Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas merupakan satu kesatuan yang

tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan penting dalam

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Pelayanan informasi

obat didefinisikan sebagai kegiatan penyediaan dan pemberian informasi,

rekomendasi obat yang independen, akurat, komprehensif, terkini oleh

Apoteker kepada pasien, masyarakat maupun pihak yang memerlukan di

Rumah Sakit. Pelayanan informasi obat meliputi penyediaan, pengolahan,

penyajian, dan pengawasan mutu data/informasi obat dan keputusan

profesional. Penyediaan informasi obat meliputi tujuan, cara penyediaan,

pengolahan, dan pengawasan mutu data/informasi obat (Depkes, 2006)

Obat merupakan komponen yang penting pada pelayanan

kesehatan karena diperlukan dalam sebagian besar upaya kesehatan untuk

menghilangkan gejala dari suatu penyakit, mencegah penyakit, serta dapat

menyembuhkan penyakit. Tetapi di lain pihak obat dapat menimbulkan efek

yang tidak diinginkan apabila penggunaanya yang tidak tepat. Oleh sebab

itu, penyediaan informasi obat yang benar, objektif dan lengkap akan sangat

mendukung dalam pemberian pelayanan kesehatan yang terbaik kepada

masyarakat sehingga dapat meningkatkan kemanfaatan dan ketepatan

penggunaan suatu obat (Zaini, 2015).

1
2

Intensitas penggunaan antibiotik yang relatif tinggi menimbulkan

berbagai permasalahan dan merupakan ancaman global bagi kesehatan

terutama resistensi bakteri terhadap antibiotik. Selain berdampak pada

morbiditas dan mortalitas, juga memberikan dampak negatif terhadap

ekonomi dan sosial yang sangat tinggi. Pada awalnya resistensi terjadi

ditingkat rumah sakit, tetapi lambat laun juga berkembang dilingkungan

masyarakat (Kepmenkes, 2011).

Resistensi didefinisikan sebagai tidak terhambatnya pertumbuhan

bakteri dengan pemberian antibiotik secara sistemik dengan dosis normal

yang seharusnya atau kadar hambat minimalnya. Resistensi terjadi ketika

bakteri berubah dalam satu atau lain hal yang menyebabkan turun atau

hilangnya efektivitas obat, senyawa kimia atau bahan lainnya yang

digunakan untuk mencegah atau mengobati infeksi (Utami, 2012).

Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas

adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang

bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu

wilayah kerja (Permenkes, 2016). Di Puskesmas Alalak Selatan, Antibiotik

merupakan obat terbanyak ketujuh dengan jumlah pemakaian sebanyak

35.200 pada tahun 2016. Penggunaan antibiotik sendiri sering kali

digunakan untuk pengobatan berbagai jenis penyakit yang dikarenakan

infeksi.

Berdasarkan dari penelitian pernah dilakukan pada tahun 2015

tentang gambaran pelayanan informasi obat antibiotik kepada pasien di


3

Puskesmas S. Parman Banjarmasin menunjukkan bahwa belum lengkap dan

merata dalam menyampaikan informasi obat dengan meliput waktu

penggunaan obat (100%), Cara penggunaan obat (96,18%), lama

penggunaan obat (76,43%), Efek yang timbul setelah penggunaan yang

dirasakan/indikasi (21,02%), hal-hal yang mungkin timbul dalam hal ini

adalah cara penyimpanan obat (17,20%), efek samping obat (15,30),

sedangkan hal-hal yang mungkin timbul terkait interaksi obat dan

kontrindikasi tidak dijelaskan (Zaini, 2015).

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas dapat diambil suatu rumusan masalah,

yaitu bagaimana gambaran pemberian informasi obat antibiotik di

Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin berdasarkan Pedoman Pelayanan

Kefarmasian?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dari

pemberian informasi obat antibiotik di Puskesmas Alalak Selatan

Banjarmasin.

1.4. Batasan Masalah

1. Peneliti membuat batasan masalah dalam penelitian ini agar penelitian

dapat dilakukan secara mendalam, yaitu hanya melakukan penelitian di

Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan pada

resep yang menggunakan obat antibiotik amoxicillin di puskesmas

tersebut.
4

2. Penelitian ini terbatas pada melihat gambaran pemberian informasi obat

terhadap obat antibiotik di Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin. Waktu

pengambilan dan dilakukan pada bulan Mei-Juni tahun 2017.

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Puskesmas Alalak Selatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan atau

informasi mengenai pemberian informasi obat antibiotik yang baik dan

benar di Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin.

2. Bagi Peneliti

Bermanfaat menambah wawasan dan pengetahuan serta keterampilan

dalam menganalisis suatu masalah.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan

pengetahuan mahasiswa serta sebagai referensi perpustakaan untuk

mengembangkan wawasan serta pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai