EPIDEMIOLOGI GIZI
Dosen : Ilham Willem, SKM, M.Kes
DI SUSUN OLEH :
DISUSUN OLEH :
Kelompok 5 (Kelas VI Gizi)
Astari Ramadhanti 213 240 157
Satriani 213 240 162
Jumarna 213 240 175
Delvi Tiara Agsaeni 213 240 176
Esnatalia 213 240 180
Nurwahida 211 240 146
TAHUN 2016
A. PENYAKIT GONDOK
Penyakit Gondok (Mumps atau Parotitis) adalah suatu penyakit menular dimana
sesorang terinfeksi oleh virus (Paramyxovirus) yang menyerang kelenjar ludah (kelenjar
parotis) di antara telinga dan rahang sehingga menyebabkan pembengkakan pada leher
bagian atas atau pipi bagian bawah. Penyakit gondok tersebar di seluruh dunia dan dapat
timbul secara endemic atau epidemik, Gangguan ini cenderung menyerang anak-anak yang
berumur 2-12 tahun. Pada orang dewasa, infeksi ini bisa menyerang testis (buah zakar),
sistem saraf pusat, pankreas, prostat, payudara dan organ lainnya.
Penyakit ini disebabkan oleh virus Mumps yaitu virus berjenis RNA virus yang
merupakan anggota famii Paramyxoviridae dan genus Paramyxovirus. Terdapat dua
permukaan glikoprotein yang terdiri dari hemagglutinin-neuraminidase dan fusion protein.
Virus Mumps sensitive terhadap panas dan sinar ultraviolet.
Tidak semua orang yang terinfeksi oleh virus Paramyxovirus mengalami keluhan,
bahkan sekitar 30-40% penderita tidak menunjukkan tanda-tanda sakit (subclinical). Namun
demikian mereka sama dengan penderita lainnya yang mengalami keluhan, yaitu dapat
menjadi sumber penularan penyakit tersebut. Masa tunas (masa inkubasi) penyakit gondong
sekitar 12-24 hari dengan rata-rata 17-18 hari. Adapun tanda dan gejala yang timbul setelah
terinfeksi dan berkembangnya masa tunas dapat digambarkan sebagai berikut :
1) Pada tahap awal (1-2 hari) penderita Gondong mengalami gejala: demam (suhu badan 38.5
– 40 derajat celcius), sakit kepala, nyeri otot, kehilangan nafsu makan, nyeri rahang bagian.
2) belakang saat mengunyah dan adakalanya disertai kaku rahang (sulit membuka mulut).
3) Selanjutnya terjadi pembengkakan kelenjar di bawah telinga (parotis) yang diawali dengan
pembengkakan salah satu sisi kelenjar kemudian kedua kelenjar mengalami pembengkakan.
5) Kadang terjadi pembengkakan pada kelenjar di bawah rahang (submandibula) dan kelenjar
di bawah lidah (sublingual). Pada pria akil balik adalanya terjadi pembengkakan buah zakar
(testis) karena penyebaran melalui aliran darah.
Wanita lebih beresiko 2-5 kali terkena kelainan hypertiroid ketimbang pria,
karena pengaruh hormonal pada wanita lebih tinggi. Namun, pakar penyakit dalam, dr.
Suharko Soebardi, SpPD-KEMD menjelaskan meskipun wanita lebih sering terkena
hypertiroid tetapi pria lebih sering menjadi ganas kelenjar tiroidnya.
B. PENYAKIT BERI BERI
1. Beri-beri kering: Beri-beri kering memiliki gejala kaki terasa tebal dan kesemutan
pada anggota badan. Otot lelah dan kekuatannya berkurang. Tahap akhir, anggota
badan layuh dan penderita berjalan seperti ayam. Sering sesak napas dan jantung
berdebar-debar bila sedikit berkegiatan. Beri-beri merupakan penyakit yang
mengerikan karenanya penderita penyakit ini bisa meninggal dunia.
2. Beri-beri basah: Beri-beri basah memiliki ciri adanya pembengkakan dari kaki,
tungkai bawah, lalu muka, dan bagian tubuh lain. Bila betis yang bengkak ditekan,
terbentuk cekungan yang tak segera hilang dan terasa sakit.
3. Beri-beri jantung: Sedangkan, beri-beri jantung ditandai rasa tekanan di ulu hati,
sesak napas, dan berdebar-debar dalam menjalankan kegiatannya. Kelamaan, gejala
ini muncul tanpa ada kegiatan, mendadak, dan langsung berat dan penderita bisa
meninggal dalam waktu singkat.
Gejala beri-beri akan bervariasi tergantung sistem mana yang diserangnya (sistem
kardiovaskular atau sistem saraf). Umumnya gejala beri-beri adalah reversibel, dengan syarat
segera mendapatkan pertolongan dan pengobatan medis.
Gejala beri-beri kering
Gejala beri-beri kering bisa terjadi sesekali atau setiap hari. Pada saat gejalanya muncul,
yang terjadi adalah:
1. Kesulitan berjalan
2. Hilangnya koordinasi otot
3. Hilangnya sensasi
4. Masalah neurologis, seperti kehilangan memori, kebingungan dan ensefalitis (radang otak
akut)
5. Kelumpuhan
6. Rasa nyeri dan ketidaknyamanan yang hebat
7. Gangguan bicara (cadel)
8. Kesemutan atau sensasi lain yang tidak biasa yang terjadi pada tangan atau kaki
9. Gerakan mata yang yang tidak terkendali (nystagmus)
10. Muntah.