Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Pengertian Hukum
pengertian hukum adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat
norma-norma dan aturan-aturan yang mengatur tingkah laku manusia.
Ada pula yang menyebutkan hukum merupakan aturan yang tertulis
maupun tidak tertulis yang dapat mengatur masyarakat dan dikenai
sanksi jika melanggarnya.
Dengan adanya hukum, tingkat kejahatan akan berkurang. Pemegang
kekuasaan tidak dapat berlaku sewenang-wenang karena telah dibatasi
oleh hukum. Selain itu hukum membantu untuk melindungi hak dan
kewajiban setiap warga negara. Maka dari itu negara harus memiliki
sistem hukum yang tepat.
1. Manusia
Berlakunya manusia sebagai pembawa hak (subjek hukum) mulai dari
saat ia dilahirkan dan berakhir pada saat ia meninggal dunia. Seorang
bayi yang masih dalam kandungan ibunya dapat dianggap telah
dilahirkan bilamana kepentingan si anak menghendakinya, misalnya
untuk menjadi ahli waris. Apabila si anak meninggal sewaktu
dilahirkan maka ia dianggap tidak pernah ada (pasal 2 KUHPdt).
Menurut hukum, setiap orang dianggap cakap bertindak sebagai
subjek hukum, kecuali oleh undang-undang dinyatakan tidak cakap
(pasal 1329 KUHPdt).
Orang yang cakap adalah orang yang telah dewasa (telah berusia 21
tahun) dan berakal sehat, sedangkan orang yang tidak cakap adalah
orang yang belum dewasa dan orang yang ditaruh di bawah
pengampuan, yang terjadi karena gangguan jiwa, pemabuk atau
pemboros.
2. Badan Hukum
Badan hukum adalah badan atau perkumpulan yang diciptakan oleh
hukum oleh karenanya dapat bertindak seperti manusia. Sebagai
pembawa hak yang tidak berjiwa badan hukum dapat melakukan
persetujuan-persetujuan, memiliki kekayaan yang terlepas dari
kekayaan anggotanya dan bertindak melalui perantaraan
pengurusnya. Bedanya dengan manusia ialah badan hukum tidak
dapat melakukan perkawinan, tidak dapat dihukum penjara (kecuali
hukuman denda).
Adapun bentuk badan hukum adalah :
Badan hukum publik, adalah badan hukum yang didirikan
berdasarkan hukum publik, yang menyangkut kepentingan publik
atau orang banyak atau negara umumnya. Contohnya Negara RI,
Pemda tk. I, II, BI, Perusahaan Negara.
Badan hukum perdata (sipil), adalah badan hukum yang didirikan
berdasarkan hukum sipil atau hukum perdata yang menyangkut
kepentingan-kepentingan pribadi orang di dalam badan hukum itu.
Badan hukum ini merupakan badan swasta yang didirikan oleh orang
pribadi untuk tujuan tertentu yaitu mencari keuntungan, sosial,
pendidikan, ilmu pengetahuan, politik, kebudayaan, kesenian, dan
sebagainya menurut hukum yang berlaku secara sah. Contohnya PT,
koperasi, yayasan, dan sebagainya.
- Objek hukum
Objek hukum adalah segala sesuatu yang berguna bagi subjek hukum
dan dapat menjadi pokok dari suatu hubungan hukum yang biasanya
berbentuk benda atau hak yang dapat dimiliki dan dikuasai oleh
subjek hukum.
Menurut pasal 503 KUHPdt benda dibedakan menjadi dua, yaitu :
benda berwujud, adalah benda yang dapat dilihat, diraba dan
dirasakan dengan indra manusia, misalnya rumah, tanah, sepeda
motor.
benda tidak berwujud, adalah benda yang hanya dapat dirasakan saja
(semua hak), misalnya hak cipta, paten, merek.
Sedangkan menurut pasal 504 KUHPdt benda dibagi menjadi :
Benda tetap, adalah benda yang karena sifat, tujuan atau penetapan
undang-undang dinyatakan sebagai benda tetap. Contohnya tanah
beserta segala sesuatu yang melekat diatasnya seperti bangunan
atau tumbuhan (karena sifatnya), mesin-mesin pabrik dan sarang
burung yang dapat dimakan, dimana oleh pemiliknya dihubungkan
atau dikaitkan pada benda tetap yang merupakan benda pokoknya
(karena tujuannya) dan segala hak atas benda tetap seperti HGU,
HGB (karena penetapan undang-undang).
Benda bergerak, adalah benda yang karena sifat dan ketentuan
undang-undang dianggap sebagai benda bergerak. Contohnya meja,
sepeda, hewan (karena sifatnya), hak atas benda bergerak seperti
saham-saham dalam PT, hak pakai (gebruik) atas benda bergerak
(karena undang-undang).
4. Asas Hukum
Secara terminology, yang dimaksud asas memiliki dua pengertian, yaitu
yang pertama adalah dasar, atau fundamen. Dan yang kedua adalah
suatu kebenaran yang menjadi pokok dasar atau tumpuan berpikir atau
berpendapat. Sementara itu kamus hukum memberikan pemaknaan
asas sebagai suatu alam pikiran yang dirumuskan secara luas dan
mendasari adanya suatu norma hukum.
