Anda di halaman 1dari 17

Soal 19 Mei 2020

1. Seorang perawat komunitas melakukan pendataan di wilayah rukun warga binaannya. Dari Hasil
pendataan diperoleh sebagai berikut ada 1 % menderita penyakit filariasis dari 756 KK, perilaku
masyarakat buang sampah 32 % di tampung, 55 % dibakar, 15 % di buang ke sungai. Perilaku
menggantung pakaian di rumah 85 % menggantung pakaian di rumah. Kondisi lingkungan kurang bersih,
saluran air jarang dibersihkan terdapat genangan dimana-mana, terkadang ada banjir bandang.

Apa upaya preventif primer pada kasus tersebut?

a. Memberikan obat anti biotik

b. Menjelaskan penyuluhan tentang penyakit filariasis

c. Menganjurkan untuk mengkonsumsi obat filariasis

d. Menganjurkan untuk banyak melakukan olah raga.

e. Menyarankan pada keluarga untuk membawanya ke rumah sakit

2. Setelah melakukan kunjungan lapangan pada salah satu rukun warga binaan, seorang perawat
memperoleh gambaran data penduduk pada RW tersebut berjumlah 476 jiwa terdiri dari laki sebanyak
215 orang dan sisanya perempuan, dan ada sekitar 30 % penduduknya lansia. Kondisi masalah
kesehatan pada penduduk yang berusia lanjut tersebut sekitar 35 % menderita penyakit diabetes
melitus, 15 % menderita penyakit stroke, 25 % menderita penyakit hipertensi, 15 % jantung, 10 %
menderita penyakit gangguan pencernaan.

Apakah masalah keperawatan komunitas pada kasus tersebut ?

a. Resiko terjadinya peningkatan penyakit degeneratif

b. Peningkatan penyakit degeneratif pada lansia

c. Resiko peningkatan penyakit kardiovaskuler

d. Resiko peningkatan penyakit infeksi

e. Ketidak tahuan masyarakat tentang penyakit degeneratif


3. Berdasarkan data yang ditemukan pada wilayah kerja binaan diantaranya 1 orang penduduk
menderita penyakit HIV/AIDS (+), pengguna narkoba 15 % pemuda dari 57 orang, terdapat diskotik
diprediksi izin operasinalnya belum dikeluarkan akan tetapi telah berjalan. Berdasarkan informasi kader
kurangnya informasi-informasi tentang penyakit yang mematikan tersebut. riwayat pendidikan
masyarakat 60 % Sekolah Dasar.

Apakah intervensi yang tepat dilakukan pada masalah di atas?

a. Memberikan arahan untuk tidak melakukan narkoba

b. Melakukan penanganan pada anggota keluarga yang sakit

c. Memberikan penyuluhan tentang penyakit HIV/AIDS

d. Memberikan obat anti viral

e. Melakukan kolaborasi dengan dinas terkai dalam penanganan HIV/AIDS

4. Pada saat dikaji oleh perawat, Seorang lansia yang tinggal di panti werdha mengatakan nyeri daerah
epigastrium, nafsu makannya kurang baik, makanan yang disajikan oleh petugas panti hanya habis ¼-
porsi, gigi ompong, pendengaran dan penglihatan menurun, jalan tertatih, Rambut kotor dan tidak
disisir, tidak mampu menahan BAK dan BAB

Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?

a. Defisit perawatan diri

b. Gangguan citra tubuh

c. Resiko jatuh

d. Gangguan personal higiene

e. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi

5. Seorang lansia perempuan 70 tahun tinggal dipanti. Saat dikaji perawat, pasien mengeluh sakit
didaerah punggung, mengalami penurunan BB dan berdasarkan observasi punggung tampak bungkuk.
Berdasarkan pemeriksaan, pasien mengalami penurunan massa tulang. Pasien didiagnosa mengalami
osteoporosis

Apakah intervensi keperawatan prioritas pada kasus tersebut?

