Anda di halaman 1dari 15

MAKsALAH

KERAGAMAN SUKU AGAMA


DAN BUDAYA DI INDONESIA

NAMA KELOMPOK :
1. AFRINA SETIA RAHMATUL A.
(02)
2. AMANDA SERLY M. (04)
3. M. IBNU SAPUTRA (25)
4. VIKI DWI SETIAWAN F. (31)

Smp negeri 2 campurdarat


Tahun ajaran 2019/2020

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT hingga saat ini masih
memberikan nafas kehidupan dan anugrah akal, hingga kami dapat menyelesaikan
pembuatan makalah ini dengan judul “Keberagaman Suku, Agama dan Budaya di
Indonesia”.
Makalah sederhana ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran
kami yaitu Pendidikan Kewarga Negaraan (PKN). Dalam kurikulum 2013,
pembelajaran difokuskan pada pencapaian tiga tingkat kompetensi, yaitu
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang di belajarkan secara utuh. Pada mata
pelajaran PKN kali ini kita membahas tentang agama, suku bangsa dan budaya.
Mungkin dalam pembuatan makalah kali ini terdapat kesalahan yang belum kami
ketahui. Saran – saran dan kritik yang bersifat membangun sangat saya harapkan
dari para pembaca guna peningkatan makalah ini. Atas kontribusinya, kami
mengucapkan banyak terima kasih. Semoga buku ini dapat memberikan manfaat
untuk kemajuan dunia pendidikan di tanah air tercinta ini.

Tulungagung, Februari 2020


Penulis.

DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.

Keanekaragaman bangsa Indonesia dilatar belakangi oleh sejumlah suku - suku bangsa
di Indonesia yang sangat banyak, dimana setiap suku bangsa tersebut mempunyai ciri
atau karakteristik tersendiri, baik dalam aspek sosial maupun budaya. Jika masing –
masing suku bangsa tersebut memiliki tradisi, agama, sosial budaya masing – masing
berarti di Indonesia ada dan berkembang bermacam – macam budaya yang memiliki ciri
khas masing – masing.

Suatu semboyan yang sejak dahulu di kenal dan melekat dengan jati diri bangsa
Indonesia adalah “Bhineka Tunggal Ika”. Semboyan tersebut terukir kokoh dalam
cengkraman Burung Garudayang merupakan lambang bangsa Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Bhineka Tunggal Ika menunjukkan bahwa bangsa Indoneasi adalah bangsa
yang heterogen, yaitu bangsa yang mempunyai keanekaragaman baik dalam aspek suku
bangsa, budaya, ras dan agama.

Namun kebhinekaan dapat menjadi tantangan atau ancaman, karena dengan adanya
kebhinekaan tersebut mudah membuat orang menjadi berbeda pendapat yang pada
akhirnya dapat lepas kendali, memiliki rasa kedaerahan atau kesatuan yang sewaktu
waktu bisa menjadi ledakan yang akan mengancam integrasi atau persatuan dan
kesatuan bangsa.

B. Tujuan.

1. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjunjung tinggi semboyan


Bhineka Tunggal Ika dan menghargai keanekaragaman suku, bangsa, ras dan agama
yang ada dalam bangsa Indonesi.
2. Untuk menambah pengetahuan tentang ciri – ciri dan adat istiadat dalam suatu
suku, bangsa dan agama di tanah air.

C. Rumusan Masalah.

I. Suku – suku bangsa.


II. Agama.
III. Budaya.

BAB II

PEMBAHASAN

I. Suku – Suku Bangsa.

A. Suku Sunda
Suku sunda adalah salah satu suku yang berada di Provinsi Jawa Barat. Selain itu suku
sunta juga di kenal sebagai suku terbesar kedua yang ada di Indonesia setelah suku
jawa. Wilayah orang Sunda itu bisa disebut sebagai Tatar Sunda atau Tanah Pasunda.

Karakter orang Sunda seringkali ditampilkan melalui tokoh populer dan kebudayaan
Sunda, seperti : Kabayan dan Cepot. Suku Sunda juga dikenal dengan alat musik yang di
milikinya yang dikenal dengan nama angklung, karinding.