Sehingga asas hukum juga dapat dipahami sebagai dasar-dasar umum
yang terkandung dalam peraturan hukum dan dasar-dasar umum
tersebut merupakan sesuatu yang mengandung nioai-nilai etis. Asas
hukum bukanlah norma hukum konkrit karena asas hukum adalah
jiwanya norma hukum itu. Norma hukum merupakan penjabaran secara
konkrit dari asas hukum. Dikatakan asas hukum sebagai jiwanya norma
hukum atau peraturan hukum karena ia merupakan dasar lahirnya
peraturan hukum.
Asas hukum secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
1. Asas hukum umum, ialah asas yang berhubungan dengan bidang
hukum dan berlaku untuk semua bidang hukum itu, seperti asas equality
before the law, asas lex posterior derogate legi priori, asas bahwa apa
yang lahirnya tampak benar, untuk sementara harus dianggap demikian
sampai diputus (lain) oleh pengadilan. Menurut P.Scholten ada 5 asas
hukum umum, yaitu:
a. Asas kepribadian
b. Asas pesekutuan
c. Asas kesamaan
d. Asas kewibawaan, dan
e. Asas pemisah antara baik dan buruk
2. Asas hukum khusus, ialah asas yang berfungsi dalam bidang yang
lebih sempit seperti dalam bidang hukum pidana, hukum perdata dsb.
5. Sifat hukum
Sifat Hukum
1. Hukum Bersifat Mengatur
Hukum membuat berbagai peraturan baik itu peraturan dalam bentuk
larangan maupun perintah yang akan mengatur segala tingkah laku
manusia dalam kehidupan di masyarakat agar tercipta ketertiban dan
keamanan.
2. Hukum Bersifat Memaksa
Hukum mempunyai kemampuan dan kewenangan memaksa warga
masyarakat untuk mematuhi setiap aturan. Terdapat sanksi tegas bagi
siapa saja yang melakukan pelanggaran hukum.
3. Hukum Bersifat Melindungi
Hukum diciptakan untuk melindungi hak setiap orang dan menjaga
keseimbangan antara berbagai kepentingan yang ada dalam kehidupan
bangsa dan negara.
- Tujuan
Mendatangkan kemakmuran dalam kehidupan di masyarakat
Mengatur pergaulan hidup manusia agar damai
Memberikan petunjuk bagi orang-orang dalam pergaulan masyarakat
Menjamin kebahagiaan sebanyak-banyaknya pada semua orang
Sarana untuk mewujudkan keadilan sosial (lahir dan batin)
Sarana penggerak pembangunan
Sebagai fungsi kritis
Bagian B
1. Perbuatan Hukum
2. Peristiwa hukum
Peristiwa hukum adalah semua peristiwa atau kejadian yang dapat
menimbulkan akibat hukum, antara pihak-pihak yang mempunyai
hubungan hukum. Seperti misalnya perkawinan antara pria dan wanita,
akan membawa bersama dari peristiwa itu hak-hak dan kewajiban-
kewajiban baik untuk pihak laki-laki yang kemudian bernama suami
dengan serangkaian hak-hak dan kewajiban-kewajibannya. Demikian
pula pihak wanita yang kemudian bernama istri dengan serangkaian hak
dan kewajibannya. Maka perkawinan ini hakikatnya adalah suatu
peristiwa hukum, walaupun apabila dilihat dari sudut lain misalnya dapat
dinamakan sebagai lembaga-hukum (institusi hukum).
Demikian pula misalnya kematian seseorang, akan pula membawa
berbagai akibat hukum, seperti di bidang hukum sipil akan membawa
akibat penetapan pewaris dan ahli waris. Dan apabila di bidang hukum
pidana, seandainya kematian tersebut akibat perbuatan seseorang,
maka orang bersangkutan terkena akibat hukum berupa pertanggung
jawaban pidana. Pokok peristiwa hukum ini dapat mengenai berbagai
segi hukum baik hukum publik ataupun hukum privat, hukum tata
negara, hukum tata usaha negara, hukum publik dan perdata
internasional, hukum pidana, niaga, sipil dan sebagainya.
3. Gejala hukum
Manusia bisa bersifat individu maupun bersifat sosial. Pada hakikatnya
manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain, artinya, untuk tetap
bertahan hidup manusia harus berinteraksi dengan manusia yang
lainnya. Selain itu, manusia juga sering berkelompok dengan manusia
yang lainnya, oleh karenanya Aristoteles menamakan manusia sebagai
zoon politicon.Walaupun ada manusia yang hidup sendiri dengan
maksud tertentu seperti bertapa, namun itu merupakan suatu
pengecualian.
Manusia berkumpul dan berkelompok menjadi masyarakat. Masyarakat
sendiri bisa diartikan kumupulan manusia yang hidup bersama dengan
tujuan bersama. Dasar dari hidup bersama ini bisa berupa tempat tinggal
atau biasa disebut teritorial atau juga bisa pertalian darah atau
keturunan. Bahkan juga bisa kombinasi antara keduanya. Di dalam ilmu
sosiologi, masyarakat dapat dikelompokan ke dalam dua kelompok.
Yaitu paguyuban (gemeinschaft) dan Patembayan (gesellschaft).
5. Sistem hukum
Sistem hukum adalah suatu kesatuan yang terdiri dari unsur-unsur yang
mempunyai interaksi satu sama lain dan bekerja sama untuk mencapai
tujuan kesatuan tersebut. Kesatuan tersebut diterapkan terhadap
kompleks unsur-unsur yuridis seperti peraturan hukum, asas hukum, dan
pengertian hukum.
Bagian C