0 PDF
0 PDF
Yani Maidelwita*
ABSTRAK
Kata Kunci : Obesitas, diet rendah kalori seimbang, latihan fisik aerobik, kolesterol
Alamat Korespondensi
Yani Maidelwita, SKM, M.Biomed
Dosen Kopertis Wilayah X Dpk pada STIKES MERCUBAKTIJAYA Padang
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
Jl. Jamal Jamil Pondok Kopi Siteba Padang
Telp. 0751 - 442295
PENDAHULUAN energi melalui pengaturan diet,
Obesitas merupakan salah peningkatan aktivitas fisik, mengubah
satu masalah gizi lebih yang pola hidup dan keterlibatan keluarga
meningkat secara tajam dekade dalam proses terapi. Selain itu, usaha
terakhir ini pada beberapa negara. menurunkan berat badan sebesar 5-10%
Obesitas sudah menjadi masalah bermanfaat untuk mencegah terjadinya
kesehatan diseluruh dunia, bahkan gangguan metabolik kronik akibat
WHO menyatakan bahwa obesitas kegemukan berupa penurunan tekanan
sudah merupakan suatu epidemi global darah, perbaikan profil lemak darah,
sehingga obesitas menjadi problem perbaikan toleransi glukosa dan
kesehatan yang harus segera diatasi. kecenderungan perbaikan trombosis.
(WHO, 2000) (Atikah, 2008 dan Waspadji, 2004)
Obesitas didefenisikan Pada obesitas bisa terjadi
sebagai meningkatnya berat badan peningkatan lipid kolesterol,
akibat akumulasi lemak tubuh yang trigliserida maupun kolesterol (Suarca,
berlebihan. Salah satu tanda obesitas 2007). Pemberian terapi diet pada
adalah penimbunan lemak yang penderita yang obesitas bertujuan untuk
berlebihan di bawah diafragma dan mengurangi asupan energi dan
didalam dinding dada bisa menekan meningkatkan pengeluaran sehingga
paru-paru, sehingga timbul gangguan tercapai berat badan yang ideal. Pada
pernafasaan dan sesak nafas. orang yang mengalami obesitas,
(Sarwono, 2003 dan Permadhi, 2008) dianjurkan untuk dapat mengurangi
Obesitas diklasifikasikan asupan makannya sebanyak 200-300
berdasarkan Indeks Massa Tubuh kkal/hari, dengan standar diet sekitar
(IMT) dimana kilogram berat badan 1000-1200 kkal/hari. (Wallace, 1997)
dibagi dengan tinggi badan Pemberian diet rendah kalori
perkuadrat. (Pi-Sunver, 1998). Kriteria seimbang sebesar 1000 Kkal/hari
seseorang dikatakan obesitas adalah dengan komposisi 55% karbohidrat,
jika IMT ≥27. (Depkes, 2008) 20% protein dan 25% lemak selama
Prevalensi obesitas makin 14 hari terbukti dapat menurunkan
meningkat, tidak hanya terjadi dinegara secara bermakna berat badan, IMT,
maju tetapi juga negara berkembang. Di persentase massa lemak,
Indonesia data Riskesdas tahun 2007, meningkatkan persentase massa bebas
status obes penduduk ini didasarkan lemak, menurunkan rasio lingkar
pada IMT ≥ 27. Prevalensi obesitas pinggang- lingkar panggul, respiratory
umum secara nasional pada penduduk quotient, kolesterol total, trigliserida,
berusia ≥ 15 tahun adalah 19,1 %, kolesterol LDL dan kolesterol HDL
dengan rincian 13,9% pada laki-laki dan serum pada perempuan obes (Asiah,
23,8% pada perempuan. Berdasarkan 2003)
riset yang sama, di Sumatera Barat Diet rendah kalori seimbang
ditemukan prevalensi obesitas untuk harus diimbangi dengan melakukan
penduduk dewasa yaitu usia ≥ 15 tahun olahraga. Penelitian terdahulu telah
yaitu sebanyak 16,3% dengan rincian membuktikan bahwa kadar HDL dapat
10,5 % pada laki-laki dan 21,3% pada ditingkatkan dan kadar kolesterol total
perempuan. (Depkes, 2008) dapat diturunkan dengan melakukan
Prinsip tatalaksana obesitas latihan secara teratur baik pada laki-laki
adalah dengan mengurangi asupan maupun pada perempuan usia
energi serta meningkatkan keluaran reproduksi (Stangl et al, 2002).
Latihan fisik aerobik sampel diambil dengan menggunakan
merupakan salah satu penanganan rumus : (Sudigdo, 2002)
berat badan lebih atau obesitas
berdasarkan upaya agar didalam tubuh
tercapai keseimbangan energi negatif,
dapat dicapai dengan latihan fisik
aerobik. (Siregar, 2004).
