Anda di halaman 1dari 17

MODUL BELAJAR

Menganalisa Evidance Based Kesehatan


Reproduksi pada Usia Lanjut

Menganalisa Evidance Based Kesehatan Reproduksi Pada Usia


Lanjut

KELOMPOK

P07524417062 Muzia Aritonang


KATA PENGANTAR
P07524417057 Kartika Simanungkalit
P07524416081 Indah Sari Rajagukguk
P07524416009 Eka Wahyuni Panggabean
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
P07524417042 Annisa Batubara
karena dengan berkah dan karunia-Nyalah penyusun dapat
menyelesaikan modul mata kuliah
PENYUSUN : Pengorganisasian dan
Pengembangan Masyarakat.
Modul ini disusun sebagai referensi dan bahan belajar untuk
mahasiswa program pendidikan DIV Kebidanan.
Penyusun mengucapkan terimakasih atas berbagai bantuan baik
materil maupun imateril dari berbagai pihak atas keberhasilan
penyusunan
Politeknik modul
K e sini.
ehatan Jurusan Kebidanan T.A 2019/2020
Mudah-mudahan modul ini dapat digunakan secara efektif dan
dapat menjadi media yang dapat meningkatkan pemahaman dan
kemampuan memberikan pengertian tentang Pengorganisasian bagi
mahaiswa program DIV Kebidanan.

K
elompok 1
EVIDENCE BASED KESEHATAN REPRODUKSI PADA USIA LANJUT

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………….................i

Daftar Isi ………………………………………………...……….……....…...........ii


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………..………..............….......1
B. Rumusan Masalah…………………………...………………..……….... ...............2
C. Tujuan……………………….....……………………………………......................2

BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian Usia Lanjut.............................................................................................4
B. Proses Menua.........................................................................................................................4
C.Evidance Based Reproduksi Lanjut Usia...............................................................................4
D.Kelompok Usia lanjut perlu mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi....................8
PE
E.Perubahan Fisik,Kognitif,Motorik,Psikosial,Spiritual pada masa tua..........................10
BAB III PENUTUP
ND
A. Kesimpulan..………………………………...………………………….. ...........9
AH
UL
B.Saran..……………………………………………….…………………...........9
DAFTAR PUSTAKA……….……………………………….………..….........10
UA
N
Desk
ripsi
Singk
at,
Latar
Belak
ang
dan
Tujua
n

2
EVIDENCE BASED KESEHATAN REPRODUKSI PADA USIA LANJUT

DESKRIPSI SINGKAT
Usia lanjut merupakan anugrah,menjadi tua dengan segala keterbatasannya pasti akan
dialami oleh seseorang apabila ia panjang umur.di indonesia istilah untuk kelompok usia
lanjut ini belum baku,orang mememiliki sebutan yang berbeda-beda.ada yang menggunakan
istilah usia lanjut ada pula lanjut usia atau jompo.pada usia lanjut terjadi penurunan sel-sel
karena proses penuaan yang dapat berakibatkan pada kelemahan organ,kemunduran
fisik,timbulnya berbagai macam penyakit terutama penyakit degeneratif.hal ini akan
menimbulkan masalah kesehatan,sosial,ekonomi,dan psikologis (Depkes,2008).
Masalah kesehatan utama pada usia lanjut merupakan gabungan dari kelaian-
kelainan yang timbul akibat penyakit dan proses menua,yaitu proses mennghilangnya secara
perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri serta
mempertahankan struktur dan fungsi normalnya,sehingga tidak dapat bertahan terhadap
penyakit (termasuk infeksi)dan memperbaiki kerusakan yang diderita

TUJUAN PEMBELAJARAN

 Setelah mengikuti perkuliahan pada materi ini, mahasiswa mampu menjelaskan tentang usia
lanjut (lansia).Kompetensi Khusus Setelah mendapatkan perkuliahan ini mahasiswa akan
dapat menjelaskan: Proses menua,Pembagian kelompok usia lanjut.,Permasalahan pada
lansia.
U
R
A
I
A
N

M
A
T
E
R
I

3
EVIDENCE BASED KESEHATAN REPRODUKSI PADA USIA LANJUT

A.Pengertian Usia Lanjut


Menurut Setyonegoro (1984),menggolongkan bahwa yang disebut usia lanjut
(geriatric age) adalah orang yang berusia lebih dari 65 tahun.selanjutnya terbagi kedalam usai
70-75 tahun (young old),75-80 tahun (old) dan lebih dari 80 tahun (very old).
Menurut Bab1 pasal 1 ayat (20 Undang-undang no.13 tahun 1998 tentang
kesejahteraan usia lanjut,lansia adalah seseorang yang sudah mencapai usia 60 tahun
keatas.pada usia lanjut terjadi penurunan kondisi fisik atau biologis,kondisi psikologis serta
perubahan kondisi sosial.

