Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Dampak Covid-19 terhadap Kinerja Sopir Ambulans di


Rumah Sakit Umum Daerah Sampang
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Indrusti

Dosen Pengampu:
Dr. Hj. Iriani Ismail, Dra., MM

Disusun Oleh:
Afandi Rahardjo 170211100173

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TRUNOJO MADURA
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas
berkat dan limpahan rahmat-Nya-lah maka penulis bisa menyelesaikan makalah
ini dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "
Dampak Covid-19 terhadap Kinerja Sopir Ambulans di Rumah Sakit Daerah
Sampang” yang menurut penulis dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita
guna lebih mengetahui tentang apa itu Covid-19 dan dampaknya bagi kinerja bagi
para sopir ambulans.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan
memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan
yang penulis buat kurang tepat.
Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa
terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat.

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................2

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................2

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2

1.3 Tujuan dan Manfaat...............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3

2.1 Pengertian Covid-19................................................................................................5

2.2 Dampak Covid-19 terhadap kinerja para sopir Ambulans.......................................8

BAB III KESIMPULAN...............................................................................................10

3.1 Kesimpulan............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada tanggal 30 Januari 2020, WHO mengumumkan wabah sebuah
coronavirus baru (COVID-19) sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang
Meresahkan Dunia. Untuk menanggapi COVID-19, diperlukan kesiapan dan
tanggapan yang bersifat kritis seperti memperlengkapi tenaga kesehatan dan
manajemen fasilitas pelayanan kesehatan dengan informasi, prosedur, dan alat yang
penting agar dapat aman dan efektif bekerja. tenaga kesehatan berperan penting
dalam memberikan tanggap terhadap wabah COVID-19 dan menjadi tulang
punggung pertahanan suatu negara untuk membatasi atau menanggulangi penyebaran
penyakit. Di garis terdepan, tenaga kesehatan memberikan pelayanan yang
dibutuhkan pasien suspek dan terkonfirmasi COVID-19, yang seringkali dijalankan
dalam keadaan menantang. Petugas berisiko lebih tinggi terinfeksi COVID-19 dalam
upayanya melindungi masyarakat lebih luas. Petugas dapat terpapar bahaya seperti
tekanan psikologis, kelelahan, keletihan mental atau stigma. WHO menyadari tugas
dan tanggung jawab besar ini serta pentingya melindungi tenaga fasilitas layanan
kesehatan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Covid-19?
2. Bagaimana dampak Covid-19 terhadap perkembangan Industri Kreatif?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Mengetahui apa itu Industri Kreatif serta dampak dari Covid-19 terhadap
perkembangan Industri Kreatif

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Covid 19

Coronavirus atau virus corona merupakan keluarga besar virus yang


menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit
flu. Banyak orang terinfeksi virus ini, setidaknya satu kali dalam hidupnya.

Namun, beberapa jenis virus corona juga bisa menimbulkan penyakit yang
lebih serius, seperti:

1. Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV).


2. Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV).
3. Pneumonia.
SARS yang muncul pada November 2002 di Tiongkok, menyebar ke beberapa
negara lain. Mulai dari Hongkong, Vietnam, Singapura, Indonesia, Malaysia, Inggris,
Italia, Swedia, Swiss, Rusia, hingga Amerika Serikat. Epidemi SARS yang berakhir
hingga pertengahan 2003 itu menjangkiti 8.098 orang di berbagai negara. Setidaknya
774 orang mesti kehilangan nyawa akibat penyakit infeksi saluran pernapasan berat
tersebut.

Sampai saat ini terdapat tujuh coronavirus (HCoVs) yang telah diidentifikasi,
yaitu:

1. HCoV-229E.
2. HCoV-OC43.
3. HCoV-NL63.
4. HCoV-HKU1.
5. SARS-COV (yang menyebabkan sindrom pernapasan akut).
6. MERS-COV (sindrom pernapasan Timur Tengah).
7. COVID-19 atau dikenal juga dengan Novel Coronavirus (menyebabkan wabah
pneumonia di kota Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019, dan menyebar ke
negara lainnya mulai Januari 2020. Indonesia sendiri mengumumkan adanya
kasus covid 19 dari Maret 2020
Faktor Risiko Infeksi Coronavirus

5
Siapa pun dapat terinfeksi virus corona. Akan tetapi, bayi dan anak kecil, serta
orang dengan kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap serangan virus ini.
Selain itu, kondisi musim juga mungkin berpengaruh. Contohnya, di Amerika Serikat,
infeksi virus corona lebih umum terjadi pada musim gugur dan musim dingin.

Di samping itu, seseorang yang tinggal atau berkunjung ke daerah atau negara
yang rawan virus corona, juga berisiko terserang penyakit ini. Misalnya, berkunjung
ke Tiongkok, khususnya kota Wuhan, yang pernah menjadi wabah COVID-19 yang
bermulai pada Desember 2019.

Penyebab Infeksi Coronavirus

Infeksi coronavirus disebabkan oleh virus corona itu sendiri. Kebanyakan virus corona
menyebar seperti virus lain pada umumnya, seperti:

1. Percikan air liur pengidap (bantuk dan bersin).


2. Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi.
3. Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena
percikan air liur pengidap virus corona.
4. Tinja atau feses (jarang terjadi)
Khusus untuk COVID-19, masa inkubasi belum diketahui secara pasti. Namun,
rata-rata gejala yang timbul setelah 2-14 hari setelah virus pertama masuk ke dalam
tubuh. Di samping itu, metode transmisi COVID-19 juga belum diketahui dengan
pasti. Awalnya, virus corona jenis COVID-19 diduga bersumber dari hewan. Virus
corona COVID-19 merupakan virus yang beredar pada beberapa hewan, termasuk
unta, kucing, dan kelelawar.

Sebenarnya virus ini jarang sekali berevolusi dan menginfeksi manusia dan
menyebar ke individu lainnya. Namun, kasus di Tiongkok kini menjadi bukti nyata
kalau virus ini bisa menyebar dari hewan ke manusia. Bahkan, kini penularannya bisa
dari manusia ke manusia.

Gejala Infeksi Coronavirus

Virus corona bisa menimbulkan beragam gejala pada pengidapnya. Gejala yang muncul
ini bergantung pada jenis virus corona yang menyerang, dan seberapa serius infeksi
yang terjadi. Berikut beberapa gejala virus corona yang terbilang ringan:

6
1. Hidung beringus.
2. Sakit kepala.
3. Batuk.
4. Sakit tenggorokan.
5. Demam.
6. Merasa tidak enak badan.
Hal yang perlu ditegaskan, beberapa virus corona dapat menyebabkan gejala yang
parah. Infeksinya dapat berubah menjadi bronkitis dan pneumonia (disebabkan oleh
COVID-19), yang mengakibatkan gejala seperti:

1. Demam yang mungkin cukup tinggi bila pasien mengidap pneumonia.


2. Batuk dengan lendir.
3. Sesak napas.
4. Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk.
Infeksi bisa semakin parah bila menyerang kelompok individu tertentu.
Contohnya, orang dengan penyakit jantung atau paru-paru, orang dengan sistem
kekebalan yang lemah, bayi, dan lansia.

Diagnosis Infeksi Coronavirus

Untuk mendiagnosis infeksi virus corona, dokter akan mengawali dengan


anamnesis atau wawancara medis. Di sini dokter akan menanyakan seputar gejala
atau keluhan yang dialami pasien. Selain itu, dokter juga akan melakukan
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan darah untuk membantu menegakkan diagnosis.

Dokter mungkin juga akan melakukan tes dahak, mengambil sampel dari
tenggorokan, atau spesimen pernapasan lainnya. Untuk kasus yang diduga infeksi
novel coronavirus, dokter akan melakukan swab tenggorokan, DPL, fungsi hepar,
fungsi ginjal, dan PCT/CRP.

7
2.2 Dampak Covid-19 terhadap Kinerja Sopir Ambulans di Rumah Sakit Daerah
Sampang
Menjadi sopir ambulance yang bertugas antar jemput pasien terpapar virus
corona rupanya tidak kalah menantang dengan dokter maupun perawat yang
bertugas di ruang isolasi. Bagaimana tidak, rasa takut selalu menghantui para sopir
ambulance ketika menjadi “kusir” para pasien  untuk dibawa ke rumah sakit
menjalani isolasi.
Dalam Makalah ini penulis akan memberikan contoh dampak yang terjadi bagi
para sopir ambulans rumah sakit daerah, tepatnya di jalan Rajawali No. 10 Sampang,
Madura. Penulis sudah menanyakan dampak apa yang terjadi serta perubahan kinerja
bagi para sopir ambulans tersebut kepada kepala instalasi sopir ambulans yaitu
bapak Imam Rahardjo yang sudah menjadi Sopir ambulans di RSUD sampang
selama 20 tahun. Beliau memiliki 5 karyawan Sopir diantaranya:
1. Liwail Hamdi status Pegawai Negeri Sipil
2. Hotip Arifin status Pegawai Negeri Sipil
3. Slamet Riyanto status Magang
4. Abdul Asiz status Pegawai Negeri Sipil
5. Makmoen status Pegawai Negeri Sipil

Beliau Mengatakan dampak yang terjadi setiap hari kami harus memakai Masker
dan Sarung tangan guna menghindari penyebaran virus tersebut, di ruangan kami
juga setiap hari harus dibersihkan dan dan disemprotkan cairan disinfektan, sebelum
memasuki ruangan dan pulang ke rumah masing-masing kami wajib mencuci tangan
dan belian selalu berpesan kepada karyawannya selalu berhati-hati dan menjaga
kesehatan agar tidak mengganggu kinerja dan mengantarkan pasien harus selalu
siap.

Meskipun kawasan sampang oleh pemerintah masih zona hijau, tapi beliau dan
para karyawannya masih ada rasa takut/kekewatiran setiap kali mengantarkan pasien
pdp (pasien dalam pantauan) ke rumah isolasi BLK di jalan syamsul Arifin,
Ketakutan itu sangat wajar. Mengingat menjadi sopir ambulance mengantar pasien
pdp (pasien dalam pantauan) merupakan pengalaman pertama. Rasa takutnya pun
kian menjadi-jadi, mengingat virus korona ini telah terbukti memiliki kemampuan
penularan yang cepat, hingga merenggut ratusan ribu warga di pejuru dunia.Tak
terkecuali dari tim medis itu sendiri, juga kerap menjadi korban. Termasuk sopir
ambulance, oleh karena itu setiap habis mengantarkan pasien pdp (pasien dalam

8
pantauan) beliau berpesan kepada karyawannya selalu berhati hati dan mobil harus
segera dibersihkan dan disemprotkan cairan disenfektan.

Meskipun itu pasien pdp tapi kata beliau kadang ada juga sopir yang enggan atau
tidak mau mengantarkan pasien tersebut, alasannya adalah takut dirinya tertular dan
mengewatirkan keluarganya di rumah. Tapi beliau mengatakan “Tanggung jawab
melaksanakan pekerjaan sampai tuntas adalah kewajiban. Namun, menjaga
keselamatan diri juga harus dilakukan, salah satunya dengan sebelum bertemu
keluarga di rumah wajib membersihkan diri terlebih dahulu.

Terakhir beliau berpesan Untuk tetap selalu waspada dan Setiap hari kinerja para
sopir karyawannya tetap selalu semangat seperti hari sebelum wabah virus ini
menyerang. juga kesehatannya selalu dalam kondisi fit. “Urusan sakit atau mati
memang ditangan allah swt tapi kita sebagai hambanya harus selalu waspada atau
berhati – hati terhadap wabah pandemi virus ini dan semoga tetap dalam lingdungan
allah swt”. Imam Rahardjo kepala instalasi Ambulans Rumah Sakit Sampang.

9
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Wabah Covid-19 Memang mau tidak mau berdampak serius pada kehidupan
bermasyarakat. Mulai dari pembatasan sosial (social distancing) hingga pembatasan
sosial berskala besar (PSBB) yang baru baru ini ramai diperbincangkan dalam
kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia.
Dampak kinerja bagi sopir ambulan yaitu takut dan khawatir bagi dirinya dan
keluarga mereka di rumah dan selalu memakai masker serta sarung tangan di
ruangannya untuk menghindari penularan wabah virus tersebut.

10
DAFTAR PUSTAKA

World Health Organization, 2020, Materi Komunikasi Risiko COVID-19 untuk


Fasilitas Pelayanan Kesehatan,

11

Anda mungkin juga menyukai