Anda di halaman 1dari 10

A.

Uraikan secara singkat :


1. Pengertian hukum
2. Perbedaan hukum dan ilmu hukum
3. Subjek hukum dan objek hukum
4. Asas hukum
5. Sifat hukum
6. Fungsi dan tujuan hukum

B. Apa yg saudara ketahui ketahui :


1. Perbuatan hukum
2. Peristiwa hukum
3. Gejala hukum
4. Sumber sumber hukum
5. Sistem hukum hukum
6. Hak dan kewajiban

C. Bidang bidang apa saja yang mendukung studi


ilmu hukum
Bagian A

1. Pengertian Hukum
pengertian hukum adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat
norma-norma dan aturan-aturan yang mengatur tingkah laku manusia.
Ada pula yang menyebutkan hukum merupakan aturan yang tertulis
maupun tidak tertulis yang dapat mengatur masyarakat dan dikenai
sanksi jika melanggarnya.
Dengan adanya hukum, tingkat kejahatan akan berkurang. Pemegang
kekuasaan tidak dapat berlaku sewenang-wenang karena telah dibatasi
oleh hukum. Selain itu hukum membantu untuk melindungi hak dan
kewajiban setiap warga negara. Maka dari itu negara harus memiliki
sistem hukum yang tepat.

2. Perbedaan hukum dan ilmu hukum


Hukum : kumpulan aturan yang disepakati bersama yang mengatur,
melarang perihal sesuatu dan jelas konsekwensinya jika melanggar.
Ilmu hukum : Sebuah ilmu jadi sebuah pola pikir yang kena bagi segala
jenis hukum.yang melihat kaitan hukum dengan dunia lain di luar hukum
misalnya efek-efeknya bagi masyarakat, saling keterkaitan dengan ilmu-
ilmu lain dll.
Perbedaan:
hukum merupakan  peraturan atau norma yang berlaku dalam
masyarakat dalam masyarakat bersifat mengikat, sedangkan ilmu hukum
merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari secara khusus tentang
hukum.

3. Subjek hukum dan Objek hukum


- Subjek hukum
Subjek hukum adalah segala sesuatu yang menurut hukum
mempunyai hak dan kewajiban sehingga memiliki kewenangan untuk
bertindak. Subjek hukum terdiri atas manusia dan badan hukum.

1. Manusia
Berlakunya manusia sebagai pembawa hak (subjek hukum) mulai dari
saat ia dilahirkan dan berakhir pada saat ia meninggal dunia. Seorang
bayi yang masih dalam kandungan ibunya dapat dianggap telah
dilahirkan bilamana kepentingan si anak menghendakinya, misalnya
untuk menjadi ahli waris. Apabila si anak meninggal sewaktu
dilahirkan maka ia dianggap tidak pernah ada (pasal 2 KUHPdt).
Menurut hukum, setiap orang dianggap cakap bertindak sebagai
subjek hukum, kecuali oleh undang-undang dinyatakan tidak cakap
(pasal 1329 KUHPdt).
Orang yang cakap adalah orang yang telah dewasa (telah berusia 21
tahun) dan berakal sehat, sedangkan orang yang tidak cakap adalah
orang yang belum dewasa dan orang yang ditaruh di bawah
pengampuan, yang terjadi karena gangguan jiwa, pemabuk atau
pemboros.
2. Badan Hukum
Badan hukum adalah badan atau perkumpulan yang diciptakan oleh
hukum oleh karenanya dapat bertindak seperti manusia. Sebagai
pembawa hak yang tidak berjiwa badan hukum dapat melakukan
persetujuan-persetujuan, memiliki kekayaan yang terlepas dari
kekayaan anggotanya dan bertindak melalui perantaraan
pengurusnya. Bedanya dengan manusia ialah badan hukum tidak
dapat melakukan perkawinan, tidak dapat dihukum penjara (kecuali
hukuman denda).
Adapun bentuk badan hukum adalah :
Badan hukum publik, adalah badan hukum yang didirikan
berdasarkan hukum publik, yang menyangkut kepentingan publik
atau orang banyak atau negara umumnya. Contohnya Negara RI,
Pemda tk. I, II, BI, Perusahaan Negara.
Badan hukum perdata (sipil), adalah badan hukum yang didirikan
berdasarkan hukum sipil atau hukum perdata yang menyangkut
kepentingan-kepentingan pribadi orang di dalam badan hukum itu.
Badan hukum ini merupakan badan swasta yang didirikan oleh orang
pribadi untuk tujuan tertentu yaitu mencari keuntungan, sosial,
pendidikan, ilmu pengetahuan, politik, kebudayaan, kesenian, dan
sebagainya menurut hukum yang berlaku secara sah. Contohnya PT,
koperasi, yayasan, dan sebagainya.
- Objek hukum
Objek hukum adalah segala sesuatu yang berguna bagi subjek hukum
dan dapat menjadi pokok dari suatu hubungan hukum yang biasanya
berbentuk benda atau hak yang dapat dimiliki dan dikuasai oleh
subjek hukum.
Menurut pasal 503 KUHPdt benda dibedakan menjadi dua, yaitu :
benda berwujud, adalah benda yang dapat dilihat, diraba dan
dirasakan dengan indra manusia, misalnya rumah, tanah, sepeda
motor.
benda tidak berwujud, adalah benda yang hanya dapat dirasakan saja
(semua hak), misalnya hak cipta, paten, merek.
Sedangkan menurut pasal 504 KUHPdt benda dibagi menjadi :
Benda tetap, adalah benda yang karena sifat, tujuan atau penetapan
undang-undang dinyatakan sebagai benda tetap. Contohnya tanah
beserta segala sesuatu yang melekat diatasnya seperti bangunan
atau tumbuhan (karena sifatnya), mesin-mesin pabrik dan sarang
burung yang dapat dimakan, dimana oleh pemiliknya dihubungkan
atau dikaitkan pada benda tetap yang merupakan benda pokoknya
(karena tujuannya) dan segala hak atas benda tetap seperti HGU,
HGB (karena penetapan undang-undang).
Benda bergerak, adalah benda yang karena sifat dan ketentuan
undang-undang dianggap sebagai benda bergerak. Contohnya meja,
sepeda, hewan (karena sifatnya), hak atas benda bergerak seperti
saham-saham dalam PT, hak pakai (gebruik) atas benda bergerak
(karena undang-undang).

4. Asas Hukum
Secara terminology, yang dimaksud asas memiliki dua pengertian, yaitu
yang pertama adalah dasar, atau fundamen. Dan yang kedua adalah
suatu kebenaran yang menjadi pokok dasar atau tumpuan berpikir atau
berpendapat. Sementara itu kamus hukum memberikan pemaknaan
asas sebagai suatu alam pikiran yang dirumuskan secara luas dan
mendasari adanya suatu norma hukum.
Sehingga asas hukum juga dapat dipahami sebagai dasar-dasar umum
yang terkandung dalam peraturan hukum dan dasar-dasar umum
tersebut merupakan sesuatu yang mengandung nioai-nilai etis. Asas
hukum bukanlah norma hukum konkrit karena asas hukum adalah
jiwanya norma hukum itu. Norma hukum merupakan penjabaran secara
konkrit dari asas hukum. Dikatakan asas hukum sebagai jiwanya norma
hukum atau peraturan hukum karena ia merupakan dasar lahirnya
peraturan hukum.
Asas hukum secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
1. Asas hukum umum, ialah asas yang berhubungan dengan bidang
hukum dan berlaku untuk semua bidang hukum itu, seperti asas equality
before the law, asas lex posterior derogate legi priori, asas bahwa apa
yang lahirnya tampak benar, untuk sementara harus dianggap demikian
sampai diputus (lain) oleh pengadilan. Menurut P.Scholten ada 5 asas
hukum umum, yaitu:
a. Asas kepribadian
b. Asas pesekutuan
c. Asas kesamaan
d. Asas kewibawaan, dan
e. Asas pemisah antara baik dan buruk
2. Asas hukum khusus, ialah asas yang berfungsi dalam bidang yang
lebih sempit seperti dalam bidang hukum pidana, hukum perdata dsb.

5. Sifat hukum
Sifat Hukum
1. Hukum Bersifat Mengatur
Hukum membuat berbagai peraturan baik itu peraturan dalam bentuk
larangan maupun perintah yang akan mengatur segala tingkah laku
manusia dalam kehidupan di masyarakat agar tercipta ketertiban dan
keamanan.
2. Hukum Bersifat Memaksa
Hukum mempunyai kemampuan dan kewenangan memaksa warga
masyarakat untuk mematuhi setiap aturan. Terdapat sanksi tegas bagi
siapa saja yang melakukan pelanggaran hukum.
3. Hukum Bersifat Melindungi
Hukum diciptakan untuk melindungi hak setiap orang dan menjaga
keseimbangan antara berbagai kepentingan yang ada dalam kehidupan
bangsa dan negara.