B. Suku Jawa

Suku Jawa adalah suku terbesar yang ada di Indonesi yang mana berasal dari kawasan
Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Wayang Kulit merupakan salah satu kebudayaan suku Jawa yang di percayai telah
dikembangkan oleh Wali Songo. Wali Songo merupakan tokoh – tokoh yang
menyebarkan agama islam di Pulau Jawa. Senjata tradisional yang di gunakan oleh orang
Jawa berupa keris. Suku Jawa juga memiliki alat musik tradisional yaitu Gamelan.

C. Suku Madura

Suku Madura adalah kelompok etnis asal pulau Madura yang memiliki populasi cukup
besar. Hal ini terlihat melalui jumlah masyarakat yang dimilikinya yang mana berkisar
pada jumlah 20.179.356 juta jiwa. Data tersebut berdasarkan pada hasil sensus yang
dilakukan pada 2014 lalu, yang tentunya akan terus meningkat hingga 4 tahun terakhir.

Karapan sapi adalah salah satu permainan rakyat Madura. Suku Madura di kenal karena
gaya bicaranya yang blak – blakan serta sifat yang temperamental dan mudah
tersinggung tetapi mereka juga di kenal disiplin dan rajin bekerja. Harga diri juga paling
penting dalam kehidupan orang Madura, mereka memiliki sebuah peribahasa “angok
pote tollang, atembang pote mata” artinya, lebih baik mati (putih tulang) dari pada malu
(putih mata). Sifat yang seperti ini melahirkan tradisi carok pada masyarakat Madura.

D. Suku Batak

Suku batak adalah salah satu suku yang berasal dari kawasan Sumatra Utara, orang
Batak mendiami beberapa kabupaten di Sumatra Utara yakni Karo, Simalungun, Dairi,
Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan dan Asahan.

Faktor yang mendorong mereka merantau adalah faktor ekonomi (kemiskinan) dan
faktor budaya (missi budaya), missi budaya didasarkan pada esensi teritorial artinya
tanah yang dimiliki di rantau di anggap sebagai bagian intergral dari kampung halaman.
Anak dan tanah merupakan “harkat pribadi” (sahala hasangopan) yang diterjemahkan
sebagai haraga diri. Wanita batak yang sudah menikah mempertahankan harga diri
mereka dengan cara tidak malu untuk bekerja keras demi kemajuan pendidikan anak –
anaknya. Itu juga dilandasi oleh aspek pengetahuan karena dari pengetahuan orang
Batak merantau untuk mendapatkan rezeki lebih dari yang di dapatkan di daerah
asalnya.

E. Suku Betawi

Suku Betawi adalah salah satu suku yang berada di DKI Jakarta, selain dari pada suku
Sunda dan Jawa. Suku betawi di kenal dengan boneka jumbo khas yang dimilikinya yang
mana dikenal dengan nama ondel – ondel yang menjadi maskot Suku Betawi dari DKI
Jakarta.

Mungkin suku ini menjadi yang paling di kenaldi antara suku – suku laimmya di pulau
Jawa. Ciri khas dari suku ini yaitu dari pakaian adatnya yang menggunakan kain sarung
dan kebaya.

F. Suku Bali

Suku Bali sesuai dengan nama yang di milikinya suku ini menghuni Provinsi Bali dan juga
terbagi menjadi dua macam suku berbeda yaitu, Suku Bali Aga serta Bali Majapahit.
Semetara itu, untuk suku Bali Aga dikenal sebagai suku Bali yang menganggap bahwa
mereka adalah penduduk asli dari Bali itu sendiri.

Bali adalah pulau yang berada di sebelah timur pulau Jawa, mayoritas penduduk Bali
beragama Hindu atau pun Budha. Bali memiliki banyak kelebihan contohnya kesenian
tarian seperti Tari Kecak, juga pantai Bali sering di gunsksn untuk rekreasi dan juga
untuk melakukan acara pernikahan masyarakat Bali juga memiliki adat yaitu membakar
mayat bukan menguburnya atau bisa disebut ngaben.

