Anda di halaman 1dari 15

INSTRUMEN PENELITIAN DALAM KEPERAWATAN

Dosen Pengajar :Putria Carolina, Ners,. M.Kep

Di Susun Oleh:

1. Lastri Lestari 2016.C.08a.0751


2. Yunira Priskila 2017.C.09a.0922
3. Hendri Fransetiawan 2019.C.09a.0994
4. Saftian S.R 2016.C.08a.0811

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI SARJANA KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2019/2020
A. Obsevasi
Observasi atau pengamatan merupakan kegiatan memperhatikan objek penelitian
dengan saksama. Selain itu, kegiatan observasi bertujuan mencatat setiap keadaan
yang relevan dengan tujuan penelitian.

Kelebihan dan Kekurangan Teknik Observasi

Kelebihan yang di daoatkan dari metode observasi, antara lain adalah sebagai berikut.

1. Dapat melihat langsung kegiatan sehari-har


2. i informan.
3. Cocok untuk orang yang tidak memiliki tingkat kesibukan tinggi karena tidak
harus terpaku pada waktu dan tempat tertentu.
4. Dapat mencatat secara bersamaan adanya kejadian tertentu.

Adapun untuk kekurangan yang terdapat dalam metode pengamatan atau observasi,
antara lain adalah sebagai berikut.

 Dapat menimbulkan perilaku atau sikap yang berbeda dengan perilaku sehari-
hari karena merasa diamati.
 Ada berbagai hal yang tidak terduga sehingga mengganggu proses
pengamatan.
 Ada kejadian atau keadaan informan yang sulit diamati karena bersifat terlalu
pribadi dan rahasia.

Teknik Observasi

Untuk teknik yang ada dalam observasi dalam instrument penelitian pada dasarnya
dapatlah dibedakan menjadi dua macam, antara lain adalah sebagai berikut;

Observasi Partisipasi (Participant Observation)


Observasi partisipasi dilakukan dengan cara peneliti hadirdi tengah-tengah informan
dan melakukan berbagai kegiatan bersama sambil mencatat informasi yang
dibutuhkan. Kehadiran peneliti dapat diketahui oleh siapa pun sehingga observasi mi
bersifat terbuka.

Observasi Nonpartisipasi (Nonparticipant Observation)

Observasi nonpartisipasi dilakukan tanpa kehadiran peneliti, bahkan mungkin


responden tidak menyadani proses pengamatan tensebut. Observasi dilakukan dan
jarak jauh atau antara peneliti dan infonman yang berbeda tempat.

. Lembar Observasi

No Kegiatan 0 1

1 Keadaan rumah

a. Bersih

b. kotor

2 Kebiasaan menguras bak mandi


a. 2 minggu sekali

b. 1 minggu sekal

3 Kondisi air di tempat


penampungan air

a. Bersih

b. kotor

4 Tempat penampungan air


a. Tertutup

b. Terbuka

5 Barang bekas/kaleng bekas yang


bisa menggenang air dibuang
dengan cara?

a. Dibiarkan

b. Ditimbun

6 Keadaan gantungan baju

a. Ada

b. Tidak ada

7 Pemakaian kain kasa pada


ventilasi rumah

a. Ada

b. Tidak ada

8 Pencahayaan di dalam rumah

a. Terang

b. Gelap

9 Keberadaan jentik nyamuk

a. Ada

b. Tidak ada

10 Pemakaian kelambu
a. Ada

b. Tidak ada

B . Kuisioner
PETUNJUK PENGISIAN ANGKET :

1. Isilah daftar identitas yang telah disediakan

2. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti dan seksama

3. Isilah dengan jujur sesuai dengan kenyataan pada diri Anda

4. Berilah tanda centang (√) pada alternatif jawaban yang anda anggap paling

benar

5. Seluruh pernyataan harus dijawab dan tidak diperkenankan jawaban lebih dari

satu.

IDENTITAS RESPONDEN

No. Responden :

Nama Responden :

Umur :

(diisi oleh peneliti)

Alamat :

Pekerjaan :

Pendidikan :

Tidak Sekolah :

Perguruan Tinggi (Fak……………………………………….)

A.Pengetahuan Kepala Keluarga mengenai Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam


Berdarah Dengue

No Pertanyaan Benar Salah

1. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)


ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes

albopictus.
2. Memiliki tubuh berwarna hitam dengan loreng-
loreng putih (belang-belang putih) di sekujur tubuh
merupakan salah satu ciri-ciri nyamuk penular
DBD.

