PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
manusia yang berkualitas dan berpotensi dalam arti yang seluas-luasnya, melalui
Dengan rasa tanggung jawab yang besar. Pendidikan dapat dikatakan sebuah
dalam pendidikan artinya maju dalam berpikir secara logika dan maju untuk
sehingga dapat bertindak secara dewasa dalam setiap keadaan atau situasi dalam
lingkunganya.
terbatas pada umur. Suatu negara yang mutu pendidikannya rendah akan
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
siswa di sekolah untuk membangun cara berpikir siswa. Oleh karena itu, pelajaran
matematika di sekolah tidak hanya menekan pada pemberian rumus-rumus
teatapi juga masalah – masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari hari
kuasai ooleh siswa, sesuai dengan pendapat Masykur dan Fathani (2007: 65)
Bahwa matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang harus di kuasai oleh
siswa.
tingkat dasar hingga tingkat menegah atas. Semua ini di perlukan untuk
kreatif dan menimbulkan rasa percaya diri dan bekerja sama dalam kehidupan
sehari – hari. Pendapat tersebut di perkuat oleh Masykur dan Abdul (2007 ; 52)
untuk dapat bertahuan hidup pada keadaan yang selalu berubah , tidak pasti dan
kompetitif.
Menurut Uno dan Umar, matematika adalah bidang ilmu yang berfungsi
sebagai alat piker untuk berkomunikasi dan berbagai persoalan praktis ( 2009;
109). Salah satu standart kompetensi dan kompetensi dasar matematika disusun
menggunakan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk memperjelas keadaan
atau masalah dalam kehidupan sehari – hari yang di gunakan untuk membantu
dalam mnengerjakan matematika, baik itu untuk memikirkan ide –ide mereka,
berbicara dan mendengarkan siswa lain dalam ide , strategi dan solusi. Menulis
evaluasi.
Secara matematik baik cecara matematik maupun tulisan, siswa seringkali sulit
matematika merupakan bidang studi yang sulit (2012; 202(, meskipun demikian
satu arah dengan siswanya sehingga siswa kurang aktif dalam memberikan
sehari- hari guru dengan kenyakinanya yang sudah ada menekankan siswa harus
Ide ide matematika yaitu 1) model pembelajaran yang terpaku pada bentuk
pada umumnya motivasi siswa untuk belajar matematika rendah, 4) masih banyak
bersifat heterogen, ada siswa yang berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi.
Kondisi ini yang harus di perhatikan oleh guru untuk merancang program
terlayani dengan baik oleh guru maupun temanya sehingga potensi siswa dapat
faktor orangtua terutama perhatian orangtua juga harus diperhatikan. Hal tersebut
mereka.
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka,
sebagai mahluk sosial juga merupakan dasar pembentukan tingkah laku, watak,
moral, dan pendidikan anak. Dalam hal ini pendidikan tidak hanya dapat dilakukan
keluarga merupakan tempat awal interaksi anak dengan anggota keluarga, serta
sebagai wadah sosialisasi bagi anak. Keluarga merupakan suatu system interaksi
antara individu secara timbalik. Tiap keluarga akan mensosialisasikannya dan akan
yang sangat penting dalam membentuk perilaku dan budi pekerti yang baik. Kasih
saying yang di berikan orang tua bukanlah jaminan anak anak berperilaku baik
terbaik untuk anaknya Dengan cara membentuk percaya diri dan kemandiriannya.
Jika hal tersebut telah tertanam dalam diri seorang anak, daka segala hal yang
menimpa anak, Dengan mudah anak akan menghadapi dengan tenang dan tanpa
menyerah
Kemandirian belajar adalah suatu bentuk belajar yang terpusat pada kreasi
peserta didik dari kesempatan dan pengalaman penting bagi Peserta didik sehingga
ia mampu percaya diri, memotivasi diri dan sanggup belajar setiap waktu. Dengan
dan berahlak mulia. Untuk mewujudkan keberhasilan anak yang diinginkan oleh
penhasilan orang tua, cukup atau kurangnya perhatian dan bimbingan orang tua,
rukun ataun tidaknya kedua orangtua, akrab tidaknya hubungan orangtua Dengan
anak – anaknya, tenang atau tidaknya situasi dalam rumah semua itu
rasa tanggung jawab siswa terhadap tugas yang di berikan oleh guru, kurangnya
yaitu ada dua faktor, yakni (faktor internal), faktor yang berasal dari dalam
dan (faktor eksternal), faktor yang berasal dari luar individu. Faktor yang
berasal dari dalam diri antara lain faktor kematangan usia, kekuatan iman, taqwa
dan intelegensia (kecerdasan). Kecerdasan merupakan faktor endogin yang sangat
besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar anak. Jika kecerdasan anak rendah,
maka akan sulit mencapai hasil belajar yang baik, sehingga perlu bantuan dari
pendidik untuk membantu agar dapat tercapai hasil belajar yang diinginkan
secara optimal.
mandiri adalah proses menggerakkan kekuatan atau dorongan dari dalam diri
belajar tanpa ada tekanan atau pengaruh asing di luar dirinya. Dengan demikian
belajar.
Kesulitan atau kegagalan yang dialami siswa tidak hanya bersumber dari
kemampuan siswa tetapi faktor dari luar diri siswa, salah satunya strategi
dapat menghambat tercapainya tujuan pembelajaran. Saat ini banyak dari guru
diharapkan.
B. Identifikasi Masalah
1. Seacara umum siswa terbentur pada hambatan hambatan yang di tujukan dalam
berperilaku seperti yang kurang bergairah, kurang tertarik, sehingga siswa acuh
tak acuh karena siswa merasa tidak mampu mempelajari bidang tersebut.
siswa?
matematik siswa?
matematik siswa?
C. Batasan Masalah
Agar masalah dalam tesis tidak meluas maka dilakukan pembatasan sebagai
berikut:
matematik siswa.
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian