Anda di halaman 1dari 3

Pada sel volta, elektron dirancang untuk mengalir pada rangkaian luar, sehingga dapat

menghasilkan kerja. Agar terjadi seperti itu, maka reaksi oksidasinya harus dipisahkan dari
reaksi reduksinya, sehingga membentuk sel seperti tampak pada gambar di bawah. Supaya lebih
paham coba perhatikan gambar sel volta di bawah ini ya.

Rangkaian Sel Volta: Kedua larutan dihubungkan oleh jembatan garam yang berisi KCl.
Elektron mengalir dari elektroda Zn (sebagai anoda) ke elektroda Cu (sebagai katoda) melalui
kawat eksternal.

Setengah sel yang satu terdiri dari logam seng (zinc) yang dicelupkan ke dalam

larutan   dan setengah sel yang lainnya terdiri atas logam tembaga (copper) yang

dicelupkan ke dalam larutan  . Jika kedua elektrodanya dihubungkan dengan rangkaian


luar (misalnya kabel, kawat) maka akan dihasilkan arus listrik, yang dapat dibuktikan dengan
bergeraknya jarum galvanometer yang dipasang pada rangkaian luar dari sel tersebut, ataupun
dengan lampu. Sel yang tampak di gambar sel volta di atas, sesuai dengan nama orang yang
mengembangkan alat tersebut. Ketika sel volta digunakan sebagai sumber listrik, terjadi

perubahan dari Zn menjadi    yang sifatnya dapat larut.


Hal ini dapat diketahui dari semakin
berkurangnya massa logam Zn. Di sisi lain, elektroda Cu semakin bertambah massanya karena

terjadi pengendapan Cu dari   dalam larutan.

Pada sel tersebut, elektroda Zn


bertindak sebagai anoda dan elektroda Cu sebagai katoda. Pada sel elektrokimia, baik sel volta
maupun sel elektrolisis, anoda adalah elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasi dan katoda
adalah tempat terjadinya reaksi reduksi. Untuk memudahkan mengingat perhatikan huruf
pertama dari kata katoda dan kata reduksi. Huruf k dan r sama-sama merupakan huruf konsonan.
Sementara huruf pertama dari kata anoda dan oksidasi adalah a dan o, sama-sama merupakan
huruf vokal. Nah, agar lebih mudah dalam mengingatnya, bisa dengan menyingkatnya:

KRAO

K =Katoda, R= Reduksi, A= Anoda, O= Oksidasi

Ketika sel volta digunakan, terjadi arus elektron dari elektroda seng (Zn) ke elektroda tembaga
(Cu) pada rangkaian luar. Bisa kita ketahui bahwa dalam fisika ada konvensi yang menyatakan
bahwa pada sumber arus, arus listrik mengalir dari kutub positif ke kutub negatif pada rangkaian
luar, atau elektron mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Oleh karena itu, logam seng
bertindak sebagai kutub negatif dan logam tembaga sebagai kitub positif. Bersamaan dengan itu

pula, pada larutan dalam sel tersebut terjadi perpindahan sebagian ion   dari kiri ke

kanan. Hal ini terjadi karena dalam larutan sebelah kiri terjadi kelebihan ion   

dibandingkan dengan ion   yang ada. Sementara itu, ion   mengalir dari kanan ke

kiri karena di sisi kanan kelebihan ion   dibandingkan dengan ion  .

Reaksi total yang terjadi pada sel volta adalah:


Nah, itu dia rangkaian sel volta Squad. Sudah paham sekarang kan seperti apa dan bagaimana
cara kerja rangkaian sel volta. Jika kalian masih penasaran dan belum paham, bisa banget baca
rangkuman dan kerjakan latihan soal di aplikasi ruangbelajar. Selamat belajar!

Anda mungkin juga menyukai