Latihan aerobik seperti senam n = Jumlah sampel
aerobik atau jalan cepat selama 30-45 Zβ = Tingkat kemaknaan sebesar
menit sebanyak 3 – 4 kali seminggu, 5%
bersepeda, renang, jogging, dimana hal Zα = Power atau kekuatan yaitu
ini dapat menurunkan tekanan darah, 95%
menurunkan kadar kolesterol, R = Perkiraan koefisien korelasi
memperbaiki gula darah dan 0,5
meningkatkan kolesterol HDL. (Giada
et al, 1991) Dari hasil perhitungan didapat
Dari uraian diatas maka sampel sebesar ≥ 30 orang, dan cadangan
peneliti tertarik untuk meneliti sampel 3 orang. Pengambilan sampel
mengenai pengaruh diet rendah kalori diambil secara simple random
seimbang sebesar 1000 kkal/hari sample atau secara acak sederhana.
(dengan komposisi makanan 55% Dalam pelaksanaan penelitian 2
karbohidrat, 20% protein dan 25% orang subjek penelitian di droup out
lemak) dan latihan fisik aerobik (3 kali atau dikeluarkan dari penelitian
seminggu selama 60 menit selama 14 karena tidak patuh atau tidak disiplin
hari) terhadap profil lipid perempuan dalam menjalankan diet rendah
obes. kalori seimbang dan mengalami
infeksi demam tinggi.
METODE PENELITIAN
Cara Kerja
Desain penelitian dalam Cara Kerja dalam penelitian
yaitu Eksperimental research dengan ini terdiri dari 3 tahap yaitu periode pra
katagori one group pre-test and post- perlakuan, periode perlakuan dan
test controlled group design untuk periode pasca perlakuan. Pada periode
mendapatkan data mengenai pengaruh pra perlakuan dilakukan skrining awal
diet rendah kalori seimbang dan subjek penelitian, wawancara, skrining
latihan fisik aerobik pada kelompok kesehatan, pengukuran antropometri
subyek obesitas terhadap kadar (tinggi badan, berat badan, indeks massa
kolesterol total. Didalam Pre-test and tubuh), pemeriksaan laboratorium kadar
Post-test design observasi dilakukan 2 kolesterol dan pemeriksaan asupan
kali yaitu sebelum eksperimen (pre makanan.
test) dan sesudah eksperimen (post Periode perlakuan pemberian
test). diet rendah kalori seimbang sebesar 1000
kkal setiap hari selama 14 hari dengan
Populasi dan sampel
komposisi lemak 25% dari total kalori,
Populasi penelitian adalah
karbohidrat 55% dari total kalori, protein
seluruh perempuan obes yaitu
20% dari total kalori. Perlakuan dikontrol
mahasiswi Akademi Kesehatan yang
dengan pelaksanaan latihan fisik (senam
berusia reproduktif yaitu usia 19-45
aerobik) secara teratur 3 kali seminggu
tahun yang ada dikota Padang. Besar
dengan durasi 60 menit diiringi musik,
dipandu oleh instruktur senam, dengan koding, processing, cleaning, Analisis
pelaksanaan : pemanasan (warm up) data dilakukan secara komputerisasi
selama 10 menit, dilanjutkan dengan menggunakan program SPSS. Analisa
senam yang diiringi musik selama 40 dilakukan untuk mendapatkan
menit dan diakhir latihan fisik dilakukan distribusi frekuensi variabel yang
pemulihan (cool-down) selama 10 menit. akan diteliti meliputi asupan makanan,
Periode Pasca Perlakuan, dan latihan fisik aerobik. Untuk
dilakukan pemeriksaan kembali pada mengetahui perbedaan antara dua
subjek penelitian. Pemeriksaan meliputi kelompok yaitu sebelum dan sesudah
pemeriksaan kadar kolesterol dan perlakuan diet rendah kalori seimbang
pemeriksaan asupan makanan melalui dan latihan fisik aerobik dilakukan
food recall dan penilaian keteraturan dengan uji T dependen dengan tingkat
latihan fisik aerobik. kemaknaan 95% atau α=5% atau P<
0,05.
Pengolahan dan Analisa Data
Pengolahan data dilakukan
dengan menggunakan langkah editing,
Variabel Mean SD
Asupan Energi (kkal)
- Sebelum Diet 2423,74 514,76
- Selama Diet 1000,62 68,36
Asupan Protein (gr)
- Sebelum Diet 69,35 17,09
- Selama Diet 41,63 4,21