a. Anjurkan untuk exercise high impact


b. Anjurkan memperbanyak makan yang tinggi kalsium

c. Anjurkan untuk mengangkat kaki keatas ketika tidur

d. Anjurkan sering berjemur pada siang hari

e. Anjurkan menggunakan sunblock ketika bepergian

6. Seorang perempuan berusia 63 tahun di rawat di rang penyakit jiwa dengan keluhan marah marah.
Hasil pengkajian pasien mengungkapkan saya hanya lulus SD, anak ke 3 dari 8 bersaudara waktu kecil
saya tidak sayang, dibuang dan diberikan oleh orang tua untuk diasuh oleh paman. Saya menikah di usia
18 tahun, mertua dan adik ipar jahat sehingga saya bercerai Saat ini pernikahan ke dua namun saya
merasa suami saya tidak perhatian pada saya sehingga saya mulai marah – marah dan mengamuk

Apakah presipitasi pada kasus tersebut?

a. Lulus SD

b. Anak ke 3 dari 8 bersaudara

c. Tidak disayang, dibuang saat kecil

d. Menikah 2 kali

e. Suami ke 2 tidak perhatian

7. Seorang perempuan berusia 21 tahun dirawat di ruang Bedah dengan post operasi amputasi ibu jari
kaki kiri. Hasil pengkajian didapatkan pasien merasa sedih kehilangan salah satu ibu jari dan malu tidak
bisa pakai sepatu terbuka nanti.

Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?

a. Kehilangan dan berduka

b. Ansietas

c. Ketidakberdayaan

d. Gangguan citra tubuh

e. Berduka disfungsional
8. Seorang perempuan berusia 17 tahun, datang ke poli klinik jiwa dyngan keluhan sering melamun di
kamarnya. Hasil pengkajian pasien pelajar SMU kelas XI berpacaran dengan teman sekolahnya selama 2
tahun. Saat ini klien telah diputus oleh pacarnya, namun setiap kali ditanya klien selalu menyangkal
telah putus dengan pacarnya

Berdasarkan hal tersebut klien berada pada tahap .....

a. Bargaining

b. Depresi

c. Denial

d. Anger

e. Acceptance

9. Seorang laki – laki berusia 45 tahun mengalami kehilangan 2 orang yang dicintainya. Hasil pengkajian
diketahui Ayah dan ibunya meninggal 2 hari yang lalu , ekspresi wajah tampak sedih dan meneteskan air
mata.

Apakah komunikasi terapeutik yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?

a. “Saya memahami dengan kehilangan yang Bapak rasakan”

b. “Pasti Bapak sedih sekali dengan kejadian ini, saya saja belum tentu kuat”

c. “Bapak, harus rela dan yakin kedua orang tua sudah bahagia di surga”

d. “Sudah jangan menangis, ayah dan ibu bapak adalah merupakan pribadi yang setia sehidup semati”

e. “Bapak, yang kuat karena bapak kan laki – laki”

10. Seorang perawat sedang melakukan sesi terapi kelompok, pada sesi ini seoring pasien dengan
gangguan maniak memonopoli kegiatan kelompok.

Apakah tindakan keperawatan yang paling tepat pada kasus tersebut?

a. Menyarankan pasien berhenti berbicara dan mencoba mendengarkan orang lain.

b. Meminta pasien untuk pergi sementara, dan nanti akan dipanggil kembali

c. Memberitahu pasien untuk berhenti memonopoli kelompok.


d. Merujuk pasien ke kelompok lain.

e. Memindahkan pasien ke sesi berikutnya dengan pasien mania lai

11. Seorang perempuan berusia 29 tahun dirawat diruang bersalin dengan P1A0, post partum 8 jam
yang lalu. Hasil pengkajian pasien mengeluh kepalanya terasa ringan, mual dan penglihatan berkunang-
kunang. TD 110/80mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi napas 24x/menit, suhu 37,2oC.

Apakah tindakan keperawatan prioritas pada kasus tersebut?

a. Memonitor perdarahan

b. Memonitor kontraksi uterus

c. Menilai Warna kulit

d. Mengukur tingkat nyeri

e. Menilai tingkat kesadaran

12. Seorang perempuan berusia 30 tahun dirawat di ruanng nipas dengan P1A0, post partum 10 jam
yang lalu. Hasil pengkajian pasien mengeluh lemas, konjungtiva pucat, tampak pembalut basah salam
waktu 15 menit. TD 100/69mmHg, frekuensi nadi 105x/menit, frekuensi napas 28x/menit, suhu 37,3oC.

