Anda di halaman 1dari 14

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERSARAFAN

MELIPUTI:Otak, Medule spinalis,Saraf kranial dan Saraf spinal

OLEH: DINI RISMALA DEWI

NIM:142012015015

PRODY :S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2016
SEL –SEL SARAF

Ada 2 tipe sel pada sistem persyarafan yaitu sel neuglia dan neuron

SEL Neuroglia
Sel neuglia memberikan makanan,perlindungan dan dukngan struktur dari
neuron-neuron .Ada empat tipe sel neuroglia yaitu:

 Astosites
Sel ini berfungsi memberikan makanan,menyimpan informasi,
mempertahankan electric potential neural dam membantu melindungi blood
brain barrier yang mengelilingi kapiler-kapiler sistem saraf pusat.

 Oligodendroglia
Seil ini berbentuk selubung meelin yang melingkari akson dalam
sistem saraf pusat.

 Mikroglia
Berfungsi mengangkat migroba dan sel – sel debris dari sistem saraf
pusat.proses ini disebut dengan pagositosis.

 Sel epidermal
Sel ini membatasi sistem vertikel fluksus koroid dan kanalis sintralis
dari medulla spinalis.
 Neuron
Neuron mempunyai kemampuan menghantarkan rangsangan saraf dan beraksi
terhadap rangsangan .Masing –masing neuron terdiri badan sel, satu akson,
dan satu atau beberapa dendrit.

PEMBAGIAN SISTEM SARAF

Sistem saraf pusat

 Stuktur tulang
Ada sembilan tulang yang membentuk tengkorak atau kranium yang
melindungi otak,diantaranya adalah tulang frontal,oksipital, dua tulang
spinoid,etmoid, duan tulang temporal, dan dua tulang pariental.Persendian antara
tulang tengkorak berbentuk garis disebut sutura
Ada 33 tulang vertebra yang melindungi medula spinalis.Tulang-tulng vertebra
tersebut terdiri atas 7 vertebra servikal,12 vertbra torakal,5 vertbra lumbal,5 vertebra
sakral bergabung menjadi satu 5 vertebra koksigeus yang bergabung menjadi satu.

 Meningen
Ada tiga meningen membungkus otak dan medula spinalis yaitu:

1.Dura mater

Mempunyai lapisan paling luar meningen.Dura mater merupakan lapisan yang


liat, kasar,membran yang dua lapis.Satu lipatan dura,tentolium serebelii,memisahkan
selebelum dan otak hemisfere serebral.

2.Arakhnoid

Merupakan membran bagian tengah yang tipis,penampilannya seperti laba-


laba.

3.Pia mater

Meupakan lapisan meningen paling dalam,lapisan tipis dan merupan membran


vaskuler yang membungkus seluruh permukaan otak dan medilla spinalis.

 Ruang meningeal
Ruang meningeal meliputi:

1.Ruang epidular

Menggambarkan daerah antara tengkorak dan lapisan luar dura

2.Ruang subdural

Lokasinya antara lapisan paling dalam dura dan membran araknoid

3.Ruang subaraknoid

Ruang antara araknioid dan pia mater,ruang subaraknoid mengandung cairan


serebrospinal.

 SEREBRUM ( OTAK BESAR )

Korteks serebral terdiri dari sepasang lobus.Fissura longitudinal besar membagi menjadi
hemisfere serebral kiri dan kanan
1.Lobus frontal

Lobus frontal merupakan daerah motorik utama,meliputi korteks, premotor,


atau asosiasi motorik,daerah broca,tanggap untuk motor bicara dan suatu yang
berhubungan dengan tigkah laku dan penilaian.

2.Lobus pariental

Lobus pariental terletak pada posterior ke sulkus sentral.Lobus ini sebagai


kontek sensorik untuk menganalisa karakteristik spesifik dari input sensorik,lobus
pariental juga memberikan orentasi spatial,kesadaran terhadap bagian-bagian dari
tubuh dan analisa hubungan antara bagian-bagian tubuh

3.Lobus temporal

Integrasi somatik,auditorik dan daerah asosiasi visual terletak pada lobus


temporal.

4.Lobus oksipital

Merupakan daerah reseftif visual utama, yang memungkinkan untuk


melihat.juga pada bagian dalam libus merupakan daerah anosiasi visual, yang
memungkikan untuk mengerti apa yang dilihat

 Diencephalon

1.Talamus
Talamus memproses rangsang dan meneruskan rangsang menuju korteks
serebral.Juga bertanggung jawab terhadap kesdaran akan nyeri

2.Epitalamus

Epitalamus berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan.juga


mengatur reflek-reflek premitif yang menginformasikan untuk mendapatkan
makanan.

3.Hipotalamus

Hipotalamus mempunyai beberapa fungsi:mengontrol temperatur,metabolisme


air,mengentrol lapar,megatur aktifitas visceral dan somatik dan ekfresi fisik dan
emosi.Hepotalamus juga mengatur sekresi kelenjar ptuitary yang bertanggung jawab
terhadap bagian dari sirkus kewaspadaan tidur
 SEREBELLUM ( OTAK KECIL )
Serebllum lokasinya pada fossa poterior.Serebellum mengkordinasikan
keseimbangan pergerakan aktifitas kelompok otot, juga mengontrol
pergerakan halus.

 BATANG

Batang otak terdiri dari:otak tengah,pons,dan medula oblongata.

1.Otak tengah

Otak tengah terletak antara diecephalos dan pons mengandung


inti(nuclei) dari saraf kranial III dan IV.Juga mengandung jalr motorik dan
sensorik dan saling berhubungan dengan batang otak,kortek dan medula
spinalis

2.Pons

Lokasinya antara otak tengah dan medula oblongata, dimana


mengandung inti saraf kranial V sampai ke VII.Pons membentuk suatu
jembatan untuk jalur saraf antara otak tengah,serebllum dan medula oblongata

3.Medula oblongata

Adalah lanjutan dari medula spinalis,berhubungsn dengsn pons dan


serebllum.Medula oblongata mengandung jalur saraf asenden,dimana terdapat
inti saraf kranial VIII dan XII.Medula spinalis juga sebagai bagian dari
reticular formation

 Sistem –sistem khusus dari otak

Kumpulan dari neuron-neuron yang tersebar dibatang otak dan


diancephalost disebut Raticular formation,yang memberikan secara terus
menerus angsang untuk mempertahankan tonus otot yang akan mendkung
tubuh.Dimulai otak yang paling bawah dan berjalan ke atas sampai menuju
kekortek serebral, dimana merupakan reticular activating system.Sistem ini
juga berperan dalam mengontrol tidur,kewaspadaan dalam kemampuan
perhatian langsung terhadap daerah spesifik dari pikiran sadar.
 Sistem vertikel

Ruang verikel alam otk mengandung ciran srebrospinal.Dua vertikel


terletakdalam hemisphere serebral.Vertikel ketiga terletak dibawah vertikel lateral
melelui foramen monro.Vertikel empat terletak dibawah vertikel ketiga melalui
aquiductus sylvius.

 Cairan srebrospinal

Cairan srebrospinal,bening tidak berwarna,larut tidak berbau yang mengisi


vertikel ruang subarknoid.komposisinya terdiri dari air,protei,oksigen,Co2,elektroid-
elektroid dan glukusa.Cairan serebrospinal berperan sebaagai shock absorber,diman
seseorang dalam keadaan berbaring pada pemerisaan tekanan cairan serebropinal
normalnya 60-180 mmtekanan air.Pada tubuh orang dewasa mengandung 125-150
CSF.

 Produksi,absorsi dan aliran cairan serebrospinal

Cairan serebrospinal dibentuk di fleksus koroid pembulu darah kecil pada


vertikel.Lebih kurang 840 ketiga melalui ml disekresikan setiap hari.Sirkulasi CSF
diabsorsi oleh vili araknoid penonjolan dari ruang subaronoik menuju sinus venous
dari otak.Aliran CSF dari vertikel lateral menuju ke vertikel ketiga melalui foramen
monro,kemudian melaliu aqueductus syvius menuju kevertikel empat.Cairan ini
bergerak dari kanalis sentrlais ruang subaraknoid menuju sekitar sirkuasi medulla
spinalis dan otak.

 Sirkulasi serebral

Darah yang menuju keotak dipenuhioleh dua arteri yaitu arteri koratis.Internel
denegn kecepatan 750ml?menit dan arteri vebtebral yang memenuhi kebutuhan darah
otak bagian posterior yang meliputi batang otok.Arteri koratis bagian intrernal
memenuhi kebutuhan darah sebagian besar hemesfere kecuali oksipital.
 Aliran vena

Vena dari otak unik ,dimana vene- vena tersebut tidak mempunyai katup-
katup dan aliran menuju vena besar melalui saluran sinus- sinus dura yang terletak
antara dua lapisan dura.Sinus longitudinal superior menerima darah dari vena-vena
ionveksiti otak.Vena-vena permukaan inferior dari aliran darah otak meenuju sinus
cavernous.