B. Proses Menua
Proses menua adalah proses menghilangnya secara perlahan kemampuan tubuh untuk
mengganti sel yang rusak dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak
dapat bertahan terhadaprangsangan (misalnya penyakit) dan tidak mampu memperbaiki
kerusakan yang diderita (Bowen dkk., 2004; Birbrair dkk., 2013).
Aging atau menua adalah proses menjadi lebih tua yang menggambarkan perubahan
seseorang seiring berjalannya waktu. Proses menua merupakan proses multidimensi dari fisik,
psikologis dan sosial (Bowen dkk., 2004; Birbrair dkk., 2013).

C.Evidance Based Reproduksi Lanjut Usia


Asupan Gizi pada Usia Lanjut
Salah satu kelompok yang rentan mengalami gangguan makan dan gangguan pada status
kesehatannya adalah kelompok lanjut usia. Seiring dengan bertambahnya usia, massa otot
juga akan berkurang dan hal ini menyebabkan kebutuhan asupan per hari pun berkurang.
Beberapa jenis zat gizi mungkin kebutuhannya akan menurun namun begitu juga sebaliknya.
Proses penuaan yang terjadi secara alami membuat orang-orang yang sudah berusia lanjut
memiliki kebutuhan khususnya sendiri. Lalu apa saja kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan oleh
kelompok lanjut usia?kebutuhan khusus terhadap zat gizi pada kelompok lanjut usia, berikut
adalah jenis zat gizi yang dibutuhkan dengan jumlah tertentu:

Kalsium
Kalsium merupakan zat gizi utama yang berpengaruh pada kesehatan tulang, namun pada
kenyataannya ketika Anda bertambah dewasa, penyerapan kalsium untuk tulang semakin
berkurang. Kalsium akan kembali diserap oleh tubuh dari tulang yang kemudian
menyebabkan osteoporosis atau kerapuhan pada tulang. Menurut angka kecukupan gizi untuk
masyarakat Indonesia, disebutkan bahwa kebutuhan kalsium dalam sehari adalah sebesar
1000 mg. Sumber makanan yang memiliki kalsium tinggi yaitu, susu dan produk susu
lainnya, sayuran yang berdaun hijau tua, dan beberapa jenis protein hewani.

4
EVIDENCE BASED KESEHATAN REPRODUKSI PADA USIA LANJUT

Lemak
Bagi seseorang yang sudah memasuki usia lanjut, mereka harus membatasi konsumsi
lemaknya, walaupun orang tersebut dalam keadaan sehat, atau tidak memiliki riwayat
penyakit degeneratif seperti stroke, penyakit jantung koroner, atau diabetes melitus. Jenis
lemak yang harus dihindari adalah lemak jenuh, seperti pada mentega, gajih pada daging sapi,
dan kulit ayam.Serat
Masalah pada sistem pencernaan mungkin saja sering terjadi pada kelompok usia lanjut,
banyak dari mereka yang mengalami sembelit atau susah BAB. Sembelit dapat menyebabkan
iritasi pada sistem pencernaan, oleh karena itu untuk mencegah hal tersebut, asupan seratnya
harus tinggi. Sumber serat yang baik dan pengonsumsian yang sering, akan membantu
memudahkan makanan dicerna dengan baik dan memaksimalkan penyerapan zat gizi dari
berbagai sumber makanan yang dimakan. Kelompok usia lanjut dapat mengganti makanan
pokoknya dengan nasi merah atau nasi cokelat (yang memiliki lebih banyak serat
dibandingkan dengan nasi putih) dan berbagai jenis sayur dan buah-buahan.

Cairan
Semakin bertambahnya usia, kemampuan tubuh untuk memaksimalkan cairan dalam
tubuh untuk metabolisme berkurang. Tidak hanya itu, kelompok usia lanjut juga tidak lagi
terlalu peka dengan rasa haus, sehingga kelompok ini angat rentan untuk mengalami
dehidrasi. Dehidrasi akan mengakibatkan efek samping lain seperti kelelahan, tidak fokus,
dan rasa kantuk yang terus menerus muncul. Oleh karena itu, konsumsi air putih dan berbagai
buah yang mengandung air tinggi dibutuhkan oleh orang yang sudah berusia lanjut.

Zat besi
Zat besi banyak dikandung pada sumber protein hewani seperti, daging sapi, daging
ayam, hati sapi, dan beberapa sayuran berdaun hijau. Tubuh menggunakan zat besi untuk
dijadikan hemoglobin dalam darah. Hemoglobin digunakan tubuh sebagai alam transportasi
oksigen dan makanan ke berbagai jaringan. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia.
Dianjurkan untuk mengonsumsi zat besi sebanyak 12 mg dalam satu hari.