G. Suku Asmat

Suku Asmat adalah suku bangsa yang berasal dari Papua. Suku Asmat yang di kenal
sebagai suku yang ahli dan pintar dalam berburu di hutan. Kehidupan Suku Asmat masih
jauh dari jangkauan dunia luar. Sehingga kadang mereka harus berburu untuk
mencukupi kebutuhan pangan sehari-hari. Selain keberaniannya, Suku Asmat juga
dikenal penghasil kerajinan ukir kayu yang unik.

Populasi Suku Asmat terbagi kedalam 2 bagian yaitu mereka yang tinggal di pesisir
pantai, dan mereka yang tinggal di pedalaman. Walaupun terlihat sama, ternyata kedua
populasi Suku Asmat memiliki cara hidup, dan struktur sosial yang berbeda. Walaupun
begitu dalam beberapa bagian, mereka memiliki adat dan budaya yang sama.

H. Suku Toraja

Toraja adalah salah satu suku bangsa yang berdiam di pulau Sulawesi. Rambu Solo
adalah upacara suku Toraja yang berkaitan dengan kematian. Dalam upacara ini
terdapat beberapa rangkaian ritual yang selalu menarik perhatian para pengunjung,
seperti proses pembungkusan jenazah (ma’tudan, mebalun), pembubuhan ornamen
dari benang emas dan perak pada peti jenazah (ma’roto), penurunan jenazah ke lubang
untuk di semayamkan (ma’popengkalo alang), dan proses pengusungan jenazah
ketempat peristirahatan terakhir (ma’palao). Dalam pelaksaannya tersebut timbul rasa
gotong royong dan rasa tolong menolong antara masyarakat dalam pelaksanaan
upacara tersebut akan muncul.

I. Suku Dayak

Suku Dayak adalah salah satu suku yang berasal dari pulau Kalimantan. Namun selain
suku dayak, Kalimantan Barat juga di kenal dengan beragam jenis suku bangsa lainnya,
seperti halnya Suku Kayau, Suku Manyuke, Suku Mbaluh dan lainnya. Suku Dayak
dikenal sebagai suku bangsa yang berasal dari pedalaman Pulau Kalimantan.

Suku Dayak juga dikenal sebagai suku dengan warisan magis yang kuat. Beragam ilmu
spiritual menjadi ciri khas dari adat istiadat kebiasaan suku tersebut. Namun hingga saat
ini masih belum banyak yang tahu bagaimana? Serta seperti apa? Asal – usul dari Suku
Dayak itu sendiri.

J. Suku Flores

Flores terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Suku bangsa Flores adalah merupakan
percampuran etnis antara Melayu, Malaysia dan Portugis. Di karenakan pernah menjadi
Koloni Portugis, maka interaksi dengan kebudayaan Portugis sangan tersasa dalam
kebudayaan Flores, baik melalui Genetik, Agama dan Budaya. Masyarakat Flores terikat
dengan adat istiadat serta tata cara yang telah menjadi tradisi dari generasi ke generasi
yang menjadian masyarakat yang sangat menghargai budaya, etnis, agama dan ras yang
lain di dalam tatanan kehidupan dan bermasyarakat.

II. Agama yang ada di Indonesia

Agama adalah sebuah koleksi terorganisir dan kepercayaan, sistem budaya dan
pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan atau perintah dari
kehidupan. Banyak agama memiliki narasi, simbol dan sejarah suci yang dimaksud
menjelaskan makna hidup dan menjelaskan asal usul kehidupan dalam alam semesta.
Dari keyakinan mereka tentang kosmos dan sifat manusia, orang memperoleh moralitas,
etika, hukum agama atau gaya hidup yang disukai. Nah, berikut ini adalah macam –
macam agama yang ada di Indonesia sebagai berikut :

1. Agama Islam

Agama Islam merupakan sebuah agama di Indonesia dengan jumlah penganut terbesar
di Negara ini. Kitab suci agama Islam adalah Al-Qur’an yang merupakan kitab terakhir
yang di turunkan sebagai penyempurna kitab – kitab sebelumnya. Salah satu Nabi yang
menyebarkan agama Islam dan yang paling menjadi teladan ialah Nabi Muhammad
SAW.

