Anda di halaman 1dari 6

JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

VOLUME 3 Nomor 02 Juli 2012 Tinjauan Pustaka

APLIKASI EPIDEMIOLOGI DALAM PEMECAHAN MASALAH-MASALAH


KESEHATAN MASYARAKAT DI LAPANGAN

APPLICATIONS OF EPIDEMIOLOGY IN SOLVING PROBLEMS


IN PUBLIC HEALTH FIELD

Rico Januar Sitorus


Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya
Email : marcio_januar@yahoo.co.id

ABSTRACT
Development of science in public health more rapidly triggered by the extraordinary events in the health field
that continues to grow. The application of the concept of Epidemiology in the investigation in the field is
needed to address the extraordinary events it. Field Epidemiology program that emphasizes a practical
application in the field in epidemiological methods to provide epidemiological information and advice for
decision makers at the national and regional levels in order to identify, prioritize and plan prevention
programs public health issues and evaluate the success of existing health programs
Keywords: Investigation, Methods, Epidemiology, Field, Applications

ABSTRAK
Perkembangan ilmu dalam kesehatan masyarakat semakin pesat dipicu oleh adanya kejadian-kejadian luar
biasa dalam bidang kesehatan yang terus bertambah. Penerapan konsep Epidemiologi dalam penyelidikan di
lapangan sangat dibutuhkan untuk mengatasi kejadian-kejadian luar biasa tersebut. Epidemiologi Lapangan
merupakan program yang menekankan praktek di lapangan dalam aplikasi metode epidemiologi untuk
menyediakan informasi dan saran epidemiologik bagi para pengambil keputusan di tingkat pusat maupun
daerah dalam rangka mengidentifikasi, membuat prioritas dan merencanakan program penanggulangan
masalah kesehatan masyarakat serta menilai keberhasilan program kesehatan yang ada
Kata Kunci : Penyelidikan, Metode, Epidemiologi, Lapangan, Aplikasi

PENDAHULUAN penyakit akibat pencemaran lingkungan, serta


beberapa penyakit baru yang berhubungan
Hingga kini epidemiologi telah
erat dengan mutasi genetis, kesemuanya
berperan besar dalam upaya penanggulangan
menunjukkan semakin pentingnya kedudukan
berbagai penyakit menular, baik di negara
epidemiologi dalam bidang kesehatan. Dalam
berkembang maupun di negara maju. Selain
Epidemiologi hal ini dikenal sebagai Transisi
itu epidemiologi telah berhasil mengubah
Epidemiologi.¹
pandangan dan persepsi masyarakat tentang
Perkembangan ilmu dalam kesehatan
kesehatan masyarakat. Pengendalian penyakit
masyarakat semakin pesat dipicu oleh adanya
menular telah memberikan hasil, namun
kejadian-kejadian luar biasa dalam bidang
beberapa penyakit menular masih ditemukan
kesehatan yang terus bertambah. Ilmu
di berbagai tempat, bahkan muncul penyakit
Epidemiologi dianggap sebagai ilmu dasar
menular baru (new emerging diseases) atau
kesehatan masyarakat dengan alasan tertentu.
penyakit menular lama yang semula sudah
Alasan-alasan ilmu epidemiologi dikatakan
tenang, kini kembali meningkat kejadiannya
sebagai ilmu dasar kesehatan masyarakat
(reemerging diseases). Seiring dengan
yaitu Pertama, Epidemiologi merupakan ilmu
keadaan ini kecenderungan meningkatnya
dasar kuantitatif dalam bidang probabilitas,
kejadian penyakit non infeksi, penyakit
statistik dan metode penelitian. Kedua,
menahun, penyakit degeneratif, kecelakaan,
epidemiologi merupakan metode sebab akibat
penyakit akibat kerja dan penyakit kerja,

90
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

berdasarkan pengembangan dan pengujian menghasilkan penyelidikan lapangan yang


hipotesis plausabilitas tentang keadaan dan memenuhi kebutuhan publik dan juga
kejadian kesehatan. Ketiga, Epidemiologi menghasilkan data ilmiah yang berkualitas
memberikan arahan dasar tindakan kesehatan sangat tinggi.
masyarakat berdasarkan epidemiologi dan
sebab akibat, seiring dengan pemahaman PEMBAHASAN
tentang hal-hal yang bersifat praktis dan
Definisi Epidemiologi
mampu diselesaikan. Konstelasi masalah-
masalah yang dihadapi oleh para ahli Dari asal kata (Bahasa Yunani) EPI
Epidemiologi yang ditugasi menyelidiki = pada/tentang; DEMOS = penduduk:
masalah-masalah kesehatan masyarakat yang LOGOS = ilmu. Epidemiologi berarti Ilmu
mendesa membentuk definisi Epidemiologi yang mempelajari tentang penduduk.
Lapangan.2,3 Sedangkan dalam pengertian modern pada
Epidemiologi Lapangan merupakan saat ini Epidemiologi adalah : “ Ilmu yang
program yang menekankan praktek di mempelajari tentang frekuensi dan
lapangan dalam aplikasi metode epidemiologi distribusi (penyebaran) masalah kesehatan
untuk menyediakan informasi dan saran pada sekelompok orang (masyarakat) serta
epidemiologik bagi para pengambil keputusan determinannya.
di tingkat pusat maupun daerah dalam rangka Dari definisi tersebut di atas, dapat
mengidentifikasi, membuat prioritas dan dilihat bahwa dalam pengertian
merencanakan program penanggulangan epidemiologi terdapat 3 hal pokok yaitu:6, 7
masalah kesehatan masyarakat serta menilai
keberhasilan program kesehatan yang ada.4 a. Frekuensi masalah kesehatan
Applied epidemiology is a discipline Frekuensi yang dimaksudkan disini
which identifies and investigates patterns of menunjuk pada besarnya masalah
and disease in the population served by the kesehatan yang terdapat pada sekelompok
organization. The scope and time of any manusia (masyarakat). Untuk dapat
study are determined by the need for action. mengetahui frekuensi suatu masalah
The task is not complete until the results of a kesehatan dengan tepat, ada 2 hal yang
study have been clearly communicated to harus dilakukan yaitu :
those who need to know and an intervention is 1) Menemukan masalah kesehatan yang
in place to improve the health of the people.”5 dimaksud.
Penyelidikan epidemiologi dilapangan 2) Melakukan pengukuran atas masalah
harus mempertimbangkan kualitas sains yang kesehatan yang ditemukan tersebut.
digunakan. Persepsi yang menyatakan
penyelidikan lapangan yang cepat dan kotor b. Distribusi masalah kesehatan
bisa dihilangkan dengan menghasilkan Yang dimaksud dengan distribusi
kualitas data dan hasil sesuai dengan kejadian masalah kesehatan adalah menunjuk
nyata dilapangan. Para ahli epidemiologi di kepada pengelompokan masalah kesehatan
sektor publik harus mendamaikan menurut suatu keadaan tertentu. Keadaan
kepentingan-kepentingan yang banyak dan tertentu yang dimaksudkan dalam
saling bersaing atau bertentangan dan epidemiologi adalah :
mengembangkan desain penelitian yang 1) Menurut ciri – ciri manusia (man)
secara ilmiah paling optimal yang 2) Menurut tempat (place)
dimungkinkan dibawah kondisi dan fakta itu. 3) Menurut waktu (time)
Pertimbangan yang matang dipadukan dengan
upaya ilmiah yang ketat dan cermat akan

Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Volume 3, Nomor 02 Juli 2012 ● 91


Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

c. Determinan (faktor-faktor yang 1980, para ahli epidemiologi


mempengaruhi) mengidentifikasi peningkatan risiko HIV
Determinan menunjuk kepada faktor yang dihubungkan dengan perilaku seks
penyebab dari suatu penyakit/masalah dan penggunaan obat-obatan.
kesehatan baik yang menjelaskan c. Melengkapi Gambaran Klinis
frekwensi, penyebaran ataupun yang Pada saat meneliti Kejadian Luat Biasa
menerangkan penyebab munculnya (KLB), ahli epidemiologi lapangan akan
masalah kesehatan itu sendiri. mengandalkan penyedia perawatan
Dalam hal ini ada 3 langkah yang kesehatan dan laboratorium untuk
biasa dilakukan yaitu : memberikan diagnosis yang tepat terhadap
1) Merumuskan Hipotesa tentang pasien individu. Namun demikian, temuan
penyebab yang dimaksud. para ahli epidemiologi ini juga akan
2) Melakukan pengujian terhadap memberikan kontribusi terhadap
rumusan Hipotesa yang telah disusun. pemahaman mereka akan gambaran klinis
3) Menarik kesimpulan. dan perjalanan alamiah dari penyakit yang
menjangkit. Ahli epidemiologi juga telah
Aplikasi Epidemiologi di Lapangan mencatat penyebaran infeksi HIV dari
Epidemiologi dan informasi tentang paparan awal hungga perkembangan
metode epidemiologi mempunyai banyak sindrom klinisyang bervariasi termasuk
kegunaan. Kegunaan-kegunaan tersebut antara acquired immnunodeficiency syndrome
lain : (AIDS).
a. Assessment Kesehatan Masyarakat atau d. Pencarian Sebab
Populasi Banyak penelitian Epidemiologi
Stakeholder, pemerintah daerah maupun diperuntukkan kepada pencarian sebab
pusat yang bertanggung jawab terhadap atau faktor yang mempengaruhi risiko
perkembangan, penerapan, dan evaluasi penyakit terhadap seseorang. Dalam
menggunakan informasi epidemiologis penyelidikan lapangan, penelitian ini
sebagai kerangka nyata dalam bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab
pengambilan keputusan. Untuk sehingga dapat diambil tindakan kesehatan
melaksanakan assessment (pengukuran) masyarakat yang tepat serta menyediakan
kesehatan masyarakat atau populasi, data- informasi yang cukup untuk mendukung
data terkait harus diidentifikasi dan tindakan yang efektif.
dianalisis menurut waktu, tempat dan Dalam praktek penelitian epidemiologi,
personal. sedikitnya ada 5 langkah yang harus
b. Keputusan Individu dilakukan yaitu,
Beberapa orang mungkin tidak menyadari a. Menghitung kasus atau kejadian
bahwa mereka telah menggunakan b. Mendeskripsikan kasus tersebut
informasi epidemiologi dalam keputusan berdasarkan waktu, tempat dan orang.
harian mereka. Ketika seseorang berhenti c. Mengekstraksi deskripsi menjadi
untuk merokok, atau menggunakan kemungkinan-kemungkinan tentang siapa
kondom, mereka mungkin dipengaruhi saja yang berisiko terjangkit, mengapa dan
baik sadar atau secara tidak sadar oleh bagaimana bisa terjangkit dan membuat
perkiraan epidemiologi tentang risiko hipotesis yang akan menjelaskan semua
kesehatan. Pada tahun 1950-an, para ahli aspek-aspek penting dari epidemi.
epidemiologi melaporkan peningkatan d. Menampilkan banyak pembagian yaitu
risiko kanker paru-paru terhadap para menentukan rerata penyakit atau rerata
perokok dan pada pada pertengahan tahun paparan.

92 ● Sitorus, Aplikasi Epidemiologi dalam Pemecahan Masalah-Masalah Kesehatan Masyarakat


Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

e. Membandingkan beberapa rerata untuk dari berbagai sumber seperti rumah sakit,
melihat maksud yang terkandung rekam medik atau catatan kesehatan
didalamnya. sekolah. Catatan-catatan ini sangat
bervariasi secara dramatis dalam hal
Langkah yang paling kritis adalah kelengkapan dan keakuratan diantara
membandingkan rerata, sesuatu yang dalam pasien, penyedia layanan kesehatan dan
epidemiologi merupakan kegiatan yang harus fasilitas oleh karena catatan itu dibuat
terjadi. Kita membandingkan antara orang untuk tujuan-tujuan lain selain penelitian
sakit yang terpapar dan orang sakit yang tidak epidemiologis. Dengan demikian, kualitas
terpapar terhadap agen penyebab atau tingkat catatan-catatan seperti itu sebagai sumber
paparan di antara orang yang sakit dan orang data bagi penyelidikan epidemiologi
yang sehat. Perbedaan yang ada cukup jelas, mungkin jauh lebih rendah dibandingkan
sehingga bisa dipakai untuk memberikan kualitas informasi yang diperoleh,
masukan (namun tidak bisa membuktikan) misalnya dari kuisioner baku yang telah
paparan apa yang menjadi penyebab penyakit diujicoba lebih dahulu.

Baku mutu dalam Penyelidikan 2. Angka yang Kecil


Epidemiologi di Lapangan Dalam suatu peneltian prospektif yang
terencana, ahli epidemiologi menetapkan
Baku mutu suatu penyelidikan
besar sampel yang memadai berdasarkan
Epidemiologis lapangan adalah:2,3,8
tuntutan statistik akan power. Di lain
1. Tepat waktu
pihak, KLB mungkin melibatkan sejumlah
2. Menggarap suatu masalah kesehatan
relatif kecil orang, sehingga dengan
masyarakat yang penting di komunitas.
demikian mengenakan pembatasan-
3. Memeriksa secara dini kebutuhan sumber
pembatasan yang cukup besar terhadap
daya dan menyebarkannya secara tepat.
desain penelitian, power statistik, dan
4. Menggunakan metode-metode
aspek-aspek lain dari analisis. Pada
epidemiologi deskriptif dan analitik secara
gilirannya, pembatasan-pembatasan ini
tepat.
menghasilkan keterbatasan-keterbatasan
5. Menggali kausalitas sampai taraf yang
dalam inferensi dan kesimpulan yang bisa
cukup mengidentifikasi sumber dan/atau
diambil dari suatu penyelidikan.
etiologi dari masalahnya
6. Menegakkan penanggulangan segera dan
3. Pengumpulan Spesimen
intervensi jangka panjang.
Penyelidikan lapangan biasanya dilakukan
Tantangan seorang Epidemiologist dalam setelah peristiwa terjadi. Pengumpulan
Penyelidikan Epidemiologi di Lapangan spesimen yang diperlukan tidak selalu
Seorang ahli Epidemiologi yang telah dimungkinkan untuk dilakukan, misalnya
menyelidiki masalah-masalah dilapangan jenis-jenis makanan yang dicurigai sudah
dihadapkan pada berbagai tantangan yang dibuang, sistem air minum sudah dikuras
kadang-kadang membatasi penggunaan atau orang-orang yang sakit mungkin telah
metode-metode ilmiah secara ideal. sembuh. Dalam keadaan seperti ini, ahli
Tantangan-tantangan yang dihadapi dalam epidemiologi bergantung pada ketekunan
penyelidikan lapangan yaitu : penyedia layanan kesehatan yang pertama
1. Sumber Data kali memeriksa orang-orang yang terkena,
dan bergantung pada daya ingat orang-
Penyelidikan lapangan seringkali
menggunakan informasi yang disarikan

Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Volume 3, Nomor 02 Juli 2012 ● 93


Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

orang yang terkena, skeluarga atau KESIMPULAN DAN SARAN


komunitas mereka. Dalam epidemiologi, masalah
kesehatan di masyarakat perlu diketahui
4. Publisitas dengan maksud untuk mengetahui proses
Epidemi penyakit akut seringkali terjadinya masalah kesehatan dan untuk
menimbulkan perhatian dan publisitas berupaya mencegah beraksinya faktor
setempat yang cukup besar. Media cetak penyebab tersebut. Proses interaksi antara
atau televisi dapat membantu penyelidikan manusia (penjamu) dengan berbagai sifatnya
kasus dengan membantu mengembangkan (biologis, fisiologis, psikologis, sosiologis,
informasi, mengidentifikasi kasus, dan antropologis) dengan penyebab (agent) serta
membantu menerapkan langkah-langkah dengan lingkungan (environment) merupakan
penanggulangan. suatu rantai sebab akibat ke suatu proses
kejadian masalah kesehatan (penyakit).
5. Kurang Berpartisipasi Untuk menanggulangi masalah tersebut
Dalam penyelidikan epidemiologi, sangat diperlukan penerapan konsep epidemiologi
diharapkan partisipasi dari berbagai pihak, yang tepat dilapangan. Ada 5 (lima) hal untuk
baik pihak pemerintah, swasta dan menjelaskan konsep epidemiologi di lapangan
masyarakat setempat di wilayah kejadian. sehingga berfungsi dengan cepat dan tepat
Di lapangan, para epidemiologist sering yaitu:
menghadapi kurangnya partisipasi dari 1. Surveilens Kesehatan Masyarakat
pihak-pihak yang terlibat dalam 2. Penyelidikan (termasuk analisis) dan
penyelidikan, misalnya keengganan konsultasi
memberi informasi apabila terjadi Epidemi 3. Perkembangan Kebijakan
suatu penyakit yang berhubungan dengan 4. Pelatihan
usaha, pekerjaan dan kepentingan lainnya. 5. Jaringan

6. Tekanan-Tekanan untuk Saling Saran dari penelitian ini adalah:


Campur Tangan 1. Perlunya kerjasama lintas sektor dalam
Para ahli epidemiologi yang melakukan pelaksaanaan penyelidikan epidemiogi di
penyelidikan lapangan harus menimbang lapangan.
kebutuhan akan penyelidikan lebih lanjut 2. Penerapan metode epidemiologi yang tepat
terhadap kebutuhan akan intervensi segera. sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
Dilain pihak, opini-opini yang muncul dari penyelidikan.
orang-orang yang terkena dan orang-orang 3. Mengutamakan evidence based dan
lain di komunitas dapat mengganggu masyarakat bukan kepentingan individu
pendekatan ilmiah yang optimal. Apabila atau golongan.
tekanan yang dari luar lebih besar 4. Perlunya respon yang cepat dan tepat
dibanding prosedur penyelidikan yang apabila terjadi Kejadian Luar Biasa di
sesuai, maka penyelidikan epidemiologi lapangan dengan metode penyelidikan
yang dilakukan tidak menggambarkan yang sesuai dan tepat.
evidence base yang ada di masyarakat. 2,3

DAFTAR PUSTAKA 2. Michael B. Gregg, Epidemiologi


Lapangan. Edisi ketiga. terjemahan,
1. Noor Nasri Noor. Dasar Epidemiologi. Oxford University Press.
Edisi Revisi. Penerbit Rineka Cipta.
Jakarta. 2008.

94 ● Sitorus, Aplikasi Epidemiologi dalam Pemecahan Masalah-Masalah Kesehatan Masyarakat


Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

3. Michael B. Gregg. Field Epidemiology. 7. Beaglehole. Bonita. Dasar–dasar


second edition. Oxford University Press. Epidemiologi. Yogyakarta. Gadjah Mada
2002. University Press. 1997.
4. Field Epidemiology Training Program 8. Bhisma Murti. Prinsip dan Metode Riset
www. fetpugm.com. Epidemiologi. Yogyakarta. Gadjah Mada
5. www.tephinet.org. University Press. 2003.
6. Azrul Aswar. Pengantar Epidemiologi.
Jakarta. Binarupa Akasara. 1999.

Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Volume 3, Nomor 02 Juli 2012 ● 95

Anda mungkin juga menyukai