Kel.8 Auditing - Pemeriksaan Surat Berharga Dan Investasi PDF
Kel.8 Auditing - Pemeriksaan Surat Berharga Dan Investasi PDF
(Makalah)
Penulis:
Puji Syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan baik. Tidak lupa juga
penulis mengucapkan terimakasih kepada:
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
1.3. Tujuan ................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
2.1. Pengertian Surat Berharga dan Investasi ........................................... 3
2.2. Jenis-Jenis Surat Berharga Dan Investasi .......................................... 5
2.3. Sifat dan Contoh Surat Berharga ....................................................... 7
2.4. Tujuan Pemeriksaan Surat Berharga .................................................. 10
2.5. Prosedur Pemeriksaan yang Disarankan ............................................ 10
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 12
3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 12
3.2 Saran .................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Pada kesempatan ini akan dijelaskan tentang pemeriksaan surat berharga dan
investasi. Pada materi ini kita bisa mempelajari tentang pengertian dari surat
berharga, investasi beserta contohnya serta bagaimana cara melakukan
pemeriksaan terhadap surat berharga dan investasi tersebut.
Dari latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat ditarik beberapa
rumusan masalah yaitu:
1. Apa pengertian surat berharga dan investasi?
2. Apa saja jenis-jenis surat berharga dan investasi?
3. Bagaimana sifat dan contoh surat berharga?
4. Apa tujuan dari dilakukannya pemeriksaan surat berharga?
5. Bagaimana prosedur pemeriksaan yang disarankan?
1.3. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah Surat Berharga dikenal dalam Bahasa Belanda yaitu Waarde Papier.
Waarde artinya nilai dan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (
KUHD) diartikan berharga, sedangkan papieren artinya kertas berharga.
Disamping itu terdapat beberapa istilah lain dari surat berharga, yaitu
commercial papers atau negotiable instruments.
Disebut surat berharga karena surat tersebut memiliki harga atau nilai
ekonomis tertentu. Dikatakan commercial papers karena surat tersebut
seringkali tidak hanya dijadikan sebagai alat pembayaran pengganti uang
tunai, tapi karena surat tersebut juga menjadi objek transaksi commercial.
Dikatakan negotiable instruments karena surat tersebut dapat
diperjualbelikan, meskipun dengan nilai yang tidak selalu sama dengan nilai
yang disebutkan dalam surat tersebut (Nominal Value). Pengertian surat
berharga menurut para ahli sebagai berikut:
Menurut Wiraatmadja, surat berharga ialah surat yang memiliki sifat dan nilai
seperti uang tunai serta dapat dipertukarkan dengan uang tunai.
3
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa surat berharga adalah sebuah
dokumen yang diterbitkan oleh penerbitnya sebagai pemenuhan suatu prestasi
berupa pembayaran sejumlah uang sehingga berfungsi sebagai alat bayar
kepada pihak-pihak yang memegang surat tersebut
4
2.2 Jenis Surat Berharga dan Investasi
Ada beragam jenis surat berharga yang disebutkan dalam Kitab Undang-
Undang Hukum Dagang dalam Buku I titel 6 dan titel 7, di antaranya:
1. Wesel
Wesel adalah surat berharga yang memuat kata wesel di dalamnya. Di
dalamnya diberikan tanggal dan ditandatangani di suatu tempat. Dengan
wesel ini, penerbit memberikan perintah tanpa syarat kepada yang ditunjuk
terkait pada hari bayar-membayar sejumlah uang kepada orang (penerima)
yang ditunjuk oleh penerbit atau penggantinya di suatu tempat tertentu.
2. Surat kesanggupan
Surat kesanggupan adalah surat berharga yang memuat kata aksep atau
promes. Dengan surat sanggup, penerbit menyanggupi untuk membayar
sejumlah uang kepada orang yang disebut atau penggantinya atau
pembawa surat tersebut pada hari pembayaran.
3. Cek
Cek adalah surat berharga yang di dalamnya terdapat kata cek/cheque.
Artinya, penerbit cek memerintahkan kepada bank tertentu untuk
membayar sejumlah uang kepada orang yang namanya disebut dalam cek,
penggantinya, atau pembawanya pada saat ditunjukkan.
4. Kwitansi dan promes atas tunjuk
Kuitansi dan promes atas tunjuk adalah suatu surat yang diberikan tanggal,
ditandatangani oleh penerbitnya terhadap orang lain untuk suatu
pembayaran sejumlah uang yang ditentukan di dalamnya kepada penunjuk
(atas tunjuk) pada waktu diperlihatkan.
