Anda di halaman 1dari 28

1.

Pengertian Radio Secara umum

Radio Sebagai Media Komunikasi Dalam interaksi sosial yang sering disebut dengan
komunikasi perlu adanya penyelarasan pesan sehingga tidak terjadi salah persepsi atau sering
dikenal dengan Miss Communication. Menurut Carl I Hovland komunikasi adalah proses
dimana seseorang (Komunikator) menyampaikan perangsang (biasanya lambang – lambang
bahasa) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikan). Dari pemikiran Carl I Hovland
bahwa lambang- lambang atau simbol yang diberikan harus dapat langsung direspon kembali
untuk mencapai perubahan perilaku dan tidak terjadi miss communication atau pemahaman
yang keliru. Pada era sekarang perubahan perilaku sering dilihat di media komunikasi masa.
Media sering dibicarakan dan dibahas karena memiliki effect komunikasi yang langsung
direspon oleh khalayak umum karena fungsi media adalah sebagai alat hubung antara
komunikator dan komunikan (khalayak umum). Media secara mendasar adalah alat yang
bersifat teknis atau fisik yang mengubah pesan menjadi saluran sehingga memungkinkan
untuk ditransmisikan pada saluran.

Media dan masyarakat adalah dua bagian yang tidak dapat dipisahkan, karena media
tumbuh dan berkembang seiring dengan timbulnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya informasi. Pertumbuhan media massa saat ini sangat cepat, hal ini juga
disertai dengan kebutuhan masyarakat akan informasi yang cepat dan akurat. Karena
sebuah komunikasi tanpa melalui media dirasa kurang maksimal dikarenakan media
bersifat audio dan visual. Radio adalah teknologi yang digunakan untuk mengirimkan
sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik).
Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan juga bisa merambat lewat ruang
hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium atau pengangkut

1.1 Siaran Radio (Broadcast)

Pada siaran radio, yang ditransmisikan/dipancarkan adalah hanya sinyal suara (audio). Oleh
karena itu proses komunikasinya dapat di gambarkan seperti diagram blok sebagai berikut.

1
Gambar 1. Prinsip sederhana dari suatu sistem siaran radio

Pada stasiun pemancar sinyal suara diproduksi oleh mikropon yang berfungsi sebagai
tranduser, yaitu mengubah energi suara (audio) menjadi energi listrik (sinyal suara) dengan
frekuensi maksimum 20 KHz (AF = audio Frequency). Selanjutnya sinyal suara diperkuat
oleh rangkaian penguat (amplifier) yang berfungsi sebagai penguat sinyal suara sehingga
memiliki energi yang cukup untuk rangkaian elektronika, selanjutnya sinyal suara yang telah
diperkuat selanjutnya dicampur dengan gelombang pembawa (carier wave) frekuensi radio
(RF) yang diproduksi oleh rangkaian Osilator RF. Proses Pencampuran (mixing) sering
disebut modulasi dilakukan oleh rangkaian modulator yang berfungsi sebagai mixer dan
penguat daya sehingga sinyal modulasi memiliki energi yang cukup besar dan mampu
merambat /meradiasi / memancar di udara melalui antena pemancar dengan jarak pancar
sesuai energi yang dimilikinya. Dengan kata lain jarak pancar gelombang tergantung dari
besarnya energi gelombang tersebut.

Gelombang RF yang telah dipancarkan antena pemancar ke udara, diterima oleh antena radio
penerima yang berfungsi menerima semua gelombang radio. Oleh rangkaian Tuner (penala)
gelombang-gelombang radio tersebut dipilih satu gelombang saja yaitu yang berresonansi
dengan frekuensi gelombang yang dihasilkan oleh rangkaian penala (frekuensi gelombang
radio = frekuensi gelombang penala). Gelombang tersebut merupakan gelombang yang
modulasi antara gelombang/sinyal suara dan gelombang pembawa. Setelah mengalami
penguatan melalui rangkaian penguat, gelombang tersebut diteruskan ke rangkaian
demodulasi untuk mendeteksi/ memisahkan gelombang suara dan gelombang pembawa yang
sudah tidak dibutuhkan lagi. Proses demodulasi dengan menggunakan sistem pencampuran
dengan gelombang frekuensi bandingan dari rangkaian osilator lokal.

Hasil pencampuran/bandingan tersebut menghasilkan gelombang frekuensi menengah


sekitar 455 KHz. Selanjutnya gelombang ini dimasukkan ke rangkaian detector untuk
memisahkan frekuensi tinggi dengan frekuensi suaranya. Karena gelombang yang masuk ada
dua sisi, yaitu sisi atas dan sisi bawah maka pada rangkaian ini yang diambil hanya satu sisi
dengan menggunakan rangkaian penyearah (diode). Proses pemisahan frekuensi
menggunakan prinsip bahwa arus listrik lebih mudah mengalir melalui hambatan ohm yang
lebih kecil. Nilai ohm yang diperoleh dari komponen kumparan (XL) berbeda dengan
komponen kondensator (Xc). Xl = 2 π f L sedangkan Xc = 1/ (2 π f c). Dari rumus tersebut
jelaslah bahwa listrik dengan frekuensi tinggi akan lebih mudah mengalir melalui
kondensator C dari pada melalui kumparan L. Oleh karena itu rangkaian detektor
menggunakan dasar tersebut, sehingga frekuensi tinggi yang sudah tidak diperlukan dibuang
ke ground melalui kondensator dan frekuensi suara diteruskan melalui kumparan L ke
rangkaian penguat. Setelah diperkuat beberapa kali sehingga sinyal tersebut memiliki power
yang cukup untuk menggerakkan membran speaker yang berfungsi sebagai tranduser yaitu
mengubah energi listrik menjadi energi suara. Suara yang dihasilkan sama dengan suara yang
diucapkan didepan mikropon pada pemancar radio.

2
Berkaitan dengan penggunaan besarnya frekuensi pembawa sinyal suara yang digunakan
dalam system pemancar dan penerima radio, maka dapat dibuat klasifikasi frekuensi seperti
pada Tabel. 1. berikut ini:

Jenis/Na Band Panjang Transmisi Kegunaan


ma Frequenc Gelomba Yang
Band y ng Digunakan
Freq (f) (λ)
VLF (Very 3 Hz – 30 108-104 m Serat optik, Transmisi
Low Freq) KHz Laser data

LF (Low 30–300 KHz 104-103 m Pengarah Rastronomi,


Freq) Gelombang- radar,
gelombang komunikasi
mikro antariksa,
transmisi
gelombang
mikro
MF (Midium 300KHz – 1000–100 m Pengarah gelom Radar,
Frequency) 3 MHz bang- gelombang Satelit dan
mikro komunikasi
antariksa,
transmisi
gelombang
mikro
HF 3 – 30MHz 100 – 10 m Pengarah TV UHF,
(High Freq) gelom bang, Radio CB,
gelom- bang Radar, Radio
pendek jarak pendek,
komunikasi
militer
VHF 30MHz – 10 – 1 m Kabel TV VHF,
(Very High 300 MHz koaksial, radio FM,
Freq) gelombang Sarana
pendek navigasi
UHF 300MHz – 100 – 10 cm Kabel Radio amatir,
(Ultra High 3 GHz koaksial, Telepon mobil,
Freq) gelombang komunikasi
pendek militer, radio
CB

3
SHF 3GHz – 10 – 1 cm Kabel koaksial, Pemancar
(Super High 30GHz gelombang AM,
Freq) panjang Radio amatir

EHF 30GHz – 10 – 1 mm Kabel kawat Radio suar dg


(Extremely 300 GHz ganda, navigasi,
High Freq ) gelombang pemancar dg
nada dan
panjang frekuensi
standar
Ultra Ungu 1014 – 1016 3.10-4 – Kabel kawat Audio, telepon,
Cahaya Hz 3.10-6 cm ganda, transmisi data,
Tampak gelombang navigasi jarak
Infra Merah panjang jauh

Gelombang radio memiliki sifat mendekati cahaya. Dengan demikian akan merambat lurus
dan dapat dipantulkan. Cepat rambat gelombang (V) adalah 300.000 meter/detik. Hubungan
antara Cepat rambat V, Frekuensi f dan panjang gelombang λ adalah : λ = V / f .

1.2 Tujuan Komunikasi Radio

Tujuan komunikasi radio adalah mengirimkan informasi dari sumber ke tujuan


dengan memanfaatkan media udara sebagai saluran transmisi, dapat digambarkan dalam
bagan komunikasi radio secara umum, sebagai berikut :

Gambar 3.1. Komunikasi radio secara umum

Untuk secara detail bagan Pemancar (Tx) secara umum dapat digambarkan

sebagai berikut :

4
Gambar 3.2. Bagan pemancar (Tx)

Sedangkan untuk bagan Penerima (Rx) secara umum dapat digambarkan sebagai

berikut :

Gambar 3.3. Bagan penerima (Rx)

Jika diperhatikan lebih lanjut pada bagan Pemancar (Tx) maupun Penerima (Rx) terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan dan fungsinya :

1. Modulator berfungsi untuk memodifikasi sinyal pembawa (carrier) dari oscillator


sesuai sistem modulasi yang digunakan, untuk rangkaian modulator tergantung jenis
modulasi yang digunakan.

Gambar 3.4. Rangkaian AM Modulator

5
2. Demodulator berfungsi sebagai alat untuk mendapatkan informasi yang terkandung
dalam sinyal carrier termodulasi, untuk rangkaian demodulator tergantung pada jenis
modulasi yang digunakan.

Gambar 3.5. Rangakaian Demodulator

3. Oscilator berfungsi sebagai pembangkit sinyal pembawa (Carrier) pada pemancar,


adapun jenis-jenis oscilator seperti, umpan balik positif, pergeseran fase, LC ditala.

Gambar 3.6. Rangkaian Oscilator

4. Penguat (Amplifier) berfungsi memberikan penguat terhadap sinyal yang akan


dikirim/diterima, kalau pada penerima berfungsi sebagai filter dikarenakan
karakteristik response frequency mirip band pass filter, sedangkan pada pemancar
berfungsi menghilangkan harmonisa dari rangkaian-rangkaian pemancar.

6
Gambar 3.7. Gambar Amplifier

5. Modulasi adalah teknik-teknik yang dipakai untuk memasukan informasi dalam suatu
gelombang pembawa, biasanya berupa gelombang sinus. Suatu alat yang melakukan
modulasi disebut modulator.

Gambar 3.8. Proses Modulasi

6. Antenna berfungsi meradiasikan gelombang elektromagnetik terbimbing pada saluran


ke udara bebas. Masing-masing bentuk antenna punya pola pancaran
(radiasi) yang berbeda.

Gambar 3.9. Antena

7
7. Saluran Transmisi, agar daya sinyal dapat dipancarkan secara maksimal maka
impedansi output rangkaian pemancar dengan impedansi karakteristik saluran
transmisi, serta impedansi beban harus sama (match), jika tidak sama akan terjadi
gelombang pantul dan bila komunikasi radio dipandang dalam konteks saluran
transmisi, maka dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Radio Microwave

Radio Ethernet IP Base Microwave secara garis besar memiliki desain, bentuk
fisik dan perangkat yang sama dengan radio TDM microwave yang umum digunakan
untuk komunikasi Point to Point (PTP) atau Point to Multi Point (PTMP). Perbedaan
yang mendasar dari kedua jenis radio microwave tersebut adalah output yang dihasilkan
dari port keluaran.

Gambar 3.11. Radio Ethernet IP Base Microwave PTP

2.1 Perbandingan Radio TDM dan Ethernet IP Base Microwave:

2.1.1 Interface Keluaran dan Kapasitas

- Untuk radio TDM microwave akan menghasilkan keluaran E1 G.703 dengan 2 pair
kabel (1 pair Tx dan 1 pair Rx) dan menggunakan blok DDF sebagai terminasi
kabelnya.
- Untuk Radio Ethernet IP Base microwave akan menghasilkan keluaran port

8
Ethernet 100Mbps dan interface RJ-45.

2.1.2 Kabel Penghubung

Dari secara komponen yang digunakan, kabel penghubung antara IDU dan ODU pun juga
berbeda, dimana :
- kabel yang digunakan untuk radio TDM microwave adalah kabel coaxial

- kabel yang digunakan untuk Radio Ethernet IP Base microwave adalah UTP

Cat5 RJ-45.