Dari 6 agama yang ada di Indonesia, agama islam lah yang paling banyak dianut oleh
masyarakat Indonesia. Agama ini muncul sekitar 1400-an tahun yang lalu. Permulaan
munculnya Agama Islam di Indonesia sekitar abad ke-13. Tempat ibadah umat Islam
adalah Masjid atau Musholla. Islam di bawa dan dikembangkan di Indonesia melewati
para tokoh pengembang agama islam itu sendiri yaitu para Wali Songo. Hari raya atau
hari besar agama Umat Islam yaitu antara lain : Muharram, Asyura, Maulud Nabi, Isra’
Mi’raj, Nuzurul Qur’an, Idul Fitri, Idul Adha, dan Tahun Baru Hijriah. Jumlah orang yang
menganut dan memeluk Agama Islam di Indonesia adalah 207.176.162 jiwa atau sekitar
87,18%.

2. Agama Kristen Protestan

Agama Kristen Protestan merupakan pecahan dari Agama Kristen Katolik. Tempat
ibadah agama Kristen Protestan sama seperti tempat ibadah agama Kristen Katolik yaitu
Gereja Protestan. Agama Kristen Protestan juga merupakan agama yang jumlah
pemeluk dan penganutnya cukup banyak.

Kitab suci yang dipakai oleh umat yang memeluk agama Kristen Protestan adalah Alkitab
atau Injil. Dalam agama Kristen Protestan juga mempunyai hari – hari besar yang
dirayakan yaitu : Hari Jum’at Agung, Hari Natal, Kenaikan Isa Al Masih, Hari Paskah, Hari
Peringatan Yesus Kristus dan hari besar lainnya. Nama pembawa agama Kristen
Protestan adalah Yusus Kristus. Agama Kristen Protestan muncul di Indonesia sekitar
2000 tahun yang lalu. Jumlah orang yang menganut dan memeluk agama Kristen
Protestan adalah 16.528.513 jiwa atau sekitar 6,96%.

3. Agama Kristen Katolik

Agama Kristen Katolik merupakan agama yang juga diakui oleh Negara Indonesia dan
mempunyai jumlah pemeluk yang cukup banyak juga. Agama kristen katolik tidak jauh
berbeda juga dengan agama kristen protestan.

Tempat ibadah agama kristen katolik sama seperti agama kristen protestan yaitu Gereja,
begitu pula dengan kitabnya juga sama yaitu Injil atau Alkitab. Nama pembawa dan
munculnya agama ini juga sama seperti agama kristen protestan. Hari besar agama ini
adalah Hari Jum’at Agung, Hari Natal, Kenaikan Isa Al Masih, Hari Paska dan hari besar
lainnya juga sama seperti agama kristen protestan. Hanya jumlah orang yang memeluk
dan menganut agama ini saja yang berbeda dari agama kristen protestan yaitu
6.907.873 jiwa atau sekitar 2,91%.

4. Agama Hindu

Pemeluk dan penganut agama Hindu tidaklah sebanyak pengikut agama lainnya, tapi
agama Hindu merupakan salah satu agama di Indonesia yang diakui secara hukum.
Penganut dan pemeluk agama Hindu dijamin oleh negara dalam setiap menjalankan
ibadahnya.

Tempat ibadah agama Hindu adalah Pura. Pemeluk dan penganut agama Hindu
sebenarnya tersebar di seluruh wilayah Indonesia, tetapi meyoritas pemeluk agama
Hindu lebih banyak yang bertempat tinggal di Pulau Bali karna inilah Pulau Bali sering
disebut sebagai Pulau Dewata. Agama Hindu sangat melekat kuat dengan Pulau Bali.
Agama Hindu punya kitab suci, kitab suci tersebut adalah Weda. Agama Hindu juga
punya hari – hari besar yang dirayakan antara lain seperti : Hari Saraswati, Hari Nyepi,
Hari Pagerwesi. Agama Hindu muncul di Indonesia sekitar 3000 tahun yang lalu. Jumlah
orang yang menganut dan memeluk Agama Hindu di Indonesia sekitar 4.012.116 jiwa
atau sekitar 1,69%.

