3 Isi
3 Isi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terlepas dari kata kebutuhan, karena kebutuhan adalah suatu potensi dalam
kebutuhan tersebut dan hasilnya adalah orang yang bersangkutan merasa atau
1
2
yang kurang dirasakan oleh seseorang baik fisiologis maupun psikologis dan
motivasi yang berasal dari dalam diri orang itu sendiri, misalnya, Kepuasan
3
motivasi yang ada diluar diri seseorang, misalnya, uang, kehormatan, status
Namun, tugas tidak akan dapat diselesaikan dengan baik tanpa didukung oleh
suatu kemauan dan motivasi. Jika seseorang telah melaksanakan tugas dengan
baik, maka dia akan mendapatkan kepuasan terhadap hasil yang dicapai dan
perawat adalah orang yang telah lulus dari pendidikan perawat, baik didalam
lima Negara dengan motivasi tenaga kesehatan paling rendah, selain Vietnam,
Argentina, Nigeria, dan India. Hal ini disebabkan oleh, tidak diperhatikannya
Jakarta tahun 2009 di peroleh informasi bahwa dari sekitar 175.000 orang
yang diterima dari institusi tempat mereka bekerja [ CITATION Nur2 \l 1033 ].
belum memadai sebagai perawat profesional. Hal ini karena lebih dari 85%
Pom10 \l 1033 ].
Pan19 \l 1033 ].
Prof. Dr. R. Kandou Manado pada bulan april didapatkan bahwa Irina C
terdiri dari 5 ruangan yaitu Irina C1, C2, C3, C4, dan C5. Total jumlah
6
membuat perawat merasa mampu dan mandiri serta perilaku mereka semakin
1033 ].
Data yang didapat dari RSU GMIM Bethesda Tomohon bahwa jumlah
keseluruhan perawat yang bekerja adalah 187 orang. Dan memiliki 9 ruangan
Hana (11 perawat), R. Lukas (16 perawat), R. Paulus (12 perawat), dan R.
Elizabeth (22 perawat), selain ruangan rawat inap terdapat ruangan OK (16
perawat), ruangan IGD (15 perawat), ruangan rawat jalan (15 perawat), dan
ruangan HD sebanyak 4 perawat. Hasil awal yang didapat peniliti bahwa dari
l hasil observasi ditemukan keluhan perawat, dimana saat ini mereka kurang
mendapatkan penghargaan atau reward atas hasil kerja. Dan didapatkan pula
hasil jumlah rata-rata pasien selama 3 bulan terakhir saat penelitian yaitu 160
7
pasien (Januari), 150 pasien (Februari) dan 140 pasien bulan (Maret)
Toli Tahun 2012 Hasilnya terdapat hubungan yang signifikan antara insentif
dengan kinerja perawat sebesar (p= 0,02). Terdapat hubungan yang signifikan
antara kondisi kerja dengan kinerja perawat sebesar (p= 0,02). Terdapat
instalasi rawat inap RSU. Dr. Pirngadi Medan. Penelitian yang dilakukan
3 Rumah Sakit Umum yaitu Rumah Sakit Umum Daerah Pongtiku, Rumah
8
Sakit Elim Rantepao dan Rumah Sakit Santa Teresa Marampa’ Rantepao.
Rumah Sakit Elim Rantepao merupakan Rumah Sakit Swasta milik Yayasan
Gereja Toraja. Berdasarkan data awal yang diperoleh penulis pada bagian
Tahun 2016 jumlah semua perawat yaitu sebanyak 165 orang. Data Tahun
2017 sebanyak 164 orang. Data Tahun 2018 sebanyak 164 orang. Dan data
Tahun 2019 sebanyak 160 orang. Dengan jumlah perawat di ruang rawat inap
sebanyak 107 perawat pelaksana. Pada saat pengambilan data awal peneliti
masih kurang.
Ruang rawat inap Rumah Sakit Elim Rantepao terdiri dari Ruang IMT I
terdiri dari Kelas 1 = 26 Bed dan Kelas III = 8 Bed. Ruang Crisan (Bedah dan
Obgin) Terdiri dari Kelas 1 (Bedah) = 8 Bed, Kelas II (Bedah) = 4 Bed dan
Bed. Ruang Asoka ( Bedah Khusus Wanita) Kelas III = 18 Bed. Ruang
Interna Terdiri dari Kelas I = 7 Bed, Kelas II = 16 Bed, Kelas III = 12 Bed.
