Anda di halaman 1dari 7

Nama :Felisia Hanura

NIM : 061830400294
Kelas : 4 KB
Mata Kuliah : Utilitas
Dosen Pengampu : Ibnu Hajar, S.T.,M.T.
Minggu Ke-9
BOILER

Tuliskan prinsip kerja boiler dan tuliskan klasifikasi boiler!


Pembahasan:
Boiler merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai
terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja. Air adalah media yang berguna dan
murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air panas atau steam pada tekanan dan
suhu tertentu mempunyai nilai energi yang kemudian digunakan untuk mengalirkan panas
dalam bentuk energi kalor ke suatu proses. Jika air didihkan sampai menjadisteam, maka
volumenya akan meningkat sekitar 1600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk
mesiu yang mudah meledak, sehingga sistem boiler merupakan peralatan yang harus dikelola
dan dijaga dengan sangat baik.
A. Proses Kerja Boiler
Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai tekanan,
temperatur, dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steamyang akan digunakan.
Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal keadaan tekanan-temperatur
rendah (low pressure/LP), dan tekanan-temperatur tinggi (high pressure/HP), dengan
perbedaan itu pemanfaatansteam yang keluar dari sistem boiler dimanfaatkan dalam suatu
proses untuk memanasakan cairan dan menjalankan suatu mesin (commercial and industrial
boilers), atau membangkitkan energi listrik dengan merubah energi kalor menjadi energi
mekanik kemudian memutar generator sehingga menghasilkan energi listrik (power boilers).
Namun, ada juga yang menggabungkan kedua sistem boiler tersebut, yang memanfaatkan
tekanan-temperatur tinggi untuk membangkitkan energi listrik, kemudian sisa steam dari
turbin dengan keadaan tekanan-temperatur rendah dapat dimanfaatkan ke dalam proses
industri dengan bantuan heat recovery boiler.
Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem bahan bakar.
Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan
kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan dari
sistem air umpan, penanganan air umpan diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan untuk
mencegah terjadi kerusakan dari sistem steam. Sistem steammengumpulkan dan mengontrol
produksi steam dalam boiler. Steamdialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna.
Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau dengan alat
pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua perlatan yang digunakan untuk
menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang
diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada
sistem.
Sebelum menjelaskan keanekaragaman boiler, perlu diketahui komponen dari boiler yang
mendukung teciptanya steam, berikut komponen-komponen boiler:
 Furnace
Merupakan tempat pembakaran bahan bakar. Beberapa bagian
dari furnace siantaranya : refractory, ruang perapian, burner, exhaust for flue gas, charge
and discharge door.
 Steam Drum
Komponen ini merupakan tempat penampungan air panas dan pembangkitan steam.
Steam masih bersifat jenuh (saturated steam).
  Superheater
Komponen ini merupakan tempat pengeringan steam dan siap dikirim melalui main steam
pipe dan siap untuk menggerakkan turbin uap atau menjalankan proses industri.
 Air Heater
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk memanaskan udara luar
yang diserap untuk meminimalisasi udara yang lembab yang akan masuk ke dalam tungku
pembakaran.
 Economizer
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk memanaskan air dari air
yang terkondensasi dari sistem sebelumnya  maupun air umpan baru.
 Safety valve
Komponen ini merupakan saluran buang steam jika terjadi keadaan dimana
tekanan steam melebihi kemampuan boiler menahan tekanan steam.
 Blowdown valve
Komponen ini merupakan saluran yang berfungsi membuang endapan yang berada di dalam
pipa steam.

