Nomor : 1253/Pid.B/2019/PN.Jkt.Utr
Pengadilan Negeri Pematang Siantar yang memeriksa dan mengadili perkara – perkara
tindak pidana umum pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa sebelum Putusan
Akhir, telah menjatuhkan Putusan Sela terhadap Keberatan yang diajukan oleh Tim Penasihat
Hukum Terdakwa dalam perkara Terdakwa :
Dalam Perkara ini Terdakwa telah ditahan dengan jenis Penahanan Rumah Tahanan
Negara berdasarkan Surat Perintah/Penetapan Penahanan :
1. Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Polisi Resor Pematang Siantar, sejak
tanggal 15 Agustus 2019 sampai dengan tanggal 03 September 2019 ; -------------------
2. Diperpanjang oleh Jaksa Penuntut Umum, sejak tanggal 04 September 2019 sampai
dengan 13 Oktober 2019 ; ------------------------------------------------------------------------
3. Jaksa Penuntut Umum, sejak tanggal 10 Oktober 2019 sampai dengan 29 Oktober
2019;
4. Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara, sejak tanggal 22 Oktober 2019 sampai dengan
20 November 2019 ; ------------------------------------------------------------------------------
Terdakwa dalam perkara ini didampingi oleh Tim Penasihat Hukumnya yaitu : rnama
Alocius Samosir, S.H , Anita Theresia, S.H dan Jeffry M Matondang, S.H., M.H, Para
Advokad dan Konsultan Hukum Pada Kantor Hukum “ALOY G SAMOSIR &
ASSOCIATES” yang beralamat di Gedung Wisma Nugraha Lt.5 Suite 504 Jl. Raden Saleh
No. 6 Jakarta Pusat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus No: 003/SK/AGS/I/2020, tertanggal 6
Januari 2020;
Pengadilan Negeri Jakarta Utara tersebut ;
Setelah membaca surat–surat dalam Berkas Perkara Terdakwa atas nama Rizky Nur Cahya
S.E. beserta seluruh lampirannya ;
Setelah mendengar pembacaan Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum dengan No. Reg.
Perkara : PDM-920/Euh.2/9/2019/JKUT tertanggal 19 Maret 2018, yang dibacakan dalam
persidangan pada tanggal 16 April 2018 ;
Setelah mendengar pembacaan Keberatan (Eksepsi) yang dibacakan oleh tim Penasihat
Hukum Terdakwa di dalam persidangan pada hari Senin, tanggal 16 April 2018 ;
Setelah mendengar Tanggapan Jaksa Penuntut Umum atas Keberatan (Eksepsi) Tim
Penasihat Hukum yang dibacakan di dalam persidangan pada hari Senin, tanggal 23 April
2018.
Menimbang, bahwa terdakwa dihadapkan ke depan Persidangan dengan Surat
Dakwaan Jaksa Penuntut Umum PDM-920/Euh.2/9/2019/JKUT tertanggal 19 Maret 2018,
yang dibacakan di dalam persidangan pada hari Senin, tanggal 16 April 2018 yang pada
pokoknya adalah sebagai berikut :
KESATU
Melanggar ketentuan Pasal 372 jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP ;
ATAU
KEDUA
Melanggar ketentuan Pasal 378 jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP ;
Menimbang, bahwa atas Surat Dakwaan dari Penuntut Umum tersebut, Penasihat
Hukum Terdakwa telah mengajukan Keberatan (Eksepsi) secara tertulis tanggal 19 Agustus
2013 yang pada pokoknya memohon pada Putusan Sela dengan Amar sebagai berikut :
1. Mengabulkan keberatan Tim Penasehat Hukum Terdakwa DEVI LESMANA BIN H.
ABDULLAH untuk seluruhnya.
2. Menolak dakwaan Jaksa Penuntut Umum untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya
menyatakan dakwaan tidak dapat diterima.
3. Membebaskan terdakwa dari segala Dakwaan.
4. Mengembalikan Harkat dan Martabat Terdakwa dalam kedudukan semula.
5. Membebankan biaya perkara kepada Negara.
Asdddddddddddddddasd
Menimbang, mengenai Keberatan Tim Penasihat Hukum Terdakwa tentang Dakwaan
Tidak Dapat Diterima, Majelis Hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut :
Asasasasasas
Menimbang, bahwa dengan demikian maka Keberatan dari Tim Penasihat Hukum
Terdakwa yang menyatakan Pengadilan Negeri Semarang tidak berwenang secara relatif
untuk mengadili perkara Terdakwa harus dikesampingkan dan dinyatakan TIDAK DAPAT
DITERIMA.
Bahwa Tim Penasihat Hukum Terdakwa menyatakan Pada tanggal 7 November 2017
sampai dengan tanggal 04 Desember 2017, terdakwa DEVI LESMANA bin H.ABDULLAH
memesan barang berupa air minum dalam kemasan merek Aqua kepada PT. Balina Agung
Perkasa di Jalan Sunter Agung Timur IV Kel. Sunter Agung Kec. Tanjung Priok Jakarta Utara
- Dalam Paragraf 1 tersebut diatas menunjukan bahwa perbuatan Terdakwa tidak dapat
ditentukan dengan jelas apakah pada tahun 2017 ataukah tahun 2018 karena jaksa
penuntut umum menjelaskan kronologi peristiwa yang terjadi dimulai tahun 2017
sedangkan di bab ke-1 dakwaan yang dirumuskan oleh jaksa penuntut umum dimulai
tahun 2018 serta tempat kejadian juga tidak jelas apakah di Sunter, atau di Tanjung
Priok karena ini dua daerah yang berbeda. Ini sudah sangat jelas bahwa terlihat jelas
dakwaan JPU kepada Terdakwa tidak tepat dan kabur.
Qwqwqwqwqwq
Menimbang, bahwa berdasarkan materi Nota Keberatan atau Eksepsi dari Penasehat
Hukum Terdakwa ini, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sebagai berikut :
asajsnakjsnas