Di susun oleh:
Kelompok 5
Puji syukur kehadirat Allah AWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Pembahasan
Peran Keperawatan Islam
Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu saya dalam menyusun makalah ini. Terlebih saya ucapkan
terimakasih kepada :
1. Orang tua tercinta yang telah baXnyak memberikan doa dan dukungan kepada
penulis secara moril maupun materil hingga makalah ini dapat selesai.
2. Bapak Fathul Khoir, M. Pd yang telah banyak membimbing saya dalam
pembuatan makalah ini.
3. Teman-teman Mahasiswa STIK Muhammadiyah Pontianak jurusan D-III
Keperawatan tahun ajaran 2020/2021.
4. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan ini.
Penulis menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu, kritik dan saran yang membangun dalam perbaikan makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca, khususnya guna mengetahui informasi tentang
Masa Sejarah dan Perkembangan Keperawatan Islam.
Penyusun
DAFTAR IS
I
Kata Pengantar...............................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................1
1. Tujuan Umum..................................................................................................1
2. Tujuan Khusus.................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan...............................................................................................2
BAB II............................................................................................................................3
TINJAUAN TEORI.......................................................................................................3
BAB III........................................................................................................................11
PENUTUP....................................................................................................................11
A. Kesimpulan.......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan dalam Islam adalah pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan
merawat pasien, individu, keluarga, dan masyarakat sebagai manifestasi cinta
kepada Allah dan Nabi Muhammad. Keperawatan sebagai profesi bukan hal baru
bagi Islam. Pada kenyataannya, itu adalah atributif untuk simpati dan tanggung
jawab terhadap yang bersangkutan membutuhkan. Usaha ini telah dimulai selama
pengembangan Islam sebagai agama, budaya, dan peradaban.
Pada dasarnya manusia tersusun dari dua unsur yaitu jasmani dan rohani.
Jasmani adalah bentuk fisik atau lahiriah manusia yang disebut dengan raga.
Sedangkan rohani adalah hakekat dan substansi manusia yang sering disebut jiwa
atau roh (Sholeh dan Musbikin, 2005:33). Kedua-duanya harus sehat, karena
apabila manusia sedang sakit akan sangat berpengaruh pada kehidupannya, selain
dia merasakan sakit juga membuat manusia tidak produktif lagi dan merasa
kurang percaya diri. Orang sakit dengan kondisi seperti itu sangat memerlukan
bantuan yang tidak hanya bantuan fisik saja tetapi juga bantuan non fisik yang
berupa bantuan spiritual atau bimbingan keagamaan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah akhlak perawat menurut agama Islam ?
2. Peran perawat profesional menurut nilai-nilai Islami?
3. Bagaimana membimbing pasien muslim dalam beribadah?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa mampu
memahami dan menerapkan sebgai mana Peran Perawat dalam Islam
1
2. Tujuan Khusus
1) Dapat memahami bagaimana akhlak perawat menurut agama Islam.
D. Manfaat Penulisan
Hasil makalah ini diharapkan dapat bermanfat bagi teoritis maupun praktisi
1. Penulis
Penulisan makalah ini diharapkan memberi manfaat bagi penulis untuk
menambah wawasan serta pengetahuan maupun pengalaman
2. Pembaca
Penulisan makalah ini diharapkan memberi manfaat bagi pembaca sebagai
referensi menambah wawasan serta pedoman dalam mengelola pengetahuan
dibidang keperawatan islam
3. Institusi
Diharapkan dapat bermanfaat untuk institusi sebagai bahan masukan dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan serta dapat diterapkan dengan baik
diruang lingkup institusi
BAB II
TINJAUAN TEORI
Ramah dan santun seorang perawat yang patut kita hadirkan adalah :
Wajah Yang Selalu Ceria Entah kenapa wajah yang cerah ceria selalu tampak
menyenagkan, sebaliknya wajah yang cemberut, angkuh, musam, selalu saja
terlihat tidak menyenangkan.
1. Peran Pelaksana
Peran ini dikenal dengan istilah care giver. Peran perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan secara langsung atau tidak langsung kepada
klien sebagai individu keluarga dan masyarakat. Dalam melaksanakan peran
ini perawat bertindak sebagai comforter, protector, dan advokat,
communicator, serta rehabilitator.
