Anda di halaman 1dari 7

Pergabungan Perseroan Terbatas (Joint Venture)

Seorang ahli benama Friedman membedakan ada 2 macam joint venture yaitu :
Ø  Joint venture yang pertama adalah joint venture tidak melaksanakan
penggabungan modal, sehingga kerja sama tersebut sebatas pada know-how
yang dibaawa ke joint venture, penggabungan know-how biasanya merupakan
babak pertama menuju kerja sama yang lebih permanen, yang pada saatnya
beralih pada kerjasama berdasarkan penggabungan modal.
Ø  Jenis kedua adalah joint venture yang ditandai oleh partisipasi modal. untuk
membedakan jenis pertama dengan jenis kedua, Friedman menggunakan istilah
joint venture untuk yang pertama, dan equity joint venture untuk jenis kedua.
Sedangkan joint venture yang kita kenal sehari-hari adalah suatu perusahaan
baru yang didirikan bersama-sama oleh beberapa perusahaan yang berdiri
sendiri dengan menggabungakan potensi usaha termasuk know-how dan modal,
dalam perbandingan yang telah ditetaplkan menurut perjanjian atau kontrak
yang telah bersama-sama disetujui .

a.    Ciri-ciri bisnis Joint Venture


·         Beberapa perusahaan bersatu membentuk dan mendirikan perusahaan
baru.
·         Adanya modal-modal yang digabungkan dari beberapa perusahaan untuk
berdirinya perusahhan joint venture. Kekuasaan dalam joint venture sesuai
dengan banyaknya saham yang ditanam oleh masing-masing perusahaan pendiri
dan kesepakatan bersama.
·         Perusahaan-perusahaan pendiri joint venture memiliki eksistensi dan
kemerdekaan masing-masing.
·         Khusus untuk Indonesia, joint venture merupakan kerjasama antara
perusahaan domestic dan perusahaan asing (baik saham pemerintah atau modal
swasta).

b.    Keuntungan bisnis Joint Venture


·         Untuk mengambil alih suatu perusahaan yang sedang berjalan untuk
memperluas suatu pasaran.
·         Untuk memperoleh keuntungan-keuntungan dari pajak
·         Untuk mendapatkan sumber-sumber baru bagi barang-barang.
·         Memperoleh cadangan uang tunai.

c.    Kelemahan Joint Venture adalah sebagai berikut :


·         Jika salah dalam memilih sekutu maka akan meningkatkan resiko politik
yang dihadapi.
·         Dapat terjadi perbedaan pandangan antara sekutu lokal dengan
perusahaan.
·         Adanya harga transfer produk atau komponen akan menimbulakn konflik
kepentingan antara kedua belah pihak

Jenis-Jenis Joint Venture

 Joint Venture Domestik merupakan wujud kerja sama antar


perusahaan dalam negeri.
 Joint Venture Internasioanal merupakan wujud kerja sama yang
melibatkan perusahaan asing.

Ciri-Ciri Joint Venture

 Perusahaan baru yang didirikan secara bersama oleh beberapa


perusahaan.
 Kerja sama antara perusahaan domestik dan perusahaan asing.
 Modal berupa saham yang disediakan oleh perusahaan pendiri
dengan suatu perbandingan tertentu dari setiap perusahaan.
 Kekuasaan dan hak suara didasarkan pada banyak saham setiap
perusahaan.
 Setiap perusahaan pendiri Joint Venture tetap mempunyai
kebebasan dan eksistensi.
 Resiko akan ditanggung setiap partner melalui perusahaan yang
berbeda.

Unsur Joint Venture

 Terdapat kerja sama antara dua pihak perusahaan atau lebih.


 Adanya Modal.
 Adanya surat perjanjian.

1. Distributor mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :


 Bekerja sama secara langsung dengan produsen.
 Membeli barang dari produsen dalam jumlah besar dalam sekali
transaksi. 
 Sistem pembelian barang bisa dilakukan dengan sistem beli putus atau
dengan sistem komisi.
 Mempunyai cakupan wilayah tertentu.
 Transaksi penjualan tidak langsung dilakukan dengan konsumen karena
penjualannya masih dilakukan dalam jumlah besar. Atau dengan kata lain,
distributor menjual barang tersebut kepada agen.
 Tidak diperbolehkan menjual barang produksi pesaing. Atau dengan kata
lain, distributor hanya menjual satu jenis barang dari satu produsen.
 Memiliki ijin badan usaha. Baik badan hukum maupun perorangan.

2. Agen.
Agen berada di bawah distributor. Agen mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 
 Penjualan barang dalam jumlah yang lebih kecil daripada distributor.
 Wilayahnya tidak terlalu luas.
 Membeli barang dalam jumlah banyak untuk dijual kembali pada
reseller. 
 Pembelian dari distributor bisa dengan sistem beli putus atau sistem
komisi.
 Tidak melayani pembelian langsung oleh konsumen.
 Membuka peluang kepada orang lain untuk menjadi reseller.
 Tidak diperbolehkan menjual barang produksi pesaing.
 Tidak harus berbentuk badan usaha atau memiliki ijin badan usaha. 

