Anda di halaman 1dari 2

NAMA :NADIRATUN NABIWA

NIM :190140033

KELAS :A2

JURUSAN :TEKNIK KIMIA

MATA KULIAH:KIMIA ANALISA

REAKSI KERING

1.PEMANASAN

Pemanasan Yaitu teknik dengan cara zat disimpan dalam sebuah tabung pengapian yang
dibuat dari pipa kaca lunak, dan dipanasi dalam sebuah nyala Bunsen, mula-mula dengan
lembut nda kemudian dengan lebih kuat.

2. UJI PIPA TIUP

Nyala Bunsen terang (lubang udara tertutup seluruhnya) kira-kira sepanjang 5 cm


digunakan untuk uji pipa tiup. Suatu nyala mereduksi dihasilkan dengan menaruh mulut pipa-
tiup tepat di luar nyala dan meniup dengan lembut sehingga kerucut dalam berayun-ayun
pada zat yang diperiksa. Suatu nyala mengoksid diperoleh dengan memegang mulut pipa-
tiup itu kira-kira sepertiga ke dalam nyala dan meniup lebih kuat dalam arah sejajar dengan
puncak pembakar; puncak nyala dibiarkan mengenai zat itu.

     

3.REAKSI NYALA

Reaksi nyala adalah cara penyelidikan dengan mengambil kesimpulan dari warna nyala
yang dihasilkan karena adanya logam logam tertentu.Senyawa senyawa dari beberapa
logam tertentu dapat menimbulkan warna warna yang khas jika dipanaskan pada nyala api
bunsen. Umumnya garam yang digunakan untuk reaksi nyala ini adalah garam garam
klorida, karena garam ini mudah menguap.Uji nyala digunakan untuk mengidentifikasi
keberadaan ion logam dalam jumlah yang relatif kecil pada sebuah senyawa. Tidak semua
ion logam menghasilkan warna nyala.Untuk senyawa-senyawa Golongan 1, uji nyala
biasanya merupakan cara yang paling mudah untuk mengidentifikasi logam mana yang
terdapat dalam senyawa. Untuk logam-loga lain,biasanya ada metode mudah lainnya yang
lebih dapat dipercaya meski demikian uji nyala bisa memberikan petunjuk bermanfaat seperti
metode mana yang akan dipakai.
REAKSI BASAH

1.PERUBAHAN WARNA

Uji pemanasan yang baik dilakukan dengan cara mnaruh sedikit zat dalam tabung uji atau
cawan yang kering sehingga tak ada serbukyang masih melekat pada dinding tabung atau
cawan, dan panaskan dengan hati-hati. Naikkan suhu dengan berangsur-angsur dan
diperhatikan setiap perubahan yang terjadi dengan seksama perubahan yang dimaksud
adalah perubahan warna, melumer, melepaskan uap atau gas. Beberapa zat akan melumer
dan melepaskan uap atau gas contohnya pada kamper atau naftaen.

2. PERUBAHAN SUHU

Kenaikan suhu pada umumnya dapat memperbesar kelarutan endapan kecuali pada
beberapa endapan. Perbedaan kelarutan karena suhu ini dapat digunakan sebagai dasar
pemisahan kation. Misalnya, pemisahan kation Ag,Hg(l),dan Pb dapat dilakukan dengan
mengendapkan ketiganya sebagai garam klorida, kemudian memisahkan Pb, dari Ag, dan
Hg(l) dengan memberikan air panas. Kenaikan suhu akan memperbesar kelarutan Pb
sehingga endapan tersebut larut sedangkan kedua kationnya tidak.

Anda mungkin juga menyukai