Anda di halaman 1dari 10

1.

Imunisasi Hepatitis B (HB)


Berdasarkan Permenkes No. 12 Tahun 2017,
ada beberapa imunisasi wajib yang harus
Vaksin HB pertama (monovalen) paling
diberikan kepada bayi sebelum berusia 1
baik diberikan dalam waktu 12 jam setelah
tahun. Imunisasi ini bisanya diberikan gratis
anak lahir dan didahului pemberian suntikan
oleh pelayanan kesehatan di bawah naungan
vitamin K1 minimal 30 menit sebelumnya.
pemerintah, seperti Posyandu, Puskesmas,
Setelah itu anak perlu mendapat imunisasi
maupun rumah sakit daerah.
hepatitis B lagi pada usia 2, 3 dan 4,
umumnya digabung dengan imunisasi DPT
dan Hib dalam vaksin DPT-HepB-Hib.
Apabila anak belum pernah mendapat
imunisasi hepatitis B pada masa bayi, ia bisa
mendapat serial imunisasi kapan saja saat
berkunjung. Hal ini dapat dilakukan tanpa
harus memeriksa kadar anti hepatitis B.

2. Polio

Anak perlu mendapat imunisasi polio


untuk mencegah kelumpuhan akibat
serangan virus polio liar yang menyerang
sel-sel syaraf di sumsum tulang belakang.
Virus ini sangat berbahaya karena dapat
menyerang otak yang menyebabkan
kelumpuhan pada seluruh tubuh bahkan menimbulkan sakit berat yang lama,
kematian. kecacatan, bahkan kematian. Kita perlu tahu,
Vaksin polio diteteskan ke dalam Indonesia saat ini merupakan negara ke-3
mulut bayi saat lahir, usia 2, 4, 6, 18 bulan tertinggi di dunia untuk penyakit TBC,
(atau usia 2, 3, 4 bulan sesuai program setelah India dan Tiongkok, Moms! Maka
pemerintah). Vaksin ini disebut OPV yang jelas, imunisasi ini penting sekali.
merupakan singkatan dari Vaksin Polio Imunisasi BCG umumnya menimbulkan
Oral. benjolan kemerahan yang kemudian pecah,
Selain tetes, ada juga ada juga vaksin keluar seperti nanah pada area bekas
polio suntik (IPV) yang diberikan pada usia suntikan setelah satu bulan. Namun tak perlu
2, 4, 6-18 bulan dan 6-8 tahun. Apabila khawatir, selama bayi tidak mengalami nyeri
imunisasi polio terlambat diberikan, jangan dan demam, ini adalah reaksi yang wajar
mengulang pemberiannya dari awal, tetapi dan tidak berbahaya.
lanjutkan dan lengkapi sesuai jadwal, tidak
peduli berapa pun interval keterlambatan 4. Imunisasi DPT atau DpaT
dari pemberian sebelumnya.

3. Imunisasi BCG

ilustrasi 3D bakteri Bacteria Bordetella


Pertussis

Imunisasi untuk anak


Imunisasi DPT atau DpaT dilakukan
untuk mencegah 3 penyakit yaitu Difteri,
Disuntikkan dikulit lengan atas
Pertusis dan Tetanus. Vaksin DPT atau
kanan saat bayi berumur 1-2 bulan,
DPaT disuntikkan di paha saat bayi berumur
imunisasi BCG diberikan untuk mencegah
mulai 2 bulan, dilanjutkan pada umur 3-4
tuberkulosis (Tbc) berat pada paru, otak,
bulan, 4-6 bulan, dan 18-24 bulan.
kelenjar getah bening dan tulang yang bisa
Imunisasi ini dapat digabung dengan 5. Imunisasi Hib dan Pneumokokus
pemberian vaksin Hepatitis B dan Hib.
Setelah memasuki usia 5-6tahun, anak
kembali melakukan vaksinasi di lengan
dengan vaksin DT, 10-12 tahun dan
18 tahun dengan vaksin Td. Vaksin DT dan
Td tidak mengandung vaksin untuk Pertusis,
dan dosis antigen D dan T lebih rendah,
disesuaikan dengan pola penyakit dan Ilustrasi imunisasi untuk anak

kekebalan anak usia tersebut. Sedangkan


vaksin DTPa (aseluler) berisi bakteri Kedua vaksin ini bertujuan untuk

pertusis yang tidak utuh dan hanya mencegah serangan kuman Hib dan

mengandung sedikit antigen yang pneumokokus yang mengakibatkan radang

dibutuhkan saja, sehingga jarang paru (pneumonia), radang telinga tengah dan

menimbulkan reaksi tersebut. Karena proses radang otak (meningitis) yang bisa

pembuatan DTPa lebih rumit, maka menimbulkan kematian atau kecacatan.