6. Fungsi dan tujuan hukum


- Fungsi
Sebagai Perlindungan dimana hukum akan melindungi masyarakat
dan ancaman bahaya.
Fungsi Keadilan dimana hukum sebagai pelindung, penjaga, dan
memberikan keadilan bagi manusia.
Dalam Pembangunan hukum menjadi acuan tujuan Negara.
Fungsi dari hukum secara umum adalah :
Melindungi kepentingan manusia
Alat untuk ketertiban dan keteraturan manusia dalam masyarakat
Sarana untuk mewujudkan keadilan sosial
Sarana alat penggerak pembangunan
Alat kritik / fungsi kritis
Menyelesaikan pertikaian

- Tujuan
Mendatangkan kemakmuran dalam kehidupan di masyarakat
Mengatur pergaulan hidup manusia agar damai
Memberikan petunjuk bagi orang-orang dalam pergaulan masyarakat
Menjamin kebahagiaan sebanyak-banyaknya pada semua orang
Sarana untuk mewujudkan keadilan sosial (lahir dan batin)
Sarana penggerak pembangunan
Sebagai fungsi kritis

Bagian B
1. Perbuatan Hukum

Perbuatan Hukum adalah segala perbuatan manusia yang secara


sengaja dilakukan oleh seseorang untuk menimbulkan hak dan
kewajiban.
Perbuatan Hukum ini dibagi dua, yaitu:
1. Perbuatan Hukum Sepihak
Perbuatan hukum sepihak adalah perbuatan hukum yang dilakukan
oleh satu pihak saja dan menimbulkan hak dan kewajiban pada satu
pihak pula.
Contohnya : membuat surat kuasa atau surat wasiat,

2. Perbuatan Hukum Dua Pihak


Perbuatan hukum dua pihak adalah perbuatan hukum yang dilakukan
oleh dua pihak atau lebih, sehingga menimbulkan hak dan kewajiban
bagi para pihak tersebut.
Contohnya : Perjanjian sewa, perjanjian jual beli atau perjanjian
pranikah.

2. Peristiwa hukum
Peristiwa hukum adalah semua peristiwa atau kejadian yang dapat
menimbulkan akibat hukum, antara pihak-pihak yang mempunyai
hubungan hukum. Seperti misalnya perkawinan antara pria dan wanita,
akan membawa bersama dari peristiwa itu hak-hak dan kewajiban-
kewajiban baik untuk pihak laki-laki yang kemudian bernama suami
dengan serangkaian hak-hak dan kewajiban-kewajibannya. Demikian
pula pihak wanita yang kemudian bernama istri dengan serangkaian hak
dan kewajibannya. Maka perkawinan ini hakikatnya adalah suatu
peristiwa hukum, walaupun apabila dilihat dari sudut lain misalnya dapat
dinamakan sebagai lembaga-hukum (institusi hukum).
Demikian pula misalnya kematian seseorang, akan pula membawa
berbagai akibat hukum, seperti di bidang hukum sipil akan membawa
akibat penetapan pewaris dan ahli waris. Dan apabila di bidang hukum
pidana, seandainya kematian tersebut akibat perbuatan seseorang,
maka orang bersangkutan terkena akibat hukum berupa pertanggung
jawaban pidana. Pokok peristiwa hukum ini dapat mengenai berbagai
segi hukum baik hukum publik ataupun hukum privat, hukum tata
negara, hukum tata usaha negara, hukum publik dan perdata
internasional, hukum pidana, niaga, sipil dan sebagainya.
3. Gejala hukum
Manusia bisa bersifat individu maupun bersifat sosial. Pada hakikatnya
manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain, artinya, untuk tetap
bertahan hidup manusia harus berinteraksi dengan manusia yang
lainnya. Selain itu, manusia juga sering berkelompok dengan manusia
yang lainnya, oleh karenanya Aristoteles menamakan manusia sebagai
zoon politicon.Walaupun ada manusia yang hidup sendiri dengan
maksud tertentu seperti bertapa, namun itu merupakan suatu
pengecualian.
Manusia berkumpul dan berkelompok menjadi masyarakat. Masyarakat
sendiri bisa diartikan kumupulan manusia yang hidup bersama dengan
tujuan bersama. Dasar dari hidup bersama ini bisa berupa tempat tinggal
atau biasa disebut teritorial atau juga bisa pertalian darah atau
keturunan. Bahkan juga bisa kombinasi antara keduanya. Di dalam ilmu
sosiologi, masyarakat dapat dikelompokan ke dalam dua kelompok.
Yaitu paguyuban (gemeinschaft) dan Patembayan (gesellschaft).

