Modul PPM 13
Modul PPM 13
KELOMPOK
K
elompok 1
EVIDENCE BASED KESEHATAN REPRODUKSI PADA USIA LANJUT
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………….................i
BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian Usia Lanjut.............................................................................................4
B. Proses Menua.........................................................................................................................4
C.Evidance Based Reproduksi Lanjut Usia...............................................................................4
D.Kelompok Usia lanjut perlu mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi....................8
PE
E.Perubahan Fisik,Kognitif,Motorik,Psikosial,Spiritual pada masa tua..........................10
BAB III PENUTUP
ND
A. Kesimpulan..………………………………...………………………….. ...........9
AH
UL
B.Saran..……………………………………………….…………………...........9
DAFTAR PUSTAKA……….……………………………….………..….........10
UA
N
Desk
ripsi
Singk
at,
Latar
Belak
ang
dan
Tujua
n
2
EVIDENCE BASED KESEHATAN REPRODUKSI PADA USIA LANJUT
DESKRIPSI SINGKAT
Usia lanjut merupakan anugrah,menjadi tua dengan segala keterbatasannya pasti akan
dialami oleh seseorang apabila ia panjang umur.di indonesia istilah untuk kelompok usia
lanjut ini belum baku,orang mememiliki sebutan yang berbeda-beda.ada yang menggunakan
istilah usia lanjut ada pula lanjut usia atau jompo.pada usia lanjut terjadi penurunan sel-sel
karena proses penuaan yang dapat berakibatkan pada kelemahan organ,kemunduran
fisik,timbulnya berbagai macam penyakit terutama penyakit degeneratif.hal ini akan
menimbulkan masalah kesehatan,sosial,ekonomi,dan psikologis (Depkes,2008).
Masalah kesehatan utama pada usia lanjut merupakan gabungan dari kelaian-
kelainan yang timbul akibat penyakit dan proses menua,yaitu proses mennghilangnya secara
perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri serta
mempertahankan struktur dan fungsi normalnya,sehingga tidak dapat bertahan terhadap
penyakit (termasuk infeksi)dan memperbaiki kerusakan yang diderita
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti perkuliahan pada materi ini, mahasiswa mampu menjelaskan tentang usia
lanjut (lansia).Kompetensi Khusus Setelah mendapatkan perkuliahan ini mahasiswa akan
dapat menjelaskan: Proses menua,Pembagian kelompok usia lanjut.,Permasalahan pada
lansia.
U
R
A
I
A
N
M
A
T
E
R
I
3
EVIDENCE BASED KESEHATAN REPRODUKSI PADA USIA LANJUT
B. Proses Menua
Proses menua adalah proses menghilangnya secara perlahan kemampuan tubuh untuk
mengganti sel yang rusak dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak
dapat bertahan terhadaprangsangan (misalnya penyakit) dan tidak mampu memperbaiki
kerusakan yang diderita (Bowen dkk., 2004; Birbrair dkk., 2013).
Aging atau menua adalah proses menjadi lebih tua yang menggambarkan perubahan
seseorang seiring berjalannya waktu. Proses menua merupakan proses multidimensi dari fisik,
psikologis dan sosial (Bowen dkk., 2004; Birbrair dkk., 2013).
Kalsium
Kalsium merupakan zat gizi utama yang berpengaruh pada kesehatan tulang, namun pada
kenyataannya ketika Anda bertambah dewasa, penyerapan kalsium untuk tulang semakin
berkurang. Kalsium akan kembali diserap oleh tubuh dari tulang yang kemudian
menyebabkan osteoporosis atau kerapuhan pada tulang. Menurut angka kecukupan gizi untuk
masyarakat Indonesia, disebutkan bahwa kebutuhan kalsium dalam sehari adalah sebesar
1000 mg. Sumber makanan yang memiliki kalsium tinggi yaitu, susu dan produk susu
lainnya, sayuran yang berdaun hijau tua, dan beberapa jenis protein hewani.