5. Agama Budha

Agama Budha adalah agama yang di anggap oleh Indonesia sebagai agama yang paling
awal muncul sebelum agama yang lainnya muncul. Agama Budha sudah dianut dan di
percaya oleh masyarakat Indonesia sejak dari zaman kerajaan dahulu kala. Tempat
ibadah orang yang menganut dan memeluk agama Budha adalah Vihara. Nama kitab
suci agama Budha adalah Tri Pitaka

Hampir sama seperti agama Hindu, pemeluk agama Budha juga tidak sebanyak seperti
agama – agama lainnya. Jumlah orang yang menganut dan memeluk agama Budha
adalah sekitar 1.703.254 jiwa atau sekitar 0,72%. Di dalam agama Budha juga terdapat
hari – hari besar keagamaan yang selalu di rayakan, yaitu : Hari Kathina, Hari Waisak dan
Hari Asadha. Nama pembawa agama Budha ke Indonesia adalah Siddharta Gautama.
Agama ini muncul sekitar 2500 tahun yang lalu.

6. Agama Konghucu

Keanekaragaman agama di Indonesia semakin bertambah dan bertumbuh sejak era


reformasi. Agama Konghucu ditetapkan sebagai agama yang diakui dan resmi di
Indonesia setelah era reformasi. Nama kitab suci agama Konghucu adalah Si Shu Wu
Ching. Nama pembawa agama Konghucu ke Indonesia adalah Kong Hu Cu. Tempat
ibadah agama Konghucu adalah Li Tang / Klenteng.

Walaupun pemeluk dan penganutnya masih lumayan sedikit tapi setiap hari perayaan
besar agama Konghucu, seluruh pemeluk agama lainnya pasti akan selalu saling
menghormati. Di dalam Agama Konghucu ada juga hari besar yang selalu dirayakan,
yaitu Cap Go Meh dan Tahun Baru Imlek. Agama Konghucu muncul di Indonesia sekitar
2500 tahun yang lalu. Jumlah orang yang menganut dan memeluk agama Konghucu
sangat sedikit yaitu sekitar 117.091 jiwa atau sekitar 0,05%.

III. Keunikan dan Keragaman Budaya di Tanah Air

Budaya merupakan ciri khas dari suatu bangsa atau negara yang di wariskan secara
turun temurun, di lestarikan dan di jaga keasliannya agar tidak hilang meski sudah
berganti zaman. Kebudayaan juga bisa membuat suatu bangsa atau negara menjadi
lebih mudah di ingat atau bahkan bisa terkenal karna bisa menarik para wisatawan
negara lain atau turis dengan keunikannya. Tentu saja di Indonesia ada banyak sekali
budaya yang terkenal dan masih ada hingga saat ini. Kebudayaan Indonesia tidak hanya
seni tari, seni rupa tapi juga meliputi rumah adat, pakaian, lagu daerah dan masih
banyak lagi.

1. Rumah Adat
Rasanya kita pasti sering mendengar tentang rumah adat, tapi tahukah kamu apa
pengertian dari rumah agat itu? Rumah adat adalah salah satu adalah salah satu bentuk
kebudayaan Indonesia yang lahir dari seni bangunan atau arsitektur dan biasanya
memiliki ciri khas kusus tergantung pada daerah asalnya atau suku bangsanya dan alam
sekitarnya, karna biasanya pembuatan atau pembangunan rumah adat menggunakan
bahan – bahan alam yang mudah di temukan dan tidak jauh dari yang suku bangsa
tersebut tempati.

