Anda di halaman 1dari 15

Praktik Pengalaman Lapangan Fakultas Tarbiyah 2020

Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Cilacap

PENERAPAN METODE EXAMPLE NON EXAMPLE


PADA PEMBELAJARAN TEMA 5 PENGALAMANKU SUBTEMA 3 PENGALAMANKU
DI TEMPAT BERMAIN MIN 01 CILACAP

Siti Salamah*1, Wida Nurul Azizah2


Institut Agama Islam Imam Ghozali (IAIIG) Cilacap
Fakultas Tarbiyah Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

A. Pendahuluan
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang memadukan antara berbagai mata
pelajaran atau bidang studi dengan menggunakan tema tertentu. Tema tersebut kemudian diulas
atau dilaborasi dari berbagai sudut pandang baik dari pandangan ilmu pengetahuan, humaniora
maupun agama, sehingga memberikan pengalaman bermakna bagi anak didik. Dengan
pembelajaran tematik anak didik diharapkan mendapatkan hasil belajar yang optimal dan
maksimal dan menghindari kegagalan pembelajaran yang masih banyak terjadi dengan model
pembelajaran yang lain. Pembelajaran tematik pada dasarnya pembelajaran yang dirancang
dengan mengintegrasikan berbagai komponen mata pelajaran. Pembelajaran tematik sebagai
model pembelajaran memiliki arti penting dalam membangun kompetensi peserta didik, antara
lain pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar
secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman
langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya
dan pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan
sesuatu (learning by doing). Adapun pembelajaran tematik yang digunakan dalam
pembelajaran yaitu tema 5 pengalamanku subtema 3 pengalamanku di tempat bermain kelas
IIB MIN 01 Cilacap.
Pembelajaran ini diterapkan di MIN 01 Cilacap kelas IIB dengan jumlah siswa 14
siswa, dimana empat merupakan siswi dan sepuluh merupakan siswa. Pembelajaran tematik ini
dilakukan pada hari Senin, 03 Februari 2020 dengan alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam
pelajaran tematik dalam satu pertemuan di madrasah tersebut yaitu 5 x 35 menit.
Pembelajaran yang dilakukan merupakan pembelajaran ke enam, dimana dalam
pelaksanaannya praktikan menggunakan buku pendamping pembelajaran kelas II kurikulum
2013 untuk SD atau MI terbitan Solo oleh Tiga serangkai Pustaka Mandiri yang sesuai dengan
buku di madrasah tersebut. Selain menggunakan buku, praktikan juga menggunakan materi

Institut Agama Islam Imam Ghozali


1
Praktik Pengalaman Lapangan Fakultas Tarbiyah 2020
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Cilacap

pembelajaran dari buku siswa dan buku guru BSE kurikulum 2013. muatan terpadu yang
dipelajari dalam pembelajaran memuat tiga pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, Matematika dan
PPKn.
Praktikan dalam pembelajarannya menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe
example non example. Dimana metode pembelajaran ini sudah sesuai untuk diterapkan dalam
pembelajaran tematik umum, karena setiap proses pembelajarannya sudah diintegrasikan
dengan mata pelajaran tematik itu sendiri. Dimana dalam pembelajaran tematik umum sendiri
lebih ditekankan pada sistem pembelajaran yang mengedepankan siswa lebih aktif, bekerja
kelompok dan lebih banyak mengamati. Mengamati disini bisa menggunakan media
pembelajaran berupa gambar, video, maupun lingkungan sekitar madrasah. Metode
pembelajaran kooperatif tipe example non example sendiri dalam proses pembelajarannya
sesuai dengan sintak pembelajaran tematik umum.

B. Pembahasan
1. Materi pembelajaran
a. Membaca dan menulis puisi
Membaca dan menulis puisi merupakan materi muatan pelajaran Bahasa
Indonesia. Dimana dalam proses pembelajarannya siswa diminta untuk membaca puisi
hasil karyanya sendiri setelah menulis dan mengamati gambar yang disajikan oleh
praktikkan. Disini puisi yang harus dibuat oleh siswa merupakan puisi dengan tema
lingkungan. Materi ini diawali dengan disajikannya puisi berjudul “Nyiur Hijau”.