harganya jauh lebih mahal. Vaksin Hib dan Pneumokokus disuntikkan

Apabila imunisasi DPT terlambat saat anak berumur 2, 4, 6, dan 15 bulan.

diberikan, berapa pun interval Vaksin Hib digabung dengan vaksin DPT

keterlambatannya, jangan mengulang dari atau DpaT, vaksin pneumokokus terpisah.

awal, tetapi lanjutkan imunisasi sesuai Radang paru atau radang otak karena kuman

jadwal. Bila anak belum pernah diimunisasi pneumokokus, hanya bisa dicegah dengan

dasar pada usia <12 bulan, lakukan vaksin pneumokokus tidak bisa dicegah

imunisasi sesuai imunisasi dasar baik jumlah dengan vaksin Hib-HepB-DPT. Demikian

maupun intervalnya. pula sebaliknya.

Bila pemberian DPT ke-4 sebelum Maka anak yang telah diimunisasi dengan

ulang tahun ke-4, pemberian ke-5 paling vaksin Hib-HepB-DPT masih bisa diserang

cepat diberikan 6 bulan sesudahnya. Bila radang otak dan radang otak paru oleh

pemberian ke-4 setelah umur 4 tahun, kuman pneumokokus, kalau belum

pemberian ke-5 tidak diperlukan lagi. diimunisasi pneumokokus. Karenanya


imunisasi Hib dan Pneumokokus sama diberikan karena belum ada studi
pentingnya. keamanannya.
6. Rotavirus
7. Influenza

ilustrasi vaksin rotavirus Foto: Shutterstock


Vaksin Rotavirus diteteskan perlahan ke Imunisasi influenza dilakukan untuk
mulut bayi mulai umur 2, 4 (dan 6 bulan), mencegah serangan virus influenza yang
tergantung pada jenis vaksin. Tujuannya mengakibatkan demam tinggi, batuk pilek
untuk mencegah diare berat akibat hebat, sesak nafas, radang paru, yang dapat
Rotavirus, yang dapat mengakibatkan bayi menyebabkan kematian.
muntah mencret hebat, kekurangan cairan, Vaksin influenza disuntikkan mulai umur 6,
gangguan keseimbangan elektrolit dan asam 7 bulan, kemudian diulang setiap tahun pada
basa, bahkan kematian. balita, usia sekolah, remaja, dewasa bahkan
Vaksin rotavirus yang beredar di usia lanjut.
Indonesia saat ini ada 2 macam, yaitu Dosis vaksin influenza diberikan
Rotateq dan Rotarix. tergantung usia anak. Pada usia 6-35 bulan
Vaksin Rotateq diberikan sebanyak 3 cukup 0,25 mL. Anak usia >3 tahun,
dosis: pemberian pertama pada usia 6-14 diberikan 0,5 mL.
minggu dan pemberian ke-2 setelah 4-8 Pada anak berusia <8 tahun, untuk
minggu kemudian, dan dosisi ke-3 maksimal pemberian pertama kali diperlukan 2 dosis
pada usia 8 bulan. dengan interval minimal 4-6 minggu,
Sementara vaksin Rotarix diberikan 2 dosis: sedangkan bila anak berusia >8 tahun, maka
dosis pertama diberikan pada usia 10 dosis pertama cukup 1 dosisi saja.
minggu dan dosis kedua pada usia 14
minggu (maksimal pada usia 6 bulan).
Apabila bayi belum diimunisasi pada usia
lebih dari 6-8 bulan, maka tidak perlu
8. Campak-Rubela 9-12 bulan, berikan kapan pun saat bertemu.
Bila anak berusia >1 tahun, berikan MMR.