2.1.3 Management

- Untuk Radio TDM tidak dapat di manage secara end to end sampai ke Kantor Pusat,
karena dibutuhkan NMS khusus Radio Akses yang terintegrasikan pada NMS di
Kantor Pusat.
- Untuk Radio Ethernet IP base dapat di manage secara end to end sampai ke Kantor
Pusat, dengan mengalokasikan IP pada sisi Near End dan Far End radio dan
pengalokasian IP pada Galeri dan Kantor Pusat menjadi satu network. Karena Radio
akses ethernet IP base ini sudah menggunakan basic Web Base maka tidak perlu
menggunakan NMS khusus yang harus
diintegrasikan ke kantor pusat.

2.2 Komponen Utama Radio Ethernet IP Base:

2.2.1 IDU (Indoor Unit)

IDU berfungsi sebagai modulator-demodulator sinyal. IDU juga berfungsi sebagai


forward error correction (FEC), multiplexing user data, control unit (monitoring dan
controlling radio unit melalui NMS) dan berfungsi sebagai kanal komunikasi antara NMS
dan ODU. Daya ke perangkat radio microwave dicatu melalui IDU. Indoor unit biasanya
ditempatkan di kabinet atau gedung yang tertutup agar tidak terpapar kondisi luar ruangan
seperti ODU.
IDU juga berfungsi sebagai PoE (Power over Ethernet). Power over Ethernet
(PoE) teknologi adalah sistem yang memanfaatkan kabel UTP twisted pair untuk
mentransmisikan daya (power) melalui pair yang tidak terpakai.

Gambar 3.12. Indoor Unit

9
2.2.2 Kabel UTP Cat5

Seperti kita ketahui Kabel UTP Cat-5 misalnya hanya menggunakan 2 pair

(4 urat) saja untuk Tx (+ dan -) dan Rx (+ dan -). Sementara dalam 1 kabel UTP
(Unshielded Twisted Pair) terdapat 4 pair (8 urat) yang disediakan. Nah dua pair inilah
yang bisa kita manfaatkan untuk mentransmisi power.
2.2.3 ODU (Outdoor Unit)

Berfungsi mengkonversi sinyal digital termodulasi yang mempunyai frekuensi


rendah ke frekuensi tinggi. Terdiri atas pengirim (transmitter) dan penerima (receiver),
karena itu disebut juga radio transceiver. Sinyal yang diterima didemodulasi menjadi
sinyal intermediate frequency (IF) atau base band (BB) sebelum diteruskan ke IDU. Daya
ODU dicatu dari IDU melalui kabel UTP Cat5 RJ-45.

Gambar 3.13. Outdoor Unit


2.2.4 Antena

Antena merupakan struktur yang mentransfer energi elektromagnetik dari ruang


bebas menuju saluran transmisi dan sebaliknya.

10
Gambar 3.14. Antena

2.3 Spesifikasi Radio Ethernet IP Base

2.3.1 Spesifikasi ODU

 Device Interface :

Ethernet Interface Comply with IEEE 802.3 & 802.3u

 Physical Specification :

Dimension 355(L)*355(W)*95(H) mm

Weight 4.3Kg

 Management :

Windows-Based / Web-Based / Console (Telnet)

 Power Requirement :

Input AC 100 - 240V, 50 ~ 60Hz

 LED indication

Power, Tx, Rx

11
 Operating Environment

Temperature -30 ~ 60

2.3.2 Spesifikasi Antena

- Frequency: 5725-5850MHz

- Gain: 29 dBi

- Impedance: 50 Ω

- Beam width: H6 V6

- Polarization: Ver, Hor

- Connector: N type

- VSWR ≤ 1.5

- Dimension: Φ60 mm, 5kgw

- Mounting Hardware: Φ30-Φ70

2.4 Modulasi Digital

Menurut Meiwindra (2010) ada berbagai jenis teknik modulasi digital yang
digunakan untuk mengirimkan data.Namun, yang sering digunakan adalah PSK (Phase
Shift Keying) dan QAM (Quadrature Amplitude Modulation).Dengan modulasi digital,
informasi yang dikirimkan umumnya berbentuk data digital yang dapat dinyatakan dalam
deretan angka 1 dan 0.

12
Gambar 2 Modulasi Digital

Jenis-jenis modulasi digital yang umum dipakai menurut Langton (2005) adalah :

• ASK (Amplitude Shift Keying), pengiriman sinyal berdasarkan pergeseran amplitudo,


merupakan suatu metoda modulasi dengan mengubah amplitudo dan digunakan suatu
jumlah terbatas amplitudo.

Gambar3Modulasi ASK

• FSK (Frequency Shift Keying), pengiriman sinyal berdasarkan pergeseran frekuensi,


merupakan suatu metoda modulasi dengan menggeser frekuensi output gelombang
pembawa dan digunakan suatu jumlah terbatas frekuensi

13
Gambar4 Modulasi FSK

• PSK (Phase Shift Keying), pengiriman sinyal berdasarkan pergeseran fasa, merupakan
suatu metoda modulasi dengan menggeser fasa gelombang pembawa dan digunakan
suatu jumlah terbatas fasa

Gambar5 Modulasi PSK

2.4.1 PSK

Dalam BPSK (Binary Phase Shift Keying), dua keluaran fasa yang mungkin akan
keluar dan membawa informasi (‘binary’ dimaksudkan disini ‘2’). Sesuai dengan perubahan
keadaan sinyal masukan digital, fase pada keluaran carrier bergeser diantara dua sudut yang
keduanya terpisah 180 (Meiwindra , 2010).

Gambar 6 Konstelasi BPSK

14
Gambar 7 Ilustrasi BPSK

Dalam QPSK (Quadrature Phase Shift Keying) ada empat fasa keluaran yang
berbeda. Karena masukan digital ke modulator QPSK adalah sinyal biner (dasar 2), maka
untuk menghasilkan empat kondisi masukan yang berbeda harus dipakai bit masukan lebih
dari satu bit tunggal. Dengan menggunakan 2 bit yang berbeda 90, ada empat kondisi
yang mungkin yaitu 00, 01, 10 dan 11.

Gambar 8 . Konstelasi QPSK

Tabel 2 Perubahan fasa QPSK


Bit Value Phase Shift

00 0

01 90

10 180

11 270

15
Gambar 9 . Ilustrasi QPSK

2.4.2 QAM

Quadrature amplitude modulation (QAM) merupakan bentuk modulasi digital dimana


informasi digital terdiri dari amplitudo danphasesinyal carrier (Aditya, 2012).

Gambar 10. Ilustrasi amplitudo dan fasa pada konstelasi

Pada modulasi QAM, titik-titik konstelasi (constellation points) dibuat dalam bentuk
kotak dengan jarak vertikal dan horizontal yang sama (Meiwendra , 2010).

16
Modulasi 16-QAM terdapat terdapat 4 titik simbol pada masing-masing kudran.
Karena 16 = 24, maka 4 bit/simbol dapat dikirimkan persatuan waktu. Modulasi 16QAM
merupakan modulasi yang menggunakan inputan 4 bit (Quad Bit) dengan 16 kondisi
logika.

Gambar 11. Konstelasi 16QAM

Gambar 12. Sudut fasa 16QAM

Tabel 3 .QAM dengan 3 amplitudo dan 12 fasa

Bit Amplitude Phase


Value Shift
0000 1 45
0001 1 135
0010 1 225
0011 1 315
0100 2 22.5
0101 2 67.5

17
0110 2 112.5
0111 2 157.5
1000 2 202.5
1001 2 247.5
1010 2 292.5
1011 2 337.5
1100 3 45
1101 3 135
1110 3 225
1111 3 315

Gambar 13. Kombinasi konstelasi 16QAM

Pergeseran amplitudo dan fasa pada 16QAM tergantung pada kombinasi


pemodelannya, kecuali jika konstelasi terbatas pada satu lintasan amplitudo maka disebut
16PSK.