Institut Agama Islam Imam Ghozali


2
Praktik Pengalaman Lapangan Fakultas Tarbiyah 2020
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Cilacap

Lalu siswa diminta untuk membaca puisi tersebut dengan teknik membaca puisi
yang sesuai, dimulai dari segi intonasi, lafal serta mimik dan gerak tubuh. Setelah
membaca puisi berjudul “Nyiur Hijau”, siswa berlatih membuat puisi dengan bahasanya
sendiri dan membacakan hasil puisi yang telah dibuatnya di depan kelas.
b. Mempraktikkan mengukur panjang benda
Mempraktikkan mengukur panjang benda merupakan materi pelajaran tematik
umum muatan pelajaran Matematika. Saat proses pembelajarannya siswa diingatkan
kembali bagaimana cara mengukur panjang benda menggunakan salah satu alat ukur
panjang yaitu penggaris dan dituliskannya dalam satuan sentimeter atau CM. Pada awal
praktikkan meminta siswa untuk mencermati teks bacaan yang terdapat dalam buku,
dimana teks bacaan tersebut menceritakan Edo, Beni dan Siti yang sedang mengukur
panjang anggota badannya sendiri menggunakan meteran. Disini siswa mengukur
panjang anggota badan temannya menggunakan alat ukur panjang penggaris. Lalu
setelah mencermati, praktikkan meminta siswa untuk mengukur panjang anggota
badannya sendiri dengan bantuan teman sebangku dan hasil dari mengukur panjang
anggota badannya sendiri dituliskan di buku tematik dalam bentuk tabel.

c. Menerapkan sila kelima Pancasila


Menerapkan sila kelima Pancasila merupakan materi pelajaran tematik umum
muatan pelajaran PPKn. Dalam pembelajarannya praktikkan menyajikan gambar
Pancasila dan simbol atau lambang sila kelima Pancasila yaitu gambar padi dan kapas.
Lalu siswa diminta membilangkan bunyi sila kelima Pancasila secara bersama-sama.
Praktikkan lalu menjelaskan bagaimana penerapan sila kelima Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari. Sila kelima Pancasila merupakan cerminan dari sikap adil, adil
terhadap semua orang. Contoh sikap adil yang sesuai dengan sila kelima Pancasila yaitu

Institut Agama Islam Imam Ghozali


3
Praktik Pengalaman Lapangan Fakultas Tarbiyah 2020
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Cilacap

hormat kepada anggota keluarga, senang dengan buatan teman, baik kepada sesama
teman di kelas, ingin selalu maju bersama teman dan adil kepada semua teman, saling
menolong kepada semua orang. Setelah guru menjelaskan materi contoh penerapan sila
kelima Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, siswa diminta untuk menulis
pengalamannya dalam kehidupan sehari-hari bersikap adil dan menuliskannya di buku
tematik.
2. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan oleh praktikkan dalam pembelajaran
menggunakan lima metode diantaranya:
a. Metode ceramah
Ceramah dari aspek bahasa adalah penuturan atau penerangan secara lisan oleh
guru terhadap peserta didiknya di dalam kelas. Metode ceramah dari aspek istilah,
menurut Armai Arif dalam S Tambak (2014) adalah cara menyampaikan sebuah materi
pelajaran dengan cara penuturan lisan kepada peserta didik atau khayalak ramai.
Pengertian ini memengarahkan bahwa metode ceramah menekankan pada sebuah
pemberian materi pembelajaran dengan cara penuturan lisan. Lisan dijadikan sebagai
alat utama dalam menggunakan metode caramah untuk mengajarkan sebuah materi
pembelajaran kepada peserta didik.
Menurut M. Basyiruddin Usman dalam S Tambak (2014) yang dimaksud dengan
metode ceramah adalah teknik penyampaian pesan pengajaran yang sudah lazim
disampaikan oleh para guru di sekolah, ceramah diartikan sebagai suatu cara
penyampaian bahan secara lisan oleh guru bilamana diperlukan.
Pengertian metode ceramah lain menurut Mahfuz Sholahuddin dkk dalam S Tambak
(2014) adalah suatu cara penyampaian bahan pelajaran secara lisan oleh guru di depan
kelas atau kelompok. pengertian ini memang masih memiliki kemiripan dengan definis
sebelumnya yaitu penyampaian bahan pelajaran secara lisan. Hanya saja pengertian ini
lebih spesifik dimana penyampaian bahan pelajaran itu secara lisan diberikan kepada
peserta didik di kelas.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan, bahwa metode ceramah yang
dimaksud disini adalah cara penyampaian yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran
menggunakan lisan sebagai hal yang utama kepada siswa di dalam kelas.
b. Metode diskusi

