Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Analisis, Juni 2013, Vol. 2 No.

1 : 45 –50 ISSN 2303-100X

PENERAPAN AKUNTANSI SYARIAH DITINJAU DARI PERSEPSI AKUNTAN


DAN MAHASISWA AKUNTANSI DI KOTA MAKASSAR

Implementtion of Syari’e Accounting Viewed from Perception of Accountants and


Accounting Students in Makassar City

Firman1, Abdul Hamid Habbe2, Darwis Said2


1
Bagian Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas 45 Makassar
2
Bagian Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin, Makassar

(E-mail: firman_u45@yahoo.com)

ABSTRAK

Saat ini, akuntansi syariah menjadi sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan khususnya ummat muslim. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis tentang penerapan akuntansi syariah di Indonesia ditinjau dari persepsi akuntan dan
mahasiswa akuntansi di Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metode survei dan wawancara terhadap responden
terkait penerapan akuntansi syariah di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengguna laporan akuntansi
sangat berkepentingan terhadap informasi akuntansi syariah. Akuntansi syariah bukan hanya sekadar instrumen laporan
keuangan biasa tetapi memiliki sisi lain yang memberikan kemaslahatan dan keberkahan kepada para penggunanya.
Orientasi penyajian informasi akuntansi syariah berbeda dengan akuntansi konvensional. Orientasi akuntansi syariah
lebih riil dan mengandung unsur transparansi dan pertanggungjawaban yang sesungguhnya. Karena penyusunan laporan
keuangan akuntansi syariah menempatkan aspek kejujuran dan keadilan pada posisi yang paling utama di dalam
melakukan proses akuntansi sampai kepada produk laporan keuangannya. Terkait dengan aktivitas halal dan haram
dalam sistem akuntansi syariah, para responden mempersepsikan bahwa akuntansi syariah mampu memilah antara
aktivitas halal dan haram. Setiap transaksi akan teridentifikasi kehalalan dan keharamannya, baik dari zat yang
ditransaksikan maupun proses transaksinya. Sehingga laporan keuangan akan menyajikan informasi yang haq (benar)
dan jauh dari kebohongan (bathil). Terkait model akuntansi syariah, mayoritas responden belum memiliki persepsi yang
belum jelas tentang model akuntansi syariah, namun para responden mengharapkan model akuntansi syariah dapat
mengikuti aliran akuntansi idealis.

Kata kunci: Pengguna laporan, orientasi akuntansi syariah

ABSTRACT

Nowadays, Syari’e accounting be an important thing in life especially for Moslem people. This study aims to analyze
the application of sharia in Indonesia accounting in terms of the perception of accountants and accounting students in
Makassar. This study uses survey and interview respondents related to the implementation of sharia in Indonesia
accounting. Results showed that users of accounting reports are very interested in the Islamic accounting information.
Islamic Finance is not just the usual financial statements instruments but have the other side gives the benefit and
blessing to its users. Orientation presentation of accounting information sharia different conventional accounting.
Orientation of Islamic accounting is more real and contains elements of real transparency and accountability. Since the
preparation of financial statements accounting aspects of sharia put fairness and justice in the most important position in
the accounting process until the product its financial statements. Associated with the activity of halal and haram in
Islamic accounting system, respondents perceive that Islamic accounting able to distinguish between lawful and
unlawful activity. Each transaction will be identified halal and keharamannya, both of substance and process
transactions transacted. So that the financial statements will present information haq (right) and away from lies (bathil).
Related to Islamic accounting models, the majority of respondents who have not yet had a clear perception of Islamic
accounting models, but the models respondents expected to follow the flow of Islamic accounting accounting idealist.

Keywords: User reports, Islamic accounting orientation

45
Firman ISSN 2303-100X

PENDAHULUAN Akuntansi Syariah, praktik bisnis halal dan haram,


Indonesia sebagai negara dengan jumlah regulasi pemerintah, model Akuntansi Syariah
penduduk muslim terbesar di dunia (Nurhayati dalam penerapan Akuntansi Syariah.
dkk, 2009), membawa konsekuensi tersendiri
terhadap aspek kehidupan warga negaranya, BAHAN DAN METODE
termasuk di dalamnya keinginan penduduk Lokasi dan Waktu Penelitian
muslim untuk mengimplementasikan sistem Penelitian ini dilaksanakan di Kota Makassar,
ekonomi Islam, sebagai sebuah sistem alternatif pada awalnya akan dilakukan pada lima perguruan
dari sistem kapitalis yang selama ini menjadi basis tinggi yang memiliki karakteristik Islam dan
ekonomi dunia. konvensional, yakni Universitas Islam Negeri
Pada awal tahun 90-an perkembangan sistem (UIN) Alauddin Makassar, Universitas
ekonomi dan bisnis berlandaskan Islam telah Muhammadiyah Makassar (Unismuh), Universitas
menujukkan trend yang cukup menggembirakan. Muslim Indonesia (UMI), Universitas Hasanuddin
Ekonomi Islam mulai tersosialisaskan sejak (Unhas) dan Universitas 45 Makassar (U-45),
berdirinya Bank Muamalat Indonesia pada tahun dengan melibatkan dosen-dosen akuntansi
1992 yang kemudian diikuti dengan bank-bank (akuntan pendidik) dan mahasiswa semester akhir
syariah maupun lembaga keuangan syariah (calon akuntan) di masing-masing perguruan
lainnya. Hadirnya lembaga keuangan syariah di tinggi yang dimaksud, yakni sampel sebanyak 100
Indonesia semakin menunjukkan kemajuan sistem orang (dosen dan mahasiswa) dengan distribusi 20
ekonomi dan bisnis Islam di tanah air. orang per kampus. Namun karena penelitian ini
Seiring dengan perkembangan ini, maka mengarah kepada penerapan Akuntansi Syariah di
muncul pemikiran baru bahwa akuntansi juga berbagai institusi di Indonesia, khususnya di Kota
harus merubah diri jika seandainya ia tidak mau Makassar, maka responden penelitian ini
ditinggalkan pemakainya atau dimasukkan dalam menyebar bukan hanya kepada dosen dan
museum peradaban. Salah satu pemikiran itu mahasiswa tetapi juga kepada pelaku bisnis baik
adalah perlunya akuntansi menggeser fungsinya instansi bernuansa syariah, maupun yang masih
dari decision making facilitating function ke arah konvensional. Penelitian ini didesain sedemikian
lain yang lebih bermanfaat. Sesuai dengan fungsi rupa, sehingga penelitian ini diharapkan
manusia sebagai khalifah di muka bumi, maka berlangsung selama delapan bulan dimulai dari
seluruh upaya yang dilakukan oleh manusia harus bulan Mei sampai dengan bulan Desember 2010.
mampu merespon kebutuhan masyarakat atau
harus memiliki orientasi sosial. Jenis Penelitian
Demikian pula upaya kita untuk Penelitian ini merupakan penelitian survey
mengembangkan Akuntansi Syariah. Akuntansi yang bersifat eksplanasi dimana penelitian ini
harus berkembang dengan merespon kebutuhan dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan kausal
masyarakat. Sejauh ini pandangan mengenai antara satu variabel dengan variabel yang lain,
kebutuhan masyarakat terhadap akuntansi syariah selain itu penelitian ini juga bersifat deskriptif
sudah sangatlah jelas, tinggal bagaimana yakni penelitian yang bertujuan menggambarkan
merespon keinginan tersebut. secara lengkap ciri-ciri suatu keadaan, perilaku
Untuk mencapai hal tersebut seluruh pribadi dan perilaku kelompok, serta menentukan
komponen masyarakat terutama umat Islam frekuensi suatu gejala, dilakukan tanpa didahului
sendiri seharusnya mengambil bagian dan peran hipotesis. Tetapi penelitian deskriptif yang
yang sama. Dimana salah satu unsur yang bertujuan untuk memperoleh data tentang
dimaksud adalah dari kalangan akuntan sendiri, hubungan suatu gejala dengan gejala lain
termasuk akuntan pendidik, akuntan praktisi memerlukan adanya hipotesis.
maupun mahasiswa akuntansi yang ada di
lembaga pendidikan tinggi. Teknik Pengumpulan Data
Tujuan penelitian ini adalah untuk Untuk mengumpulkan data yang diperlukan,
mengetahui persepsi akuntan dan mahasiswa digunakan teknik wawancara (interview) juga
akuntansi terhadap tingkat kepentingan pengguna dilengkapi dengan kuisioner, pengamatan
informasi Akuntansi Syariah, penyajian informasi (observasi), dokumentasi (Masyhuri dkk, 2008).