Vitamin C
Vitamin C merupakan vitamin yang larut air sehingga mudah sekali hilang dalam tubuh.
Di dalam tubuh, vitamin C disimpan dalam bentuk kolagen, yang dibutuhkan untuk
menyembuhkan luka, menjaga kesehatan tulang dan gigi, serta memperlambat proses penuaan
dan keriput pada kulit. Vitamin C yang dibutuhkan dalam satu hari oleh kelompok usia lanjut
yaitu 75 mg dan dapat ditemukan di berbagai buah-buahan seperti buah berjenis
citrus.Vitamin D
Vitamin yang sering kali disebut dengan vitamin matahari ini, berfungsi untuk membantu
penyerapan kalsium dan memperlambat hilangnya kalsium pada tulang. Sumber utama dari
vitamin D adalah sinar matahari, tepatnya sinar ultraviolet B. Walaupun Anda bisa

5
EVIDENCE BASED KESEHATAN REPRODUKSI PADA USIA LANJUT

mendapatkan vitamin D dari sinar matahari, makanan yang mengandung vitamin D juga perlu
dikonsumsi untuk membantu menjaga jumlahnya dalam tubuh. Vitamin D banyak dikandung
dalam susu dan produk susu, daging sapi, hati sapi, dan minyak ikan. Seseorang yang sudah
berusia lanjut sebaiknya mengonsumsi suplemen vitamin D yang mengandung 10 mg vitamin
D dalam sehari.

Seng
Seng atau zinc merupakan jenis zat gizi mikro yang berperan dalam sistem kekebalan
tubuh dan banyak ditemukan dalam daging sapi dan kerang-kerangan. Setidaknya orang yang
berusia lanjut mengonsumsi sebanyak 13 mg dalam satu hari.

Mengatasi perubahan nafsu makan di usia lanjut


Orang yang memasuki masa lanjut usia, biasanya nafsu makan dan keinginan untuk
makannya berkurang. Hal ini tidak hanya karena fungsi hormon yang berubah, namun
kemampuan indera dan organ yang juga menurun membuat mereka rentan mengalami
kekurangan gizi. Hal ini dapat disiasati dengan memberikan porsi kecil namun sering dan
lebih banyak memberikan selingan di antara waktu makan. Setidaknya mereka makan 6 kali
dalam sehari, 3 kali makan utama dan 3 kali makan selingan, hal ini dapat mencegah mereka
kelaparan dan menjaga asupan gizinya tetap terpenuhMemasuki usia lanjut bukanlah alasan
untuk tidak berolahraga. Apalagi, ada olahraga bernama senam lansia yang diyakini mampu
membuat tubuh Anda lebih sehat, mencegah penyakit datang, dan bisa membuat usia Anda
terasa lebih panjang.
Senam Lansia
Senam pada dasarnya adalah serangkaian gerakan yang teratur, terarah, serta terencana
yang dilakukan secara tersendiri atau berkelompok. Seperti olahraga pada umumnya, senam
lansia dilakukan untuk meningkatkan kemampuan fungsional fisik bagi orang yang
menjalankannya.
Di Indonesia, senam juga seringkali dikenal sebagai aerobik, yang merupakan aktivitas
fisik yang dapat memacu jantung dan peredaran darah serta pernapasan. Bila dilakukan dalam
jangka panjang, gerakan ini akan mendatangkan perbaikan dan manfaat kepada tubuh.
Manfaat senam lansia
Senam lansia bisa dilakukan secara teratur minimal sehari dilakukan dalam waktu 30
menit. Dalam sepekan, senam ini bisa dipraktikkan 4-5 kali demi menunjang kesehatan.
Sejumlah manfaat pun bisa didapatkan dari senam lansia, antara lain:
 Meningkatkan kekuatan
 Meningkatkan keseimbangan
 Menambah energi
 Mencegah dan menunda penyakit, seperti penyakit jantung, diabetes, dan osteoporosis
 Meningkatkan mood dan mencegah depresi

6
EVIDENCE BASED KESEHATAN REPRODUKSI PADA USIA LANJUT

Menurut Departemen Kesehatan RI


a. Masa Virilitas atau menjelang usia lanjut : 45-54 tahun
b. Masa Prasenium atau lansia dini : 55-64 tahun
c. Masa Senium atau usia lanjut : >65 tahun
d. Lansia berisiko tinggi : 70 tahun
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
a. Usia Lanjut ini : 60-74 tahun
b. Usia Tua : 75-89 tahun
c. Usia Sangat Lanjut : >90 tahun

