Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yusridiyansah

Nim : 201901025

Kelas / Prodi : A1 / S1 Keperawatan

HAMBATAN UNTUK INTERAKSI TERAPEUTIK

Hambatan komunikasi menghadirkan tantangan nyata bagi perawat, tetapi tidak perlu
berhenti berkomunikasi. Sebaliknya, hambatan menimbulkan rintangan bahwa perawat mampu
skala dengan menggunakan pendekatan yang kreatif dan berbeda dengan klien. Perawat
mengembangkan strategi untuk mengatasi hambatan dengan menggunakan keterampilan berpikir
kritis. Hambatan komunikasi umum dibahas di bawah ini.

1. Perbedaan bahasa
Ketika bahasa Inggris adalah bahasa kedua klien, mereka mungkin memiliki masalah
menavigasi melalui sistem perawatan kesehatan. Ketidakmampuan untuk berkomunikasi
secara efektif dengan penyedia layanan kesehatan negatif mempengaruhi respon klien
terhadap intervensi. Dampak dari penghalang ini dapat berkurang dengan mempelajari bahasa
(atau bagiannya), atau dengan menggunakan interpreter, gambar dan simbol, dan Kamus
bahasa asing. Cara-cara lain untuk memperbaiki masalah bahasa dibahas kemudian dalam bab
ini. Masalah komunikasi juga dapat terjadi ketika semua orang berbicara bahasa Inggris
sebagai bahasa pertama. Misalnya, struktur kalimat yang kompleks dan berbagai arti kata
dapat menyebabkan kesulitan komunikasi. Penggunaan istilah yang sparat nilai juga
menghalangi pertukaran informasi, ide, dan perasaan.

2. Perbedaan budaya

Berbagai budaya dan subkultur menggunakan bahasa secara berbeda. Pola komunikasi
seseorang mencerminkan budaya mereka. Dalam beberapa budaya, ekspresi pikiran dan
perasaan spontan dan bersemangat, sedangkan orang-kelompok budaya lain dapat
dicadangkan dan tabic dalam verbalisasi mereka. Beberapa variabel komunikasi yang
merupakan budaya spesifik termasuk kontak mata, kedekatan dengan orang lain, langsung
versus pertanyaan tidak langsung, dan peran sosial percakapan kecil. Lihat Bab 16 untuk
diskusi tentang pengaruh budaya komunikasi

3. Jenis kelamin

Mengirim, menerima, dan menafsirkan pesan dapat bervariasi antara pria dan wanita.
Efek dan penggunaan isyarat non-verbal seringkali tergantung gender. Sebagai contoh, wanita
cenderung menjadi decoder yang lebih baik dari isyarat nonverbal, dan pria lebih suka jarak
yang lebih pribadi antara diri mereka dan orang lain daripada wanita (Boggs, 1999).
4. Status kesehatan

Status kesehatan seseorang memengaruhi komunikasi. Sebagai contoh, klien yang


berorientasi akan berkomunikasi lebih baik daripada klien yang mengigau, bingung, atau
bingung. Komunikasi dipengaruhi oleh perubahan sensoris-sensual, seperti kehilangan
penglihatan atau pendengaran.

5. Tingkat Perkembangan

Kegagalan untuk berkomunikasi di tingkat perkembangan klien dapat menjadi


penghalang. Sebagai contoh, komunikasi dengan anak-anak membutuhkan penggunaan kata-
kata dan pendekatan yang berbeda daripada yang digunakan dengan orang dewasa karena
seorang anak tidak dapat berpikir dalam konsep abstrak. Berhubungan dengan tingkat
perkembangan klien sendiri diperlukan untuk memahami. Diskusi tentang berkomunikasi
dengan anak-anak disajikan kemudian dalam bab ini.

6. Pengetahuan

Perbedaan Semua orang perlu dipahami. Perawat secara konsisten menilai tingkat
pengetahuan klien untuk menentukan cara terbaik untuk memperbaiki defisit pengetahuan.
Ketika menilai tingkat pengetahuan, perawat harus: • Mencatat kosa kata klien • Mengamati
jumlah dan jenis fakta yang dimiliki klien • Menentukan latar belakang pendidikan klien
Dengan informasi ini, perawat dapat menilai kebutuhan pengajaran klien, serta menentukan
metode instruksi yang digunakan.

7. Jarak Emosional

Perjumpaan yang memuaskan dijelaskan dengan kata-kata seperti hubungan dan


empati, dan itu terjadi ketika kedua belah pihak bersedia untuk "hadir" sebagai pribadi. Di
sisi lain, jarak emosional melibatkan memperlakukan klien sebagai rasa ingin tahu, masalah,
atau penyakit, sehingga mencegah interaksi yang memuaskan dan mungkin menyebabkan
permusuhan. Pertimbangkan, misalnya, klien yang berada dalam isolasi ketat untuk penyakit
menular, atau seseorang yang bingung dan kehilangan arah. Dengan menjaga hubungan
dengan klien terlepas dari status mereka, perawat dapat mengurangi jarak emosional.

8. Emosi

Ketika perawat atau klien cemas, komunikasi dapat berubah, berhenti, atau mengambil
jalan yang tidak produktif. Perawat harus menyadari perasaan mereka sendiri dan mencoba
mengendalikannya untuk memastikan kemajuan dalam wawancara. Adalah penting bahwa
perawat menyajikan cara yang tenang untuk memudahkan pemahaman klien dan, dengan
demikian, meningkatkan kualitas komunikasi.
9. Melamun

Orang dapat mendengar kata-kata lebih cepat daripada yang dapat mereka ucapkan.
Oleh karena itu, pikiran pendengar mungkin mengembara dan seluruh pesan mungkin
terlewatkan. Mengembara pikiran juga dapat terjadi karena pendengarnya bosan atau sibuk
dengan pikiran yang mengkhawatirkan. Perawat dapat menjaga diri dari melamun dengan
terus-menerus memperhatikan apa yang klien katakan, dengan tetap waspada, dan dengan
mengendalikan pikiran mereka sendiri.

Anda mungkin juga menyukai