Institut Agama Islam Imam Ghozali


4
Praktik Pengalaman Lapangan Fakultas Tarbiyah 2020
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Cilacap

Metode diskusi menurut Armai Arief dalam H Jannah (2014) adalah salah satu
alternative metode atau cara yang dapat dipakai oleh seorang guru di kelas dengan
tujuan dapat memecahkan suatu masalah berdasarkan pendapat siswa. jadi melalui
diskusi siswa dapat mengemukakan pendapat pribadi lalu disimpulkan berdasarkan
keputusan bersama secara mufakat.
Menurut H Jannah (2014) pengertian diskusi adalah proses yang melibatkan dua
individu atau lebih, berintegrasi secara verbal dan saling berhadapan, saling tukar
informasi (information sharing), saling mempertahankan pendapat (self maintenance),
dalam memecahkan sebuah masalah tertentu (problem solving).
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa metode diskusi yang
dimaksud disini adalah cara pembelajaran yang dilakukan oleh beberapa siswa bisa dua
atau lebih di dalam kelas dengan saling bertukar pendapat atau fikiran untuk
memecahkan suatu maslaah tertentu.
c. Metode tanya jawab
Metode tanya jawab menurut Nana Sudjana (2010) merupakan metode metode
mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way
traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog guru dan siswa, guru bertanya siswa
menjawab atau siswa bertanya guru menjawab, dalam komunikasi ini terlihat adanya
hubungan timbal balik secara langsung antara guru dan siswa.
Pengertian metode tanya jawab menurut Soetomo (2015) adalah suatu metode
dimana guru menggunakan/memberikan pertanyaan kepada siswa dan siswa menjawab, atau
sebaliknya siswa bertanya pada guru dan guru menjawab pertanyaan siswa. jadi terjadi
interaksi anatara guru dengan siswa atau sebaliknya siswa dengan guru dan siswa dengan
siswa.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode tanya jawab
merupakan cara yang dilakukan dalam proses pembelajaran dengan adanya proses
komunikasi yaitu guru bertanya siswa menjawab atau siswa bertanya dan guru
menjawab lalu hasil dari itu disimpulkan bersama sehingga terdapat jawaban.
d. Metode permainan
Metode permainan menurut Hans Daeng dalam S Nikmah (2014) adalah bagian
mutlak dari kehidupan anak dan permainan merupakan bagian integral dari proses
pembentukan kepribadian anak. Jadi yang namanya permainan tidak bisa lepas dari usia