D.Kelompok Usia lanjut perlu mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi


Perubahan-perubahan yang umum terlihat pada masa usia lanjut ditandai dengan
perubahan fisik dan psikologis tertentu,baik pria maupun wanita pada usia lanjut kan
menyesuaikan diri,akan tetapi hasil yang diperoleh dari penyesuaian diri yang tidak baik
terutama dikarenkan terjadinya kemunduran fisik dan mental yang berlangsung secara
bertahap.pada saat mengalami penurunan inilah biasanya terjadi kegelisahan,kegoncangan
bahkan bisa terjadi hal-hal yang sangat merugikan apabila tidak dipersiapkan dan diantisipasi
dengan baik dan benar.
Fase ini biasanya dikelompokkan dalam fase klimakterium,menopause,senium,dan
andropause
1.Klimakterium,yaitu masa sebelum dan sesudah menopuse seorang wanita.pada fase ini
seorang wanita akan mengalami “keacauan” pola menstruasi serta terjadi perubahan fisi dan
psikologis
2.Menopause,yaitu fase akhir dari masa reproduksi wanita yang terjadi secara
alamiah.memasuki usia 45 tahun seorang wanita akan mengalami penuaan indung
telur,penurunan produksi hormone yang menyebabkan berbagai perubahan fisik dan psikis.
3.Senium dialami oleh wanita berumur diatas 60 tahun dengan kondisi mampu
beradaptasi tanpa estrogen,mudah terjadi osteoporosis dan gejala kemunduran IQ.
4.Andropause,merupakan istilah untuk laki-laki yang mengalami penuaan.untuk
mengatasi perubahan dan gejolak jiwa saat datangnya mas-masa tersebut adalah dengan
pengetahuan dan kesadaran tentang kehadiran menopause maupun pengetahuan tentang
KRL.pada umumnya dengan pengetahuan yang cukup tentang krl maka secara dini dapat
diantisipasi secara benar,sehingga kelompok usia lanjut masih perlu mendapatkan pelayanan
kesehatan reproduksi.

E.Perubahan Fisik,Kognitif,Motorik,Psikosial,Spiritual pada masa tua


Meningkatkan fungsi kognitif atau cara kerja otak.Perubahan Fisik, Kognitif, Motorik,
Psikososial dan Spiritual Lansia
1.Perubahan Fisik

7
EVIDENCE BASED KESEHATAN REPRODUKSI PADA USIA LANJUT

Meliputi perubahan dari tingkat sel sampai kesemua sistem organ tubuh, diantaranya sistem
pernafasan, pendengaran, penglihatan, kardiovaskuler, sistem pengaturan tubuh,
muskuloskeletal, gastrointestinal, genito urinaria, endokrin dan integumen
a.Sistem Pernafasan Pada Lansia
· Otot pernafasan kaku dan kehilangan kekuatan, sehingga volume udara inspirasi
berkurang, sehinga pernafasan cepat dan dangkal
· Penurunan aktivitas silia menyebabkan penurunan reaksi batuk sehingga potensial terjadi
penumpukan sekret
· Penurunan aktivitas paru (mengembang dan mengempisnya) sehingga jumlah udara
pernafasan yang masuk ke paru mengalami penurunan, kalau pada pernafasan yang tenang
kira 500 ml
· Alveoli semakin melebar dan jumlahnya berkurang (luas permukaan normal 50m2),
menyebabkan terganggunya proses difusi
· Penurunan oksigen (O2) arteri menjadi 75 mmHg mengganggu prose oksigenasi dari
hemoglobin, sehingga O2 tidak terangkut semua kejaringan
· CO2 pada arteri tidak berganti sehingga komposisi O2 dalam arteri juga menurun yang
lama kelamaan menjadi racun pada tubuh sendiri
· Kemampuan batuk berkurang sehingga pengeluaran sekret dan corpus alium dari saluran
nafas berkurang sehingga potensial terjadinya obstruksi
b.Sistem Persyarafan
· Cepatnya menurunkan hubungan persyarafan
· Lambat dalam merespon dan waktu untuk berfikir
· Mengecilnya syaraf panca indera
· Berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran, mengecilnya syaraf pencium dan
perasa lebih sensitif terhadap perubahan suhu dengan rendahnya ketahanan terhadap dingin
c.Perubahan Panca Indera yang Terjadi Pada Lansia
· Penglihatan
1) Kornea lebih berbentuk skeris
2) Sfringter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap matahari
3) Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa)
4) Meningkatnya ambang pengamatan sinar : daya adaptasi terhadap kegelapan lebih lambat,
susah melihat dalam cahaya gelap
5)Hilangnya daya akomodasi
6)Menurunnya lapang pandang dan berkurangnya luas pandang
7)Menurunnya daya membedakan warna biru atau warna hijau pada skala
· Pendengaran
1)Presbiakusis (gangguan pada pendengaran)
Hilangnya kemampuan (daya) pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi
suara, antara lain nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit mengerti kata-kata, 50%
terjadi pada usia diatas umur 65 tahun
2)Membran timpani menjadi atropi menyebabkan otosklerosis

8
EVIDENCE BASED KESEHATAN REPRODUKSI PADA USIA LANJUT

3)Terjadinya pengumpulan serumen, dapat mengeras karena meningkatnya kreatin


· Pengecap dan Penghidu
1)Menurunnya kemampuan pengecap
2)Menurunnya kemampuan penghidu sehingga mengakibatkan selera makan berkurang
· Peraba
1) Kemunduran dalam merasakan sakit
2) Kemunduran dalam merasakan tekanan, panas dan dingin
d. Perubahan Kardiovaskuler Pada Usia Lanjut
· Katub jantung menebal dan menjadi kaku
· Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% pertahun sesudah berumur 20 tahun.
Hal ini menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya
· Kehilangan elastisitas pembuluh darah
· Kurangnya efektifitasnya pembuluh darah perifer untuk oksigenasi, perubahan posisi dari
tidur keduduk, duduk ke berdiri, bisa menyebabkan tekanan darah menurun 65 mmHg dan
dapat mengakibatkan pusing mendadak
· Tekanan darah meningkat akibat meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
(normal ± 170/95 mmHg)
e.Sistem genito Urinaria
· Ginjal, Mengecil dan nephron menjadi atr opi, aliran darah ke ginjal menurun sampai 50
%, penyaringan diglomerulo menurun sampai 50 %, fungsi tubulus berkurang akibatnya
kurangnya kemampuan mengkonsentrasi urin, berat jenis urin menurun proteinuria (biasanya
+ 1) BUN meningkat sampai 21 mg % ; nilai ambang ginjal terhadap glukosa meningkat.
· Vesika urinaria / kandung kemih, Otot otot menjadi lemah, kapasitasnya menurun sampai
200 ml atau menyebabkan frekwensi BAK meningkat, vesika urinaria susah dikosongkan
pada pria lanjut usia sehingga meningkatnya retensi urin.
· Pembesaran prostat ± 75 % dimulai oleh pria usia diatas 65 tahun
· Atropi vulva
· Vagina, Selaput menjadi kering, elastisotas jaringan menurun juga permukaan menjadi
halus, sekresi menjadi berkurang, reaksi sifatnya lebih alkali terhadap perubahan warna.
· Daya sexual, Frekwensi sexsual intercouse cendrung menurun tapi kapasitas untuk
melakukan dan menikmati berjalan terus.

f.Sistem Endokrin / Metabolik Pada Lansia


· Produksi hampir semua hormon menurun
· Fungsi paratiroid dan sekesinya tak berubah
· Pituitary, pertumbuhan hormon ada tetapi lebih rendah dan hanya ada di pembuluh darah
dan berkurangnya prodyksi dari ACTH, TSH, FSH dan Lh
· Menurunndan aktivitas tidoird, BMR turun dan menurunnya daya pertukatan zat
· Menurunnya sekresi hormon bonads : progesteron, estrogen, testosteron.
· Defisiensi hormonall dapat menyebabkan hipotirodism, depresi dari sumsum tulang serta
kurang mampu dalam mengatasi tekanan jiwa (stess).

