Dam Stability PDF
Dam Stability PDF
Abstrak
DAS Lolak meliputi wilayah seluas 73.11 km2, terletak di Kabupaten Bolaang
Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara. Analisa stabilitas tubuh Bendungan Lolak meliputi
penjabaran kondisi pondasi bendungan untuk mengetahui jenis, kelas batuan, perbaikan
pondasi yang dapat diterapkan, dan tegangan vertikal yang bekerja pada pondasi. Analisa
kapasitas rembesan dan stabilitas lereng metode Fellenius dan Bishop dihitung manual dan
menggunakan program Geostudio 2007.
Pondasi batuan Bendungan Lolak didominasi oleh breksi vulkanik dengan nilai
permeabilitas rata – rata = 6,35 Lugeon dan RQD (rock quality designation) rata – rata =
51%. Perbaikan pondasi berupa sementasi tirai, sementasi konsolidasi, dan sementasi
selimut pada daerah sekitar as bendungan utama. Tegangan vertikal yang bekerja pada
pondasi (σzas main dam = 1087,58 kN/m² dan σzas cofferdam = 391,48 kN/m²). Kapasitas
rembesan yang terjadi < 1% dari rata – rata debit yang masuk ke dalam waduk, sehingga
aman terhadap rembesan. Kecepatan rembesan (Vs =1,49x10-5 cm/dt) masih di bawah
kecepatan kritis (Vc = 0,857 cm/dt). Faktor keamanan terhadap piping adalah 4,387 > 4.
Dari analisis stabilitas lereng yang telah dilakukan dalam berbagai kondisi masih dalam
kategori aman.
Abstract
Lolak Watershed covering an area of 73.11 km2, located in Bolaang Mongondow,
North Sulawesi. Lolak dam analysis stability, explanation about dam foundation, grade
rocks, foundation treatment and vertical stress. Seepage capacity and slope stability using
Fellenius and Bishop methods which is calculated manually and used Geostudio 2007
program.
Lolak Dam foundation dominated by volcanic breccia which is have permeability
value = 6,35 Lugeon and RQD (rock quality designation) = 51%. The foundation
treatment are curtain grouting, consolidation grouting, and blanket grouting around the
as main dam. Vertical stress in foundation (σzas main dam = 1087,58 kN/m² and
σzas cofferdam = 391,48 kN/m²). Seepage capacity < 1% reservoir inflow. Seepage
velocity (Vs =1,49x10-5 cm/s) below the critical velocity (Vc = 0,857 cm/s). Piping safety
factor 4,387 > 4. Slope stability analysis has been carried out in various conditions, the
result are in safe category.
COFFERDAM AXIS
0,0053471 m3/dt
Cofferdam Crest
Elevasi (m)
Jarak (m)
Dam Crest
0,00025850 m3/dt
Cofferdam Crest
Elevasi (m)
Jarak (m)
Keterangan :
a = Zona Inti (core)
b = Zona Filter Halus
c = Zona Filter Kasar
d = Zona Random Batu
e = Zona Random Tanah
f = Zona Rip-rap
Keterangan :
a = Zona Inti (core)
b = Zona Filter Halus
c = Zona Filter Kasar
d = Zona Random Batu
e = Zona Random Tanah
f = Zona Rip-rap
yakni : Fs = 1,224 (T T )
n 1
e
Rip rap
Metode Bishop Random tanah
Pada metode ini diberikan contoh N = 49,42 kN
perhitungan pada kondisi muka air Random batu
normal +114,500 m dengan beban N = -21,40 kN
gempa pada irisan pias no 3. g. Mencari nilai mdengan mencoba-
a. Melakukan perhitungan yang sama coba nilai faktor keamanan (Fs).
dengan metode Fellenius dari (a – d) Untuk nilai Fs = 1,545, maka :
b. Menghitung angka kohesi tiap pias, Rip rap
dengan nilai b = 10 yakni : tan tan n
Rip rap m ( n ) = cos n .(1 )
Fs
c’ = c . b = 371,70 kN
Random tanah = 1,14
c’ = 0 Random tanah
Random batu m ( n ) = 1,04
c’ = 0 Random batu
c. Menghitung koeffisien gempa (k) m ( n ) = 1,12
Nilai (k) sudah dihitung di metode
h. Prosedur perhitungan di atas diulang
Fellenius sebesar 0,202.
sampai semua pias yang membentuk
d. Menghitung gaya uplift (U) saat
bidang longsor dihitung, selanjutnya
waduk terisi air, dimana (hw)
nilai Fs dihitung :
merupakan ketinggian pias basah n p
menurut zona material timbunan dan 1
( cb n W n tan )
m ( n )
(w) merupakan gaya berat air, F s = n 1 n p
yakni :
Rip rap (W n sin n g )
n 1
U = w . hw 5016,95
= 9,81 . 0,52 Fs =
. = 5,10 kN 3026,65 495,07
Random tanah F s = 1,545
U = 32,77 kN
Random batu 2. Perhitungan dengan Program Geo-
U = 109,48 kN Studio Slope/W 2007.
e. Menghitung komponen tangensial Dalam perhitungan ini dilakukan
beban seismis : dengan 2 metode, yakni metode Fellenius
Rip rap dan Bishop. Pada saat keaadaan gempa,
g = k . Wtot. sin nilai (k) sebesar 0,202 dimasukkan
= 10,27 kN sebagai beban seismis.
Random tanah Analisa stabilitas lereng dilakukan
g = 49,42 kN pada berbagai macam kondisi, dengan
Random batu nilai FSijin bervariasi sesuai kondisi yang
g = 123,43 kN terjadi. Berikut merupakan contoh hasil
f. Menghitung momen yang menahan analisa dengan bantuan program Geo-
bidang longsor, yakni : Studio Slope/W 2007 yang tertera pada
Rip rap Gambar 9 dan 10.
N = (Wtot – b.U – g) . tan θ
= 10,27 kN
Dam Crest
Elevasi (m)
Jarak (m)
Gambar 9. Stabilitas Lereng NWL +114,500 m dengan Beban Gempa di Hulu (Geo-Slope)
(Sumber: Hasil perhitungan)
Dam Crest
Elevasi (m)
Jarak (m)
Gambar 10. Stabilitas Lereng NWL +114,500 m dengan Beban Gempa di Hilir (Geo-Slope)
(Sumber: Hasil perhitungan)
Tabel 2. Rekapitulasi Stabilitas Lereng Bendungan Lolak
FS Hitung (Geo-Studio
FS Hitung (manual)
SLOPE/W 2007)
No Kondisi FS ijin
Fellenius Bishop Fellenius Bishop
hulu hilir hulu hilir hulu hilir hulu hilir
1 Kosong 1.200 3.422 1.992 3.607 2.561 2.154 1.521 2.462 1.809
2 FWL (+119,045 m) 1.200 1.822 1.932 1.915 2.492 2.268 1.562 2.709 1.826
3 NWL (+114,500 m) 1.500 1.969 1.992 2.074 2.556 1.873 1.617 2.439 1.901
4 LWL (+99,650 m) 1.500 2.304 1.992 2.374 2.556 1.772 1.624 2.284 1.985
5 Surut tiba - tiba 1.250 2.286 1.992 2.295 2.556 1.456 1.535 1.621 1.815
Gempa (k = 0,202)
6 Kosong 1.200 1.828 1.256 2.859 1.960 1.260 1.205 1.489 1.213
7 FWL (+119,045 m) 1.200 1.213 1.207 1.425 1.905 1.212 1.205 1.226 1.213
8 NWL (+114,500 m) 1.200 1.224 1.256 1.545 1.960 1.212 1.205 1.226 1.215
9 LWL (+99,650 m) 1.200 1.295 1.256 1.866 1.960 1.217 1.224 1.223 1.273
10 Surut tiba - tiba 1.200 1.256 1.256 1.711 1.960 1.210 1.211 1.215 1.224
(Sumber: Hasil perhitungan)
Berdasarkan hasil analisa stabilitas lebih akurat dan teliti, dikarenakan
lereng yang telah dilakukan, maka dapat adanya nilai mα sehingga metode
dikatakan bahwa bendungan Lolak aman Bishop digunakan sebagai acuan
terhadap berbagai kondisi, hal ini dalam menghitung stabilitas lereng
dikarenakan FS hitung > FS ijin. bendungan Lolak.