Penerapan Akuntansi Syariah Ditinjau Dari Persepsi Akuntan Dan Mahasiswa Akuntansi Di Kota Makassar
Penerapan Akuntansi Syariah Ditinjau Dari Persepsi Akuntan Dan Mahasiswa Akuntansi Di Kota Makassar
(E-mail: firman_u45@yahoo.com)
ABSTRAK
Saat ini, akuntansi syariah menjadi sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan khususnya ummat muslim. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis tentang penerapan akuntansi syariah di Indonesia ditinjau dari persepsi akuntan dan
mahasiswa akuntansi di Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metode survei dan wawancara terhadap responden
terkait penerapan akuntansi syariah di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengguna laporan akuntansi
sangat berkepentingan terhadap informasi akuntansi syariah. Akuntansi syariah bukan hanya sekadar instrumen laporan
keuangan biasa tetapi memiliki sisi lain yang memberikan kemaslahatan dan keberkahan kepada para penggunanya.
Orientasi penyajian informasi akuntansi syariah berbeda dengan akuntansi konvensional. Orientasi akuntansi syariah
lebih riil dan mengandung unsur transparansi dan pertanggungjawaban yang sesungguhnya. Karena penyusunan laporan
keuangan akuntansi syariah menempatkan aspek kejujuran dan keadilan pada posisi yang paling utama di dalam
melakukan proses akuntansi sampai kepada produk laporan keuangannya. Terkait dengan aktivitas halal dan haram
dalam sistem akuntansi syariah, para responden mempersepsikan bahwa akuntansi syariah mampu memilah antara
aktivitas halal dan haram. Setiap transaksi akan teridentifikasi kehalalan dan keharamannya, baik dari zat yang
ditransaksikan maupun proses transaksinya. Sehingga laporan keuangan akan menyajikan informasi yang haq (benar)
dan jauh dari kebohongan (bathil). Terkait model akuntansi syariah, mayoritas responden belum memiliki persepsi yang
belum jelas tentang model akuntansi syariah, namun para responden mengharapkan model akuntansi syariah dapat
mengikuti aliran akuntansi idealis.
ABSTRACT
Nowadays, Syari’e accounting be an important thing in life especially for Moslem people. This study aims to analyze
the application of sharia in Indonesia accounting in terms of the perception of accountants and accounting students in
Makassar. This study uses survey and interview respondents related to the implementation of sharia in Indonesia
accounting. Results showed that users of accounting reports are very interested in the Islamic accounting information.
Islamic Finance is not just the usual financial statements instruments but have the other side gives the benefit and
blessing to its users. Orientation presentation of accounting information sharia different conventional accounting.
Orientation of Islamic accounting is more real and contains elements of real transparency and accountability. Since the
preparation of financial statements accounting aspects of sharia put fairness and justice in the most important position in
the accounting process until the product its financial statements. Associated with the activity of halal and haram in
Islamic accounting system, respondents perceive that Islamic accounting able to distinguish between lawful and
unlawful activity. Each transaction will be identified halal and keharamannya, both of substance and process
transactions transacted. So that the financial statements will present information haq (right) and away from lies (bathil).
Related to Islamic accounting models, the majority of respondents who have not yet had a clear perception of Islamic
accounting models, but the models respondents expected to follow the flow of Islamic accounting accounting idealist.
45
Firman ISSN 2303-100X
46
Pengguna laporan, orientasi akuntansi syariah ISSN 2303-100X
Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data yang Penelitian ini dilakukan dengan
orisinil dari informan sebagai informasi, menggunakan kuesioner disertai wawancara
kemudian dilengkapi dengan data tertulis, baik sebagai media untuk mengetahui persepsi akuntan
berupa buku, laporan-laporan ataupun sejenisnya dan mahasiswa akuntansi terkait dengan
yang didokumentasikan oleh pihak pemerintah penerapan akuntansi syariah di Indonesia. Jumlah
atau pihak-pihak tertentu. kuesioner yang dibagikan kepada responden,
yakni 100. Dari 100 kuesioner yang disebar hanya
Analisis Data 83 kuesioner kembali dengan rincian; Dosen
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini (Akuntan Pendidik) sebanyak 8 orang, Karyawan
digunakan model analisis deskriptif. Pemahaman (Akuntan Praktisi) sebanyak 36 orang dan
data dalam penelitian ini dilakukan dengan Mahasiswa (Calon Akuntan) sebanyak 39 orang
menggunakan dasar pendapat dari Masyhuri dkk Tabel 1 menunjukkan. menunjukkan bahwa
(2008) yang mengatakan bahwa kegiatan analisis 34 responden dari kalangan akuntan (77%) dan 23
data bagi penelitian kualitatif adalah menelaah responden dari kelompok mahasiswa akuntansi
data, menata, membagi menjadi satu satuan yang (59%) mempersepsikan bahwa akuntansi syariah
dapat dikelola, dan diputuskan oleh peneliti untuk penting untuk diterapkan di setiap institusi
dilaporkan. (Anggarita)
Analisis data kualitatif ditinjau dari berbagai Pada Tabel 2 terdapat 33 responden dari
aspek, antara lain: pertama, analisis data dikaitkan kelompok akuntan (75%) dan 17 responden dari
dengan penulisan teori. Pada bagian ini kelompok responden mahasiswa (44%) yang telah
mempersoalkan; pemrosesan satuan, kategorisasi mengetahui informasi yang tercantum dalam
dan penafsiran. Kedua mempersoalkan tahap akuntansi syariah. Para responden terutama dari
analisis secara umum. Hal ini menjelaskan tentang kalangan praktisi akuntan telah mengetahui dan
penemuan tema dan merumuskan hipotesis kerja memahami sebagian dari instrumen akuntansi
serta menganalisis hipotesis. Ketiga menjelaskan syariah, seperti responden yang berasal dari
adanya tiga model analisis data, yaitu perbankan syariah, Bank Syariah Mandiri, BNI
perbandingan tetap, analisis data model Spradley, Syariah, BRI Syariah, Bank Mega Syariah, BPR
dan analisis data model Miles dan Huberman. Syariah bahkan dari Pegadaian Syariah.
Keempat, mempersoalkan analisis data secara Tabel 3 menunjukkan bahwa 40 responden
induktif, yang menjelaskan maksud pendekatan, (91%) dari kelompok Akuntan dan 27 responden
asumsinya, proses, pemeriksaan, keabsahan data, (69%) dari kelompok mahasiswa memiliki
dan ciri-ciri kode kategori. persepsi yang sama bahwa akuntansi syariah
HASIL mampu memilah antara aktivitas halal dan haram.
Tabel 1. Persepsi akuntan dan mahasiswa akuntansi terkait dengan tingkat kepentingan pengguna informasi
akuntansi syariah.
47
Firman ISSN 2303-100X
Tabel 2. Persepsi akuntan dan mahasiswa akuntansi terkait dengan orientasi penyajian informasi akuntansi
syariah.
Tabel 3. Persepsi Akuntan dan Mahasiswa Akuntansi terkait dengan Aktivitas Halal dan Haram dalam
Akuntansi Syariah.
48
Pengguna laporan, orientasi akuntansi syariah ISSN 2303-100X
49
Firman ISSN 2303-100X
50