Institut Agama Islam Imam Ghozali


5
Praktik Pengalaman Lapangan Fakultas Tarbiyah 2020
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Cilacap

anak-anak. Terlebih kelas yang jadi bahan pembelajaran praktikkan merupakan kelas II
dimana pada rentang usia tersebut anak masih sangat suka bermain.
Pengertian metode permainan menurut S Nikmah (2014) adalah metode
pembelajaran dimana materi disampaikan melalui suatu kegiatan yang menyenangkan
(menggembirakan) yang dapat menunjang terciptanya tujuan instruksional dalam
pembelajaran baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik.
Berdasarkan pendapat diatas, jadi dapat disimpulkan bahwa metode permainan
merupakan cara yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran dengan melibatkan
berbagai kegiatan yang menyenangkan dengan tujuan siswa tidak mudah bosan dan
melalui permainan siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran baik secara aspek
kognitif, afektif maupun psikomotorik.
e. Metode example non example
Example non example adalah metode belajar yang menggunakan contoh-contoh.
Menurut Kiranawati (2007: 34), contoh-contoh dapat diambil dari kasus atau gambar
yang relevan dengan dengan kompetensi dasar (KD). Example non example adalah salah
satu tipe model pembelajaran kooperatif yang penyampaian materinya berupa contoh-
contoh. Example non example adalah tipe pembalajaran yang mengaktifkan siswa
dengan cara guru menempelkan contoh gambar-gambar yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan gambar lain yang relevan dengan tujuan pembelajaran, kemudian
siswa disuruh untuk menganalisisnya dan mendiskusikannya hasil analisisnya sehingga
siswa dapat membuat konsep yang esensial.
Metode pembelajaran examples non examples atau juga biasa disebut example
non example merupakan metode pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai
media pembelajaran. Penggunaan media gambar ini disusun dan dirancang agar anak
dapat menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah bentuk deskripsi singkat mengenai
apa yang ada di dalam gambar (Rochyandi, 2004: 11).
Konsep pada umumnya dipelajari melalui dua cara, paling banyak konsep yang
kita pelajari di luar sekolah melalui pengamatan dan juga dipelajari melalui definisi
konsep itu sendiri. Example non example adalah taktik yang dapat digunakan untuk
mengajarkan definisi konsep. Taktik ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa secara
cepat dengan menggunakan 2 hal yang terdiri dari example dan non example dari suatu
definisi konsep yang ada dan meminta siswa untuk mengklasifikasikan keduanya sesuai
dengan konsep yang ada. Example memberikan gambaran akan sesuatu yang yang

Institut Agama Islam Imam Ghozali


6
Praktik Pengalaman Lapangan Fakultas Tarbiyah 2020
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Cilacap

menjadi contoh akan suatu materi yang sedang dibahas, sedangkan non example
memberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang
sedang dibahas.
3. Media Pembelajaran
Istilah media berasal dari bahasa Latin yaitu medius yang berarti tengah, perantara,
atau pengantar. Menurut A Budiyanto (2014: 2) media pembelajaran merupakan alat atau
metodik dan teknik yang digunakan sebagai perantara komunikasi antara seorang guru dan
murid dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa
dalam proses pendidikan pengajaran di sekolah.
Media pembelajaran menurut A Budiyanto (2014: 3) adalah media-media yang
digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana
pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). jadi media
merupakan alat pembawa pesan dari guru kepada siswa.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat
bantu yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran dengan tujuan agar siswa lebih
memahami dan mengetahui melalui alat yang disajikan dalam pembelajaran. Media
pembelajaran dapat berupa gambar, video musik dan lain sebagainya.
Praktikan dalam pembelajarannya menggunakan media gambar pantai, alat ukut
panjang yaitu penggaris dan puzzle gambar simbol sila kelima Pancasila. Media gambar
pantai digunakan dalam muatan pelajaran Bahasa Indonesia dimana siswa mengamati
gambar lingkungan salah satunya pantai yang disajikan oleh praktikan lalu melalui
mengamati gambar tersebut siswa dapat melakukan tanya jawab dengan guru. Lalu media
alat ukur panjang yaitu penggaris digunakan dalam muatan pelajaran Matematika dimana
dalam pembelajarannya siswa ditugaskan untuk mengukur panjang anggota badannya
masing-masing dengan bantuan oleh temannya lalu hasil dari mengukur tersebut siswa
tuliskan di buku tematik. Media puzzle gambar simbol sila kelima Pancasila digunakan
dalam muatan pelajaran PPKn. Disini mengapa praktikan menggunakan puzzle, dikarenakan
muatan pelajaran PPKn sendiri merupakan muatan terakhir di pelajaran tematik pada
pembelajaran hari itu dan membuat sebagian siswa kurang antusias dalam pembelajaran.
Sehingga praktikkan membuat puzzle simbol sila kelima Pancasila yaitu padi dan kapas.
Pada prosesnya siswa dibentuk dalam tiga kelompok dengan anggota masing-masing
kelompoknya yaitu empat sampai lima orang lalu siswa dengan berdiskusi menyusun
permainan puzzle gambar simbol kelima Pancasila.

Institut Agama Islam Imam Ghozali


7
Praktik Pengalaman Lapangan Fakultas Tarbiyah 2020
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Cilacap

4. Evaluasi, Bentuk dan Contoh


Kegiatan guru setelah melakukan proses belajar mengajar adalah melakukan penilaian
hasil belajar. Penilaian hasil belajar ini bertujuan untuk mengukur keberhasilan
pembelajaran yang dilakukan guru dan sekaligus mengukur keerhasilan peserta didik dalam
penguasaan kompetensi yang telah ditentukan. Dengan demikian, penilaian hasil belajar itu
sesuatu yang sangat penting. Dengan penilaian, guru bisa melakukan refleksi dan evaluasi
terhadap kualitas pembelajaran yang telah dilakukan. Keberhasilan peserta didik dalam
belajar dapat dilihat dari pencapaian hasil belajar yang diperoleh. Penilaian dalam kurikulum
2013 mengacu pada Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
Pendidikan (Kunandar,2015:49). Menurut Permendikbud tersebut standar penilaian
pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil
belajar peserta didik.
Salah satu yang dapat dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai oleh
pendidik dalam proses pembelajaran adalah melalui evaluasi (Elis ratnawulan: 2017).
Evaluasi yang dilakukan oleh pendidik dapat berupa evaluasi hasil belajar dan evaluasi
pembelajaran. Evaluasi pembelajaran menurut Groundlund dalam Elis ratnawulan (2017:
21) adalah proses mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi informasi secara
sistematis untuk menetapkan ketercapaian tujuan pembelajaran. Tujuan evaluasi
pembelajaran adalah untuk menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui
taraf kemajuan, pengembangan dan pencapaian belajar siswa serta keefektifan pengajaran
guru.
Evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh praktikkan sendiri dengan melakukan
analisis Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator terlebih dahulu lalu menganalisis materi
berdasarkan KD, indikator dan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan lalu menganalisis
butir soal uraian dan membuat tabel spesifikasi soal. Berikut disajikan analisis masing-
masing dari evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh praktikkan.
a. Analisis KD dan Indikator
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Materi pokok
3.5 Mencermati teks puisi 3.5.1 Menjelaskan makna Membaca dan
menulis puisi
anak dalam bahasa kata dalam puisi.
Indonesia atau bahasa
daerah melalui teks tulis dan
lisan.

Institut Agama Islam Imam Ghozali


8
Praktik Pengalaman Lapangan Fakultas Tarbiyah 2020
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Cilacap

4.5 Membacakan teks puisi 4.5.1Memperagakan


anak tentang alam dan bacaan teks puisi tentang
lingkungan dalam bahasa alam yaitu pantai di
Indonesia dengan lafal, depan kelas dengan lafal,
intonasi dan ekspresi yang intonasi dan ekpresi yang
tepat sebagai ungkapan diri tepat sebagai ungkapan
diri.
3.6 Menjelaskan dan 3.6.1
Menyebutkan Mempraktikkan
mengukur panjang
menentukan panjang pernyataan berdasarkan
benda
(termasuk jarak), berat dan ukuran panjang anggota
waktu dalam satuan baku badan.
yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.
4.6 Melakukan pengukuran 4.6.1 mengukur panjang
panjang (termasuk jarak), anggota badan yang
berat dan waktu dalam berbeda dalam satuan
satuan baku yang berkaitan panjang yang baku
dengan kehidupan sehari-
hari.
3.1Mengidentifikasi 3.1.1 Menjelaskan Menerapkan sila
kelima pancasila
hubungan antara simbol- penerapan sila kelima
simbol dan sila-sila Pancasila.
Pancasila dalam lambang
negara “garuda Pancasila”.
4.1 Menjelaskan hubungan 4.1.1 menyebutkan
gambar pada lambang penerapan sila kelima
negara dengan sila-sila Pancasila.
Pancasila.

b. Analisis butir soal


Kegiatan menganalisis butir soal merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan
guru untuk meningkatkan mutu soal uang telah ditulis (Elis ratnawulan: 2017). Tujuan
dari analisis butir soal sendiri adalah untuk mengidentifikasi kekurangan-kekurangan

Institut Agama Islam Imam Ghozali


9
Praktik Pengalaman Lapangan Fakultas Tarbiyah 2020
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Cilacap

dalam tes atau dalam pembelajaran serta untuk mengetahui informasi kepada siswa
yang sudah/belum memahami materi yang telah diajarkan. Selain itu analisis butir soal
juga bertujuan untuk menentukan soal-soal yang cacat atau tidak berfungsi
penggunaannya, untuk meningkatkan butir soal melalui tiga komponen analisis yaitu
tingkat kesukaran, daya pembeda dan pengecoh soal serta meningkatkan pembelajaran
melalui soal dan keterampilan tertentu yang menyebabkan peserta didik kesulitan
mengerjakannya.
Dalam menganalisis butir soal praktikkan menggunakan analisis butir soal uraian
dengan pedoman seperti dibawah ini:
Jumlah skor yang diperoleh
x 100
Skor maksimal
c. Tabel spesifikasi soal
Aspek yang diungkap
Materi Ingatan Pemahaman Aplikasi
Jumlah
(C1) (C2) (C3)
Membaca dan
2 soal - - 2
menulis puisi.
Mempraktikkan
mengukur panjang 1 soal - - 1
benda.
Menerapkan sila
1 soal - 1 soal 2
kelima pancasila.

Bentuk evaluasi yang dilakukan oleh praktikkan sendiri dalam bentuk soal tertulis
dengan soal uraian. Dalam soal uraian tersebut disajikan lima soal disertai kunci jawaban.
Berikut disajikan bentuk evaluasi soal uraian.

1) Kegiatan apa yang dapat dilakukan di pantai?


2) Siapakah penulis puisi berjudul “pantai”?
3) Apa kepanjangan dari CM dan M?
4) Bagaimana bunyi sila kelima Pancasila?
5) Berikan contoh penerapan sila kelima Pancasila dalam kehidupan sehari-hari!

5. Proses pembelajaran
Proses pembelajaran yang dilakukan oleh praktikan ini memuat tiga pelajaran yaitu
Bahasa Indonesia, Matematika dan PPKn. Pada muatan Bahasa Indonesia materi yang

Institut Agama Islam Imam Ghozali


10
Praktik Pengalaman Lapangan Fakultas Tarbiyah 2020
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Cilacap

dipelajari yaitu membaca dan menulis puisi, muatan Matematika materi yang dipelajari yaitu
mengukur panjang benda dan muatan pada pelajaran PPKn yaitu materi penerapan sila
kelima Pancasila. Pada awal pembelajaran praktikan menyajikan gambar pantai dimana
sesuai dengan materi yang sedang dipelajari yaitu membaca dan menulis puisi berdasarkan
lingkungan alam sekitar. Lalu siswa diminta untuk mengamati, setelah mengemati praktikan
melakukan tanya jawab dengan siswa dan siswa diminta untuk mengamati lingkungan
sekitar madrasah dan menulis puisi hasil karya sendiri dengan bahasanya sendiri lalu setelah
menulis puisi siswa membacakan hasil puisi karyanya di depan kelas.
Gambar 1.1 kegiatan siswa sedang menulis puisi dengan bahasanya sendiri