Ruang Bedah (Khusus Laki-Laki) Terdiri dari Kelas I = 1 Bed, Kelas III = 18
Bed. Ruang Anak Terdiri dari Kelas VIP = 4 Bed, Kelas I = 5 Bed, Kelas II =
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
keperawatan.
keperawatan.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat ilmiah
menjadi rujukan untuk peneliti selanjutnya serta merupakan salah satu bahan
bacaan bagi peneliti selanjutnya untuk mereka yang memiliki minat yang
2. Manfaat institusi.
perawat.
3. Manfaat praktis
dan juga sebagai bahan acuan bagi masyarakat yang ingin mengetahui lebih
TINJAUAN PUSTAKA
1. Defenisi
untuk suatu tujuan tertentu.secara istilah, dalam bahasa latin motivasi berasal
internal dan eksternal. Faktor internal bersumber dari dalam diri individu itu
bersumber dari lingkugan, apakah itu lingkungan fisik, sosial, tekanan dan
11
12
adalah semua hal verbal, fisik atau psikologis yang membuat seseorang
karena faktor luar. Melemahnya dorongan ini bisa dilihat dari hilangnya
2. Bentuk motivasi
1033 ]:
a. Motivasi intrinsik, adalah motivasi yang datangnya dari dalam diri individu
b. Motivasi ekstrinsik, adalah motivasi yang datangnya dari luar individu yaitu:
mampu menciptakan iklim motivasi. Dalam hal ini, apabila manajer dapat
bagi perawat itu sendiri. Tujuan dari motivasi di dalam organisasi adalah
meningkat.
perawat sangat dipengaruhi oleh motivasi yang dimiliki. Turn over yang
tinggi dengan produktivitas yang rendah merupakan salah satu bukti bahwa
rendah.
cenderung memiliki keinginan untuk selalu tepat waktu dalam bekerja disertai
rasa tanggung jawab yang tinggi pula dalam melakukan pekerjaan tersebut.
terebut.
akan bisa menjadi efektif karena perawat dengan motivasi tinggi akan
Motivasi tinggi membangun rasa tanggung jawab yang tinggi pada diri
karyawan.
tugas-tugasnya.
sebelunya.
baku.
alat-alat serta bahan baku dengan sia-sia. Kesalahan tersebut dapat dihindari
karena adanya rasa tanggung jawab yang tinggi yang menciptakan keinginan
ketidakseimbangan antara apa yang mereka miliki dengan apa yang mereka
motivasi timbul, memicu perilaku tertuju kepada tujuan (goal), dan akhirnya
setelah tujuan tercapai, motivasi itu berhenti. Tapi itu akan kembali pada
keadaan semula apabila ada suatu kebutuhan lagi. Siklus tersebut merupakan
siklus dasar. Untuk memahami motif pada manusia dengan lebih tuntas, ada
faktor lain yang berperan dalam siklus motif tersebut, yaitu faktor kognitif.
Seperti kita ketahui bahwa kognitif merupakan proses mental seperti berpikir,
maka driving state dapat dipicu oleh pikiran ataupun ingatan [CITATION Nur161
\t \l 1033 ].
Motivasi yang berasal dari dalam diri seorang perawat. Keperluan dan
menjadi dua.
17
1) Fisiologis, yang merupakan motivasi alamiah seperti rasa lapar, haus, dan
lain-lain.
dan psikologis, menghindari dari rasa malu dan ditertawakan orang, serta
orang lain.
penghargaan, pujian, hukuman, atau celaan yang diberikan oleh guru, teman
atau keluarga.
5. Teori motivasi
hirarki. Bila suatu kebutuhan telah dapat dicapai oleh individu, maka
kebutuhan yang lebih tinggi segerah menjadi kebutuhan baru yang harus
dimotivasi hanya oleh penghargaan dan perasaan sukses saja, yang lebih
2) Rasa aman: menghindari bahaya dan bebas dari rasa takut atau terancam.
kerja. Teori tersebut terkenal dengan teori Hygiene-motivasi atau teori dua
pekerja merasa puas dengan pekerjaanya, kepuasan itu didasarkan pada faktor
yang internal sebaliknya apabila para pekerja tidak puas dengan pekerjaanya,
c. Teori harapan
teori ini, motivasi merupakan akibat dari suatu hasil yang ingin dicapai oleh
dengan cara yang sangat sederhana, teori harapan berkata bahwa jika
hal yang diinginkan itu. Sebaliknya, jika harapan memperoleh hal yang
berafiliasi/berhubungan.
Greg yang mengatakan bahwa ada tiga kondisi yang psikologi yang respon
1) Ketika menjalankan tugas itu pekerja merasakan bahwa tugas itu sangat
Nur161 \t \l 1033 ].
Nur161 \t \l 1033 ]:
a. Prinsip partisipatif
tujuan yang akan dicapai oleh pemimipin dalam upaya memotivasi kerja.
b. Prinsip komunikasi
dengan usaha pencapaian tugas. Informasi yang jelas akan membuat kerja
oleh pemimpin.
yang bermakna.
i. Meminta tanggapan dan masukan kepada staf terhadap keputusan yang akan
dibuat di organisasi.
motivasi pada semua tingkatan, khususnya kepuasan kerja staf dan untuk
faktor utama yang harus dimiliki manajer. Terjadinya “burn out” salah
24
satunya disebabkan oleh sikap manajer yang kurang positif. Oleh karena itu,
perawatan diri. Ada beberapa strategi untuk mempertahankan self care, yaitu
e. Menurunkan harapan yang terlalu tinggi dari diri Anda dan orang lain.
a. Faktor fisik
raga materi, benda atau berkaitan dengan alam. Faktor fisik merupakan
meliputi kondisi fisik lingkungan, keadaan atau kondisi kesehatan, umur dan
sebagainya.
b. Faktor herediter
usia seseorang.
Motivasi yang berasal dari dalam dirinya sendiri biasanya timbul dari
perilaku yang dapat memenuhi kebutuhan sehingga puas dengan apa yang
sudah dilakukan.
yang diinginkan.
Motivasi yang timbul atas dorongan dalam diri seseorang atau pihak
lain yang didasari dengan adanya kegiatan (program) rutin dengan tujuan
tertentu.
melakukan sesuatu.
h. Umur
lebih matang berfikir logis dan bekerja sehingga motivasi seseorang kuat
1. Definisi
Placeholder3 \l 1057 ].
proses kaperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
27
2. Peran perawat
masyarakat. Ciri dari praktik profesional adalah adanya komitmen yang kuat
pelayanan, standar praktik dan kode etik untuk melindungi masyarakat serta
5) Hak menerima ganti rugi akibat kelalaian yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan.
c. Sebagai counselor
pendidikan kesehatan.
Peran perawat bekerja bersama dan atau melalui tim kesehatan yang
terdiri dari tenaga kesehatan, seperti dokter, perawat dan lain sebagainya.
dibutuhkan oleh klien. Upaya yang dilakukan mulai dari diskusi untuk
keperawatan.
memiliki kebutuhan dasar yang sama yang terdiri dari aspek biologis,
30
a. Kebutuhan biologis
b. Kebutuhan psikologis
pasien/klien.
d. Kebutuhan spritual
atau klien yang memerlukan bimbingan spiritual seperti motivasi atau kajian
a. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi tenaga
efisien.
a. Pengkajian
1) Pengumpulan data
pasien yang menyangkut aspek fisik, mental, sosial spiritual serta faktor
dan pengamatan, misalnya suhu tubuh, tekanan darah, serta warna kulit.
b) Data subjektif. Data yang diperoleh dari keluhan yang dirasakan pasien, atau
dari keluarga pasien/saksi lain misalnya: kepala pusing, nyeri dan mual.
2) Analisa data
(keluarga), seperti orang tua, saudara atau pihak lain yang mengerti dan dekat
dengan klien.
c) Lainnya catatan klien (perawa tan atau rekam medis klien) yang merupakan
dengan masalah yang di hadapi oleh klien, bisa juga disebut anamnesa.
33
diharapkan pada akhir perawat dan klien mampu menilai keberhasilan dan
b. Diagnosa
manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau
keperawatan:
1) Aktual: Menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai dengan data klinik yang di
temukan.
dilakukan intervensi.
dan risiko tinggi yang diperkirakan muncul/timbul karena suatu kejadian atau
situasi tertentu.
1) Rencana keperawatan
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien beralih dari status kesehatan
saat ini kestatus kesehatan yang diuraikan dalam hasil yang diharapkan
(Gordon,1994).
sumberdaya dan fasilitas yang ada, menjamin rasa aman dan nyaman bagi
meliputi :
d. Implementasi
36
e. Evaluasi
keperawatan.