9. MMR

Ilustrasi 3D virus campak atau Rubella


Vaksin campak atau Measles Rubella (MR)
disuntikkan mulai usia 9 bulan, 18 bulan dan
sebelum masuk SD atau kelas 1 SD. Tujuan
imunisasi ini untuk mencegah penyakit
ilustrasi vaksin MMR
Campak dan Rubela.
Virus campak mengakibatkan
Imunisasi MMR untuk mencegah
demam tinggi, batuk, pilek , sesak, radang
serangan virus MMR, yaitu Mumps. Virus
paru (pneumonia), diare, dan radang otak,
ini dapat mengakibatkan gondongan,
sehingga banyak mengakibatkan kematian.
mengakibatkan radang buah zakar, mandul,
Sedangkan virus Rubela (campak Jerman)
Morbili (campak) dan Rubela (campak
menyerang janin sehingga mengakibatkan
Jerman).
keguguran atau bayi kelak buta, tuli,
Suntikan ini diberikan pada usia 15-18 bulan
keterbelakangan mental dan kebocoran sekat
dengan minimal interval 6 bulan antara
jantung bayi.
imunisasi campak dengan MMR. Lalu,
Kita juga perlu tahu, Moms,
diulang sebelum masuk SD atau kelas 1 SD.
terkadang terdapat program PIN (Pekan
Dijelaskan dalam laman resmi IDAI,
Imunisasi Nasional) campak yang bertujuan
imunisasi MMR diberikan minimal 1 bulan
sebagai penguatan (strengthening). Program
sebelum atau sesudah penyuntikan imunisasi
ini bertujuan untuk mencakup sekitar 5
lain. Apabila seorang anak telah mendapat
persen individu yang diperkirakan tidak
imunisasi MMR pada usia 12-18 bulan dan
memberikan respon imunitas yang baik saat
diulang pada usia 6 tahun, imunisasi campak
diimunisasi dahulu.
(monovalen) tambahan pada usia 6 tahun
Bagi anak yang terlambat/belum mendapat
tidak perlu lagi diberikan.
imunisasi campak: bila saat itu anak berusia
Bila imunisasi ulangan (booster) provinsi disuntikkan 2 kali dengan jarak 6
belum diberikan setelah berusia 6 tahun, bulan.
berikan vaksin campak/MMR kapan saja
saat bertemu. Pada prinsipnya, berikan 12. Imunisasi JE (Japanese B
imunisai campak 2 kali atau MMR 2 kali. Encephalitis)
10. Imunisasi Cacar Air (Varisela)
Vaksin cacar air disuntikkan mulai umur Vaksin JE disuntikkan pada bayi dan
1 tahun. Vaksin ini bertujuan untuk anak yang tinggal di daerah endemis JE
mencegah penyakit cacar air yang dapat mulai umur 1 tahun, diulang 1 kali setelah 1-
merusak kulit, mata, menimbulkan diare, 2 tahun kemudian. Atau yang bepergian
kadang-kadang radang paru, dan keguguran lebih dari 1 minggu di daerah endemis,
bila menyerang janin dalam rahim. mulai umur 1 tahun.
Gunanya? Untuk mencegah radang otak oleh
11. Imunisasi HPV (Human Papiloma virus JE yang ditularkan oleh gigitan
Virus) nyamuk, Moms. Beberapa daerah endemis
JE yang ada di Indonesia pada 2014-2016
adalah Bali, Kalbar, NTT, DIY, Sulut, DKI
Jakarta, Batam.

Ilustrasi imunisasi HPV untuk Anak

Imunisasi HPV untuk mencegah


kanker leher rahim karena HPV yang
menyerang tanpa gejala sejak usia remaja
dan akan mengakibatkan kanker leher rahim
pada dewasa. Vaksinasi HPV disuntikkan 3
kali pada remaja perempuan mulai umur 10
tahun, dilanjutkan 1-2 bulan dan 6 bulan
kemudian. Untuk program UKS di beberapa
13. Imunisasi Dengue

ilustrasi nyamuk mengancam kesehatan


anak Imunisasi untuk anak.

Imunisasi Dengue bertujuan untuk Sedangkan imunisasi Pneumokokus,

mencegah sakit berat oleh infeksi virus Rotavirus, Influenza, JE-B, MMR, Demam

dengue (demam berdarah dengue, dengue Tifoid, Cacar Air, Hepatitis A, dan HPV

syok sindrom). Imunisasi ini disuntikkan adalah imunisasi yang disarankan dan belum

pada anak yang pernah terinfeksi virus disubsidi oleh pemerintah. Meski begitu,

dengue umur 9–16 tahun, sebanyak 3 kali bukan berarti imunisasi tersebut tidak

dengan jarak 6 bulan. penting. vaksin yang disarankan juga sama

Dari semua jenis imunisasi di atas, pentingnya dengan vaksin wajib yang

terdapat beberapa jenis imunisasi wajib yang didanai oleh pemerintah karena terbukti

menjadi program nasional, Moms. Yaitu dapat mencegah sakit berat, cacat, dan

imunisasi Hepatitis B, polio, BCG, DOT- kematian.

Hib, MR, DT dan Td. Pengertian IMT


Semua imunisasi wajib tersebut telah
BMI merupakan singkatan dari Body
didanai pemerintah, sehingga Anda bisa
Mass Index. BMI sering juga dikenal dengan
mendapatkannya secara gratis di setiap
sebutan IMT(Indeks Massa Tubuh). Metode
posyandu ataupun puskesmas.
perhitungan ini adalah alat ukur yang
digunakan untuk menilai proporsionalitas
perbandingan antara tinggi dan berat
seseorang.

Perhitungan IMT ialah dengan


membagi berat badan (dalam kilogram)
dengan tinggi badan (dalam meter kuadrat). berat badan ideal yang ada di bagian bawah
Indeks massa tubuh merupakan cara jika ingin mengetahui IMT Anda. Sebagai
termudah untuk mengetahui apakah catatan, pengukuran dengan rumus ini hanya
seseorang berisiko mengalami suatu dapat di aplikasikan pada mereka yang
penyakit kronis atau tidak berusia di bawah 60 tahun.

Rumus IMT (Indeks Massa Tubuh) Perhitungan indeks massa tubuh ini
juga tidak dapat di aplikasikan pada
Ini adalah Indeks Massa Tubuh
penderita penyakit kronis, anak-anak, ibu
(IMT) yang berguna untuk mengetahui
hamil, ibu yang menyusui, dan juga atlet.
tubuh ideal bagi seseorang dengan memakai
satuan kilogram dan untuk ketinggian
menggunakana satuan meter. Agar lebih
jelasnya lihat gambar dibawah ini.
Berat IMT (Indeks Massa Tubuh) yang
Ideal

Berat Badan Ideal Pada Bayi, Balita,


Anak dan Dewasa

1.  Untuk Berat badan ideal bagi bayi usia


1-12 bulan dapat menggunakan rumus
sbb:

a. Untuk usia 1-6 bulan dapat memakai


rumus :

 BBL (gr) +( usia x 600 gram )


Jika dilihat dari tabel diatas maka
b. Untuk usia 7-12 bulan dapat memakai
untuk tubuh ideal seseorang adalah antara
rumus :
18,5 hingga 24,9. Jika berada di bawah
angka 18.5 maka akan dianggap kurang  BBL (gr) + ( usia x 500 gram )
bergizi sedangkan jika melebihi angka 24.9  (usia/2) +3
maka sudah pasti mengalami overdosis atau
obesitas. Anda bisa memakai kalkulator
Note: dimana BBL merupakan Berat Badan Kurus tingkat Berat jika nilai IMT kurang
Lahir Usia dinyatakan dalam bulan. dari 17.0

Kurus tingkat Ringan Jika nilai IMT berada


2.  Berat Badan Ideal Bagi Balita (0-5 diantara angka 17.0- 18.4
tahun) bisa juga digunakan sampai
Normal jika nilai IMT berada diantara angka
dengan usia 10 tahun : 18,5 – 25.0

BBI anak = 2n + 8 Gemuk tingkat Ringan Jika IMT berada diantara


angka 25,1 -27.0
Contoh 1 : Gemuk tingkat berat jika nilai IMT berada diatas
27
Anak balita berusia 14 bulan. Karena ialah
usia dalam tahun dan bulan maka 1 tahun 2 Contoh Menghitung IMP
bulan ditulis dengan 1,2 ( dibaca 1 tahun 2
Contoh Perhitungan Berat Badan Ideal dengan
bulan). Selanjut nya baru dimasukan
IMT
kedalam rumus yaitu :
Misal ada seseorang dengan tinggi 165 cm
 ( 2 x 1,2 ) + 8 = 2,4 + 8 = 10,4 memiliki berat badan 73 kg. Apa bila kita ingin
menghitung IMT orang tersebut, maka berikut
Contoh 2 : ini ialah proses penghitungannya.
Berat Badan = 67 kg
Anak balita berusia 2 tahun 10 bulan, seperti
Tinggi Badan = 165 cm = 1,65 m
diatas ini ditulis dengan n = 2,10 dan
IMT = Berat Badan / ( Tinggi Badan x
selanjutnya dikali dengan 2, jadi hasilnya
Tinggi Badan ) = 67 / (1,65 x 1,65)
ialah 4,20. Hasil ini jangan langsung
IMT = 24,6
ditambah dengan 8, karna 4,20 diartikan 4
tahun 20 bulan, 20 bulan berarti 1 tahun 8 Setelah memasuk kan nilai berat dan
bulan, jadi 4,20 berubah menjadi 5,8, baru tingginya, didapat indeks massa tubuh orang
kemudian ditambah dengan 8 maka Berat tersebut adalah sebesar 24,6. Maka dengan
badan Idealnya ialah 13,8 kg. demikian kita bisa mengatakan bahwa orang
tersebut memiliki berat badan ideal karena
3.  Berat Badan Ideal  Bagi Orang Dewasa nilai IMT nya berada di antara 18,5 dan 24,9
(berusia diatas 15 tahun keatas) : (lihat tabel di atas).

Demikianlah pembahasan lengkap mengenai


 BBI = (( TB – 100) ± 10% (TB-100 ))
materi tentang rumus IMP, Semoga
Atau dengan Rumus Indeks Massa Tubuh bermanfaat…
(IMT) keluaran Depkes RI yakni : Rumus Terkait :
IMT = BB ( Kg ) / TB ( m )
 Rumus IRR
Inteprestasi Status gizi berdasarkan IMT  Rumus NPV
merupakan :

Anda mungkin juga menyukai