Lalu di muatan pelajaran yang kedua yaitu Matematika dengan materi mengukur
panjang benda, siswa diminta untuk mengukur panjang anggota badannya sendiri dengan
bantuan dari teman sebangkunya. Sebelum melakukan pengukuran, siswa dijelaskan oleh
praktikan bagaimana cara mengukur panjang menggunakan alat ukur panjang yaitu
penggaris dan menuliskannya dalam satuan sentimeter atau CM di buku tematik umum.
Gambar 1.2 kegiatan siswa sedang mengukur panjang anggota badan

Institut Agama Islam Imam Ghozali


11
Praktik Pengalaman Lapangan Fakultas Tarbiyah 2020
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Cilacap

Pada muatan pelajaran terakhir yaitu PPKn dengan materi penerapan sila kelima
Pancasila, untuk membangkitkan semangat dan antusias siswa dalam pembelajaran
praktikan menyajikan puzzle gambar simbol sila kelima Pancasila dan membentuk siswa
dalam tiga kelompok dengan masing-masing anggota kelompoknya yaitu empat sampai lima
orang. Setelah membentuk kelompok siswa dengan berdiskusi menyusun puzzle gambar
simbol sila kelima Pancasila. Praktikkan lalu mengaitkan apa gambar yang terdapat dalam
puzzle dengan muatan materi terakhir yaitu penerapan sila kelima Pancasila dengan bertanya
jawab kepada siswa. lalu praktikkan menjelaskan contoh penerapan sila kelima Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari kepada siswa.
Setelah semua materi disampaikan praktikan menyimpulkan materi yang sudah
dipelajari dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran dengan bertanya jawab kepada
siswa apa yang sudah kita lakukan, apa yang sudah kita pelajari dan untuk menerapkan
contoh sikap sila kelima Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Gambar 1.3 kegiatan siswa sedang menyusun puzzle gambar sila kelima Pancasila

Institut Agama Islam Imam Ghozali


12
Praktik Pengalaman Lapangan Fakultas Tarbiyah 2020
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Cilacap

6. Penerapan metode example non example pada tema 5 subtema 3 MIN 01 Cilacap
Pada pembelajarannya metode example non example diawali dengan kegiatan siswa
mengamati gambar lalu melakukan tanya jawab dan berdiskusi mengenai gambar yang
disajikan. Dalam pembelajarannya metode example non example menerapkan konsep
sehingga melalui konsep yang ada siswa dapat lebih berfikir dengan menganalisa dan
mengamati gambar yang disajikan. Metode example non example perlu dilakukan dalam
pembelajaran terlebih dalam pembelajaran tematik umum di tema 5 pengalamanku subtema
3 pengalamanku di tempat bermain dikarenakan metode example non example adalah taktik
yang dapat digunakan untuk mengajarkan definisi konsep dimana suatu definisi konsep
tersebut adalah suatu konsep yang diketahui secara primer hanya dari segi definisinya
daripada sifat fisiknya. Dengan memusatkan perhatian siswa terhadap example non example
diharapkan akan dapat mendorong siswa untuk menuju pemahaman yang lebih dalam
mengenai materi yang ada.
Metode pembelajaran examples non examples atau juga biasa disebut example non
example merupakan metode pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media
pembelajaran. Penggunaan media gambar ini disusun dan dirancang agar anak dapat
menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah bentuk deskripsi singkat mengenai apa yang
ada di dalam gambar. Dalam pembelajarannya, praktikkan menggunakan media gambar
pantai dan gambar simbol sila kelima Pancasila dan gambar garuda Pancasila.
Konsep pada umumnya dipelajari melalui dua cara, paling banyak konsep yang kita
pelajari di luar sekolah melalui pengamatan dan juga dipelajari melalui definisi konsep itu
sendiri. Example non example adalah taktik yang dapat digunakan untuk mengajarkan