B. Klasifikasi Boiler
1. Berdasarkan fluida yang mengalir dalam pipa, maka ketel diklasifikasikan sebagai:
Ketel pipa api (fire tube boiler) Pada ketel pipa api, fluida yang mengalir
dalam pipa adalah gas nyala (hasil pembakaran), yang membawa energi panas
(thermal energy), yang segera mentransfernya ke air ketel melalui bidang pemanas
(heating surface). Tujuan pipa-pipa api ini adalah untuk memudahkan distribusi
panas (kalor) kepada air ketel. Api/gas asap mengalir dalam pipa sedangkan air/uap
diluar pipa Drum berfungsi untuk tempat air dan uap, disamping itu drum juga
sebagai tempat bidang pemanas. Bidang pemanas terletak di dalam drum, sehingga
luas bidang pemanas yang dapat dibuat terbatas.
Ketel pipa air (water tube boiler) Pada ketel pipa air, fluida yang mengalir
dalam pipa adalah air, energi panas ditransfer dari luar pipa (yaitu ruang dapur) ke air
ketel. Cara kerja: Proses pengapian terjadi diluar pipa. Panas yang dihasilkan
digunakan untuk memanaskan pipa yang berisi air. Air umpan itu sebelumnya
dikondisikan terlebih dahulu melalui ecomonizer. Steam yang dihasilkan kemudian
dikumpulkan terlebih dahulu didalam sebuah steam drum sampai sesuai. Setelah
melalui tahap secondary superheater dan primary superheater, baru steam dilepaskan
ke pipa utama distribusi. Karakteristik nya yaitu:
 Tingkat efisiensi panas yang dihasilkan cukup tinggi.
 Kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant pengolahan air.
Sehingga air harus dikondisikan terhadap mineral dan kandungan lain yang larut
dalam air.
 Boiler ini digunakan untuk kebutuhan tekanan steam yang sangat tinggi seperti pada
pembangkit tenaga.
 Menggunakan bahan bakar minyak, dan gas untuk water tube boiler yang dirakit
dari pabrik.
 Menggunakan bahan bakar padat untuk water tube boiler yang tidak dirakit di
pabrik
2. Berdasarkan Bahan Bakar Yang Digunakan :
a) Solid Fuel
Tipe boiler bahan bakar padat memiliki karakteristik : harga bahan baku
pembakaran relatif lebih murah dibandingkan dengan boiler yang menggunakan bahan
bakar cair dan listrik. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik jika dibandingkan dengan
boiler tipe listrik.
Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara percampuran bahan bakar
padat (batu bara, baggase, rejected product, sampah kota, kayu) dengan oksigen dan sumber
panas.
b) Oil Fuel
Tipe boiler bahan bakar cair memiliki karakteristik : harga bahan baku pembakaran paling
mahal dibandingkan dengan semua tipe. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik jika
dbandingkan dengan boiler bahan bakar padat dan listrik.
Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara percampuran bahan bakar cair
(solar, IDO, residu, kerosin) dengan oksigen dan sumber panas.
c) Gaseous Fuel
Tipe boiler bahan bakar gas memiliki karakteristik : harga bahan baku pembakaran paling
murah dibandingkan dengan semua tipe boiler. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik jika
dibandingkan dengan semua tipe boiler berdasarkan bahan bakar.
Cara kerja : pembakaran yang terjadi akibat percampuran bahan bakar gas (LNG) dengan
oksigen dan sumber panas.
d) Electric
Tipe boiler listrik memiliki karakteristik : harga bahan baku pemanasan relatif lebih murah
dibandingkan dengan boiler yang menggunakan bahan bakar cair. Nilai effisiensi dari tipe ini
paling rendah jika dbandingkan dengan semua tipe boiler berdasarkan bahan bakarnya.
Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat sumber listrik yang menyuplai sumber panas.

