Anda di halaman 1dari 5

26 | Kakashi Hiden — Hyōten No Ikazuchi

Kakashi sadar bahwa ada sesuatu yang terlihat seperti bayangan Lee, yang masih menggunakan jubah hitam sedang berlari. Kakashi
melompat ke arah tangga besi. Di dasar kapal, ada banyak kotak-kotak kayu. Seorang pria dengan kursi roda terkejut di sudut
ruangan. Kakashi melompat dan berkata, “Apa artinya ini, Guy!” Guy tiba-tiba menghentikan kursi rodanya.

Kakashi meminta penjelasan sambil menghela nafas. Kakashi bertanya apakah Guy memaksa Lee agar membawanya ke
Tobishachimaru, karena ia menduga bahwa Guy mengancam Lee akan memutuskan ikatan guru-murid mereka. Dan kemudian
Kakashi menyadari kondisi Guy .

Di tengah pertarungan dengan Madara, tulang kaki kiri Guy hancur. Semenjak insiden tersebut, ia harus hidup dengan menggunakan
kursi roda. Menurut dokter, ia tidak mungkin dapat berjalan lagi. Bagaimanapun, dengan latihan yang rutin, pria ini tidak hanya ingin
dapat kembali normal, tetapi ia juga menaruh semangat masa mudanya yang membuat di masa rehabilitasinya ia dapat berdiri dan
berjalan.

“Bahkan jika ini bukan karena Lee, aku juga dapat melakukan apa yang aku inginkan,” ucap Guy. “Sebagai seorang manusia, bahkan
tanpa satu atau dua kaki, ia masih dapat hidup dengan sempurna. Secara personal, akulah buktinya!”

Kakashi melihat ke arah kaki kanan Guy, dan bertanya apa tujuannya menyelinap ke dalam Tobishachimaru.

Guy menjawab,”Dengar, Kakashi… Ini bukan berarti masaku sebagai shinobi berakhir. Bahkan sekarang, kaki kiriku mampu
melakukan squat 1000 hingga 2000 kali. Ini bukan apa-apa. Jika aku aku memikirkannya, dengan atau tanpa kursi roda sekalipun,
menyelinap ke dalam kapal seperti ini adalah perkara mudah. Wahahaha!”

Kakashi mengingatkan Guy tentang mabuk lautnya. Guy mencoba untuk tidak muntah. Ia berkata kapal adalah kapal, tapi ini adalah
kapal terbang, jadi situasinya berbeda. Kakashi mengingatkannya kembali bahwa kapal tetaplah kapal. Guy mengatakan bahwa ia
akan baik-baik saja, tapi wajahnya tiba-tiba mulai pucat. Kakashi bertanya-tanya apa yang akan Guy lakukan mengenai hal tersebut.
Kemudian mereka mengganti subjek pembicaraan dengan membicarakan hal lucu, dimulai dengan Kakashi:

“Untuk seorang Jounin yang bersembunyi di kapal ini, mereka telah dilaporkan ke Negara Ombak. Semenjak kita tidak dilaporkan,
dan jika kita ditemukan disini oleh Negara Ombak, hal ini akan berpengaruh terhadap kepercayaan diri Konoha. Jika mereka berpikir
bahwa kita mungkin mencuri informasi tentang Tobishachimaru, mungkin akan terjadi kesalahpahaman.”

“Bukan masalah!” ucap Guy.


27 | Kakashi Hiden — Hyōten No Ikazuchi

“Hah?” imbuh Kakashi.

“Karena ini adalah percobaan terbang, tentunya ini rahasia bagi negara lain.” Guy tersenyum lebar dan tertawa. “Formalnya,
Tobishachimaru itu tidak ada. Jadi, kau dan aku tidak dapat menyelinap di kapal yang tidak ada.”

“Oh, begitu ya.” imbuh Kakashi lagi.

****

BAB 3 : Serangan Udara.

Guy mulai mengeluh bahwa itu menjengkelkan, mengapa mereka tidak bisa lebih cepat, dan bagaimana shinobi seperti mereka
seharusnya sudah ditangkap. Guy mendesak Kakashi agar cepat-cepat ketika ia mendorong kursi rodanya melalui bangunan yang
sedang melayang di udara ini, dan akhirnya melewati gudang. Guy berusaha untuk mendapatkan perhatian Kakashi. Sementara itu,
Guy tidak dapat diam bahkan untuk sedetik saja. “Ada apa, Kakashi? Kau melambat! Kau menyebut dirimu sebagai shinobi Konoha?
Kau ******!”

“Bagimu, jika itu dirimu, kau benar-benar sudah sembuh.” respon Kakashi.

“Kau juga, biarkan darah mudamu mendidih!….” imbuh Guy.

Karena Guy maju duluan, hanya dengan kekuatan tangannya, ia akhirnya dapat berada di depan. Berbicara tentang hal ini, Guy tidak
hanya melakukan squat , tapi juga push-up; sepanjang hari melakukan hal tersebut seperti seorang idiot. Kakashi pikir tentang hal ini
ketika ia melihat Guy berada di depan dirinya. Kekuatan tekadmu lah yang telah menyembuhkanmu, Guy.

Setibanya di langit-langit ruang makan, Guy tiba-tiba berhenti. Akibatnya, wajah Kakashi menabrak bokong Guy. “Jangan tiba-tiba
berhenti donk ….” ucap Kakashi. “Shhh!” sahut Guy sambil member isyarat jari.
28 | Kakashi Hiden — Hyōten No Ikazuchi
Dari kisi-kisi jeruji, Guy melihat ke seluruh isi ruangan. Tepat di depan jeruji tersebut, ada sebuah lampu gantung yang teruntai. Di
sudut ruangan, ada sebuah piano putih besar. Di depannya tertata rapi sofa dan meja, bahkan bar alkohol di dekat jendela. Mereka
ingin tahu untuk apa yang dilakukan shinobi-shinobi di sana. Ada beberapa shinobi yang mengendalikan para penumpang. Mereka
mengancam dengan kunai, mengejek, dan mendorong mereka agar mereka berkumpul.

Kondisi para penumpang yang kebingungan membuat mereka terlihat seperti domba yang sedang diarahkan. Mereka dikumpulkan di
tengah ruangan. Seorang anak kecil yang melekat di pinggang ibunya, terlihat menangis terisak-isak. Penumpang yang mengeluh
ditendang langsung oleh shinobi tersebut.

“Ada berapa banyak mereka?” Kakashi coba mendengarkan dengan seksama.

“Dari yang kulihat, ada enam.. tidak, tujuh orang!” sahut Guy dengan nada pelan.

“Apa dua orang yang tadi juga ada di sana?” tanya Kakashi.

“Aku tak tau.” sekarang, Guy sekarang coba mendengarkan.

“Ada berapa banyak shinobi yang menyamar dari Konoha?” tanya Kakashi lagi.

“Ada tiga orang.” sahut Guy.

Sebelum Guy selesai bicara, para jounin tersebut bergerak. Salah seorang dari mereka menyamar sebagai penumpang, dan
melompat keluar dari kerumuman. Ia melemparkan kunai dari kedua tangannya kearah shinobi musuh. Dua shinobi musuh langsung
tumbang. Melirik tepat ke arah teriakan, tepat di bawah lampu gantung tadi, seorang jounin yang lain menebaskan pedangnya ke
musuh. Karena serangan balik ini tidak diprediksi oleh musuh, shinobi musuh secara bersamaan kesal.

Karena bidikan shuriken musuh yang bagus, beberapa penumpang terkena dan tumbang. Seorang jounin ditendang dan terhempas ke
arah kerumunan penumpang. Seorang pria besar di tengah ruangan bertiak apa yang rekannya, Kahyo lakukan.
29 | Kakashi Hiden — Hyōten No Ikazuchi
Sepertinya orang tersebut yang menggunakan pakaian biru gelap dan berjanggut adalah pemimpinnya. Kakashi terus mengingat
nama Kahyo di dalam pikirannya. Jounin ketiga tadi melompat dari piano besar, dengan kedua tangan memegang erat kunai, dan
mengarah langsung ke arah si pemimpin. Pria itu lalu mengeluarkan sebuah pedang panjang yang disembunyikan dari balik jubahnya,
menerima tantangan dari jounin tersebut.

Mereka berdua secara hati-hati menggunakan ninjutsu, mungkin karena mereka berada 5.000 meter di atas tanah. Jika mereka
salah langkah dan merusak lambung kapal, akan terjadi masalah besar. Jounin dari Konoha dan si pemimpin grup tersebut saling
bertarung, hingga api keluar dari kedua kunai yang saling bergesekan. Guy berkata bahwa ia dan Kakashi harus menolong mereka.
Kakashi bertanya apa yang dapat Guy lakukan dengan keadaan seperti itu, dan diminta untuk menunggu sejenak.