Perawat
diperlukan.
4. Umpan balik.
pengahasilan.
faktor-faktor lain.
pekerjaannya.
untuk mencoba dan mendapat umpan balik dari hasil yang diberikan. Oleh
kesalahan.
38
nol setelah dipenuhi. Misalnya orang lapar akan makan, kemudian lapar lagi,
tingkat absensi serta turnover pegawai akan meningkat. Ketika orang merasa
merasa tidak puas dari konteks pekerjaan, seperti kebijakan dan administrasi
faktor pemeliharaan perlu mendapat perhatian yang wajar dari pimpinan, agar
yang dapat menghasilkan prestasi yang baik. Jika kondisi ini tidak ada, tidak
ini dinamakan satisfiers atau motivator yang meliputi[ CITATION Sis16 \l 1033 ].
39
Motivasi internal adalah motivasi yang berasal dari dalam diri seorang
perawat. Keperluan dan keinginan yang ada dalam diri seorang perawat akan
hingga dapat menghasilkan kinerja pekerjaan yang baik. Jika kondisi tersebut
adalah faktor:
a. Pencapaian
keterampilan dan nilai, mencari informasi karir dan sumber, serta biasanya
b. Pengakuan
yang ingin dicapai tetapi juga memberi seseorang penghargaan diri dan
40
masyarakat. Pengakuan sosial datang dari pihak lain, demikian juga perasaan
c. Tanggung jawab
hasil pekerjaan. hal ini dapat mempengaruhi motivasi yang tinggi pada
karyawan.
d. Kemajuan
sendiri. Pada level apapun perlu proaktif dalam mengelola karir dan
memenuhi kebutuhan hidup. Oleh karena itu uang dapat memotivasi beberapa
orang dalam beberapa kondisi. Jadi uang dapat memotivasi beberapa orang
yang diberikan untuk mempelajari dan mempraktikan hal atau keahlian baru.
a. Kondisi kerja
kinerja kerja yang baik tidak terlepas dari motivasi kerja yang tinggi,
b. Status kepegawaian
lembaga atau perusahaan pemerintah atau swasta tidak semua pegawai atau
penggunaannya.
c. Imbalan/insentif
Orang-orang mungkin bekerja untuk uang, tetapi hilangkanlah uang dan kita
42
lihat ada berapa banyak orang akan bekerja? Sebuah studi dari hampir 2.500
karyawan menemukan bahwa meskipun orang-orang ini tidak setuju apa yang
menjadi motivasi nomor satu mereka, mereka sepakat memilih uang sebagai
imbalan kerja bergantung pada kinerja. Hal ini akan mendorong para pekerja
untuk megeluarkan tingkat usaha yang lebih tinggi. konsisten dengan teori
harapan, uang akan memotivasi sampai tingkat hal ini dianggap mampu
harus dipenuhi. Pertama, uang pasti penting untuk individu tersebut, namun
tidak baik di sebagian besar organisasi. Kenaikan imbalan kerja jauh lebih
kenaikan imbalan kerja setidaknya 7 persen dari imbalan kerja pokok, agar
d. Kebijakan kepegawaian
Hutapea dan Toha (2008) menyatakan bahwa ada banyak faktor yang
e. Supervise
pelaku, yaitu pimpinan dan anggota atau orang yang disupervisi. Kedua
yang wajar dari pimpinan, agar kepuasan dan kegairahan bekerja dapat
termotivasi secara
ekstrinsik
dibanding intrinsik,
dan pasien
merasakan kepuasan
atas pelayanan prima
perawat diRSU
Bethesda GMIM
Tomohon.
3 Gambaran Deskriptif Populasi Hasil penelitian
Motivasi Kerja kuantitatif dalam memperlihatkan
Perawat Di penelitian ini bahwa motivasi
Ruang Rawat adalah seluruh kerja perawat di
Inap Rumah perawat di ruang rawat inap RS
Sakit Universitas ruang rawat Unhas, terkait
Hasanuddin inap Rumah dengan prestasi
Makassar. Sakit tinggi (85,7%),
Patitingan Y. M, Universitas pengakuan tinggi
S. A. Pasiringi, Hasanuddin (76,7%), pekerjaan
R. Anggraeni Makassar itu sendiri tinggi
(Jurnal dengan (85,7%),
Universitas sampel dalam pengembangan
Hasanuddin penelitian ini tinggi (88,8%),
Makassar, adalah gaji/insentif sedang
Oktober 2013) seluruh (62,3%), keamanan
perawat yang kerja dan status
bekerja di tinggi (63,3%).
