Pengertian Radio Secara Umum
Pengertian Radio Secara Umum
Radio Sebagai Media Komunikasi Dalam interaksi sosial yang sering disebut dengan
komunikasi perlu adanya penyelarasan pesan sehingga tidak terjadi salah persepsi atau sering
dikenal dengan Miss Communication. Menurut Carl I Hovland komunikasi adalah proses
dimana seseorang (Komunikator) menyampaikan perangsang (biasanya lambang – lambang
bahasa) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikan). Dari pemikiran Carl I Hovland
bahwa lambang- lambang atau simbol yang diberikan harus dapat langsung direspon kembali
untuk mencapai perubahan perilaku dan tidak terjadi miss communication atau pemahaman
yang keliru. Pada era sekarang perubahan perilaku sering dilihat di media komunikasi masa.
Media sering dibicarakan dan dibahas karena memiliki effect komunikasi yang langsung
direspon oleh khalayak umum karena fungsi media adalah sebagai alat hubung antara
komunikator dan komunikan (khalayak umum). Media secara mendasar adalah alat yang
bersifat teknis atau fisik yang mengubah pesan menjadi saluran sehingga memungkinkan
untuk ditransmisikan pada saluran.
Media dan masyarakat adalah dua bagian yang tidak dapat dipisahkan, karena media
tumbuh dan berkembang seiring dengan timbulnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya informasi. Pertumbuhan media massa saat ini sangat cepat, hal ini juga
disertai dengan kebutuhan masyarakat akan informasi yang cepat dan akurat. Karena
sebuah komunikasi tanpa melalui media dirasa kurang maksimal dikarenakan media
bersifat audio dan visual. Radio adalah teknologi yang digunakan untuk mengirimkan
sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik).
Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan juga bisa merambat lewat ruang
hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium atau pengangkut
Pada siaran radio, yang ditransmisikan/dipancarkan adalah hanya sinyal suara (audio). Oleh
karena itu proses komunikasinya dapat di gambarkan seperti diagram blok sebagai berikut.
1
Gambar 1. Prinsip sederhana dari suatu sistem siaran radio
Pada stasiun pemancar sinyal suara diproduksi oleh mikropon yang berfungsi sebagai
tranduser, yaitu mengubah energi suara (audio) menjadi energi listrik (sinyal suara) dengan
frekuensi maksimum 20 KHz (AF = audio Frequency). Selanjutnya sinyal suara diperkuat
oleh rangkaian penguat (amplifier) yang berfungsi sebagai penguat sinyal suara sehingga
memiliki energi yang cukup untuk rangkaian elektronika, selanjutnya sinyal suara yang telah
diperkuat selanjutnya dicampur dengan gelombang pembawa (carier wave) frekuensi radio
(RF) yang diproduksi oleh rangkaian Osilator RF. Proses Pencampuran (mixing) sering
disebut modulasi dilakukan oleh rangkaian modulator yang berfungsi sebagai mixer dan
penguat daya sehingga sinyal modulasi memiliki energi yang cukup besar dan mampu
merambat /meradiasi / memancar di udara melalui antena pemancar dengan jarak pancar
sesuai energi yang dimilikinya. Dengan kata lain jarak pancar gelombang tergantung dari
besarnya energi gelombang tersebut.
Gelombang RF yang telah dipancarkan antena pemancar ke udara, diterima oleh antena radio
penerima yang berfungsi menerima semua gelombang radio. Oleh rangkaian Tuner (penala)
gelombang-gelombang radio tersebut dipilih satu gelombang saja yaitu yang berresonansi
dengan frekuensi gelombang yang dihasilkan oleh rangkaian penala (frekuensi gelombang
radio = frekuensi gelombang penala). Gelombang tersebut merupakan gelombang yang
modulasi antara gelombang/sinyal suara dan gelombang pembawa. Setelah mengalami
penguatan melalui rangkaian penguat, gelombang tersebut diteruskan ke rangkaian
demodulasi untuk mendeteksi/ memisahkan gelombang suara dan gelombang pembawa yang
sudah tidak dibutuhkan lagi. Proses demodulasi dengan menggunakan sistem pencampuran
dengan gelombang frekuensi bandingan dari rangkaian osilator lokal.