Bentuk kebudayaan satu ini digunakan untuk tempat hunian atau tempat tinggal oleh
suatu suku bangsa tertentu. Di setiap suku bangsa rumah adat mempunyai ciri khas
masing – masing dan ciri - ciri yang berbeda, begitu pula dengan nama rumah adat.
Setiap suku – suku di Indonesia memiliki nama yang berbeda – beda, beberapa nama
rumah adat antara lain :

- Rumah Lamin, Kalimantan Timur.


- Rumah Mbaru Niang, Wae Rebo NTT.
- Rumah Krong Bade, Aceh.
- Rumah Banjar Bubungan Tinggi, Kalimantan Selatan.
- Rumah Tongkonan, Sulawesi Selatan.
- Rumah Gapura Candi Bentar, Bali.
- Rumah Sasak, Lombok.
- Rumah Rakit, Bangka Belitung.
- Rumah Gadang, Sumatra Barat.
- Rumah Joglo, Jawa.

2. Pakaian Adat

Jangan salah, karena pakaian adat atau pakaian tradisional juga merupakan salah satu
dari banyaknya kebudayaan yang ada di Indonesia. Selain karna ciri khas dari setiap
daerah, pakaian adat juga dapat merepresentasikan karakter atau prinsip dari suku atau
masyarakat daerah tertentu.

Indonesia memiliki banyak sekali pakaian adat yang ada di setiap daerahnya, bahkan ada
beberapa daerah yang memiliki lebih dari satu pakaian adat. Selain itu pakaian adat
Indonesia juga kerap menuai pujian dari negara – negara lain. Jika negara lain saja
terpukau dengan kebudayaan Indonesia, mengapa kita harus malu mengenakan pakaian
adat kita sendiri? Dan jika kalian telaah dan perhatikan, pakaian adat adalah salah satu
hasil bentuk karya cabang seni rupa terapan.

Berikut ini adalah daftar pakaian – pakaian adat dari beberapa Provinsi di Indonesia :

- Pakaian adat Ulee Balang Provinsi Nangroe Aceh


- Pakaian adat Betawi Provinsi DKI Jakarta
- Pakaian adat Kebaya Provinsi Jawa Tengah
- Pakaian adat tradisional Kesatrian Provinsi DI Jogjakarta
- Pakaian adat tradisional Pesa’an Provinsi Jawa Timur
- Pakaian adat tradisional Nggembe Provinsi Sulawesi
- Pakaian adat baju Cele Provinsi Maluku

Dan masih ada banyak lagi jenis - jenis pakaian adat Indonesia yang cantik dan bagus.

3. Upacara Adat

Salah satu cara yang dilakukan untuk mengenang dan mengenal sejarah atau keyakinan
dari suatu suku / masyarakat adalah melaluai upacara tertentu. Ari dari kata upacara
adalah serangkaian tindakan atau perbuatan yang terikat dengan aturan tertentu
berdasarkan adat istiadat, agama dan kepercayaan. Istilah upacara adat sendiri memiliki
arti yakni salah satu cara menelusuri jejak sejarah masyarakat Indonesia pada masa
dahulu kala atau masa praaksara. Upacara adat selalu di wariskan secara turun temurun
hingga saat ini. Upacara adat yang dimaksud disini di antaranya adalah seperti Upacara
Penguburan, Upacara Perkawinan, Upacara Labuhan, Upacara Camas Pusaka dll.

Beriku ini adalah nama nama upacara adat di Indonesia :

- Tabuik (Sumatera Barat) yaitu upacara ini di gelar sebagai bentuk peringatan
atas kematian anak Nabi Muhammad SAW dalam sebuah perang di zaman
Rasulullah dulu.
- Dugderan (Jawa Tengah) yaitu upacara yang di gelar untuk menandai datangnya
bulan puasa Ramadhan.
- Ngaben (Bali) yaitu sebuah upacara pembakaran atau kremasi jenazah umat
Hindu di Bali.
- Tradisi Mangokkal (Sumatra Utara) yaitu mengambil tulang belulang leluhur
warga dari dalam pemakaman.
- Upacara Mapas (DKI Jakarta) yaitu upacara adat yang di lakukan oleh
masyarakat Betawi apa bila ada seorang ibu yang baru saja melahirkan.
- Sisingaan (Jawa Barat) sebuah tradisi mengarak anak sehari sebelum dikhitan
dengan menggunakan tandu berbentuk singa.