46
Pengguna laporan, orientasi akuntansi syariah ISSN 2303-100X

Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data yang Penelitian ini dilakukan dengan
orisinil dari informan sebagai informasi, menggunakan kuesioner disertai wawancara
kemudian dilengkapi dengan data tertulis, baik sebagai media untuk mengetahui persepsi akuntan
berupa buku, laporan-laporan ataupun sejenisnya dan mahasiswa akuntansi terkait dengan
yang didokumentasikan oleh pihak pemerintah penerapan akuntansi syariah di Indonesia. Jumlah
atau pihak-pihak tertentu. kuesioner yang dibagikan kepada responden,
yakni 100. Dari 100 kuesioner yang disebar hanya
Analisis Data 83 kuesioner kembali dengan rincian; Dosen
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini (Akuntan Pendidik) sebanyak 8 orang, Karyawan
digunakan model analisis deskriptif. Pemahaman (Akuntan Praktisi) sebanyak 36 orang dan
data dalam penelitian ini dilakukan dengan Mahasiswa (Calon Akuntan) sebanyak 39 orang
menggunakan dasar pendapat dari Masyhuri dkk Tabel 1 menunjukkan. menunjukkan bahwa
(2008) yang mengatakan bahwa kegiatan analisis 34 responden dari kalangan akuntan (77%) dan 23
data bagi penelitian kualitatif adalah menelaah responden dari kelompok mahasiswa akuntansi
data, menata, membagi menjadi satu satuan yang (59%) mempersepsikan bahwa akuntansi syariah
dapat dikelola, dan diputuskan oleh peneliti untuk penting untuk diterapkan di setiap institusi
dilaporkan. (Anggarita)
Analisis data kualitatif ditinjau dari berbagai Pada Tabel 2 terdapat 33 responden dari
aspek, antara lain: pertama, analisis data dikaitkan kelompok akuntan (75%) dan 17 responden dari
dengan penulisan teori. Pada bagian ini kelompok responden mahasiswa (44%) yang telah
mempersoalkan; pemrosesan satuan, kategorisasi mengetahui informasi yang tercantum dalam
dan penafsiran. Kedua mempersoalkan tahap akuntansi syariah. Para responden terutama dari
analisis secara umum. Hal ini menjelaskan tentang kalangan praktisi akuntan telah mengetahui dan
penemuan tema dan merumuskan hipotesis kerja memahami sebagian dari instrumen akuntansi
serta menganalisis hipotesis. Ketiga menjelaskan syariah, seperti responden yang berasal dari
adanya tiga model analisis data, yaitu perbankan syariah, Bank Syariah Mandiri, BNI
perbandingan tetap, analisis data model Spradley, Syariah, BRI Syariah, Bank Mega Syariah, BPR
dan analisis data model Miles dan Huberman. Syariah bahkan dari Pegadaian Syariah.
Keempat, mempersoalkan analisis data secara Tabel 3 menunjukkan bahwa 40 responden
induktif, yang menjelaskan maksud pendekatan, (91%) dari kelompok Akuntan dan 27 responden
asumsinya, proses, pemeriksaan, keabsahan data, (69%) dari kelompok mahasiswa memiliki
dan ciri-ciri kode kategori. persepsi yang sama bahwa akuntansi syariah
HASIL mampu memilah antara aktivitas halal dan haram.

Tabel 1. Persepsi akuntan dan mahasiswa akuntansi terkait dengan tingkat kepentingan pengguna informasi
akuntansi syariah.