18
Gambar 14. Konstelasi 16PSK

Pada 32QAM tidak jauh berbeda dengan 16QAM, terdapat 8 titik simbol pada
masing-masing kudran. Karena 32 = 25, maka 5 bit/simbol dapat dikirimkan persatuan
waktu. Modulasi 32QAM merupakan modulasi yang menggunakan inputan 5 bit (Penta
Bit) dengan 32 kondisi logika.

Gambar 15. Konstelasi 32QAM

Gambar 16. Sudut fasa 32QAM

19
Tabel.4 . QAM dengan 5 amplitudo

dan 28 fasa

Bit Value Amplitude Phase Shift

00000 1 45

00001 1 135

00010 1 225

00011 1 315

00100 2 22.5

00101 2 67.5

00110 2 112.5

00111 2 157.5

01000 2 202.5

01001 2 247.5

01010 2 292.5

01011 2 337.5

01100 3 45

01101 3 135

01110 3 225

01111 3 315

10000 4 11.25

10001 4 78.75

10010 4 101.25

10011 4 168.75

10100 4 191.25

10101 4 258.75

10110 4 281.25

10111 4 348.75

11000 5 33.75

20
11001 5 56.25

11010 5 123.75

11011 5 146.25

11100 5 213.75

11101 5 236.25

11110 5 303.75

11111 5 326.25

Bentuk sistem modulator dan demodulator pada QAM dapat digambarkan sebagai
berikut :

Gambar 17 . Modulator QAM

Gambar 18. Demodulator QAM

21
referensi : Andi Hasad, M. Amin Bakri, Firman L. Hakim , Analisis kinerja modulasi radio
microwave pada automatic modulation radio Program Studi Teknik Elektro. Fakultas Teknik
Universitas Islam “45” (UNISMA) hal 12-21

22
2. Sistem Telekomunikasi Gelombang Mikro

Pancaran Radio Bumi, menggunakan frekuensi tertentu yang dipancarkan melalui

antena sehingga dapat diterima oleh receiver pada area tersebut. Teknologi ini sering

digunakan pada radio komersial dan mobile telephone. Microwave gelombang mikro,

merupakan pengiriman sinyal radio dengan

frekuensi sangat tinggi pada dua buah relay station yang terlihat (tidak terhalang) satu

sama lain. Pada gelombang mikro, kisaran frekuensinya adalah dari 1 GHz sampai 300

GHz. Propagasi/perambatan gelombang pada kisaran frekuensi ini adalah propagasi line-

of-sight.

Oleh karena itu antena microwave umumnya diletakkan diatas gedung, tower, atau

puncak bukit/gunung. Jarak antara kedua stasiun dapat mencapai 30 mil (tergantung

lengkungan bumi), dan dapat mengirimkan data 10 kali lebih besar dari kabel biasa tanpa

perlu memikirkan cara menanam kabel atau memasangnya dengan tiang sehingga dapat

terhubung lebih cepat. Namun demikian microwave rentan terhadap cuaca seperti hujan

deras maupun badai

salju.

3.1 Propagasi gelombang

Propagasi gelombang radio melalui hujan, kabut dan salju akan mengalami pelemahan karena
penyerapan daya pada saat terjadi rugu-rugi daya dielektrik yang disebabkan oleh air. Juga
terdapat rugi-rugi pada saat gelombang transmisi langsung akibat adanya penghamburan
energi keluar oleh titik-titik hujan, kabut dan salju. Rugi- rugi penghamburan biasanya
relative kecil daripada rugi-rugi penyerapan. Satellite, merupakan pengiriman radio frekuensi
menggunakan satelit. Mirip dengan microwave yang 2 buah titik yang saling terlihat, namun
karena titik pertama berada di satelit maka coverage area nya dapat mencapai 30%
permukaan bumi.