3. Demam tinggi merupakan salah satu gejala klinis


penyakit DBD.

4. Nyamuk penular penyakit DBD berkembangbiak di


air kotor.

5. PSN DBD sama artinya dengan usaha pemutusan


rantai penularan DBD.

6. PSN DBD terdiri dari 3 M Plus

7. Fogging atau diasapi lebih efektif menanggulangi


penyakit DBD dibandingkan dengan cara PSN.

8. Aturan waktu minimal dalam pemantauan jentik


nyamuk dan PSN 3M plus adalah satu bulan sekali.
9. Menaburkan bubuk abate di bak mandi termasuk
kegiatan PSN.

10. Menaburkan bubuk abate di tempat yang susah


dijangkau termasuk kegiatan PSN.

11. Menaburkan bubuk abate di tempat penampungan

air boleh sekiranya tanpa aturan.


12. Memperbaiki saluran atau talang air termasuk
bagian kegiatan PSN.

13. Menguras tempat penampungan air termasuk


kegiatan PSN.

14. Menutup lubang pohon termasuk kegiatan PSN.


15. Mengubur barang bekas termasuk kegiatan PSN.

16. Memasang kawat kasa/kelambu dapat


membantumenanggulangi penyakit DBD.

17. Mendaur ulang termasuk kegiatan PSN.

18. Pelaksanaan PSN juga dilaksanakan pada tempat

Non-TPA (seperti: tempat minum burung, vas bunga,


patok besi / plastik, tampungan belakang
kulkas dll).

19. Kegiatan 3 M plus dirumah hanya boleh dilakukan


orang tertentu saja.

20. Memelihara ikan di bak mandi termasuk kegiatan


PSN.
21. Membiarkan sampah kaleng berserakan termasuk
kegiatan PSN.
JUMLAH

C.Skala Pengukuran

No Variable Definisi Cara ukur kategori Skala instrumen


. operasional ukur
1. Pengetahua Pemahaman Pengukura Kategori : Ordina kuesioner
yang dimiliki
n kepala keluarga n kurang = < l
tentang Demam pengetahua 60%
Berdarah
Dengue (DBD) n Cukup = 60-
yaitu responden 80%
pengertian
DBD, dengan Baik =>80%
penyebab, cara
gejala, cara wawancarr
penularan, a melalui
nyamuk kuesioner
penular
dan tempat
penularan dan
Pemberantasan
Sarang
Nyamuk
(PSN) yaitu
mmenguras
tempat
penampungan
air, menutup
tempat
penampungan
air, mengubur
barang bekas,
tidak
menggantungka
n baju,
pemakaian kain
kasa,
pemakaian
kelambu, dan
kebersihan
rumah.

2. Sikap Sikap adalah Pengukura Menggunaka Ordial kuensione


tanggapan atau n sikap n skala r
reaksi yang dengan liket :
dimiliki oleh cara 1.sangat
kepala keluarga wawancara setuju
tentang melalui (SS)=4
pemberantasan kuesioner 2.setuju (S)
sarang nyamuk =3
(PSN) yaitu 3.ragu-
mengurasn ragu(RR)=1
tempat 4.tidak
penampungan setuju(TS)=0
air , mengubur Kategori
barang bekas, sikap negatif
tidak = skor 0-19
menggantungka Positif =
n skor 20-36
baju,pemakaian
kain
kasa,kelambu
dan kebersihan
rumah.
3. Perilaku Tindakan nyata Pengukura Kategori Ordina Lembar
PSN DBD kepala keluarga n perilaku perilaku : l observasi
dalam perilaku responden Buruk = <
pemberantasan dengan 4.136
sarang nyamuk cara
demam observasi
berdarah melalui
dengue lembar
( PSN DBD) obeservasi
Yaitu
mengguras
tempat
penampungan
air,menutup
tempat
penampungan
air,mengubur
barang
bekas,tidak
menggantungka
n
baju,pemakaian
kain
kasa,pemakaian
kelambu dan
kebersihan
rumah.

1. Kelebihan dan kekurangan observasi

Kelebihan Observasi  

1.Dengan observasi, data yang langsung mengenai perilaku yang khusus dari objek
dicatat dengan segera dan tidak berpedoman pada ingatan seseorang.