4. Seni Musik

Musik Nusantara merupakan cabang seni khususnya seni musik yang lahir dan
berkembang di seluruh wilayah kepulauan Indonesia dan juga merupakan kebiasaan
turun menurun yang masih di jalankan dalam masyarakat. Seperti halnya dengan
kebudayaan lainnya, seni musik juga tersebar luwas di berbagai daerah dan di masing
masing daerah pula memiliki ciri khas masing – masing.

Cabang seni musik Nusantara ini juga di golongkan ke dalam berbagai jenis seperti :

a. Musik daerah (karawitan, keroncong, ampar - ampar pisang, yamko rambe


yamko dll.)
b. Musik perjuangan (lagu - lagu daerah seperti halo – halo Bandung, Pancasila,
Indonesia Raya, dari Sabang sampai Meraoke dll.)
c. Musik anak – anak (Pok Ame – Ame, Kasih Ibu, balonku ada lima, gundul gundul
pacul, cublek – cublek suweng, rasa sayange dll.)
d. Musik populer (dangdut, pop dll.)

5. Seni Tari Tradisional

Tidak kalah dengan kebudayaan lainnya, seni tari juga memiliki berbagai jenis yang
tersebar di berbagai wilayah kepulauan Indonesia hingga yang terpencil sekalipun. Seni
tari juga populer di berbagai kalangan masyarakat luar daerah tersebut hingga ke luar
negri. Bahkan beberapa nama nama tarian di Indonesia di gambarkan dalam mata uang
Indonesia RP (Rupiah) yang berbentuk lembaran.

Secara umum pengertian dari seni tari adalah suatu gerak ritmis yang dapat
menghadirkan karakter manusia saat mereka bertindak, gerakannya juga mengikuti
lantunan musik. Jenis – jenis seni tari sangatlah banyak, salah satunya adalah seni tari
tradisional adalah seni tari yang lahir dan berkembang di seluruh wilayah kepulauan
Indonesia. Ia lahir sebagai buah pemikiran dan pengaplikasian nilai – nilai kepercayaan
masyarakat setempat. Nama – nama tarian daerah dan asalnya :

a. Tari Saman dari Aceh


b. Tari Kecak dari Bali
c. Tari Jaipong dari Jawa Barat
d. Tari Piring dari Sumatera Barat
e. Tari Pendet dari Bali
f. Tari Reog Ponorogo dari Ponorogo Jawa Timur
g. Tari Seudati dari Aceh
h. Tari Saman Meusekat
i. Tari Tifa
j. Tari Gambyong
k. Tari Pakarena
l. Tari Suanggi dari Papua Barat dll.

6. Bahasa Daerah

Mungkin sebagian dari kita akan menyangka kalau bahasa daerah bukan termasuk dari
kebudayaan Indonesia, namun hal tersebut keliru karna bahasa daerah juga merupakan
kebudayaan Indonesia. Bahasa daerah adalah suatu bahasa yang di tuturkan di suatu
wilayah dalam sebuah negara kebangsaan pada suatu daerah kecil, negara bagian
ataupun Provinsi. Fungsi dari bahasa daerah adalah sebagai identitas suatu kelompok
masyarakat yang digunakan untuk berkomunikasi. Jumlah bahasa daerah di Indonesia
sendiri adalah sebanyak 652 bahasa.

Di setiap daerah di Indonesia memiliki bahasa daerah contohnya saja suku Jawa dengan
basa daerah bahasa jawa, ada juga bahasa yang unik seperti orang Madura dengan gaya
bicaranya yang sangat populer di Pulau Jawa.