Selain yang disebutkan di dalam KUHD, masih terdapat beberapa jenis surat
berharga lainnya, yakni:
Bilyet Giro, yaitu adalah surat perintah tidak bersyarat dari nasabah
(bentuknya baku) kepada bank penyimpan dana untuk memindahkan
sejumlah dana dari rekening giro yang bersangkutan kepada pihak
penerima yang disebutkan namanya, kepada bank yang sama atau kepada
bank lainnya.
5
Credit Card atau kartu kredit adalah kartu plastik yang dikeluarkan oleh
bank atau lembaga keuangan lainnya yang berfungsi sebagai pengganti
uang tunai.
Travels Cheque atau cek perjalanan adalah surat berharga yang
dikeluarkan oleh bank, yang memiliki nilai menyatakan bank penerbit
sanggup membayar sejumlah uang sebesar nilai nominalnya kepada orang
yang tanda tangannya tertera pada cek perjalanan itu.
Konosemen, yaitu sebuah dokumen yang menentukan syarat-syarat
kontrak antara pengirim dan maskapai pelayaran. Konosemen adalah
formulir yang dikeluarkan oleh maskapai dan dilengkapi oleh pengirim.
Charter Party, yaitu perjanjian tertulis antara pemilik kapal dan pihak lain
mengenai penyediaan kapal untuk mengangkut orang atau barang pada
waktu atau perjalanan tertentu. Sering kali, perjanjian tertulis ini
digunakan oleh pemilik kapal sebagai jaminan untuk mendapatkan
pinjaman dari bank.
Delivery order, surat berharga yang mencantumkan kata delivery order di
dalamnya dan merupakan surat perintah dari pemegang delivery order.
Surat saham, yakni surat berharga yang mencantumkan kata saham di
dalamnya, sebagai tanda bukti kepemilikan sahamnya.
6
− Obligasi
Surat utang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun dan bersuku
bunga tertentu, yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana
dari masyarakat, guna pembiayaan perusahaan atau oleh pemerintah
untuk keperluan anggaran belanjanya (debenture bond).
− Sekuritas pasar uang
Sekuritas pasar uang merupakan surat-surat berharga jangka pendek yang
diperjualbelikan di pasar .
− Sertifikat hutang obligasi
Merupakan bukti kepemilikan piutang kepada pihak lain. Sertifikat ini
dapat diperjualbelikan pada tingkat diskonto tertentu.Sertifikat hutang
obligasi inimerupakan bentuk investasi jangka panjang.
− Tanah/bangunan
Investasi ini tergolong investasi dalam bentuk property, investasi ini
biasanya untuk jangka waktu panjang karena mengharapkan adanya
kenaikan dari nilai tanah/bangunan yang telah dibelinya.
− Reksa dana.
Wadah investasi yang berisi dana dari sejumlah investor dimana uang
didalamnya diinvestasikan ke dalam berbagai produk investasi oleh
sebuah Perusahaan Manajemen Investasi (Mutual Fund).
7
Surat berharga mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu, jadi
sifat khas dari surat berharga yaitu sebagai alat pembayaran yang berisikan
perintah kepada pemegang surat tersebut atau pun kepada pihak ketiga yang
kepada siapa surat itu dialih kan.
Investasi merupakan penanaman uang diluar perusahaan yang dapatberupa
surat berharga atau aktiva lain yang tidak digunakan secara langsung dalam
kegiatan produktif perusahaan.
Investasi dalam surat berharga dapat merupakan aktiva lancar (current
assests) atau non-current assets tergantung maksud/tujuan dari pembelian
surat berharga tersebut.
Jika surat berharga dibeli dengan tujuan untuk memanfaatkan kelebihan dana
yang tersedia, biasanya surat berharga tersebut harus mudah diuangkan dalam
waktu singkat dan surat berharga tersebut diklasifikasikan sebagai temporary
investment atau marketable securities yang merupakan current assets.
Misalnya dalam bentuk deposito berjangka (lebih dari tiga bulan) dan surat-
surat saham atau obligasi yang marketable.
Surat berharga yang di golongkan sebagai long term investment biasanya di
beli dengan tujuan sebagai berikut :
1. Untuk menguasai manajemen dari perusahaan yang sahamnya dibeli (lebih
besar atau sama denngan 50% dari saham yang beredar)
2. Untuk memperoleh pendapatan yang continue (misal dalam bentuk bunga
dari pembelian obligasi)
3. Sebagai sumber penampungan dari penjualan hasil produksi atau sumber
pembelian bahan baku.
