan
melakukan pembuangan darah sebanyak 3 tetes sebelum
memasukkannya kedalam kamar hitung
7) Dan melakukan perhitungan dibawah mikroskop dengan pembesaran
lensa objektif 10x pada 5 kotak sedang bagian tengah

2. Metode Tabung
1. Prosedur Kerja
1) Menyiapkan alat dan bahan
2) Memipet 2000 µl larutan Hayem ke dalam tabung reaksi
3) Lalu, menambahkan darah EDTA/kapiler sebanyak 10 µl dan
homogenkan
4) Kemudian diamkan ± 3 menit agar sel eritrosit terwarnai
5) Lakukan perhitungan dibawah mikroskop dengan pembesaran lensa
objektif 10 kali pada 5 kotak sedang bagian tengah
3. Perhitungan
5R × 10.000/uL darah
4. Nilai Rujukan
Perempuan : 4-5 juta/uL darah
Laki-laki : 4,5-5,5 juta/uL darah

D. Pemeriksaan hitung jumlah leukosit


1. Metode Pipet Thoma
a. Prinsip
Darah diencerkan dengan larutan turk kemudian dibaca menggunakan
bilik hitung improver neubaeur dibawah mikroskop dengan perbesaran
40x10 dalam 4 kotak besar.
b. Prosedur kerja
1) Menyiapkan alat dan bahan
2) Memipet darah menggunakan pipet thoma sampai tepat pada
angka 0,5.
3) Dibersihkan sisa darah yang menempel pada ujung pipet
menggunakan tissue, kemudian menggunakan pipet tadi, dipipet
lagi larutan turk sampai tepat pada angka 11.
4) Lepas selang penghisap dan tutup kedua ujung pipet thoma
menggunakan jari tangan dan homogenkan.
5) Diamkan pipet ± 3 menit agar sel leukosit terwarnai, kemudian
buang ± 3 tetes sebelum memasukkan ke dalam kamar hitung.
6) Lakukan perhitungan dibawah mikroskop dengan pembesaran
lensa objektif 10 kali pada 4 kotak leukosit.
2. Metode Tabung
a. Prosedur Kerja
1) Menyiapkan alat dan bahan
2) Pipet 380 µl larutan turk ke dalam tabung reaksi.
3) Kemudian, menambahkan darah EDTA/Kapiler sebanyak 20 µl dan
homogenkan.
4) Diamkan ± 3 menit agar sel leukosit terwarnai.
5) Lakukan perhitungan dibawah mikroskop dengan pembesaran lensa
objektif 10 kali pada 4 kotak leukosit
b. Perhitungan
1/V x P x V = 1/0,4 x 20 x N
= 50 x N
c. Nilai rujukan
Perempuan : 4000-11.000 /uL darah

E. Pemeriksaan hitung jenis leukosit


1. Prinsip
Setetes darah dibuat hapusan diatas objek glass lalu diwarnai dengan
giemsa kemudian diperiksa dibawah mikroskop dan dihitung dalam 100
jenis sel leukosit, jumlah jenis sel leukosit dinyatakan dalam % (persen).
2. Prosedur Kerja
Ada 3 tahap yaitu :
- Pembuatan apusan darah
1) Menyiapkan objek glass yang bersih dan kering
2) Teteskan darah pada bagian ujung kanan
3) Kemudian, tarik mundur spreader sampai menyentuh tetesan darah
membentuk sudut 25-30 derajat
4) Dorong spreader kearah kiri, apusan yang baik berbentuk lidah, halus
dan rata dengan ujung apusan tidak pecah/robek
5) Dan keringkan apusan.
-Pewarnaan
1) Fiksasi hapusan menggunankan methanol aabsolute selama 2-3 menit.
2) Genangi dengan pewarna giemsa yang sudah diencerkan (1 bagian
giemsa stok dengan 9 bagian aquadest) selama 10-15 menit
3) Buang pewarna pada air mengalir sampai bersih
4) Dan keringkan apusan
-Pembacaan
1) Letakkan pada meja benda mikroskop
2) Atur pencahayaan sesuai dengan perbesaran yang digunakan
3) Periksa dengan menggunakan perbesaran 100x10 atau 40x10
4) Hitung jenis leukosit dalam 100 jenis sel
5) Laporkan hasil ddengan satuan persen (%).
c. Nilai Rujukan
-Basofil :0-1%
-Eosinofil : 1-3%
-Neutrofil batang : 2-6%
-Neutrofil segmen : 50-70%
-Limfosit : 20-40%
-Monosit :2-8%

F. Pemeriksaan PCV (packed cell volume)/ Hematokrit


a. Prinsip
Sampel darah dimasukkan ke dalam tabung kapiler lalu disentrifugasi untuk
mendapatkan nilai hematokrit yang diukur menggunakan Ht Reader.
b. Prosedur Kerja

1) Masukkan darah kapiler/EDTA kedalam pipet kapiler sampai ¾ tabung


2) Menyumbat salah satu ujung tabung menggunakan plastisin
3) Putar menggunakan centrifuge hematokrit dengan kecepatan16.000 rpm
selama 10 menit
4) Baca kadar hematikrit menggunakan grafik hematocrit
c. Nilai normal
Laki-laki : 40-48 %
Perempuan: 37-43 %

G. Pemeriksaan Hitung Retikulosit


a. Prinsip
Retikulosit adalah eritrosit muda yang masih mengandung sisa- sisa
kromatin (RNA). Sisa-sisa RNA dapat diwarnai dengan pewarnaan
supravital (New Methylen Blue/ Briliant Cresyl Blue) membentuk granula
atau filament berwarna biru.
b. Prosedur Kerja
1) Masukkan campuran 100 ul reagen NMB atau BCB dengan 100 ul
darah EDTA ke dalam tabung.
2) Inkubasi 37˚ selama 15-30 menit lalu dibuat SAD (Sediaan Apus
Darah).
3) Biarkan kering di suhu ruang dan dihitung retikulosit di mikroskop
dalam 1000 eritrosit.
c. Perhitungan
Perhitungan % = (Jumlah retikulosit : Jumlah eritrosit) × 100%
Retikulosit per uL darah = Kadar % × Jumlah eritrosit per uL darah
d. Nilai Rujukan
0,5-1,5 %
25.000-75.000/uLdarah

Anda mungkin juga menyukai