STASE PEDIATRI
Disusun oleh :
MAKALAH
Disusun Oleh :
201910641011041
Clinical Edukator
Mengetahui,
Kepala Prodi Profesi Fisioterapi
i
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................3
A. Definisi Conginetal Talipes Equino Varus (CTEV)/Clubfoot...........................3
B. Anatomi Ankle...................................................................................................3
C. Etiologi...............................................................................................................5
D. Klasifikasi CTEV...............................................................................................6
E. Patofisiologi Conginetal Talipes Equino Varus (CTEV)...................................7
F. Tanda dan Gejala Conginetal Talipes Equino Varus (CTEV)...........................7
G. Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Conginetal Talipes Equino Varus (CTEV). .7
BAB III PEMBAHASAN..........................................................................................12
A. Status Klinis......................................................................................................12
B. Keaslian Penelitian...........................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................26
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
TINJAUAN PUSTAKA
B. Anatomi Ankle
3
4
tarsal dan 14 tulang phalang yang menopang beban tubuh ketika berdiri,
berjalan dan berlari. Penyusun tulang kaki tertera pada gambar 2.1 dan
gambar 2.2.
Sendi pergelangan kaki (Ankle Joint) terdiri dari bagian distal dari tulang
tibia, distal fibula dan bagian superior tulang talus. Jenis dari ankle joint
adalah hinge joint. Dengan bagian lateral dan medial diikat oleh ligamen.
Adapun artikulasi disekitarnya antara lain adalah talus dan calcaneus (subtalar
joint), antara tulang tarsal (midtarsal joint), antar tarsal bagian depan (anterior
tarsal joint), antara tarsal dengan metatarsal (tarsometatarsal joint), antara
metatarsal dengan phalang (metatarsophalangeal joint) dan antara phalang
(proximal & distal interphalangeal joint).
4. Ligamen pada Ankle
Talocrural joint (sendi ankle) termasuk dalam dua artikulasi antara os tibia
dengan os talus dibagian medial dan os fibula dengan os talus dibagian lateral
yang tergabung dalam satu kapsul sendi. Jaringan pada sendi ankle diikat oleh
beberapa ligamen, antara lain adalah ligamen anterior tibiofibular dan ligamen
posterior tibiofibular yang mengikat antara tibia dengan fibula, ligamen
deltoid yang mengikat tibia dengan telapak kaki bagian medial, ligamen
collateral yang mengikat fibula dengan telapak kaki bagian lateral. Tendon
calcaneal (Achilles) terletak pada otot betis sampai calcaneus yang membantu
kaki untuk gerakan plantar fleksi dan membatasi dorsi fleksi.
5. Biomekanik pada Ankle
Secara gerakan sendi ini dapat melakukan gerakan dorsofleksi,
plantarfleksi, inversi dan eversi. ROM (Range of Motion) dalam keadaan
normal untuk dorsofleksi adalah 20˚, plantarfleksi adalah 50˚, gerakan eversi
adalah 20˚, dan gerakan inversi adalah 40˚.
C. Etiologi
D. Klasifikasi CTEV
Penyebab CTEV atau clubfoot masih belum diketahui sampai saat ini
namun para peneliti percaya ada pengaruh genetik lingkungan dalam kasus
ini, sekitar 80% kasus CTEV ialah idiopatik dan sisanya 20% memiliki
hubungan dengan kasus lainnya yang paling umum Spina Bifida, cerebral
Palsy dan Artogryposis. Beberapa teori diajukan untuk menjelaskan asal usul
CTEV, mempertimbangkan penyebab intrinsik dan eksentrik, termasuk posisi
intrauterine janin, kompresi mekanis atau peningkatan tekanan hidrolik,
gangguan dalam perkembangan janin, infeksi virus, defisiensi pembuluh
darah, perubahan otot, perubahan neurologis, cacat dalam perkembangan
struktur tulang dan cacat genetik (Fadila et al., 2017)
Sebagian besar informasi menunjukkan bahwa CTEV adalah
keturunan, artinya berjalan dari keluarga. Tidak jelas kerusakan genetik apa
yang menyebabkan masalah ini, belum diketahui apakah cacat mempengaruhi
perkembangan otot, pembuluh darah atau tulang pada kaki.
Selama Sembilan bulan kehamilan, terjadi perubahan terhadap janin
termasuk pemisahan setiap tulang dalam tubuh suatu individu. CTEV terjadi
karena kecacatan dalam proses ini, dimana terjadi kegagalan pemisahan pada
tulang tarsal. CTEV ini bukan malformasi embrionik, kaki yang pada mulanya
normal menjadi bengkok pada trisimster kedua kehamilan. Kasus ini jarang
terdeteksi oleh ultrasonografi pada janin dengan usia di bawah 16 minggu
(Adnan,2019).
CTEV memiliki tanda dan gejala yang dapat terlihat setelah proses
kelahiran ialah sebagai berikut :
1. Bentuk kaki mengarah ke bawah (plantar) dan ke dalam (varus)
2. Terdapat kelemahan terhadap beberapa otot kaki
3. Kaki yang mengalami Club Foot cenderung lebih pendek dari pada kaki
yang sehat (unilateral)
4. Pada kasus bilateral panjang kaki mungkin memiliki beberapa asimetri.
pergelangan kaki berda pada posisi plantigrade pada saat bayi akan berusai 3
mulai berjalan dan jika memungkinan pembrian tidak lanjut yang lebih lanjut
1. Teknik Pontesi
a. Temukan kepala lateral talus akan menjadi titik pusat atau titik tumpu
dimana kaki bergerak saat dikoreksi, dan tepat dimana ibu jari seorang
dilakukan.
b. Cara fiksasi pada kaki ada beberapa cara untuk menahan kaki saat
malleolus sisi lateral dan untuk jari telunjuk dan jari lainnya
normal, karena cavus biasanya bukan cacat tetap saat lahir, koreksi
cavus yang parah pada kaki yang kaku akan membutuhkan waktu 2
diberika kepada kepala talus. Ligament yang ada pada sisi medial kaki
diabduksikan.
e. Automic correction of farus varus pada tumit dan seluruh kaki tidak
varus dikoreksi.
ketika kaki diarahkan ke abduksi, tetapi tidak ada upaya yang harus
setidaknya normal
kaki anak.
dipakai selama 2 sampai 3 bulan dan setelah itu pada malam hari
selama 3-4 tahun. Penjepit yang dikenal sebgai oot abductor brace
terdiri dari sebuah bar (panjangnya adalah jarak antara bahu bayi)
hanya memiliki atu kaki yang bermasalah, sepatu untuk kaki normal
dioasang di bar dalam 40 derajat rotasi eksternal. Pada siang hari anak-
PEMBAHASAN
A. Status Klinis
B. CATATAN KLINIS
(Medika mentosa, hasil lab, foto rontgen, MRI, CT-Scan, dll)
-
12
13
B. ANAMNESIS (AUTO/HETERO)
1. KELUHAN UTAMA
Ibu pasien mengatakan bahwa pergelangan kaki anaknya terlihat bengkok
kedalam. Keadaan kaki anaknya tersebut sudah didapatkan sejak ketika
lahir.
6. ANAMNESIS SISTEM
a. Kepala dan Leher
-
b. Kardiovaskular
-
c. Respirasi
-
d. Gastrointestinal
-
14
e. Urogenital
-
f. Musculoskeletal
Kontraktur otot tungkai bawah dextra bagian medial, keterbatasan
lingkup gerak sendi ankle joint dexrta.
g. Nervorum
-
C. PEMERIKSAAN
1. PEMERIKSAAN FISIK
a) TANDA-TANDA VITAL
Denyut nadi : 88x/menit
Pernapasan : 24x/menit
Temperatur : 36⁰c
Tinggi badan : 65,4 cm
Berat badan : 5,7 kg
c) PALPASI
m. tibialis anterior : overstretch
m. peroneu longu, brevis dan tertius : overstretch
m. gastroc : kontraktur
m. soleus : kontraktur
m. tibialis posterior : kontraktur
otot plantar flexor : kontraktur
15
d) PERKUSI
Tidak dilakukan
e) AUSKULTASI
Tidak dilakukan
f) GERAK DASAR
Gerak Aktif :
- AGA dextra : mampu
- AGA sinistra : mampu
- AGB dextra : tidak full rom
- AGB sinistra : mampu
Gerak Pasif :
- AGA dextra : mampu
- AGA sinistra : mampu
- AGB dextra : tidak
- AGB sinistra : mampu full
2. PEMERIKSAAN SPESIFIK
(Nyeri, MMT, LGS, Antropometri, Sensibilitas, Tes Khusus, dll)
a. Reflex
Moro : -
Blingking : -
Babinsky : -
Flex with drawl : -
Plantar graps : -
16
Palmar graps : -
Rooting : -
Sucking : -
Gallant : -
TLR : -
ATNR : -
STNR : -
b. Sensori
Visual : Baik
Audio : Baik
Vestibular : Baik
Propioseptif : Baik
c. MMT
AGA dextra : x
AGA sinistra : x
AGB dextra : T
AGB sinistra : x
d. Pirani Score
Paramaters Score
Midfoot Curved lateral border 0,5 (moderate)
Medial Crease 0 (normal)
Talar Head Coverage 0,5 (moderate)
Hindfoot Posterior crease 1 (severe)
Rigid Equines 0,5 (moderate)
Empty heel 0,5 (moderate)
3
17
D. UNDERLYING PROCCESS
Factor mekanik in utero
Conginetal Talipes Equinus Varus (CTEV)/CLUBFOOT
Defek Neuromuskuler
Primary germ plasma defect
Isolated Birth Defect Arrested Fetal development
Herediter
Idiopatik
E. DIAGNOSIS FISIOTERAPI
(International Clatification of Functonal and disability)
Ankle equinus, plantar inversi , forefoot adduksi dan inversi e.c Conginetal
Talipes Equinus Varus (CTEV)/Clubfoot
Impairment
Overstretch dan kontraktur pada otot tungkai bawah dextra, keterbatasan
ROM sendi ankle dextra.
Functional Limitation
Pasien tidak bisa melakukan dorso flexi dan eversi ankle dextra.
Disability
Anak blm bisa dipakaikan sepatu pada kakinya bagian kanan
F. PROGNOSIS
Qua at Vitam : Bonam
Qua at Sanam : Bonam
Qua at Fungsionam : Bonam
Qua at cosmeticam : Bonam
G. PROGRAM/RENCANA FISIOTERAPI
1. Tujuan treatment
a) Jangka Pendek
Menambah ROM ankle
Mengurangi kontraktur
b) Jangka Panjang
Mengkoreksi deformitas
Mengembalikan bentuk, struktur dan kekuatan otot ankle dan
tungkai bawah dextra untuk persiapan berjalan
Mencegah terjadinya deformitas lain
2. Rencana tindakan
Terapi harian berlangsung selama dua bulan, lalu menjadi 3 kali seminggu
selama enam bulan. Saat kaki telah berhasil terkoreksi, tetap dilakukan home
exercise dan night splint hingga sang anak mencapai usia berjalan, kira-kira
usia 2-3 tahun
19
Teknologi Fisioterapi
Ultrasound Diathermy
Massage
Peregangan Stretching
Immobilisasi dengan elastic bandage
H. PELAKSANAAN FISIOTERAPI
Ultrasound Diathermy
F : 2x seminggu
I : 2 w/cm
T : sirkuler
T : 3 menit
Massage
Persiapan pasien : Posisikan bayi senyaman mungkin , terutama pada
daerah yang akan diterapi. Posisi terapis berada di depan pasien.
Tata laksananya sebagai berikut:
1. Stroking, pemerataan media seperti baby oil, bedak, dan lain-lain
2. Effleurage, Gerakan pembuka untuk mengawali, transisi, dan
mengakhiri massage. Gerakan dari distal ke proksimal secara
bergantian dari area medial ke lateral.
3. Transfer Friction, menggunakan 2 ibu jari atau satu ibu jari yang
digerakkan secara transversal pada otot m. Tibialis anterior dan tendo
achilles dan sedikit otot gastrocnemius.
4. Effleurage (Seperti no.2)
5. Stretching, dilakukan dengan awal traksi ke arah distal, gerakan eversi,
dan dorsi fleksi ( lawan dari pes varus)
Stretching
Persiapan pasien : Posisikan bayi senyaman mungkin , terutama pada
daerah yang akan diterapi. Posisi terapis berada di depan pasien.
Tata laksana sebagai berikut :
1. Elongasi otot triceps Surae, kapsul posterior dan lig.ankle dan sendi
subtalar.
- Os calcaneus dipegang dgn jari telunjuk dan ibu jari 1 tangan
kemudian tarik ke arah distal tumit akan tertarik ke bwh dan
terdorong menjauhi maleolus medial fibula.
20
T1 T2 T3 T4 T5 T6
MMT MMT MMT MMT MMT MMT
AGA dextra : x AGA dextra : x AGA dextra : x AGA dextra : x AGA dextra : x AGA dextra : x
AGA sinistra : x AGA sinistra : x AGA sinistra : x AGA sinistra : x AGA sinistra : x AGA sinistra : x
AGB dextra : T AGB dextra : T AGB dextra : T AGB dextra : T AGB dextra : T AGB dextra : T
AGB sinistra : x AGB sinistra : x AGB sinistra : x AGB sinistra : x AGB sinistra : x AGB sinistra : x
PIRANI PIRANI
Paramaters Score Paramaters Score
SCORES SCORES
Midfoot Curved lateral 0,5 Midfoot Curved lateral 0,5
PIRANI border (moderate) PIRANI border (moderate)
Paramaters
Medial Crease Score
0 (normal) Paramaters Score
SCORES SCORES Medial Crease 0 (normal)
Midfoot Talar
CurvedHead
lateral 0,5
0,5 Midfoot Talar Head
Curved lateral 0,5
T1 Coverage
border (moderate)
(moderate) T4 Coverage
border (moderate)
(moderate)
PIRANI
Hindfoot Posterior crease 10Score
(severe) PIRANI
Paramaters
Medial Crease (normal) Hindfoot Posterior
Medial crease 01 (normal)
Crease (severe)
SCORES Paramaters Score
Rigid Equines
Talar Head 0,5
0,5 SCORES Rigid Equines
Talar Head 0,5
0,5
Midfoot Curved lateral 0,5 (moderate)
(moderate)
T2 Coverage
border
(moderate) T5 Midfoot Curved lateral
Coverage 0,5 (moderate)
(moderate)
Hindfoot Empty heel 0,5
Posterior crease 1 (severe) border
Posterior crease 10,5
Empty heel
Medial Crease 0 (normal) J. Hindfoot (severe)
Rigid Equines (moderate)
0,5 Medial Crease
Rigid Equines 0 (normal)
(moderate)
0,5
Talar Head 0,5 (moderate) 3 Talar Head 0,5 (moderate)
T3 (moderate) T6 (moderate)3
Coverage Coverage
Empty heel 0,5 Empty heel 0,5
Hindfoot Posterior 1 (severe) Hindfoot Posterior crease 0,5 ((moderate)
moderate )
(moderate)
crease
3 Rigid Equines 0,5 (moderate)3
Rigid Equines 0,5 (moderate)
Empty heel 0,5 (moderate)
Empty heel 0,5 (moderate)
J. 2,5
3
J. EDUKASI DAN KOMUNIKASI
Mengedukasikan kepada orangtua untuk rutin melakukan control dan
terapi
Mengajari orangtua pasien untuk melakukan exercise dirumah
Memotivasi orangtua agar selalu sabar dan telaten agar mendapatkan
hasil yang maksimal
L. CATATAN TAMBAHAN
..................,..........
..............
Pembimbing
22
(________________)
B. Keaslian Penelitian
Cahyono B.C. 2012. Congenital Talipes Equinovarus (CTEV).4 Maret 2012: 178.
Kol. 2-3.
Fadila, Alfianita. Putri, Giska Tri. dan Sitompul, Eddy Marudut. (2017). Diagnosis
dan Tatalaksana Congenital Talipes Equinovarus. Tatalaksana Congenital
Talipes Equinovarus (CTEV) pada Anak Usia 6 bulan. 7(4), 64 - 68.
Singh A.K. et al. 2013. Children’s Orthopaedics. Outpatient taping in the treatment
of Idiopathic congenital talipes equinovarus. VOL. 95-B. No. 2 : February
2013.
25