8
Akuntansi untuk Investasi menurut PSAK No.13 hal.13.1 s.d. 13.2 dan 13.4
s.d. 13.6 (IAI:2002) :
− Investasi -> aktiva yang digunakan untuk pertumbuhan kekayaan
(accreation of wealth) melalui distribusi hasil investasi (bunga, royalti,
deviden dan uang sewa), untuk apresiasi nilai investasi atau untuk
manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang
diperoleh melalui hubungan perdagangan
− Investasi lancar -> investasi yang dapat segera dicairkan dan
dimaksudkan untuk dimiliki selama setahun atau kurang
− Investasi Jangka Panjang -> investasi selain investasi lancar
− Nilai wajar (fair value) -> suatu jumlah yang dapat digunakan sebagai
dasar pertukaran aktiva atau penyelesaian kewajiban antara pihak yang
paham (knowledgeable) dan berkeinginan melakukan transaksi wajar
− Nilai pasar -> jumlah yang dapat diperoleh dari penjualan suatu investasi
dalam pasar yang aktif
− Investasi yang memiliki pasar yang aktif -> nilai pasar digunakan sebagai
indikator penetapan nilai wajar
− Biaya perolehan investasi -> harga beli, komisi broker, jasa bank dan
pungutan oleh bursa efek
− Biaya perolehan investasi dari penerbitan saham atau surat berharga lain
-> nilai wajar surat berharga yang diterbitkan (bukan nilai nominal atau
par value)
9
1.4 Tujuan Pemeriksaan Surat Berharga
a. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas
temporary dan long term investment.
b. Untuk memeriksa apakah surat berharga yang tercantum di laporan posisi
keuangan benar-benar di miliki dan atas nama perusahaan pertangganl
laporan posisi keuangan.
c. Untuk memeriksa apakah semua pendapatan dan penerimaan yang berasal
dari surat berharga tersebut telah di bukukan dan uangnya di terima oleh
perusahaan.
d. Untuk memeriksa apakah penilaian dari surat berharga tersebut sesuai
dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia/SAK/ETAP/IFRS
e. Untuk memeriksa apakah penyajian di dalam laporan keuangan sesuai
dengan standar akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia/SAK/ETAP/IFRS.
a. Pelajari dan evaluasi internal control atas tenporary dan long term
investment.
b. Minta rincian dari surat berharga yang memperlihatkan saldo awal,
penambahan dan pengurangan serta saldo akhirnya.
c. Periksa fisik dari surat-surat berharga tersebut dan juga kepemilikannya.
Yang biasanya pemeriksaan fisik bersamaan dengan kas opnam.
d. Cocokkan data-data dalam rincian dengan berita acara pemeriksaan fisik
surat berharga tersebut.
e. Periksa mathematical accuracy dari rincian surat berharga.
f. Cocokkan saldo akhir dari rincian surat berharga.
g. Lakukan vouching atas pembelian dan penjualan surat berharga, terutama
perhatikan otorisasi dan kelengkapan bukti pendukungnya.
10
h. Periksa perhitungan dan devidennya dan perhatikan segi perpajakannya.
Periksa apakah bunga/deviden yang di terima telah di bukukan semuanya.
i. Periksa harga pasar dari surat berharga tersebut pada tanggal laporan posisi
keuangan.
j. Adakah diskusi dengan manajemen untuk mengetahui apakah ada
perubahan tujuan dari pembelian surat berharga yang akan mempengaruhi
klasifikasi dan surat berharga tersebut.
k. Periksa subsequent events untuk mengetahui apakah ada transaksi sesudah
tanggal laporan posisi keuangan yang akan mempengaruhi klasifikasi atau
disclosure dari surat-surat berharga tersebut.
l. Periksa apakah penyajian sudah sesuai dengan standar akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia/SAK/ETAP/IFRS
m. Tarik kesimpulan mengenai kewajaran saldo temporary dan long term
inverstment yang di periksa.
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Investasi dalam surat berharga dapat berupa asset lancar dan juga asset tidak
lancar tergantung apa tujuan dari pembelian surat berharga tersebut. Apabila
pembelian surat berharga untuk tujuan menmanfaatkan kelebihan dana
perusahaan maka dapat di klasifikasikan dengan asset lancar karena harus
dapat di uangkan dengan cepat atau paling lambat 1tahun dari tanggal laporan
posisi keuangan. Sedangkan apabila di klasifikasikan asset tidak lancar maka
terdapat beberapa tujuan yang memungkinkan yaitu untuk menguasai
menajemen, untuk mendapatkan pendapatan yang continue dan juga sebgai
penampungan dari penjualan hasil produksi.
3.2. Saran
Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari saran dan kritik pembaca,
sehingga penulis dapat mengetahui kekurangan dan menjadi lebih baik di
masa mendatang, semoga makalah ini bermanfaat untuk pembaca dalam
memahami tentang analisis anggaran birokrasi dan efisiensi.
12
DAFTAR PUSTAKA
13