EKONOMI MAKRO
Oleh
Drs. Joko Suwandi, S.E., M.Pd.
PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
1
PERTEMUAN 1
1. Kompetensi Dasar
Memahami analisis ekonomi makro dan manfaat analisisnya
2. Indikator
a. Menjelaskan pendekatan analisis ilmu ekonomi teori
b. Menjelaskan analisis ekonomi makro
c. Menjelaskan manfaat analisis makro
3. Deskripsi materi :
Ilmu ekonomi teori secara konsep memiliki dua alat pendekatan analisis yaitu ekonomi
makro [macroeconomic theory] dan ekonomi mikro [microeconomic theory].
Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregate
(keseluruhan). Sehingga sering disebut juga dengan analisis ekonomi aggregatif.
Variabel-variabel ekonomi tersebut antara lain; tingkat pendapatan nacional; tingkat
kesempatan kerja dan atau pengangguran; pengeluaran konsumsi rumah tangga;
tabungan masyarakat; investasi nacional; jumlah uang beredar; tingkat bunga; laju
inflasi; stok capital nacional, pertumbuhan ekonomi; neraca pembayaran internasional,
dan hutang pemerintah.
Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup
kecil misalnya perusahaan, rumah tangga. Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang
bagaimana individu menggunakan sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai
tingkat kepuasan yang optimum. Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi
konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan individu-individu lain akan
menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceteris paribus.
Analisis ekonomi makro bermanfaat bagi; para produsen dalam memperoleh gambaran
tentang prospek perkembangan ekonomi kedepan; pemilik faktor-faktor produksi dalam
mengetahui kondisi dan situasi kegiatan ekonomi masyarakat saat ini dan dimasa
datang; konsumen dalam usaha mencapai keseimbangan; pemerintah dalam mengambil
langkah-langkah kebijaksanaan untuk mencapai kemajuan ekonomi nasional.
4. Pertanyaan Tugas:
a. Jelaskan pendekatan analisis ilmu ekonomi teori ?
b. Jelaskan analisis ekonomi makro ?
c. Jelaskan manfaat analisis makro ?
5. Referensi
- Said Kelana, 2006, Teori Ekonomi Makro, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
halaman 1-13
- Joko Suwandi, 2012, Ekonomi Makro (Analisis Pendapatan Nasional), Surakarta:
FKIP-UMS, halaman 1-8
2
PERTEMUAN 2
PRODUKSI NASIONAL
1. Kompetensi Dasar
Memahami produksi nasional.
2. Indikator
a. Menjelaskan pengertian produksi.
b. Menjelaskan perhitungan jumlah produksi nasional dan agar tidak double counting.
3. Deskripsi materi
Albert L. Meyers membedakan asal usul faedah barang menjadi; faedah bentuk (utility
of form) lebih berfaedah karena diubah bentuknya; faedah tempat (utility of place) lebih
berfaedah karena dipindah ketempat yang lebih membutuhkan; faedah waktu (utility of
time) menimbun pada waktu musim panen raya dan menjualnya kembali pada waktu
musim paceklik; faedah hak milik (utility of property/ownership utility) pemindahkan
hak milik dari penjual kepada si pembeli dari sesuatu barang yang bergerak.
Berkaitan dengan penilaian kegiatan produksi yang memiliki implikasi terhadap jenis
produk yang dihasilkan, maka pertanyaan dalam sub bab ini adalah, bagaimana
menghitung jumlah produksi nasional suatu negara dalam kurun waktu tertentu ?
Menjumlahkan hasil produksi (barang dan jasa) seluruh masyarakat suatu negara yang
dipertukarkan lewat pasar dan dihitung dalam kurun waktu tertentu, merupakan cara
menghitung jumlah produksi nasional yang paling tepat. Agar tidak terjadi perhitungan
ganda maka barang-barang dan jasa-jasa yang termasuk dalam perhitungan produksi
nasional haruslah ditaksir dalam arti barang-barang akhir (final goods). Yaitu yang
sampai pada para pembeli akhir untuk dikonsumsi dan tidak diproses lebih lanjut dan
menghitung nilai tambah (value added) masing-masing barang bahan atau barang jadi.
Kedua definisi GNP pada prinsipnya adalah sama, yaitu nilai total (berdasarkan atas
harga pasar) dari barang-barang akhir (final goods) dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh
suatu masyarakat sebelum dikurangi dengan penyusutan. Jika GNP dikurangi dengan
jumlah depresiasi (penyusutan), maka akan didapatkan produksi nasional Netto (NNP).
4. Peranyaan Tugas :
a. Jelaskan pengertian tentang produksi ?
b. Jelaskan teknik perhitungan jumlah produksi nasional dan bagaimana cara agar
tidak terjadi double counting ?
5. Sumber bahan
- Rudiger Dornbusch, dkk., 2004, Makro Ekonomi (edisi Bahasa Indonesia), Jakarta:
PT. Media Globall Edukasi, halaman 19-42
- Said Kelana, 2006, Teori Ekonomi Makro, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
halaman 19-25
- Joko Suwandi, 2012, Ekonomi Makro (Analisis Pendapatan Nasional), Surakarta:
FKIP-UMS, halaman 9-25
3
PERTEMUAN 3 DAN 4
PENDAPATAN NASIONAL
1. Kompetensi Dasar
Memahami pendapatan nasional
2. Indikator
a. Menjelaskan pengertian pendapatan nasional
b. Menjelaskan pendekatan-pendekatan perhitungan pendapatan nasional
c. Menjelaskan pentingnya mengetahui pendapatan nasional
d. Menjelaskan pendapatan riil dan pendapatan uang
4
Nilai uang dari barang dan jasa yang dihasilkan berdasarkan harga pasar yang berlaku disebut
pendapatan uang atau money income, sedang jumlah barang-barang dan jasa yang dapat dibeli
dengan pendapatan uang tersebut disebut pendapatan riil atau real income.
Pendapatan uang suatu negara hanya akan dapat memberikan gambaran yang samar-samar,
sebab jumlah yang dinyatakan dalam bentuk uang tidak memberikan gambaran senyatanya
dari tingkat kemakmuran suatu bangsa.
Dengan demikian untuk membandingkan nilai uang dari seluruh hasil produksi barang dan
jasa dari tahun ke tahun akan membawa berbagai kesulitan. Kesulitan itu terjadi karena
mungkin perubahan pendapatan nasional itu disebabkan oleh perubahan harga dan oleh
perubahan besarnya jumlah produksi yang di hasilkan, untuk memperoleh gambaran
perubahan pendapatan nasional secara riil dapat dijelaskan melalui angka index harga.
4. Pertanyaan Tugas
a. Jelaskan pengertian pendapatan nasional ?
b. Jelaskan pendekatan-pendekatan perhitungan pendapatan nasional ?
c. Jelaskan pentingnya mengetahui pendapatan nasional ?
d. Jelaskan pendapatan riil dan pendapatan uang ?
5. Sumber bahan
- Rudiger Dornbusch, dkk., 2004, Makro Ekonomi (edisi Bahasa Indonesia), Jakarta:
PT. Media Global Edukasi, halaman 43-65
- Nopirin, 2008, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro-Mikro, Yogyakarta, BPFE,
halaman 63-76
- Said Kelana, 2006, Teori Ekonomi Makro, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
halaman 26-42
- Joko Suwandi, 2012, Ekonomi Makro (Analisis Pendapatan Nasional), Surakarta:
FKIP-UMS, halaman 26-53
5
PERTEMUAN 5, 6 dan 7
1. Kompetensi Dasar
Menganalisis pendapatan nasional perekonomian dua sektor
2. Indikator
a. Menjelaskan analisis perubahan pendapatan nasional
b. Menjelaskan fungsi konsumsi
c. Menganalisis keseimbangan pendapatan nasional
d. Menganalisis multiplier
e. Menjelaskan fungsi tabungan
6
Sekarang akan dipelajari perhitungan sistem keseimbangan pendapatan untuk
mendapatkan tingkat pendapatan nasional yang akan memuaskan pada suatu keadaan
tertentu. Keadaan demikian disebut equilibrium income (keseimbangan pendapatan),
karena suatu ketika posisi keseimbangan ini tercapai tidak ada kecenderungan untuk
berubah-ubah dan berpindah-pindah ke poisi keseimbangan yang lain, kecuali syarat-
syarat keadaannya berubah. Dalam hal ini tidak diterangkan perubahan-perubahan
besarnya tingkat investasi atau pengeluaran pemerintah (karena dianggap sudah
tertentu dan merupakan faktor eksogen). Dengan demikian kita dapat mengharapkan
suatu penyelesaian perhitungan yang formal yang menggambarkan ketergantungan
dari keseimbangan pendapatan faktor-faktor tersebut.
Untuk memperoleh penyelesaian perhitungan ulangi definisi persamaan a).
a) Y = C + I + G
b) Y = (a + bY) + Io + Go
c) Y – bY = a + Io + Go atau (1 – b) Y = a + Io + Go
1
d) Y = ( a + Io + Go)
1–b
MULTIPLIER (ANGKA PENGGANDA)
Multiplier atau angka pengganda adalah ratio antara pertambahan pendapatan (ΔY)
yang dikarenakan adanya pertambahan investasi (ΔI). Ahli-ahli ekonomi telah
menyebutkan ratio ini dengan nama angka pengganda dan diberi simbul k.
