PPSDM Iv
PPSDM Iv
Evolusi MSDM.
Masalah utama yang dianggap sebagai isu bisnis yang berkaitan dengan
SDM Menurut Schuler (Lina Anatan dan Lena Ellitan, 2007:3) antara lain
mengelola SDM untuk menciptakan kemampuan (kompetensi) SDM,
mengelola diversitas tenaga kerja untuk meraih keunggulan kompetitif,
mengelola SDM untuk menghadapi globalisasi. Untuk meningkatkan
kompetensi SDM dalam proses tranformasi dilakukan aktifitas
pengembangan yang berhubungan dengan peran utama manajer SDM yang
baru, yaitu:sebagai seorang bisnis, pembentuk perubahan, konsultan bagi
organisasi atau mitra kerja, perumus dan pengimplementasi strategi, manajer
bakat, minat, dan kepemimpinan, dan sebagai manajer aset dan
pengendalian biaya. Tugas utama manajer dalam kondisi tersebut adalah
mengarahkan dan mengatur program pelatihan, pendidikan dan
pengembangan SDM perlu diterapkan dalam perusahaan untuk
meningkatkan kompetensi SDM yang ada.
1. Keahlian berbahasa
4. Fleksibilitas
7. Sensitivitas
Sensitivitas merupakan salah satu unsur yang paling penting, karena akan
mempermudah pemahaman dan adaptasi dengan lingkungan kerja baru yang
mungkin sebelumnya belum pernah dialami.
8. Perbedaan nilai
Perbedaan nilai yang dianut akan menimbulkan potensi konflik apabila tidak
diatasi dengan sistematis dan cermat. Untuk itu, dibutuhkan kemampuan dan
keterampilan dalam mengelola isu perbedaan nilai yang dimiliki SDM
multikultural.
Setiap negara memiliki budaya dan nilai yang berbeda. Budaya atau nilai
yang dianut oleh seorang karyawan di negara tertentu, mungkin merupakan
budaya yang dijauhi di negara lain. Untuk itu, kesadaran lintas budaya
menjadi penting untuk dipahami oleh seorang karyawan, karena dengan
pemahaman itulah, seorang karyawan akan mudah untuk beradapatasi.
Tujuan prencanaan SDM menurut Rivai dan Sagala terdiri dari sejumlah hal
penting, yaitu:
Untuk menentukan kualitas dan kuantitas pegawai yang akan mengisi
semua jabatan dalam perusahaan
Untuk menjamin tersedianya pegawai masa kini maupun masa depan,
sehingga setiap pekerjaan ada yang mengerjakannya
Untuk menghindari terjadinya mismanajemen dan tumpang tindih
dalam pelaksanaan tugas
Untuk mempermudah koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi (KIS)
sehingga produktvitas kerja meningkat
Untuk menghindari kekurangan atau kelebihan pegawai
Menjadi pedoman dalam menetapkan program rekrutmen, seleksi,
pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan,
kedisiplinan, dan pemberhentian pegawai
Menjadi pedoman dalam melakukan mutasi (vertikal atau horizontal)
dan pensiun pegawai
Menjadi dasar dalam melakukan penilaian pegawai.
4. Tantangan dalam Perencanaan SDM.