Lapora Praktikum Kimia Organik Rekristal
Lapora Praktikum Kimia Organik Rekristal
Disusun Oleh :
KIMIA 3-A
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2015
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada penentuan titik leleh suatu zat, cara yang paling banyak
diterima adalah menggunakan tabung kapiler yang salah satu ujungnya
disegel. Serbuk kristal yang telah dihaluskan lalu dimasukkan ke dalam
tabung kapiler dengan cara menekannya, tetapi metode ini sulit dilakukan
apabila terdapat sampel dalam jumlah yang besar, sehingga waktu yang
dibutuhkan untuk meleleh lebih banyak dan dapat mengurangi keakuratan.
Oleh karena itu, sampel yang digunakan haruslah sedikit, sekitar 1-2 mm
dalam tabung kapiler. Perlu diketahui bahwa titik leleh terendah adalah
ketika zat tersebut menetes pertama kali, dan titik leleh tertinggi adalah
ketika zat tersebut telah habis meleleh.[ CITATION Ste11 \l 1057 ]
Cara
N
Nama bahan Sifat fisik Sifat kimia penanggulanga
o
n
1 Asam benzoat Bentuk: Iritan Gunakan
(C6H5COOH) Padatan kristal Karsinogenik APD
tak berwarna Struktur kristal: Jangan
Titik didih: monoklinik dimakan
249ᵒC Bentuk
Titik leleh: molekul: planar
122,4ᵒC Momen dipol:
Mr: 122,12 1,72 D dalam
gram/mol Dioksana
=1,32 gram/cm3
Kelarutan
dalam air:
terlarutkan (air
panas) 3,4
gram/L
Keasaman
(pKa): 4,21
Titik nyala:
121ᵒC
Bentuk: Meningkatkan
2 Karbon charcoal padatan/serbuk kapasitas serap
hitam bahan anorganik
Bentuk: kristal
putih/transparan
Titik leleh: 175-
177C
Titik didih:
209C
Jauhkan dari
=0,992
Serbuk kamper Mudah terbakar api
3 gram/cm3
(C10H16O) Berbahaya Jangan
Mr: 152,24
dimakan
gram/mol
Bau: harum
menusuk
Kelarutan
dalam air: 1,2
gram/L
1. Alat
2. Bahan
N
Bahan Jumlah
o
Secukupny
1 Aquades a
Secukupny
2 Es batu a
3 Asam benzoat 1,5 gram
4 Karbon charcoal 0,25 gram
Kamper
5 (naftalena) 1 gram
D. PROSEDUR KERJA
1. Bagian I: Kalibrasi Termometer
Kalibrasi termometer dilakukan sebagai berikut: 10 mL aquades dan
batu didih dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian dipanaskan
hingga mendidih. Termometer diposisikan pada uap diatas permukaan air
yang mendidih tersebut, kemudian diukur suhunya.
2. Bagian II: Kristalisasi Asam Benzoat dalam Air
Pertama, air sebagai pelarut dipanaskan terlebih dahulu. Sementara
menunggu air panas, 1,5 gram asam benzoat ditimbang dan dimasukkan ke
dalam gelas kimia 100 mL. Setelah air panas, asam benzoat dilarutkan
sedikit demi sedikit hingga padatan teapat larut. Setelah larut, ditambahkan
sedikit air panas. Larutan ini dididihkan diatas pemanas listrik, kemudian
ditambahkan 0,25 gram karbon (charcoal)sambil diaduk unutk
menghilangkan warna. Larutan dididihkan beberapa saat supaya penyerapan
warna lebih sempurna. Setelah itu, corong penyaring yang telah dipanaskan
diatas pemanas listrik dilengkapi dengan kertas saring, kemudian
ditempatkan pada labu erlenmeyer. Dalam keadaan panas, larutan
dituangkan melalui corong secepat mungkin hingga semua larutan tersaring.
Jika sudah tersaring sempurna, labu erlenmeyer diangkat dari pemanas
listrik dan didinginkan pada suhu ruang supaya terbentuk kristal. Setelah
kristal terbentuk dan terpisah, kristal disaring menggunakan corong
Buchneryang dilengkapi dengan peralatan isap. Kristal dicuci dalam corong
beberapa kali sampai kristal tersaring. Setelah kristal tersaring di corong
Buchner, kristal ditekan sekering mungkin. Setelah kering, kertas saring
diambil, ditimbang, dan ditentukan titik lelehnya. Asam benzoat murni
dihitung kembali setelah proses penentuan titik leleh.
3. Bagian III: Sublimasi
Serbuk kamper kotor sebanyak 1 gram ditimbang dan diletakkan
dalam cawan porselen, kemudian ditempatkan diatas pemanas listrik.
Bongkahan es diletakkan diatas kaca arloji untuk menutup cawan, kemudian
dilakukan pemanasan secra aperlahan hingga semua padatan kamper
menyublim. Setelah menyublim, bongkahan es yang mencair dibuang,
sementara hasil subliman diambil dan dikumpulkan lalu ditimbang dan
dilakukan penentuan titik leleh kamper hasil sublimasi. Setelah selesai,
hasilnya dibandingkan dengan titik leleh kamper semula.
E. HASIL PENGAMATAN
1. Kalibrasi Termometer
Suhu
Keadaan
(ᵒC)
Awal 27
Akhir 80
Perlakuan Hasil
Pelarut panas + Asam benzoat Larutan berwarna putih bening
Karbon (charcoal) + Larutan
Larutan berubah menjadi sedikit hitam
Asam benzoat
Larutan dipanaskan Larutan mendidih
Sebagian larutan berubah menjadi
Larutan didinginkan pada suhu
kristal dan terdapat embun di bagian
ruang
dalam labu erlenmeyer
Kristal ditimbang Massa kristal: 1,38 gram
Kristal diukur titik lelehnya Titik leleh kristal: 120ºC
Perlakuan Hasil
Serbuk kamper dipanaskan
dalam cawan porselen yang Padata putih menempel dibawah kaca
diatasnya ditutup dengan kaca arloji dan bongkahan es mencair
arloji dan terdapat bongkahan es
Kristal yang menempel dibawah
kaca arloji dikumpulkan dan Massa hasil sublimasi: 0,66 gram
ditimbang
Dilakukan penentuan titik leleh Titik leleh hasil sublimasi: 70ºC
F. PEMBAHASAN
Pada proses penentuan titik leleh, didapat 120ºC unutk kristal asam benzoat
dan 70ºC untuk hasil sublimasi serbuk kamper. Titik leleh asam benzoat hasil
rekristalisasi kami memiliki ketepatan yang tinggi dengan titik leleh asam benzoat
pada literatur, yaitu sebesar 92%. Titik leleh yang kami ukur tidak tepat 122,4ºC
(titik leleh literatur) karena beberapa faktor, diantaranya adalah asam benzoat
hasil rekristalisasi kami belum 100% murni, dan masih adanya beberapa zat
pengotor yang ikut larut dalam larutan setelah disaring. Begitu juga dengan
penentuan titik leleh serbuk kamper yang hanya sebesar 70ºC, jauh bila
dibandingkan dengan titik leleh literatur yang nilainya 175ºC. proses penentuan
titik leleh menggunakan minyak goreng, karena titik didih minyak goreng lebih
tinggi dari 100ºC, sehingga ketika asam benzoat dan serbuk kamper meleleh,
minyak masih belum menguap, dan titik leleh dapat diukur. Jika penentuan titik
leleh menggunakan air, air lebih dulu menguap sehingga tidak bisa diukur titik
lelehnya.
G. KESIMPULAN
1. Pada proses rekristalisasi asam benzoat, massa kristal yang terbentuk setelah
percobaan adalah 1,38 gram dengan tingkat kemurnian 92% (massa awal
1,5 gram), dan titik leleh asam benzoat hasil percobaan adalah 120ºC.
2. Pada proses sublimasi serbuk kamper, terbentuk padatan hasil sublimasi
seberat 0,66 gram dengan kemurnian 66%, dan titik leleh hasil percobaan
adalah 70ºC.
H. DAFTAR PUSTAKA
Zubrick, J. (2011). The Organic Chem Lab Survival Manual. USA: John Wiley
and Sons, Inc.