4. Sumber – sumber hukum


Sumber hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan
yang mempunyai kekuatan yang bersifat memaksa, yaitu aturan-aturan
yang jika di langgar mengakitbatkan sanksi tegas dan nyata.
Hakekatnya: tempat menemukan dan menggali hukum
arti sumber hukum:
1. Sebagai asas hukum, sesuatu yang merupakan permulaan hukum.
2. Menunjukkan hukum terdahulu menjadi/memberi bahan hukum
yang kemudian.
3. Sumber berlakunya yang memberikekuatan berlaku secara formal
kepada peraturan hukum.
4. Sumber dari mana kita dapat mengenal hukum.
5. Sumber terjadinya hukum. Sumber yang menimbulkan hukum.
Sumber hukum ada 2 yaitu:
1. Suber hukum materiil: tempat dari mana materi hukum di ambil,
jadi merupakan faktor pembantu permbertukan hukum, dapat di tinjau
dari berbagai sudut.
2. Sumber hukum formil ada 5 yaitu:
1) UU (statute)
2) Kebiasaan (custom)
3) Keputusan hakim (jurisprudentie)
4) Trakta
5) Pendapat sarjana hukum (doktrin)
UU adalah perturan negara yang mempunyai kekuatan hukum mengikat
yang diadakan dan di pelihara oleh negara.
Tingkatan pertuaran: UU45-UU-PERPU-KEPRES-PERDA-PERDES.

5. Sistem hukum
Sistem hukum adalah suatu kesatuan yang terdiri dari unsur-unsur yang
mempunyai interaksi satu sama lain dan bekerja sama untuk mencapai
tujuan kesatuan tersebut. Kesatuan tersebut diterapkan terhadap
kompleks unsur-unsur yuridis seperti peraturan hukum, asas hukum, dan
pengertian hukum.

6. Hak dan kewajiban


- Hak, Hak adalah segala sesuatu yang berhak dimiliki oleh setiap
individu sejak dia dilahirkan di dunia ini, adapun dalam kamu besar
bahasa indonesia hak itu meliputi, kekuasaan, kepemilikan,
kewenangan, kepunyaan, dalam berbuat sesuatu atau menuntut
sesuatu karena sudah ditentukan oleh sebuah peraturan, undang
undang dan lains sebagainya. Pada umumnya hak ini di dapatkan oleh
sebuah perjuangan yang telah ia lakukan, maksud dari perjuangan
yaitu melakukan sebuah pertanggung jawaban atas kewajibannya.
Contoh hak yaitu hak mengusulkan pendapat, hak bebas dari
perbudakan, hak memilih agama, hak untuk mendapatkan
pendidikan, dan lain sebagainya.
- Kewajiban, Kewajiban adalah segala sesuatu yang harus dilaksanakan
atau di lakakukan oleh semua individu agar bisa mendapatkan haknya
secara layak, kearena dengan melakukan kewajiban ini hak yang
diperoleh itu menjadi hasil karena kita sudah melakukan kewajiban,
dalam kaidah lain suatu kewajiban itu bisa dikatakan sebagai hutang
yang harus kita lunasi agar kita mendapatkan hak yang layak. Suatu
kewajiban harus dilakukan dengan rasa penuh tanggung jawab
seperti contoh kewajiban yaitu melaksanakan tata tertib sekolah bagi
siswa siswi atau pelajar, mentaati peraturan lalu lintas bagi para
pengendara kendaraan, melaksanakan sholat 5 waktu bagi umat
muslim, mambayar biaya pendidikan, melaksanakan tugas sekolah,
melaksanakan tugas pekerjaan dan masih banyak contoh lainnya.

Bagian C

Bidang bidang apa saja yang mendukung studi ilmu hukum?

 Yang saya ketahui yaitu bidang bidang


- Pengantar ilmu hukum
- Pengantar hukum indonesia
- Ilmu antropologi
- Ilmu sosiologi
- Ilmu negara
- Pancasila
- Negara

Anda mungkin juga menyukai