Apakah tindakan priorities pada kasus tersebut?

a. Labor ke dokter obsgin

b. Pijat uterus secara perlahan

c. Beri oksigen dengan NRM

d. Tambahkan cairan infus

e. Pantau tanda tanda vital

13. Seorang perempuan berusia 37 tahun, dirawat diruang bersalin dengan P3A0, kala empat
persalinan. Hasil pengkajian pasin Grande multipara, pemeriksaan Uterus lembek.

Apakah masala keperawatan utama pada kasus tersebut?

a. Resiko tinggi defisit volume cairan


b. Retensi urine

c. Nyeri

d. Resiko tinggi cedera

e. Resiko tinggi perubahan peran orang tua

40. Seorang perempuan berusia 70 tahun datang ke posyandu lansia dengan keluhan sudah beberapa
hari tidak dapat tidur. Dari hasil pengkajian didapatkan pasien dalam beberapa hari ini massiv
kedatangan keluarganya dan suka ngobrol sambil makan dan minun. Tampak mata merah, kantung
mata bengkak, Klien mengatakan sering buang air kecil malam hari dan setelah itu tidak dapat tidur
kembali.

Apakah tindakan keperawatan utama untuk kasus tersebut?

a. Menganjurkan mengurangi intake cairan setelah pukul 18.00

b. Menyarankan klien untuk ke tempat tidur satu jam lebih awal

c. Merekomendasikan klien untuk mengikuti sleep study

d. Memberitahukan klien tentang perubahan normal sexual dengan usia.

e. menganjurkan keluarga untuk membatasi aktivitas klien pada alam hari

41. Seorang perawat komunitas melakukan pengkajian di sebuah RW dengan 9 RT. Dari hasil pengkajian
didapatkan terdapat Balita sebanyak 100 anak, di daerah tersebut terdapat 2 posyandu dengan 5
kader aktif. Salam setiap pelaksanaan posyandu, hanya 20% balita yang datang, setelah dilakukan
penelusuran mereka yang tidal memeriksakan beralasa bahwa jarak dari rumah ke tempat terlalu jauh,
dan suka antri. Berdasarkan alasan tersebut maka tokor masyarakat melakukan musyawarah dan
disepakati untuk membuat tempat penimbangan balita kembali.

Apakah pengkajian lain yang harus dilakukan pada kasus tersebut?

a. Lokasi yang akan dipakai sebagai pos penimbangan

b. RT –RT mana dengan jumlah balita yang paling banyak

c. Orang-orang yang potential until dijadikan kader

d. Pos penimbangan mana terdapat balita kurang gizi

e. Dana yang akan dipakai untuk membentuk posyandu


42. Seorang perawat melakukan pengkajian di sebuah daerah, dengan hasil pengkajian sebagai berikut
terdapat 2% mandant yang berada didalam rumah, 15% keluarga membuang limboah keluarga
kehalaman, 30% keluarga memilii tempat penampungan sampah terbuka. 40% rumah memiliki
pencahayaan kurang. Hasil data dari puskesmas menujukan dari daerah tersebut sering tejadi diare dan
typus.

Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?

a. Kurang pengetahuan tentang penyakit akibat lingkungan tidak sehat

b. Resiko tinggi terjadinya menular

c. Tingginya penyakit diare

d. Tingginya penyakit typhus

e. Ketidakmampuan mengenal masalah lingkungan

35. Seorang perempuan berusia 70 tahun datang ke posyandu lansia dengan keluhan sudah beberapa
hari tidak dapat tidur. Dari hasil pengkajian didapatkan pasien dalam beberapa hari ini massiv
kedatangan keluarganya dan suka ngobrol sambil makan dan minun. Tampak mata merah, kantung
mata bengkak, Klien mengatakan sering buang air kecil malam hari dan setelah itu tidak dapat tidur
kembali.