1
k =
1–b
ΔY = k . ΔG
4. Pertanyaan Tugas
a. Jelaskan analisis perubahan pendapatan nasional ?
b. Jelaskan fungsi konsumsi ?
c. Analisislah keseimbangan pendapatan nasional ?
d. Analisislah multiplier ?
e. Jelaskan fungsi tabungan ?
f. Diketahui data fungsi konsumsi negara ‘A’ C = 1200 + 0,75Y dengan jumlah I/th :
400 dan G/th : 250. Dari data itu lakukan perhitungan dan gambarkan
keseimbangan pendapatan nasional negara ‘A’ tersebut !
7
5. Sumber bahan
- Rudiger Dornbusch, dkk., 2004, Makro Ekonomi (edisi Bahasa Indonesia), Jakarta:
PT. Media Global Edukasi, halaman 192-216
- Nopirin, 2008, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro-Mikro, Yogyakarta, BPFE,
halaman 77-108
- Joko Suwandi, 2012, Ekonomi Makro (Analisis Pendapatan Nasional), Surakarta:
FKIP-UMS, halaman 54-81
8
PERTEMUAN 9
1. Kompetensi Dasar
Menganalisis inflasi dan deflasi
2. Indikator
a. Menjelaskan pengertian inflasi dan deflasi
b. Menganalisis jenis-jenis inflasi
c. Menganalisis akibat-akibat inflasi
d. Menjelaskan kebijakan mengatasi infasi
9
Deflasi dapat menyebabkan menurunnya persediaan uang di masyarakat dan akan
menyebabkan depresi besar (seperti yang dialami Amerika dulu) dan juga akan membuat
pasar Investasi (Saham) akan mengalami kekacauan.
Cara mengatasi deflasi antara lain; memberikan stimulus ekonomi berupa bantuan likuiditas ke
sektor bisnis, memotong suku bunga dan membuka keran investasi dari luar negeri.
4. Pertanyaan Tugas
a. Jelaskan pengertian inflasi dan deflasi !
b. Jelaskan jenis-jenis inflasi !
c. Jelaskan akibat-akibat yang ditimbulkan inflasi ndan deflasi !
d. Jelaskan kebijakan untuk mengatasi infasi dan deflasi !
5. Sumber bahan
- Rudiger Dornbusch, dkk., 2004, Makro Ekonomi (edisi Bahasa Indonesia), Jakarta:
PT. Media Global Edukasi, halaman 432-449
- Nopirin, 2008, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro-Mikro, Yogyakarta, BPFE, halaman
174-196
- Joko Suwandi, 2012, Ekonomi Makro (Analisis Pendapatan Nasional), Surakarta:
FKIP-UMS, halaman 112-140
10
PERTEMUAN 10 dan 11
1. Kompetensi Dasar
Menganalisis inflationary gap dan deflationary gap
2. Indikator
a. Menjelaskan tentang Kapasitas Produksi Nasional
b. Menganalisis inflationary gap dan deflationary gap
4. Pertanyaan Tugas
Data perekonomian suatu negara adalah sebagai berikut (dalam trilyun Rp)
Y2008 = 160 C2008 = 140 Io = 15
Y2009 = 180 C2009 = 155 Go = 10
Diminta :
1) Hitunglah inflationary gap atau deflationary gap apabila diketahui KPN hanya 240.
2) Hitunglah inflationary gap atau deflationary gap apabila diketahui KPN hanya 150.
5. Sumber Bahan
a. Rudiger Dornbusch, dkk., 2004, Makro Ekonomi (edisi Bahasa Indonesia), Jakarta:
PT. Media Global Edukasi, halaman 440-449
b. Nopirin, 2008, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro-Mikro, Yogyakarta, BPFE, halaman
187-196
c. Joko Suwandi, 2012, Ekonomi Makro (Analisis Pendapatan Nasional), Surakarta:
FKIP-UMS, halaman 141-148
11
PERTEMUAN 12 dan 13
1. Kompetensi Dasar
2. Indikator
a. Kebijakan pajak/fiskal
b. Pajak dan transfer payment
c. Multiplier
d. Kebijakan anggaran (built in flexibility)
12
kebalikan dengan transfer payments pajak adalah memindahkan uang dari konsumen
kepada pemerintah, sedangkan transfer payments adalah memindahkan uang
pemerintah kepada konsumen.
Perubahan keseimbangan pendapatan akibat adanya kebijaksanaan pajak dan
ditambah dengan akibat transfer payment ditunjukkan oleh pergeseran fungsi
konsumsi yang horizontal sebesar jumlah pajak dan dikurangi transfer payment.
Pergeseran ini menunjukkan bahwa pajak dan transfer payment mengubah
ketergantungan serta hubungan antara pendapatan dan disposable income.
Investasi dan pengeluaran pemerintah ditambahkan pada pendapatan yang baru akan
menurunkan konsumsi. Selain pergeseran pada kurve konsumsi, proses seluruhnya ini
adalah sejalan sama dengan pembahasan yang lalu.
Sistem perpajakan built in flexible adalah sistem perpajakan tang besar kecilnya pajak
tergantung besar kecilnya pendapatan nasional.
4. Pertanyaan Tugas
a. Jelaskan kebijakan pajak/fiskal !
b. Jelaskan hubungan pajak dan transfer payment !
c. Analisislah Multiplier !
d. Analisis sistem perpajakan built in flexibility dengan data : C= 220 + 0,8Yd; I=
120; G= 270; Tr = 30 dan Tx= -40 + 0,125Y
6. Sumber Bahan
a. Rudiger Dornbusch, dkk., 2004, Makro Ekonomi (edisi Bahasa Indonesia), Jakarta:
PT. Media Global Edukasi, halaman 245-271
b. Nopirin, 2008, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro-Mikro, Yogyakarta, BPFE,
halaman 109-118
c. Joko Suwandi, 2012, Ekonomi Makro (Analisis Pendapatan Nasional), Surakarta:
FKIP-UMS, halaman 82-111
13
PERTEMUAN 14 dan 15
1. Kompetensi Dasar
Menganalisis pendapatan nasional perekonomian terbuka
2. Indikator
a. Menjelaskan keseimbangan pendapatan nasional
b. Menjelaskan multiplier variabel-variabel perekonomian terbuka
I + X – So – Mo
Y = ------------------------
s+m
Apabila terjadi kenaikan nilai ekspor, maka nilai ekspor baru menjadi X + ΔX. Ini akan
mengakibatkan pendapatan nasional berubah menjadi Y + ΔY. Maka rumus multiplier
eksportnya :
ΔY 1
------ = kX = -------
ΔX s+m
14
Melalui cara yang sama dapat dibuat rumus tentang :
a. Multiplier investasi untuk perekonomian terbuka :
ΔY 1
kI = -------- = -------
ΔI s+m
ΔY -1
kMo = -------- = -------
ΔMo s+m
4. Pertanyaan Tugas
a. Menjelaskan keseimbangan pendapatan nasional
Diketahui data perekonomian negara ‘A’ dalam trilyun adalah sebagai berikut :
S = – 40 + 0,3 Y I = 280
M = 20 + 0,20 Y X = 100
Hitunglah besarnya :
1) Keseimbangan pendapatan nasional.
2) Tabungan pada keseimbangan.
3) Impor pada keseimbangan.
4) Konsumsi pada keseimbangan.
5) Neraca perdagangan keseimbangan.
b. Menjelaskan multiplier variabel-variabel perekonomian terbuka
5. Sumber Bahan
a. Rudiger Dornbusch, dkk., 2004, Makro Ekonomi (edisi Bahasa Indonesia), Jakarta:
PT. Media Global Edukasi, halaman 272-293
b. Nopirin, 2008, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro-Mikro, Yogyakarta, BPFE,
halaman 261-274
c. Joko Suwandi, 2012, Ekonomi Makro (Analisis Pendapatan Nasional), Surakarta:
FKIP-UMS, halaman 149-153
15
PERTEMUAN 16
ANALISIS IS-LM
6. Kompetensi Dasar
Menganalisis IS-LM
7. Indikator
a. Menjelaskan tentang kurva IS
b. Menjelaskan tentang Kurva LM
c. Menganalisis keseimbangan pasar uang dan pasar barang
16
Tingkat pendapatan nasional yang memenuhi syarat keseimbangan baik pada pasar
barang maupun pasar uang terletak pada titik perpotongan antara kurva IS dan kurva
LM. Dengan demikian keadaan perekonomian dimana terpenuhi syarat keseimbangan
pasar barang dan juga terpenuhi syarat keseimbangan pasar uang dikatakan berada
dalam keseimbangan umum (general equilibrium) dan titik potong antara kurva IS dan
LM disebut titik keseimbangan IS-LM.
9. Pertanyaan Tugas
a. Menjelaskan tentang kurva IS
b. Menjelaskan tentang Kurva LM
c. Menganalisis keseimbangan pasar uang dan pasar barang
17
18