2
Berkaitan dengan penggunaan besarnya frekuensi pembawa sinyal suara yang digunakan
dalam system pemancar dan penerima radio, maka dapat dibuat klasifikasi frekuensi seperti
pada Tabel. 1. berikut ini:
3
SHF 3GHz – 10 – 1 cm Kabel koaksial, Pemancar
(Super High 30GHz gelombang AM,
Freq) panjang Radio amatir
Gelombang radio memiliki sifat mendekati cahaya. Dengan demikian akan merambat lurus
dan dapat dipantulkan. Cepat rambat gelombang (V) adalah 300.000 meter/detik. Hubungan
antara Cepat rambat V, Frekuensi f dan panjang gelombang λ adalah : λ = V / f .
Untuk secara detail bagan Pemancar (Tx) secara umum dapat digambarkan
sebagai berikut :
4
Gambar 3.2. Bagan pemancar (Tx)
Sedangkan untuk bagan Penerima (Rx) secara umum dapat digambarkan sebagai
berikut :
Jika diperhatikan lebih lanjut pada bagan Pemancar (Tx) maupun Penerima (Rx) terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan dan fungsinya :
5
2. Demodulator berfungsi sebagai alat untuk mendapatkan informasi yang terkandung
dalam sinyal carrier termodulasi, untuk rangkaian demodulator tergantung pada jenis
modulasi yang digunakan.
6
Gambar 3.7. Gambar Amplifier
5. Modulasi adalah teknik-teknik yang dipakai untuk memasukan informasi dalam suatu
gelombang pembawa, biasanya berupa gelombang sinus. Suatu alat yang melakukan
modulasi disebut modulator.
7
7. Saluran Transmisi, agar daya sinyal dapat dipancarkan secara maksimal maka
impedansi output rangkaian pemancar dengan impedansi karakteristik saluran
transmisi, serta impedansi beban harus sama (match), jika tidak sama akan terjadi
gelombang pantul dan bila komunikasi radio dipandang dalam konteks saluran
transmisi, maka dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Radio Microwave
Radio Ethernet IP Base Microwave secara garis besar memiliki desain, bentuk
fisik dan perangkat yang sama dengan radio TDM microwave yang umum digunakan
untuk komunikasi Point to Point (PTP) atau Point to Multi Point (PTMP). Perbedaan
yang mendasar dari kedua jenis radio microwave tersebut adalah output yang dihasilkan
dari port keluaran.
- Untuk radio TDM microwave akan menghasilkan keluaran E1 G.703 dengan 2 pair
kabel (1 pair Tx dan 1 pair Rx) dan menggunakan blok DDF sebagai terminasi
kabelnya.
- Untuk Radio Ethernet IP Base microwave akan menghasilkan keluaran port
8
Ethernet 100Mbps dan interface RJ-45.
Dari secara komponen yang digunakan, kabel penghubung antara IDU dan ODU pun juga
berbeda, dimana :
- kabel yang digunakan untuk radio TDM microwave adalah kabel coaxial
- kabel yang digunakan untuk Radio Ethernet IP Base microwave adalah UTP
Cat5 RJ-45.
2.1.3 Management
- Untuk Radio TDM tidak dapat di manage secara end to end sampai ke Kantor Pusat,
karena dibutuhkan NMS khusus Radio Akses yang terintegrasikan pada NMS di
Kantor Pusat.
- Untuk Radio Ethernet IP base dapat di manage secara end to end sampai ke Kantor
Pusat, dengan mengalokasikan IP pada sisi Near End dan Far End radio dan
pengalokasian IP pada Galeri dan Kantor Pusat menjadi satu network. Karena Radio
akses ethernet IP base ini sudah menggunakan basic Web Base maka tidak perlu
menggunakan NMS khusus yang harus
diintegrasikan ke kantor pusat.
9
2.2.2 Kabel UTP Cat5
Seperti kita ketahui Kabel UTP Cat-5 misalnya hanya menggunakan 2 pair
(4 urat) saja untuk Tx (+ dan -) dan Rx (+ dan -). Sementara dalam 1 kabel UTP
(Unshielded Twisted Pair) terdapat 4 pair (8 urat) yang disediakan. Nah dua pair inilah
yang bisa kita manfaatkan untuk mentransmisi power.