Kode Jawaban Repsonden


No. Catatan
Pertanyaan Ya Tidak
1 1.1 83 100% 0 0% 1. Informasi yang tersaji mengandung keberkahan
2 1.2 57 69% 26 31% 2. Informasi lebih syari dan adil.
3 1.3 47 57% 36 43% 3. Didasarkan pada prinsip hukum dan syariah Islam
4 1.4 32 39% 51 61% 4. Menjunjung tinggi nilai kebenaran dan jauh dari
5 1.5 29 35% 54 65% penyimpangan
6 1.6 63 76% 20 24% 5. Akuntansi syariah mengajarkan tentang kesederhanaan.
7 1.7 66 80% 17 20% 6. Menggunakan istilah Arab
8 1.8 52 63% 31 37%
Sumber : Data telah diolah, 2010.

47
Firman ISSN 2303-100X

Tabel 2. Persepsi akuntan dan mahasiswa akuntansi terkait dengan orientasi penyajian informasi akuntansi
syariah.

Kode Jawaban Repsonden


No. Catatan
Pertanyaan Ya Tidak
1 2.1 50 64% 33 36% 1. Akuntansi syariah mengedepankan masalah Agama
2 2.2 17 20% 66 80% 2. Orientasi akuntansi syariah lebih dititikberatkan pada
3 2.3 63 76% 20 24% kemaslahatan umum bukan sekedar mencari keuntungan
4 2.4 44 53% 39 47% semata.
5 2.5 74 89% 9 11% 3. Informasi didasarkan pada ajaran agama.
6 2.6 61 73% 22 27%
7 2.7 67 81% 16 19%
Sumber : Data telah diolah, 2010

Tabel 3. Persepsi Akuntan dan Mahasiswa Akuntansi terkait dengan Aktivitas Halal dan Haram dalam
Akuntansi Syariah.

Kode Jawaban Repsonden


No. Catatan
Pertanyaan Ya Tidak
1 3.1 66 80% 17 20% 1. Akuntansi syariah mampu mengeliminasi transaksi yang
2 3.2 47 57% 36 43% tidak syar’i
3 3.3 62 75% 21 25% 2. Akuntansi akan membatasi aktivitas yang haram
4 3.4 68 82% 15 18% 3. Riba tidak terjadi bila akuntansi syariah diterapkan
5 3.5 65 78% 18 22% 4. Akuntansi syariah dapat mengurangi praktik-praktik
6 3.6 72 87% 11 13% ekonomi yang haram

Sumber : Data telah diolah, 2010.

PEMBAHASAN permasalahan ini dapat tereliminasi dengan


Dalam penelitian ini terlihat bahwa para pelatihan dan sosialisasi secara intensif oleh
akuntan maupun mahasiswa akuntansi telah pengambil kebijakan. Sehingga menjadikan
menyadari sepenuhnya bahwa akuntansi syariah bahasa Arab sebagai the second language in
bukan hanya sekadar instrumen laporan keuangan Indonesia.
biasa tetapi memiliki sisi lain yang memberikan Akuntansi syariah lebih berorientasi kepada
kemaslahatan dan keberkahan kepada para masalah-masalah agama dan sosial. Orientasi
penggunanya, karena seluruh informasi yang penyajian informasi akuntansi syariah
tersaji dalam laporan keuangan didasarkan pada diekspektasikan memberikan informasi yang lebih
praktik-praktik Islami yang dijamin adil bila dibandingkan dengan akuntansi modern.
keakuratannya, kejujurannya dan terbebas dari Karena dalam proses konstruksinya, akuntansi
kecurangan. Hal ini senada dengan pendapat syariah berdasarkan pada asumsi kakikat diri
Muhamad (2002) yang menyatakan bahwa konsep manusia sejati dan pemahaman aspek ontologi
dan nilai akuntansi konvensional dapat yang lebih lengkap bila dibandingkan dengan
kontradiktif bagi masyarakat Islam, karena Islam akuntansi modern.
sendiri memiliki pandangan dan nilai yang Dengan persepsi semacam ini, ia secara etis
bersumber dari Al-Qur`an dan Al-Hadits mempunyai tanggung jawab untuk menyebarkan
Informasi akuntansi syariah bukan tanpa rahmat bagi seluruh makhluk dalam sebagaimana
masalah ada sedikit kesulitan bagi pengguna di dalam Al-Quran (1989) (QS 21:107) dengan
laporan keuangan dalam menginterpretasikan jalan amar ma’ruf nahi munkar (QS 3:110).
informasi yang tersaji dalam laporan keuangan Pencapaian akan hakikat diri ini dapat dilakukan
akuntansi syariah disebabkan karena informasi dengan proses dialektika dalam dirinya sendiri
yang tersaji di dalam laporan keuangannya yang melibatkan akal dan kalbunya. Bila ia telah
menggunakan istilah-istilah Arab. Namun mencapai dan menemukan hakikat dirinya, maka

