Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ANATOMI

SISTEM REPRODUKSI PRIA DAN SISTEM REPRODUKSI WANITA

DOSEN PENGAMPUH : NAMSYAH, BASO, SST, M.Keb

OLEH :

NAMA : MEGI MARINA ALO RUHA

TINGKAT : 1- A

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG
PROGRAM STUDI KEBIDANAN
TAHUN 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji sykur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahahkan rahmatNya
berupa kesempatan dan penegtahuan sehingga makalah anatomi tentang Sistem Reproduksi
Manusia Ini bisa selesai pada waktunya.

Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik.

Kupang 18 Desember 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. RumusanMasalah.........................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Anatomi Sistem Reproduksi Pria dan Wanita .............................................5


B. Kelainan-Kelainan Pada Organ Reproduksi Pria dan Wanita ....................14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................15
B. Saran...........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri
dari testis, dan ovarium dan bagian alat kelamin lainya. Organ reproduksi merupakan
salah satu hal penting dalam kehidupan setiap manusia.

Sistem reproduksi merupakan suatu keadaan dimana manusia dapat menikmati


kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksi sehat dan
aman. Reproduksi juga merupakan bagian dari proses tubuh yang bertanggung jawab
terhadap kelangsungan suatu generasi.

Organ reproduksi berkaitan dengan fungsi reproduksi namun tidak berhubungan


langsung dengan proses reproduksi.

B. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui organ reproduksi pria dan wanita.
2. Mahasiswa mampu mengetahui kelainan-kelainan sistem reproduksi pria dan
wanita.

C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana anatomi sistem reproduksi pria ?
2. Bagaimana anatomi sistem reproduksi wanita ?
3. Bagaimana kelainan-kelainan yang terjadi pada sistem reproduksi pria ?
4. Bagaimana kelainan-kelainan yang terjadi pada sistem reproduksi wanita ?

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Anatomi Organ Reproduksi Pria Dan Wanita

1. Sistem Reproduksi Pria

Organ reproduksi pria tidak terpisah dari saluran uretra dan sejajar dengan kelamin
keluar, terletak dibagian ginjal, membentuk kelenjar reproduksi yang berisi sel benih,
dan membentuk struktur dikelilingnya. Sistem reproduksi pria terdiri dari:

 Kelenjar: meliputi testis, vesika seminalis, kelenjar prostat,kelenjar bulbouretralis.


 Duktus: meliputi epididimis, duktus seminalis, dan uretra.
 Bangun nyambung:meliputi skrotum, fenikulusspermstikus, dan penis.

1. Kelenjar
a. Testis

Testis merupakan dua buah organ glandula yang memproduksi semen (sperma),
terdapat di skroktumdan digantung oleh feniklus spermatikus. Testis merupakan
tempat dibentuknya spermatozoa dan hormon laki-laki. Spermatozoa pada
manusia berlangsung selama 2-3 minggu. Sperma berbentuk kecil, dan berbentuk
sperma kecebong.

Testis menghasilkan hormon testosteron yang meimbulkan sifat kejantanan


setelah manusia pubertas. Seperti membuat suara anak laki-laki menjadi lebih
besar dan berat, dan perubahan lain menunjukkan anak laki-laki mengalami
perubahan dari masa kanak-kanak.

5
Testis terletak menggantung pada urat-urat spermatik didalam skroktum.
Sepasang kelenjar yang masing-masing sebesar telur ayam tersimpan didalam
skroktum masing-masing ditunika albugenia testis. Di belakang testis, selaput ini
agak menebal sehingga membentuk suatu bagian yang disebut mediastinum testis.

Testis terdiri dari belahan-belahan yang bernama lobulus testis. Testis juga
menghasilkan hormon testosteron dan bekerja sebagai kelenjar endokrin. Kelenjar
testis, bentuknya seperti telur, banyaknya 2 buah menghasilkan sel mani atau
sperma. Disebelah belakang saluran ini terdapat duktus deferens. Kelenjar testis
menghasilkan hormon FSH dab LH.

b. Vesika Seminalis

Vesika seminalis adalah dua ruangan diantara fundus vesika urinaria dan rektum,
dimana masing-masing berbentuk piramid. Panjang krelenjar ini 5-10 cm, dan
merupakan kelenjar sekresi yang menghasilkan zat mukoid. Zat ini merupakan
sumber energi bagi spermatozoa. Sekresi vesika seminalis merupakan komponen
pokok dari ari mani yang menghasilkan cairan pelindung spermatozoa.

c. Kelenjar Prostat (Glandula Prostat)

Prostat merupakan kelenjar yang berfungsi mengeluarkan cairan alkali yang encer
seperti susu yang mengandung asam sitrat. Asam sitrat ini berguna untuk
melindungi spermatozoa terhadap tekanan pada uretra

Prostat terletak dibawah vesika urinaria, melekat pada dinding bawah vesika
urinaria disekitar uretra bagian atas, terdiri dari kelenjar majemuk, saluran-saluran
dan otot polos, kelenjar prostat merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50
kelenjar yang terbagi atas 4 lobus yaitu:

1) Lobus poterior.
2) Lobus lateral.
3) Lobus anterior.
4) Lobus medial.