2. Data dapat diperoleh dari subjek baik melalui komunikasi verbal maupun non
verbal.
3.Objek penelitian yang selalu sibuk lebih senang diteliti melalui observasi daripada
diberi angket ataupun wawancara.

4. Memungkinkan pencatatan serentak terhadap berbagai gejala karena dibantu oleh


pengamat atau alat lainnya.

Kelemahan Observasi
1.Diperlukan waktu yang lama untuk memperoleh hasil observasi langsung terhadap
suatu kejadian. 
2. Observasi terhadap suatu fenomena yang memiliki rentang waktu lama tidak dapat
dilakukan secara langsung.
3. Ada beberapa kegiatan yang datanya tidak mungkin diperoleh melalui observasi,
misalnya rahasia pribadi seseorang.
4.Jika objek observasi  menyadari dirinya sedang diamati, dia cenderung untuk
berkelakuan sesuai dengan yang diharapkan si pengamat.
5.Jika terjadi peristiwa tidak terduga, seperti hujan, kebakaran, dan bencana alam,
pelaksanaan tugas pengamat dapat terganggu atau bahkan berhenti.

2. kelebihan dan kekurangan kuesioner


Kuesioner tersebut disusun sedemikian rupa lalu disebarkan kepada responden
untuk memperoleh berbagai informasi di lapangan. Dalam penelitian kuantitatif,
kuesioner merupakan instrumen yang paling sering digunakan, karena kuesioner
mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan alat pengumpul data yang
lain. Menurut Sukardi (2012) beberapa kelebihan kuesioner adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengungkapkan pendapat atau tanggapan seseorang baik secara
individual maupun kelompok terhadap permasalahan
2. Dapat disebarkan untuk responden yang berjumlah besar dengan waktu yang
relatif singkat
3. Tetap terjaganya objektivitas responden dari pengaruh luar terhadap satu
permasalahan yang diteliti
4. Tetap terjaganya kerahasiaan responden untuk menjawab sesuai dengan
pendapat pribadi
5. Karena diformat dalam bentuk surat, maka biaya lebih murah
6. Penggunaan waktu yang relatif fleksibel sesuai dengan waktu yang telah
diberikan peneliti
7. Dapat menjaring informasi dalam skala luas dengan waktu yang cepat.
Disamping memiliki beberapa keunggulan tersebut, kuesioner juga mempunyai
beberapa kelemahan yang jika tidak diperhatikan oleh peneliti dapat menyebabkan
kegagalan dalam mencari informasi yang diperlukan. Menurut Sukardi (2012)
beberapa kekurangan kuesioner tersebut adalah sebagai berikut:
1. Peneliti tidak dapat melihat reaksi responden ketika memberikan informasi
melalui isian kuesioner
2. Responden tidak memberikan jawaban dalam waktu yang telah ditentukan
3. Responden memberikan jawaban secara asal-asalan
4. Kembalinya kuesioner tergantung pada kesadaran responden dalam menjawab
dan mengantar lewat kantor pos

C. kelebihan dan kekurangan skala pengukuran

1. Skala Nominal adalah adalah skala yang dipakai untuk mengklasifikasikan objek,
individu maupun kelompok. Contohnya mengklasifikasi agama, jenis kelamin, area
geografis, dan pekerjaan. Pada saat mengidentifikasi hal-hal tersebut dipakai angka-
angka sebagai simbol. Jika kita memakai skala pengukuran nominal, maka statistik
non-parammetik dipakai dalam menganalisa datanya. Dari analisa tersebut akan
memperoleh hasil yang dipresentasikan dalam bentukpersentase. Misalnya ketika kita
mengklasifikasi variabel jenis kelamin menjadi seperti ini: laki-laki diberi simbol
angka 1 sedangkan perempuan diberi simbol angka 2. Maka kita bisa melakukan
operasi aritmatika menggunakan angka-angka tersebut, sebab angka tersebut
menunjukan adanya atu tidak adanya karekteristik tertentu.

contoh skala nominal adalah:

Jawaban dari pertanyaan yang hanya berupa 2 pilihan saja yaitu “ya” dan “tidak”
yang sifatnya kategorikal bisa diberi simbol seperti ini: jawaban “ya” diberi simbol
angka 1 sedangkan jawaban “tidak” diberi simbol angka 2.