3. Berdasarkan Kegunaan Boiler :


a. Power Boiler
Tipe power boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai
penghasil steam sebagai pembangkit listrik, dan sisa steamdigunakan untuk menjalankan
proses industri.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe water tube boiler,
hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas yang besar, sehingga mampu
memutar steam turbin dan menghasilkan listrik dari generator.
b. Industrial Boiler
Tipe industrial boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai
penghasil steam atau air panas untuk menjalankan proses industri dan sebagai tambahan
pemanas.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini dapat menggunakan tipe water tube atau fire
tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki kapasitas yang besar dan tekanan yang
sedang.
c. Commercial Boiler
Tipe commercial boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai
penghasil steam atau air panas sebagai pemanas dan sebagai tambahan untuk menjalankan
proses operasi komersial.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini dapat menggunakan tipe water tube atau fire
tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki kapasitas yang besar dan tekanan yang
rendah.
d. Residential Boiler
Tipe residential boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai
penghasil steam atau air panas tekanan rendah yang digunakan untuk perumahan.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe fire tube boiler,
hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas yang rendah
e. Heat Recovery Boiler
Tipe heat recovery boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai
penghasil steam dari uap panas yang tidak terpakai. Hasilsteam ini digunakan untuk
menjalankan proses industri.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe water tube boiler atau fire
tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas yang besar.
4.  Berdasarkan Konstruksi Boiler :
a. Package Boiler
Tipe package boiler memiliki karakteristik : perakitan boiler dilakukan di pabrik
pembuat, pengiriman langsung dalam bentuk boiler.
b. Site Erected Boiler
Tipe site erected boiler memiliki karakteristik : perakitan boiler dilakukan di tempat
akan berdirinya boiler tersebut, pengiriman dilakukan per komponen.

5. Berdasarkan Tekanan Kerja Boiler :


a. Low Pressure Boilers
Tipe low pressure boiler memiliki karakteristik : tipe ini memiliki
tekanan steam operasi kurang dari 15 psig atau menghasilkan air panas dengan tekanan
dibawah 160 psig atau temperatur dibawah 250 0F
b. High Pressure Boilers
Tipe high pressure boiler memiliki karakteristik : tipe ini memiliki
tekanan steam operasi diatas 15 psig atau menghasilkan air panas dengan tekanan diatas 160
psig atau temperatur diatas 250 0F

6. Berdasarkan Cara Pembakaran Bahan Bakar :


a. Stoker Combustion
Tipe stoker combustion memiliki karakteristik : tipe ini memanfaatkan bahan bakar padat
untuk melakukan pembakaran, bahan bakar padat dimasukkan kedalam ruang pembakaran
melalui conveyor ataupun manual. Tipe ini memiliki sisa pembakaran yang harus diatangani
berupa bottom ash atau fly ash yang dapat mencemari lingkungan.
b. Pulverized Coal
Cara kerja : proses ini menghancurkan batu bara dengan ball mill atau roller mill sehingga
batu bara memiliki ukuran kurang dari 1 mm. kemudian batu bara berupa bubuk ini
disemprotkan ke dalam ruang pembakaran.
c.  Fluidized Coal
Cara kerja : proses ini menghancurkan batu bara dengan crusher, sehingga batu bara
memiliki ukuran kurang dari 2 mm. Pada proses ini pembakaran dilakukan dalam lapisan
pasir, batu bara akan langsung membara jika mengenai pasir.
d.  Firing Combustion
Tipe firing memiliki karakteristik : tipe ini memanfaatkan bahan bakar cair, padat, dan gas
untuk melakukan pembakaran, pemanasan yang terjadi lebih merata.
Cara kerja : bahan bakar cair digunakan sebagai preliminary firing fueldimasukkan kedalam
ruang pembakaran melalui oil gun. Setelah tercapai temperatur yang sesuai, pembakaran
diambil alih oleh coal nozzle atau gas nozzle.

7.  Berdasarkan Material Penyusun Boiler :


a. Steel
Tipe boiler dari bahan steel memiliki karakteristik : bahan baku utama boiler terbuat
menggunakan steel pada daerah steam.
b.  Cast Iron
Tipe boiler dari bahan cast iron memiliki karakteristik : bahan baku utama boiler terbuat
menggunakan besi cor pada daerah steam.

Anda mungkin juga menyukai