Sebagai comforter, perawat berusaha memberi kenyamanan dan rasa
aman pada klien. Islam mengajarkan bagaimana umat manusia dapat
menolong terhadap sesamanya, pertolongan itu diberikan secara tulus ikhlas
dan holistic, sehingga kita dapat merasakan apa yang klien kita rasakan. Ibarat
orang mukmin saling mencintai kasih mengasihi dan saling menyayangi
adalah lukisan satu tubuh “jika salah satu angggota tubuhnya sakit maka
seluruh tubuh akan merasa sakit”. ( HR.Muttafaq Alaih)
Peran sebagai protector lebih berfokus pada kemampuan perawat
melindungi dan menjamin agar hak dan kewajiban klien terlaksana dengan
seimbang dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Misalnya, kewajiban
perawat memenuhi hak klien untuk menerima informasi dan penjelasan
tentang tujuan dan manfaat serta efek samping suatu terapi pengobatan atau
tindakan keperawatan. Dalam islam kita tidak boleh membuka aib saudara kita
sendiri karena jika kita membukanya sama saja kita memakan bangkai saudara
kita yang mati sebagaimana dalam surah al-hujurat ayat 12:
ُ ْض الظَّنِّ إِ ْث ٌم ۖ َواَل تَ َج َّسسُوا َواَل يَ ْغتَبْ بَ ْع
ۚ ض ُك ْم بَ ْعضًا َ يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اجْ تَنِبُوا َكثِيرًا ِمنَ الظَّنِّ إِ َّن بَع
أَيُ ِحبُّ أَ َح ُد ُك ْم أَ ْن يَأْ ُك َل لَحْ َم أَ ِخي ِه َم ْيتًا فَ َك ِر ْهتُ ُموهُ ۚ َواتَّقُوا هَّللا َ ۚ إِ َّن هَّللا َ تَوَّابٌ َر ِحي ٌم
Artinya: ”hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka,
sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah mencari-cari
kesalah orang lain dan jangan lah sebahagian kamu menggunjing sebagian
yang lain. Sukakah salah seseorang diantara kamu memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.
Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima lagi
Maha Penyayang.”
Peran sebagai communicator akan nampak bila perawat bertindak
sebagai mediator antara klien dengan anggota tim kesehatan lainnya. Peran ini
berkaitan erat dengan keberadaan perawat mendampingi klien sebagai pemberi
asuhan keperawatan selama 24 jam. Perawat dalam islam harus memberikan
dukungan. Rehabilitator berhubungan erat dengan tujuan pemberian askep
yakni mengembalikan fungsi organ atau bagian tubuh agar sembuh dan dapat
berfungsi normal.
َب اآْل ِخ َر ِة ۗ َوهَّللا ُ يُ ِحبُّ ْال ُمحْ ِسنِين َ فَآتَاهُ ُم هَّللا ُ ثَ َو
ِ اب ال ُّد ْنيَا َو ُح ْسنَ ثَ َوا
Artinya: “ Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan
pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang yang
berbuat kebaikan. Dan Q.S Al-Mujadilah ayat 11 :
َ ِح هَّللا ُ لَ ُك ْم ۖ َوإِ َذا ق
يل ا ْن ُش ُزوا فَا ْن ُش ُزوا يَرْ فَ ِع ِ ِيَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا إِ َذا قِي َل لَ ُك ْم تَفَ َّسحُوا فِي ْال َم َجال
ِ س فَا ْف َسحُوا يَ ْف َس
ٍ هَّللا ُ الَّ ِذينَ آ َمنُوا ِم ْن ُك ْم َوالَّ ِذينَ أُوتُوا ْال ِع ْل َم َد َر َجا
ت ۚ َوهَّللا ُ بِ َما تَ ْع َملُونَ َخبِي ٌر
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu:
“Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”,
maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman
di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
Peran Pelaksana, Peran ini dikenal dengan istilah care giver. Peran perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan secara langsung atau tidak langsung
kepada klien sebagai individu keluarga dan masyarakat. Dalam melaksanakan
peran ini perawat bertindak sebagai comforter, protector, dan advokat,
communicator, serta rehabilitator.
11
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi.2018. Konsep Keperawatan.Jakarta:ECG
Departemen Agama RI. 2005. AL-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: PT Syamil
Media Cipta
Inna.2009.Keperawatan dan Prespektif Islam.Diaskes
Lubis, Ridwan. 2011. Perawat sebagai Ilmu Profesi Pandangan Islam.
Stevens,P.J.M.1977.Ilmu Keperawatan.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
12