Ruang rawat Untuk mampu
inap Rumah mempertahankan
Sakit dan terus memenuhi
Universitas rasa tercukupi
Hasanuddin kebutuhannya dan
Makassar puas terkait
yang kebutuhan pada
berjumlah 77 karyawan maka
orang. disarankan agar RS
Unhas Makassar
melakukan
peninjauan terkait
gaji/insentif.
BAB III
KERANGKA KONSEP
memberi kontribusi pada tingkat komitmen seorang perawat. Hal ini termasuk
laku manusia dalam arah tekad terentu. Dimana motivasi perawat merupakan
dorongan untuk melakukan sesuatu yang terbagi dalam dua bagian yaitu
motivasi Intirinsik yang berasal dari dalam orang itu sendiri dan Motivasi
ekstrinsik yaitu motivasi yang ada diluar diri seseorang untuk mencapai
tujuan tertentu. Karena tugas tidak akan dapat diselesaikan dengan baik tanpa
didukung oleh suatu kemauan dan motivasi. Jika seorang perawat telah
terhadap hasil yang dicapai. Kepuasan tersebut dapat tercipta dengan strategi
memberikan penghargaan yang dicapai, baik berupa fisik maupun psikis dan
peningkatan motivasi.
Motivasi Intrinsik
Pelaksanaan Asuhan
Keperawatan
Motivasi Ekstrinsik
47
48
1. Motivasi intrinsik
dalam penelitian ini adalah motivasi yang datangnya dari dalam diri perawat
Kriteria Objektif.
2. Motivasi ekstrinsik
dalam penelitian ini adalah motivasi yang datangnya dari luar diri perawat
Kriteria Objektif.
evaluasi.
Kriteria Objektif.
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Elim Rantepao.
1. Lokasi
Toraja Utara.
2. Waktu
13 Desember 2019.
1. Populasi
yang akan diteliti. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
semua perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Elim Rantepao
49
50
2. Sampel
teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
Adapun kriteria inklusi dan ekslusi yang telah ditetapkan oleh peneliti
sebagai berikut:
a. Kriteria inklusi:
b. Kriteria ekslusi
D. Pengumpulan Data
1. Jenis data
a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung dari
menggunakan Skala Likert. Data primer dari penelitian ini diperoleh dari data
51
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari pihak lain, tidak
data oleh peneliti adalah metode kuesioner. Kuesioner merupakan alat ukur
kepada responden tentang tujuan, manfaat dan prosedur penelitian serta cara
mengisi lembar kusioner dan setelah itu responden diminta untuk mengisi
kusioner untuk bertanya jika ada yang tidak dimengerti, setelah seluruh
E. Pengolahan Data
1. Penyuntingan (editing)
data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editiing dapat dilakukan pada tahap
2. Pengkodean (Coding)
4. Tabulasi
data kedalam suatu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki yang mana sesuai
dengan tujuan penelitian. Dalam hal ini dipakai tabel distribusi frekuensi
sederhana.
F. Analisa Data
tergantung dari jenis datanya. Pada umunya dalam analisis ini menghasilkan
distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel [ CITATION Soe \l 1033 ].
G. Penyajian data
H. Etika penelitian
permohonan ijin kepada instansi tempat penelitian dalam hal ini Ketua
penelitian dilakukan agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan
mengetahui dampaknya.
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan
kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan
disajikan.
54
3. Kerahasiaan (Confidential)
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil
riset.
BAB V
A. Hasil Penelitian
dalam penelitian ini adalah semua perawat pelaksana di ruang rawat inap
Rumah Sakit Elim Rantepao Kabupaten Toraja Utara sebanyak 107 perawat
diperoleh kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
1. Karakteristik responden
Tabel 2
Karakteristik Responden di Rumah Sakit Elim Rantepao
Tahun 2019
Karakteristik responden n %
Umur
21-30 tahun 37 44,0
31-40 tahun 46 54,8
41-50 tahun 1 1,2
Jenis kelamin
Laki-laki 6 7,1
Perempuan 78 92,9
Masa kerja
<10 tahun 72 85,7
>10 tahun 12 14,3
55
56
Karakteristik responden n %
Pendidikan
DIII 56 66,7
S1 18 21,4
Ners 10 11,9
Jumlah 84 100,0
Sumber : Data Primer
responden (54,8%) dan paling sedikit yaitu berumur 41-50 tahun sebanyak 1
2. Analisis univariat
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Motivasi Perawat dalam
Pelaksanaan Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Elim Rantepao
Tahun 2019
Variabel n %
Motivasi intrinsik
Tinggi 82 97,6
Rendah 2 2,4
Motivasi ekstrinsik
Tinggi 73 86,9
Rendah 11 13,1
Pelaksanaan asuhan keperawatan
Tinggi 84 100,0
Rendah 0 0,0
Jumlah 84 100,0
Sumber : Data Primer
57
B. Pembasahan
Hal ini disebabkan karena perawat memperhatikan hasil kerja dengan baik
dilakukan dalam melaksanakan tugas sebagai perawat dan hadir tepat waktu
dengan jadwal yang diberikan. Dalam penelitian ini pula terdapat 2 responden
yang sudah berusia lanjut lebih sulit dari orang yang masih muda. Pada usia
bertambahnya usia.
laki lebih cenderung memiliki motivasi intrinsik yang tinggi. Hasil ini sesuai
peningkatan jam kerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan pria yang
wanita karena beban keluarga yang tinggi akan mengurangi jam kerja
59
kerja, hal inilah yang dapar mempengaruhi motivasi seseorang dalam bekerja.
Penelitian ini didapatkan pula responden yang masa kerjanya <10 tahun
bekerja akan lebih beradaptasi dengan lingkungan yang baru dan mencari
jawab dan meningkatkan motivasi yang besar pula karena merupakan tututan
membuat keputusan.
motivasi yang datang dari individu itu sendiri. Dengan adanya motivasi dari
internal dan eksternal. Faktor internal bersumber dari dalam diri individu itu
dalam melakukan pekerjaan karena dengan adanya motivasi yang tinggi dari
Hal ini disebabkan karena kondisi lingkungan tempat saya bekerja aman dan
nyaman, adanya hubungan yang baik dan harmonis antara sesama teman
61
keperawatan. Hal ini disebabkan karena kurang merasa puas atas insentif
yang diberikan di rumah sakit ini, besarnya insentif diterima kurang sesuai
menerima insentif sewaktu dari atasan dan kurangnya arahan atau bimbingan
dengan motivasi kerja pada perawat rumah sakit jiwa. Semakin cukup umur,
tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang berfikir logis
dan bekerja sehingga motivasi seseorang kuat dalam melakukan sesuatu hal.
pelaksanaan asuhan keperawatan. Hasil ini sesuai dengan penelitian Harus &
Penelitian ini didapatkan pula responden yang masa kerjanya <10 tahun
bekerja akan lebih beradaptasi dengan lingkungan yang baru dan mencari
jawab dan meningkatkan motivasi yang besar pula karena merupakan tututan
bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan maka makin tinggi pula tingkat
berencana.
ekstrinsik atau dari luar diri dibandingkan dengan motivasi intrinsik atau
63
dalam diri mereka, dan pelayanan prima perawat menurut pasien sudah baik
dan melebihi ekspetasi pasien, karena dari hasil penelitian respons pasien
memberikan kepuasan bagi pasien, pihak rumah sakit harus memiliki perawat
yang bermotivasi tinggi dalam memberikan pelayanan yang prima yang cepat
dan tepat sesuai dengan prosedur yang ada. Setelah termotivasi, pasti perawat
sosial, tekanan dan regulasi keorganisasian. Faktor internal dan eksternal itu
kerja. Motivasi adalah semua hal verbal, fisik atau psikologis yang membuat
1057 ].
dalam melakukan pekerjaan karena dengan adanya motivasi yang tinggi dari
atau supervisi oleh atasan terhadap bawahan karena merupakan alat untuk
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
terlaksana dengan baik karena merupakan tugas dan tanggung jawab dari
perawat.
asuhan keperawatan. Hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor tanggung jawab
65
perawat yang diberikan oleh manajemen rumah sakit. Sesuai teori Kusnanto
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
1. Bagi perawat
memberikan pelayanan yang baik di rumah sakit karena hal ini dapat
tinggi serta mempunyai kinerja yang baik dengan memberikan sertifikat atau
66
67