Kakashi merasakan rasa gelisah yang tidak menyenangkan. Ia sangat ingin segera turun dan menolong rekan-rekannya, tapi ia
menahan niat tersebut. Akhirnya, ia mengerti sumber kegelisahan tersebut. Ini tentang Kahyo: mungkin masih ada kartu trump dari
musuh di antara para penumpang.

Dan akhirnya, intuisi Kakashi benar. Ada gejala-gejala yang terlihat dari mulut Guy. Ada seperti kabut putih yang keluar di sela-sela
ucapannya. Pernafasan terasa berat. Mereka mulai menyadarinya, dan sepertinya suhu di ruangan tersebut menurun secara
drastis. Kembali melihat ke arah pertarungan dalam ruangan, aktivitas dari rekan-rekan shinobinya telah berhenti.

Awalnya, mereka tidak mengerti apa yang terjadi. Sepertinya tiga jounin itu juga tidak tau apa yang telah terjadi. Tubuh bagian atas
mereka merasa panik, sementara tubuh bagian bawah mereka sudah membeku sepenuhnya, membuat mereka tidak dapat bergerak
sama sekali. Ini bukanlah sebuah metafora, Kakashi menyadari hal ini, rekan-rekan shinobinya benar-benar membeku!

Sementara dari es tipis tersebut terdengar suara seperti “Bikibikibikibiki”, ini seperti ada sejenis makhluk yang merangkak naik ke
tubuh mereka. Akhirnya setelah es itu sampai di ujung kepala, mereka benar-benar terkurung dalam es.

“A..Apa..” saat mulut Guy tertutup, pernafasannya tidak beruap lagi. “Apa yang terjadi?”

Musuh juga tergelincir dan berkumpul di antara penumpang. Suhu ruangan mulai meningkat kembali. Kakashi paham karena telah
berpengalaman. “Sepertinya, ada seorang pengguna Elemen Es (Hyoton).”

“Bagaimana kau bisa tau?!” tanya Guy bingung.


30 | Kakashi Hiden — Hyōten No Ikazuchi
“Dua bulan lalu, ketika Naruto menangkap Garyo…” ucap Kakashi.

Ketika ia melihat ke rekan-rekannya yang membeku, Kakashi merapatkan gigi gerahamnya. “Sepertinya mereka menghadapi
pengguna Hyoton.”

“Jika itu masalahnya, mereka adalah bawahan Garyo, ‘kan?” tanya Guy.

“Mungkin.” jawab Kakashi.

“Jadi, apa yang harus kita lakukan?” tanya Guy lagi.

“Tunggu sebentar.” ucap Kakashi.

“Kami adalah simpatisan dari Aliansi Persenjataan Ryuha!” ucap pria besar itu, yang merupakan si pemimpin. “Semua penumpang
yang naik, segera berkumpul di tengah ruangan!” Para shinobi bawahannya kemudian mengacungkan kunai ke arah penumpang,
mengarahkan mereka ke tengah ruang makan.

“Permintaan kami adalah agar Garyo-sama segera dibebaskan dari Houzukijyou (Blood Prison / Penjara Berdarah)!” Suara si
pemimpin menggema bagaikan guntur. “JIka hingga siang ini permintaan kami tidak dipenuhi, para penumpang akan dieksekusi, satu
orang setiap 10 menit!” Tangisan kesedihan mulai muncul dari para penumpang.

“Kami tau bahwa desa Konohagakure memiliki pengawal di percobaan penerbangan ini! Lebih dari itu! Kami juga cukup sadar akan
kemampuan Uzumaki Naruto. Jika ada situasi dimana Konoha mempekerjakan Uzumaki Naruto untuk menyelesaikan masalah ini,
Konoha akan menjadi desa yang akan dikritisi sebagai pihak yang mengabaikan para tawanan!” ucap si pemimpin. Kakashi dan Guy
saling bertukar pandangan.

“Di berbagai tempat di kapal ini, kami telah memasang bom. Jika anggota kami melihat kehadiran Uzumaki Naruto, bahkan jika hanya
seekor burung yang kelihatan seperti Uzumaki Naruto, Tobishachimaru akan segera dihancurkan hingga menjadi debu di langit!”

Hingga tengah hari… hanya 30 menit waktu yang tersisa.

Anda mungkin juga menyukai