2.2.3 ODU (Outdoor Unit)
10
Gambar 3.14. Antena
Device Interface :
Physical Specification :
Dimension 355(L)*355(W)*95(H) mm
Weight 4.3Kg
Management :
Power Requirement :
LED indication
Power, Tx, Rx
11
Operating Environment
Temperature -30 ~ 60
- Frequency: 5725-5850MHz
- Gain: 29 dBi
- Impedance: 50 Ω
- Beam width: H6 V6
- Connector: N type
- VSWR ≤ 1.5
Menurut Meiwindra (2010) ada berbagai jenis teknik modulasi digital yang
digunakan untuk mengirimkan data.Namun, yang sering digunakan adalah PSK (Phase
Shift Keying) dan QAM (Quadrature Amplitude Modulation).Dengan modulasi digital,
informasi yang dikirimkan umumnya berbentuk data digital yang dapat dinyatakan dalam
deretan angka 1 dan 0.
12
Gambar 2 Modulasi Digital
Jenis-jenis modulasi digital yang umum dipakai menurut Langton (2005) adalah :
Gambar3Modulasi ASK
13
Gambar4 Modulasi FSK
• PSK (Phase Shift Keying), pengiriman sinyal berdasarkan pergeseran fasa, merupakan
suatu metoda modulasi dengan menggeser fasa gelombang pembawa dan digunakan
suatu jumlah terbatas fasa
2.4.1 PSK
Dalam BPSK (Binary Phase Shift Keying), dua keluaran fasa yang mungkin akan
keluar dan membawa informasi (‘binary’ dimaksudkan disini ‘2’). Sesuai dengan perubahan
keadaan sinyal masukan digital, fase pada keluaran carrier bergeser diantara dua sudut yang
keduanya terpisah 180 (Meiwindra , 2010).
14
Gambar 7 Ilustrasi BPSK
Dalam QPSK (Quadrature Phase Shift Keying) ada empat fasa keluaran yang
berbeda. Karena masukan digital ke modulator QPSK adalah sinyal biner (dasar 2), maka
untuk menghasilkan empat kondisi masukan yang berbeda harus dipakai bit masukan lebih
dari satu bit tunggal. Dengan menggunakan 2 bit yang berbeda 90, ada empat kondisi
yang mungkin yaitu 00, 01, 10 dan 11.
00 0
01 90
10 180
11 270
15
Gambar 9 . Ilustrasi QPSK
2.4.2 QAM
Pada modulasi QAM, titik-titik konstelasi (constellation points) dibuat dalam bentuk
kotak dengan jarak vertikal dan horizontal yang sama (Meiwendra , 2010).
16
Modulasi 16-QAM terdapat terdapat 4 titik simbol pada masing-masing kudran.
Karena 16 = 24, maka 4 bit/simbol dapat dikirimkan persatuan waktu. Modulasi 16QAM
merupakan modulasi yang menggunakan inputan 4 bit (Quad Bit) dengan 16 kondisi
logika.
17
0110 2 112.5
0111 2 157.5
1000 2 202.5
1001 2 247.5
1010 2 292.5
1011 2 337.5
1100 3 45
1101 3 135
1110 3 225
1111 3 315
18
Gambar 14. Konstelasi 16PSK
Pada 32QAM tidak jauh berbeda dengan 16QAM, terdapat 8 titik simbol pada
masing-masing kudran. Karena 32 = 25, maka 5 bit/simbol dapat dikirimkan persatuan
waktu. Modulasi 32QAM merupakan modulasi yang menggunakan inputan 5 bit (Penta
Bit) dengan 32 kondisi logika.
19
Tabel.4 . QAM dengan 5 amplitudo
dan 28 fasa
00000 1 45
00001 1 135
00010 1 225
00011 1 315
00100 2 22.5
00101 2 67.5
00110 2 112.5
00111 2 157.5
01000 2 202.5
01001 2 247.5
01010 2 292.5
01011 2 337.5
01100 3 45
01101 3 135
01110 3 225
01111 3 315
10000 4 11.25
10001 4 78.75
10010 4 101.25
10011 4 168.75
10100 4 191.25
10101 4 258.75
10110 4 281.25
10111 4 348.75
11000 5 33.75
20
11001 5 56.25
11010 5 123.75
11011 5 146.25
11100 5 213.75
11101 5 236.25
11110 5 303.75
11111 5 326.25
Bentuk sistem modulator dan demodulator pada QAM dapat digambarkan sebagai
berikut :
21
referensi : Andi Hasad, M. Amin Bakri, Firman L. Hakim , Analisis kinerja modulasi radio
microwave pada automatic modulation radio Program Studi Teknik Elektro. Fakultas Teknik
Universitas Islam “45” (UNISMA) hal 12-21
22
2. Sistem Telekomunikasi Gelombang Mikro
antena sehingga dapat diterima oleh receiver pada area tersebut. Teknologi ini sering
digunakan pada radio komersial dan mobile telephone. Microwave gelombang mikro,
frekuensi sangat tinggi pada dua buah relay station yang terlihat (tidak terhalang) satu
sama lain. Pada gelombang mikro, kisaran frekuensinya adalah dari 1 GHz sampai 300
GHz. Propagasi/perambatan gelombang pada kisaran frekuensi ini adalah propagasi line-
of-sight.