48
Pengguna laporan, orientasi akuntansi syariah ISSN 2303-100X

ia dapat menggunakan konsep khalifatullah fil adil-dhalim berdasarkan konsekuensi sebuah


ardhi sebagai prespektif untuk melihat dan perbuatan yang diukur dengan utilitas (utility).
membangun kembali realitas-realitas social dalam Artinya, jika sebuah perbuatan menghasilkan
lingkungannya. Dan dengan cara yang sama ia utilitas, maka perbuatan tadi dikatakan etis (Karim
dapat memperoleh kesadaran ontologis, yaitu dalam Harahap, 2004). Tapi sebaliknya jika
suatu kesadaran atau pengertian yang menyatakan perbuatan tadi menghasilkan disutilitas
bahwa realitas sosial sebetulnya adalah kreasi (disutility), maka perbuatan tadi adalah perbuatan
manusia semata, realitas yang lekat dengan nilai- etis. Utilitas yang dimaksudkan oleh etika di sini
nilai yang dimiliki manusia itu sendiri, dan adalah materi yang bersifat hedonis. Dengan
demikian juga tidak akan terlepas dengan nilai- ukuran ini, perbuatan etis (atau tidak etis) dari
nilai etika. seseorang hanya dilihat seberapa besar orang
Sejalan dengan hasil penelitian ini, Nurhayati tersebut telah menghasilkan utilitas materi akibat
(2009) mengatakan bahwa tujuan utama informasi perbuatannya.
akuntansi adalah untuk menyediakan informasi, Sejalan dengan hasil penelitian ini di dalam
menyangkut posisi keuangan, kinerja serta Surat Al Baqarah ayat 282 dapat dijumpai bahwa
perubahan posisi keuangan suatu entitas syariah tekanan Islam dalam kewajiban melakukan
yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna pencatatan adalah : Menjaga agar tidak terjadi
laporan keuangan dalam pengambilan keputusan manipulasi atau penipuan baik dalam transaksi
ekonomi. Beberapa tujuannya antara lain : maupun hasil dari transaksi itu (laba) dan menjadi
meningkatkankan kepatuhan terhadap prinsip bukti dilakukannya transaksi (muamalah) yang
syariah dalam semua transasksi dan kegiatan menjadi dasar dalam menyelesaikan persoalan
usaha, informasi kepatuhan entitas syariah selanjutnya. Demikian pula antara Hameed (2002)
terhadap perintah syariah serta informasi aset, dan Deliarnov dalam Perwataatmadja (2002)
kewajiban, pendapatan dan beban yang tidak terdapat kesesuaian pendapat, bahwa pandangan
sesuai dengan prinsip syariah bila ada dan dan nilai akan berpengaruh pada sistem ekonomi,
bagaimana perolehan dan penggunaannya, dan selanjutnya berpengaruh pada akuntansi.
informasi untuk membantu mengevaluasi Penelitian tentang sistem ekonomi Islam dan
pemenuhan tanggung jawab entitas syariah aktivitas bisnis Islam telah dilakukan oleh Fauroni
terhadap amanah dalam mengamankan dana, (2002).
menginvestasikannya pada tingkat keuntungan
yang layak. KESIMPULAN DAN SARAN
Terkait dengan aktivitas halal dan haram Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dalam sistem akuntansi syariah, para akuntan dan pengguna laporan akuntansi sangat
mahasiswa akuntansi mempersepsikan bahwa berkepentingan terhadap informasi akuntansi
akuntansi syariah mampu memilah antara syariah. Begitu juga terhadap orientasi akuntansi
aktivitas halal dan haram. Menurut responden hal syariah lebih riil dan mengandung unsur
ini bisa terjadi dikarenakan akuntansi syariah transparansi dan pertanggungjawaban yang
berlatar belakang aqidah dan akhlak Islam yang sesungguhnya. Terkait dengan aktivitas halal dan
sangat mendasar sehingga mampu menghindarkan haram dalam sistem akuntansi syariah, para
para pelaku bisnis termasuk akuntannya dari responden mempersepsikan bahwa akuntansi
praktik-praktik kecurangan dan penipuan. syariah mampu memilah antara aktivitas halal dan
Sehingga baik dan buruk, benar dan salah, halal haram.
dan haram tidak bebas nilai tetapi disandarkan Dengan demikian, disarankan bahwa dalam
pada keridhoan Allah SWT sebagai Sang Maha upaya meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT
Pengatur. maka hendaklah setiap institusi menerapkan
Sementara akuntansi konvensional akuntansi syariah sebagai sebuah pola pencatatan
mengabaikan aspek ini (Chapra, 2000). Akuntansi yang lebih berorienasi kepada hukum-hukum
konvensional dengan ideologi dasarnya yakni Allah. Pemerintah juga diharapkan memberikan
kapitalisme banyak menggunakan konsep etika dukungan yang maksimal terhadap penerapan
utilitarianisme, etika utilitarianisme adalah konsep akuntansi syariah dalam bentuk regulasi-regulasi
nilai dimana nilai baik-buruk, benar-salah, dan serta kebijakan-kebijakan yang merangsang

