Di Susun Oleh:
Kelebihan yang di daoatkan dari metode observasi, antara lain adalah sebagai berikut.
Adapun untuk kekurangan yang terdapat dalam metode pengamatan atau observasi,
antara lain adalah sebagai berikut.
Dapat menimbulkan perilaku atau sikap yang berbeda dengan perilaku sehari-
hari karena merasa diamati.
Ada berbagai hal yang tidak terduga sehingga mengganggu proses
pengamatan.
Ada kejadian atau keadaan informan yang sulit diamati karena bersifat terlalu
pribadi dan rahasia.
Teknik Observasi
Untuk teknik yang ada dalam observasi dalam instrument penelitian pada dasarnya
dapatlah dibedakan menjadi dua macam, antara lain adalah sebagai berikut;
. Lembar Observasi
No Kegiatan 0 1
1 Keadaan rumah
a. Bersih
b. kotor
b. 1 minggu sekal
a. Bersih
b. kotor
b. Terbuka
a. Dibiarkan
b. Ditimbun
a. Ada
b. Tidak ada
a. Ada
b. Tidak ada
a. Terang
b. Gelap
a. Ada
b. Tidak ada
10 Pemakaian kelambu
a. Ada
b. Tidak ada
B . Kuisioner
PETUNJUK PENGISIAN ANGKET :
4. Berilah tanda centang (√) pada alternatif jawaban yang anda anggap paling
benar
5. Seluruh pernyataan harus dijawab dan tidak diperkenankan jawaban lebih dari
satu.
IDENTITAS RESPONDEN
No. Responden :
Nama Responden :
Umur :
Alamat :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Tidak Sekolah :
albopictus.
2. Memiliki tubuh berwarna hitam dengan loreng-
loreng putih (belang-belang putih) di sekujur tubuh
merupakan salah satu ciri-ciri nyamuk penular
DBD.
C.Skala Pengukuran
Kelebihan Observasi
1.Dengan observasi, data yang langsung mengenai perilaku yang khusus dari objek
dicatat dengan segera dan tidak berpedoman pada ingatan seseorang.
2. Data dapat diperoleh dari subjek baik melalui komunikasi verbal maupun non
verbal.
3.Objek penelitian yang selalu sibuk lebih senang diteliti melalui observasi daripada
diberi angket ataupun wawancara.
Kelemahan Observasi
1.Diperlukan waktu yang lama untuk memperoleh hasil observasi langsung terhadap
suatu kejadian.
2. Observasi terhadap suatu fenomena yang memiliki rentang waktu lama tidak dapat
dilakukan secara langsung.
3. Ada beberapa kegiatan yang datanya tidak mungkin diperoleh melalui observasi,
misalnya rahasia pribadi seseorang.
4.Jika objek observasi menyadari dirinya sedang diamati, dia cenderung untuk
berkelakuan sesuai dengan yang diharapkan si pengamat.
5.Jika terjadi peristiwa tidak terduga, seperti hujan, kebakaran, dan bencana alam,
pelaksanaan tugas pengamat dapat terganggu atau bahkan berhenti.
1. Skala Nominal adalah adalah skala yang dipakai untuk mengklasifikasikan objek,
individu maupun kelompok. Contohnya mengklasifikasi agama, jenis kelamin, area
geografis, dan pekerjaan. Pada saat mengidentifikasi hal-hal tersebut dipakai angka-
angka sebagai simbol. Jika kita memakai skala pengukuran nominal, maka statistik
non-parammetik dipakai dalam menganalisa datanya. Dari analisa tersebut akan
memperoleh hasil yang dipresentasikan dalam bentukpersentase. Misalnya ketika kita
mengklasifikasi variabel jenis kelamin menjadi seperti ini: laki-laki diberi simbol
angka 1 sedangkan perempuan diberi simbol angka 2. Maka kita bisa melakukan
operasi aritmatika menggunakan angka-angka tersebut, sebab angka tersebut
menunjukan adanya atu tidak adanya karekteristik tertentu.
Jawaban dari pertanyaan yang hanya berupa 2 pilihan saja yaitu “ya” dan “tidak”
yang sifatnya kategorikal bisa diberi simbol seperti ini: jawaban “ya” diberi simbol
angka 1 sedangkan jawaban “tidak” diberi simbol angka 2.
2.Skala Ordinal adalah skala yang memberikan informasi mengenai jumlah relatif
karakteristik berbeda yang dimiliki suatu objek ataupun individu tertentu. Untuk
tingkat pengukurannya memiliki informasi skala nominal ditambah sarana peringkat
relatif tertentu yang dapat memberi informasi apakah objek tersebut mempunai
karakteristik lebih ataukah kurang namun tidak dilihat dari berapa banyak kelebihan
dan kekurangannya.
3.Skala Interval adalah skala yang memiliki karakteristik seperti skala nominal dan
skala ordinal dengan ditambahi karakteristik yang lain yakni adanya interval tetap.
Dengan begitu maka seorang peneliti bisa melihat seberapa besar perbedaan
karakteristik antara individu atau objek satu dengan yang lain. Skala pengukuran
interval memang merupakan angka. Angka-angka yang dipakai bisa digunakan dan
dapat dilakukan operasi aritmatika, misalkan dikalikan atau dijumlahkan. Untuk
menganalisa, skala pengukuran ini dapat dengan statistik parametric.
4.Skala Ratio adalah skala yang memiliki seluruh karakteristik yang dimiliki skala
nominal, skala ordinal dan skala interval dengan kelebihan yang dimiliki skala ini
memiliki nilai nol (0) empiris absolut. Terjadinya nilai absolut nol tersebut ketika
ketidak hadiran suatu karrakteristik yang diukur. Biasanya pengukuran rasio dalam
bentuk perbndingan antara satu objek atau individu tertentu dengan yang lain.
Berat Intan 40 Kg dan Berat Boby 80 Kg. Maka berat Intan kalau dibanding dengan
berat Boby yaitu 1 banding 2.
5.Validitas Sebuah skala pengukuran dapat dibilang valid jika skala tersebut dipakai
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sebagai contoh skala nominal yang
sifatnya non-parametrik dipakai dalam mengukur variabel nominal bukan digunakan
untuk mengukur variabel internal yang sifatnya parammetrik. Terdapat 3 tipe
validitas pengukuran yang perlu untuk diketahui:
a. Validitas Isi (Content Validity) , Validitas isi adalah validitas yang menyangkut
tingkatan dimana item-item skala yang mencerminkan domain konsep yang diteliti.
Sebuah domain konsep tertentu tidak bisa dihitung begitu saja semua dimensinya,
sebab kadang domain tersebut memiliki atribut yang banyak dan sifatnya
multidimensional.
6. Reliabilitas adalah menunjuk pada adanya stabilitas dan konsistensi nilai hasil
skala pengukuran tertentu. Reliabilitas berkonsentrasi dengan masalah akurasi
pengukuran serta hasilnya.
DAFTAR PUSTAKA
Usman, Husaini dan Setiady Akbar, Purnomo. 2009. Metodelogi Penelitian Sosial .
Jakarta : Bumi Aksara.