9
EVIDENCE BASED KESEHATAN REPRODUKSI PADA USIA LANJUT

g. Perubahan Sistem Pencernaan Pada Usia Lanjut


· Kehilangan gigi, Penyebab utama adanya periodontal disease yang biasa terjadi setelah
umur 30 tahun, penyebab lain meliputi kesehatan gigi yang buruk dan gizi yang buruk.
· Indera pengecap menurun, Adanya iritasi yang kronis dari selaput lendir, atropi indera
pengecap (± 80 %), hilangnya sensitivitas dari syaraf pengecap dilidah terutama rasa manis,
asin, asam & pahit
· Esofagus melebar
· Lambung, rasa lapar menurun (sensitivitas lapar menurun ), asam lambung menurun,
waktu mengosongkan menurun.
· Peristaltik lemah & biasanya timbul konstipasi.
· Fungsi absorbsi melemah (daya absorbsi terganggu).
· Liver (hati), Makin mengecil & menurunnya tempat penyimpanan, berkurangnya aliran
darah.
h.Sistem Muskuloskeletal
· Tulang kehilangan densikusnya dan rapuh
· Resiko terjadi fraktur
· Kyphosis
· Persendian besar dan kaku
· Pada wanita lansia > resiko fraktur
· Pinggang, lutut dan jari pergelangan tangan terbatas
· Pada diskus intervertebralis menipis dan menjadi pendek (tinggi badan berkurang)
· Gerakan volunter dan gerakan berlawanan
· Gerakan reflektonik dan gerakan di luar kemauan, sebagai reaksi terhadap rangsangan
pada lobus
· Gerakan involunter dan gerakan di luar kemauan, tidak sebagai reaksi terhadap suatu
perangsangan terhadap lobus
· Gerakan sekutu untuk gerakan otot lurik yang ikut bangkit untuk menjamin efektifitas
dan ketangkasan otot volunter
i.Perubahan Sistem Kulit dan Jaringan Ikat
· Kulit keriput akibat kehilangan jaringan lemak.
· Kulit kering & kurang elastis karena menurunnya cairan dan hilangnya jaringan adiposa
· Kelenjar kelenjar keringat mulai tak bekerja dengan baik, sehingga tidak begitu tahan
terhadap panas dengan temperatur yang tinggi.
· Kulit pucat dan terdapat bintik bintik hitam akibat menurunnya aliran darah dan
menurunnya sel sel yang meproduksi pigmen.
· Menurunnya aliran darah dalam kulit juga menyebabkan penyembuhan luka luka kurang
baik.
· Kuku pada jari tangan dan kaki menjadi tebal dan rapuh.
· Pertumbuhan rambut berhenti, rambut menipis dan botak serta warna rambut kelabu.
· Pada wanita > 60 tahun rambut wajah meningkat kadang kadang menurun.
· Temperatur tubuh menurun akibat kecepatan metabolisme yang menurun.

10
EVIDENCE BASED KESEHATAN REPRODUKSI PADA USIA LANJUT

· Keterbatasan reflek menggigil dan tidak dapat memproduksi panas yang banyak
rendahnya akitfitas otot.
j.Perubahan sistem reproduksi dan kegiatan seksual.
· selaput lendir vagina menurun / kering
· menciutnya ovarium dan uterus.
· atropi payudara.
· testis masih dapat memproduksi meskipun adanya penurunan secara berangsur berangsur.
· dorongan sex menetap sampai usia diatas 70 tahun, asal kondisi kesehatan baik.
· Kegiatan seksual.
Sexualitas adalah kebutuhan dasar manusia dalam manifestasi kehidupan yang berhubungan
dengan alat reproduksi. Setiap orang mempunyai kebutuhan seksual, disini kita bisa
membedakan dalam tiga sisi :
1)fisik, Secara jasmani sikap sexual akan berfungsi secara biologis melalui organ kelamin
yang berhubungan dengan proses reproduksi
2)Secara rohani dan tertuju pada orang lain sebagai manusia, dengan tujuan utama bukan
untuk kebutuhan kepuasan sexualitas melalui pola pola yang baku seperti binatang

3)Secara sosial dan kedekatan dengan suatu keadaan intim dengan orang lain yang merupakan
suatu alat yang apling diharapkan dalammenjalani seksualitas.

2.Perubahan Kognitif

Ketika lansia memperlihatkan kemunduran intelektualiatas yang mulai menurun,


kemunduran tersebut juga cenderung mempengaruhi keterbatasan memori tertentu. Misalnya
seseorang yang memasuki masa pensiun, yang tidak menghadapi tantangan-tantangan
penyesuaian intelektual sehubungan dengan masalah pekerjaan, dan di mungkinkan lebih
sedikit menggunakan memori atau bahkan kurang termotivasi untuk mengingat beberpa hal,
jelas akan mengalami kemunduran memorinya. Menurut Ratner et.al dalam desmita (20080
penggunaan bermacam-macam strategi penghafalan bagi orang tua , tidak hanya
memungkinkan dapat mencegah kemunduran intelektualitas, melinkan dapat menigkatkan
kekuatan memori pada lansia tersebut.
Kemerosotan intelektual lansia ini pada umumnya merupakan sesuatau yang tidak dapat
dihindarkan, disebabkan berbagai faktor, seperti penyakit, kecemasan atau depresi. Tatapi
kemampuan intelektual lansia tersebut pada dasarnya dapat dipertahankan. Salah satu faktor
untuk dapat mempertahankan kondisi tersebut salah satunya adalah dengan menyediakan
lingkungan yang dapat merangsang ataupun melatih ketrampilan intelektual mereka, serta
dapat mengantisipasi terjadinya kepikunan.
3.Perubahan Motorik
Meliputi hal-hal yang berhubungan dengan dorongan kehendak seperti gerakan, tindakan,
koordinasi, yang berakibat bahwa lansia menjadi kurang cekatan.

11
EVIDENCE BASED KESEHATAN REPRODUKSI PADA USIA LANJUT

4. Perubahan Psikososial
a.Tipe Kepribadian Konstruktif (Constructin personality), biasanya tipe ini tidak banyak
mengalami gejolak, tenang dan mantap sampai tua
b.Tipe Kepribadian Mandiri (Independent personality), pada tipe ini ada kecenderungan
mengalami post power sindrome, apalagi jika pada masa lansia tidak diisi dengan kegiatan
yang dapat memberikan otonomi pada dirinya.
c.Tipe Kepribadian Tergantung (Dependent personalitiy), pada tipe ini biasanya sangat
dipengaruhi kehidupan keluarga, apabila kehidupan keluarga selalu harmonis maka pada masa
lansia tidak bergejolak, tetapi jika pasangan hidup meninggal maka pasangan yang
ditinggalkan akan menjadi merana, apalagi jika tidak segera bangkit dari kedukaannya.
d.Tipe Kepribadian Bermusuhan (Hostility personality), pada tipe ini setelah memasuki lansia
tetap merasa tidak puas dengan kehidupannya, banyak keinginan yang kadang-kadang tidak
diperhitungkan secara seksama sehingga menyebabkan kondisi ekonominya menjadi morat-
marit.
e.Tipe Kepribadian Kritik Diri (Self Hate personalitiy), pada lansia tipe ini umumnya terlihat
sengsara, karena perilakunya sendiri sulit dibantu orang lain atau cenderung membuat susah
dirinya.

5.Perubahan Emosional
Permasalahan yang hadapi oleh lansia yang terkait dengan masalah pekembangan
emosional, adalah rasa ingin berkumpul dengan keluarga sangat kuat, sehingga tingkat
perhatian beliau menjadi sangat besar. Apabila melihat rekan kerja kurang aktif dalam
melakukan pekerjaanya, maka tingkat emosi meningkat, terbukti bahwa beliau segera
menegur rekan kerjanya tersebut agar lebih cekatan. Sering marah apabila ada sesuatu yang
kurang sesuai dengan kehendak pribadi dan sering stress akibat masalah ekonomi yang
kurang terpenuhi

6.Perubahan Spiritual
Permasalahan yang hadapi oleh lansia yang terkait dengan masalah pekembangan
spiritual, adalah kesulitan untuk menghafal kitab suci karena daya ingat yang mulai menurun,
merasa kurang tenang ketika mengetahui anggota keluarganya belum mengerjakan ibadah,
dan merasa gelisah ketika menemui permasalahan yang cukup serius.

7.Perubahan Mental
Pada usia diatas 60 tahun, sebagian besar usia lanjut (usila) setidaknya sudah mengalami
satu penyakit medis menahun. dibanding kelompok usia lebih muda, usila lebih sering
menderita radang sendi dan masalah tulang lainnya, darah tinggi dan masalah jantun, kencing
manis, masalah pendengaran dan penglihatan. akibatnya mereka juga lebih sering pergi ke
dokter dan dirawat di rumah sakit, membutuhkan perawatan jangka panjang, menjadi terbatas
mobilitasnya dan kehilangan kemandiriannya. Usia juga dapat mengalami berbagai jenis

12
EVIDENCE BASED KESEHATAN REPRODUKSI PADA USIA LANJUT

gangguan jiwa seperti anak muda. Berikut gambaran secara singkat mengenai dua gangguan
yang paling sering terjadi pada usia :
a.Demensia (Pikun)
Suatu penyakit yang mengakibatkan kerusakan daya ingat, fungsi berpikir, gangguan
perilaku dan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berpakaian, makan,
menjaga kebersihan diri dan buang air. keadaan ini merupakan penyakit dan bukan bagian
dari penuaan normal.
b.Depresi
Gangguan pada suasana perasaan yang ditandai kesedihan berkepanjangan, putus asa,
kelelahan, serta kehilangan minat dan semangat. tidak jarang gejala depresi pada orang tua
tidak terdeteksi karena gejalanya sering disertai gejala somatik (keluhan sakit-sakit pada
badan yang tidak bisa dijelaskan), sementara biasanya pasien usila mempunyai masalah medis
lainnya yang terjadi bersamaan. akan tetapi, bila dilkukan pemeriksaan psikiatri yang teliti,
pada umumnya kondisi depresi dapat diobati. pemberian terapi kombinasi antara psikoterapi
dan obat-obatan saat ini terbukti efektif untuk mengatasi depresi.

13
R
EVIDENCE BASED KESEHATAN REPRODUKSI P AA
DA USIA LANJUT

N
G
K
U
M
A
N

Proses menua adalah proses menghilangnya secara perlahankemampuan tubuh untuk


mengganti sel yang rusak dan mempertahankanstruktur dan fungsi normalnya sehingga tidak
dapat bertahan terhadap rangsangan (misalnya penyakit) dan tidak mampu memperbaiki
kerusakan yang diderita.usia lanjut memerlukan perhatian khusus dalam memenuhi kebutuhan
dasar sehari-harinya baik dari tenaga medis,paramedic,maupun keluarga.

Dalam pemberian perhatian khusus kepada kelompok usia lanjut berikut dengan
pelayanan kesehatan reproduksinya diharapkan tenaga kesehatan lebih sering memberikan
penyuluhan terhadap keelompok usia lanjut dan keluarganya tentang pentingnya
memeriksakan kesehatan ke tempat pelayanan kesehtan terdekat.

14
EVIDENCE BASED KESEHATAN REPRODUKSI PADA USIA LANJUT

DAFTAR PUSTAKA

Ali M. 2011.hubungan suami istri pada usia lanjut. Cetakan ke-2. Universitas
Pendidikan Indonesia : Pustaka Cendikia Utama.

Arikunto, Suharsimi. (2008). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan usia lanjut. Jakarta (ID) :
Bumi Aksara

Edison. 2009. Penelitian dan Evaluasi Dalam Bidang Pendidikan:Evaluasi CIPP,


(Online),  (http://ed150n5.blogspot.com/2009/04/evaluasi-cipp.html, diakses
25 Januari 2020)

Fatchiyah.2016.strategi penulisanartikelilmiah.UBpress.Malang

Inggit Kurniawan. 2009. Pengertian dan Konsep Evaluasi, Penilaian dan


Pengukuran (Online), (http:// santriw4n. wordpress. com/ 2009/ 11/
18/pengertian -dan-konsep -evaluasi- penilaian-dan-pengukuran/, diakses 25
Januari 2020).

Mulyono. 2009. Penelitian Eveluasi Kebijakan, (Online), (http:// mulyono.


staff.uns .ac.id /2009/ 05/13/penelitian-evaluasi-kebijakan/, diakses 25
Januari 2020)
Nasir M.   2003. Metode Penelitian. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.

Rika Dwi Kurniasih. 2009. Teknik Evaluasi Perencanaan reproduksi usia lanjut , (Online)
(http://images.rikania09.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/SUdfiwoKCF
8AADuyo-81/Rika%20Eva.doc?nmid=148657139, diakses 25 januari 2020)

Suharsimi Arikunto. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta


Sukmadinata, N.S. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung (ID): PT.
Remaja Rosda Karya.

15
EVIDENCE BASED KESEHATAN REPRODUKSI PADA USIA LANJUT

SOAL LATIHAN

1. Menurut Departemen Kesehatan RI Masa Virilitas atau menjelang usia lanjut pada
usia?
a. 45-54 tahun b. 55-64 tahun c. >65 tahun d. 70 tahun
2. perubahan dari tingkat sel sampai kesemua sistem organ tubuh, diantaranya sistem
pernafasan, pendengaran, penglihatan, kardiovaskuler, sistem pengaturan tubuh,
muskuloskeletal, gastrointestinal, genito urinaria, endokrin dan
integument,perubahan?

a.Perubahanfisikb.PerubahanMental c.PerubahanSpiritual

3. jenis zat gizi mikro yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh dan
banyakditemukan dalam daging sapi dan kerang-kerangan. Setidaknya orang yang
berusia lanjut mengonsumsi sebanyak 13 mg dalam satu hari,pengertian dari?
a.Kalsium b.Zinc c.Protein d.Lemak e.Vitamin

4. Suatu penyakit yang mengakibatkan kerusakan daya ingat, fungsi berpikir,


gangguan perilaku dan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti
berpakaian, makan, menjaga kebersihan diri dan buang air. keadaan ini
merupakan penyakit dan bukan bagian dari penuaan normal.gejala dari?
a. Demensia (Pikun) b. Depresi c. Mental d. Spiritual

5. sesuatau yang tidak dapat dihindarkan, disebabkan berbagai faktor, seperti


penyakit,kecemasan atau depresi,pengertian dari?
a. Kemerosotan intelektual b. Depresi c. Mental d. Spiritual

16
EVIDENCE BASED KESEHATAN REPRODUKSI PADA USIA LANJUT

Kunci Jawaban
1.a
2.a
3.b
4.a
5.a

17

Anda mungkin juga menyukai