Institut Agama Islam Imam Ghozali


13
Praktik Pengalaman Lapangan Fakultas Tarbiyah 2020
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Cilacap

definisi konsep. Taktik ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa secara cepat dengan
menggunakan 2 hal yang terdiri dari example dan non example dari suatu definisi konsep
yang ada dan meminta siswa untuk mengklasifikasikan keduanya sesuai dengan konsep
yang ada. Example memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan suatu
materi yang sedang dibahas, sedangkan non example memberikan gambaran akan sesuatu
yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas.
Pada awal pembelajaran dalam muatan pelajaran Bahasa Indonesia materi membaca
dan menulis puisi, praktikkan menyajikan gambar lingkungan alam yaitu pantai lalu siswa
diminta untuk mengamati gambar tersebut. Dimana sintak ini sesuai dengan metode
example non example sendiri yaitu mengamati gambar. Lalu setelah mengamati gambar
pada muatan pelajaran Bahasa Indonesia, metode example non example juga diterapkan
kembali oleh praktikkan dalam muatan pelajaran PPKn materi penerapan sila kelima
Pancasila.
Dalam muatan pelajaran PPKn, siswa mengamati gambar Garuda Pancasila dan
simbol sila kelima Pancasila. Lalu setelah mengamati gambar yang disajikan siswa
kemudian bertanya jawab dengan guru mengenai gambar dan dilanjutkan siswa berdiskusi
kelompok menyebutkan contoh penerapan sila kelima Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari.

C. Penutup
Secara umum praktikkan simpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran example
non example pada tema 5 subtema 3 di MIN 01 Cilacap sesuai dengan sintak pembelajaran
kurikulum 2013. Dimana pada pembelajarannya metode example non example diawali dengan
kegiatan siswa mengamati gambar lalu melakukan tanya jawab dan berdiskusi mengenai
gambar yang disajikan. Dalam pembelajarannya metode example non example menerapkan
konsep sehingga melalui konsep yang ada siswa dapat lebih berfikir dengan menganalisa dan
mengamati gambar yang disajikan. Metode example non example perlu dilakukan dalam
pembelajaran terlebih dalam pembelajaran tematik umum di tema 5 pengalamanku subtema 3
pengalamanku di tempat bermain dikarenakan metode example non example adalah taktik yang
dapat digunakan untuk mengajarkan definisi konsep dimana suatu definisi konsep tersebut
adalah suatu konsep yang diketahui secara primer hanya dari segi definisinya daripada sifat
fisiknya. Dengan memusatkan perhatian siswa terhadap example non example diharapkan akan

Institut Agama Islam Imam Ghozali


14
Praktik Pengalaman Lapangan Fakultas Tarbiyah 2020
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Cilacap

dapat mendorong siswa untuk menuju pemahaman yang lebih dalam mengenai materi yang
ada.

Daftar Pustaka
Elis Ratnawulan R, (2017), Evaluasi pembelajaran, Bandung: Pustaka setia.
Novi Dian, (2014), Pembelajaran Tematik, Malang: Journal Umm.
Repository IAIN Tulungagung, (2011), Penggunaan Metode Tanya Dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar Fiqih Siswa, Tulungagung: IAIN Tulungagung.
Repository UIN Sunan Kalijaga, (2011), Pengaruh Metode tanya jawab terhadap keaktifan belajar
Sirah Nabawi siswa Madrasah Aliyah Muhammadiyah Penyasawan Kecamatan Kampar
Kabupaten Kampar,
Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
Rusman. (2018), Model-model Pembelajaran. Depok: Rajawali Pers.
Sahibun Nikmah, (2012), Penggunaan Metode Permainan dalam Pembelajaran, Universitas
Tanjungpura: Pontianak.
Syahraini Tambak, (2014), “Metode Ceramah: Konsep dan Aplikasi dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam” dalam jurnal Tarbiyah edisi Vol. 21 No.2 Juli-Desember 2014.
Unila, R. (2011). Model pembelajaran Example non example. Lampung: Journal Unila.

Institut Agama Islam Imam Ghozali


15

Anda mungkin juga menyukai