Anda di halaman 1dari 6

Journal of Education Science (JES), 5(2), Oktober 2019

Suri, Nelliraharti

INTENSITAS KOMUNIKASI IBU HAMIL TERHADAP JANIN SEBAGAI


RANGSANGAN PENDENGARAN DAN PERKEMBANGAN OTAK
DALAM PERKENALAN KOSAKATA

Murnia Suri *, Nelliraharti

Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Ubudiyah Indonesia, Jalan Alue Naga Desa Tibang
Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh 23114 Indonesia
*Korespondensi Penulis: murnia@uui.ac.id

Abstrak
Usaha perkenalan kosa kata dapat dimulai sejak dari janin dalam kandungan melalui rangsangan.
Para kandungan ahli berpendapat semakin cepat rangsangan itu diberikan akan semakin baik pula
perkembangan otak janin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman ibu hamil akan
manfaat dari melakukan rangsangan terhadap janin dan untuk mengetahui bentuk rangsangan apa
yang digunakan para ibu hamil serta intensitas rangsangan dalam bentuk komunikasi tersebut.
Terdapat tiga belas orang ibu hamil dengan usia kandungan trisemester ketiga sebagai sampel pada
penelitian yang dilakukan di Puskesmas di Banda Aceh dan Aceh Besar. Data yang dikumpulkan
melalui wawancara langsung dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif menunjukkan
bahwa para ibu hamil mengetahui dengan baik manfaat pembarian rangsangan komunikasi kepada
janin untuk perkembangan indera pendengaran dan perkembangan otak janin dalam
memperkenalkan kosakata. Para ibu hamil tersebut melakukan stimulasi komunikasi secara
teratur. Bentuk rangsangan yang paling sering diberikan adalah memperdengarkan lantunan ayat
suci al-quran, baik yang dibacakan langsung oleh sang ibu maupun diperdengarkan dari rekaman,
janin juga diajak berbincang tentang kegiatan yang dilakukan sang ibu. Dari penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa usaha ibu hamil dalam memberikan rangsangan kepada si buah hati akan
berdampak baik untuk calon anak nantinya terutama dalam hal penguasaan kosa kata karena sang
ibu telah memperkenalkannya sejak dari dalam kandungan.

Kata Kunci: Intensitas Komunikasi, Rangsangan Pendengaran, Intensitas komunikasi sebagai


rangsangan pendengaran
Abstract
Vocabulary introduction should be started early from being a fetus in womb. The obstetricians
contended that the earlier stimulation will impact to fetus’ brain development well. This research
aims to know whether the pregnant women understand about the benefit of giving communication
stimulation to their fetus and to know the form of stimulation given by the mothers and how often
the stimulation of communication played. There are thirteen pregnant women which the age of the
fetus in the third semester as the sample of the study which was conducted in society health center
located in Banda Aceh and Aceh Besar. The data were collected by doing direct interview then
they would be analyzed by using descriptive method. The research found that all those pregnant
women have a good understanding in giving stimulation of communication toward their designate
babies for the sense of listening and brain development in introduce vocabulary. Besides, the result

33
Journal of Education Science (JES), 5(2), Oktober 2019
Suri, Nelliraharti

showed that the pregnant women done the stimulation of communication regularly continuously
during the pregnancy period. The stimulation form which was often played were the song of Al-
Qur’an, the mothers’ daily activities and the classical music. It was concluded from the research
that the pregnant women are good in giving stimulation of communication to their fetus.

Keywords: Intensity of communication, hearing stimulation, insentisy of communication as


hearing stimulation
penginderaan, organ tubuh dan emosi karena
janin dalam kandungan mulai usia 3 minggu
PENDAHULUAN sudah memiliki perasaan, kesadaran, daya
Kehamilan adalah suatu keadaan ingat, kemampuan belajar, mampu
alamiah dimana dalam rahim seorang wanita mengetahui perbedaan antara terang dan
terdapat hasil konsepsi sampai lahirnya janin gelap serta bisa menerima rangsangan dari
selama 280 hari atau 40 minggu dimulai dari luar. Rangsangan tersebut meliputi fisik-
hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga di motorik dengan mengelus-elus jabang bayi
mulainya persalinan. Pada umumnya melalui kulit perut sang ibu, stimulasi
kehamilan berkembang dengan normal dan kognitif dengan berbicara dan bercerita
menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup kepada janin dan stimulasi efektif dengan
bulan melalui jalan lahir, namun terkadang menyentuh perasaan bayi menggunakan
kehamilan bisa menjadi komplikasi. Untuk musik yang akan merangsang perkembangan
memperoleh kelahiran bayi normal sel-sel otak. Rangsangan berupa suara sang
diperlukan stimulasi yang cukup dalam ibu lebih dibutuhkan daripada rangsangan
kuantitas dan kualitas sejak awal untuk dalam bentuk yang lain hal tersebut dapat
perkembangan mental psikososial. menambah kuat ikatan antara ibu dan calon
Seorang spesialis kandungan dari anak.
Boston University Amerika Serikat, Dr. Berdasarkan uraian di atas yang
David Chamberlain mengemukakan hasil menyarakan para ibu hamil untuk melakukan
risetnya bahwa banyak anak yang telah mulai rangsangan kepada janin sejak dini karena
belajar sejak dalam kandungan menunjukkan bermanfaat untuk merangsang pendengaran
adanya kemampuan kecerdasan ganda janin, menstimulasi perkembangan otak dan
(multiple intelligences) pada usia sekolah. menciptakan suasana nyaman bagi janin
Hal ini senada dengan uraian dari pakar janin maka penelitian ini bermaksud untuk
Dr. William Liley dari University of Aukland mengetahui pemahaman ibu hamil dengan
Selandia Baru yaitu Anak yang mendapatkan usia kehamilan trisemester ketiga akan
banyak stimulasi sejak dari kandungan akan manfaat pemberian rangsangan kepada janin,
lebih cepat berkembang daripada mereka untuk memperoleh informasi mengenai
yang kurang atau bahkan tidak mendapatkan bentuk rangsangan yang diberikan ibu hamil
stimulasi. Semakin dini dan semakin lama kepada janin dan untuk meninjau intensitas
stimulasi dilakukan, maka akan semakin ibu hamil dalam berkomunikasi kepada janin
besar manfaatnya terhadap perkembangan sebagai bentuk stimulasi rangsangan dalam
anak. rangka memperkenalkan kosakata.
Pada masa kehamilan ini sang ibu
dapat melakukan rangsangan pada janin METODOLOGY
melalui suara-suara dan memperdengarkan Penelitan ini dilakukan terhadap
musik yang akan membentuk getaran teratur beberapa ibu hamil yang mendatangi
sehinga dapat memberikan rangsangan pada puskesmas di Banda Aceh dan Aceh Besar
34
Journal of Education Science (JES), 5(2), Oktober 2019
Suri, Nelliraharti

untuk memeriksakan kandungan. Di kota c. 3


Banda Aceh terdapat 11 unit puskesmas dan d. 4
Aceh Besar 28 unit puskesmas yang tersebar 6 Y/T a. 1
di sejumlah tempat. b. 2
Adapun yang menjadi sampel pada c. 3
penelitian ini adalah ibu hamil dengan usia d 4
kehamilan berada di trisemester ketiga yang 7 Y/T a. 1
mendatangi puskesmas sebanyak 5 orang di b. 2
Puskesmas yang teletak di Banda Aceh, yaitu c. 3
Puskesmas Batoh dan Puskesmas Banda d. 4
Raya. 8 orang di Puskesmas yang berlokasi Keterangan;
di Aceh Besar, yaitu Puskesmas Lhoong. Kolom 1 penomoran
Saat melaksanakan penelitian ada Kolom 2 nama ibu hamil
beberapa hal yang disiapkan, seperti daftar Kolom 3 usia ibu hamil
pertanyaan dan alat perekam. Bertempat di Kolom 4 UK: Usia Kehamilan usia
masing-masing puskesmas, Puskesmas kehamilan dalam hitungan minggu
Batoh, Puskesmas Banda Raya dan Kolom 5 K: Kehamilan urutan kehamilan
Puskesmas Lhoong, penelitian ini pada ibu hamil
dilaksanakan. Peneliti melakukan wawancara Kolom 6 PMR : Pengatahuan Manfaaat
langsung berupa tanya jawab dengan para ibu Rangsangan. Pengetahuan ibu
hamil. Daftar petanyaan telah disusun seperti hamil akan manfaat dari
yang tampak pada table berikut. Jawaban pemberian rangsangan kepada
yang diperoleh dari para ibu hamil direkam janin
dengan menggunakan handphone recorded Kolom 7 BR: Bentuk Rangsangan. Pilihan
sebagai data untuk dianalisa selanjutnya. bentuk rangsangan yang diberikan
ibu hamil kepada janin, seperti;
N Nam Usi U. K PM B I a. Memperdengarkan music
o a a K R R R b. Membacakan dongeng
1 Y/T a. 1 c. Memperdengarkan ayat suci al quran
b 2 d. Menceritakan kegiatan sehari-hari
c. 3 e. Lainnya
d 4 Kolom 8 IR: Intensitas Rangsangan.
2 Y/T a. 1 Intensitas rangsangan yang
b. 2 dilakukan ibu hamil terhadap janin
c. 3 1. dua kali sehari
d. 4 2. tiga kali sehari
3 Y/T a. 1 3. setiap terasa gerakan dari janin
b. 2 4. lainnya
c. 3
d. 4 Selanjutnya yang dilakukan adalah
4 Y/T a. 1 menganalisis data yang merupakan
b. 2 pengolahan data yang diperoleh dari
c. 3 instrumen dalam sebuah penelitian. Dalam
d. 4 penelitian ini hanya mengunkan satu
5 Y/T a. 1 instrument yang digunakan yaitu wawancara
b. 2 langsung. Data yang telah dikumpulkan dari

35
Journal of Education Science (JES), 5(2), Oktober 2019
Suri, Nelliraharti

wawancara lansung dengan para ibu hamil tentang ibu hamil. Selanjutnya pada kolom 5
kemudian dianalisis dengan metode desriptif ditemukan bahwa dalam bahasan mengenai
mengenai setiap pilihan jawaban yang komunikasi sebagai rangsangan ini 3 orang
terdapat pada table. ibu berada di kehamilan pertama, 5 orang
pada kehamilan kedua dan 2 orang pada
HASIL PENELITIAN kehamilan ketiga serta 1 orang kehamilan ke
Penelitian yang dilakukan empat. Hal ini menunjukkan bahwa
memperoleh hasil ditampilkan dalam bentuk berapapun urutan kehamilan sang ibu,
table dan kemudian hasil tersebut akan mereka telah memiliki pengetahuan seputar
dianalisis dengan metode deskriptif. Tabel di kehamilan, pemberian komunikasi
bawah ini menunjukkan hasil dari penelitian rangsangan, contohnya.
tersebut. Sementara itu dari kolom 7 dapat
dilihat para ibu melakukan komunikasi
No Nama Usia U.K K PMR B I rangsangan dalam beberapa bentuk seperti
R R meperdengarkan musik sebanyak 9 orang,
1 Marlina 29 32 2 Y a. 1 memperdengarkan ayat suci alquran
d sebanyak 12 orang, menceritakan kegiatan
2 Annisa 25 30 1 Y a. 4 sehari-hari/ kegiatan yang ibu lakukan
d. sebanyak 11 orang dan bentuk rangsangan
3 Eli 30 32 3 Y c. 2 lainnya 1 orang yaitu sang ibu
d. memperdengarkan shalawat kepada si calon
4 Nuraini 27 32 1 Y a. 1 buah hati. Sedangkan intensitas rangsangan
d. komunikasi yang dikaukan sang ibu terdapat
5 22 30 1 Y d. 1 dalam kolom 8 yang menunjukkan ada 5
6 Jamiati 31 30 4 Y a. 1 orang ibu melakukan rangsangan komunikasi
d 2 kali, 7 orang melakukan 3 kali dan 1 orang
7 Yulisa 24 30 2 Y d. 2 melakukan dalam waktu yang tidak ada
8 Izzatun 30 32 2 Y a. 2 pilihan dalam melakukan rangsangan yaitu
d. setiap selesai melakukan shalat.
9 Hafsah 32 29 2 Y d. 2
10 Roslita 36 32 3 Y a. 2 PENUTUP
c. Setelah melaksanakan penelitian dan
d. mencermati hasil yang didapatkan dari
11 Ayu 27 30 2 Y a. 2 penelitian terhadap ibu hamil di usia
d. kandungan trisemester ketiga mengenai
rangsangan komunikasi terhadap janin dalam
12 Dahniar 30 30 2 Y a. 2
kandungan diperoleh beberapa poin yaitu:
13 Yulia 32 32 2 Y a. 1
1. Dari keseluruhan sampel dalam
c.
penelitian ini memiliki pengetahuan
tentang manfaat pemberian rangsangan
komunikasi untuk perkembangan
Berdasarkan table di atas dapat dilihat pada
indera pendengaran dan juga
kolom 6, semua ibu hamil mengetahui bahwa
perkembangan otak janin dalam
rangsangan yang diberikan memilki manfaat
penyerap kosa kata.
bagi perkembangan janin. Mereka
2. Para ibu hamil secara teratur
mengatahui hal tersebut dari orang yang
berkomunikasi dengan janin mereka di
tuakan dan juga dari berbagai sumber bacaan
36
Journal of Education Science (JES), 5(2), Oktober 2019
Suri, Nelliraharti

dalam kandungan. Mereka menyakini mengurusi bidang pengembangan


bahwa janin dapat mendengar dengan penelitian agar penelitian ini dan
baik pembicaraan sang ibu, baik penelitian lanjutan dapat berjalan
tentang kegiatan harian ibu maupun dengan baik.
saat sang ibu memperdengarkan suara
yang lainnya. References
3. Bentuk rangsangan komunikasi yang
paling banyak diberikan oleh ibu hamil Ari Sulistyawati.2014. Deteksi Tumbuh
terhadap janin adalah Kembang Anak. Jakarta: Salemba Medika.
memperdengarkan bacaan ayat suci al- Ari Sulistyawati.2009. Asuhan Kebidanan
quran, disusul dengan mengajak janin Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba
berbincang tentang kegitan harian sang Medika.
ibu serta memperdengarkan musik.
Dari penelitian yang dilakukan ini Debora Jackson. 2008. How to Talk to
terdapat beberapa kendala, seperti jumlah ibu Babies. Phsycology and Child Education.
hamil yang memeriksakan kandungan ke Elizabeth S.W. 2002. Asuhan Kebidanan.
puskesmas tidak sebanyak pasien yang lain. Surabaya: Pustaka Baru Press.
Selain itu tidak semua ibu hamil yang datang
ke puskesmas bersedia untuk diwawancara. https// www.bidanku.com. Diakses pada 27
Oleh karena itu demi kemajuan penelitian November 2019.
selanutnya ada beberapa hal yang ingin
Jeremy Harmer. 2005. How to Teach English
disarankan, antara lain:
2nd Edition. Longman
1. Untuk kelajutan penelitian dengan
bahasan yang kurang lebih sama Karen. C. Comerford. 2002. Maternal
hendaknya dipastikan jumlah pasien Neonatal. Jakarta: Penerbit Buku
ibu hamil yang berkunjung ke Kedokteran.
puskesmas yang dimaksud.
2. Meyakinkan para ibu hamil agar Nurla Isna A.2011 Printing the Character to
bersedia untuk memberikan bantuan Children Since the fetus. Banguntapan.
berupa informasi seputar kehamilan Yokyakarta: Medical Book Publisher
demi kemajuan ilmu pengetahuan. Sarwono Prawiroharjo. 2016. Ilmu
3. Mengharapkan kerja sama yang baik Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka SP.
dari pihak terkait, dalam hal ini pihak
puskesmas, untuk membantu proses Scott Thornbury. 2000. How to Teach
pelaksanaan penelitian. Vocabulary. Pearson Longman
4. Mengharapkan dukungan baik materi
maupun immateri dari pihak yang

37
Journal of Education Science (JES), 5(2), Oktober 2019
Suri, Nelliraharti

38

Anda mungkin juga menyukai