2.Skala Ordinal adalah skala yang memberikan informasi mengenai jumlah relatif
karakteristik berbeda yang dimiliki suatu objek ataupun individu tertentu. Untuk
tingkat pengukurannya memiliki informasi skala nominal ditambah sarana peringkat
relatif tertentu yang dapat memberi informasi apakah objek tersebut mempunai
karakteristik lebih ataukah kurang namun tidak dilihat dari berapa banyak kelebihan
dan kekurangannya.

contoh skala ordinal:


Contoh Jawaban pertanyaan yang berupa peringkat: sangat setuju, setuju, netral, tidak
setuju, sangat tidak setuju dengan diberi simbol menggunakan angka 5, 4, 3, 2, dan 1.
Angka-angka tersebut hanya merupakan simbol dari peringkat, dan tidak
mengekspresikan jumlah.

3.Skala Interval adalah skala yang memiliki karakteristik seperti skala nominal dan
skala ordinal dengan ditambahi karakteristik yang lain yakni adanya interval tetap.
Dengan begitu maka seorang peneliti bisa melihat seberapa besar perbedaan
karakteristik antara individu atau objek satu dengan yang lain. Skala pengukuran
interval memang merupakan angka. Angka-angka yang dipakai bisa digunakan dan
dapat dilakukan operasi aritmatika, misalkan dikalikan atau dijumlahkan. Untuk
menganalisa, skala pengukuran ini dapat dengan statistik parametric.

contoh skala interval:

Jawaban pertanyaan yang berkaitan dengan frekuensi dalam pertanyaan, misalkan:


Misalkan, dalamm satu bulan berapa kali melakukan kunjungan ke Semarang?
Jawaban: 5 kali, 3 kali dan 1 kali. Angka 5, 3, dan 1 adalah angka sebenarnya dengan
interval 2.

4.Skala Ratio adalah skala yang memiliki seluruh karakteristik yang dimiliki skala
nominal, skala ordinal dan skala interval dengan kelebihan yang dimiliki skala ini
memiliki nilai nol (0) empiris absolut. Terjadinya nilai absolut nol tersebut ketika
ketidak hadiran suatu karrakteristik yang diukur. Biasanya pengukuran rasio dalam
bentuk perbndingan antara satu objek atau individu tertentu dengan yang lain.

contoh skala rasio:

Berat Intan 40 Kg dan Berat Boby 80 Kg. Maka berat Intan kalau dibanding dengan
berat Boby yaitu 1 banding 2.

5.Validitas Sebuah skala pengukuran dapat dibilang valid jika skala tersebut dipakai
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sebagai contoh skala nominal yang
sifatnya non-parametrik dipakai dalam mengukur variabel nominal bukan digunakan
untuk mengukur variabel internal yang sifatnya parammetrik. Terdapat 3 tipe
validitas pengukuran yang perlu untuk diketahui:

a. Validitas Isi (Content Validity) , Validitas isi adalah validitas yang menyangkut
tingkatan dimana item-item skala yang mencerminkan domain konsep yang diteliti.
Sebuah domain konsep tertentu tidak bisa dihitung begitu saja semua dimensinya,
sebab kadang domain tersebut memiliki atribut yang banyak dan sifatnya
multidimensional.

b. Validitas Kosntruk (Construct Validity, validitas konstruk adalah validitas yang


berkaitan dengan tingkatan yang mana skala berperan dan mencerminkan sebagai
konsep yang diukur. 2 aspek yang menjadi pokok dalam validitas konstruk yaitu
secara alamiah sifatnya statik dan teoritis.

c. Validitas Kriteria (Criterion Validity),validitas kriteria adalah validitas yang


berkaitan dengan masalah tingkatan dimana skala yang sedang dipakai dapat
memperkirakan suatu variabel yang disusun sebagai kriteria.

6. Reliabilitas adalah menunjuk pada adanya stabilitas dan konsistensi nilai hasil
skala pengukuran tertentu. Reliabilitas berkonsentrasi dengan masalah akurasi
pengukuran serta hasilnya.

DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. 2010.Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, dan R & D. Cet. Ke-10.


Bandung : ALFABETA.

Sukardi. 2003.Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Usman, Husaini dan Setiady Akbar, Purnomo. 2009. Metodelogi Penelitian Sosial .
Jakarta : Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai