Implikasi Praktek Total Quality Management (TQM) terhadap Daya
Saing, Kepuasan Konsumen, dan Kinerja Bisnis pada Perusahaan
Manufaktur di Kota Makassar
Ramlawati
Fakultas Ekonomi
iniversitas Muslim Indonesia
‘Surachman
Djumilah Zain
‘Djumahir
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Abstract: This research was conducted in the mamfacnuring industry in the municipality of Makassar. Data
was collected using questionnaire using Likert scale, Respondenus were asked to report thelr perception on
the application of TOM practices, competitiveness, consumer satisfaction and business performance. The
‘Aypothesis for this research was tesied using pach analysis. The result of this research shows than proper
TOM practices can improve competitiveness, consumer sarisfaciton and business performance. Despite the
{fact that competitiveness does nor dtrecily impact business performance, but competitiveness can improve
‘business performance indirecnty through consumer savisfaction, This means that competitiveness can have
eur fmpact when the company can improve tts consumer sartsfaciton as a result of better implementation
of TOM practices.
Keywords: TOM praciices, competitiveness, consumer satisfaction, business performance
Berlakunya Asean Free Trade Area (AFTA) pada
tahun 2003, menyebabkan perusahaan di setiap
negara khususnya i wilayah Asean dihadapkan pada
situasi persaingan global. Makin ketatnya persaingan
global, telah mendorong banyak organisasi untuk
mnenerapkan total quality management (TQM
smanajeruen kualitas total) sebagai salah satu strategi
untuk memenuhi Kebutuhan konsumen, Diyakini
bahwa'TQM dapat memberikan kontribusi bagi daya
saing organisasional (Knod, Jr.dan Schonberger, 2001;
Chase, dkk., 2006).
Secara tradisional tujuan perusahaan adalah laba
yang maksimual, pangsa pasar yang luas, dan pertur-
uhan penjualan yang tinggi. Untuk mencapai tujuan
tersebur pemusahaan harus menghasilkan produk yang
Alamat Korespondde
Ramlawsat, Fakultae Phone Universizas Muslin Indonesia
Makassar
berkualitas schingga tercapai kepuasan pelanggan
(customer satisfaction) yang ditandai dengan berku-
rangnya komplain dari pelanggan, dengan semakin
‘meningkainya dayabeli suatu produk, membuat per-
‘mintaan terhadap Kualitas prodiuk semakin mening
kat (Lakhe dan Moharty,1999 dalam Wabyudi, 2008),
‘Untuk mencapai efisiensi operasi maka perusahaan
perlu menerapkan Total Quality Management
(TQM), Karena dengan dipraktekkannya TQM mem-
ppunyai dampalk positf terhadap kinerja bisnis perusa-
haan (Sanson dan Terziovski, 1999).
Beberapa penelitian yang mengkaji pengaruh
praktek TQM terhadap kinerja bisnis pada urnurnnya
Inenyatakan baliwa terdapat hubungan positit antara
praktek TQM dan kinerja. Seperti halnya penelitian
yang dilakukan Cua, dkk. (2001), Sousa dan Voss
(2002) dan Kaynak (2003), Lakhal, et al(2006), telah
‘menekankan pada pentingnya memahami hubungan
Kausal antar praktek-praktek manajemen kualitas.
Selain itu, menurut Lakhal, et al. (2006) banyak
S18Imp! Manageme
a)
ppeneliti seperti Anderson dkk., 1995: Flynn, dkk.,
1995a; Mohtman dkk., 1995; Choi dan Eboch, 1998;
Terziovski dan Samson, 1999; Cua dkk., 2001;
Douglas an Iudige, 2001; Kaynak, 2003, felah menya-
vakan bahwa ada hubungan positit antara prakrek
‘TOM dengan kinerjs organisasional.
Berdasarkan hasil penelitiannya Lakhal, et al
(2006) menunjukkan bahwa ada hubungan positif
antara praktek TQM dengan kinerja organisasional
‘Termuan ini mendukung teruan dari Hendricks dan
Singhal (1997), Berquist dan Ramsing (1999). Tata,
etal, (2000), Terziovski dan Samson (2000), Tena et
a@,2001), Nanuin Mohmauan, et.al. (1995), menemu-
‘kan bahwa hubungan antara adopsi TQM dan kinerja
keuangan adalah tidak signifikan. Choi dant Eboch
(1998) menemnkan hahwa prakrek TQM mempunyai
pengaruh yang sangat kuat terhadap Kepuasan Konsu-
men dibandingkan pada kinerja pubrik, dau kinerja
ppabrik tidak mempunyai efek signifikam terhadap ke
ypuasan konsumen, Forza dan Filippi (1998) menerm-
kan bahwa praktek TQM memiiliki pengaruh positif
tethadap kepuasan konsumen.
‘Kota Makasar adalah daerah industri yang baru
berkembang. Industry manufaktur yang ada di Kota
Makasar stdah mmulai mempertimbangkan untuk
‘memperoleh setifikat di bidang kualitas seperti ISO
9000, Memurut data Kota Makassar dalam angka
2006, jurnlah industri manufaktur tahum tahun 2006
adalah 155 dan pada tahun 2007 mengalami penu-
runan menjadi 120, Hal ini mengindikasikan bahwa
menurunnya junilah industri manufaktur di Kota
Makassar dimungkinkan sebahagian pernsahaan tidak
mampu menghasilkan Kinerja yang baik, schingga
tidak dapat berfahan dalam persaingan
‘Berdasarkan fenomena bisnis dan research gap)
yang ditemukan antara praktek TQM dan kinerja,
‘maka peneliti melihat adanyacelah dan peluang untuk:
‘nengkaji lebih lanjut secara empirik tentang Bagai-
‘mana Implikasi praktek Total Quality Managenient
(TOM), terhadap Daya saing, Kepuasan konsumen,
don kinerjabisnis pada perusahaan Manufaknur di Kota
Makassar.
Konsep Mutu
‘Mutu wiempunyai ari yang sangat penting, baik
untuk prodak barang maupun jas. Disa sisi nut
adalah alat strategis untuk ersaing, dan disisi lain
LET Ne
adalab ala untuk memuaskan pelanggn, Sehubungan
dengan itu, kita perlu mengetahui arti dari mutu atan
Akualitas Moran (1995) menyataksn mtu itu meri
liki hanyak makna, diantaranya ada tiga yang lazim
dipakai, baik dalam khazanah keilmyan maupun dalam
praktik; (a) Mutu adalah keistinewsan produk yang
‘menjawab kebutuhan konsumen (the excellence af
product that answer the consumer's need), (b)
mutu adalah bebas dari caeat atau defisiensi (quality
is ze defect), dan (c) Motu adalah kecocokan
dengan tujuan penggunaan (fimess for use)
Gasperse (2002) membagi pengertian kualitas
alas pengertian konvensional dan pengertisn strat
Dapat dikatakan bahwa pengestian kualitas mengan-
dung fokus, yaitu terhadap Konsumen (customer
focused quality), yang artinya bahwa produk atau
jasa didesain, diproduksi, serta pelayanan terbaik dibe-
rikan kepada pelanggan, Sehingya hualitas senantiasa
ngacu kepada segala sesualut yang menentukan
jasan pelanggan
Kepuasan Konsumen
Pada hakekamnya tujuan bisnis adalah untak
‘menciptakan dan memportahankan para pelanggan!
konsumen, Dalam pendekatan TQM kualitas produk
terletake pada kepuasan konsumen, Pada dasarnya
kepuasan Konsumen/pelanggan menurut Nasution
(2005) adaah suam Keadaan di mans kehutuhan,
Keinginan, dan harapan konsumen/pelanggan dapat
ierpenuhi melalui produk yang dikomsumsi. Oliver
(1997), menyatakan bahwa kepuasan adalah tang-
span pelanggan alas terpentihinya kebutubannya.
Daya Saing
Daya saing (competitiveness) adalah keniam:
puan sebuah perusahaan untuk bertumbul dan tien
sapatkan kemntungan ditengah-tengah hanyak peru-
sahaai lain yang ada di dalam pasar. Perusahaan yang
lida menupunyai daya saing akan ditingyalksn oleh
pasar. Karena tidak memsiliki daya saing berarti tidak
‘memiliki Keunggulan dan tidak ng berarti tidak ada
alasen bagi suit perusalsian untuk tetap survive di
dalam pasar persaingan untuk jangka panjang,
‘Muara (2007).
“Munurut (Stevenson, 1999 dala Muhardi,2007)
“Competitiveness relates to how effective an
ISSN: 1693-5051 S19organizations is in the marketplace compared with
ather organizations that affer similar product ar
services” jadi day saing berhubungan deagan bagai-
‘mana efektivitas stam organisasi dipasar persaingan,
dibandingkan dengan organisast lainnya yang mena-
warkan produk atau jasa yang sam. Porter (1998)
menyatakan: "Competition tx at the care af the
success or failure of firms”
Kinerja
Kinerja adalah suaru konstruk multidimensional
yang sangat komplck, dengan banyak perbedaan da
Jam arti terganiung pada siapa yang sedang mengeva-
Iasi, bagaimana dievaluasi, dan aspek apa yang
dievaluasi (Sturman, 2001), Penilaian kinerja dapat
dilakukan dengan rennilih dari berhagaimetode pent-
laian yang selama ini banyak dignnakan. Metode
‘penilsian kinerja yang paling banyak digunakan adalah
dengan meng gumaken ukuran-ukuran finansial, Peru-
sahaain dapat disehut memiliki keunggulan hersaing
jlsa mmernilikitingkat aba yang tinggi daripada tingkat
aba normal dalaan dalam beberapa rasio, misalnya
ROE, ROS dan ROA.
Pendekatan analisis implikasi Total Quality
Management (TQM) terhadap kinerja melalui,
kepuasin konsumen dan daya saing pada perusahaan
smanufakturdi Kota Makassar didasarkan atas Kondisi
rill dari perusahaan yang ada yang harus menghadap
ppersaingan pasar bebas. Salah sam pemicu penting
‘erjadinya transformasi organisasional adalsh aplikasi
berbagai prinsip total quality management TQM).
Para pemimpin perusahaan meyakini bahwa TQM.
dapat meningkatkan kemarupuian perusalaan untuk
Praktek TOM Daya Suing.
bersaing dalam pasar global yang menckankan
kualitas produk dan pelayanan. Kerangka konseptnal
penelitian ini dapat diganbarkan seperti terliat pada
Gambar |
Berdasarkan pada kajian empirik dan kajtan teori-
tis maka hipotesis penelitew ini adalah:
HL: Semakin baik penerapan praktck TQM maka
seacaia Iangsting akan semakin meningkat-
‘kan daya saing perusahsan, kepuasan konsu-
‘men dan kinerja bisnis perusahaan
12+ Semakkin haik penerapan prakrek TQM maka
seeara tidak Jangsung mclalai peningkalan
daya saing dan kepussn konsumen akan se-
makin meningkatkan kinerja bisnis perusa
‘haat.
METODE
Jonis ponclitian ini adalah explanatory research
vit penelitian yang bermiaksud menjetaskan kedu-
dukan variabel-variabel yang diteliti seria hubumgan
dan pengarub antara satu variabel dengan variabel
yang lain (Sugiyono, 2004). Populasi target dalam
penelitian ini yaim sehuruh Industri manafaktur di Kota
Makassar yang monerapkan praktck éotal Quality
Management (TQM) yaitu sebanyak 43 industri.
Subyek penelitian adalsh para msanajer, yang menjadi
responden dari setiap perusahaan yang terpilib.
Responden (inatiajet) yang dipilih adalah ranajer
produksi, manajer kenangan, manajer pemasaran,
Dengan demikian respondn dalam satu perusahaan
aula 3 orang, sehingga jumlah sermustresponden dari
4 perusahaan yang telah menerapk:m TQM adalah
3x43= 129,
Kepuasan
Koneumen
Rinerja Bisnis
[20 JURNALAPLIKASI MANAJEMENIVOLUMES NOMORSIMEI2011Manageme
a)
HASIL .
Berdasarkan model empirik yang diajukam cafama
penelitian ini dapat dilakukan pengujian terhadap
hipotesis yang diajukan melalui peagujian koefisien
jalur pada model persamaan strukmral Hasil pengujian
disajikan pada Tabel 1
Daya saing mempunyai pengaruh positif' dan
signifikan terhadap kepuasan konsumen dengan
0.000 (< 0.05) dan nll CR Cys > Tye
fan 3,398 > 2.132) dengan nilai koefisien sehesar
0.430, kocfision ini memunjukkan bahva apabila
aya saing perusahan neningkat maka kepuasan
konsnmen akan semakin meningkat.
‘Tabel 1. Pengujian Hipotesis
Aiuiei ste Koefisien Jalur Direct Effect
ndependen Dependen Standardize p-value Kelerangan,
Prakek TOM Daya Sang a8 C007 Signifikan
Kepuasan Signifikan
Praktok TQM konsumen 0353 ‘ons
Kepuasan Signifikan
Daya Sing konsumen 0,430 0.000
Praktck TQM Kinerja bist a's40 6000 Sigeifikan
TidakSignit
Daya Saing Kinerja bisnis 0973 ian
Kepuasan konsumen —Kineejabisnia 0345 Signifikan
Kepuasan D Saing Signifikan
Prakiek TOM Konsumen
Rinerja bisnis DSaingdan 0,159 Signifikan
Prakiek TQM Kep konsumen
Daya Saing Kinerja bisnis — Kepuasan 0.135 Signifikan
Konsuinen
(iraber- Hast oleh Data
Dari keselurmhan model Lima jatur signifikan,
satu jalur tidak signifikon. (jalur langsung), dan ada3
jalur tidak kangsung juga signifikan. Adapun interpre-
tasi dari Tabel 5.16 dapat dijelaskan sebagai berikut
+ Prakiek TQM mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap daya saing dengan P = 0.007
(< 0208) dam nilat CR (ypgy > hap AAU 2.681 >
2.132) dengan nilai koefisien sebesar 0.382, +
koefisien ini menunjukkan baka apabila praktek
TQM diterapkan dengan baik maka daya saing
Praltek TQM mempunyai pengaruh positif dan
signitikan tethadap Kinerja bisnis dengan P =
0,000 (< 0,05) dan nilai CR (page > fog 00
4423 > 2.132) dengan nila koefisien Sebesar
00540, koetision ini menunjukkan bahva apabia
prakick TQM diterapkan dengan baik maka
‘kinerja bisnis akan sernakin baik.
Daya saing mempunyai pengaruh positif tidak
signifikan terhadap kinerja bistis dengan P =
0.566 (20.05) dan silat CR (yyy < fay, At
perusahaan akan semakin baik.
Praktek TQM mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan konsumen dengan
P = 0,005 (< 0.05) daw nila CR (jg > far
atau 2,786 > 2.132) dengan nilai koefisien sebe-
sar 0.353, koefisien ini meminjukkan babwa
apabila prakick TQM diterapkan dengan baik
maka kepuasan konsumen akan semakin
‘meningkat.
AKREDITASI SK L
0,574 < 2.132) dengan nilai koefisien sebesar
0,073, Koefisien ini menunjukkan bahwa walau-
pun daya saing semakin baik, numun belum rent
secara langsung akan meningkatkan kinerja bis
1s, namin daya saing berpengaroh tidak langsung
pethadap kinerja bisnis melalni Kepuasan kons0-
men dengan nilai koetisien 0,133 yang herarti
bahwa daya saing yang baik aksn meningkatkan
kepuasan konsumen schingga pada akhiraya
akan meningkarthan kinerja bisnis
EES+ Repuasan konsumen mempunyai pengaruh po-
sitiffdan signifikan terhadap Kinesja bisnis dengan
P = 0.013 (< 0,05) dan nilai CR (jays > faa
atau 2.522 > 2,132) dengan nilai Koetisien sebe-
sar 0.345, koofisien ini menunjukkan babwa ke-
pussan konsumuen yan terjaga dengan baik akan
meningkatksn kinerja bisnis.
+ Praktek TQM memponyai pengarnh tidak lang-
sung terhadsp kepuasan konsumen melalui daya
saing dengan nilai knefisien sehesar 0.164, koefi-
sien ini menunjukkan hahwa apabila Prakrek
TQM diterapkan dengan baik maka daya saing
akan semakin baik dan memberi darmpak pada
ferciptanya kepuasan konsumen
+ Prakteck TQM mempuny/ai pengarub tidak lang
sung terhadap kinerja bisnis melahui daya saing
ddan kepuasan konsumen dengan nilai Koefisien
sebeoar 0.159, keefisien ini memunjukkan bah
apabila Prakick TQM diterapkan dengan baik
maka daya saing akan semakin baik sekaligns
akan menteiptakan kepusan konsurnen dan met-
beri dampak pada kinerja bisnis.
+ Dayasaing mempunyai pengarub tidak langsung
tethadap kinerja bisnis melalui kepuasan konsu-
men dengan nilai koetisien sehesar 0.133, koefi-
sien ini mennnjukkan balwa apabila daya saing
semakin haik maka akan meneiptakan kepesan
konsumen dan memberi danipak pada kinerja
bisnis
PEMBAHASAN
Tujuan ufsmna dari penetitian in adalat untuk me
elit hubungan antara prakiek TQM dan mengidentii-
kasi efek langsung dan tak langsung dari praktek QM.
terhadap daya saing.kepasan konsumen dan kinerja
isis. Dengan menguji model struktural yang dihipo-
lesakan, yang dikemmbangkan berdasarkan tinjauan
literatur Secara komprehensif, maka tujuan dani pene-
litian ini telah berhasil dicapai. Pemubahiasan ini difo-
kuskan pada keputusan yang dihasilkan dari pengujian
hipotesis, sebagai upaya unmk menjawab perumusan
‘masalah penelitian. Hasil analisis dari pengujian hipo-
{esis dijabarkan sebagai beriku
TQM difokuskan pada peningkatan efektifitas
dan kesigapan (responsiveness) dari organisa di da
Jamu merienuhi Kebutubian konsuinen. Maka tajuatn
dari ‘TQM adalah keunggulan organisasional dan
SUE
SE
COIN
kepuasan konsumen, Fokusnya adalah untuk mening
kkatkan daya saing perusahaan, dimana ini selanjutaya
akan meningkatkan Kinerja finansial secara Keselu
ruhan (Hendricks dan Singhal, 1996; Hendricks dan
Singhal, 2001).
Prakick TQM mempengaruhi days saing. Hal
ini berarti bahwa prakick TQM member kontibust
yang besar terhadap peningkatan daya saing pada
industri mamufaktur di Kota Maksssar. Temuan ini
sesuai dengan dengan pendapat Deming (1986) yang
‘menyatakan bahwa TQM bisa heeperan secara cf
Lif untik mewujudkan efektiflas organisasional, Mak-
suidnya, TQM bisa meminimalkan total biaya lewat
pengadaan tunggal (sale sourcing), dengan meng.
onsentrasikan hans pada sedikit pemiasok saja, dan
‘memberikan pelatihan dan teknologi yang dipertukan
para pemasok ini, serta dengan memantau kinerja
‘merck, maka variablitas pada produk penuasok bist
dikurangi, kualitas produik bisa ditingkatkam, biaya yang
ditimbulkan oleh keterlambatan dan pengerjaan nang
bisa diminimalkan, Porter (1998) berpendapst baw
Pessaingan adalah inti dari kesuksesan atan kepagalan
rusahaan, Menurut Singh, er af. (2007) Daya saing
perusahaan adalah tingkat sejaulunana sebuah orga
inisasi bisa menciptakan posisi yang dapat dipertahan-
{an dalam perbandingannya dengan pesaingnya Daya
saing mencakup kemampuan yang memungkinkan
sebuah organisasi untuk mendiferensiasi dirinys cari
pesaingnya, dan daya saing ini didaparkan lewat
pengambilan keputusan kris oleh manajemen.
Penelitian ini mmendukung terouan dari Tata dk
(2000) bahvwa praktek TQM teshadap kinesja opera.
sional adalah positif| Narasimhan dan Jayaram (1998)
inendapati bahwa prakick TQM dapat menghasilkan
‘kounggulan daya saing lewat perbailan pada cimenst-
dimensi persaingan seperti kualitas dan biaya. Menu
rur(Stevenson, 1999 dalam Mubardi, 2007) berbagai
kecenderungan yang berhnbungan dengan dengan
variable atau aspek yang mendorong terjadinya daya
saing diantaranya adalah Total Quality Management
(TOM) Mobrman, ¢t al. (1995) mendapati bahwa
praktek TQM memiliki efek positif terhadap daya
saing. Forker (1996) meneliti kentribusi dari manaje~
men kualitas terhadap kinerja bisais daa menyimpul-
kan bahwa manajemen kualitas dapat membantu
Perusahaan untuk mendapatkan keunggulan daya
saing dengan caramenyediakan barang-barang yang
TneImp! Manageme
(TOW)
dapat menienubi kebutuhan konsumen untuk dibawa
ke pasar, Temman ini didukung oleh Anderson dan
Sobal (1999) menystakan bahwa efek dart praktek
TQM berpengarah terhadap daya saing, penjualan
ddan pangsa pasar secara keseluruhan. Khalifah dan
Aspinwal (2000) mendapati bala kualitas adalat
keunggulan bersaing yang penting di masa datan;
Sila (2007) menemukan bahwa efek dari TQM
terhadapefektifitas organisasional adalah positif, juga
sejalan dengan temuan dari Fan, etal. (20007) mene-
mukan bahwa praktek TQM herpengaruh positif
tethadap daya saing.
Hasil ujiprakick TQM berpengaruh positif terhs-
dapkepuasin konsomen, Ini selaras dengan phylosofi
‘mei dari TQM baht tujuan dari TQM adalah untuls
memuaskan konsumen. Deming (1952) berpendapat
bahwa Kepuasan konsumen adalah dampak yang
paling penting dai prakick TQM. Sebagian besar
zmodel-niodel penghargaan kuabitas juga memandan
«dampak yang dirasakan konsumen sebagai efek yang
signifikan dari TQM. Hasil pengujian hipotesis pene-
litian dalam penelitian ini menyebutkan bahwa daya
saing sangatsignifikan meningkatkan kepuasan kon-
stmen pada perusahaan industri manufaktur di Kota
smakassar
Dapat disimpntkan bahwakeunggolan bersaing.
‘akan toreipta dan dapat dipertahankan oleh sebuah
perusahaan yang mampu melakukan penyempumsan
secara herkesinambungan untuk menghasilkan nilai
pelanggan yang terbaik melalui, biaya rendab (lov
‘onsi), Knalitas tinggi (high quality), dan inovasi yong
berkesinambningan (innovativeness), Baik dari aspek
Fleksibititas maupmn pada aspek kecepatan pengirim-
an.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktek
‘TQM berpengaruh positifterhadap Kinerja bisnis, Te-
‘nna in ennbuktikan baba semakin baik penerapan
praktek TQM maka akan semakin meningkatkan
kkinerja bisnis, sekaligus memberikan dukungan terha-
dap teori reaksi berantai kualitas (Quality Chain
Reaction Theory) dati Deming (1982) yang meny ate
kan bahwa focus terbadap kvalitas akan menghasilkan
dampak-dampak seperti kepuasan pegawai dan
keptiasan konsnmen, efisiensi dan profitabilitas, Hasil
penclitian ini sesui dengan hasil penetitian Terziovski
dan Samson (1999) Kaynak, (2003); Mehra, et al
(2001) bahva organisasi manufaknuring lebih mungkin
AKREDITASI SK L
untuk mencapai Keberhasilan hubungan karyawan,
‘kepuasan pelanggan, dan kinesja bisnis dengan TQM.
Beberapa penelitian yang mengkaji pengaruh praktek
TOM terhadap kinetya bisnis pada onnumnyamenya-
takan bahyva retlapat inibungan posiif antava praktek:
‘TQM dan kinerja
Keterbatasan Penelitian
‘Meskipun penclitian ini telah menghasilkan (e-
rman yang berkaitan dengan hubungan antara praktek
TQM, daya saing, kepuasan konsumen dan kinerja
bisnis, namun penctitian ini masih menghadapi bebe
rapa keterbatasan. Kelerbatasan yang dirasakan
menonjol dan dapat berakibat kurang sempurnanya
penelitian ini sehingga diharapkon akan disempumakan
oleh peneliti lain adalah sebapai berikut:
+ Penelitian ini mengkaji tentang hubongan prakiek
TQM dengan kinerja bisnis melalui daya saing
dan kepuasan konsumen, Pengujuian ini menge-
ur persepsi menggunakan kuesioner, Manajer