23
Teknologi satelit antara lain dimanfaatkan pada Global Positioning Sistem (GPS) untuk
menetapkan posisi suatu tempat dimana terdapat alat GPS tersebut. GPS ini didukung oleh 24
satelit orbit rendah (ketinggian 10.900 mil) dimana posisi sebuah alat GPS akan ditentukan
oleh 3 buah satelit sehingga akurasi nya mencapai 50 feet. Infrared, merupakan pancaran
sinar inframerah yang tidak terlihat mata telanjang. Media ini mampu menyalurkan data
sangat besar, tanpa terganggu oleh elektromagnetik. Hanya saja infrared terpengaruh pada
kabut, asap, debu, hujan, serta hubungan setiap unit harus terlihat satu sama lain.

Tabel 3.1. Spektrum Gelombang Elektromagnetik

24
3.2 Gelombang Mikro

3.2.1 Karakteristik Gelobang Mikro

• Antena yang paling biasa berbentuk piring parabola.

• Diameter maximal sekitar 3 m.

• Antena berkedudukan tetap dan difokuskan pada gelombang tertentu untuk mencapai
penghantaran line-of-sight kepada antena penerima.
• Antena biasanya diletakkan di tanah tinggi untuk meluaskan jarak antar antena
sehingga dapat lebih leluasa gangguan dari penghalang gelombang semakin kecil.
• Jarak maksimum antara antena:

h = tinggi antena, K = faktor penyesuaian (gelombang mikro mungkin berubah arah


atau terbias disebabkan bentuk lengkuk mukabumi)

biasanya K = 4/3

• Untuk mendapatkan jarak penghantaran yang jauh, beberapa menara (relay)


gelombang mikro digunakan.
• Gelombang mikro point-to-point dipautkan untuk memperkuat satu sama lain.
3.1.2 Aplikasi

• Penggunaan biasa adalah untuk telekomunikasi jarak jauh (alternatif bagi coaxial

cable dan fiber optik)

Fasilitas gelombang mikro memerlukan jarak antara amplifier atau repeater yang

jauh serta bilangan yang kecil, tetapi memerlukan penghantaran line-of-sight.

Digunakan untuk pengiriman sinyal suara dan

televisi.

• Boleh juga digunakan untuk jarak dekat point-to-point yang menyambungkan antara

bangunan berdekatan.

25
Closed-circuit TV (CCTV)

Pautan data antar LAN

By-pass application (komunikasi jarak jauh untuk tujuan komersil, menggantikan


penyedia jasa telepon lokal.)

3.1.3 Ciri – ciri penghantaran

• Meliputi sebagian spectrum elektromagnetik.

• Frekuensi biasa antara 2 ke 40 GHz.

• Jika frekuensi lebih tinggi, lebar jalur lebih tinggi dan kadar data lebih tinggi.

• Kehilangan utama disebabkan penurunan kualitas penerimaan (juga bagi frekuensi

radio).

• Jarak antara amplifier atau repeater antara 10 ke 100 km.

• Penurunan bertambah bila hujan, hal ini dapat dilihat pada frekuensi melebihi 10

GHz.

• Kerusakan juga bisa disebabkan oleh gangguan/noise, semakin banyak gelombang

mikro digunakan, semakin banyak gangguan, jadi perlu pilih frekuensi khusus.

• Jalur frekuensi biasa bagi telekomunikasi jarak jauh ialah antara 4 GHz ke

6 GHz, (sekarang sampai 11 GHz).

• Jalur 12 GHz digunakan untuk sistem TV kabel.

• Frekuensi lebih tinggi (22 GHz) digunakan untuk pautan point-to-point jarak dekat

antara bangunan.

26
• Frekuensi tinggi tidak begitu berguna untuk jarak jauh sebab akan terjadi

penurunan kualitas yang tinggi, tetapi memerlukan antena lebih kecil dan murah

(sesuai untuk jarak dekat).

Referensi : hal 1-12, 23-27

https://docplayer.info/44973818-Bab-iii-radio-microwave.html

27
28

Anda mungkin juga menyukai