4
EVIDENCE BASED KESEHATAN REPRODUKSI PADA USIA LANJUT
Lemak
Bagi seseorang yang sudah memasuki usia lanjut, mereka harus membatasi konsumsi
lemaknya, walaupun orang tersebut dalam keadaan sehat, atau tidak memiliki riwayat
penyakit degeneratif seperti stroke, penyakit jantung koroner, atau diabetes melitus. Jenis
lemak yang harus dihindari adalah lemak jenuh, seperti pada mentega, gajih pada daging sapi,
dan kulit ayam.Serat
Masalah pada sistem pencernaan mungkin saja sering terjadi pada kelompok usia lanjut,
banyak dari mereka yang mengalami sembelit atau susah BAB. Sembelit dapat menyebabkan
iritasi pada sistem pencernaan, oleh karena itu untuk mencegah hal tersebut, asupan seratnya
harus tinggi. Sumber serat yang baik dan pengonsumsian yang sering, akan membantu
memudahkan makanan dicerna dengan baik dan memaksimalkan penyerapan zat gizi dari
berbagai sumber makanan yang dimakan. Kelompok usia lanjut dapat mengganti makanan
pokoknya dengan nasi merah atau nasi cokelat (yang memiliki lebih banyak serat
dibandingkan dengan nasi putih) dan berbagai jenis sayur dan buah-buahan.
Cairan
Semakin bertambahnya usia, kemampuan tubuh untuk memaksimalkan cairan dalam
tubuh untuk metabolisme berkurang. Tidak hanya itu, kelompok usia lanjut juga tidak lagi
terlalu peka dengan rasa haus, sehingga kelompok ini angat rentan untuk mengalami
dehidrasi. Dehidrasi akan mengakibatkan efek samping lain seperti kelelahan, tidak fokus,
dan rasa kantuk yang terus menerus muncul. Oleh karena itu, konsumsi air putih dan berbagai
buah yang mengandung air tinggi dibutuhkan oleh orang yang sudah berusia lanjut.
Zat besi
Zat besi banyak dikandung pada sumber protein hewani seperti, daging sapi, daging
ayam, hati sapi, dan beberapa sayuran berdaun hijau. Tubuh menggunakan zat besi untuk
dijadikan hemoglobin dalam darah. Hemoglobin digunakan tubuh sebagai alam transportasi
oksigen dan makanan ke berbagai jaringan. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia.
Dianjurkan untuk mengonsumsi zat besi sebanyak 12 mg dalam satu hari.
Vitamin C
Vitamin C merupakan vitamin yang larut air sehingga mudah sekali hilang dalam tubuh.
Di dalam tubuh, vitamin C disimpan dalam bentuk kolagen, yang dibutuhkan untuk
menyembuhkan luka, menjaga kesehatan tulang dan gigi, serta memperlambat proses penuaan
dan keriput pada kulit. Vitamin C yang dibutuhkan dalam satu hari oleh kelompok usia lanjut
yaitu 75 mg dan dapat ditemukan di berbagai buah-buahan seperti buah berjenis
citrus.Vitamin D
Vitamin yang sering kali disebut dengan vitamin matahari ini, berfungsi untuk membantu
penyerapan kalsium dan memperlambat hilangnya kalsium pada tulang. Sumber utama dari
vitamin D adalah sinar matahari, tepatnya sinar ultraviolet B. Walaupun Anda bisa
5
EVIDENCE BASED KESEHATAN REPRODUKSI PADA USIA LANJUT
mendapatkan vitamin D dari sinar matahari, makanan yang mengandung vitamin D juga perlu
dikonsumsi untuk membantu menjaga jumlahnya dalam tubuh. Vitamin D banyak dikandung
dalam susu dan produk susu, daging sapi, hati sapi, dan minyak ikan. Seseorang yang sudah
berusia lanjut sebaiknya mengonsumsi suplemen vitamin D yang mengandung 10 mg vitamin
D dalam sehari.
Seng
Seng atau zinc merupakan jenis zat gizi mikro yang berperan dalam sistem kekebalan
tubuh dan banyak ditemukan dalam daging sapi dan kerang-kerangan. Setidaknya orang yang
berusia lanjut mengonsumsi sebanyak 13 mg dalam satu hari.
6
EVIDENCE BASED KESEHATAN REPRODUKSI PADA USIA LANJUT
7
EVIDENCE BASED KESEHATAN REPRODUKSI PADA USIA LANJUT
Meliputi perubahan dari tingkat sel sampai kesemua sistem organ tubuh, diantaranya sistem
pernafasan, pendengaran, penglihatan, kardiovaskuler, sistem pengaturan tubuh,
muskuloskeletal, gastrointestinal, genito urinaria, endokrin dan integumen
a.Sistem Pernafasan Pada Lansia
· Otot pernafasan kaku dan kehilangan kekuatan, sehingga volume udara inspirasi
berkurang, sehinga pernafasan cepat dan dangkal
· Penurunan aktivitas silia menyebabkan penurunan reaksi batuk sehingga potensial terjadi
penumpukan sekret
· Penurunan aktivitas paru (mengembang dan mengempisnya) sehingga jumlah udara
pernafasan yang masuk ke paru mengalami penurunan, kalau pada pernafasan yang tenang
kira 500 ml
· Alveoli semakin melebar dan jumlahnya berkurang (luas permukaan normal 50m2),
menyebabkan terganggunya proses difusi
· Penurunan oksigen (O2) arteri menjadi 75 mmHg mengganggu prose oksigenasi dari
hemoglobin, sehingga O2 tidak terangkut semua kejaringan
· CO2 pada arteri tidak berganti sehingga komposisi O2 dalam arteri juga menurun yang
lama kelamaan menjadi racun pada tubuh sendiri
· Kemampuan batuk berkurang sehingga pengeluaran sekret dan corpus alium dari saluran
nafas berkurang sehingga potensial terjadinya obstruksi
b.Sistem Persyarafan
· Cepatnya menurunkan hubungan persyarafan
· Lambat dalam merespon dan waktu untuk berfikir
· Mengecilnya syaraf panca indera
· Berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran, mengecilnya syaraf pencium dan
perasa lebih sensitif terhadap perubahan suhu dengan rendahnya ketahanan terhadap dingin
c.Perubahan Panca Indera yang Terjadi Pada Lansia
· Penglihatan
1) Kornea lebih berbentuk skeris
2) Sfringter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap matahari
3) Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa)
4) Meningkatnya ambang pengamatan sinar : daya adaptasi terhadap kegelapan lebih lambat,
susah melihat dalam cahaya gelap
5)Hilangnya daya akomodasi
6)Menurunnya lapang pandang dan berkurangnya luas pandang
7)Menurunnya daya membedakan warna biru atau warna hijau pada skala
· Pendengaran
1)Presbiakusis (gangguan pada pendengaran)
Hilangnya kemampuan (daya) pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi
suara, antara lain nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit mengerti kata-kata, 50%
terjadi pada usia diatas umur 65 tahun
2)Membran timpani menjadi atropi menyebabkan otosklerosis
8
EVIDENCE BASED KESEHATAN REPRODUKSI PADA USIA LANJUT
9
EVIDENCE BASED KESEHATAN REPRODUKSI PADA USIA LANJUT
10
EVIDENCE BASED KESEHATAN REPRODUKSI PADA USIA LANJUT
· Keterbatasan reflek menggigil dan tidak dapat memproduksi panas yang banyak
rendahnya akitfitas otot.
j.Perubahan sistem reproduksi dan kegiatan seksual.
· selaput lendir vagina menurun / kering
· menciutnya ovarium dan uterus.
· atropi payudara.
· testis masih dapat memproduksi meskipun adanya penurunan secara berangsur berangsur.
· dorongan sex menetap sampai usia diatas 70 tahun, asal kondisi kesehatan baik.