Apakah tindakan keperawatan utama untuk kasus tersebut?

a. Menganjurkan mengurangi intake cairan setelah pukul 18.00

b. Menyarankan klien untuk ke tempat tidur satu jam lebih awal

c. Merekomendasikan klien untuk mengikuti sleep study

d. Memberitahukan klien tentang perubahan normal sexual dengan usia.

e. menganjurkan keluarga untuk membatasi aktivitas klien pada alam hari

36. Seorang perawat komunitas melakukan pengkajian di sebuah RW dengan 9 RT. Dari hasil pengkajian
didapatkan terdapat Balita sebanyak 100 anak, di daerah tersebut terdapat 2 posyandu dengan 5
kader aktif. Salam setiap pelaksanaan posyandu, hanya 20% balita yang datang, setelah dilakukan
penelusuran mereka yang tidal memeriksakan beralasa bahwa jarak dari rumah ke tempat terlalu jauh,
dan suka antri. Berdasarkan alasan tersebut maka tokor masyarakat melakukan musyawarah dan
disepakati untuk membuat tempat penimbangan balita kembali.

Apakah pengkajian lain yang harus dilakukan pada kasus tersebut?

a. Lokasi yang akan dipakai sebagai pos penimbangan

b. RT –RT mana dengan jumlah balita yang paling banyak

c. Orang-orang yang potential until dijadikan kader

d. Pos penimbangan mana terdapat balita kurang gizi

e. Dana yang akan dipakai untuk membentuk posyandu

37. Seorang perawat melakukan pengkajian di sebuah daerah, dengan hasil pengkajian sebagai berikut
terdapat 2% mandant yang berada didalam rumah, 15% keluarga membuang limboah keluarga
kehalaman, 30% keluarga memilii tempat penampungan sampah terbuka. 40% rumah memiliki
pencahayaan kurang. Hasil data dari puskesmas menujukan dari daerah tersebut sering tejadi diare dan
typus.

Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?

a. Kurang pengetahuan tentang penyakit akibat lingkungan tidak sehat

b. Resiko tinggi terjadinya menular

c. Tingginya penyakit diare

d. Tingginya penyakit typhus

e. Ketidakmampuan mengenal masalah lingkungan

38. Seorang perawat melakukan pengkajian keoada keluarga binaan di wilayas kerjanya. Dari hais
pengkajian didapatkan bahwa tuan Y hidup berama dyngan istrerinya Ny W dan memiliki anak U dengan
usia 2,8 bulan dyngan jenis kelamin laki-laki dan T 1 bulan dengan jenis kelamin perempuan.

Apakah tahapan perkembangan pada kasus tersebut?

a. Beginning Family

b. Child Bearing
c. Families With Presschool

d. Families With School Children

e. Families With Teenagers

39. Seorang Perawat keluarga melakukan pengkajian kepada keluarga binaan di wilayas kerjanya. dari
hasil pengkajian didapatkan bahwa Tn K berusia 39 tahun hidup bersama dengan isterinya Ny. U heresia
32 tahun. Mereka memiliki anak yang tinggal bersama mereka An G dan An H yang masing masing
berusia 9 dan 5 tahun. Didalam mrumah mereka juga terdapat seorang keponakan yang sekolah di dekat
tempot tinggal mereka yang berusa 16 tahun, dan Ibu Tn K yang 67 tahun.

Apakah tipe keluarga pada kasus tersebut

a. Nuclear Family

b. Ekstended Family

c. Dyadic Nuclear

d. Commuter Family

e. Commune Family

21. Seorang perempuan berusia 48 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan jatuh
dikamar mandi. Hasil pengkajian didapatkan hemiparese dextra dengan kekuatan otot 0, pasien tampak
pucat. Setelah itu pasien tidak dapat berbicara namun masih bisa kontak, tercium bau urine, pada saat
perawat memberikan penjelasaan akan dilakukan pemasangan kateter pasien menolak, dan memilih
menggunakan pispot, TD 140/90mmHg, frekuensi nadi 83x/menit frekuensi napas 18x/menit.

Apakah dilema etik pada kasus tersebut pada kasus tersebut?

a. autonomy vs beneficence

b. beneficence vs fidelity

c. non maleficence vs autonomy

d. fidelity vs autonomy

e. veracity vs autonomy
22. Seorang perempuan berusia 48 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan jatuh
dikamar mandi. Hasil pengkajian didapatkan pasien mengatakan sakit kepala dengan kekuatan otot 3,
Setelah itu pasien dapat berbicara walaupun pelan. Pasien mengatakan sudah lama menderita
hipertensi, dan pasien meminta dilakukan pemeriksaan CT Scan, TD 140/90mmHg, frekuensi nadi
83x/menit frekuensi napas 18x/menit.

Apakah dilema etik pada kasus tersebut pada kasus tersebut?

a. autonomy vs beneficence

b. beneficence vs fidelity

c. non maleficence vs autonomy

d. fidelity vs autonomy

e. veracity vs autonomy

23. Seorang ibu berusia 35 tahun dirawat di ruang persalinan dengan P3A0, kala empat persalinan.
Grande multipara, Uterus lembek.

Apakah masala keperawatan utama pada kasus tersebut?

a. Resiko tinggi defisit volume cairan

b. Retensi urine

c. Nyeri

d. Resiko tinggi cedera

e. Resiko tinggi perubahan peran orang tua

24. Seorang Ibu datang ke poliklinik kandungan dengan status obstetri G3P2A0 dengan usia kehamilan
10 minggu dengan keluhan mual muntah, nyeri ulu hati, dan sering pusing. Keluhan datang bukan hanya
dipagi hari, tetapi hampir sepanjang hari. Berdasarkan hasil pemeriksaan, ibu tersebut didiagnosa
Hiperemesis Gravidarum.

Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?

a. Perubahan pola nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

b. Resiko injuri b/d mual muntah


c. Resiko defisit volume cairan

d. Tidak efektif koping individu

e. Gangguan rasa nyaman nyeri

25. Seorang anak laki-laki, usia 1 bulan, datang ke puskesmas untuk melaksanakan imunisasi. Ibu dari
anak tersebut mengatakan dia datang ke puskesmas karena disuruh bidan, padahal dia takut kalau
anaknya diimunisasi akan mengalami masalah kesehatan.

Apakah pendidikan kesehatan utama pada kasus tersebut?

a. Demam tidak tinggi

b. Erupsi kemerahan tidak menular

c. Timbul bisul di bekas tempat suntikan

d. Anak mungkin akan mengalami demam

e. Tempat suntik kemerahan, nyeri & bengkak selama 2 hari

26. Seorang anak perempuan usia 4 tahun, dirawat di rumah sakit dengan keluhan buang air besar cair.
Hasil pengkajian didapatkan berat badan 18 kg, turgor kulit kembali lambat, anak sering merasa haus,
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan suhu 37,50C, nadi 100 x/menit, pernafasan 30 x/menit.

Berapakah kebutuhan cairan pada kasus tersebut?

a. 1300 cc

b. 1350 cc

c. 1400 cc

d. 1450 cc

e. 1500 cc

27. Seorang ibu usia 25 tahun, melahirkan 1 minggu yang lalu mengeluh badan tidak nyaman, sedikit
demam dan nyeri pada kemaluan. Hasil anamnesa klien memberikan ASI eksklusif, payudara penuh
(tidak keras, tidak tenderness, tidak merah). TFU pertengahan simpisis pusat, suhu 38oC, Riwayat
persalinan dengan episiotomi.

Apakah pengkajian lanjutan pada kasus tersebut?

a. Tanda hoffman

b. Tanda homan

c. Tanda Reeda

d. Tanda cadwick

e. Tanda Hegar

14. Seorang perawat akan melakukan pemeriksaan kepatenan fiksasi selang ke dinding dada dan fiksasi
remua sambungan pada perempuan berusia 34 tahun dirawat di ruang penyakit dalam, pasien
menjalani pemasangan WSD hari kedua. Perawat menilai bahwa semua sambungan terpasang dengan
baik.

Apakah tindakan selanjutnya yang pada kasus tersebut ?

a. Rawat luka drainase

b. Monitor tanda-tanda vital

c. Memeriksa chest tube supaya tidak terlipat

d. Mengecek level cairan yang menjadi seal

e. Mencatat kondisi cairan drainase

15. Seorang perempuan berusia 48 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan jatuh
dikamar mandi. Hasil pengkajian didapatkan hemiparese dextra dentam kekuatan otot 0, pasien tampak
pucat. Setelah itu pasien tidak dapat berbicara namun masih bisa kontak, tercium bau urine, TD
140/90mmHg, frekuensi nadi 83x/menit frekuensi napas 18x/menit.

Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?

a. Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral

b. Intolerance aktivitas

c. Hambatan komunikasi verbal


d. Gangguan eliminasi BAK

e. Penurunan curah jantung

16. Seorang perempuan berusia 48 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan jatuh
dikamar mandi. Hasil pengkajian didapatkan hemiparese dextra dengan kekuatan otot 0, pasien tampak
pucat. Setelah itu pasien tidak dapat berbicara namun masih bisa kontak, tercium bau urine, TD
140/90mmHg, frekuensi nadi 83x/menit frekuensi napas 18x/menit.

Apakah tindakan keperawatan utama pada kasus tersebut?

a. attar posisi head up

b. bantu aktivitas pasien

c. gunakan komunikasi non verbal

d. kaji kemungkinan pemasangan kateter

e. monitor tekanan darah

17. Seorang perempuan berusia 48 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan jatuh
dikamar mandi. Hasil pengkajian didapatkan hemiparese dextra dengan kekuatan otot 0, pasien tampak
pucat. Setelah itu pasien tidak dapat berbicara namun masih bisa kontak, tercium bau urine, pada saat
perawat memberikan penjelasaan akan dilakukan pemasangan kateter pasien menolak, dan memilih
menggunakan diaper. TD 140/90mmHg, frekuensi nadi 83x/menit frekuensi napas 18x/menit.

Apakah prinsip etik pada kasus tersebut pada kasus tersebut?

a. autonomy

b. beneficence

c. non maleficence

d. fidelity

e. veracity

18. Seorang perempuan berusia 48 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan jatuh
dikamar mandi, pasien dirawat hari ke 4. Hasil pengkajian didapatkan dengan kekuatan otot 2, Setelah
itu pasien bisa berbicara walaupun masih belum jelas, TD 130/90mmHg, frekuensi nadi 83x/menit
frekuensi napas 18x/menit.

Apakah tindakan keperawatan utama pada kasus tersebut?

a. melatih pasien berjalan

b. melatih pasien duduk

c. melatih ROM

d. kolaborasi dengan terapis bicara

e. kolaborasi dengan fisioterpis

19. Seorang perempuan berusia 48 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan jatuh
dikamar mandi. Hasil pengkajian didapatkan dengan kekuatan otot 4, pasien dapat berbicara walaupun
kurang jelas dalam pengucapan hurup “s”, pasien sudah diperkenankan pulang. TD 150/95mmHg,
frekuensi nadi 83x/menit frekuensi napas 18x/menit.

Apakah pendidikan kesehatan utama pada kasus tersebut?

a. bagaimana mengontrol tekanan darah

b. bagaimana melakukan aktivitas

c. gizi yang baik

d. kapan kontrol lagi

e. merubah gaya hidup

20. Seorang perempuan berusia 48 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan jatuh
dikamar mandi. Hasil pengkajian didapatkan dengan kekuatan otot 4, pasien dapat berbicara walaupun
kurang jelas dalam pengucapan hurup “s”, pasien sering menangis arena merasa tidak akan data
memenuhi kewajibannya sebagai istri, TD 130/80mmHg, frekuensi nadi 83x/menit frekuensi napas
18x/menit.

Apakah fase kehilangan pada kasus tersebut?

a. anger

b. bargaining
c. depresi

d. denial

e. acceptance

28. Seorang perempuan berusia 32 tahun, dirawat di ruang Teratai, menurut keterangan orang tuanya
pasien di rumah sering melamun, menyendiri, tidak mau makan, tidak mau mandi tidak peduli pada
lingkungan bahkan dia sering diam dikamar, gejala ini muncul sejak 2 bulan yg lalu sejak di PHK dari
pekerjaannya dan ditinggal oleh suaminya karena dianggap tidak mampu memberikan keturunan.