1. Distributor.
Kelebihan dari distributor adalah :
 Jumlah keuntungan yang diperoleh besar.
 Tidak menghasilkan dan menciptakan produk dan merek sendiri.
Kekurangan dari distributor adalah :
 Proses menjadi distributor lebih rumit, dikarenakan keharusan memiliki
ijin badan usaha.
 Modal yang dibutuhkan untuk menjadi distributor besar.
 Butuh tempat yang memadai untuk menyimpan barang atau produk.
 Memiliki resiko cukup tinggi karena harus menjamin bahwa barang yang
disimpan tidaklah rusak atau hilang.
 Butuk tenaga kerja yang cukup untuk mencakup wilayah yang sudah
ditentukan.

2. Agen.
Kelebihan dari agen adalah :

 Keuntungan yang diperoleh cukup besar.


 Tidak menghasilkan dan menciptakan produk dan merek sendiri.
Kekurangan dari agen adalah :
 Modal yang diperlukan untuk menjadi agen besar.
 Harus mempunyai tempat yang memadai untuk penyimpanan barang atau
produk yang dijualnya.
 Siap menanggung resiko terjadi kerusakan barang atau produk yang
dijual.
Fungsi dan Tugas Distributor

Fungsi utama distributor adalah sebagai perantara antara produsen


dengan pengecer atau konsumen. Mengacu pada pengertian
distributor di atas, adapun beberapa fungsi distributor adalah
sebagai berikut:

1. Membeli Produk, distributor bertugas untuk membeli


produk (barang maupun jasa) dari produsen atau pedagang
yang lebih besar
2. Menyimpan Produk, setelah membeli produk dari
produsen, distributor juga harus menyimpan produk
tersebut di gudang hingga batas waktu tertentu dan
disalurkan ke retailer atau konsumen akhir.
3. Menjual Produk, distributor menjual produk kepada
pengecer atau ke konsumen akhir dengan harga yang lebih
tinggi untuk mendapatkan keuntungan.
4. Mengangkut Produk, proses pemindahan atau
pengangkutan produk dari produsen ke retailer atau
konsumen juga merupakan tugas dari distributor. Namun,
beban biaya pengangkutan tersebut nantinya akan
dimasukkan ke dalam harga produk yang dijual.
5. Klasifikasi Produk, distributor juga bertanggungjawab
dalam mengklasifikasikan atau memilah produk berdasarkan
jenis, ukuran, dan kualitasnya.
6. Informasi Produk, pihak distributor bertanggungjawab
untuk memberikan informasi terkait perkiraan harga dan
pemasaran barang pada waktu tertentu yang akan dilakukan
oleh pelaksana di lapangan.
7. Promosi Produk, kegiatan promosi bertujuan untuk
memperkenalkan produk kepada konsumen. Kegiatan
promosi ini mencakup penjelasan manfaat produk, mutu
produk, harga produk, yang dilakukan melalui media iklan.
Secara umum, distributor dapat dikelompokkan berdasarkan proses
distribusinya. Sesuai dengan pengertian distributor, adapun
beberapa jenis distributor adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan Distributor Barang

Dalam hal ini produk yang didistribusikan adalah berbentuk barang


fisik. Pada proses distribusinya, produsen mempercayakan kepada
distributor untuk menyalurkan produk kepada pengecer.
Selanjutnya, pengecer yang akan menyalurkan kepada konsumen
akhir.

Produsen -> Distributor -> Pengecer -> Konsumen akhir

2. Perusahaan Distributor Jasa

Produk yang disalurkan adalah berbentuk jasa. Pada proses


distribusinya, distributor dapat langsung menyalurkan produk jasa
kepada konsumen akhir tanpa melalui pengecer lain. Sebagai
contoh, kita dapat melihat alur distribusi jasa keuangan dari
perusahaan multifinance kepada nasabahnya.

Produsen (Pemilik Modal) -> Distributor/ Penyalur Jasa -> Konsumen


akhir

3. Distributor Perorangan

Pada dasarnya distributor perorangan ada dalam lingkup yang


berbeda namun terdapat kesamaan dalam proses distribusinya
dengan perusahaan penyalur jasa. Distributor perorangan banyak
dikenal dalam bisnis MLM, dimana proses penyalurannya dari
produsen ke distributor pribadi lalu disalurkan ke konsumen akhir.

Produsen -> Distributor Pribadi -> Konsumen Akhir

Atau
Produsen -> Distributor Pribadi -> Distributor Pribadi lainnya ->
Konsumen Akhir

Anda mungkin juga menyukai