 Blood – brain barrier

Suara mekanisme yang disebut dengan blood brain barrier terdapat pada
tingkat kapiler,dimana akan menghambat bahan kimia tertentu yang ikut melalui
aliran darah menuju otak dan medulla spinalis

 MEDULA SPINALIS

Medula spinal berbentuk silinder berhubungan dengan otak dan saraf-saraf


ferifer.Medula spinalis terdapat jalur-jalur penghantar motorik dan sensorik.Medulla
spinalis memenjang dari vertikel 1 ampai dengan vebrata lumbal 1 dan 2,kemudian
meruncing benrentuk konus medularis.Meningen dan serabut –serabut saraf
menyambung dibawah medulla spinalis. Filim terminal adalah serabut tipis dari pia
mater yang berlanjut sampai segmen koksigeus.

1.Potongan melintan medulla spinalis

Terlihat seperti kupu kupu dengan substansia putih.Jumlah substansia kelabu


bervariasi,tergantung pada letak medulla spinalis.Substansia kelabu mengandung
bahan bahan sel,tidak bermeilin atau mengndung serabut saraf yang bermilien tipis
dan sel –sel glia.Substansia ini mengandung serabut saraf yang bermeilen atau
mengandungseerabut saraf bermielin.Substansia putih dibagi menjadi funikuli.Dua
funikuli posterior dibagi oleh posterior mediam septum.
2.Taktus sensorik (Asenden)

Merupakan jalur asenden yang meneruskan rangsang dari ferifer ke otak.Ada


beberapa traktus utama dari tipe ini.kolumna posterior yang tanggap terhadap
proprioseption dan rngsang sensorik dalam..srabu-srabut dari traktus ini meyilang
diatas (ecussate) medulla oblongata. Traktus sponotalamik anterior lokasinya di funus
anterior.

3.trktus motorik (deesenden)

Traktus motorik berasal dari kortek serebal.ada beberapa traktus desenden


utama. Traktus kortikolspnal (pyramidal) menghantarkan rangsangan reaksi otot
sadasar .90% dari serabut dari traktus yang menyilang pada medulla oblongata
menjadi traktus kortisepinal lateral

SARAF KRANIAL

Ada 12 saraf kranial yang dapat diidentifikasi dengan angka romawi. Fungsi
dari masing-masing saraf kranial dapat sebagai sensorik, motorik, atau keduanya dan
dapat juga sebagai sensorik, motorik atau keduamya dan dapat juga sebagai otonom.

1. Saraf olfaktori (N I) (Sensorik)


Saraf ini tanggap terhadap sensasi penciuman, kemudian meneruskan ke hidung dan
terus ke lobus frontal.
2. Saraf optic (N II) ( Sensorik)
Saraf ini respon terhadap penglihatan. Saraf optic ini meneruskan rangsang dari
rencana menuju lobus oksipital.
3. Saraf okulomotorik (N III) ( Motorik dan otonom)
Saraf ini mempengaruhi empat dari enam otot pergerakan bola mata, mengangkat
kelopak mata, dan kontriksi pupil.
4. Saraf troklear ( N. IV) ( Motorik)
Saraf troklear mengontrol otot bola mata untuk menggerakan mata ke bawah dan ke
luar.
5. Saraf trigeminal ( N. V) ( motorik dan sensorik)
Saraf ini menerima sensasi nyeri, temperature dan sentuhan dari muka, kulit kepala,
nasal dan rongga mulut. Saraf ini juga mengontrol otot untuk mengunyah dan reflek
kornea.
6. Saraf abdusen ( N. VI) (motorik)
Saraf ini mengontrol otot untuk menggerakkan bola mata kearah luar.
7. Saraf fasial (N.VII) (Sensorik dan motorik)
Saraf faisal mempengaruhi otot ekspresi muka. Juga tanggap terhadap sensasi rasa
(pengecap) pada 2/3 lidah bagian anterior.
8. Saraf akustik (N.VIII) (Sensorik)
Saraf akustik mempunyai dua cabang, yaitu cabang koklear responsive untuk
pendengaran dan cabang vestibular untuk keseimbangan.
9. Saraf glosofaringeal (N.IX) (sensorik, motorik dan otonom)
Saraf ini menerima sensasi dari faring dan sensasi dari rasa pada 1/3 posterior lidah.
Saraf ini juga mengontrol sekresi dan saliva dan dengan saraf vagus berperan dalam
menelan. Saraf ini juga renponsif untuk reflek.
10. Saraf vagus (N.X) (sensorik, motorik dan otonom)
Saraf vagus ini mempengaruhi organ-organ dalam ruang torak dan abdominal. Saraf
ini juga responsive terhadap sensasi pada tenggorokan dan laring. Saraf vagus ini juga
berperan dalam menelan dan produksi suara.
11. Saraf aksesori ( N.X) (motorik)
Saraf aksessori responsif terhadap kemampuan dalam mengangkat bahu dan rotasi
kepala.
12. Saraf hypoglossal (N.XII) (motorik)
Saraf ini mengatur pergerakan lidah yang diperlukan untuk berbicara dan menelan,
 SARAF SPINAL

Ada 31 pasang saraf spinal yang meliputi delan pasang saraf servikal, 12
pasang saraf tarokal, lima pasang saraf lumbal, lima pasang saraf sacral dan satu
pasang saraf koksigeus. Saraf servikal dan torakal muncul secara horizontal,
sebaliknya saraf lumbal, sacral dan koksigeus menurun dari tempat asal. Saraf sacral
dan koksigeus menurun dari tempat asal. Saraf sacral dan koksigeus membentuk suatu
kelompok saraf di bawah medulla spinalis yang disebut “Cuda equine”.

1. Akar-akar saraf dorsal


Akar-akar saraf dorsal dari saraf spinal membawa impuls sensorik (eferen) dari
berbagai macam reseptor menuju medulla spinalis. Segmen-segmen kulit dipengaruhi
oleh akar-akar saraf dorsal yang disebut “dermatome”.
2. Akar-akar saraf ventral
Akar-akar saraf ventral dari saraf spinal adalah pengantar impul motorik (eferen) dari
medulla spinalis menuju ke otot-otot kelenjar-kelenjar tubuh.
3. Fleksus
Ada 4 fleksus utama. Fleksus servikal terdiri dari 4 saraf servikal pertama. Fleksus
servikal mempengaruhi bagian belakang kepala, leher dan bahu dan memberikan
rangsangan pada saraf frenik. Flekus brachial yang terdiri dari 4 saraf servikal yang
terakhir dan saraf torakal yang pertama yang merangsang bagian ekstremitas atas.
Fleksus lumbal tersusun atas 4 saraf lumbal pertama dan juga meliputi kedua belas
torakal. Fleksus ini mempengaruhi bagian bawah tubuh dan ekstremitas bawah, serta
merangsang saraf femoral. Fleksus sakral terdiri dari dua saraf lumbal terakhir dan
tiga saraf sakral pertama. Fleksus ini merangsang ekstremitas bawah dan memberikan
rangsangan kepada saraf skiatik.
4. Lengkung reflek
Reflek sederhana, seperti pada reflek lutut, mewakili sirkuit saraf sederhana dimedulla
spinalis dan tidak mempengaruhi pusat otak yang lebih tinggi. tiga lengkung reflek
saraf mempengaruhi reseptor sensorik, neuron sensorik, inter neuron (gabungan dari
neuron) dalam medulla spinalis dan neuron motorik. Reseptor sensorik mendeteksi
rangsangan yang akan menuju medulla spinalis mellaui neuron sensorik. Aktivitas
inter neuron ini akan menimbulkan aktivitas motorneuron untuk menimbulkan suatu
respon motorik seperti gerakan menarik dari sumber nyeri. Pada dua lengkung reflek
neuron, sinap neuron sensorik secara langsung berubungan dengan neuron motorik
pada medulla spinalis, salah satunya adalah reflek lutut.
 DAFTAR PUSTAKA
 Bandini S Nancy, Manual of Neurologial Nursing (1982),Boston ,Liitle Brown
 Black M Joice & Jacobs M Esters (1997), Medical Surgical Nursing Philadelphia
,Saunders Company
 Caine M Randy and Buffalino M Patricia (1987), Nursing Care Planning Guides For
Adulth , Baltimore , Williams & Wilkins .
 Carpenito J Lynda (1995) Nursing Care Plans & Ducumentation Nursing Diagnosis &
Collaborative Problem , Philadelphia , Lippincott.

Anda mungkin juga menyukai