49
Firman ISSN 2303-100X

terciptanya tatanan kehidupan yang Islami di bumi Underliying Conventional (Anglo–American)


Indonesia ini. Diharapkan kepada pemerintah Accounting”. Artikel disampaikan pada
untuk menerapkan syariah Islam secara kaffah Regional Panel Forum on Islamic
guna mendukung terciptanya suasana kehidupan Accounting, UMY, Yogyakarta. Tidak
berbangsa dan bernegara yang diridhoi dan dipublikasikan.
dirahmati oleh Allah SWT sebagai “baldatun Karim, Adi Warman. (2003), Bank Islam; Analisis
thoyyibatun warabbun gafur”. Fiqih dan Keuangan, Jakarta, International
Institute of Islamic Thought Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA Karim, Adi Warman. (2004), Sejarah Pemikiran
Al-Quran dan Terjemahannya. (1989). Ekonomi Islam, Jakarta, PT. Raja Grafindo
Departemen Agama Republik Indonesia, Perkasa.
Semarang: CV. Toha Putra. Masyhuri dan Zainuddin, (2008). Metodologi
Chapra, M. Umer. (2000). Islam dan Tantangan Penelitian ; Pendekatan Praktis dan
Ekonomi, Gema Insani, Jakarta. Aplikatif, Refika Aditama, Bandung..
Fauroni, Lukman. (2002). Rekonstruksi Etika Muhamad, (2002). Pengantar Akuntansi
Bisnis:Perspektif Al Qur`an. Artikel Syari`ah. Jakarta: Salemba Empat.
disampaikan pada Simposium Nasional I Muhamad, (2002). “Penyesuaian Teori Akuntansi
Sistem Ekonomi Islam, Universitas Islam Syari`ah : Perspektif Akuntansi Sosial dan
Indonesia, Yogyakarta. Tidak Pertanggungjawaban”. Simposium Nasional
Dipublikasikan. I Sistem Ekonomi Islam, UII, Yogyakarta.
Hameed, Shahul. (2002). “Different Accounting Tidak dipublikasikan.
for Different Worldviews The Need for An Nurhayati, Sri & Wasilah, (2009). Akuntansi
Islamic Accounting”. Artikel disampaikan Syariah di Indonesia, Salemba Empat,
pada Regional Panel Forum on Islamic Jakarta.
Accounting, UMY, Yogyakarta. Tidak Perwataatmadja, Karnaen. (2002). “Paradigma
dipublikasikan. Sistem Ekonomi Islam: Suatu Pengantar
Hameed, Shahul. (2002). “Nurtured By Kufr: The Kajian Sejarah. Jurnal Ekonomi Syari`ah
Western Philosophical Assumtions Muamalah, Vol. 1, No. 1, 43-51.

50

Anda mungkin juga menyukai