Anda di halaman 1dari 10

Nama : Devi wulandari

Kelas : 4B

Nim : 18.11.2.149.053

STANDARD OPERATING PROSEDUR (SOP)


STIKES Nahdlatul
MENCUCI TANGAN
Ulama Tuban
No.Dokumen : - No.Revisi :- Halaman : 1

Ditetapkan
Tanggal Terbit : Ketua STIKES NU Tuban

PROTAB
(H.Miftahul Munir,SKM. M.Kes)
NIP.19710412 1997303 1 004

Pengertian Suatu prosedur universal precaution sebelum dan setelah


kontak dengan pasien.
Tujuan 1. Sebagai acuan pedoman petugas agar dapat
melaksanakan cara mencuci tangan dengan baik
dan benar.
2. Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan.
Persiapan Alat 1. Alat :
a. Washtafel sebagai tempat mencuci tangan atau bak
cuci denagn kran air mengalir
b. Lap bersih atau tissue.
c.
2. Bahan :
a. Sabun cuci tangan (Hand soap) atau sabun
desinfektan.

Persiapan perawat 1. Lepas semua aksesoris yang ada pada tangan.


2. Gulung lengan baju sampai siku.

Prosedur pelaksanaan 1. Basahkan kedua telapak tangan setinggi pertengahan


lengan dengan air mengalir, kemudian ambil sabun.
2. Usap dan gosok kedua tealpak tangan secara lembut,
kemudian gosok juga kedua punggung tangan secara
bergantian.
3. Gosok sela-sela jari hingga bersih.
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan
mengatupkan.
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian
gosok perlahan.
Bilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang
mengalir lalu keringkan memakai handuk atau tissue,
kemudian matikan kran dengan tissue dan tangan
bersih terjaga.
Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015
Tentang : Jenis Keterampilan Dalam Panduan
Keterampilan Klinis, hal. 791.
STANDARD OPERATING PROSEDUR (SOP)
STERILISASI
STIKES Nahdlatul
Ulama Tuban

No.Dokumen : - No.Revisi :- Halaman : 1

Ditetapkan
Tanggal Terbit : Ketua STIKES NU Tuban

PROTAB
(H.Miftahul Munir,SKM.M.Kes)
NIP.19710412 1997303 1 004

Pengertian Suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan


apatogen beserta sporanya pada peralatan perawatan dan
kedokteran dengan cara merebus, stoom panas tinggi, atau
menggunakan bahan kimia.
Tujuan 1. Mencegah terjadinya infeksi silang
2. Memelihara peralatan dalam keadaan siap pakai
Kebijakkan Peralatan yang dibungkus harus diberi label yang jelas
dengan mencantumkan: nama, jenis peralatan, tanggal dan
jam disterilkan. Jika peralatan yang baru disterilkan
terbuka, maka harus disterilkan kembali
Persiapan perawat
Prosedur pelaksanaan Jenis peralatan yang dapat disterilkan:
1. Peralatan yang terbuat dari logam (pinset, gunting,
dll)
2. Peralatan yang tebuat dari kaca (tabung kimia, dll)
3. Peralatan yang terbuat dari karet (kateter, sarung
tangan)
4. Peralatan yang terbuat dari ebonite (kanule rectum,
canule trachea, dll)
5. Peralatan yang terbuat dari email (Waskom, dll)
6. Peralatan yang terbuat dari porselen (cangkir,
piring, dll)

Pelaksanaan:
1. Sterilisasi dengan cara rebus
Mensterilkan peralatan dengan cara merebusnya
dalam air sampai mendidih (100C) dan ditunggu
selama 15 sampai 30 menit. Misalnya alat dari
logam, kaca dan karet.
Langkah-langkah :
a. Yakinlah sterilisator dalam keadaan siap pakai
b. Masukkan alat yang sudah dicuci bersih ke
dalam sterilisator
c. Isi air hingga alat terendam
d. Atur waktu selama 30 menit
e. Tekan tombol on pada sterilisator
f. Setelah 30 menit alat dapat diangkat
g. Matikan dengan menekan tombol off, dan
lepaskan stop kontak
2. Sterilisasi dengan cara stoom (uap) :
Mensterilkan dengan uap panas dengan autoclave
dengan waktu,suhu dan tekanan tertentu. Misalnya
alat tenun, obat-obatan, dan lian-lain.
3. Sterilisasi dengan cara panas kering :
Mensterilkan peralatan dalam oven dengan panas
tinggi. Misalnya peralatan logam yang tajam,
peralatan dari kaca, dan obat tertentu.

4. Sterilisasi dengan bahan kimia (alcohol, sublimat,


uap formalin, untuk peralatan yang cepat rusak bila
terkena panas : sarung tangan, kateter).
Referensi Unit Keperawatan Gawat Darurat, Bedah, Rawat jalan,
Rawat Inap, NICU, ICU.

STANDARD OPERATING PROSEDUR (S O P)


APD (Alat Perlindungan Diri)
STIKES
Nahdlatul
Ulama Tuban
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
TANGGAL TERBIT DIBUAT OLEH
PROTAB
11 MEI 2020 STIKES NU TUBAN

Alat pelindung diri adalah alat yang digunakan sebagai teknik


pencegahan mikroorganisme patogen dari seseorang ke orang
Pengertian lain yang disebut “carrier”. Barrier yang umum digunakan
masker, kacamata pelindung, gaun, apron, handscon, penutup
kepala, pelindung kaki.
 Melindungi tenaga kesehatan, pasien, keluarga pengunjung
Tujuan dan lingkungan dari kemungkinan transmisi material
infeksius
Petugas Perawat
 Handscon
 Masker
 Kacamata pelindung
Persiapan Alat  Gaun
 Apron
 Penutup kepala
 Pelindung kaki
 Beritahu klien tentang prosedur yang akan dilakukan
Persiapan Klien  Ciptakan suasana tenang
 Tutup pintu atau sketel untuk menjaga privasi klien
 Cuci tangan dan memakai handscon
Persiapan Perawat  Memakai APD (alat pelindung diri)

Prosedur Pelaksanaan A. Masker N95


 Genggam respirator dengan satu tangan, posisikan
sisi depan bagian hidung pada ujung jari-jari,
biarkan tali pengikat menjuntai bebas dibawah
tangan anda
 Posisikan respirator di bawah dagu dan sisi untuk
hidung berada di atas
 Tariklah tali pengikat respirator yang atas dan
posisikan tali agak tinggi dibelakang kepaladi atas
telinga
 Tarik tali pengikat respirator yang bawah dan
posisikan tali di bawah telinga
 Letakkan jari kedua tangan di atas bagian hidung
yang terbuat dari logam. Tekan sisi logam tersebut
(gunakan dua jari-jari masing-masing tangan).
Mengikuti bentuk hidung. Jangan menekan
respirator dengan satu tangan karena dapat
mengakibatkan respirator bekerja kurang efektif
 Tutup bagian depan respirator dengan kedua
tangan dan hati-hati agar posisi respirator tidak
berubah.
B. Masker Biasa
 Eratkan tali atau karet elastis pada bagian tengah
kepala dan leher
 Pas kan klip hidung dari logam fleksibel pada
batang hidung
 Pas kan dengan erat pada wajah dan di bawah dagu
sehingga melekat dengan baik
 Periksa ulang pengepasan masker
 Cara melepaskan masker :
 Jangan disentuh bagian depan ,masker karena
telah terkontaminasi
 Lepaskan tali bagian bawah dan kemudian tali
atau karet bagian atas
 Buang ketempat limbah infeksius
C. Pemakaian kaca mata pelindung
 Bagian luar kaca mata atau pelindung wajah
terkontaminasi
 Saat melepasnya,pengang karet atau gagang
kacamata
 Letakkan diwadah yangbtelah disediakan untuk
di proses ulang atau dalam tempat limbah
infeksius
D. Langkah-langkah pemasangan
 Tutupi badan sepenuhnya dari ;leher hingga
lutut,lengan hingga bagian pergelangan tangan
dan selubungkan kebelakang punggung
 Ikat dibagian belakang leher dan pinggang
 Langkah-langkah pelepasan
 Bagian depan gaun dan lengan gaun pelindung
telah terkontaminasi
 Lepas tali
 tarik dari leher dan bahu dengan memegang
bagian dalam gaun pelindung saja
 balik gaun pelindung
 lipat atau gulung menjadi gulungan dan letakan
di wadah yang telah disediakan untuk proses
ulang atau buang limbah infeksius
E. pemakaian sarung tangan
 langakah-langkah pemasagan
 buka pembubgkus sarung tangan dengan hati-
hati,pilih yang sesuai ukuran
 jika harus mempertahankan prinsip-prinsip
steril hindarkan sarung tangan terkontaminasi
obyek tidak seteril
 jari telunjuk dan ibu jari non dominan
membuka lipatan sarung tangan bagian atas dan
masukan tangan non dominan dengan posisi
terlentang, masukan jari secara perlahan-lahan
 untuk memkai sarung tangan sebelah kiri
ghunakan empat jari tangan dominan, masukan
dalam lipatan srung tangan (bagian luar),segera
masukan tangan non dominan secara perlahan
lahan
 langkah melepaskan pelepasan
 ingatlah bahwa bagian luar sarung tangan telah
terkontaminasi
 pegang bagian luar sarung tangan dengan
sarung tangan lainya
 lepaskan sarung tangan diatas sarung tangan
pertama
 buang sarung tanagn ditempat limbah infeksius
 cuci tangan sesuai prosedur
F. pemakaian penutup kepala
 langkah-langakah
 pakailah pelindung kepala sesuai ukuran
sehingga meutup semua rambut
 lepaskan pelindung kepala dan langsung
dibuang ketempat sampah
G. pemakaian pelindung kaki
 gunakan sepatu karet atau plastik yang
menutupi seluruh ujung dan telapak kaki bisa
digunakan sepatu boot dari bahan kulit
 sepatu harus selalu bersih
 harus selalu digunakan didalam kamar operasi
dan tidak boleh dipakai keluar,tidak dianjurkan
memakai sandal,sepatu terbuka dan telanjang
kaki
Referensi 1. buku pedoman manajerial pencegahan dan
pengendalian infeksi dirumahsakit dan fasilitas
kesehatan lainya

Anda mungkin juga menyukai