6
d. Kelenjar Bulbouretralis.

Kelenjar ini terdapat di belakang lateral pars membranasea uretra, di antara


kedua lapisan diafragma urogenitalis dan disebelah bawah kelenjar prosta.
Bebentuk bundur kecil dan berwarna kuning panjang 2,5 cm. Memiliki fungsi
yang hampir sama dengan kelenjar prostat.

2. Duktus
a. Epididmis

Epididimis adalah saluran halus yang memiliki panjag 6 cm dan terletak


disepanjang atas tepi dan belakang testis. Fungsi epididmis adalah sebagai
saluran penghantar testis, mengatur sperma sebelum ejakulasi, dan
memproduksi sperma.

Terdiri dari kepela/kaput yang terletak diatas kutup testis, badan dan ekor
epididmis sebagian ditutupi oleh lapisan viseral. Lapisan ini pada mediastinum
menjadi lapisan parietal, saluran ini dikelilingi oleh jaringan ikat, spermatozoa
melalui duktuli eferentis merupakan bagian dari kaput epididimis.

b. Duktus seminalis

Duktus seminalis merupakan lanjutan dari kanal epididimis. Duktus ini


berfungsi sebagai penampung spermatozoa dan merupakan alur dari saluran
sebelum menuju uretra.

c. Uretra

Uretra merupakan saluran kemih dan saluran ejakulasi pada pria. Uretra
berfungsi membawa sperma dan urine keluar dari dalam tubuh. Meskipun satu
saluran, urine sperma tidak keluar bersamaaan, hal ini disebabkan karena ada
pengaturan dari prostat.

3. Bangun Penyambung
a. Skrotum
Skrotum adalah sepasang kantung yang menggantung didasar pelvis. Di
depan skrotum terdapat penis dan dibelakangnya terdapat anus. Skrotum
sebelah kiri tergantung lebih rendah dari skrotum kanan. Dalam
menjalankan funsinya, ukuran skrotum dapat berubah-ubah. Jika suhu

7
udara dingin, maka skrotum akan mengerut, yang menyebabkan testis
lebih dekat dengan tubuh, sehingga lebih hangat. Sebaiknya pada cuaca
panas, skrotum akan membesar dan kendur, sehingga permukaannya akan
lebih luas . skrotum terdiri dari dua lapisan:
 Kulit: warna kecoklatan, tipis, dan mempunyai filika/rugae.
Dikelilingi oleh rambut keriting.
 Tunika dartos: berisi lapisan otot polos tipis sepanjang basis
skrotum menjadi dua ruangan yang terdapat dibawah penis.
b. Fenikulus Spermatikus

Fenikulus merupakan bangun penyambung yang berisi duktus seminalis,


pembuluh limfa, dan serabut saraf.

c. Penis

Penis terbagi dalam dua bagian, yaitu batang dan kepala. Pada bagian
kepala tertutup kulit yang disebut preputium. Kulit inilah yang menjadi
objek dari kegiatan sunat. Penis tidak memiliki tulang dan tidak terbentuk
dari otot.

Pada bagian dalam terdapat saluran yang berfungsi mengeluarkan urine


dan sperma. Dalam kaitannya dengan fungsi reproduksi, penis berperan
sebagai alat senggama dan saluran penegluaran sperma.

8
Penis merupakan alat yang mempunyai jaringan erektil satu sama lainnya dilapisi
jaringan fibrosa ringan. Erekttil ini terdiri dari rongga-rongga seperti ret busa.

Dengan adanya rangsangan seksual, karet busa ini dipenuhi darah sebagai vasopresi,
sehingga terjadilah ereksi penis. Ereksi penis dipengaruhi oleh otot.

1) Muskulus iska kavernosus, muskulus erektor penis, otot-otot- inin


menyebabkan erektil pada waktu koitus.
2) Muskulus bulbo kavesnosus, untuk mengeluarkan urin. Penis mempunyai 3
buah korpus kavernosa (alat pengeras zakar) yaitu, dua buah korpus
kavernosus uretra, terletak disebelah punggungg atas dari penis.

Korpus ksvernosus penis dari jaringan yang mengandung banyak sekali pembuluh
darah. Pada waktu akan mengadakan koitu, maka penis akan menjadi besar dan keras
oleh karena korpus tersebut banyak mengandung darah, dengan jalan demikian maka
spermatozoid dapat dihantarkan sampai di pintu vagina.

2. Fungsi Organ Reproduksi Pria

Organ reproduksi pria memiliki berbagai fungsi, yaitu:

1. Spermatogenesis

Fungsi reproduksi pada pria meliputi, pertama, proses spermatogenesis, yaitu


proses pembentukan dan pemasakan sperma . kedua, testis mampu membentuk
sperma kira-kira 120 juta setiap hari. Sejumlah kecil sperma disimpan dalam
epididimis dan sebagian besar disimpan didalam vas diferens dan apula vas diferens,
dalam jangka waktu 1 bulan. Namun dalam aktivitas seksual yang tinggi,
penyimpanan hanya bertahan beberapa hari saja. Spermatogenesis terjadi ditubulus
seminiferus testis. Pada umumnya, sperma diproduksi pada laki-laki usia remaja (12-
13 tahun). Sel sperma manusia memiliki panjang kurang lebih 60 dan dalam satu tetes
air mani terdapat kurang lebih 200-500 juta sel sperma. Sel ini dapat bergerak aktif
karena mempunyai flagela (ekor).

Sel sperma yang bersifat haploid (n) dibentuk didalam testis yang disebut dengan
spermatogenesis. Secara simultan proses ini memproduksi sperma matang didalam
tubulus semini ferus melalui langkah-langkah berikut ini :

a. Spermatogonim diaktifka oleh sekresi hormon testosteron.

9
b. Masing-masing spermatogonium membelah secara mitosis, menghasilkan dua sel
anak ysng masing-masing berisi 46 kromosom lengkap.
c. Dua sel anak yang dihasilkan tersebut masing-masing disebut spermatogonium
yang kembali melakukan pembelahan mitosis untuk menghasilkan sel anak, dan
satunya lagi disebut spermatosit primer yang berukuran lebih besar dan bergerak
kedalam lumen tubulus seminiferus.
d. Spermatosit primer melakukan meiosis untuk menghasilkan dua spermatosit
sekunder berukuran lebih kecil dari spermatosit primer. Spermatosit sekunder ini
masing-masing memiliki 23 kromosom yang terdiri atas 22 krosom tubuh dan satu
kromosom kelamin (Y atau X).
e. Kedua spermatosit sekunder melakukan mitosis untuk menghasilkan empat sel
bagi yang disebut spermatid yang tetap memiliki 23 kromosom.
f. Spermatid kemudian berubah menjadi spermatozoa matang tanpa mengalami
pembelahan dan bersifat haploid (n) 23 kromosom. Keseluruhan spermatogenesis
ini menghabiskan waktu sekitar 64 hari.

2. Aktivitas seksual pria


Fungsi seksual normal adalah interaksi kompleks meliputi baik pikiran (pikiran,
ingatan, dan emosi) dan tubuh.Terangsang adalah hasrat seks yang timbul. Selama
terangsang, otak mengirimkan sinyal saraf melalu tulang belakang menuju penis.
Pada tahap plateau, rangsangan dan otot bertahan lebih intensif. Orgasme adalah
puncak atau klimaks pada rangsangan seks. Ketika orgasme, otot menegang
diseluruh tubuh lebih meningkat. Pria tersebut mengalami kontraksi otot panggul
diikuti pelepasan otot yang tegang. Semen biasanya, tetapi tidak selalu, diejakulasi
dari penis.Semen merupakan cairan yang terakhir diejakulasi. Semen berfungsi
mendorong sperma keluar dari duktus ejakulatorius dan uretra. Sperma dapat
hidup beberapa minggu dalam duktus genitalis pria, setelah ejakulaikan, namun
jangka hdup sperma hanya 24-48 jam. Hormon ini menjadi dominan ketika
seorang pria memasuki pubertas, setelah pubertas sel intersial banyak
menghasilkan hormon tetosteron. Fungsi testosteron adalah:
 Efek desensus testis menunjukkan bahwa testosteron merupakan hal
penting dalam perkembangan seks pria, termasuk dalam hubungannya
dengan faktor keturunan.

10
 Perkembangan seksual primer dan sekunder. Sekresi testosteron
setelah pubertas menyebabkan penis, testis dan skrotum membesar
sampai usia 20 tahun. Hal ini memengaruhi pertumbuhan sifat
sekunder pria, dimulai dari masa pubertas.Unsur psikis rangsangan
seksual berkembang sesuai dengan meningkatkannya kemampuan
seseorang untuk melakukan kegiatan seksual. Pada masa
remaja/pubertas, hal ini akan menyebabkan mimpi basah yang disertai
dengan aktivitas seksual ejakulasi atau pengeluaran sperma. Dalam hal
ini, rangsangan untuk ejakulasi tidak berasal dari otak, namun karena
rangsangan genital yang dihasilkan dari mekanisme refleks di medula
spinalis lumbalis.

3. Sistem Reproduksi Wanita

Organ reproduksi wanita terdiri dari traktus genitalis yang terletak dalam rongga
panggul keci, dan terbagi atas alat kelamin luar dan alat kelamin dalam. Alat kelamin
luar terdiri dari mons pubis, labia mayora (bibir besar), labia minora (bibir kecil),
klitoris, vestibulum vagina, himen ( selaput dara), orifisium vagina, bulbovestibularis
(bulbus vaginalis), dan gandula vestibularis (bartolini). Alat kelamin dalam (internal)
terdiri dari vagina, uterus,tubafalopi (uterin), dan ovarium.

1. Alat kelamin luar

Alat kelamin bagan luar merupakan tempat bermuarannya sistem urogenital yang
dilingkari oleh libia mayora. Pada bagian belakang menjadi satu dengan kommisura
posterior dan perineum, sedangkan dibawah kulit terdapat jaringan lemak (mons pubis).
Mons pubis adalah bagian menonjol yang dibentuk oleh jaringan lemak dibawah kulit
meliputi daerah yang dipenuhi rambut pada masa pubertas ( daerah simfisis).

Pada bagian bibir besar ( labia mayora), tempat bibir kecil ( labia minora) yang terjadi
satu membentuk frenulun labiorum pudendi. Labia minora adalah lipatan kecil yang
terdapat pada libia mayora, yang memanjang dari klitoris kebawah. Libia minora
terbagi menjadi, (1) bagian atas yang melewati klitoris, dan (2) bagian bawah yang
melewati klitoris. Bagian depan labia minora menjadi satu membentuk prepusium
klitoris, yang dibawahnya terdapat klitoris. Sekitar 1,5 cm dibawah klitoris terdapat
lubang kemih. Klitoris adalah tonjolan kecil yang berisi jaringan erektal yang sangat

11
sensitif. Klitoris tersembunyi di antar ujung anterior labia minora yang memiliki saraf
(1) korpus kavernosus dan (2) membran fibrosa.Vestibulun vagina ( serambi)
merupakan celah diantara labia minora dibelakang glans klitoris, yang didalamnya
terdapat orifisium uretra 2,5 cm. Bagian belakang glans klitoris dan vagina merupakan
muara duktus vestibularis, liang senggama, kelenjara bartolini, serta kelenjar skene kiri
dan kanan.Himen atau selaput darah adalah lapisan tipis yang menutupi sebagian liang
senggama. Bagian tengah himen berlubang, sebagian merupakan tempat keluarnya
menstruasi. Ketika terjadi ttekana atau penetrasi dari pihak luar kedalam alat kelamin
wanita, himen ini bisa di ribek di beberapa tempat. Pada sisa himen yang robekakan
ditemukan benjolan kecil yang disebut karunkulae miritiformis.Orifisium vagina adalah
celah yang terdapat dibawah dan dibelakang muara uretra. Ukuran orififsium vagina
tergantung pada himen dan lipatan tepi dalamnya saling berhubungan satu dengan
lainnya. Bulbus vestibularis (bulbus vaginalis) terdiri dari dua masa erektil yang disebut
pars intermedis.Gladula vestibularis mayor ( bartolini ) terdiri fari dua bagian
melingkar, dengan warna merah kekuningan. Masing-masing bulbus vestibula memiliki
saluran dengan panjang 2 cm.

2. Alat Kelamin Dalam


a. Vagina
Vagina adalah penghubung anatar alat kelamin dalam dan alat kelamin luar:
pada bagian depan, vagina berukuran kurang lebih 6,5 cm danpada bagian
belakang 9,8 cm. Pada puncak vagina terdapat bagian yang menonjol dari leher
rahim yang disebut porsio.

12
b. Uterus
Uterus atau rahum wanita dewasa umunya terletak di sumbu tulang pinggul dan
membentuk sudut dengan vagina. Uterus terdiri dari:
 Fundus uteri ( dasar rahim).
 Korpus uteri, sebagai tempat berkembangnya janin.
 Serviks uteri.

Penyokong utama uterus adalah diafragma pelvis, M. Levator ani, dan fascia
levator ani. Uterus ditahan untuk selalu berada pada posisinya oleh vagina,
ligamenteum kardinale, ligamenteum latum, dan uterua sakralis.

 Masa pubertas: uterus berada dalam rongga pelvis. Ketika menstruasi,


uterus membesar dan permukaan membulat.
 Selama kehamilan:uterus semakin membesar, terutama pada usia
kehamilan 8 bulan.
 Sesudah melahirkan: uterus berangsur-angsur kembali ke ukuran
semula, dan pembuluh darah serta otot bertamabah.
 Pada usia tua: uterus menjadi atrofi dan pucat,
 Sehingga lebih memisahkan antara uterus dan serviks.
c. Tuba Falopi
Tuba falopi adalah saluran telur yang mengangkut ovum ( sel telur) dari ovarium
ke dalam rahim. Tuba falopi memiliki fungsi sebagai berikut:
 Tempat pertumbuhan pada janin, sebelum janin masuk ke dalam rahim.
 Sebagai alat untuk menangkap ovum.
 Digunakan sebagai alat pembuahan atau tempat fertilisasi.
 Merupakan saluran dari ovum dan sperma, sehingga menghasilkan
pembuahan yang berbentuk janin.

Tuba falopi terdiri dari:

 Pars interstisial
 Pars ismika
 Pars ampularis/ampuh
 Infundibulum.

13
d. Ovarium
Ovarium adalah menghasilkan sel telur dan hormon reproduksi. Ovarium
terletakdesebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Ovarium akan
memproduksi sel telur (ovum) setelah wanita dewasa dan mengalami siklus
menstruasi. Sel telur yang sudah masak akan mengalami pelepasan dari ovarium
( ovulasi). Ovulasi terjadi setiap 28 hari yang sering dijadikan patokan siklus
menstruasi.

C. Kelainan Organ Reproduksi Pria Dan Wanita


1. Kelainan Organ Reproduksi Pria
a. Hipogonadime
Penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon,
seperti hormon androgen dan testoteron. Gangguan ini menyebabkan
infertilitas, impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan ini
dapat dilakukkan dengan terapi hormon.

b. Kriptorkidisme
Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari
rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat
ditangani dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk
merangsang terstoteron. Jika belum turun juga dilakukkan pembedahan.

c. Prostatitis
Prostatitis adalah peradangan prostat. Penyebabnya dapat berupa bakteri,
seperti Escherichia Coli maupun bukan bakteri

d. Epididimitis
Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria.
Organisme penyebab epididimitis adalah E.coli dan Chlamydia.
2. Kelainan Organ Reproduksi Wanita

a. Gangguan Menstruasi

14
Gangguan menstruasi pada wanita dibedakan menjadi dua jenis, yaitu amenore
primer dan amenore sekunder. Amenore primer adalah tidak terjadinya
menstruasi sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa perkembangan seksual.
Amenore sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3-6 bulan atau
lebih pada orang yang tengah mengalami siklus menstruasi.

b. Kanker Genitalia
Kanker genitalia pada wanita dapat terjadi pada vagina, serviks dan ovarium.

c. Kanker Vagina
Kanker vagina tidak diketahui penyebabnya tetapi kemungkinan terjadi karena
iritasi yang diantaranya disebabkan oleh virus. Pengobatannya antara lain
dengan kemoterapi dan bedah laser.

d. Kanker Serviks
Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh
lapisan epitel serviks. Penangannya dilakukkan dengan mengangkat uterus,
oviduk, ovarium, sepertiganya bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Organ reproduksi adalah kemempuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunana
yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis
agar tidak punah. Pada manusia untuk menghasilkan keturunana yang baru diawali
dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian repeoduksi pada manusia
dilakukan dengan cara generative atau seksual.

B. Saran
Semoga makalah yang saya susun ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, dan dapat
memberikan pengetahuan sedikit tentang reproduksi yang dialami manusia, dan
berbagai macam penyakit yang bisa terjangkit pada sistem reproduksi. Semoga
makalah yang saya susun ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

16
DAFTAR PUSTAKA

Drs. H. Kirnantoro, Ns. Maryana. Anatomi Fisiologi Yogyakarta 2019

17

Anda mungkin juga menyukai