Apakah jenis TAK yang tepat pada kasus tersebut?

a. TAK sosialisasi

b. TAK persepsi sensori

c. TAK orientasi realitas

d. TAK penyaluran energi

e. TAK stimulasi persepsi

29. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di ruang Mawar. Pernyataan pasien pernah mengalami
perceraian di usia 30 tahun, kemudian dituduh korupsi oleh perusahaannya serta di PHK dari
perusahaan dimana dia bekerja. Hasil observasi, pasien sering menyendiri, sempat mencoba bunuh diri
berkali-kali tapi tidak berhasil. Pasien selalu mengatakan bahwa dirinya ingin mengakhiri hidupnya yang
sudah tidak berarti.

Apakah tujuan jangka pendek tindakan keperawatan pada kasus di atas?

a. Pasien dapat berorientasi pada realitas secara bertahap

b. Pasien dapat memenuhi kebutuhan dasar

c. Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain

d. Pasien mampu berinteraksi dengan lingkungan

e. Pasien tidak akan terlibat dalam aktivitas mencederai diri


30. Seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat di ruang Gareng. Pernyataan pasien pernah
mengalami perceraian di usia 30 tahun, kemudian sering dibilang tidak berguna dan tidak cantik oleh
suami dan teman-temannya. Hasil observasi, pasien sering menyendiri, sering menjelek-jelekkan diri
sendiri bahwa pasien tidak cantik dan tidak berguna sehingga malu untuk bertemu orang banyak.

Apa tindakan keperawatan prioritas pada kasus di atas?

a. Bantu klien mengidentifikasi dan memaksimalkan kekuatan dan karakteristik positif

b. Gunakan bermain peran untuk menangani situasi umum yang dihadapi klien

c. Berikan umpan balik positif ketika klien menangani situasi dengan baik

d. Analisis masalah untuk menentukan bagaimana hal itu dapat lebih baik ditangani

e. Ajarkan klien untuk menemui seseorang jika gejala mulai muncul

31. Seorang laki-laki berusia 25 tahun di rawat di RSJ, mengalami halusinasi. Saat interaksi konsentrasi
pasien mudah beralih, komunikasi verbal logore.

Apakah teknik komunikasi yang tepat pada pasien tersebut?

a. Diam

b. Refleksi

c. Fokusing

d. Klarifikasi

e. Pertanyaan terbuka

32. Seorang laki-laki berusia 40 tahun diantar ke UGD RSJ oleh keluarga dalam kondisi amuk, intonasi
suara tinggi, mengancam orang lain, membanting barang dan memukul petugas di ruangan

Apakah tindakan keperawatan pada tersebut?

a. Mengkaji penyebab pasien marah

b. Anamnesis sebab-sebab perilaku amuk

c. Mengamankan lingkungan dan restrain pasien

d. Menanyakan mekanisme koping yang biasa pasien lakukan


e. Mendorong pasien untuk mengungkapkan rasa marah secara verbal

33. Seorang perawat melakukan pengkajian keoada keluarga binaan di wilayas kerjanya. Dari hais
pengkajian didapatkan bahwa tuan Y hidup berama dyngan istrerinya Ny W dan memiliki anak U dengan
usia 2,8 bulan dyngan jenis kelamin laki-laki dan T 1 bulan dengan jenis kelamin perempuan.

Apakah tahapan perkembangan pada kasus tersebut?

a. Beginning Family

b. Child Bearing

c. Families With Presschool

d. Families With School Children

e. Families With Teenagers

34. Seorang Perawat keluarga melakukan pengkajian kepada keluarga binaan di wilayas kerjanya. dari
hasil pengkajian didapatkan bahwa Tn K berusia 39 tahun hidup bersama dengan isterinya Ny. U heresia
32 tahun. Mereka memiliki anak yang tinggal bersama mereka An G dan An H yang masing masing
berusia 9 dan 5 tahun. Didalam mrumah mereka juga terdapat seorang keponakan yang sekolah di dekat
tempot tinggal mereka yang berusa 16 tahun, dan Ibu Tn K yang 67 tahun.

Apakah tipe keluarga pada kasus tersebut

a. Nuclear Family

b. Ekstended Family

c. Dyadic Nuclear

d. Commuter Family

e. Commune Family

Anda mungkin juga menyukai