7. Batik

Batik merupakan hasil karya Indonesia yang sekarang ini sudah mendunia. Penggunaan
kain batik biasanya akan di kombinasikan dengan kebaya ataupun pakaian adat lainnya.
Kesan batik kini tidak lagi kuno, namun lebih elegan dan berkelas. Banyak sekali artis –
artis luar negeri yang memakai baju dengan motif batik untuk menghadiri acara – acara
ternama. Selain itu batik juga sudah diakui UNESCO sebagai salah satu warisan dunia.
Tidak hanya di jadikan sebagai kain atau baju saja, tapi kini sudah diaplikasikan pada
berbagai dekorasi rumah, seperti pada sofa, furnitur kayu, karpet, bantal dll.

Batik sendiri berasal dari berbagai wilayah Indonesai dengan ciri khas yang berbeda
beda. Dan jenis batik itu sendiri sekarang juga sudah beragam mulai dari batik tulis
sampai batik cetak. Dulunya batik dibuat dengan alat khusus yaitu canting dan malam
untuk melukis motif. Namun sekarang sudah ada alat batik dengan menggunakan
cetakan yang sering dikenal dengan sebutan batik cetak. Meskipun begitu tapi melukis
batik dengan menggunakan canting tetap dilakukan secara turun temurun hingga saat
ini.

Beberapa jenis – jenis batik antara lain :

- Batik Megamendung
- Batik Tujuh Rupa Pekalongan
- Batik Parang Rusak
- Batik Karaton
- Batik Priyangan Tasikmalaya
- Batik Bali
- Batik Pring Sedapur Magetan
- Batik Malang dll.

8. Wayang Kulit
Budaya Indonesia yang ke dua yang sudah di akui oleh UNESCO sebagai warisan dunia
dan banyak juga para turis tertarik mempelajarinya yaitu Wayang Kulit. Budaya yang
berasal dari Jawa ini khususnya dari Jawa Tengah ini sangat menarik. Wayang kulit
merupakan budaya dari masyarakat Jawa yang terdiri dari dalang, penyanyi atau sinden
dan para pemain musik gamelan

Selain sebagai budaya, wayang kulit juga pernah di jadikan sebagai media penyebaran
Islam di Indonesia pleh salah satu Wali Songo yaitu Sunan Kalijogo. Biasanya
pertunjukan wayang kulit menceritakan merupakan cerita dari para kesatria – kesatria
Perwayangan seperti Punokawan, Ramayana, Mahabharata.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keanekaragaman budaya jangan dijadikan sebagai perbedaan, tetapi perbedaannya


dijadikan kekayaan bangsa Indonesia. Kita selaku bangsa Indonesia mempunyai
kewajiban untuk selalu melestarikan kebudayaan yang beranekaragam tersebut. Di
samping itu, dengan mendalami kebudayaan yang beranekaragam tersebut, wawasan
kita akan bertambah sehingga kita tidak akan menjadi bangsa yang kerdil. Kita dapat
menjadi bangsa yang mau dan mampu menghargai kebudayaan yang kita miliki, yang
berupa keanekaragaman budaya tersebut. Semua keanekaragaman yang meliputi suku,
agama dan kebudayaan Indonesia sangat berharga dan bahkan samapi ke luar negeri,
jadi tidak ada alasan lagi untuk kita malu dan berkecil hati. Jadi kita harus saling
menghargai budaya masyarakat lain dan melestarikan keanekaragaman budaya
Indonesia.

B. Saran

Sikap saling menghormati budaya harus terus di kembangkan agar kebudayaan kita yang
terkenal tinggi nilainya itu tetap lestari, tidak terkena arus yang datang dari luar.
Melestarikan kebudayaan nasional harus di dasari dengan rasa kesadaran yang tinggi
tanpa adanya paksaan dari siapapun. Dalam rangka pembinaan kebudayaan nasional,
kebudayaan daerah perlu juga kita kembangkan, karena kebudayaan daerah
mempunyai kedududkan yang sangat penting. Untuk menyikapi keberagaman daerah
yang ada kita harus saling menghormati antara sutu dengan yang lain agar tercipta
kedamaian, tidak ada perpecahan di antara kita semua.

Anda mungkin juga menyukai