· Kegiatan seksual.
Sexualitas adalah kebutuhan dasar manusia dalam manifestasi kehidupan yang berhubungan
dengan alat reproduksi. Setiap orang mempunyai kebutuhan seksual, disini kita bisa
membedakan dalam tiga sisi :
1)fisik, Secara jasmani sikap sexual akan berfungsi secara biologis melalui organ kelamin
yang berhubungan dengan proses reproduksi
2)Secara rohani dan tertuju pada orang lain sebagai manusia, dengan tujuan utama bukan
untuk kebutuhan kepuasan sexualitas melalui pola pola yang baku seperti binatang
3)Secara sosial dan kedekatan dengan suatu keadaan intim dengan orang lain yang merupakan
suatu alat yang apling diharapkan dalammenjalani seksualitas.
2.Perubahan Kognitif
11
EVIDENCE BASED KESEHATAN REPRODUKSI PADA USIA LANJUT
4. Perubahan Psikososial
a.Tipe Kepribadian Konstruktif (Constructin personality), biasanya tipe ini tidak banyak
mengalami gejolak, tenang dan mantap sampai tua
b.Tipe Kepribadian Mandiri (Independent personality), pada tipe ini ada kecenderungan
mengalami post power sindrome, apalagi jika pada masa lansia tidak diisi dengan kegiatan
yang dapat memberikan otonomi pada dirinya.
c.Tipe Kepribadian Tergantung (Dependent personalitiy), pada tipe ini biasanya sangat
dipengaruhi kehidupan keluarga, apabila kehidupan keluarga selalu harmonis maka pada masa
lansia tidak bergejolak, tetapi jika pasangan hidup meninggal maka pasangan yang
ditinggalkan akan menjadi merana, apalagi jika tidak segera bangkit dari kedukaannya.
d.Tipe Kepribadian Bermusuhan (Hostility personality), pada tipe ini setelah memasuki lansia
tetap merasa tidak puas dengan kehidupannya, banyak keinginan yang kadang-kadang tidak
diperhitungkan secara seksama sehingga menyebabkan kondisi ekonominya menjadi morat-
marit.
e.Tipe Kepribadian Kritik Diri (Self Hate personalitiy), pada lansia tipe ini umumnya terlihat
sengsara, karena perilakunya sendiri sulit dibantu orang lain atau cenderung membuat susah
dirinya.
5.Perubahan Emosional
Permasalahan yang hadapi oleh lansia yang terkait dengan masalah pekembangan
emosional, adalah rasa ingin berkumpul dengan keluarga sangat kuat, sehingga tingkat
perhatian beliau menjadi sangat besar. Apabila melihat rekan kerja kurang aktif dalam
melakukan pekerjaanya, maka tingkat emosi meningkat, terbukti bahwa beliau segera
menegur rekan kerjanya tersebut agar lebih cekatan. Sering marah apabila ada sesuatu yang
kurang sesuai dengan kehendak pribadi dan sering stress akibat masalah ekonomi yang
kurang terpenuhi
6.Perubahan Spiritual
Permasalahan yang hadapi oleh lansia yang terkait dengan masalah pekembangan
spiritual, adalah kesulitan untuk menghafal kitab suci karena daya ingat yang mulai menurun,
merasa kurang tenang ketika mengetahui anggota keluarganya belum mengerjakan ibadah,
dan merasa gelisah ketika menemui permasalahan yang cukup serius.
7.Perubahan Mental
Pada usia diatas 60 tahun, sebagian besar usia lanjut (usila) setidaknya sudah mengalami
satu penyakit medis menahun. dibanding kelompok usia lebih muda, usila lebih sering
menderita radang sendi dan masalah tulang lainnya, darah tinggi dan masalah jantun, kencing
manis, masalah pendengaran dan penglihatan. akibatnya mereka juga lebih sering pergi ke
dokter dan dirawat di rumah sakit, membutuhkan perawatan jangka panjang, menjadi terbatas
mobilitasnya dan kehilangan kemandiriannya. Usia juga dapat mengalami berbagai jenis
12
EVIDENCE BASED KESEHATAN REPRODUKSI PADA USIA LANJUT
gangguan jiwa seperti anak muda. Berikut gambaran secara singkat mengenai dua gangguan
yang paling sering terjadi pada usia :
a.Demensia (Pikun)
Suatu penyakit yang mengakibatkan kerusakan daya ingat, fungsi berpikir, gangguan
perilaku dan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berpakaian, makan,
menjaga kebersihan diri dan buang air. keadaan ini merupakan penyakit dan bukan bagian
dari penuaan normal.
b.Depresi
Gangguan pada suasana perasaan yang ditandai kesedihan berkepanjangan, putus asa,
kelelahan, serta kehilangan minat dan semangat. tidak jarang gejala depresi pada orang tua
tidak terdeteksi karena gejalanya sering disertai gejala somatik (keluhan sakit-sakit pada
badan yang tidak bisa dijelaskan), sementara biasanya pasien usila mempunyai masalah medis
lainnya yang terjadi bersamaan. akan tetapi, bila dilkukan pemeriksaan psikiatri yang teliti,
pada umumnya kondisi depresi dapat diobati. pemberian terapi kombinasi antara psikoterapi
dan obat-obatan saat ini terbukti efektif untuk mengatasi depresi.
13
R
EVIDENCE BASED KESEHATAN REPRODUKSI P AA
DA USIA LANJUT
N
G
K
U
M
A
N
Dalam pemberian perhatian khusus kepada kelompok usia lanjut berikut dengan
pelayanan kesehatan reproduksinya diharapkan tenaga kesehatan lebih sering memberikan
penyuluhan terhadap keelompok usia lanjut dan keluarganya tentang pentingnya
memeriksakan kesehatan ke tempat pelayanan kesehtan terdekat.
14
EVIDENCE BASED KESEHATAN REPRODUKSI PADA USIA LANJUT
DAFTAR PUSTAKA
Ali M. 2011.hubungan suami istri pada usia lanjut. Cetakan ke-2. Universitas
Pendidikan Indonesia : Pustaka Cendikia Utama.
Arikunto, Suharsimi. (2008). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan usia lanjut. Jakarta (ID) :
Bumi Aksara
Fatchiyah.2016.strategi penulisanartikelilmiah.UBpress.Malang
Rika Dwi Kurniasih. 2009. Teknik Evaluasi Perencanaan reproduksi usia lanjut , (Online)
(http://images.rikania09.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/SUdfiwoKCF
8AADuyo-81/Rika%20Eva.doc?nmid=148657139, diakses 25 januari 2020)
15
EVIDENCE BASED KESEHATAN REPRODUKSI PADA USIA LANJUT
SOAL LATIHAN
1. Menurut Departemen Kesehatan RI Masa Virilitas atau menjelang usia lanjut pada
usia?
a. 45-54 tahun b. 55-64 tahun c. >65 tahun d. 70 tahun
2. perubahan dari tingkat sel sampai kesemua sistem organ tubuh, diantaranya sistem
pernafasan, pendengaran, penglihatan, kardiovaskuler, sistem pengaturan tubuh,
muskuloskeletal, gastrointestinal, genito urinaria, endokrin dan
integument,perubahan?
a.Perubahanfisikb.PerubahanMental c.PerubahanSpiritual
3. jenis zat gizi mikro yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh dan
banyakditemukan dalam daging sapi dan kerang-kerangan. Setidaknya orang yang
berusia lanjut mengonsumsi sebanyak 13 mg dalam satu hari,pengertian dari?
a.Kalsium b.Zinc c.Protein d.Lemak e.Vitamin
16
EVIDENCE BASED KESEHATAN REPRODUKSI PADA USIA LANJUT
Kunci Jawaban
1.a
2.a
3.b
4.a
5.a
17