Oleh karena itu antena microwave umumnya diletakkan diatas gedung, tower, atau
puncak bukit/gunung. Jarak antara kedua stasiun dapat mencapai 30 mil (tergantung
lengkungan bumi), dan dapat mengirimkan data 10 kali lebih besar dari kabel biasa tanpa
perlu memikirkan cara menanam kabel atau memasangnya dengan tiang sehingga dapat
terhubung lebih cepat. Namun demikian microwave rentan terhadap cuaca seperti hujan
salju.
Propagasi gelombang radio melalui hujan, kabut dan salju akan mengalami pelemahan karena
penyerapan daya pada saat terjadi rugu-rugi daya dielektrik yang disebabkan oleh air. Juga
terdapat rugi-rugi pada saat gelombang transmisi langsung akibat adanya penghamburan
energi keluar oleh titik-titik hujan, kabut dan salju. Rugi- rugi penghamburan biasanya
relative kecil daripada rugi-rugi penyerapan. Satellite, merupakan pengiriman radio frekuensi
menggunakan satelit. Mirip dengan microwave yang 2 buah titik yang saling terlihat, namun
karena titik pertama berada di satelit maka coverage area nya dapat mencapai 30%
permukaan bumi.
23
Teknologi satelit antara lain dimanfaatkan pada Global Positioning Sistem (GPS) untuk
menetapkan posisi suatu tempat dimana terdapat alat GPS tersebut. GPS ini didukung oleh 24
satelit orbit rendah (ketinggian 10.900 mil) dimana posisi sebuah alat GPS akan ditentukan
oleh 3 buah satelit sehingga akurasi nya mencapai 50 feet. Infrared, merupakan pancaran
sinar inframerah yang tidak terlihat mata telanjang. Media ini mampu menyalurkan data
sangat besar, tanpa terganggu oleh elektromagnetik. Hanya saja infrared terpengaruh pada
kabut, asap, debu, hujan, serta hubungan setiap unit harus terlihat satu sama lain.
24
3.2 Gelombang Mikro
• Antena berkedudukan tetap dan difokuskan pada gelombang tertentu untuk mencapai
penghantaran line-of-sight kepada antena penerima.
• Antena biasanya diletakkan di tanah tinggi untuk meluaskan jarak antar antena
sehingga dapat lebih leluasa gangguan dari penghalang gelombang semakin kecil.
• Jarak maksimum antara antena:
biasanya K = 4/3
• Penggunaan biasa adalah untuk telekomunikasi jarak jauh (alternatif bagi coaxial
Fasilitas gelombang mikro memerlukan jarak antara amplifier atau repeater yang
televisi.
• Boleh juga digunakan untuk jarak dekat point-to-point yang menyambungkan antara
bangunan berdekatan.
25
Closed-circuit TV (CCTV)
• Jika frekuensi lebih tinggi, lebar jalur lebih tinggi dan kadar data lebih tinggi.
radio).
• Penurunan bertambah bila hujan, hal ini dapat dilihat pada frekuensi melebihi 10
GHz.
mikro digunakan, semakin banyak gangguan, jadi perlu pilih frekuensi khusus.
• Jalur frekuensi biasa bagi telekomunikasi jarak jauh ialah antara 4 GHz ke
• Frekuensi lebih tinggi (22 GHz) digunakan untuk pautan point-to-point jarak dekat
antara bangunan.
26
• Frekuensi tinggi tidak begitu berguna untuk jarak jauh sebab akan terjadi
penurunan kualitas yang tinggi, tetapi memerlukan antena lebih kecil dan murah
https://docplayer.info/44973818-Bab-iii-radio-microwave.html
27
28